Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan berhasil merebut 3 basis musuh di Marjah

Posted: 05 Nov 2015 04:00 AM PST

ar-12079456337_n

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Marjah di provinsi Helmand selatan menyatakan bahwa pada Rabu (4/11/2015) sekitar pukul 21:00, Mujahidin Imarah Islam Afhanistan (IIA) melancarkan serangan terhadap pos-pos pemeriksaan musuh yang terletak di gurun daerah Tarwo Awbo, lansir Voice of Jihad.

Dalam serangan itu 3 basis musuh berhasil dikuasai Mujahidin, sementara persimpangan Chor, persimpangan Mullah Muhammad, persimpangan Karo dan daerah lainnya telah dibersihkan sepenuhnya dari kehadiran musuh.

Laporan resmi mengatakan bahwa Mujahidin berhasil meraih sejumlah kemenangan menuju area Loe Charahi di mana pusat pemerintahan distrik dan markas besar polisi berada.

Mujahidin juga menyita 4 kendaraan musuh, artileri SPG9, 2 senapan mesin DShK, senapan mesin AS, peluncur RPG dan sejumlah besar amunisi dan peralatan lainnya sebagai ghanimah.

Musuh juga menderita banyak korban dalam pertempuran dengan sejumlah besar mayat mereka berserakan di medan perang.

(banan/arrahmah.com)

Pemuda Palestina gugur ditembak pasukan Zionis setelah menabrak polisi perbatasan "Israel"

Posted: 05 Nov 2015 03:30 AM PST

Israeli soldiers, police and ambulances gather in the area where a Palestinian driver ran over and injured an Israeli border policeman at the northern entrance to the village of Halhul, near the West Bank city of Hebron, on November 4, 2015 and was then killed by Israeli forces, police said. The incident, at Halhul junction on the edge of the flashpoint city, followed a two-day lull in violence that has claimed the lives of nine Israelis, 70 Palestinians -- around half of them alleged attackers -- and an Arab Israeli since the start of October. AFP PHOTO / HAZEM BADER

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina menabrak dan melukai seorang polisi perbatasan "Israel" dekat kota Hebron, Tepi Barat pada Rabu (4/11/2015) dan kemudian gugur dibunuh oleh pasukan "Israel", lansir MEE.

"Seorang polisi perbatasan dibawa ke rumah sakit dengan luka parah dan dalam kondisi yang mengancam jiwa," kata juru bicara polisi Luba Samri dalam sebuah pernyataan.

"Polisi yang berdiri di dekatnya melepaskan tembakan ke arah 'teroris' itu dan dia dinetralisir," tambahnya. "Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian."

Para pejabat keamanan Palestina mengidentifikasi pemuda pemberani itu sebagai Ibrahim Skafi (22) dari Hebron.

Mereka mengatakan bahwa setelah kejadian tentara "Israel" menutup daerah sekitarnya dan mengumpulkan data video dari kamera keamanan toko-toko dan bangunan di sana.

Saksi melaporkan bahwa pasukan "Israel" mencegah ambulans Palestina mencapai tempat kejadian.

Insiden itu terjadi di persimpangan Halhul di pinggir kota yang bergejolak setelah dua hari sebelumnya terjadi kekerasan yang telah merenggut sembilan nyawa orang "Israel", 72 warga Palestina sejak awal Oktober.

(banan/arrahmah.com)

Pernyataan Jabhah Nushrah terkait langkah Darul 'Adl di Hauran Suriah yang mengadopsi Undang-undang Persatuan Arab

Posted: 05 Nov 2015 03:00 AM PST

mjn

(Arrahmah.com) - Darul A'dil baru-baru ini membuat pernyataan menghebohkan untuk mengadopsi Undang-undang Persatuan Arab dalam menetapkan hukum di pengadilan yang mereka kelola.

Menanggapi hal tersebut, cabang Al-Qaeda di Suriah, Jabhah Nushrah, melalui yayasan media Al-Minara Bayhdha' telah memberikan pernyataan mereka dan menjelaskan posisi mereka terkait langkah yang telah ditempuh oleh Darul A'dil Hauran yang mengadopsi Undang-Undang Persatuan Arab itu.

Jabhah Nushrah menyatakan dalam pengumuman ini bahwa mereka telah berhenti untuk berpartisipasi dalam Darul A'dil semenjak 6 bulan yang lalu. Jabhah Nushrah telah menarik semua qadhi dan para penyidik mereka dari mahkamah tersebut sebelum Darul A'dil menyebarkan pernyataan terakhir mereka baru-baru ini.

Jabhah Nushrah menolak keras langkah tersebut melalui pernyataan mereka, dan menyebutkan bahwa langkah yang ditempuh oleh para pengurus Darul A'dil telah menyelisihi kesepakatan awal pembentukan Darul A'dil itu sendiri. Di mana Darul A'dil telah disepakati untuk didirikan agar menjalankan pengadilan yang berhukum dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Jabhah Nushrah juga mengingatkan bahwa penegakan hudud merupakan kewajiban syar'i yang harus dilaksanakan sesuai kemampuan. Jabhah Nushrah menghimbau dan mengingatkan Darul A'dil untuk kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah serta menjauhkan diri dari segala fitnah dan malapetaka.

Berikut terjemah teks lengkap pernyataan Jabhah Nushrah terkait langkah Darul A'dil di Hauran Suriah tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Senin (2/11/2015).

Bismillahirrahmanirrahim

Pernyataan Sikap mengenai Penerapan Hukum Arab Terpadu (Qanun Arabi Muwahhad) oleh Pengadilan Darul 'Adl di Hauran

Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam. Shalawat dan Salam kepada penghulu para Rasul.

Dalam kondisi sulit yang sedang dilalui kaum muslimin dan juga operasi gabungan yang dilancarkan Salibis, Shafawi dan Rusia, serta usaha-usaha kaum oportunis untuk melakukan koalisi demi mencari muka kepada rezim-rezim Barat dan Arab, (penderitaan kaum Muslimin di Syam diperparah dengan sikap) Darul 'Adl di Hauran yang mengeluarkan pernyataan tentang penerapan Undang-Undang berdasarkan Sistem Perundang-Undangan Arab Terpadu yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi dan universitas negara-negara Arab dan universitas-universitas tersebut tidak menerapkannya/tidak menjadikannya sebagai acuan di dalam pertemuan para menteri yang disebut dengan "wuzaraul 'adl" (menteri-menteri kehakiman). Qanun ini menjadi acuan umum pengadilan di Darul 'Adl di Hauran berdasarkan sejumlah pertimbangan yang mereka sebutkan.

Kami selaku Jabhah Nushrah yang bertugas di wilayah selatan ingin menjelaskan beberapa poin kepada seluruh kaum muslimin dan mujahidin di Syam. Poin-poin penting tersebut adalah:

  1. Jabhah Nushrah pernah bekerja di Darul 'Adl di Hauran selama hampir enam bulan, kemudian menarik para qadhinya dan pasukan keamanannya dari pengadilan tersebut sebelum keluarnya pernyataan Darul 'Adl yang terakhir dan penerapan Sistem Perundang-undangan Hukum Arab Terpadu. Hal ini karena sejumlah faktor yang diketahui oleh banyak kelompok di Dar'a dan karena adanya sejumlah pelanggaran yang tidak bisa kami sebutkan di sini.
  2. Jabhah Nushrah tidak diajak bermusyawarah dan dimintai pendapat berkenaan dengan pernyataan tersebut. Jabhah Nushrah tidak menerima penerapan hukum ini, bahkan ini bertentangan dengan kesepakatan pembentukan Darul 'Adl yang menyatakan bahwa Al-Qur'an dan Sunnah adalah acuan untuk menyelesaikan perselisihan.
  3. Sistem Perundang-undangan ini bertentangan dengan syariat Islam dalam sejumlah materi dan undang-undangnya yang zhalim yang melanggar nash sharih dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Maka jangan tertipu dengan kata-kata yang menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai kedok keburukan mereka dan ungkapan mereka yang mengklaim berpegang teguh dengan keduanya.
  4. Berbagai upaya pembenaran yang disebutkan di dalam pernyataan tersebut seperti "penerapan hukum dan perundang-undangan" dan "penyusunan materi hukum dan perundangan-undangan"; kami memandangnya tidak benar dan terlebih di waktu seperti ini. namun justru ini akan menjadi pembenaran baru bagi kemunculan para ghulat (kaum ekstrimis), menguatkan barisan Khawarij, menciptakan pertikaian antar kelompok di saat kita dalam kondisi yang sangat perlu untuk bersatu.
  5. Menerapkan hukum had semampu kita merupakan kewajiban syariat yang harus kita lakukan berdasarkan firman Allah Ta'ala: "Allah tidak akan membebani satu jiwa kecuali apa yang dia mampu" (Al-Baqarah: 286). Dan apa yang dilakukan Darul 'Adl dengan menunda penerapan hukum had yang mampu kita lakukan di daerah-daerah yang sudah dibebaskan merupakan sikap yang jauh dari kebenaran.

Sebagai penutup, kami menyampaikan nasihat kepada Darul 'Adl untuk menarik kembali pernyataan tersebut, mencermati kembali dalam mengeluarkan pernyataan semacam ini, mempelajari pernyataan bersama dengan kelompok-kelompok lainnya dan bermusyawarah dengan ahlul ilmi demi menjaga dien, jihad dan darah kita.

"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasulnya, dan janganlah kalian mengkhianati amanah yang diberikan pada kalian sedangkan kalian mengetahuinya" (Al-Anfal: 27).

18 Muharram 1437 H – 1/11/2015

ar-jn statment

Pernyataan Jabhah Nushrah

(banan/arrahmah.com)

Wakil Ketua DPR: Surat Edaran "Hate Speech" bagus sepanjang tidak dijadikan alat politik

Posted: 05 Nov 2015 02:07 AM PST

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon

JAKARTA (Arrahmah.com) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyatakan, Surat Edaran (SE) Nomor SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian atau Hate Speech adalah hal yang bagus, namun kepolisian harus mampu memisahkan apakah suatu ujaran itu adalah fitnah atau kritikan.

"Yang penting jangan dijadikan alat politik. Tapi kalau fitnah kepada presiden itu jelas tidak dibolehkan," kata Fadli, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, lansir Antara.

Menurut dia, dikeluarkannya SE tersebut bukan berarti langsung menghidupkan pasal penghinaan presiden.

"Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pasal itu sudah final dan mengikat, kok masih usaha? Masalahnya, pasal itu banyak nggak benernya," ucapnya.

Kata dia yang terpenting saat ini bagaimana kebebasan berbicara dan memberi kritikan itu dijaga.

"Jangan sampai yang disuburkan adalah menebar kebencian," kata Fadli. (azm/arrahmah.com)

Seorang pemuda Palestina tewas, 2 warga "Israel" terluka ditabrak mobil

Posted: 05 Nov 2015 01:00 AM PST

Foto: Ma'an

HEBRON (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menembak mati seorang Palestina pada Rabu (4/11/2015) setelah diduga melakukan serangan menggunakan kendaraan yang menyebabkan dua warga "Israel" terluka di dekat persimpangan Hlhul sebelah utara Hebron, layanan darurat dan saksi mengatakan kepada Ma'an.

Seorang saksi mengatakan bahwa ia "melihat dua tentara 'Israel' terkapar di tanah dan berdarah, sepertinya telah ditabrak kendaraan Palestina."

