Arrahmah.Com |
- Pasukan Zionis serbu rumah sakit di kota Hebron, seorang warga Palestina gugur
- Badan internasional menemukan bukti terkait penyiksaan tahanan di penjara Afghanistan oleh pasukan internasional
- Diprotes Ormas Islam, acara LGBT di Semarang bubar
- Di Tasikmalaya, penjual miras berani tantang aparat dan Ormas Islam
- Warga: Penjual miras berkali-kali digerebek tetapi masih bisa berjualan
- Ambulans untuk Muslim Suriah diserahkan
- Di Tasikmalaya, Ustadz dipenjara bandar miras bebas berkeliaran
- TV Rusia secara tidak sengaja siarkan rencana rahasia sistem nuklir torpedo Rusia
- Otoritas Zionis "Israel" hancurkan 3 sumur desa Palestina di Tepi Barat
- Dalam sehari tentara Zionis menangkap 41 warga Palestina
Pasukan Zionis serbu rumah sakit di kota Hebron, seorang warga Palestina gugur Posted: 12 Nov 2015 03:33 PM PST HEBRON (Arrahmah.com) - Sebuah unit militer rahasia "Israel" telah menyerbu rumah sakit Al-ahli di kota Hebron, wilayah Tepi Barat yang diduduki dan membunh seorang pria Palestina berusia 28 tahun. |
Posted: 12 Nov 2015 03:05 PM PST KABUL (Arrahmah.com) - Jaksa PBB pada Kamis (12/11/2015) mengatakan bahwa mereka memiliki bukti yang menunjukkan pasukan internasional yang dikerahkan di Afghanistan telah menyebabkan bahaya serius untuk tahanan dengan melakukan kekerasan fisik dan psikologis terhadap mereka, lansir Reuters. |
Diprotes Ormas Islam, acara LGBT di Semarang bubar Posted: 12 Nov 2015 06:10 AM PST SEMARANG (Arrahmah.com) - Ormas Islam Semarang memprotes acara Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang rencananya akan diselenggarakan di salah satu Universitas Negeri terkemuka di Semarang, Kamis (12/11/2015) petang pukul 15.30. Dengan protes itu acara akhirnya dapat dibubarkan. Karena mendapatkan protes dari puluhan Laskar Jamaah Ansharusy Syariah Semarang, acara LGBT dibubarkan. Pintu masuk tempat acara langsung ditutup dan peserta diminta untuk membubarkan diri, lapor Abu Jundullah. Acara ini diselenggarakan oleh majalah kampus Fakultas Hukum "Gema Keadilan" ini sedianya akan menghadirkan pembicara Yosef ketua komunitas homo di Semarang. Menurut Amir Mudiriyah Jamaah Ansharusy Syariah Semarang Abu Sumayah, acara LGBT ini bertentangan dengan hukum dan norma-norma agama yang ada di indonesia. "Acara tersebut bertentangan dengan norma-norma agama yang berlaku di negeri ini. Karena hubungan dan pernikahan sesama jenis di Indonesia dilarang. Apalagi dari sisi hukum agama Islam. Maka dari itu, ini bentuk kepedulian kami Jamaah Ansharusy Syariah terhadap remaja, khususnya mahasiswa, agar tidak terjebak dalam pergaulan yang bertentangan dengan norma hukum dan agama" tutur Abu Sumayah. Senada dengan itu pihak Universitas ternyata juga melarang acara ini. Menurut Pembantu Dekan III Solehan, acara ini sangat sensitif dan pihak universitas melarang diselenggarakan di sini. "Acara (LGBT) ini sangat sensitif. Karena menurut pandangan HAM berbeda dengan menurut pandangan agama. Oleh sebab itu pihak universitas melarang acara ini. Kalau mau menyelenggarakan acara seperti ini jangan di sini (kampus) dan jangan bawa nama kampus" kata Solehan. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Di Tasikmalaya, penjual miras berani tantang aparat dan Ormas Islam Posted: 12 Nov 2015 04:04 AM PST TASIKMALAYA (Arrahmah.com) - Sejak Ahad pagi, (8/11/2015), aktivis Islam Kota Santri, Ustad Qushoy meringkuk dalam tahanan Polresta Tasikmalaya. Dia dijadikan tersangka pembakaran kios miras usai sejumlah ormas melakukan razia miras di Jalan BKR, Tawang, Kota Tasikmalaya pada hari yang sama. Diwawancarai wartawan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Ustad Qushoy mengatakan bahwa setelah dilakukan pengaduan kepada aparat namun tak digubris, sejumlah ormas yang merasa resah melakukan monitoring secara rutin aktivitas kios jamu yang menjual miras tersebut. Dalam pemantauan para aktivis Islam di Tasikmalaya, Charles Chaniago alias Ibar, sang pedagang miras mengaku tak takut dengan keberadaan polisi atau ormas Islam. "Saya tidak takut dengan aparat, dengan ormas. Saya terus pasok miras di Tasikmalaya," ujar Ibar seperti ditirukan oleh Ustadz Qushoy. Meski demikian, ormas Islam belum bergerak karena masih menghormati keberadaan aparat. Namun, setelah lama tidak ada reaksi dari kepolisian, umat Islam dengan segenap elemennya di Tasikmalaya akhirnya gerah juga. Apalagi, menurut keterangan warga sekitar, ditemukan dugaan bahwa polisi turut menerima uang dari hasil penjualan miras. Diceritakan Ustad Qushoy, akhirnya pada Ahad dini sejumlah laskar Kota Santri bergerak ke Jalan BKR untuk men-sweeping kios miras. Namun, tak disangka, Ustad Qushoy malah diteriaki maling oleh pemilik kios dan dikeroyok massa. "Jam 3 sampai jam 4 kurang 10 menit mereka memukul, menendang bahkan memakai alat (untuk menyiksa, red). Itulah ganasnya ahli maksiat," kata dia. Sekitar satu jam setengah, ia dikeroyok preman dan warga. Namun Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah ia selamat. Adapun, temannya yang bernama Misbah, saat diteriaki maling berhasil melarikan diri. Keesokan harinya, Misbah juga diciduk oleh kepolisian dari rumahnya di Taman sari, Gobras, Kota Tasik. Ustad Qushoy kemudian dibawa oleh polisi ke Polsek Tawang. Namun, aparat pun masih mengira bahwa dirinya benar-benar maling seperti yang dituduhkan. Tak ayal, di dalam mobil ia pun digebuki, dan disikut. "Mereka (polisi) tidak tahu bawa saya Ustad Qushoy. Habis di Polsek Tawang, saya mengambil air wudu baru mereka sadar dan meminta maaf," jelas aktivis Islam ini. Sekitar pukul 07.00 Ahad pagi, ia dilimpahkan ke Polresta Tasikmalaya dengan bahasa akan 'diamankan'. "Tapi malah diminta keterangan lalu dijadikan tersangka, innalillahi. Di sinilah penzaliman dan pengkhianatan terjadi," tukasnya. Terakhir, dari balik jeruji, Ustad Qushoy berpesan semoga insiden kriminalisasi atas dirinya menjadi bahan dakwah dalam menegakkan amar maruf nahi munkar. Sebab, menurutnya, Tasikmalaya dikenal luas sebagai Kota Santri dan Kota Kyai. Oleh sebab itu, umat Islamnya jangan hanya bisa berbicara tanpa ada realisasi perbuatan. "Karena jika itu yang terjadi, khawatir besok para kyai dan santri akan diinjak-injak oleh hukum setan, hukum thaghut, hukum yang dibuat-buat oleh manusia. Wassalam," katanya lugas. (azmuttaqin/ltff/fjr/jitu/arrahmah.com) |
Warga: Penjual miras berkali-kali digerebek tetapi masih bisa berjualan Posted: 12 Nov 2015 03:05 AM PST TASIKMALAYA (Arrahmah.com) - Warga Kota Tasikmalaya mengatakan kios jamu penjual miras sudah berkali-kali digerebek aparat tetapi masih bisa berjualan. Asep (45 tahun), warga Jalan BKR Kota Tasikmalaya menceritakan warga setempat tak banyak yang mengetahui bahwa kios milik Charles Chaniago yang dibakar ormas pada Ahad, (08/11/2015) lalu menjual miras. "Masyarakat kebanyakn tahunya cuma dagang jamu, cuma gitu aja. Tapi memang warung itu bukan sekali dua kali digerebek, sering operasi oleh Dalmas tetapi tetap saja masih (berjualan, red)," kata Asep kepada Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Rabu (11/11). Sebagai penduduk Kota Santri, Asep mengaku risih dan malu dengan keberadaan penjual miras secara bebas di Tasikmalaya. Apalagi sejak Juni 2012, perda Syariah telah diberlakukan secara resmi di kota tersebut. "Kita tidak bisa berbuat banyak, padahal polisi juga tahu tapi kok diam-diam saja," keluhnya. Sementara itu, Wawan Aples, ketua salah satu kelompok ormas, menceritakan, pada Ahad dini hari (08/11) tadi beberapa rekannya akan menggelar operasi minuman keras (miras) di jajaran kios yang dibakar. Namun, sebelum menjalankan aksinya massa keburu diteriaki maling. Warga mengejar dan berhasil menangkap salah satu di antara mereka, yaitu Ustad Iwan Qushoy. Ia pun jadi sasaran amuk warga. Ustad Qushoy disiksa ramai-ramai. Untuk meredam situasi, Ustad Qushoy langsung diamankan polisi. Hingga saat ini ia masih berada di kantor Polres Tasikmalaya Kota. Rekan-rekannya pun mendatangi kantor polisi untuk melihat keadaan Ustad Qushoy. Bersamaan dengan itu, sejumlah massa tak dikenal langsung bergerak ke Jl. BKR, lalu terjadilah pembakaran kios yang sering menjual miras itu. Di dalam kios, mereka mendapatkan puluhan botol miras yang disembunyikan di bawah papan. Wawan menjelaskan, masih adanya ormas yang turun ke jalan untuk operasi miras, lantaran tidak puas dengan kinerja aparat. "Kami punya kewajiban untuk amar maruf nahyi munkar. Itu hukumnya wajib. Kalau polisi bisa membereskan tempat penjualan minuman keras, tempat esek-esek, cafe remang-remang, pasti kami tidak akan turun ke jalan," tuturnya. Keberadaan kios jamu milik Charles Chaniago di Tasikmalaya memang diketahui sudah cukup lama. Menurut penuturan warga, kios itu sudah ada sejak tahun 2007. Menurut salah seorang pemuda setempat, Galih (23 tahun), keberadaan kios penjual miras ini memang sudah sangat memprihatinkan sekali. Pasalnya, miras sudah diperjualbelikan secara bebas. "Orang sudah gampang kalau mau mendapatkan miras. Anak-anak sekolah juga sudah gak bisa dikontrol lagi," kata Galih. Sebagai putra Tasikmalaya Galih berharap aparat bertindak adil dan serius dalam kasus ini. Ia juga berharap orangtua dapat meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak sehingga tidak ikut-ikutan mngkonsumsi miras. Dan yang tak kalah penting, "Pengedarnya diberantas semua," pungkas Galih. (azmuttaqin/ltf/fjr/jitu/arrahmah.com) |
Ambulans untuk Muslim Suriah diserahkan Posted: 12 Nov 2015 02:34 AM PST JABAL AKORD (Arrahmah.com) - Bantuan umat Islam Indonesia berupa mobil ambulans memalui Auction4Humanity telah diterima pihak Rumah Sakit Lapangan yang terletak di Salma, Jabal Akrod, Suriah. Ambulans tersebut dibeli dari hasil pengumpulan dana Auction4Humanity melalui penjualan barang-barang layak jual dari masyarakat maupun sumbangan tunai dari para dermawan umat Islam Indonesia. Pihak Rumah Sakit Salma mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas kepeduliannya kepada penduduk Syam (Suriah-red) yang sedang dilanda konflik. Hingga saat ini berdasar data PBB, lebih dari 250.000 jiwa telah menjadi korban sejak 2011. "Semoga setiap dollar yang disumbangkan untuk penduduk Syam melalui ambulan ini mendapat balasan kebaikan," ujar perwakilan dari RSL Salma melalui video, Kamis (12/11/2015). Adapun mobil ambulan itu akan digunakan untuk mengangkut para korban atau pun jenazah di medan pertempuran. Seiring keterlibatan Rusia dalam konflik yang membuat kondisi semakin sulit. "Ini adalah ambulan dari saudara kami Auction4Humanity dari Indonesia hasil penggalangan dana, ambulan ini nanti akan digunakan untuk mengangkut korban luka atau pun jenazah di lapangan," ujarnya. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Di Tasikmalaya, Ustadz dipenjara bandar miras bebas berkeliaran Posted: 12 Nov 2015 02:01 AM PST TASIKMALAYA (Arrahmah.com) - Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri dan telah diberlakukan Perda Syariah. Ironisnya ustadz sebagai tokoh Islam malah dikriminalisasi saat sedang melakukan amar makruf nahi munkar, sementara para bandar minuman beralkohol malah bebas berkeliaran. Seorang aktifis amar ma'ruf nahi munkar, Ustadz Iwan Qushoy, diserang warga dan ditangkap polisi usai merazia sebuah kios jamu yang menjual miras di Jl. BKR, Tawang, Kota Tasikmalaya, Ahad (8/11/2015) dini hari. Berikut penelusuran Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Tasikmalaya terkait kasus tersebut.
(azmuttaqin/ali/fjr/jitu/arrahmah.com) |
TV Rusia secara tidak sengaja siarkan rencana rahasia sistem nuklir torpedo Rusia Posted: 12 Nov 2015 01:18 AM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Sebuah stasiun TV Rusia lupa untuk menyamarkan tayangan sebuah dokumen rahasia, yang secara tidak sengaja membocorkan rencana rahasia Rusia untuk menembus perisasi rudal NATO dengan menggunakan torpedo nuklir. Sebagaimana dilansir oleh The Guardian, Kamis (12/11/2015), Kremlin telah mengakui bahwa televisi Rusia secara tidak sengaja menyiarkan secara langsung rencana rahasia untuk sistem torpedo nuklir Dua saluran televisi yang dikendalikan oleh Kremlin, NTV dan Channel One, memperlihatkan seorang pejabat militer yang sedang melihat sebuah dokumen rahasia yang berisi gambar dan rincian dari sistem senjata yang disebut sebagai Status-6, yang dirancang oleh Rubin, sebuah perusahaan konstruksi kapal selam nuklir yang berbasis di St Petersburg. Torpedo nuklir tersebut, yang akan ditembakkan oleh kapal selam, akan menciptakan "zona kontaminasi radioaktif yang luas yang membuat mereka tidak cocok untuk kegiatan militer atau ekonomi untuk jangka waktu yang panjang", kata dokumen itu, yang terlihat jelas dalam rekaman yang berlangsung selama beberapa detik. Gambar-gambar itu terekam selama pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan para pejabat militer di kota Laut Hitam Sochi pada Senin (9/11). Rekaman itu ditayangkan pada Selasa (10/11) dan kemudian dihapus oleh saluran TV tersebut, tetapi beberapa situs masih mempublikasikan screenshot dari rekaman itu. "Memang benar beberapa data rahasia masuk ke dalam pengambilan gambar, karena itu kemudian dihapus," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan. "Ke depannya kita pasti akan mengambil langkah-langkah pencegahan agar hal ini tidak terjadi lagi." Dokumen ini ditampilkan pada pertemuan di mana Putin memperingatkan bahwa "Rusia akan mengambil langkah-langkah pembalasan yang diperlukan untuk memperkuat potensi kekuatan nuklir strategis kami." (ameera/arrahmah.com) |
Otoritas Zionis "Israel" hancurkan 3 sumur desa Palestina di Tepi Barat Posted: 12 Nov 2015 12:13 AM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Tentara Zionis "Israel" pada Selasa (10/11/2015) menghancurkan tiga sumur yang menjadi sumber air bagi warga Palestina di utara Tepi Barat yang diduduki dengan dalih mereka dibangun tanpa izin, menurut pernyataan sumber-sumber keamanan Palestina. |
Dalam sehari tentara Zionis menangkap 41 warga Palestina Posted: 11 Nov 2015 11:05 PM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Tentara pendudukan "Israel" sepanjang Selasa (10/11/2015) menangkap 41 warga Palestina dari beberapa kota dan pemukiman di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, ujar laporan harian Palestina Al-Resalah seperti dilansir MEMO pada Rabu (11/11). |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |