Arrahmah.Com |
- Lagi, serangan Syiah Houtsi mengakibatkan korban sipil di Taiz
- Ratusan orang meninggal dunia dalam gempa berkekuatan besar yang mengguncang Asia Selatan
- Ustadz Farid: Asyura adalah pendahuluan untuk revolusi Syiah
- MUI Bogor dukung Walikota Bima Arya larang acara Syiah
- Daftar komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas di Suriah
- 31 warga sipil tewas di Suriah pada Ahad kemarin
- Pengadilan Arab Saudi menjunjung tinggi hukuman mati bagi pendeta Syiah
- Ustadz Farid: "Syiah ini agama karangan"
- 57 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak, gugur sejak 1 Oktober
- Mujahidin Jabhah Nushrah, Ahrar Syam dan Ajnad Asy-Syam membentuk aliansi anti-Rusia di pedesaan Damaskus
Lagi, serangan Syiah Houtsi mengakibatkan korban sipil di Taiz Posted: 26 Oct 2015 04:33 PM PDT TAIZ (Arrahmah.com) - Sedikitnya tujuh warga sipil telah tewas dan 36 lainnya terluka ketika milisi Syiah Houtsi dan sekutunya, unit tentara yang loyal terhadap mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh, menargetkan wilayah pemukiman penduduk di kota Taiz, ujar sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin (26/10/2015). |
Ratusan orang meninggal dunia dalam gempa berkekuatan besar yang mengguncang Asia Selatan Posted: 26 Oct 2015 04:05 PM PDT JARM (Arrahmah.com) - Sebuah gempa berkekuatan 7,5 SR telah mengguncang Afghanistan Utara dan telah dirasakan di daerah yang luas di India utara hingga ke Pakistan dengan puluhan orang tewas di seluruh wilayah.
|
Ustadz Farid: Asyura adalah pendahuluan untuk revolusi Syiah Posted: 26 Oct 2015 06:15 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Selain memaparkan kesesatan aqidah dan ibadah Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah juga menyampaikan kepada jamaah betapa bahayanya gerakan Syiah di Indonesia. Dirinya mencatat konflik Suni-Syiah di Indonesia telah terjadi 20 kali. "Terkhir mereka menyerbu kampungnya ustadz Arifin Ilham. Jahat mereka itu. Ngapain malam-malam 40 orang mendatangi kampungnya orang. Agama apa seperti itu," kata Pimpinan Pesantren Al Islam dihadapan seribuan jamaah saat deklarasi ANNAS di masjid Al Barkah, Jakarta Selatan, Ahad (25/10/2015). Sebelumnya pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung juga telah memutus bersalah kepada gembong Syiah Sampang Tajul Muluk yang menista Al Quran dan agama Islam. Ustadz Farid mengungkapkan bahwa pada tanggal 15-18 Agustus 2015 lalu 800 tokoh syiah dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Teheran termasuk dari Indonesia. Beberapa hal yang disepakati pada pertemuan itu antara lain menjaga kelestarian acara-acara Syiah di seluh dunia yakni Idul Ghadir dan Asyura maqtal Imam Husein. Terkait acara-acara Syiah di Indonesia, Ustadz Farid memaparkan roadmap mereka yang dipeganya bahwa tujuan diadakannya Asyura, yakni untuk revolusi. "Jadi Asyura yang mereka adakan itu adalah pendahuluan untuk melakukan revolusi (syiah)," ungkapnya. Kata Ustadz tentunya kita semua tidak terima Indonesia dijadikan ajang konflik revolusi Syiah. "Makanya kita meminta kepada Presiden Indonesia dan aparat keamanan untuk menutup tempat-tempat Syiah itu," tegas Ustadz. Menurutnya pusat penyebaran dan pendanaan Syiah di Indonesia adalah kedutaan Iran di Jakarta. "Kalau ingin menghentikan Syiah di Indonesia, perwakilan Teheran di Jakarta harus ditutup," kata Ustadz Farid yang disambut pekik takbir jamaah. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