"Satu peluru ditembakkan oleh tentara 'Israel' ke arah kendaraan Palestina," tambahnya. Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan kepada Ma'an bahwa warga Palestina yang ditembak mati itu bernama Ibrahim Skafi (22).

Bulan Sabit Merah Palestina dilaporkan tidak boleh mendekati lokasi kejadian, kata saksi.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an bahwa mereka yang terluka karena tertabrak itu adalah seorang polisi perbatasan "Israel". Layanan darurat "Israel", Magen David Adom, mengatakan bahwa tentara "Israel" yang tertabrak itu berusia 20 tahun, dan mengalami luka yang cukup parah.

Tujuh puluh warga Palestina telah tewas oleh pasukan "Israel" sejak awal bulan lalu. Sedikitnya sembilan warga "Israel" telah tewas dalam serangan yang dilakukan oleh individu-individu Palestina selama periode waktu yang sama.

(fath/arrahmah.com)

Hakham Zionis: Anak-anak pejuang Palestina harus digantung setinggi 50 meter

Posted: 05 Nov 2015 12:00 AM PST

Foto: Shahamat

SAFED (Arrahmah.com) - Para pemimpin agama "Israel" telah menyatakan bahwa anak-anak dari semua pejuang Palestina yang melakukan serangan terhadap "Israel" di Al-Quds, harus digantung setinggi 50 meter, seperti dilansir Shahamat (2/11/2015).

Saleh Al-Na'ami, analis dan peneliti politik "Israel" menulis di halaman twitter-nya bahwa tokoh agama Yahudi (Hakham) dari kota Safed "Israel" menyatakan selama konvensi, bahwa itu wajib bagi "Israel" untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina yang melakukan serangan martir, di jantung Yerusalem dari puncak pohon setinggi 50 meter.

Analis ini menambahkan bahwa para pemimpin agama Israel (Hakhamat) telah terus-menerus memprovokasi warga "Israel" terhadap warga Palestina yang mencetuskan permusuhan, prasangka, rasisme, dan perang di hati "Israel".

Ekstrimis "Israel" ini sebelumnya menuntut rezim "Israel" agar membuat resimen militer yang bertugas khusus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina seperti satgas Hitler memusnahkan orang-orang Yahudi.

Keputusan para Rabbi "Israel" (Hakham) ini, yang menyerukan agar terbentuk resimen khusus bertugas melakukan pembunuhan massal dan genosida warga Palestina, diterbitkan dalam bentuk majalah dan didistribusikan di biara-biara dalam jumlah yang besar. Mereka juga menyatakan bahwa itu adalah kewajiban untuk membuat seperti satuan tugas militer secepat mungkin.

Hakham Eliyahu, pengkhotbah Yahudi yang terkenal rasis, juga menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel mendukung keputusannya untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina dari puncak pohon setinggi 50 meter.

Dia menambahkan bahwa keputusan ini tidak harus diambil sebagai fenomena rasis, sebaliknya ini adalah bentuk cintanya terhadap "Israel". Semua orang Arab hidup di sini harus memahami bahwa mereka tinggal di sini tidak lebih dari seperti tamu. Jika mereka ingin menciptakan masalah bagi pemerintah "Israel", maka mereka tidak akan disambut di sini.

Yahudi menyampaikan dekrit kepada rakyatnya untuk menggantung anak-anak pejuang Palestina setinggi 50 meter dari puncak pohon, dan pada saat yang sama mendesak pemerintah dan mengatakan itu adalah kewajiban membangun satuan tugas militer khusus untuk melakukan genosida terhadap Palestina, seperti Hitler telah membunuh orang-orang Yahudi.

(fath/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia membunuh milisi "Hizbullah"

Posted: 04 Nov 2015 10:30 PM PST

Jet Sukhoi Rusia

BEIRUT (Arrahmah.com) - Sebuah serangan udara Rusia telah secara keliru membunuh sejumlah anggota "Hizbullah" di Suriah, menurut sebuah harian Kuwait, sebagaimana dilansir oleh Now Media, Senin (2/11/2015).

