Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Biadab! Tentara penjajah Uni Afrika memperkosa banyak perempuan Somalia termasuk remaja berusia belasan tahun

Posted: 08 Sep 2014 04:36 PM PDT

Tentara teroris Uni Afrika di Somalia.  (Foto : AP)

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Biadab! Didanai secara internasional, pasukan teroris Uni Afrika di Somalia ternyata telah memperkosa banyak wanita dan remaja Somalia yang baru berusia belasan tahun secara bergiliran dan bantuan pangan yang
diberikan komunitas internasional diperdagangkan untuk nafsu seks mereka, ujar laporan Human Rights Watch (HRW), kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat.

22.000 pasukan teroris Uni Afrika yang disebut AMISOM, yang ditarik dari enam negara Afrika, telah berperang bersama pasukan boneka Somalia untuk memerangi Mujahidin Asy-Syabaab sejak tahun 2007.

"Beberapa wanita yang diperkosa mengatakan bahwa tentara telah memberikan mereka makanan atau uang setelah perlakukan mereka dalam upaya untuk membingkai serangan sebagai transaksi seks," ujar HRW dalam laporan yang dirilis pada Senin (8/9/2014) seperti dilansir Al Jazeera.

Para korban sebagian besar berasal dari kamp-kamp pengungsi di ibukota Mogadishu.

Pendonor AMISOM termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Para prajurit biadab ini mengandalkan perantara Somalia untuk menggunakan berbagai taktik, termasuk bantuan kemanusiaan untuk memaksa perempuan yang rentan dan gadis remaja ke dalam aktivitas seksual, ujar laporan yang berdasar pada kesaksian
dari 21 wanita dan gadis remaja Somalia.

"Mereka juga telah memperkosa atau melakukan pelecehan seksual kepada wanita yang mencari bantuan medis atau air di pangkalan AMISOM."

Remaja termuda yang berhasil diwawancarai HRW baru berusia 12 tahun, yang mengatakan dia diperkosa oleh seorang tentara Uganda.

Beberapa wanita menggambarkan bagaimana mereka pergi ke kamp Uni Afrika untuk mencari obat bagi bayi mereka yang sakit.

"Temuan meningkatkan kekhawatiran serius mengenai pelanggaran oleh AMISOM terhadap wanita dan remaja Somalia yang menunjukkan masalah yang lebih besar," ujar HRW.

Hanya dua kasus yang dilaporkan ke polisi karena para korban takut akan pembalasan. Kasus-kasus yang diselidiki oleh HRW melibatkan pasukan Burundi dan Uganda.

HRW menuntut Uni Afrika untuk melakukan tindakan tegas untuk mengakhiri pelanggaran yang dilakukan oleh pasukannya.

"Militer Uni Afrika dan kepemimpinan politik harus berbuat lebih banyak untuk mencegah, mengidentifikasi dan menghukum pelecehan seksual oleh pasukan mereka," ujar Daniel Bekele, pemimpin HRW di Afrika. (haninmazaya/arrahmah.com)

Seorang tentara senior beragama Syi'ah tewas dalam serangan bom di Sarghoda, Pakistan

Posted: 08 Sep 2014 04:07 PM PDT

peta-lahore

LAHORE (Arrahmah.com) - Sebuah serangan bom terjadi di kota Lahore, Pakistan Barat, menewaskan tiga orang termasuk seorang perwira militer senior di sebuah tempat ibadah yang sering dikunjungi oleh pemeluk Syi'ah Pakistan di Sarghoda.

Jumlah pemeluk Syi'ah di Pakistan saat ini mencapai 20 persen dari total populasi 180 juta orang.

"Brigadir Fazal Zahoor ditembak oleh pria bersenjata ketika mengambil bagian dalam ritual keagamaan," ujar Farooq Hasnaat, seorang polisi setempat seperti dilaporkan Al Jazeera pada Senin (8/9/2014). Ia menambahkan bahwa serangan terjadi pada
Ahad (7/9) malam.