MUI Bogor dukung Walikota Bima Arya larang acara Syiah Posted: 26 Oct 2015 05:38 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor mendukung Walikota Bogor Bima Arya yang mengeluarkan surat edaran melarang acara Syiah di Kota Bogor. "Surat keputusan Walikota Bogor sudah tepat dan sudah benar . Karena lahirnya surat itu permohonan Ormas ormas Islam se kota Bogor yang dikomandoi oleh MUI dan Forkami," kata Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, Senin (26/102015). Menurutnya kondisi umat Islam saat menjelang acara Asyura Syiah sudah panas "Kami mendesak kepada Muspida untuk melarang adanya acara tersebut, karena dari dahulu belum pernah ada dan akan terjadi chaos karena masrakat sudah marah," terang Kiai. Hal ini disebabkan umat Islam Bogor sudah mengetahui apa aliran Syiah itu. Karena hampir tiga tahun fatwa MUI sudah disosialisasikan oleh MUI bersama Pemda. Sikap ANNAS Bogor senada dengan MU. Ustaz Ahmad Iman Ketua ANNAS Bogor menyatakan mendukung dan mengapresiasi surat edaran Walikota Bogor "Karena memang kami ormas dan ulama se Bogor Raya yang meminta Walikota agar melarang Syiah di Kota Bogor agar diterbitkan surat Edaran tersebut," katanya. "Walikota harus didukung dan dicontoh oleh Pemkot yang lain di Indonesia," tambah Iman. Dia juga menyatakan Forkami dan ANNAS Bogor Raya siap berada di garda terdepan dalam melindungi Walikota dan mengamankn keputusannya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Daftar komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas di Suriah Posted: 26 Oct 2015 05:00 AM PDT TEHERAN (Arrahmah.com) - Mostafa Sadrzadeh, seorang komandan Brigade Fatemiyoun, tewas di Suriah, di Aleppo selatan, pada Jum'at (23/10/2015). Brigade Fatemiyoun, yang dikendalikan dan dikomandoi oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), terdiri dari pasukan Afghanistan yang berada di Iran yang bertempur di Suriah untuk mendukung kediktatoran Asad dan terlibat dalam pembunuhan rakyat Suriah. Sadrzadeh adalah pendiri Brigade Fatemiyoun dan bertanggung jawab atas Batalyon Amarnya. Kantor berita Fars yang dikelola oleh pemerintah Iran, yang berafiliasi dengan IRGC, melaporkan pada tanggal Jum'at (23/10), "Sejumlah pasukan yang bertempur dalam perang Iran-Irak berada di unit militer di bawah komandonya [Sadrzadeh]." Media pemerintah juga telah menerbitkan foto-foto Sadrzadeh yang berdiri di samping Qassem Soleimani, komandan terkenal dari Pasukan Quds IRGC. Sadrzadeh adalah salah satu dari beberapa komandan tinggi IRGC yang tewas di Suriah dalam beberapa minggu terakhir. Pada Sabtu (24/10), Fars juga melaporkan bahwa Milad Mostafavi, anggota Garda Revolusi Iran, juga telah tewas dalam perang di Aleppo. Pada Ahad (25/10), media pemerintah Iran juga melaporkan bahwa dua anggota Garda Revolusi lainnya, Sajjad Tahernia dan Ruhollah Emadi, tewas dalam pertempuran di Suriah pada Jum'at (13/10). Juga, menurut bagian humas IRGC, dalam beberapa hari terakhir, delapan Garda Revolusi lainnya tewas di Suriah. Demikian pula, pada tanggal 23 Oktober, dua anggota Ansar Korps (terutama dialokasikan untuk perlindungan pejabat senior), termasuk Abdollah Bagheri, pengawal dari mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, tewas di Suriah. Selanjutnya, sebuah situs yang dikelola negara, asriran.com, melaporkan bahwa pada Kamis (22 Oktober), 15 pasukan IRGC tewas di Suriah. Namun IRGC tidak ingin menyebarkan berita ini dan membantah laporan tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan rezim Iran banyak yang tewas dalam perang Suriah. Meskipun demikian, pejabat Humas IRGC Ramadan Sharif dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Abdollahian, telah berbicara tentang "peningkatan kekuatan penasehat militer" IRGC di Suriah. Jumlah korban pejabat IRGC yang tewas dan publikasi nama-nama unit militer yang terlibat dalam konflik Suriah menunjukkan bahwa IRGC kini telah menempatkan ribuan pasukan di Suriah. Berikut daftar komandan senior IRGC yang telah tewas di Suriah: Brigadir Jenderal Hossein Hamedani, salah satu pendiri IRGC, yang bertanggung jawab atas pasukan tempur Iran di Suriah untuk mendukung sang diktator Bashar Asad (8 Oktober 2015). Jenderal Farshad Hassounizadeh, mantan komandan Brigade Saberin, unit Pasukan Khusus IRGC (12 Oktober 2015). Kolonel Hamid Mokhtarband, mantan kepala staf Brigade 1 di Ahvaz (12 Oktober 2015). Kolonel Muslim Khizab (18 Oktober 2015) Rasoul Pourmorad, seorang komandan angkatan Bassij IRGC di Qazvin (14 Oktober 2015) Nader Hamid, seorang pejabat dari pasukan paramiliter Bassij IRGC yang bertugas mengorganisir pasukan paramiliter diktator Suriah Bashar al-Assad dalam perang Suriah (Oktober 2015) Brig. Jenderal Mohammad-Ali Allah-Dadi (18 Januari 2015) Brig. Jenderal Abdollah Eskandari (Mei 2014) Brig. Jenderal Esmail Haydari (Juli 2013) Brig. Jenderal Hassan Shateri (Februari 2013) (ameera/arrahmah.com) |
31 warga sipil tewas di Suriah pada Ahad kemarin Posted: 26 Oct 2015 04:00 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 31 warga sipil tewas pada Ahad (25/10/2015) dalam pengeboman dan serangan udara yang dilancarkan oleh helikopter rezim Asad di beberapa wilayah yang berbeda di Suriah, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia. Menurut Komite Koordinasi Lokal Suriah, delapan orang tewas di Idlib, sementara enam lainnya tewas di Aleppo, dan enam warga sipil tewas di Hama, tiga di Daraa, dan sisanya di Damaskus dan sekitarnya, di Homs, Quneitra dan Deir ez-Zor. Komite Koordinasi itu juga mendokumentasikan kematian dari tiga perempuan, dan tiga anak, dan tiga orang lainnya meninggal karena disiksa di penjara rezim Asad kemarin, Ahad (25/10). (ameera/arrahmah.com) |
Pengadilan Arab Saudi menjunjung tinggi hukuman mati bagi pendeta Syiah Posted: 26 Oct 2015 03:00 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Mahkamah Agung Arab Saudi telah menolak banding terhadap hukuman mati yang disahkan tahun ini kepada pendeta Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr, yang menyerukan demonstrasi pro-demokrasi dan ditangkap pada tahun 2012, lansir Reuters pada Ahad (25/10/2015). Saudara Nimr, Muhammad al-Nimr, mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan hukuman mati terhadap Nimr telah ditetapkan dan tidak bisa diganggu gugat. Hidupnya sekarang bergantung pada pengampunan Raja Salman. Nimr dan enam Syiah-Saudi lainnya, termasuk keponakannya, anak Muhammad al-Nimr, Ali, telah dijatuhi hukuman mati dan kemudian tubuh mereka akan ditampilkan secara terbuka di muka umum. "Kami tidak ingin sesuatu terjadi padanya atau Ali atau pria muda lainnya," kata Muhammad al-Nimr. Analis politik yang mengikuti politik Syiah-Saudi telah memperingatkan bahwa aksi protes mungkin akan meletus jika eksekusi tersebut dilakukan. Lebih dari 20 Syiah tewas dalam aksi protes antara tahun 2011 dan 2013 di distrik Syiah, Qatif. Tiga dari mereka tewas dalam protes dua hari setelah penangkapan Nimr. Nimr telah lama dianggap sebagai pemimpin Syiah yang paling vokal di Qatif, bersedia untuk secara terbuka mengkritik keluarga penguasa Saud. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menuduhnya berada di balik serangan terhadap polisi bersama sekelompok tersangka lainnya yang dikatakan bekerja atas nama Syiah-Iran. Arab Saudi melakukan keluhan di kedutaan London tentang tuduhan media Barat bahwa hukuman mati Ali Nimr itu bermotif politik. (fath/arrahmah.com) |
