Arrahmah.Com |
- Otoritas Mesir mengambinghitamkan Ikhwanul Muslimin atas banjir yang terjadi di Alexandria
- 38 warga Palestina ditangkap atas tuduhan memasuki "negara Israel" tanpa izin
- Polisi Turki menangkap 20 terduga ekstrimis ISIS
- 2 warga Palestina ditembak mati pasukan biadab "Israel"
- MUI ingatkan masyarakat jebakan klaim halal sepihak
- Otoritas Zionis meminta penambahan bantuan militer ke AS hingga 5 milyar dollar
- Adzan dilarang dikumandangkan di Siprus utara
- Media Iran akui kematian salah satu pemimpin Pengawal Revolusi Iran di Aleppo
- Rezim Asad bombardir Darya dengan gas racun
- Putra ulama Inggris Omar Bakri Mohammed dikabarkan telah gugur dieksekusi ISIS di Suriah
Otoritas Mesir mengambinghitamkan Ikhwanul Muslimin atas banjir yang terjadi di Alexandria Posted: 07 Nov 2015 04:45 AM PST MESIR (Arrahmah.com) - Kementerian Dalam Negeri di Mesir mengumumkan pada Jum'at (6/11/2015) bahwa mereka telah menangkap 17 anggota Ikhwanul Muslimin di Alexandria yang dituduh menyebabkan banjir di kota pesisir, Anadolu melaporkan. Kementerian Mesir menyebut anggota Ikhwanul sebagai "teroris". Terlepas dari banjir, ketujuhbelas anggota Ikhwanul Muslimin itu juga dituduh menyebabkan "beberapa krisis" di wilayah itu. Di antara krisis tersebut termasuk memblokir pipa limbah dan merusak transformer listrik serta kontainer sampah. Tujuannya, menurut tuduhan itu, adalah untuk menciptakan kemarahan rakyat Mesir terhadap pemerintah Alexandria. Mesir telah mengalami cuaca buruk dan hujan lebat selama beberapa hari terakhir yang telah menyebabkan 17 orang tewas dan 28 lainnya luka-luka. Pekan lalu, lima orang tewas di Alexandria setelah hujan lebat dan air membanjiri rumah mereka; korban tampaknya meninggal akibat aliran listrik yang mengalir di tengah banjir. Sejumlah aktivis mengkritik pernyataan kementerian itu di media sosial. Mereka berpendapat bahwa Ikhwanul Muslimin sekarang acap dijadikan kambing hitam untuk semua kegagalan pemerintah Mesir. (banan/arrahmah.com) |
38 warga Palestina ditangkap atas tuduhan memasuki "negara Israel" tanpa izin Posted: 07 Nov 2015 04:00 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Polisi "Israel" menangkap 38 warga Palestina dengan tuduhan memasuki "negara Israel" tanpa izin, Quds Press melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO pada Kamis (5/11/2015). Dalam sebuah pernyataan, polisi "Israel" mengatakan bahwa penangkapan terjadi selama kampanye pencarian di sejumlah kota dan kota-kota di selatan "Israel". Polisi Zionis mengatakan mereka menangkap warga Palestina yang merupakan para pekerja itu tanpa izin dan orang yang menampung mereka, memfasilitasi transportasi mereka serta memfasilitasi masuknya mereka ke "Israel". Menurut pernyataan itu, polisi akan meneruskan kampanye seperti itu di seluruh negeri. Para pejabat Palestina mengatakan bahwa polisi "Israel" telah menangkap ratusan pekerja Palestina dalam kampanye penangkapan di "Israel" sejak awal Oktober. Karena situasi ekonomi yang sulit sebagai akibat dari "langkah-langkah keamanan Israel" yang ketat di Tepi Barat yang diduduki, puluhan ribu pekerja Palestina diwajibkan untuk menempatkan diri mereka dalam bahaya dan menyusup ke "Israel" untuk bekerja. (banan/arrahmah.com) |
Polisi Turki menangkap 20 terduga ekstrimis ISIS Posted: 07 Nov 2015 03:30 AM PST TURKI (Arrahmah.com) - Polisi Turki telah menahan 20 terduga ektrimis "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di resor Mediterania dari Antalya, hampir 10 hari menjelang pertemuan puncak G20 yang dihadiri oleh para pemimpin dunia di sana, media lokal melaporkan pada Jum'at (6/11/2015), sebagaimana dilansir MEE. Turki telah pada memburu ektrimis IS sejak terjadinya pengeboman kembar dalam aksi damai di Ankara pada 10 Oktober lalu yang menewaskan 102 orang dan melukai sekitar 500 lainnya, yang merupakan serangan terburuk dalam sejarah negara itu. Para pemimpin G20 direncanakan akan berada dalam pertemuan di Antalya pada 15-16 November mendatang. Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut tentang penggerebekan Antalya dan belum ada komentar dari kantor perdana menteri. Menteri Luar Negeri Feridun Sinirlioglu mengatakan pekan ini bahwa Ankara merencanakan aksi militer lebih lanjut terhadap kelompok ISIS, tanpa mengatakan bagaimana atau di mana. "Kami memiliki rencana untuk bertindak secara militer terhadap mereka dalam beberapa hari mendatang," katanya, Rabu lalu di kota Irak utara Arbil. Juru bicara kementerian luar negeri Tanju Bilgic mengatakan pada hari Kamis bahwa Sinirlioglu tidak secara khusus menggunakan ungkapan "operasi darat," tetapi menambahkan: "Semua pilihan bisa menjadi agenda." (banan/arrahmah.com) |
2 warga Palestina ditembak mati pasukan biadab "Israel" Posted: 07 Nov 2015 03:00 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina berusia 23 tahun telah ditembak dan dibunuh oleh pasukan penjajah "Israel" di Jalur Gaza kemarin, Jum'at (6/11/2015), ungkap para pejabat Palestina, sebagaimana dilansir MEMO. Seorang wanita berusia 72 tahun bahkan juga ditembak mati di Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan di Gaza mengidentifikasi korban kebrutalan "Israel" itu sebagai Salameh Moussa Abu Jame. Ia ditembak timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan dalam bentrokan yang terjadi di daerah itu. Sekitar 17 warga Palestina juga terluka dalam bentrokan di dekat persimpangan Erez. Aksi unjuk rasa terhenti sepanjang perbatasan "Gaza-Israel" saat pasukan "Israel" menembakkan gas air mata pada para pengunjuk rasa. Seorang juru bicara militer "Israel" mengklaim: "Puluhan warga Palestina berkumpul dan mendekati zona penyangga keamanan dan berusaha untuk merusak pagar keamanan." Sebelumnya, Tharwat Al-Sharawi (72), ditembak mati di Halhul setelah pasukan "Israel" menuduhnya mencoba melakukan "serangan kendaraan" terhadap pasukan "Israel" di daerah itu. Dua pemuda Palestina yang berdiri di sebuah stasiun gas di dekatnya terluka saat tembakan "Israel" menghancurkan jendela mobil. Abu Jame adalah warga Palestina ke-75 yang gugur sejak awal Oktober. (banan/arrahmah.com) |
MUI ingatkan masyarakat jebakan klaim halal sepihak Posted: 07 Nov 2015 01:58 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Prof.Dr.H. Hasanuddin AF, MA., mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam klaim halal yang dinyatakan sepihak oleh mereka yang berkepentingan dalam bisnis yang dijalankan. "Kami mengingatkan masyarakat bahwa ketentuan halal itu merupakan kaidah syariah, dengan fatwa para ulama. Bukan sebagai pernyataan-pernyataan sepihak untuk kepentingan bisnis. Maka jangan terjebak dengan klaim halal sepihak semacam itu," tutur guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, lansir laman LPPOM MUI, Jumat (6/11/2015) Dan ketetapan fatwa oleh para ulama itu, tambahnya pula, didasarkan pada kajian, penelitian, dan audit lapangan mendalam yang dilakukan oleh LPPOM MUI dalam proses sertifikasi halal. Disebutkan di dalam Al-Quran, "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (Q.S. 16:116). Lebih tegas lagi Dr.K.H. Abdur Rahman Dahlan, MA., menyatakan, kalau pihak-pihak yang melakukan klaim halal secara sepihak itu, dan ternyata tidak benar, maka hal itu termasuk tindakan penipuan. "Kalau penipuan, tentu harus dilaporkan kepada aparat hukum," tegasnya. Hal ini perlu dilakukan, Anggota Komisi Fatwa MUI ini menambahkan, agar umat kita dapat benar-benar terlindung dari konsumsi produk yang dilarang dalam Islam, sekaligus sebagai tindak-lanjut dari misi Khidmatul Ummah (pelayanan umat) dan Ri'ayatul Ummat (perlindungan umat) yang diemban MUI. Untuk lebih memudahkan masyarakat, LPPOM MUI menghimbau untuk mengecek keabsahan restoran halal melalui website www.halalmui.org , mengecek dengan scan QRCode Resto Halal yang ditempel di area resto, cek melalui aplikasi HalalMUI di Blackberry, Majalah Jurnal Halal atau via SMS melalui ketik Halal (Spasi) Merk/ resto dan kirim ke 98555. Sebelumnyua, lansir laman LPPOM MUI, beberapa anggota Komisi Fatwa MUI melaporkan pengalaman maupun interaksi mereka dengan umat Muslim yang sangat mengharapkan perlindungan yang kuat dari para pimpinan MUI agar terhindar dari konsumsi produk-produk yang diharamkan dalam agama Islam, yang dianut oleh mayoritas penduduk negeri ini. Dila[porkan ada perusahaan bakery terkenal mengklaim dengan menyatakan produk yang dihasilkannya halal, karena menggunakan tepung terigu dan bahan-bahan lainnya yang telah bersertifikat halal MUI. Dr. Daud Rasyid, MA. LC., menerima pengaduan dari banyak warga masyarakat, ada beberapa outlet Resto EatOn, sebuah resto waralaba terkemuka di ibukota, memasang logo tanda Halal di beberapa mal Jakarta. Namun ada juga beberapa outlet resto yang terkenal dengan menu oriental ini tidak memasang tanda Halal. Sehingga banyak masyarakat yang mempertanyakan keabsahan tanda halal yang dipasangnya itu, anggota Komisi Fatwa MUI ini menambahkan, lalu mengadukan hal ini kepadanya untuk meminta klarifikasi. Apalagi dalam pengaduan itu juga disebutkan, di outlet-outlet resto ini, yang tidak memasang tanda halal, ternyata menyajikan menu-menu khas oriental menggunakan bahan babi. Lebih parah lagi, dari pengamatan Dr.K.H.M. Hamdan Rasyid, M.A., seorang anggota Komisi Fatwa yang lain, di Bali ada kasus pengusaha Rumah Makan Padang (RMP) mengontrak tempat usaha milik penduduk setempat yang merupakan orang Bali asli. Karena RMP itu tampak laris dan terkenal ia pun tergiur untuk mengambil-alih usaha tersebut. Lalu setelah habis masa kontraknya, si pemilik tempat tidak mau memperpanjang kontrak usaha RMP tersebut kepada pengusaha Muslim yang orang Padang/Minang tersebut. Namun kemudian si orang Bali itu sendiri yang membuka usaha RMP dengan tetap menggunakan merek dagang, bahkan plang nama RMP yang tidak dicopot oleh si pengusaha sebelumnya, yang mengontrak tempatnya itu. Sehingga banyak umat Muslim yang kecele dengan tampilan RMP tersebut. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Otoritas Zionis meminta penambahan bantuan militer ke AS hingga 5 milyar dollar Posted: 07 Nov 2015 12:10 AM PST TEL AVIV (Arrahmah.com) - Otoritas Zionis "Israel" telah membuat permintaan awal ke Departemen Pertahanan AS untuk meningkatkan bantuan militer hingga 5 milyar USD di mana paket bantuan saat ini senilai rata-rata 3 milyar USD per tahun, berakhir pada tahun 2017, ujar sumber kongres AS pada Rabu (4/11/2015) lalu. |
Adzan dilarang dikumandangkan di Siprus utara Posted: 06 Nov 2015 11:05 PM PST LEFKE (Arrahmah.com) - Sebuah seruan lokal di Siprus utara telah melarang dikumandangkannya adzan subuh melalui speaker menara dengan alasan bahwa hal itu mengganggu penduduk setempat di Republik Turki Siprus Utara. |
Media Iran akui kematian salah satu pemimpin Pengawal Revolusi Iran di Aleppo Posted: 06 Nov 2015 10:00 PM PST TEHERAN (Arrahmah.com) - Outlet media Iran mengakui kematian salah satu pemimpin Garda Revolusi Iran di kota Aleppo, selama pertempuran dengan brigade pejuang oposisi, pada Rabu (4/11/2015). Menurut kantor berita Iran Elena, pemimpin Garda Revolusi Iran yang bernama "Rouh Allah Kourbani" tewas oleh bom rudal yang menargetkan mobilnya. Anggota dari kelompoknya yang bernama "Bkadir Sarlak" juga turut tewas dalam insiden tersebut, dan yang lainnya terluka, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia. Kantor berita Mehr juga telah mengakui kematian seorang anggota milisi yang bernama Mohsen Fanousi, atau dijuluki "Imam Ali", setelah bentrokan dengan elemen pejuang oposisi Suriah. Kantor berita itu tidak mencantumkan waktu atau tempat di mana ia terbunuh. (ameera/arrahmah.com) |
Rezim Asad bombardir Darya dengan gas racun Posted: 06 Nov 2015 09:10 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Konfrontasi meningkat, pada Kamis (6/11/2015), di front Darya, Ghouta Barat antara pejuang oposisi dan pasukan Asad, di tengah serangan udara dan pengeboman gas beracun. Sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Jum'at (6/11), menurut sumber di lapangan, para pejuang oposisi terlibat dalam pertempuran sengit di beberapa poros sejak pagi, untuk melawan upaya yang dilakukan oleh pasukan al-Asad dan milisi "Hizbullah" untuk menggempur kota Darya, terutama dari sisi timur. Para pejuang telah berhasil membunuh dan melukai sejumlah besar pasukan penyerang. Secara bergantian, helikopter meluncurkan beberapa serangan udara di lingkungan kota Darya dengan menjatuhkan bom barel, setelah penyerbuan yang gagal tersebut. Pasukan Asad juga meluncurkan roket surface-to- surface dan juga serentetan serangan granat mortir di Darya. Pada saat yang sama, pasukan Asad mengebom front di kota Darya dengan gas beracun, setelah beberapa kali gagal untuk merebut dan menggempur kota itu. Tidak ada informasi tentang sejauh mana korban cedera. (ameera/arrahmah.com) |
Putra ulama Inggris Omar Bakri Mohammed dikabarkan telah gugur dieksekusi ISIS di Suriah Posted: 06 Nov 2015 07:00 PM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Putra ulama Inggris Omar Bakri Mohammed dilaporkan telah dieksekusi saat berperang dengan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Suriah. Mohammed Omar Bakri Mohammed disebut-sebut telah gugur di provinsi Aleppo di utara Suriah, di mana ia dikabarkan dieksekusi oleh ISIS dengan alasan telah murtad. Ayahnya adalah seorang ulama yang dikenal mendukung perjuangan Mujahidin dan merupakan pendiri jaringan Al-Muhajirun yang mendukung Al-Qaeda di Inggris. Lebanon 24 mengklaim bahwa keluarganya telah menolak untuk mengonfirmasi ataupun membantah kematian anaknya, namun mengatakan bahwa mereka meyakini ia telah berperang di provinsi Homs. Lebanon 24 juga mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa kabar kematiannya belum bisa dikonfirmasi. Bakri melarikan diri dari Inggris segera setelah terjadinya "bom bunuh diri" pada 5 Juli 2005 lalu di kereta bawah tanah London lalu kembali muncul di Libanon. Putra Bakri dikabarkan telah meninggalkan Tripoli di Lebanon untuk bergabung dengan ISIS lebih dari setahun yang lalu. Foto dirinya yang disebut-sebut diambil di Suriah telah beredar di sejumlah akun media sosial Ayahnya saat ini sedang berada di dalam penjara Roumieh setelah diklaim terbukti mendukung "terorisme" menyusul penangkapannya dalam serangan oleh "pasukan keamanan" pada April 2014 lalu. Pada Rabu (28/11/2015), ia dijatuhi hukuman tambahan enam tahun penjara ditambah dengan kerja berat di dalam penjara. Satu laporan media menyatakan bahwa ia berjuang dengan nama Abu Ahmed Al-Libanon dan dieksekusi oleh ISIS dengan alasan yang belum dapat dikonfirmasi. Artikel ini memuat gambar dari sebuah dokumen Arab, tanggal 29 Agustus, yang diklaim merupakan pernyataan ISIS yang mengumumkan eksekusi tersebut.
Eksekusi tersebut diduga terkait dengan pemerintah Turki dan Libanon, yang telah dianggap kafir oleh ISIS. (aliakram/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |