Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

80.000 warga Suriah menjadi pengungsi setelah Rusia lancarkan serangan di Hama

Posted: 08 Oct 2015 04:40 PM PDT

Tim penyelamat sedang melakukan pencarian di bawah reruntuhan untuk menemukan korban setelah serangan udara oleh Rusia di Idlib. (Foto: MEMO)

HAMA (Arrahmah.com) - Sekitar 80.000 orang telah keluar dari kota Kafr Nabudah di provinsi Hama, Suriah utara, sebagai akibat dari pertempuran yang sedang berlangsung di daerah antara Rusia yang mendukung rezim Nushairiyah Suriah dengan faksi oposisi, lansir MEMO pada Kamis (8/10/2015).

Muhammad Al-Masri, kepala dewan Kafr Nabudah mengatakan bahwa rezim Asad didukung oleh pasukan Rusia dan pesawat tempur, dan menurutnya kemungkinan Hama utara akan direbut oleh rezim, preseden yang menunjukkan pengkhianatan rezim dan ketidakpatuhannya terhadap gencatan senjata yang beberapa waktu lalu disetujui.

Dia menambahkan bahwa rezim Asad hanya mengerti bahasa agresi.

Dia melanjutkan bahwa Rusia adalah musuh rakyat Suriah dan mitra rezim dalam membunuh anak-anak mereka, dan meminta kepada dunia untuk mendukung perempuan dan anak-anak Suriah. Dia juga mengajak semua faksi untuk berdiri berdampingan melawan kebrutalan rezim.

Warga Suriah, Abu Ahmad, mengatakan bahwa ia melarikan diri dari penembakan rezim di kota Al-Lataminah dua tahun lalu dan menuju ke Kafr Nabudah, namun sekarang ia bisa merasakan keinginan warga untuk mengungsi terus meningkat.

Abu Ahmad mengatakan bahwa rakyat Suriah hanya menemukan zaitun untuk berlindung setelah kota tersebut dibombardir. Dia mengatakan, dunia telah meninggalkan Suriah, meninggalkan mereka di tangan Rusia dan Iran.

Orang-orang di Kafr Nabudah telah mencapai gencatan senjata dengan rezim satu tahun tiga bulan lalu.

Gencatan senjata menetapkan bahwa kekuatan oposisi akan meninggalkan kota tersebut dan sebagai imbalan, kota itu tidak akan dibombardir. Namun, rezim melanggar gencatan senjata tiga hari lalu.

Kemarin, pejuang Suriah menghancurkan sejumlah besar persenjataan Suriah. Pertempuran sedang berlangsung di daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Lebih dari 70 persen rakyat Rusia dukung bombardir Moskow di Suriah

Posted: 08 Oct 2015 04:13 PM PDT

Foto ini diambil sesaat setelah Rusia melancarkan serangan di Talbiseh, Suriah. (Foto: AP)

MOSKOW (Arrahmah.com) - Innalillahi, pemerintah dan rakyat Rusia sama-sama bersemangat memerangi Islam dan kaum Muslimin di Suriah. Dalam sebuah laporan yang mengutip jajak pendapat, disebutkan bahwa lebih dari 70 persen rakyat Rusia mendukung pengeboman yang dilakukan oleh pasukan komunis Rusia di Suriah.

Studi yang dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mendapatkan izin dari parlemen untuk melancarkan serangan udara di Suriah menemukan bahwa sebagian besar rakyat Rusia menyetujui keputusan tersebut, lansir AFP pada Kamis (8/10/2015).

Peluncuran serangan udara mematikan di Suriah adalah yang pertama terkait keterlibatan militer Rusia di luar bekas wilayah Uni Soviet sejak invasi Afghanistan pada 1979 lalu.

Tujuh puluh persen responden mengatakan mereka menyetujui kampanye pengeboman dan 46 persen mengatakan mereka setuju dengan keputusan majelis tinggi parlemen yang memungkinkan Putin untuk menggunakan kekuatan di luar negeri.

Rusia mengklaim operasi mereka menargetkan pejuang Daulah Islam (atau dikenal dengan ISIS), namun fakta menyebutkan bahwa puluhan warga sipil menjadi korban dalam serangan-serangan pengecut mereka. Selain itu, faksi Mujahidin lainnya juga menjadi sasaran serangan.

Namun, resiko terlibat dalam konflik berkepanjangan mirip Afghanistan belum hilang dari ingatan penduduk, menurut Levada Center.

Empat puluh enam persen mengatakan krisis Suriah mungkin menjadi "Afghanistan baru" di mana lebih dari 14.000 tentara Uni soviet tewas selama lebih dari satu dekade sementara 38 persen lainnya mengesampingkan kemungkinan tersebut.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan Kremlin tidak akan mengubah jalurnya di Suriah selama masyarakat umum mendukungnya.

Jajak pendapat ini dilakukan pada 2-5 Oktober dengan melibatkan 1.600 partisipan di 46 wilayah. (haninmazaya/arrahmah.com)

ISIS menawan 200 warga sipil Irak di Kirkuk

Posted: 08 Oct 2015 07:30 AM PDT

ar-isis

IRAK (Arrahmah.com) - Anggota kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, telah menculik ratusan orang di provinsi utara Irak yang dilanda konflik, Kirkuk, lansir Albawaba pada Kamis (8/10/2015).

Sebuah sumber lokal, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada jaringan televisi satelit berbahasa Arab, Al-Sumaria, bahwa militan ISIS menculik 200 orang di distrik Al-Zaab provinsi itu pada hari Rabu (7/10).

Sumber tersebut mengatakan bahwa puluhan warga sipil itu disandera terkait dugaan alasan bahwa mereka bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak, menambahkan bahwa nasib dan keberadaan korban penculikan tidak diketahui.

(aliakram/arrahmah.com)

Syaikh Muhaysini sampaikan berita kemenangan Mujahidin dalam menghadapi pasukan Asad yang didukung Rusia

Posted: 08 Oct 2015 07:15 AM PDT

Syaikh Dr Abdullah Muhammad Al Muhaysini.

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Pertempuran sengit terjadi sejak pagi hari, Rabu (7/10/2015) antara ribuan pasukan rezim Suriah yang dipimpin oleh jenderal-jenderal pilihannya, dan juga perwira Rusia, melawan mujahidin Suriah.

Serangan besar-besaran dilancarkan oleh rezim Suriah ke arah Mourek demi membongkar kepungan mujahidin yang terus maju setelah memenangkan pertempuran di wilayah Sahl Ghab, yang tidak jauh dari Mourek. Pasukan rezim Suriah mengerahkan puluhan tank dan ribuan pasukan. Mereka juga dibantu oleh Rusia yang mengirim langsung perwiranya ke medan pertempuran, menurut informasi yang diperoleh Arrahmah dari jurnalis lapangan di Suriah.

Dalam pertempuran hebat yang berlangsung selama 12 jam, Mujahidin berhasil menghancurkan 24 tank baja musuh dan merampas 2 lainnya.

Selain itu, Media-media mujahidin mengabarkan kalau perwira Rusia itu tewas dalam pertempuran.

Atas kemenangan ini, salah seorang ulama Mujahidin Suriah, Syaikh Dr Abdullah Muhammad Al Muhaysini menyampaikan berita kemenangan yang diperoleh oleh mujahidin Suriah yang berhasil mengalahkan ribuan Pasukan rezim Basyar Asad yang dibantu militer Rusia.

Dalam sebuah link di Youtube, Syaikh Muhaysini menyampaikan kekalahan pasukan rezim Basyar Asad dan Rusia dalam pertempuran sengit di Mourek, Hama, Rabu (7/10) kemarin.

Dilaporkan bahwa pasukan Asad dan Rusia berhasil dipukul mundur dan 24 tank berhasil dihancurkan oleh barisan oposisi yang tergabung ke dalam Jaisyul Fath,serta dua tank berhasil direbut.

Jaisyul Fath adalah pasukan gabungan, yaitu koalisi faksi jihad yang terdiri dari Jabhah Nushrah (JN), Jundul Aqsha, Faylaq Sham, Shamul Ummah, Fajr Islam, Shamul Islam, Jundu Sham, Hizbu Islam Turkistan, Ajnad Kavkaz, Ajnad Khilafah dan Ajnad Sham.

Syaikh Muhaysini menyampaikan kekalahan pasukan rezim Asad yang dibantu militer Rusia melalui link ini:

http://youtu.be/NSHvg0KqFgY

(ameera/arrahmah.com)

Dua orang terluka dalam ledakan bom di luar kantor polisi Kairo

Posted: 08 Oct 2015 07:00 AM PDT

ar-AFP_Getty-522130721

MESIR (Arrahmah.com) - Gubernur Kairo Galal Saeed memeriksa lokasi ledakan di dekat Ramses di Kairo pada Kamis (8/10/2015) pagi dan memerintahkan pencarian bahan peledak secara menyeluruh sebelum siswa memulai kegiatan di sekolah mereka yang terletak di dekat lokasi ledakan, lapor kantor berita negara MENA.

Dua orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam ledakan di luar kantor polisi di pusat kota Kairo pada Rabu (7/10) malam, kata kementerian kesehatan setempat, sebagaimana dilansir Albawaba.

Sebuah bom meledak di kantor polisi perbatasan Azbakeya di Ramses, merusak mobil polisi dan sepeda motor, dalam serangan terbaru dari serangkaian serangan di ibukota Mesir.

Sebuah ledakan besar yang terjadi di luar gedung keamanan Shubra Kairo pada Agustus lalu juga melukai enam polisi dan merusak sebuah rumah di dekatnya.

Pada bulan Juli, serangan bom mobil di konsulat Italia di pusat Kairo menewaskan seorang warga sipil dan melukai sepuluh lainnya. Serangan itu diklaim oleh afiliasi kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.

Akhir bulan Juni, jaksa penuntut umum negara dibunuh dalam serangan bom mobil terhadap konvoinya saat dia meninggalkan rumahnya di timur laut Kairo.

(banan/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia membunuh 2 wanita dan seorang anak di Aleppo

Posted: 08 Oct 2015 06:30 AM PDT

AR-RUS

SURIAH (Arrahmah.com) - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), melaporkan serangan udara Rusia pada Rabu (7/10/2015) pagi menewaskan 3 warga sipil di provinsi barat laut Aleppo, lansir WB.

Kelompok itu mengatakan bahwa serangan tersebut awalnya menargetkan sebuah depot senjata di daerah Daret Ezza, namun akhirnya menewaskan dua wanita dan seorang anak.

Sementara itu televisi pemerintah Suriah melaporkan pesawat Rusia berkoordinasi dengan pesawat Suriah telah melakukan serangan terhadap posisi kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di provinsi Aleppo tanpa menyebutkan kapan.

Provinsi Hama, Idlib dan Aleppo telah ditargetkan oleh pesawat-pesawat tempur Rusia dalam serangan udara yang dimulai seminggu yang lalu di mana Moskow menyatakan bahwa mereka menargetkan ISIS.

Mujahidin Suriah dan pendukung mereka menegaskan bahwa Rusia menargetkan berbagai macam kekuatan oposisi dan mujahidin yang melakukan perlawanan terhadap rezim Nushairiyah Suriah, bukan hanya menargetkan ISIS.

Sementara pada Selasa (6/10) malam, kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah melakukan serangan udara yang menargetkan 12 posisi ISIS sepanjang hari, termasuk di sekitar Deir Ezzour serta di Damaskus, Idlib dan Latakia.

(banan/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia dan serangan darat Suriah menargetkan provinsi Hama dan Idlib secara bersamaan

Posted: 08 Oct 2015 06:00 AM PDT

ar-rusi

SURIAH (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur Rusia telah melakukan serangan intens mereka di dua provinsi Suriah, dengan pasukan rezim Nushairiyah meluncurkan serangan darat secara simultan pada posisi mujahidin untuk pertama kalinya pada Rabu (7/10/2015).

Pesawat-pesawat Rusia menghantam sedikitnya empat lokasi di provinsi Hama pusat, dan tiga lokasi di provinsi Idlib, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), sebagaimana dilansir WB.

Kelompok yang berbasis di Inggris itu belum bisa menyatakan jumlah korban dari serangan malam dan dini hari Rabu yang "lebih intens dari biasanya" itu.

"Untuk pertama kalinya serangan disertai dengan serangan di darat antara pasukan rezim dan 'pemberontak'," kata direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.

Dia mengatakan bentrokan terjadi di provinsi Hama dan dimulai ketika pasukan rezim termasuk milisi pro-pemerintah melancarkan serangan terhadap "pemberontak" di mana pada saat yang bersamaan pesawat-pesawat Rusia juga melakukan serangan udara mereka.

(banan/arrahmah.com)

6 warga sipil tewas, 12 luka-luka dalam serangan udara Rusia di Aleppo dan Idlib

Posted: 08 Oct 2015 05:30 AM PDT

ar-airstrikes

SURIAH (Arrahmah.com) - Sedikitnya enam warga sipil tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam serangan udara yang diluncurkan Rusia di provinsi Aleppo dan Idlib Suriah pada Rabu (7/10/2015), ungkap unit pertahanan sipil lokal, sebagaimana dilansir WB.

Jet-jet Rusia diduga menjatuhkan bom cluster di wilayah pemukiman di distrik selatan Idlib, Maasaran.

Sejumlah orang dilaporkan terperangkap di bawah reruntuhan rumah mereka setelah serangan itu.

Sumber-sumber lokal juga menyatakan bahwa pesawat militer Rusia telah menyerang distrik Bebile, Temena, Maaret Hurma, Han, Seyhun, Serceh dan Meriyen di Idlib.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Suriah atau Free Syrian Army (FSA) anti-Asad mengatakan bahwa Russia menyerang tempat tinggal mereka di daerah pedesaan di Idlib. Menurut Komandan FSA, Abu Walid, Rusia juga menyerang wilayah kelompok oposisi di distrik Maaret En-Numan Idlib dengan rudal.

Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa empat kapal perang angkatan laut Rusia menembakkan 26 rudal terhadap 11 target yang diduga merupakan basis kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Suriah dari Laut Kaspia.

"Menurut data kontrol objektif, semua target hancur. Tidak ada obyek sipil yang mengalami kerusakan," klaim Shoigu, menurut Russia Today.

(banan/arrahmah.com)

ISIS mengeksekusi 70 anggota suku Al Bu Nimr di Irak

Posted: 08 Oct 2015 05:00 AM PDT

ar-tribesmen

IRAK (Arrahmah.com) - Tujuh puluh anggota suku Al Bu Nimr dilaporkan ditembak mati di desa Khanizir, di provinsi Anbar, pada Ahad (4/10/2015) malam.

Sejumlah laporan mengatakan, sebagaimana dilansir WB, bahwa para anggota suku Sunni itu dibunuh karena mereka memiliki kerabat yang bertugas dalam jajaran pasukan keamanan Irak.

Al Bu Nimr telah memainkan sejumlah peran dalam memerangi kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2014, ISIS dilaporkan membunuh lebih dari 500 anggota suku itu.

Suku yang diyakini mencakup lebih dari setengah juta orang itu memerangi ISIS setelah mereka menguasai banyak wilayah di Irak barat dan utara pada Juni 2014.

Namun, anggota suku itu dilaporkan juga pernah membantu militer AS melawan Al-Qaeda di Irak pada tahun 2006 dan 2007.

Mereka yang ditargetkan telah berupaya melarikan diri ke Khanizir dengan keluarga mereka dari rumah mereka di distrik Al-Furat Ramadi setelah ISIS menduduki ibukota provinsi Anbar bulan Mei lalu.

(aliakram/arrahmah.com)

Jet tempur AS dan Rusia hampir bertabrakan di langit Suriah

Posted: 08 Oct 2015 04:13 AM PDT

fighting_falcon_afp

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Militer AS mengalihkan 2 pesawat tempurnya yang terbang dilangit Suriah untuk menjaga jarak aman dari jet tempur Rusia di wilayah tersebut, kata Pentagon. Ini merupakan yang pertama kalinya Amerika Serikat harus mengalihkan pesawat tempurnya sejak Rusia meluncurkan kampanye udara di Suriah pada akhir bulan lalu.

Dua pesawat F-16 itu telah lepas landas dari lapangan terbang Turki pada Rabu (7/10/2015) dan sedang dalam perjalanan menuju ke kubu ISIS di kota Raqqa, CNN melaporkan, mengutip seorang pejabat senior pertahanan AS.

Pejabat itu mengatakan bahwa pilot AS telah diperintahkan untuk mengubah jalur penerbangan mereka jika mereka berhadapan dengan pesawat Rusia dalam jarak 20 mil.

AS dan pejabat pertahanan Rusia telah bertemu setidaknya sekali untuk membahas prosedur untuk menghindari kecelakaan antara pesawat dari koalisi pimpinan AS dan pesawat tempur Rusia yang terbang di langit Suriah.

"Kami akan menjaga saluran terbuka karena ini adalah terkait dengan masalah keselamatan dan keamanan pilot kami," kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon.

Pentagon menyatakan bahwa diskusi untuk membahas prosedur keselamatan masih terbatas dan tidak ditujukan untuk mengkoordinasikan operasi militer dengan Rusia.

"Kami belum sepakat untuk bekerja sama dengan Rusia, selama mereka terus melanjutkan strategi keliru mereka dan menghantam sasaran non ISIS," kata Davis.

Pejabat kontra-terorisme AS mengatakan bahwa Rusia telah sengaja menargetkan kelompok-kelompok milisi yang didukung oleh Central Intelligence Agency (CIA) di Suriah.

Langkah Rusia di Suriah menimbulkan tantangan langsung terhadap kebijakan Presiden Barack Obama atas konflik Suriah, kata pejabat Pentagon.

Para pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa mereka yakin pasukan Rusia menargetkan pasukan sekutu AS yang bertujuan untuk mendukung rezim Suriah.

(ameera/arrahmah.com)