Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

SOHR: Serangan udara Rusia bunuh 23 warga sipil di provinsi Homs

Posted: 04 Nov 2015 04:03 PM PST

Sebuah uang kertas Suriah dengan noda darah ditemukan di lokasi yang dihantam serangan rudal oleh pasukan rezim Nushairiyah di sebuah pasar yang sibuk di kota Douma, pinggiran Damaskus pada 30 Oktober 2015. Sedikitnya 40 orang tewas dan sekitar 100 terluka dalam serangan tersebut. (Foto: Reuters)

HOMS (Arrahmah.com) - Serangan udara Rusia di wilayah yang dikuasai oleh Daulah Islam (dulu dikenal dengan ISIS) telah membunuh 23 warga sipil, ujar laporan kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.

Di antara korban tewas dalam serangan di kota Al-Qaryatain, provinsi Homs, adalah tiga anak dan seorang perempuan, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebagaimana dilansir AFP pada Rabu (4/11/2015).

Dalam laporan awal, SOHR mengatakan bahwa hanya 10 orang yang tewas dalam serangan tersebut.

SOHR mendapatkan informasi mengenai perang Suriah dari jaringannya di lapangan termasuk aktivis oposisi dan individu di wilayah yang dikuasai oleh rezim.

Kelompok itu mengatakan membedakan antara serangan yang dilakukan oleh rezim, Rusia dan AS berdasarkan pola penerbangan yang ditunjukkan apakah pesawat lepas landas dari dalam negeri, serta jenis pesawat dan persenjataan yang digunakan.

Rusia memulai kampanye udaranya di Suriah pada 30 September dengan dalih menargetkan ISIS, namun pada faktanya, faksi Mujahidin lainnya yang memerangi rezim Nushairiyah dan pemukiman penduduk juga menjadi sasaran serangan pengecut tersebut.

Menurut SOHR, bulan pertama kampanye Rusia telah menewaskan hampir 600 orang, dua pertiga dari mereka adalah pejuang. Sisanya sekitar 185 orang adalah warga sipil.

Sementara itu, pasukan koalisi pimpinan AS yang juga melancarakan serangan udara di Suriah sejak September 2014 telah menewaskan 3.649 orang, masih menurut laporan SOHR. Laporan mengatakan bahwa 226 dari mereka adalah warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ketakutan, Inggris tangguhkan penerbangan dari Sinai setelah pesawat Rusia jatuh disana

Posted: 04 Nov 2015 03:32 PM PST

Pakar penerbangan Inggris telah dikirim ke Sharm El-Sheikh untuk menilai situasi keamanan. (Foto: Al Jazeera)

SINAI (Arrahmah.com) - Inggris mengatakan bahwa pesawat Rusia yang terjatuh di Sinai kemungkinan telah jatuh karena ledakan bom, mendorong mereka membuat keputusan untuk menangguhkan penerbangan dari resor Sharm El-Sheikh, Mesir.

Pengumuman pada Rabu (4/11/2015) terjadi empat hari setelah Airbus Rusia terjatuh di Sinai utara menewaskan semua penumpang yang berjumlah 224 orang, hanya 23 menit setelah lepas landas dari Sharm El-Sheikh.

"Sementara penyelidikan masih terus berlangsung, kami tidak bisa mengatakan mengapa pesawat Rusia terjatuh," ujar pernyataan dari kantor Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

"Namun saat informasi lebih lanjut semakin nampak, kami menjadi prihatin bahwa pesawat mungkin telah terjatuh karena adanya alat peledak," lanjut pernyataan tersebut seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu
(4/11).

Seorang sumber di penerbangan Rusia mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penyelidikan kecelakaan ini menemukan kemungkinan adanya sebuah benda mencurigakan yang disimpan di dalam pesawat yang menyebabkan bencana.

"Ada dua versi saat ini yang sedang dipertimbangkan: sesuatu disimpan di dalam [pesawat] dan kesalahan teknis," ujar sumber tersebut.

Pakar penerbangan Inggris telah dikirimkan ke Sharm El-Sheikh untuk menilai situasi keamanan dan penerbangan kembali ke Inggris dari resor tersebut ditangguhkan sampai penilaian selesai.

"Kami menyadari bahwa informasi ini dapat menyebabkan kekhawatiran bagi mereka di Sharm dan juga bagi mereka yang berencana untuk melakukan perjalanan ke Sharm dalam beberapa hari mendatang," ujar Downing Street.

David Cameron juga akan mengadakan pertemuan kabinet darurat untuk permasalahan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)

Alhamdulillah, Mujahidin Suriah rebut pangkalan militer di Hama

Posted: 04 Nov 2015 03:05 PM PST

Pejuang Suriah dalam pertempuran memperebutkan basis militer di provinsi Hama

HAMA (Arrahmah.com) - Mujahidin Suriah berhasil merebut sebuah pangkalan militer yang terletak di barat Hama setelah pertempuran sengit dengan pasukan rezim Nushairiyah, lansir Zaman Alwasl pada Rabu (4/11/2015).

Pejuang Suriah berhasil menguasai basis militer Tal Othman dan desa di dekatnya, desa Al-Janabra, ujar aktivis Suriah Mustafa Abu Arab kepada Zaman Alwasl.

Tidak ada laporan rinci mengenai keberhasilan ini dan jumlah korban yang mungkin jatuh dalam pertempuran untuk menguasai basis militer tersebut.

Bukit strategis di wilayah itu menjadi garis pertahanan pertama rezim untuk mengamankan desa yang penduduknya merupakan loyalis rezim Nushairiyah di dataran Al-Ghab.

Aktivis juga melaporkan adanya pertempuran sengit di dekat kota Morek saat kampanye udara diperluas hingga mencapai desa Al-Latamneh, Latmin dan Lahaya yang dikuasai oleh pejuang Suriah.

Di utara Suriah, sedikitnya 12 warga sipil gugur dalam serangan udara pengecut oleh pasukan komunis Rusia di lingkungan Bustan Al-Qasr dan Al-Mashhad di Aleppo pada Selasa (3/11). (haninmazaya/arrahmah.com)

3 polisi Mesir tewas dalam serangan pengeboman di Sinai

Posted: 04 Nov 2015 05:55 AM PST

A picture taken on September 23, 2015 from the Palestinian side of the Rafah border with Egypt shows an area where houses were destroyed by Egyptian security forces as they conducted an operation in the city of Rafah near the border with southern Gaza Strip. Human Rights Watch on September 22, accused Egypt's military of having "violated international law" through mass home demolitions and evictions over the past two years along its border with Gaza. Egypt's army in October created a wide buffer zone in the border town of Rafah in the north of the Sinai Peninsula, where it says tunnels have allowed militants and weapons in from the Palestinian enclave. AFP PHOTO / SAID KHATIB

SINAI (Arrahmah.com) - Sedikitnya tiga polisi Mesir tewas ketika seorang pengebom bunuh diri menabrakkan kendaraannya yang bermuatan bahan peledak ke arah kerumunan polisi di Semenanjung Sinai pada Rabu (4/11/2015), lansir MEE.

Televisi negara mengatakan ada pula korban luka dalam pengeboman di ibukota provinsi Sinai Utara, El-Arish, itu.

Afiliasi kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Sinai mengklaim bahwa salah satu militan merekalah yang mengendarai sebuah kendaraan bermuatan bom ke perkumpulan polisi di kota itu.

Serangkaian serangan telah terjadi di atau di sekitar ibukota provinsi dalam beberapa bulan terakhir setelah militer melancarkan kampanye penyisiran di semenanjung yang berbatasan dengan "Israel" dan Jalur Gaza itu.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah sebuah pesawat penumpang Rusia jatuh di semenanjung setelah lepas landas dari bandara resort di Sinai Selatan, menewaskan 224 orang di dalamnya.