Al-Rai pada Jum'at pagi mengutip sebuah sumber militer yang mengetahui tentang pertempuran di Suriah mengatakan bahwa angkatan udara Rusia secara tidak sengaja membunuh tujuh milisi "Hizbullah".

"Anggota Hizbullah yang ditempatkan di posisi tempur di Suriah dikejutkan dengan pesawat Rusia yang terbang rendah di atas posisi mereka," kata sumber itu kepada koresponden surat kabar utama internasional, Elia J. Magnier.

"Hal ini diikuti oleh pengeboman terkonsentrasi yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas," sumber itu menambahkan, tanpa merinci di mana insiden itu terjadi.

Magnier dari Al-Rai telah menulis sejumlah artikel dalam beberapa pekan terakhir terkait kampanye pengeboman udara Rusia di Suriah, dan mengklaim memiliki akses ke sumber informasi di Baghdad dan Damaskus tentang operasi militer "4 + 1" , yaitu koalisi militer dari Rusia, Iran, Irak, Suriah dan "Hizbullah".

Pada tanggal 27 Oktober, wartawan ini menulis laporan rinci berdasarkan sumber di Pangkalan Udara Hmeimim di Latakia, merinci aspek teknis serangan udara Rusia, dan mengatakan bahwa para ahli akan menganalisis serangan itu untuk menentukan efektivitas dan presisi serta kemampuan pilot.

Kasus serangan yang melibatkan milisi "Hizbullah" ini terjadi setelah serangan udara Rusia di utara Homs pada pertengahan Oktober yang secara keliru menghantam pasukan rezim Asad yang sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap para pejuang oposisi, menurut aktivis.

Alaraby Aljadeed pada 15 Oktober mengutip media aktivis pro oposisi mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia telah "tanpa sengaja mengebom sejumlah posisi rezim."

Ahmad al-Daheek mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di London bahwa lokasi-lokasi yang secara keliru dibom itu termasuk "pos pemeriksaan Aatoun, pangkalan Mulouk, Akademi Militer di Al-Waer, pos rezim dekat persimpangan Al-Kamm dan daerah sekitar Divisi 26 selatan Teir Maalah, serta basis rezim dekat gudang gandum."

Media aktivis itu mengklaim bahwa serangan itu menyebabkan korban jiwa di pihak pasukan rezim.

Media itu juga menambahkan bahwa jumlah yang sebenarnya dari korban itu masih belum diketahui "karena semua daerah [zona] militer itu di bawah kendali [rezim] ."

Media pro-oposisi, Al-souria Net, memberikan rincian tentang serangan udara Rusia yang diklaim menghantam posisi rezim Suriah. Media itu melaporkan bahwa pengeboman pos pemeriksaan Mulouk "menyebabkan dua kolonel dan enam prajurit tewas."

Namun, media pro-rezim Central Region News Network-Homs membantah laporan-laporan ini, dan menyamakan klaim mereka seperti suara yang dibuat oleh burung gagak.

"Rumor yang disebarkan oleh komite lokal bahwa pesawat Rusia telah menargetkan posisi tentara kita adalah sama sekali tidak benar," bunyi postingan di halaman Facebook pro-rezim.

(ameera/arrahmah.com)

Pesawat kargo berpenumpang buatan Rusia jatuh di Sudan Selatan

Posted: 04 Nov 2015 09:00 PM PST

Foto: Al-jazeera

Sudan (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat kargo berpenumpang buatan Rusia jatuh setelah lepas landas dari bandara di ibukota Sudan Selatan, menewaskan sedikitnya 41 orang, petugas bandara mengatakan kepada Al-Jazeera pada Rabu (4/11/2015).

Seorang anak dan kru pesawat selamat, juru bicara kepresidenan Ateny Wek Ateny mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Tak lama setelah lepas landas dari bandara Juba pada Rabu (4/11), pesawat itu jatuh di tepi sungai Nil dengan beberapa bagian pesawat berantakan di tempat yang dekat dengan air.

Reporter Al-Jazeera Hiba Morgan melaporkan dari Juba bahwa cuaca buruk telah menyulitkan upaya penyelamatan.

"Hujan turun deras sekali di Juba, sehingga sulit untuk mencari lebih banyak korban. Pesawat kargo itu membawa penumpang dan diyakini banyak dari penumpang itu tidak mengenakan sabuk pengaman."

Belum terlalu pasti berapa jumlah penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat itu, juga belum diketahui secara pasti berapa jumlah orang yang tewas.

"Kami perlu mengonfirmasi berapa banyak yang berada di pesawat itu," ujar Ateny. "Kami tidak tahu julmah orang yang tewas," tambahnya.

Seorang petugas polisi mengatakan kepada Reuters bahwa di tempat kejadian setidaknya 41 orang tewas, dan jumlahya mungkin bisa bertambah. Seorang saksi mengatakan bahwa ia melihat 41 mayat di lokasi.

Sebelumnya, media Sudan telah mengatakan pesawat kargo membawa lima kru asal Rusia dan tujuh penumpang.

(fath/arrahmah.com)

Pasukan penjajah "Israel" menembak dan melukai seorang pemuda Palestina dalam bentrokan di Beit Ummar

Posted: 04 Nov 2015 08:00 PM PST

ar-palestina

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menembak dan melukai seorang pemuda Palestina dengan peluru tajam selama bentrokan di kota Tepi Barat selatan Beit Ummar pada Selasa (3/11/2015) pagi, kata penduduk setempat, sebagaimana dilansir Ma'an.

Penduduk setempat mengatakan kepada Ma'an bahwa Ayman Ahmad Hmeidat telah ditembak di bahunya dan dievakuasi oleh Bulan Sabit Merah Palestina ke sebuah rumah sakit di Hebron.

Mereka mengatakan bahwa pemuda setempat telah melempar batu ke pasukan "Israel" di dekat persimpangan Safa, dan tentara menanggapi dengan peluru tajam dan peluru baja berlapis karet, tabung gas air mata, dan granat setrum.

Bahkan sebelum kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal bulan lalu, Beit Ummar telah menjadi lokasi bentrokan yang sering terjadi antara warga Palestina melawan pasukan "Israel".

Pasukan "Israel" telah menahan puluhan warga kota sejak awal tahun, dalam penggerebekan malam yang sering berubah menjadi kekerasan.

(banan/arrahmah.com)

Sejumlah penerbangan dibatalkan akibat badai pasir di wilayah Timur Tengah

Posted: 04 Nov 2015 07:30 PM PST

ar-sand-storm-3

PALESTINA (Arrahmah.com) - Akibat badai pasir yang kembali terjadi di wilayah Timur Tengah, pembatalan penerbangan yang terpaksa dilakukan telah menyebabkan sejumlah kekacauan di "Israel" dan beberapa wilayah lainnya, lansir MEMO pada Rabu (4/11/2015).

Kabut telah menyebabkan ribuan orang terlantar di kota resor Eilat "Israel" karena penerbangan ditunda setidaknya sampai malam. Pelayanan kesehatan darurat Magen David Adom di "Israel" mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yang memiliki masalah pernapasan harus tinggal di dalam ruangan.

Penyebab cuaca ekstrim itu disebut-sebut merupakan angin yang datang dari utara Arab Saudi, yang membuat tingkat polusi udara menjadi 30 kali lebih tinggi dari keadaan normal.

Banyak warga di wilayah itu telah meng-upload foto badai pasir mereka ke Twitter, Facebook dan Instagram. Berikut di antara foto-foto tersebut.

Badai pasir

Badai pasir

Badai pasir

Badai pasir

(banan/arrahmah.com)