Jenderal Andrei Kartapolov, pejabat tinggi militer Rusia mengatakan pada Sabtu malam (3/10) bahwa daerah-daerah yang ditargetkan oleh Angkatan Udara Rusia di Suriah telah diberitahukan terlebih dahulu ke Moskow, yaitu daerah-daerah yang hanya menjadi basis para "teroris" saja, melalui komando militer AS (arabic.cnn.com, 4/10/2015).
Pernyataan pejabat militer Rusia tersebut mengungkap besarnya permusuhan yang tengah diemban oleh pemerintah Amerika terhadap kaum Muslim di Syam. Amerika tidak berbeda dari rezim Assad yang dengan telanjang memerangi kaum Muslim, para pejuang revolusi. Perang yang mereka lakukan itu dengan sengaja menargetkan warga sipil untuk mematahkan keinginan masyarakat di tanah Syam yang suci.
Bahkan mereka menggunakan metode perang proxy, yaitu menggunakan tangan Rusia dan membuat berbagai insiden sebagai dalih untuk memukul warga sipil yang tidak bersenjata, membunuh wanita, anak-anak dan para manula, serta melakukan lebih banyak tekanan terhadap para pejuang revolusi Syam sebagai upaya memaksa mereka agar tunduk pada solusi politik, dan agar mereka mau duduk di meja perundingan dengan rezim kriminal di Damaskus.
Amerika adalah musuh pertama Islam dan kaum Muslim di dunia. Amerika gudang kejahatan yang basah dengan darah kaum Muslim, baik darah itu mereka tumpahkan sendiri, oleh para anteknya atau oleh teman-temannya, dimana perang ini dimaksudkan untuk menundukkan umat Islam, dan untuk membuatnya berlutut di depan tuannya, Amerika.
Kaum Muslim di Syam, bersama dengan kaum Muslim di seluruh dunia telah menyatakan bahwa perbudakan bagi kaum kafir telah berakhir dan tidak akan pernah kembali. Mereka telah bertekad untuk menjadikan tanah Syam sebagai titik awal bagi negara Khilafah yang sesuai metode kenabian (‘ala minhājin nubuwah), dalam waktu dekat atas pertolongan Allah. Dan negara Khilafah inilah yang akan mengembalikan Amerika pada keterisolasiannya, seperti yang dialaminya sebelum Perang Dunia II, serta mengembalikan beruang Rusia pada hibernasi musim dinginnya di Siberia yang beku, dan mengembalikan umat Islam menjadi pemimpin dunia, dimana Khalifahnya akan menyebarkan keadilan ke seluruh penjuru dunia, sedang tentaranya akan meratakan dinding Washington dan dinding Moskow untuk menyebarkan Islam dan menyeru padanya, sehingga tidak ada satu rumah pun atau satu tempat pun di bumi ini melainkan Allah telah memasukkan Islam padanya dengan kemuliaan orang yang mulia, dan terhinanya orang yang hina, yakni Allah memuliakannya dengan Islam dan pemeluknya, sebaliknya Allah akan menghinakannya dengan kekufuran dan para penganutnya.
Ahmad al-Shurani / hizb-uttahrir.info, 7/10/2015.
Bahkan mereka menggunakan metode perang proxy, yaitu menggunakan tangan Rusia dan membuat berbagai insiden sebagai dalih untuk memukul warga sipil yang tidak bersenjata, membunuh wanita, anak-anak dan para manula, serta melakukan lebih banyak tekanan terhadap para pejuang revolusi Syam sebagai upaya memaksa mereka agar tunduk pada solusi politik, dan agar mereka mau duduk di meja perundingan dengan rezim kriminal di Damaskus.
Amerika adalah musuh pertama Islam dan kaum Muslim di dunia. Amerika gudang kejahatan yang basah dengan darah kaum Muslim, baik darah itu mereka tumpahkan sendiri, oleh para anteknya atau oleh teman-temannya, dimana perang ini dimaksudkan untuk menundukkan umat Islam, dan untuk membuatnya berlutut di depan tuannya, Amerika.
Kaum Muslim di Syam, bersama dengan kaum Muslim di seluruh dunia telah menyatakan bahwa perbudakan bagi kaum kafir telah berakhir dan tidak akan pernah kembali. Mereka telah bertekad untuk menjadikan tanah Syam sebagai titik awal bagi negara Khilafah yang sesuai metode kenabian (‘ala minhājin nubuwah), dalam waktu dekat atas pertolongan Allah. Dan negara Khilafah inilah yang akan mengembalikan Amerika pada keterisolasiannya, seperti yang dialaminya sebelum Perang Dunia II, serta mengembalikan beruang Rusia pada hibernasi musim dinginnya di Siberia yang beku, dan mengembalikan umat Islam menjadi pemimpin dunia, dimana Khalifahnya akan menyebarkan keadilan ke seluruh penjuru dunia, sedang tentaranya akan meratakan dinding Washington dan dinding Moskow untuk menyebarkan Islam dan menyeru padanya, sehingga tidak ada satu rumah pun atau satu tempat pun di bumi ini melainkan Allah telah memasukkan Islam padanya dengan kemuliaan orang yang mulia, dan terhinanya orang yang hina, yakni Allah memuliakannya dengan Islam dan pemeluknya, sebaliknya Allah akan menghinakannya dengan kekufuran dan para penganutnya.
Ahmad al-Shurani / hizb-uttahrir.info, 7/10/2015.