(banan/arrahmah.com)

Terjadi longsor di Gaza setelah Mesir memompa air laut ke terowongan perbatasan Rafah

Posted: 04 Nov 2015 04:55 AM PST

ar-children-walk--after-army-flood-gaza-tunnels-Sep-2015-02

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pada Selasa (3/11/2015) malam dilaporkan terjadi tanah longsor di sebuah daerah di kota perbatasan Gaza Rafah setelah Mesir memompa air laut ke daerah itu, lansir MEMO.

Penduduk lokal yang tinggal di timur Rafah dekat gerbang Saladin, selatan Jalur Gaza, mengatakan kepada Quds Press bahwa longsor besar itu terjadi secara tiba-tiba karena tentara Mesir memompa air laut ke dalam tanah.

Seorang warga setempat mengatakan: "Ini adalah tanah longsor yang serius yang mengancam rumah kami."

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengatakan "sejumlah tanah longsor telah menciptakan lubang besar di tanah di daerah perbatasan, timur Gerbang Saladin di Gaza selatan".

"Pasukan keamanan nasional dan pertahanan sipil bergegas ke daerah itu untuk melindungi warga," tambahnya.

Tentara Mesir telah membanjiri daerah perbatasan dengan Jalur Gaza sejak bulan lalu dengan dalih menghancurkan terowongan penyelundupan. Terowongan tersebut merupakan terowongan yang digunakan warga Gaza untuk menyelurkan kebutuhan sehari-hari mereka di tengah blokade penjajah "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Guru Swedia dituntut atas komentar anti-Muslim

Posted: 04 Nov 2015 03:45 AM PST

Jaksa Swedia mengatakan bahwa pria itu menyatakan penghinaan kepada orang-orang dari latar belakang Muslim di Facebook.

STOCKHOLM (Arrahmah.com) - Seorang guru di kota Orebro Swedia telah dituntut atas postingan komentar anti-Muslim di Facebook, media lokal melaporkan, pada Selasa (3/11/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Harian Swedia Expressen melaporkan bahwa pria itu menulis pada bulan Februari, antara lain: ". Muslim harus dipanggang di panggangan, karena itu akan menjadi cara yang baik untuk menyingkirkan teroris."

Jaksa mengatakan bahwa pria itu mengungkapkan penghinaan kepada orang-orang dari latar belakang Muslim, harian Swedia Dagens Nyheter melaporkan, Senin (2/11/2015).

Swedia menghadapi ketegangan yang semakin meningkat terhadap penduduk asing di dalam negeri di tengah serangkaian serangan pembakaran yang menargetkan pengungsi yang berlindung di dalam penampungan para pencari suaka.

Pada tanggal 23 Oktober, seorang penyerang yang bersenjatakan pedang dengan sengaja menargetkan mahasiswa asal luar negeri di sebuah sekolah di Swedia.

Polisi menyebut insiden tersebut sebagai sebuah "kejahatan rasial".

Negara-negara Nordik, termasuk Swedia dan Denmark, menyaksikan peningkatan pencari suaka dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok sayap kanan dan anti-imigran Swedia, Sweden Democrats, telah menjadi partai yang paling populer di negeri ini, menurut jajak pendapat YouGov yang dirilis pada 20 Agustus.

(ameera/arrahmah.com)

Puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan melawan penjajah "Israel" di Universitas Al-Quds

Posted: 04 Nov 2015 03:45 AM PST

ar-Palestinian-youth-arrested-by-Israeli-soldiers

PALESTINA (Arrahmah.com) - Puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan melawan pasukan penjajah "Israel" yang terjadi pada Senin (2/11/2015) malam di sekitar Universitas Al-Quds di Yerusalem Timur, Quds Press melaporkan.

Menurut Asosiasi Bulan Sabit Merah Palestina, 21 pemuda Palestina telah terluka oleh peluru baja berlapis karet "Israel" dan sekitar 40 lainnya menderita masalah pernapasan akibat menghirup gas air mata.

Sebelum bentrokan, warga Palestina membakar ban, menerobos dinding pemisah ilegal "Israel" di kota dan melemparkan batu ke arah jip militer "Israel" di daerah itu.

Sebelumnya mahasiswa juga menyelenggarakan peringatan 40 hari sejak "Israel" membunuh Diyaa Talahmeh (21), di kota Kharsa dekat Hebron.

(banan/arrahmah.com)

900 milisi Syiah "Hizbullah" Libanon dinyatakan hilang saat bertugas di Suriah

Posted: 04 Nov 2015 03:30 AM PST

ar-Syrian-rebels-fire-tank-and-missiles-against-Syrian-regime-forces(1)

SURIAH (Arrahmah.com) - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan bahwa jumlah milisi Syiah "Hizbullah" Libanon yang hilang saat bertugas di Suriah telah mencapai lebih dari 900 orang.

Kelompok "Hizbullah" sendiri tidak mengungkapkan jumlah pasukan mereka yang hilang di Suriah, namun melalui website yang terkait dengan "Hizbullah", kelompok milisi Syiah Libanon itu menegaskan kembali tewasnya enam pasukan mereka dengan mengklaim bahwa mereka tewas saat melakukan "tugas suci" mereka di Suriah.

Al-Khaleejonlne melaporkan bahwa enam pasukan "Hizbullah" Syiah Libanon telah tewas dalam pertempuran di Suriah. Menurut saluran berita Al-Jazeera, jumlah pasukan "Hizbullah" yang telah tewas sejak awal intervensi Rusia di Suriah pada 30 September sekarang telah mencapai 32 orang.

"Hizbullah" telah berperang bersama pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Asad. Lawan-lawannya telah mengutuk intervensi di Suriah karena implikasi keamanan ini juga berdampak terhadap Libanon, lansir MEMO pada Selasa (3/11/2015).

(banan/arrahmah.com)

Kitab Anwarul Wilayat: Siapa yang minum kencing, darah dan makan tinja Imam Syiah maka haram masuk neraka dan wajib masuk surga

Posted: 04 Nov 2015 02:12 AM PST

Tinja Imam Syiah diedarkan saat perayaan Syiah

(Arrahmah.com) - Hal yang najis dalam Islam, seperti air kencing dan tinja, bagi pengikut syiah merupakan hal yang biasa bahkan boleh diminum dan dimakan. Nauzubillah min zalik.

Bagi penganut syiah, tinja para imam bukan sesuatu yang menjijikkan, tapi sumber keberkahan. Bagi penganut syiah, tinja para imam menyebabkan masuk surga.

Berikut keterangan dalam kitab Syiah, Anwarul Wilayat, karya Ayatolah Mulla Zaenal Abidin Al-Kalba Yakani,

"Kotoran dan air kencing para imam bukan sesuatu yang menjijikkan dan tidak berbau busuk, bahkan keduanya bagaikan misik yang semerbak. Barang siapa yang meminum kencing, darah dan memakan tinja mereka maka haram masuk neraka dan wajib masuk surga." (Anwarul Wilayat, halaman 440, th. 1419 H.)

Kentut dan tinja Imam Syiah bagaikan bau misik

Abu Jafar berkata: "Ciri-ciri Imam ada 10:

  • Dilahirkan sudah dalam keadaan berkhitan.
  • Begitu menginjakkan kaki di bumi ia mengumandangkan dua kalimat syahadat.
  • Tidak pernah junub.
  • Matanya tidur hatinya terbangun.
  • Tidak pernah menguap
  • Melihat apa yang di belakangnya seperti melihat apa yang di depannya.
  • Bau kentut dan kotorannya bagaikan misik…."

(Al-Kaafi 1/319, Kitabul Hujjah Bab" Maulidul Aimmah).

Islam dan Syiah jelas berbeda. Adalah najis kencing, darah dan tinja dalam pandangan Islam. Tetapi Syiah tidak. Untuk itu waspadalah terhadap perkataan: 'Mari satukan Sunni dan syiah', atau 'Sunni dan Syiah bersatu'. Karena itu hanya diucapkan oleh orang Syiah atau mereka yang tidak atau belum paham akan kesesatan syiah.

Wallahu A'lam

(azm/dbs/arrahmah.com)

SNC: SE Kapolri tentang hate speech mengembalikan aturan subversi

Posted: 04 Nov 2015 01:33 AM PST

#KembalikanMediaIslam    Pemblokiran media Islam online pada Maret 2015 tanpa sebab yang jelas, hanya bikin gaduh

JAKARTA (Arrahmah.com) - Tak lama setelah heboh Surat Edaran Walikota Bogor bernomor 300/1321-Kesbangpol tertanggal 22 Oktober 2015 tentang Himbauan Pelarangan Perayaan Asyura (Hari Raya Kaum Syiah) di Kota Bogor, muncul Surat Edaran (SE) Kapolri Nomor SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) menjadi buah bibir di masyarakat, terutama di jejaring sosial, twitter, facebook, dan lain-lain.

Menanggapi SE Kapolri tersebut, Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center Sylviani Abdul Hamid menilai, terbitnya Surat Edaran Kapolri memperlihatkan rezim saat ini telah kembali ke zaman orde-orde sebelum reformasi, pasalnya Surat Edaran ini mirip dengan Undang-undang Nomor 11/PNPS/Tahun 1963 tentang Pemberantasan Kegiatan Subversi yang telah dicabut pada masa awal reformasi.

"Mirip dengan Undang-Undang Subversi, tetapi berbeda order. Kalau Undang-undang Subversi jelas ordernya dari pemerintah, kalau ini (Surat Edaran Kapolri tentang Hate Speec-red.) ada dugaan didorong kelompok tertentu, karena di dalamnya tidak membahas tentang garis vertikal (masyarakat dan pemerintah), akan tetapi menerangkan tentang pencegahan konflik horizontal." Ujar Sylvi dengan nada curiga.

Menurutnya, Surat tersebut diduga ditujukan lebih khusus kepada para Pemuka Agama, Khotib, dan penceramah-penceramah Agama khusunya Islam, dan netizen yang cenderung berbeda pandangan terhadap kelompok yang mereka duga telah menyebarkan ajaran/aliran yang telah keluar dari pokok-pokok ajaran Islam.

"Hipotesa ini sudah melalui kajian yang kita lakukan terhadap Surat Edaran tersebut dan juga dari pengamatan atas peristiwa sebelum keluarnya Surat Edaran ini," jelasnya.

Namun Sylvi enggan menyebutkan kelompok yang diduga sebagai pendorong terbitnya Surat Edaran Kapolri tentang Hate Speech.

"Dari point-point yang disampaikan dalam Surat Edaran itu, kita menduga ada kelompok yang dituju oleh Surat Edaran dan ada kelompok yang 'merasa' terlindungi," terangnya.

Karenanya, dia menduga Surat Edaran ini merupakan pesanan kelompok tertentu untuk membungkam aktivitas netizen dan para penceramah untuk tidak menyudutkan kelompoknya. Dia mengingatkan peristiwa penutupan/pemblokiran situs-situs dan website-website Islam yang pernah dilakukan oleh Menkominfo beberapa waktu lalu. Pemblokiran tersebut menurutnya tidak ujug-ujug dilakukan, walaupun pada akhirnya dilakukan pembukaan kembali pemblokiran tersebut.

"Jelas web-web Islam tidak menyudutkan pemerintah, akan tetapi memang ada kelompok tertentu yang berusaha dibuka dan dibongkar praktek kesesatannya," sambung Sylvi disela-sela diskusi terbatas di bilangan Cilangkap.

Dia meminta kepada Kapolri untuk segera mencabut Surat Edaran tentang Hate Speech, karena menurutnya segala tindak pidana tertkait dengan perbuatan pidana yang dimaksud dalam Surat Edaran sudah termaktub dalam KUHP dan Undang-undang lainnya.

"Buat apa lagi, toh sudah diatur dan tersebar di dalam peraturan perundang-undangan lain. Apa mau menakut-nakuti masyarakat?" .

(azmuttaqin/*/arrahmah.com)