Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tiga warga "Israel" terluka dalam serangan pisau oleh warga Palestina di dekat Tel Aviv

Posted: 02 Nov 2015 03:58 PM PST

Pemuda Palestina. (Foto: AFP)

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina menikam dan melukai tiga warga "Israel" di dekat Tel Aviv pada Senin (2/11/2015) sebelum akhirnya ditangkap. Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan serupa sebagai pembalasan atas kebrutalan pasukan Zionis "Israel" terhadap warga Palestina.

Pemuda berusia 19 tahun yang berasal dari Hebron, wilayah Tepi Barat yang diduduki, menikam dua orang di trotoar dan yang ketiga di sebuah toko pakaian, ujar pernyataan polisi "Israel" seperti dilaporkan AFP.

Insiden itu terjadi di dekat terminal bus di Rishon LeZion, sekitar 10 km dari selatan Tel Aviv.

Layanan medis "Israel" mengatakan dua korban berada dalam kondisi parah.

Penyerang ditangkap oleh pasukan "Israel" setelah ia terkunci di toko.

Penikaman di Rishon LeZion adalah yang pertama di luar Tepi Barat dan Yerusalem sejak 22 Oktober. Sebelumnya dua orang Palestina dilaporkan menikam seorang "Israel" di kota Beit Shemesh, barat Yerusalem. (haninmazaya/arrahmah.com)

Syaikh Ayman seru Mujahidin agar bersatu untuk membebaskan Yerusalem

Posted: 02 Nov 2015 03:22 PM PST

Syaikh Ayman Az-Zawahiri dalam pesan audio terbaru

(Arrahmah.com) - Mujahidin Al-Qaeda telah merilis sebuah pesan audio terbaru dari amir mereka, Syaikh AymanAz-Zawahiri hafidzahullah yang membahas kejadian baru-baru ini di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pesan audio tertanam dalam sebuah video yang berdurasi hampir 16 menit yang memperlihatkan gambar diam dari Syaikh Ayman
dan teks pidatonya di seluruh video.

Syaikh Ayman memulai dengan menyatakan bahwa "Muslim dimanapun" sedang marah karena "orang-orang Yahudi berulangkali menyerang Masjid Al-Aqsa yang diberkati", lansir LWJ pada Senin (2/11/2015).

Amir Al-Qaeda tersebut memuji serangan pisau yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi dengan mengatakan bahwa mereka adalah sebuah epik baru dari Jihad, di mana orang-orang membela Palestina dan Al Aqsa dengan pisau, mobil, batu dan segala sesuatu yang mereka miliki.

Syaikh Ayman juga meminta kepada Allah untuk memberkati para pencari kesyahidan ini, yang berani menusuk orang-orang Yahudi bahkan saat mereka hampir pasti bahwa mereka akan dibunuh di tangan orang-orang Yahudi.

Menurut Syaikh Ayman dalam pesan audio tersebut, ada dua hal yang harus dilakukan untuk membebaskan Yerusalem. Pertama, para Jihadi harus menyerang Barat dan terutama Amerika, di jantungnya dan juga menyerang kepentingan Barat dimana pun mereka ditemukan.

Kedua, Syaikh Ayman mengatakan bahwa ummat Islam harus mendirikan sebuah negara di Mesir dan Syam untuk memobilisasi ummat untuk membebaskan Palestina. Amir Al-Qaeda menggunakan poin ini untuk menekankan salah satu tema kuncinya. Mendirikan negara tersebut, menurut pandangannya, membutuhkan "persatuan, menghindari sengketa dan mengakhiri permusuhan di antara Mujahidin". Oleh karena itu, Syaikh Ayman sekali lagi menyeru persatuan Mujahidin melawan musuh bersama.

Dalam pesannya, ia menyatakan bahwa Al-Qaeda sedang berjuang untuk menghidupkan kembali kekhalifahan berdasarkan metode kenabian, yang membutuhkan Syura (konsultasi). Al-Qaeda tidak mengakui kekhalifahan
Baghdadi (Daulah Islam/ISIS-red) karena Baghdadi tidak berkonsultasi sebelum mendirikan sebuah negara yang meliputi wilayah Suriah dan Irak.

Namun, Syaikh Ayman ingin para pejuang dalam barisan Baghdadi agar menghentikan pertempuran dengan Jabhah Nushrah dan sekutunya, sehingga mereka dapat fokus pada aliansi antara Amerika, Eropa, Rusia, milisi Syiah asal Libanon dan Iran serta Nushairiyah.

"Amerika, Rusia, Iran, Alawiyah dan 'Hizbullah' mengkoordinasikan perang mereka melawan kita, apakah kita tidak bisa menghentikan pertempuran di antara kita, jadi kita bisa mengarahkan semua upaya kita terhadap mereka?"

Mesir dan Syam adalah dua gerbang sejarah Yerusalem dan pertempuran di dua tempat tersebut adalah perjuangan melawan aliansi salibis dan Syiah.

"Ummat harus mendukung pertempuran ini sebisa mungkin, karena itu adalah pertempuran untuk menunjukkan apa artinya bagi ummat Islam untuk melancarkan Jihad yang akan mengangkat Syariah Allah dan tidak memberdayakan rezim sekuler dan nasionalis".

Di akhir pesannya, Syaikh Ayman mengatakan: "Kita harus bekerja untuk membentuk pemerintahan Muslim di negeri-negeri tetangga 'Israel' dan pertikaian Jihadis akan mengalihkan perhatian dari misi utama ini".

Dalam pesan audio tersebut diselipkan pidato oleh Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah yang menyatakan bahwa Al-Qaeda berusaha untuk menghidupkan kembali kekhilafahan.

"Hari ini, segala puji bagi Allah, kita menggambar ulang peta dunia Islam untuk membuat satu negara di bawah bendera kekhilafahan, insyaa Allah," ujar Syaikh Usamah bin Ladin menutup pesan audio Syaikh Ayman Az- Zawahiri. (haninmazaya/arrahmah.com)

Partai AK merebut 317 kursi dalam Pemilu di Turki

Posted: 02 Nov 2015 08:30 AM PST

Pendukung Partai AK merayakan kemenangan di luar kantor pusat partai di Ankara. (Foto: BBC)

ANKARA (Arrahmah.com) - Partai AK kembali merebut kursi mayoritas parlemen Turki dengan hasil 317 kursi, seperti dilansir BBC pada Senin (2/11/2015).

Ahmet Davutoglu, PM Turki, menjanjikan di depan massa pendukungnya pada Ahad (1/11), bahwa Pemerintah akan membangun kembali Turki bersama semua elemen masyarakat, termasuk mereka yang pada saat Pemilu mencoblos partai lain.

"Tidak ada yang kalah, semuanya menang. Kita akan membangun kembali Turki yang baru bersama semua elemen masyarakat," Davutoglu menambahkan.

Setelah surat suara dihitung, Partai AK mendapatkan jumlah minimal yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sementara lawannya Partai pro-Kurdi HDP mendapatkan lebih dari 10% atau setara dengan 59 kursi di parlemen atau 21 kursi lebih sedikit dari perolehan pada pemilu Juni lalu. Sementara, lawan lainnya, Partai MHD hanya mampu merebut 40 kursi.

Ini adalah kedua kalinya Partai AK menjadi kekuatan mayoritas setelah sebelumnya gagal dalam kurun waktu 13 tahun.

Upaya untuk membentuk pemerintahan koalisi gagal ketika itu dan diputuskan digelar kembali pencoblosan pada 1 November.

(fath/arrahmah.com)

Hingga Oktober, lebih dari 2600 warga Palestina telah ditembak dan dilukai pasukan penjajah "Israel"

Posted: 02 Nov 2015 05:05 AM PST

ar-349872C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" telah menembak dan melukai sedikitnya 2.617 warga Palestina dengan peluru tajam dan peluru berlapis karet hingga bulan Oktober, ungkap Palang Merah Palestina pada Ahad (1/11/2015).

Seorang juru bicara Bulan Sabit Merah mengatakan kepada Ma'an bahwa sedikitnya 760 warga Palestina ditembak dengan peluru tajam di wilayah Palestina yang diduduki, sementara 1.857 lainnya diserang dengan peluru baja berlapis karet.

Dia mengatakan bahwa lebih 5.399 warga Palestina dirawat karena menghirup gas air mata secara berlebihan selama periode tersebut, sementara 246 lainnya terluka karena hal lain, termasuk serangan oleh tentara "Israel" dan luka bakar akibat tabung gas air mata.

Juru bicara itu mengatakan bahwa hal tersebut menyebabkan jumlah korban terluka selama bulan Oktober bertambah sampai 8.262 warga Palestina.

Untuk sebagian besar wilayah Palestina yang diduduki, bulan Oktober juga merupakan bulan paling mematikan sejak Intifada Kedua, di mana sedikitnya 69 warga Palestina tewas oleh pasukan "Israel".

Sementara 26 ditembak mati dalam bentrokan, 40 warga Palestina lainnya ditembak mati setelah pasukan pengecut "Israel" menuduh mereka berusaha atau melakukan serangan terhadap pasukan "Israel".

Sementara itu keterangan para saksi telah mengangkat keraguan serius atas klaim versi tentara "Israel" mengenai banyak insiden yang terjadi.

Selain itu, kelompok-kelompok hak asasi Palestina, "Israel" dan internasional telah mengatakan bahwa dalam sebagian besar kasus, pasukan "Israel" membunuh orang-orang yang dituduh sebagai penyerang ketika mereka tidak menimbulkan ancaman, kelompok B'Tselem menyebut praktek itu sebagai "eksekusi di luar hukum."

(banan/arrahmah.com)

Pasukan penjajah "Israel" menahan 21 warga Palestina di Tepi Barat

Posted: 02 Nov 2015 04:10 AM PST

ar-316710C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menahan 21 warga Palestina selama penggerebekan dini hari di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (2/11/2015), kata sumber-sumber Palestina dan "Israel", sebagaimana dilansir MEMO.

Di Nablus, penduduk setempat mengatakan bahwa pasukan militer "Israel" menahan lima warga Palestina. Bilal Al-Azizi (30), Izz Rafiq Abu Al-Kalbat, Muhammad Saadi Fattoum, Nabil Al-Qinni (28), diidentifikasi sebagai empat dari lima orang yang ditahan.

Tentara "Israel" juga menggerebek rumah Ahmad Jara (35) dan dilaporkan menyita 23.000 shekel ($ 5.950) secara tunai. Jara adalah seorang karyawan dari badan amal Islam Al-Tadamun yang berbasis di Nablus.

Dua orang dilaporkan ditahan di kamp pengungsi Al-Jalazun di dekat Ramallah, dengan dua lainnya di Beitunia barat Ramallah.

Dua warga Palestina ditahan dari kota Betlehem, seorang di Beit Fajjar, dan seorang lainnya di Al-Sawahira Al-Sharqiya timur kota.

Seorang juru bicara untuk komite populer lokal di Beit Ummar, Muhammad Ayyad Awad, mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menyerbu kota dan menahan tiga remaja yang diidentifikasi sebagai Ahmad Abu Muhyee Mariya (18), Qusai Raed Abu Hashim (17), dan Amr Riyad Issa Arar (15).

Sumber-sumber lokal di Hebron mengatakan pasukan "Israel" juga menahan Muhammad Ibrahim Al-Qawasmi saat ia berada di kota Beit Fajjar selatan Bethlehem.

Mereka menambahkan bahwa pasukan "Israel" menahan Muhammad Salah Al-Hujouj (17), dari Bani Naim timur Hebron, dan Mahmoud Nasser Al-Adra (16), dari Yatta selatan Hebron.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan lima orang ditahan di Nablus, termasuk tiga orang yang bekerja untuk Hamas, empat di Ramallah, delapan di Bethlehem, dan lima orang di Hebron.

(banan/arrahmah.com)

Dituduh melakukan serangan terhadap tentara "Israel", pemuda Palestina dibunuh di pos pemeriksaan Jenin

Posted: 02 Nov 2015 04:00 AM PST

ar-352766C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina ditembak pada Senin (2/11/2015) di pos pemeriksaan Al-Jalama di utara Jenin setelah dituduh oleh militer "Israel" telah mencoba untuk menyerang tentara "Israel' dengan pisau, lansir MEMO.

Militer "Israel" mengklaim "percobaan penusukkan" itu terjadi di dekat Afula, di mana kemudian seorang pemuda Palestina ditembak dan yang lainnya ditangkap di tempat kejadian.

Laporan awal mengatakan insiden itu terjadi sekitar 150 meter dari pos pemeriksaan Al-Jalama di utara Jenin setelah tentara "Israel" mendekati dua warga Palestina yang mereka klaim bertindak mencurigakan.

Salah satu "tersangka" kemudian mengeluarkan pisau dan ditembak setelah mengabaikan peringatan untuk meletakkan senjata, Jerusalem Post melaporkan.

Kantor perhubungan Palestina mengidentifikasi korban sebagai Ahmed Awad Abu Al-Rub (16) dari kota Qabatiya.

Mahmoud Muamin Kamil (17), juga dari Qabatia, ditahan setelah insiden tersebut.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Mahmoud Talal Mahmoud Nazzal (18), juga ditembak dan dibunuh di pos pemeriksaan Al-Jalama setelah dituduh menyerang seorang "penjaga keamanan".

Hampir 70 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan "Israel" bulan ini selama demonstrasi dan setelah percobaan, dugaan, dan serangan sesungguhnya terhadap militer atau warga sipil "Israel".

Sementara sedikitnya hanya sembilan warga "Israel" yang telah tewas dalam serangan oleh warga Palestina selama periode waktu yang sama.

(banan/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia telah membunuh 1.700 warga sipil di Suriah

Posted: 02 Nov 2015 03:30 AM PST

ar-russian-air-force-jet

SURIAH (Arrahmah.com) - Serangan udara Rusia telah membunuh 1.700 warga sipil termasuk kaum wanita dan anak-anak di seluruh Suriah, Aljazeera.net melaporkan sebagaimana dilansir MEMO pada Senin (2/11/2015).

Dalam sebuah pernyataan, Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah menyatakan Rusia melakukan kejahatan perang setelah meluncurkan pengeboman di area perumahan, rumah sakit, sekolah dan toko roti di seluruh negeri.

Menurut pernyataan itu, pasukan Rusia melakukan lebih dari 2.100 serangan, namun telah gagal sejauh ini untuk mencapai keuntungan militer apapun dalam mendukung rezim Bashar Asad.

Pasukan Rusia, yang memulai serangan mereka di Suriah pada bulan September, telah melakukan hanya 50 serangan terhadap pangkalan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di mana sisanya justru menargetkan wilayah sipil.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Rusia jelas melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2139 mengenai serangan yang sewenang-wenang. Jaringan itu juga mengatakan bahwa pelanggaran serangan Rusia begitu mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.

(banan/arrahmah.com)

Qatar menawarkan 100 beasiswa baru untuk mahasiswa Gaza

Posted: 02 Nov 2015 03:15 AM PST

ar-gaza-palestinian-students-graduates-graduation-ceremony-2

QATAR (Arrahmah.com) - Qatar telah mengumumkan 100 beasiswa baru untuk mahasiswa Gaza melalui organisasi Al-Fakhoora, surat kabar Qatar Al-Raya melaporkan pada Ahad (1/11/2015).

Beasiswa tersebut merupakan perpanjangan dari subsidi sebelumnya yang disediakan oleh Qatar, Al-Raya menambahkan, ini termasuk rekonstruksi Jalur Gaza dalam kemitraan dengan UNICEF, UNRWA dan organisasi internasional lainnya.

Al-Fakhoora telah menawarkan 600 beasiswa dan akan menawarkan 1.000 beasiswa tambahan pada tahun 2016, dalam upaya yang bertujuan membuka jalan untuk mendidik pemimpin masa depan di Gaza.

(banan/arrahmah.com)

Ini taktik baru yang digunakan oleh pejuang di Ghoutha Timur untuk mencegah serangan udara rezim Asad

Posted: 02 Nov 2015 01:00 AM PST

Tahanan dari pasukan rezim Asad di atap bangunan di Ghouta Timur.

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Koresponden ElDorar AlShamia di Ghouta Timur melaporkan bahwa pejuang menerapkan pendekatan baru dalam upaya untuk mencegah pesawat militer rezim Asad dan Rusia menargetkan lingkungan perumahan dan warga sipil di kota-kota di Ghouta Timur.

Koresponden itu menegaskan bahwa pejuang menyebarkan pada tahanan dari tentara Asad dan keluarganya dalam kerangkeng yang ditaruh di atap bangunan di daerah Ghouta Timur yang paling sering menjadi target, khususnya di Douma, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Ahad (1/11/2015).

Serangan pesawat tempur rezim Asad dan Rusia yang dilancarkan secara membabi buta di Ghouta Timur yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut telah menelan sebanyak 60 korban di Douma.

(ameera/arrahmah.com)

Partai AK peroleh kemenangan dalam pemilihan umum Turki

Posted: 02 Nov 2015 12:30 AM PST

Partai AK meraih lebih dari 276 kursi, jumlah minimal yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

ANKARA (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menjelaskan kesuksesan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di pemilihan umum pada Ahad (1/11/2015).

"Kemenangan ini bukan milik kita tapi milik bangsa kita dan warga negara kita," kata Davutoglu dalam sebuah pidato di kampung halamannya Konya beberapa jam setelah hasil awal menunjukkan bahwa Partai AK telah kembali memenangkan mayoritas kursi parlemen, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency.

Kemudian, ia kembali ke ibukota Ankara untuk memberikan sambutan terkait kemenangan yang dicapai partainya di luar markas partai AK.

"Jangan terprovokasi," katanya kepada para pendukungnya. "Hari ini, kalian akan menyapa tetangga kalian, dan kalian akan merangkul saudara kalian lebih dari sebelumnya. Kalian tidak akan terprovokasi."

Dalam sambutannya yang ditujukan kepada para pendukung partai rivalnya, ia mengatakan bahwa mereka tidak perlu merasa bahwa mereka telah kalah dalam pemilihan.

"Tidak ada pecundang hari ini," kata Ahmet Davutoglu, yang juga merupakan ketua Partai AK.

Ia menegaskan, "satu-satunya pemenang adalah bangsa kita, republik kita."

Dengan 99,58 persen suara dihitung, Partai AK memimpin dengan 49,41 persen suara (316 kursi), diikuti oleh Partai Rakyar Republik (CHP) yang meraup 25,38 persen suara (134 kursi).

Partai Gerakan Nasionalis (MHP) mendapat 11,93 persen suara (41 kursi), sementara Partai Demokrasi Rakyat (HDP) mendapat 10,7 persen suara (59 kursi).

(ameera/arrahmah.com)