Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mujahidin Jabhah Nushrah alami kemajuan di Aleppo, membunuh 50 tentara rezim Asad

Posted: 01 Nov 2015 03:35 PM PST

Serangan oleh Mujahidin Jabhah Nushrah dan pendukungnya di Aleppo telah menewaskan 50 tentara rezim Nushairiyah

ALEPPO (Arrahmah.com) - Aliansi Mujahidin yang dipimpin oleh Jabhah Nushrah telah merebut wilayah dari tangan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan sekutunya di utara dan selatan Aleppo, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (1/11/2015).

Aliansi Mujahidin berhasil merebut desa Al-Hwayiz, Al-Shagila, Al-Hemaidi dan bukit Al-Qarasi dan Al-Jameeiya.

Abu Al-Abbas, komandan lapangan Jabhah Nushrah mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa 50 tentara rezim tewas dalam serangan oleh Mujahidin pada Sabtu (31/10).

Jabhah Nushrah memposting rekaman secara online yang memperlihatkan serangan oleh jet tempur Rusia di Aleppo Timur dan Selatan.

Setidaknya 64 orang, termasuk 28 anak telah gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah dan Rusia di Aleppo dalam 24 jam terakhir.

120.000 orang telah mengungsi sejak awal Oktober di Aleppo, Hama dan Idlib, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya yang berjumlah 50.000. (haninmazaya/arrahmah.com)

Targetkan pejabat senior Somalia, Asy-Syabaab ledakkan bom di hotel mewah di Mogadishu

Posted: 01 Nov 2015 03:05 PM PST

Puing-puing sebuah bom mobil di luar istana presiden Somalia yang melakukan serangan pada 21 September 2015.. (Foto: AP)

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangandi sebuah hotel mewah di pusat Mogadishu, lansir Al Jazeera mengutip saksi mata.

Bom mobil meledak di gerbang utama Hotel Sahafi pada Ahad (1/11/2015) pagi, kemudian pejuang Asy-Syabaab menyerang hotel yang memicu baku-tembak dengan penjaga hotel.

Ledakan kedua terjadi di dalam hotel mewah tersebut.

Pasukan Somalia dan Uni Afrika dikerahkan ke lokasi kejadian, Letkol Paul Njuguna, juru bicara misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) mengatakan kepada Al Jazeera.

Mujahidin Asy-Syabaab Somalia mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Mereka yang tewas dalam serangan termasuk anggota parlemen Muhammad Abdi Abtidoon. Beberapa orang terkenal termasuk wartawan dan seorang pengusaha lokal, terluka dalam serangan.

Sumber medis menegaskan bahwa komandan militer Somalia, Jenderal Gacma Duule dan Duta Besar Somalia untuk Ethiopia, Abdisalam Haji Adam juga terluka.

Hotel Sahafi sering dikunjungi oleh pejabat Somalia dan para eksekutif bisnis dan pernah ditargetkan dalam serangan sebelumnya. Dua penasehat keamanan asal Perancis diculik dari hotel tersebut pada tahun 2009. (haninmazaya/arrahmah.com)

AS mengerahkan pesawat tempur F-15 untuk Pangkalan Udara Incirlik, Turki

Posted: 01 Nov 2015 01:00 AM PST

Foto: Anadolu Agency

WASHINGTON (Arrahmah.com) - AS akan mengerahkan belasan pesawat tempur F-15 ke Pangkalan Udara Incirlik di Turki sebagai bagian dari perjanjian Washington untuk kampanye Anti-ISIS, kata seorang pejabat pertahanan pada Jumat (29/10/2015), lansir Anadolu Agency.

"Kami ingin serangan mendadak dari pesawat dalam jumlah yang lebih besar, lebih besar dari aset intelijen terhadap target pengembangan. Gedung Putih telah mengumumkan bahwa pesawat tempur A-10 sudah ada di Incirlik untuk membantu kampanye melawan ISIS dan kemudian F-15 akan datang untuk membantu kampanye anti-ISIS di Incirlik," katanya.

Awal bulan ini Pentagon mengumumkan bahwa 12 pesawat tempur A-10 sudah dikerahkan di Incirlik, sementara F-16 sudah dipindahkan ke Italia.


(fath/arrahmah.com)

Pasukan rezim Asad kocar kacir di Aleppo selatan

Posted: 31 Oct 2015 10:45 PM PDT

Foto: ElDorar AlShamia

ALEPPO (Arrahmah.com) - Para pejuang dari Faksi Faylaq al-Sham, batalion al-Nour dan Ahrar al-Sham pada Sabtu (31/10/2015), berhasil menggagalkan upaya pasukan Asad untuk merebut kota strategis al-Hader di Aleppo selatan.

Sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, gerakan Ahrar al-Sham telah mengumumkan di akun resminya bahwa mereka telah berhasil membunuh 20 orang pasukan Asad ketika mencoba untuk menyerang kota tersebut pada Sabtu (31/10)

Perlu dicatat bahwa faksi-faksi pejuang Suriah juga telah mengumumkan pada Sabtu (31/10), bahwa mereka berhasil mengambil alih desa Alqrasi dan bukit-bukit sekitarnya, yang dikendalikan oleh milisi rezim Asad setelah pertempuran sengit antara kedua belah pihak.

(ameera/arrahmah.com)

Lagi, warga Palestina tewas ditembak tentara Zionis setelah diklaim melakukan penyerangan

Posted: 31 Oct 2015 10:00 PM PDT

Foto: Ma'an News

JENIN (Arrahmah.com) - Seorang Palestina ditembak mati, Sabtu (31/10/2015), setelah diduga berupaya melakukan serangan kepada penjaga keamanan "Israel" di pos pemeriksaan militer Jenin utara, al-Jalama, di Tepi Barat yang diduduki, lansir Ma'an.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an bahwa, "Seorang Palestina berusaha menusuk petugas keamanan di persimpangan." Kemudian petugas itu menembak mati pelaku.

Situs berita berbahasa Ibrani dan tentara mengkonfirmasi bahwa tidak ada warga "Israel" yang cedera.

Sumber-sumber lokal mengidentifikasi warga Palestina itu sebagai Mahmoud Talal Mahmoud Nazzal (18), berasal dari kota Qabatiya selatan Jenin.

Tubuh pemuda Palestina itu dikirim ke Bulan Sabit Merah Palestina sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Talal Suleiman.

Hampir 70 warga Palestina tewas oleh pasukan "Israel" bulan ini.

Sedikitnya sembilan warga "Israel" tewas dalam serangan yang dilakukan warga Palestina selama periode waktu yang sama.

Sebagian besar serangan terjadi di Hebron dan Yerusalem. Pekan lalu, Ahmad Muhammad Said Kamil (16) tewas di persimpangan al-Jalama setelah penjaga keamanan "Israel" mengklaim bahwa Ahmad berusaha melakukan serangan.

Saksi mata mengatakan kepada Ma'an bahwa sebenarnya "tidak ada upaya penusukan" ketika pasukan "Israel" menembaki pemuda tersebut.

Pada Jumat (30/10), Qassem Mahmoud Sabaneh ditembak mati setelah dituduh melakukan serangan kepada seorang polisi perbatasan "Israel" di Nablus, dan Ahmad Hamada Qneibi (23) karena luka-lukanya setelah menyerang dan melukai seorang "Israel" di Yerusalem Timur.

Bayi Palestina berusia delapan bulan juga meninggal pada Jumat setelah menghirup gas air mata ketika bentrokan pecah di desa Beit Fajjar selatan Betlehem.

Sementara pemimpin Palestina dan "Israel" telah melakukan upaya pencegahan kekerasan di wilayah Palestina yang diduduki "Israel", serangan demi serangan terus berlangsung hampir setiap hari oleh kedua pihak.

(fath/arrahmah.com)

Turki tangkap dua tersangka mata-mata rezim Suriah

Posted: 31 Oct 2015 09:10 PM PDT

Perangkat elektronik dan peta Istanbul disita bersama dengan Ahmed D, yang mengirimkan rincian mengenai lokasi dari kedutaan asing di kota Turki melalui satelit ke Damaskus. (Foto: MEMO).

ANKARA (Arrahmah.com) - Layanan keamanan Turki telah menangkap dua warga Suriah atas tuduhan mata-mata atas nama rezim Suriah, AlKhaleej Online melaporkan pada Jum'at (30/10/2015), lansir MEMO.

Menurut Anadolu Agency, AlKhaleej Online melaporkan bahwa dua orang Suriah itu bernama Ahmed D dan Waleed A, dan mereka ditangkap dalam operasi gabungan antara layanan anti-teror dan intelijen Turki.

Perangkat elektronik dan peta Istanbul disita bersama dengan Ahmed D, yang mengirimkan rincian mengenai lokasi dari kedutaan asing di kota Turki melalui satelit ke Damaskus.

Mengenai Waleed A, layanan keamanan Turki memperkirakan dia akan berencana untuk melakukan serangan di seluruh Turki bekerja sama dengan tim yang berencana akan pindah dari Suriah, yang bertujuan untuk mengacaukan opini publik Turki.

Seri keamanan Turki merilis gambar tersangka Waleed A, yang mirip Waleed Al-Omari, mantan anggota Koalisi Oposisi Suriah.

Mantan anggota kantor hukum dari Koalisi Mazen Al-Balakhi menulis di halaman Facebook-nya: "Jika penangkapan Waleed Al-Omari benar, Michael Kilo disalahkan karena telah memasukkannya dalam koalisi saat ia bersikeras memasukkannya meskipun ada penolakan secara luas."

Al-Balakhi mengatakan bahwa sejumlah besar anggota koalisi tahu bahwa Al-Omari adalah seorang perwira di intelijen Suriah.

Marwan Al-Refa'e, anggota Koalisi, mengatakan bahwa Al-Omari telah memicu banyak keraguan untuk waktu yang lama dan dan juga ada kecurigaan dirinya menyampaikan informasi tentang pertemuan Koalisi kepada rezim Suriah.

Al-Refa'e mengungkapkan bahwa ia mengetahui ada kecurigaan bahwa Al-Omari dimasukkan di bawah pengawasan polisi Turki.

Pada bulan Juni, Al-Omari dipecat dari koalisi setelah memukul wajah kepala Koalisi Khalid Khoja selama bentrokan lisan mengenai masuknya anggota baru.

(ameera/arrahmah.com)

Tidak ada yang selamat dari kecelakaan pesawat Rusia di Mesir

Posted: 31 Oct 2015 09:00 PM PDT

Foto: Al-Jazeera

MESIR (Arrahmah.com) - Semua penumpang dan awak pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, meninggal dunia, kata sumber-sumber medis dan keamanan Mesir.

Anggota tim penyelamat dan pencari masih mengumpulkan sisa-sisa korban setelah kecelakaan terjadi, lansir Al-Jazeera pada Sabtu (31/10/2015).

Pesawat itu menuju ke St. Petersburg, membawa pulang wisatawan dari liburan di resor terkenal Mesir, Sharm el-Sheikh.

Kedutaan Rusia mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat.

Kementerian penerbangan sipil Mesir menyatakan reruntuhan pesawat Rusia ditemukan di daerah Hassana, selatan dari kota el-Arish.

Dikatakan sebuah pesawat Airbus Metrojet A-321 lepas landas dari Semenanjung Sinai Sharm el-Sheikh, tempat populer bagi wisatawan Rusia, dan menghilang dari layar radar 23 menit setelah lepas landas.

 

Hari berkabung.

Penumpang itu terdiri dari 214 warga Rusia dan tiga warga Ukraina, ditambah tujuh awak pesawat, kata pemerintah Mesir.

Setidaknya 24 anak-anak berada di dalam pesawat, Asosiasi Operator Wisata Rusia mengatakan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan hari berkabung nasional.

Banyak mayat sudah ditemukan, kata Mahmoud al-Zanati, kepala Otoritas Penerbangan Sipil Mesir.

"Operasi pencarian masih berlangsung di lokasi kecelakaan. Reruntuhan pesawat tersebar di daerah yang luas," tambahnya, menurut surat kabar yang dikelola negara, al-Ahram.

 

"Sebuah adegan tragis"

Anggota tim penyelamat Mesir sebelumnya mengatakan mereka mendengar suara-suara di bagian pesawat, seorang petugas di tempat kejadian mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Sumber-sumber keamanan utara Sinai mengatakan kecelakaan tersebut akibat kesalahan teknis.

Kotak hitam yang berisi data penerbangan juga ditemukan dilokasi kejadian.

Seorang petugas keamanan Mesir di lokasi kejadian mengatakan, "Banyak orang mati bergeletakan di tanah, dan banyak yang meninggal masih terikat di tempat duduk mereka. Saat ini aku menyaksikan sebuah adegan tragis."

"Pesawat terbelah menjadi dua, sebagian kecil di ujung ekor pesawat yang terbakar dan bagian yang lebih besar telah menabrak batu. Kami telah mengevakuasi setidaknya 100 mayat dan sisanya masih di dalam."

Di sebuah hotel dekat Bandara Pulkovo St. Petersburg, teman-teman dan kerabat mereka di penerbangan berkumpul untuk berduka.

Yulia Zaitseva mengatakan teman-temannya, pasangan pengantin baru, Elena Rodina dan Alexqander Krotov, berada di penerbangan. Keduanya berusia 33 tahun.

Zaitseva mengatakan bahwa temannya "benar-benar ingin pergi ke Mesir."

Dia menambahkan: "Kamu berteman selama 20 tahun. Dia adalah teman yang sangat baik yang siap memberikan segalanya untuk orang lain. Kehilangan teman seperti itu rasanya seperti tanganmu dipotong."

 

Investigasi dilakukan

Secara terpisah, kepala jaksa Mesir memerintahkan penyelidikan atas penyebab kecelakaan.

Nabil Sadek, Jaksa Penuntut Umum, memerintahkan pembentukan tim jaksa yang bertugas pergi ke lokasi kecelakaan dan menyelidiki puing-puing pesawat.

Pusat pembantu keluarga para penumpang telah dibentuk di Bandara Pulkovo, kantor berita Tass mengutip perkataan pejabat kota St. Petersburg.

Airbus 321 itu sedang berada di ketinggian 9,450 m ketika lenyap dari layar radar.

Sebagian besar penumpang dikatakan sebagai wisatawan Rusia, menurut laporan. Pesawat itu dioperasikan oleh maskapai penerbangan kecil Rusia, Kogalymavia, yang berbasis di Siberia Barat.

Pilot dilaporkan meminta izin untuk mendarat darurat di Bandara Kairo karena mengalami kerusakan teknis.


(fath/arrahmah.com)

Pesawat Rusia berpenumpang 224 orang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir

Posted: 31 Oct 2015 08:00 PM PDT

Foto: Anadolu Agency

KAIRO (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat berpenumpang Rusia jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, pada Sabtu (31/10/2015), lansir Anadolu Agency.

Pesawat Rusia Airbus A-321 yang berpenumpang 224 orang jatuh di Sinai, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataannya.

Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Mesir, pesawat tersebut kehilangan kontak dengan pengendali lalu lintas udara tak lama setelah lepas landas dari Laut Merah, bandara Sharm el-Sheikh, menuju Rusia St. Petersburg.

(fath/arrahmah.com)

Update Intifada Al-Quds: 72 orang meninggal, termasuk 2 anak, 2 bayi, dan 1 wanita hamil selama bulan ini

Posted: 31 Oct 2015 06:00 PM PDT

Bayi Palestina yang meninggal pada Jum'at (30/10) di Bethlehem.

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Seorang remaja Palestina dibunuh oleh tentara "Israel" pada Sabtu pagi (31/10/2015), setelah tiga orang Palestina terbunuh pada Jum'at (30/10), termasuk seorang bayi yang mati lemas akibat gas air mata di Betlehem sehari setelah pasukan "Israel" menyerbu lingkungan Bethlehem dan mengancam melalui pengeras suara, "kami akan menyemprotkan gas kepada kalian sampai semua mati".

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sebanyak 921 warga Palestina telah ditembak dan terluka oleh peluru hidup yang dilancarkan oleh tentara "Israel" sejak awal bulan ini, di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sementara sebanyak 855 orang ditembak dengan peluru baja berlapis karet, serta sebanyak 208 orang menderita patah tulang dan memar setelah diserang dan dipukuli oleh tentara dan pemukim fanatik.

Di pihak "Israel" yang tewas tercatat sebanyak 11 orang.

(ameera/arrahmah.com)