"Orang-orang bersenjata tiba dengan sepeda motor dan menyerang 'Masjid'. Mereka mengidentifikasi brigadir dan menembak serta membunuhnya, saudaranya Fazal Subhani dan orang ketiga yang disebut Mohammad Ayub."

Tempat ibadah ini terletak di dalam barak militer.

Hasnaat mengklaim Zahoor telah menerima ancaman dari sebuah organisasi yang dilarang Pakistan, Sipah-e-Sahaba yang mengatakan ingin mengusir semua warga Syi'ah dari Pakistan.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kelompok-kelompok bersenjata seperti Lashkar-e-Jhangvi mengatakan mereka berperang untuk teokrasi Sunni dan pemeluk Syi'ah harus meninggalkan Pakistan atau dibunuh. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pemimpin tertinggi Republik Syi'ah Iran jalani operasi prostat

Posted: 08 Sep 2014 03:51 PM PDT

Ayatollah Ali Khomenei saat di rumah sakit. (Foto : AFP)

TEHERAN (Arrahmah.com) - Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran telah menjalani operasi prostat di rumah sakit Teheran, menurut laporan kantor berita IRNA.

Laporan-laporan media tentang keadaan kesehatan pemimpin tertinggi Iran jarang terjadi.

Laporan IRNA menggambarkan bahwa operasi yang berlangsung pada Senin (8/9/2014) sebagai operasi "rutin" dan mengklaim bahwa itu berhasil dilakukan.

"Aku akan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Khamenei seperti dilansir Al Jazeera.

"Ini operasi normal," klaimnya.

Saat ini Khamenei berusia 75 tahun, ia telah memimpin Iran selama 25 tahun setelah menggantikan Ruhollah Khomeini pada tahun 1989 dan mendirikan Republik Syi'ah Iran.

Memegang posisi politik tertinggi di negara Syi'ah tersebut, Khamenei memiliki kalimat final mengenai permasalahan negara. (haninmazaya/arrahmah.com)

Demi kelanjutan proyek, SBY setuju penjara khusus "teroris"

Posted: 08 Sep 2014 08:45 AM PDT

foto ilustrasi: Para tertuduh "teror" saat akan menjalani sidang di PN Tangerang, Banten, 1 Februari 2013  dalam pengawalan ketat aparat bersenjata. Foto: Vivanews

JAKARTA (Arrahmah.com) - Demi kelanjutan proyek "terorisme" di Indonesia, Presiden SBY menyatakan setuju ada penjara khusus untuk narapidana kasus "terorisme".

"Saya putuskan, idenya bagus, diperlukan, tetapi tempatnya dimana kita pikirkan nanti," katanya saat meninjau lokasi fasilitas deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, diwartakan Antara.

Dia mengemukakan hal itu menanggapi keinginan Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengenai perlunya penyediaan sel khusus untuk narapidana kasus terorisme karena ada kekhawatiran terjadi rekrutmen "teroris" di dalam penjara, yang sasarannya bukan hanya narapidana, tapi juga sipir.

Presiden menyatakan sepakat dengan ide pemisahan penempatan narapidana kasus terorisme di dalam penjara.

Namun dia tidak setuju kalau sel-sel untuk para narapidana kasus "terorisme" dibangun di Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia karena kawasan itu merupakan kawasan untuk pendidikan dan pelatihan untuk pasukan perdamaian maupun umum sehingga justru dapat menimbulkan kerawanan baru.

SBY meminta penjara khusus untuk narapidana kasus terorisme dibangun di tempat lain yang lebih aman dan tidak menimbulkan kerawanan baru.

Dia memang mengingatkan bahwa penjara itu nantinya tidak akan seperti Penjara Guantanamo, tempat Amerika Serikat memenjarakan dan menyiksa umat Islam yang difitnah "teroris". Meski tak ada yang menjamin hal itu tak terjadi pada penjara khusus itu di Indonesia.

"Kita jelas bukan seperti Guantanamo, jelas bukan sekali. Kita mendukung human rights (hak asasi manusia)," ucap SBY.

Sementara, saat memberikan penjelasan tentang fasilitas BNPT di Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia, Mbai mengatakan bahwa ada 48 sel khusus untuk narapidana kasus "terorisme" dan setiap sel bisa diisi tiga narapidana.

Dia menjelaskan pula bahwa saat ini ada 28 lembaga pemasyarakatan yang menjadi tempat memenjarakan narapidana kasus "terorisme".

Sentul mirip Guantanamo?

Sebelumnya pada September 2013 diberitakan, BNPT akan membangun penjara khusus teroris di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Penjara ini mirip kamp tahanan militer AS di Guantanamo di Kuba, tempat pertama kali menampung tahanan yang diduga teroris pasca serangan ke gedung World Trade Center (WTC), AS.

"Kami buat ini karena petugas lapas dan Dirjen Pemasyarakatan Kemeterian Hukum dan HAM tidak mempunyai kemampuan menangani napi teroris," kata Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal Agus Surya Bakti, Kamis 5 September 2013, tulis vivanews.

Dari puluhan napi "teroris" dan tertuduh "teroris" saat ini disatukan di lapas yang sama. Mereka hanya dipisahkan dalam ruang berbeda. Mereka masih bisa bersosialisasi dengan narapidana lain. Hal ini, kata Agus yang sangat dikhawatirkan.

"Saat ini napi teroris ada di 22 lapas di seluruh Indonesia. Nanti akan disatukan semua di Sentul, Bogor," ujarnya.

Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan, meski khusus bagi teroris, pengelolaan lapas ini tidak berbeda dengan lapas pada umumnya.

"Untuk manajemen kami akan konsultasi dan melibatkan Dirjen Lapas, Kemenkum HAM. Yang membedakan hanya sistem pengamanan dan hanya khusus untuk teroris," kata dia.

Selain itu, BNPT juga sedang menyiapkan program binaan khusus bagi para mantan napi "teroris". Menurut Agus, mantan napi "teroris" tidak boleh ditinggalkan.

"Mereka harus didampingi terus, termasuk keluarga dan jaringannya. Kami harus dekat. Kita fasilitasi kebutuhan mereka dan beri penjelasan pada mereka agar tidak kembali melakukan teror," ucapnya. (azm/arrahmah.com)

16 truk tangki minyak penjajah NATO dihancurkan Mujahidin IIA di Nangarhar

Posted: 08 Sep 2014 07:41 AM PDT

nato tankker attack

NANGARHAR (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban menyerang konvoi pasokan penjajah NATO di sebuah distrik di provinsi Nangarhar, lapor Al-Emarah News.

Laporan mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi di distrik Ghani Kel pada Ahad (7/9/2014), menewaskan dua aparat rezim boneka dan melukai satu lainnya.

Laporan menambahkan bahwa sebanyak 16 truk tangki minyak yang hendak dikirim untuk pasukan penjajah pimpinan AS ludes terbakar dalam operasi tersebut, menambah kerugian materi yang diderita musuh. (siraaj/arrahmah.com)

Armenia menolak pembukaan kembali masjid tua di Yerevan

Posted: 08 Sep 2014 07:12 AM PDT

cami09c18f01

ARMENIA (Arrahmah.com) - Pemerintah Armenia telah menolak permohonan untuk membuka kembali sebuah masjid tua di ibukota Yerevan.

Sebagaimana dilansir World Bulletin, sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Turki, telah mengajukan permohonan agar sebuah masjid yang telah berusia 250 tahun di kota itu dibuka kembali untuk shalat Jum'at.

Asosiasi Internasional Melawan Tuduhan tak berdasar Armenia (ASIMDER) telah meminta Masjid Goy atau juga dikenal Masjid Gok di Yerevan untuk dibuka pada Jum'at (5/9/2014).

Permohonan yang diajukan oleh Jenderal Manajer ASIMDER Goksel Gulbey dengan dukungan dari 14 organisasi non-pemerintah telah ditolak oleh pemerintah Armenia.

Gulbey menunjukkan kekecewaannya atas diamnya para tokoh Turki di Armenia karena diam atas insiden tersebut, seraya menambahkan bahwa ASIMDER berencana untuk mengajukan kembali permohonannya. (siraaj/arrahmah.com)

Sebanyak 111 instalasi UNRWA rusak selama serangan "Israel"

Posted: 08 Sep 2014 06:20 AM PDT

sekolah UNRWA

GAZA (Arrahmah.com) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa 111 dari instalasinya di Jalur Gaza telah rusak akibat agresi "Israel" di Gaza yang berlangsung selama 51 hari, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Senin (8/9/2014).

UNRWA menambahkan bahwa tiga dari instalasi tersebut hancur total dan memerlukan rekonstruksi.

UNRWA mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai mengukur tingkat kerusakan di instalasi-instalasi tersebut sebagai hasil dari agresi brutal "Israel' di Gaza.

Tim Infrastruktur dan program peningkatan kamp mengunjungi instalasi tersebut untuk mengevaluasi kerusakan.

(ameera/arrahmah.com)

Rakyat Afganistan tuntut eksekusi secara terbuka dihadapan publik bagi para pemerkosa

Posted: 08 Sep 2014 03:16 AM PDT

eksekusi pemerkosa di afganistan

KABUL (Arrahmah.com) - Pemerintah Afghanistan akhirnya menjawab tuntutan masyarakat yang berkembang untuk mengeksekusi kelompok pemerkosa yang mengejutkan masyarakat muslim Afghanistan dengan kejahatan keji yang belum pernah terjadi sebelumnya bulan lalu, setelah Kejaksaan Agung merekomendasikan hukuman mati bagi semua tersangka.

"Sangat penting bagi nilai-nilai Islam dan Afghanistan bahwa tindakan kriminal seperti itu tidak bisa luput dari perhatian karena tindakan tersebut tidak manusiawi terhadap perempuan yang tidak bersalah," kata seorang ulama Afghanistan Sibgatullah Mujadadi kepada OnIslam.net.

Mujadadi menegaskan bahwa para pelaku pemerkosaan tersebut pantas mendapatkan hukuman mati secara syari'ah. Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan hukuman mati yang dilakukan secara terbuka dihadapan publik kepada para pemerkosa akan terbukti bisa menjadi efek jera dan memberikan keamanan bagi perempuan di masa yang akan datang.

Ulama Muslim itu merujuk pada kejahatan baru yang mengejutkan rakyat Afghanistan bulan lalu setelah sekelompok pria secara beramai-ramai memperkosa perempuan di dekat ibukota Afghanistan, Kabul.

Insiden ini mengejutkan warga Afghanistan yang kemudian turun ke jalanan melakukan protes terhadap tindakan tidak manusiawi tersebut dan menyerbu media sosial. Mereka menyerukan untuk mengeksekusi para pelaku secara terbuka dihadapan publik.

Detail peristiwa tersebut baru terungkap karena korban sangat malu dan takut untuk secara terbuka mengajukan keluhan tentang insiden itu. Namun polisi Kabul, setelah mengkonfirmasikan laporan pelecehan dari rumah sakit Rabia Balkhi, segera meluncurkan operasi pencarian secara luas untuk menemukan para pelaku.

Polisi Kabul mengatakan kepada OnIslam bahwa insiden itu terjadi di jalan utama yang menghubungkan Kabul dengan kabupaten Paghman saat malam bulan lalu.

"Geng kriminal itu mengenakan seragam polisi," kata Kepala polisi Kabul Jenderal Zahir Zahir, dan menambahkan bahwa sekelompok penjahat tersebut mencegat empat mobil yang tiba larut malam dari upacara pernikahan.

"Mereka merampas mobil-mobil itu, menganiaya pria dan memperkosa para wanita, termasuk diantaranya seorang remaja dan wanita hamil, selama berjam-jam," tambahnya.

Kabar tentang pemerkosaan keji tersebut merebak di media sosial. Polisi kemudian berhasil menangkap tiga tersangka pemerkosaan tersebut.

Penyelidikan selanjutnya menyebabkan penangkapan empat tersangka lainnya yang diduga mencoba untuk melarikan diri secara ilegal ke Iran melalui jalur darat.

Secara keseluruhan, tujuh pemerkosa berhasil ditangkap. Para korban kemudian diminta untuk datang ke kantor polisi untuk mengidentifikasi para pelaku.

Kejaksaan Agung juga telah mengumumkan pengiriman berkas-berkas dari tujuh tersangka pemerkosa tersebut ke Mahkamah Agung, dan merekomendasikan hukuman mati bagi semua tersangka.

Para wanita, yang mengenakan jilbab dan sangat trauma dengan kejadian tersebut, mengidentifikasikan para pelaku, sambil menangis.

Menghadapi kemarahan publik, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menegaskan bahwa tidak ada ampun untuk kejahatan yang tak tahu malu seperti itu, dan mendesak pengadilan untuk menggantung para pelaku.

Juru bicara Kejaksaan Basir Azizi mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa mereka telah menyelesaikan investigasi mereka dan telah memberikan hasil temuannya kepada Mahkamah Agung.

Namun, kemarahan publik masih terus berlangsung, dan tiga aksi protes besar-besaran digelar di Afghanistan pada Sabtu (6/9) menuntut keadilan bagi para korban perkosaan dan menjami keamanan bagi para perempuan di seluruh negeri.

Berpartisipasi dalam protes tersebut, ratusan warga dari kabupaten Paghman menuntut kekuasaan kehakiman untuk menghukum mati para terdakwa.

Kepala dewan kota, Haji Yar Muhammad, mengatakan bahwa para terdakwa telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan Islam.

"Para tahanan telah mengakui kejahatan mereka, sehingga Presiden Hamid Karzai harus memerintahkan hukuman mati kepada mereka," katanya.

Dia menambahkan bahwa para terdakwa harus digantung di depan publik di alun-alun kota Kabul untuk menjadi contoh bagi orang lain. Jika tidak, orang-orang akan terus melakukan protes.

Sesepuh lokal, Haji Syed Ahmad, yang juga ambil bagian dalam protes itu, mengatakan bahwa Mahkamah Agung harus mengatasi masalah ini segera. Para terdakwa ini bisa diselamatkan oleh teman-teman mereka jika hukuman ini ditunda.

Secara terpisah, sejumlah ulama Muslim, para tetua suku dan para aktivis masyarakat sipil yang menggelar protes berkumpul di provinsi Khost tenggara, mengecam tindakan keji yang dilakukan oleh para pemerkosa itu.

Pemimpin agama Sardar Muhammad Zadran, kepala dewan lokal, mengatakan bahwa kekerasan seksual terhadap perempuan di Paghman adalah tindakan yang mengerikan dan tidak bisa dimaafkan.

Aktivis masyarakat sipil di ibukota Kabul juga menggelar demonstrasi di depan Mahkamah Agung menuntut keadilan bagi para korban.

(ameera/arrahmah.com)

Surat cinta untuk Presiden dan Kapolri di hari hijab Internasional

Posted: 08 Sep 2014 12:14 AM PDT

Para siswi SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah menunjukkan surat cinta  yang sudah ditempeli perangko untuk dikirim kepada Presiden RI dan Kapolri terkait harapan dan penegasan Undang Undang Jilbab bagi Polwan

SURABAYA (Arrahmah.com) - Banyak cara dilakukan untuk menumpahkan harapan kepada seseorang. Termasuk harapan kepada Presiden Yudhoyono dan Kapolri tentang Undang-Undang Jilbab bagi Polwan yang sempat menjadi berita hangat di media massa.

Pada Hari Hijab Internasional yang jatuh pada 4 September, SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah selenggarakan menulis surat cinta kepada Kapolri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Isinya salah satunya tentang harapan dan penegasan Undang Undang Jilbab bagi Polwan terealisasi di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Senin (8/9/2014),

Yustika Asih misalnya, menulis harapan terbesarnya agar undang-undang hijab bagi polwan di tuntaskan. Hal itu dilatarbelakangi karena dirinya sendiri juga memakai jilbab. "Hijab itu menurut saya adalah hak asasi yang harus dijunjung tinggi," urai Yustika dalam surat cintanya, lapor markomhidayatullah kepada redaksi.

Dia berharap dengan tulisan tangan yang dia buat bisa memberi penguatan tentang kebebasan berhijab di lembaga manapun. "Khususnya hijab bagi Polwan" tegasnya.

Selain itu Adiba Nurul Khoirina juga menulis harapan. Adiba menumpahkan uneg-uneg hatinya di selembar kertas putih. "Pak Presiden dan Pak Kapolri yang saya hormati. Tulisan saya ini mewakili wanita Indonesia yang berjilbab untuk mendukung Polisi Wanita yang ada dibawah jajaran bapak untuk memakai hijab. Jangan dihalangi. Mereka berhijab karena panggilan hati. Berhijab adalah aturan Allah yang harus ditaati. Salam dari Adiba siswi SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya. Terima kasih." Tulisa panjang Adiba.

Amin Rahayu, Kepala SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya mengatakan tujuan diadakan acara untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya hijab bagi wanita Islam. Momen hari Hijab Internasional ini, menurutnya tepat untuk menegaskan pentingnya hijab.

Hal ini juga dukungan bagi polwan di Indonesia yang ingin menggunakan hijab dalam bekerja. Semoga aksi ini bisa memberikan efek perubahan terbesar suksesnya undang undang hijab di Indonesia. "Hijab bagi polwan harus sukses," pungkasnya. (azm/arrahmah.com)

Efisien, Hamas produksi roket dari 40% bahan yang tersisa pasca perang "dedaunan dimakan ulat"

Posted: 08 Sep 2014 12:03 AM PDT

produksi roket hamas

GAZA (Arrahmah.com) - Mengutip laporan Pusat Informasi Palestina pada Senin (8/9/2014) bahwa, Hamas telah memulai proses renovasi terowongan-terowongan akibat gempuran "Israel" juga memproduksi roket-roket yang dirakit dari 40% bahan yang tersisa selepas perang "dedaunan dimakan ulat".

Seorang pejabat politik zionis senior di kota Jerusalem mengatakan pada Ahad (7/9) malam bahwa, "Hamas sudah mulai kembali merenovasi terowongan-terowongannya yang rusak saat operasi "Tebing Cadas" Zionis ke Jalur Gaza."

Dia menambahkan, "Hamas kembali memperbarui upaya-upaya penyelundupan senjata melalui jalan terowongan antara Jalur Gaza dan Mesir. Hamas sekarang sibuk memproduksi roket-roket dan sekrang ini Hamas memiliki sekitar 40% bahan produksi roket yang tersisa di gudangnya setelah perang."

Walla, situs intelijen Zionis menyebutkan bahwa kalangan politik Zionis sampai sekarang tidak tahu bagaimana mengatasi keadaan ini dan apa yang harus dilakukan terhadap Hamas, yang seharusnya "Israel" melakukan perundingan dengannya selama beberapa pekan mendatang.

Walla juga membahas pernyataan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah pada hari Jum'at (5/9) lalu dalam khubah di masjid yang hancur bagian-bagiannya, di mana ia mengatakan, "Perang kita dengan penjajah Zionis ini bukan yang terakhir." Dengan demikian, muncullah ketakutan masyarakat Zionis terhadap pernyataan Haniyah.

Walla mengklaim bahwa agen sisipannya di Palestina memberikan informasi bahwa bila di Jalur Gaza sampai 25 September ini, belum ada hal baru terkait dengan pencabutan blokade atas Jalur Gaza, maka anggota Hamas akan melanjutkan serangan roket ke arah "Israel", meskipun hal itu bertentangan dengan perintah pimpinan politik Hamas, tegas Walla. Wallohua'lam. (adibahasan/arrahmah.com)