Ustadz Farid: "Syiah ini agama karangan" Posted: 26 Oct 2015 02:42 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Ustadz Farid Ahmad Okbah mengatakan bahwa semua ajaran Syiah adalah karangan manusia belaka. Hal disampaikan di hadapan seribuan umat Islam saat acara deklarasi ANNAS DKI Jakarta di masjid Al Barkah, Balimatraman Jakarta Selatan, Ahad (25/10/2015). "Syiah ini awal berdirinya adalah politik kemudian diadopsi menjadi agama. Jadi kesimpulannya Syiah ini agama karangan. Makanya rujukannya bukan Rasulullah, rujukannya bukan seperti kita umat Islam. Rujukannya adalah para imam," terang Ustadz Farid. Dari atas mimbar Ustadz Farid menunjukkan beberapa kitab Syiah karya para imam mereka yang menjadi rujukan pengikutnya. Sehingga banyak perbedaan dalam hal ushuluddin dengan umat Islam. "Rukun Islamnya beda, rukun imannya beda, cara shalatnya beda," jelasnya. Dia menghimbau para pejabat dan aparat di negeri ini agar mengetahui bahwa Syiah berbeda dengan Islam. Mereka merubah hukum Islam, rukun Iman dan merubah ajaran Islam. "Siapa yang rela ajaran agamanya dirubah," kata Ustadz. Padahal, imbuh ustadz Farid di awal sambutannya, salah satu kewajiban kita umat Islam adalah menegakkan kebenaran dan meruntuhkan kebatilan. Seraya mengutip firman Allah pada Al Quran Surah Ash Shaff ayat 9: "Allah lah yang telah mengutus RasulNya membawa petunjuk dan agama yang benar. Allah memenangkan agama Islam atas semua agama yang lain, sekalipun orang-orang musyrik membencinya." Dia menjelaskan tafsir ayat ini menurut para ulama bahwa umat Islam kalau ingin berjaya harus berpegang teguh kepada ajaran nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam dan kemudian mempraktekkannya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
57 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak, gugur sejak 1 Oktober Posted: 26 Oct 2015 02:00 AM PDT BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu (24/10/2015), melaporkan bahwa 57 warga Palestina gugur oleh Pasukan Pendudukan "Israel" (IOF) sejak awal bulan ini, termasuk 13 anak-anak dan wanita hamil, lansir PNN Ahad (25/10). 39 orang dari mereka gugur di Tepi Barat dan Yerusalem, dan 17 orang di Jalur Gaza. Satu Palestina ditembak mati di kota hourâ, di gurun Negev yang diduduki. Kementerian menyatakan bahwa setidaknya 2.000 warga Palestina telah terluka bulan ini, kebanyakan dari mereka terkena peluru tajam dan peluru karet berlapis baja, dan banyak lainnya dipukuli atau mengalami luka bakar akibat bom gas "Israel" dan granat. Di antara yang terluka adalah 450 anak-anak dan perempuan, sementara perkiraan jumlah warga Palestina yang menderita karena menghirup gas air mata lebih dari 4,000 orang. Nama-nama mereka yang gugur dalam serangan pengecut oleh tentara "Israel" pada bulan Oktober: Tepi Barat dan Yerusalem:
Jalur Gaza:
Nama korban "Israel" yang diketahui selama periode waktu yang sama: 01/10/2015—Eitam dan Na'ama Henkin, keduanya berusia sekitar 30 tahun, tewas di Yerusalem. 13/10/2015—Yeshayahu Kirshavski (60), tewas di Yerusalem Timur 13/10/2015—Haviv Haim, 78, tewas di Yerusalem Timur (fath/arrahmah.com) |
Posted: 26 Oct 2015 01:05 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Tiga kelompok Jihad di Suriah telah membentuk ruang operasi bersama di pedesaan Damaskus untuk memerangi rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan pasukan komunis Rusia. Tiga kelompok itu adalah Jabhah Nushrah, Ahrar Syam dan Ajnad Asy-Syam. Mereka membentuk aliansi bernama Jund Al-Malahim, aliansi terbaru dalam serangkaian koalisi Mujahidin yang dipimpin oleh Jabhah Nushrah. Sebelumnya aliansi yang paling menonjol adalah Jaisyul Fath yang berhasil menguasai sebagian besar provinsi Idlib sejak awal Maret lalu. |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |