Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Lima orang tewas dalam serangan PKK di Turki

Posted: 11 Nov 2015 03:33 PM PST

Pasukan khusus kepolisian Turki berjaga-jaga di dekat tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen di Diyarbakir. (Foto: Reuters)

DIYARBAKIR (Arrahmah.com) - Tiga polisi, seorang tentara dan seorang warga sipil tewas dalam serangan terbaru oleh milisi Partai Pekerja Kurdistan atau yang dikenal dengan PKK pada Rabu (11/11/2015).

Seorang petugas polisi tewas dan yang lainnya terluka dalam serangan sebelumnya pada Selasa (10/11) ketika patroli mereka dihujani serangan roket dan tembakan dari senapan otomatis di kota Silopi dekat perbatasan Suriah, ujar sumber kepada AFP.

Di kota Silvan, yang berada di bawah jam malam yang ketat selama sembilan hari terakhir, seorang tentara tewas dan lainnya luka-luka dalam pertempuran sengit dengan sayap pemuda PKK pada Rabu (11/11).

Juga di hari yang sama, milisi PKK meledakkan sebuah bom mobil di sebuah jalan di Dargecit, provinsi Mardin saat konvoy polisi melintas, menewaskan seorang pekerja dan seorang polisi, ujar laporan kantor berita Dogan.

Turki tenggara telah diguncang oleh gelombang kekerasan baru yang meninggalkan ratusan orang tewas sejak gencatan senjata antara Ankara dan PKK robek pada bulan Juli lalu.

Puluhan ribu nyawa telah melayang sejak PKK mengangkat senjata di tahun 1984 dan memberontak kepada pemerintah Turki. Mereka menginginkan negara merdeka untuk etnis Kurdi. Sejak itu, kelompok ini telah memperkecil tuntutan untuk otonomi yang lebih besar dan hak-hak budaya. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tentara Pembebasan Suriah hancur karena ditinggalkan oleh anggotanya

Posted: 11 Nov 2015 03:20 PM PST

Pejuang FSA. (Foto: Reuters)

Pada tahun 2012, Muhammad Matoh bergabung dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Satu tahun kemudian ia meninggalkan pekerjaannya dan menemukan pekerjaan baru di sebuah restoran cepat saji di Aleppo.

"Lima anggota keluarga kami bergabung dengan FSA. Kini dua orang ebrada di Turki setelah mengalami cedera dan dua lainnya masih dengan FSA,' ujarnya kepada Al Jazeera.

Matoh (27), menyeru teman lainnya untuk meninggalkan FSA juga. Salah satunya, kata dia, ia terpaksa pergi akibat gaji yang tidak memadai. Pendapatan terbaiknya di FSA adalah 18.000 pound Suriah atau setara dengan 95 SD per bulan. Matoh sendiri mengatakan gajinya hanya 8.000 pound Suriah (36 USD) sebelum naik sedikit.

Ahmad Jalal (21), seorang komandan lapangan FSA, mengakui bahwa gaji yang ia terima sangat rendah, hanya berkisar 50 USD per bulan dan kadang-kadang gajinya tidak dibayar karena kurangnya dukungan.

FSA telah dilihat oleh masyarakat internasional sebagai alternatif untuk kekuasaan dan telah melihat kekuatan yang berkurang secara dramatis tahun ini di tengah badai desersi.

Tidak ada tempat di manapun kecuali di Aleppo yang masih menyaksikan adanya pejuang FSA di mana banyak tentara yang meninggalkan FSA karena bayaran yang kurang memadai, kewajiban keluarga dan kondisi yang buruk.

Pada bulan lalu, kampanye udara Rusia menargetkan faksi-faksi perlawanan yang memerangi rezim Asad dan penolakan oleh FSA atas undangan Rusia untuk berpartisipasi dalam negosiasi telah meningkatkan pertanyaan mengenai tempat kelompok tersebut di masa depan.

Pada Rabu kemarin, laporan dari Rusia mengenai "rencana perdamaian" baru terungkap. Delapan poin usulan mengutip sebuah proses reformasi konstitusi yang akan berlangsung 18 bulan dan diikuti oleh pemilihan presiden. Menurut rencana, kelompok oposisi tertentu harus berpartisipasi dalam pembicaraan di Wina, diperkirakan akan berlangsung Sabtu depan.

Dibentuk pada Agustus 2011 di awal perang Suriah, FSA terdiri dari berbagai kalangan masyarakat namun terutama tentara-tentara yang membelot dari militer rezim Nushairiyah Suriah. Kelompok ini dipandang sebagai kelompok moderat dibandingkan dengan faksi-faksi Islam yang kemudian bermunculan.

FSA mulai mengalami kemunduran sekitar tahun 2013, termasuk beberapa anggotanya yang akhirnya memilih untuk bergabung dengan Mujahidin di Suriah utara.

Sebuah aliansi yang didukung oleh AS yang disebut dengan Pasukan Demokratik Suriah, diluncurkan tahun ini dan mengklaim hanya mencakup kelompok yang terfokus pada perang melawan Daulah Islam atau yang dulu dikenal dengan ISIS. Pasukan Demokratik Suriah tidak termasuk FSA yang berkonsentrasi pada perang melawan rezim.

Sementara itu, tidak ada data mengenai jumlah desersi FSA, Matoh berspekulasi bahwa sekitar 50 orang telah meninggalkan unit FSA di wilayah Aleppo pada tahun 2015 saja.

Pejuang FSA lainnya berhenti untuk berjuang di bawah FSA demi untuk menyediakan kebutuhan hidup keluarga mereka atau karena kondisi medan yang melelahkan.

"Setelah intensifikasi pemboman di Aleppo, pejuang di daerah yang dibom harus kembali ke keluarga mereka setelah mengalami cedera dan bombardir yang menghantam rumah mereka," ujar Jalal, seorang komandan lapangan.

"Pejuang harus memberi makan keluarganya dan jumlah (gajinya) terkadang tidak cukup untuk bertahan hidup."

Matoh mengingat bahwa di medan perang, ia pernah harus bertahan selama 12 jam dalam kondisi dingin dan debu di seluruh tempat, setelah itu ia akan kembali ke basis dengan rasa lapar. "Lalu kita akan pergi tidur, bangun dan melakukan hal tersebut kembali di hari berikutnya."

Matoh mengatakan bahwa dirinya tidak takut akan pembalasan FSA dan ia telah hidup di luar komando selama lebih dari dua tahun.

Meningkatnya jumlah desersi telah melemahkan FSA. Namun sulit untuk menentukan jumlah pejuang FSA saat ini, ujar Columb Strack, seorang peneliti senior Timur Tengah dan Afrika Utara di perusahaan informasi global IHS.

Wayne White, seorang pengajar di Institut Timur Tengah di Washington dan mantan wakil direktur Departemen Intelijen Timur Tengah AS setuju. Menurut dia, angka pasti jumlah pejuang FSA sulit ditentukan, mereka lebih lemah dari rekan-rekan Islamis mereka.

"FSA dibanding dengan kelompok pemberontak lainnya seperti ISIS, Jabhah Nushrah dan berbagai faksi Islam relatif lebih lemah," ujarnya.

Desersi dari FSA telah menjadi biasa di Aleppo dan Suriah utara di mana kelompok-kelompok lain seperti Jabhah Nushrah memiliki kehadiran yang cukup kuat di sana.

Wayne mengatakan kekuatan faksi Islam lebih baik karena adanya senjata dan pendanaan yang memadai.

"Kami tidak bersatu dan karena itu tidak akan mendapatkan kekuatan lebih," ujar Suhaib seorang komandan Jaisyul Islam kepada Al Jazeera.

"Dalam opini saya, perspektif masyarakat internasional bahwa FSA melemah dan tidak efektif di lapangan adalah karena kegagalan FSA untuk menyatukan semua faksi."

Jaisyul Islam merupakan bagian dari Jabhah Islamiyah, salah satu kelompok perlawanan utama dan sekutu FSA.

Dengan tanpa akhir yang terlihat untuk desersi dan perpecahan dan serangan dari pasukan rezim, FSA menghadapi tantangan yang bertubi-tubi.

"Jika kita tidak bekerja sama," ujar Suhaib, "kita akan mati bersama-sama," lanjutnya.

(haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan jet Rusia kirim pesan baru kepada Iran

Posted: 11 Nov 2015 04:40 AM PST

Foto: ElDorar AlShamia

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Jet-jet tempur Rusia melanggar gencatan senjata antara Iran dan Jaisyul Fath di sekitar wilayah pedesaan al-Fu'ah dan Kafyara Idlib, dan Zabadani.

Koresponden ElDorar AlShamia telah melaporkan pada Selasa (10/11/2015) bahwa pesawat militer Rusia pada malam sebelumnya menargetkan zona industri yang berada di kota Idlib, yang merupakan wilayah kesepakatan gencatan senjata.

Ini yang keempat kalinya pesawat Rusia melanggar area gencatan senjata, sehubungan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Rusia, setelah penyataan yang dilontarkan oleh Komandan Garda Revolusi Iran kepada media pro IRGC yang menuduh bahwa campur tangan Rusia di Suriah adalah untuk mempertahankan kepentingannya, dan tidak tertarik dengan keberlangsungan kekuasaan Asad.

Sumber-sumber lapangan mengkonfirmasikan bahwa penargetan pesawat Rusia terhadap posisi milisi Iran, khususnya "Hizbullah" sebagai sebuah pesan jelas bahwa "tidak ada janji yang ditawarkan Rusia pada rezim Asad".

(ameera/arrahmah.com)

Perahu tenggelam di lepas pantai Turki, 14 pengungsi meninggal

Posted: 11 Nov 2015 03:00 AM PST

Sebuah perahu yang membawa pengungsi dan migran, melintasi Laut Aegea dari Turki menuju pulau Lesbos Yunani, pada tanggal 10 November 2015. (AFP).

ANKARA (Arrahmah.com) - Empat belas orang tenggelam di lepas pantai sebelah barat Turki ketika perahu yang membawa pengungsi tenggelam pada Rabu dini hari (10/11/2015), ungkap Penjaga Pantai Turki.

Sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, insiden ini merupakan tragedi terbaru yang menimpa pengungsi saat mereka berusaha mencapai pulau-pulau Yunani dari Turki dengan menggunakan perahu yang tidak layak.

Penjaga Pantai Turki yang berpatroli menemukan perahu tenggelam di lepas pantai distrik Ayvacik di provinsi Canakkale - sekitar 10 kilometer (4 mil) dari Lesbos - sekitar pukul 02:00 waktu setempat.

Di antara pengungsi yang tewas, tujuh diantaranya adalah anak-anak.

Penjaga Pantai Turki berhasil menyelamatkan 27 orang dari perahu yang tenggelam tersebut. Masih belum diketahui penyebab tenggelamnya perahu itu.

Kebangsaan dari para korban belum dirilis. Penjaga Pantai Turki sedang mencari menyusuri lokasi sekitar bencana.

(ameera/arrahmah.com)

Tiga pria yang tewas dalam serangan penembakan di Yordania bekerja untuk perusahaan keamanan AS

Posted: 11 Nov 2015 12:03 AM PST

Peta Amman, Yordania

AMMAN (Arrahmah.com) - Tiga orang yang tewas dalam serangan penembakan di sebuah pusat pelatihan polisi di dekat kota Amman Yordania, bekerja untuk DynCorp International, sebuah kontraktor intelijen dan keamanan Amerika, ujar pernyataan DynCorp.

Dalam pernyataannya, DynCorp mengatakan bahwa salah satu korban tewas dalam penyerangan tersebut adalah warga Amerika, yang lainnya warga Afrika Selatan dan Yordania, lansir Reuters pada Selasa (10/11/2015).

Perusahaan tersebut mengidentifikasi korban yang berasal dari Amerika sebagai Lloyd "Carl" Fields (46) dari Florida. Ia merupakan mantan deputi sheriff dari Louisiana. DynCorp mengatakan Fields mulai bekerja untuk DynCorp sebagai penasihat polisi di Irak pada tahun 2006 dan bekerja sebagai penasihat polisi di Afghanistan sebelum dipindahkan ke Pusat Pelatihan Polisi Internasional di mana penembakan berlangsung pada Senin (9/11).

DynCorp tidak merilis nama warga Yordania yang tewas dalam serangan itu dengan klaim untuk menghormati privasi keluarga.

Para pejabat Yordania mengatakan bahwa enam orang tewas dalam insiden penembakan tersebut dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Mereka yang tewas termasuk penyerang yang merupakan seorang mantan perwira kepolisian Yordania. Ia meninggal dunia setelah terlibat baku-tembak dengan pasukan di lokasi kejadian.

Pejabat AS mengatakan warga AS kedua yang bekerja sebagai penasihat di fasilitas pelatihan Yordania juga tewas dalam penembakan itu, namun sejauh ini nama korban belum diidentifikasi. (haninmazaya/arrahmah.com)

Diklaim terkait dengan Asy-Syabaab, 10 warga Somalia ditangkap polisi Kenya di perbatasan

Posted: 10 Nov 2015 11:05 PM PST

Polisi Kenya

KENYA (Arrahmah.com) - Seorang tetua suku mengatakan polisi Kenya telah menangkap 10 warga Somalia di desa-desa yang berlokasi di dekat perbatasan dan membawa mereka ke penjara dengan dalih untuk diinterogasi.

Tetua suku Somalia, Idriss, telah mengonfirmasi penahanan warga setelah, mengatakan bahwa polisi Kenya menggerebek dan menahan sejumlah orang, menuduh mereka terlibat dengan Asy-Syabaab, lansir Shabelle News pada Selasa (10/11/2015).

Pejabat keamanan Kenya mengklaim bahwa mereka yang ditahan merupakan simpatisan Asy-Syabaab, tuduhan yang ditolak oleh tetua suku setempat.

Kenya menempatkan personil keamanan yang bersiaga tinggi setelah Mujahidin Asy-Syabaab melancarkan sejumlah serangan mematikan termasuk pemboman di negara tersebut.

Mujahidin Asy-Syabaab mulai menargetkan Kenya sejak militer Kenya mengirimkan ratusan tentaranya ke Somalia untuk membantu pemerintah lemah Somalia dalam memerangi Asy-Syabaab. (haninmazaya/arrahmah.com)

Satu truk bantuan obat-obatan dari rakyat Indonesia tiba di Gaza

Posted: 10 Nov 2015 10:40 PM PST

Satu truk bantuan obat-obatan dari rakyat Indonesia sudah di terima oleh Kementrian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza.

GAZA (Arrahmah.com) - Satu truk bantuan obat-obatan dari rakyat Indonesia sudah di terima oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza. Truk besar tersebut bermuatan bantuan kemanusiaan untuk Palestina yaitu berbagai jenis obat-obatan seperti cairan infus, alkohol 70% dan Ioudium, Abdillah Onim melaporkan dari Gaza, sebagaimana dilansir di halaman Facebook-nya.

Persediaan obat-obatan di Gaza benar-habis dan bantuan tersebut sangat di butuhkan di Gaza.

Menteri Kesehatan akan membagikan bantuan obat-obatan tersebut ke rumah sakit yang tersebar di wilayah Gaza, khususnya di rumah Sakit pusat rujukan pasien terbesar di Gaza yaitu Rumah Sakit As-Shifa di Gaza City.

Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina berupa obat-obatan itu diserahkan langsung oleh Abdillah Onim dan tim di pusat penampungan obat-obatan kementerian kesehatan Palestina.

Proses serah terima dilakukan di pintu masuk gudang obat-obatan milik Menteri Kesehatan Gaza.

Bantuan obat-obatan tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Abdillah Onim yang berjumlah sebesar Rp 160 juta. Akan tetapi jumlah tersebut masih belum mencukupi, karena yang dibutuhkan untuk membeli obat-obatan sekitar 600 juta-an rupiah.

Abdillah Onim di Gaza sangat mengharapkan agar bantuan obat-obatan ini bisa rutin sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib pasien di Gaza.

Pihak Menteri Kesehatan Gaza Palestina sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia khususnya ummat Islam di Indonesia yang selama ini senantiasa memberikan dukungan bagi rakyat Palestina baik moril maupun materil.

Pasa Selasa (10/11/2015) pukul 11 pagi waktu Gaza, Abdillah Onim sudah menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan itu kepada pihak Kementrian Kesehatan Palestina di Gaza, yang merupakan donasi atau amanah dari rakyat Indonesia melalui rekening Abdillah Onim, karena hingga kini kondisi di Gaza semakin bergejolak dan pihak Menteri Kesehatan Gaza Palestina mengalami krisis obat-obatan.

"Bantuan obat-obatan itu sudah kami order seminggu sebelumnya kepihak perusahaan pengadaan obat-obatan di Gaza, dimana mereka harus menunggu antrian obat masuk ke Gaza dari "Israel" melalui jalur alternatif, yaitu melalui pintu perbatasan Karem Abo Salem yang merupakan pintu perlintasan barang dagangan antara Gaza dan "Israel", ya tidak ada pilihan lain," tegas Onim

Intifadha III berlangsung selama 41 hari dan hingga kini kondisi Palestina kian bergejolak. Korban berjatuhan karena pihak militer "Israel" menembak secara membabi buta rakyat Palestina baik pria, wanita maupun anak-anak.

"Menteri Kesehatan Gaza serta Rumah sakit di Gaza kekurangan obat-obatan dan stok kian menipis.
Dengan kondisi Palestina seperti saat ini membuat kami terpanggil untuk lebih giat lagi menggalang dana bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina, baik itu bantuan obat-obatan, selimut hangat, jaket hangat, sembako dan berbagai bantuan lainnya yang di butuhkan oleh rakyat Palestina di Gaza," ungkap Onim.

Bantuan Kemanusiaan obat-obatan 100 persen telah diserahkan langsung ke pihak Menteri Kesehatan Gaza Palestina.

Pihak Menteri Kesehatan Gaza Palestina sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia.

Pihak Menteri Kesehatan Gaza Palestina sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia.

(ameera/arrahmah.com)

Remaja Palestina ditembak di wajah selama bentrokan di Bethlehem

Posted: 10 Nov 2015 09:30 PM PST

Sejak awal Oktober, bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan militer "Israel" di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza berlangsung setiap hari.

BETHLEHEM (Arrahmah) - Seorang remaja Palestina ditembak dan terluka dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" di kamp pengungsi Aida di Bethlehem utara pada Selasa (10/11/2015).

Sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, penduduk setempat mengatakan bahwa remaja itu ditembak di wajah dengan peluru baja berlapis karet dan dibawa ke rumah sakit pemerintah Beit Jala untuk mendapatkan pengobatan.

Sejak awal Oktober, bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan militer "Israel" di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza berlangsung setiap hari.

Pada bulan Oktober saja, Bulan Sabit Merah mendokumentasikan bahwa pasukan "Israel" menembak dan melukai sedikitnya 760 warga Palestina dengan peluru hidup di wilayah Palestina yang diduduki, sementara 1.857 lainnya dihantam dengan peluru baja berlapis karet.

Selain itu, sebanyak 5.399 warga Palestina dirawat karena menghirup gas air mata yang berlebihan selama periode tersebut, sementara 246 lainnya terluka akibat hal lain, termasuk karena serangan yang dilancarkan oleh tentara "Israel" dan luka bakar dari tabung gas air mata.

Menurut catatan Bulan Sabit Merah, jumlah warga Palestina yang terluka bulan lalu adalah sekitar 8.262 orang.

(ameera/arrahmah.com)

Barat tercengang, makan menggunakan tangan ala Rasulullah terbukti lebih sehat daripada menggunakan sendok dan garpu

Posted: 10 Nov 2015 08:00 PM PST

makan-dengan-tangan-kanan

(Arrahmah.com) - Makan menggunakan tangan tentu terdengar aneh dan primitif serta pasti banyak orang yang merasa tidak tertarik melakukannya. Namun, cara yang disebut "primitif" itu ternyata merupakan cara makan yang lebih sehat, dan percaya atau tidak, cara itu ternyata dapat menjaga kondisi kesehatan Anda.

Demikian situs healthierwayoflife.com pada Selasa (13/10/2015) menyampaikan hal ini sebagai penemuan baru yang begitu mencengangkan.

Padahal terkait sunnah yang satu ini, Rasulullah ï·º sudah mencontohkannya kepada kita jauh-jauh hari: Dari Ka'ab bin Malik dari ayahnya ia mengatakan, "Rasulullah ï·º itu makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan." (HR. Muslim No. 2032 dan lainnya)

Lebih lanjut Healthier Way of Life menjabarkan beberapa manfaat makan menggunakan tangan tanpa sendok dan garpu, yaitu:

Mencegah Diabetes Tipe 2

Orang-orang yang makan dengan cepat beresiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Umumnya, jika Anda menggunakan garpu dan pisau maka Anda makan lebih cepat daripada makan dengan tangan Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin akan lebih baik jika Anda senantiasa makan dengan cara "primitif".

Selain itu, Anda hanya dapat meyuap sepotong irisan makanan ketika Anda makan dengan tangan Anda, sementara jika Anda makan menggunakan garpu Anda, Anda dapat mengambil 5-6 potong sekaligus. Dan, Anda akan makan lebih lambat dengan tangan Anda daripada mengguankan garpu.

Meningkatkan Kinerja Sistem Pencernaan

Ini mungkin terdengar aneh, tapi makan dengan jari-jari Anda dapat meningkatkan kinerja sistem pencernaan juga karena ketika Anda mencuci tangan dengan sabun, semua bakteri jahat dibasmi sedangkan bakteri baik tetap ada di tangan Anda, yang bisa sangat sehat untuk usus Anda.

Selain itu, makan dengan jari-jari Anda bisa mengirimkan sinyal ke otak mengenai makanan yang Anda makan, apakah itu padat atau lembut, panas atau dingin, sehingga mempersiapkan sistem pencernaan untuk mencerna makanan tersebut.

Mencegah Makan Terlalu Banyak

Orang-orang yang makan dengan tangan memiliki berat badan yang lebih seimbang karena mereka tidak makan terlalu banyak. Akan menjadi sangat baik untuk anak-anak, jika orangtua mereka mengizinkan mereka untuk makan dengan tangan saja. Ini dianggap sebagai cara paling aman untuk mempertahankan berat badan normal.

Selain itu, orang-orang yang makan sambil melakukan sesuatu yang lain, seperti menonton TV, akan makan lebih banyak makanan daripada mereka yang fokus duduk dan makan saja.

Ketika Anda makan dengan tangan Anda, Anda tidak dapat melakukan hal lain karena tangan Anda tidak bersih dan atau sibuk. Oleh karena itu, Anda hanya terfokus pada proses makan dan Anda akan tahu berapa banyak makanan yang Anda makan dan kapan saatnya untuk berhenti.

Apa Makna Sunnah Makan dengan Tangan?

Di antara sunnah Nabi ï·º, adalah makan dengan menggunakan tangan kanan dengan tiga jari. Diriwayatkan dari Ka'ab bin Malik, dari bapaknya, beliau mengatakan; "Rasulullah ï·º itu makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan." (HR Muslim no. 20232 dan lainnya)

Tentang hadist di atas, Ibnu Utsaimin radhiallahu anhu mengatakan: "Dianjurkan untuk makan dengan tiga jari, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan jempol, karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan ketawadhu'an. Akan tetapi hal ini berlaku untuk makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari.

Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari, maka diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari tiga jari, misalnya nasi. Namun, makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari maka hendaknya kita hanya menggunakan tiga jari saja, karena hal itu merupakan sunnah Nabi ï·º." (Syarah Riyadhus shalihin Juz VII hal 243)

Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh Dr Charles Gerba dari University of Arizona dikatakan bahwa kita tidak mungkin menghalangi kuman dan bakteri masuk ke dalam lingkungan kita. Namun kita bisa memerangi kuman dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan selesai beraktivitas.

Dan, seperti dipublikasikan paparetta.wordpress.com, pada bulan Oktober 2010 lalu. Makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan. Karena dalam tangan, terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri, sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.

Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya.

Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga –dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya– proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri agar aktivitasnya tidak maksimal.

Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan alat perantara seperti sendok dan garpu, maka tidak ada yang bisa menahan laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri. MasyaaAllah.

(banan/arrahmah.com)

Hamas: Kami akan menculik lebih banyak lagi tentara "Israel" untuk membebaskan semua tahanan kami

Posted: 10 Nov 2015 07:00 PM PST

ar-hamas

PALAESTINA (Arrahmah.com) - Hamas berencana untuk menculik lebih banyak lagi tentara "Israel" untuk melancarkan pertukaran tawanan bagi semua warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara "Israel", ungkap anggota biro politik Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya pada Ahad (9/11/2015), sebagaimana dilansir MEMO.

Berbicara dalam sebuah acara untuk menghormati tahanan yang dibebaskan Sameh Hasaneen, Al-Hayya mengatakan Hamas bangga terhadap Hasaneen, yang segera kembali mengenakan pakaian militer Hamas.

"Ini mengandung pesan untuk penjajah 'Israel', bahwa penjara tidak bisa menghalangi warga Palestina untuk melakukan perlawanan," tegasnya.

"Penjarakan, bunuh, dan kepunglah siapa pun yang kalian inginkan, [tapi] bangsa ini tidak akan menyerah sebelum membebaskan negerinya," kata Al-Hayya.

(banan/arrahmah.com)