Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Lagi, serangan Syiah Houtsi mengakibatkan korban sipil di Taiz

Posted: 26 Oct 2015 04:33 PM PDT

Milisi Syiah Houtsi yang berupaya menguasai Yaman. (Foto: AP)

TAIZ (Arrahmah.com) - Sedikitnya tujuh warga sipil telah tewas dan 36 lainnya terluka ketika milisi Syiah Houtsi dan sekutunya, unit tentara yang loyal terhadap mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh, menargetkan wilayah pemukiman penduduk di kota Taiz, ujar sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin (26/10/2015).

Kekerasan yang meningkat di Taiz telah menciptakan situasi yang putus asa di mana rumah sakit ditutup karena kekurangan obat-obatan yang akut, makanan, air dan bahan bakar, ujar laporan Palang Merah Internasional pekan ini.

Sementara itu, seorang pembom bunuh diri menewaskan dua pejuang pro-Hadi di sebuah pos pemeriksaan di Aden pada hari yang sama (26/10), ujar sumber medis kepada kantor berita AP.

Bomber mengenakan sabuk bunuh diri, meledakkan dirinya di lingkungan penduduk di kota pelabuhan selatan Mansoura.

Masih di hari yang sama, serangan udara oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 milisi Syiah Houtsi dan sekutunya di kota selatan. Delapan tentara pro-Hadi juga tewas dalam pertempuran di kota yang sama. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ratusan orang meninggal dunia dalam gempa berkekuatan besar yang mengguncang Asia Selatan

Posted: 26 Oct 2015 04:05 PM PDT

Pusat gempa. (Foto: Al Jazeera)

JARM (Arrahmah.com) - Sebuah gempa berkekuatan 7,5 SR telah mengguncang Afghanistan Utara dan telah dirasakan di daerah yang luas di India utara hingga ke Pakistan dengan puluhan orang tewas di seluruh wilayah.

US Geological Survey menempatkan pusat gempa yang terjadi pada Senin (26/10/2015) di dekat Jarm di timur laut Afghanistan, sekitar 250 km dari ibukota Kabul dengan kedalaman 213 Km.

Total korban tewas mencapai 335 orang dengan setidaknya 253 orang tewas di Pakistan dan sedikitnya 82 lainnya di Afghanistan, menurut laporan resmi dari kedua negara seperti dilansir Al Jazeera.

Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan segera mengakhiri kunjungannya ke Inggris untuk terbang pulang untuk menghadapi keadaan darurat.

Hikmat Fasi, warga di provinsi Parwan, Afghanistan utara, mengatakan gempa menyebabkan banyak kerusakan.

"Kami aman namun saya melihat banyak bangunan runtuh," ujar Hikmat Fasi.

"Ini [gempa] menyebabkan kerusakan parah di daerah kami. Kami hanya berdoa."

Menurut kantor hubungan masyarakat Inter-Service, seluruh rumah sakit militer dan helikopter telah ditempatkan pada keadaan siaga dan waspada.

Getaran yang kuat juga dirasakan di New Delhi dan Islamabad, ujar penduduk saat pihak berwenang di India dan Pakistan mengeluarkan peringatan untuk gempa susulan yang kuat.

Pasien yang dirawat di luar rumah sakit pemerintah setelah gempa mengguncang Jammu, India. (Foto: AP)

Pasien yang dirawat di luar rumah sakit pemerintah setelah gempa mengguncang Jammu, India. (Foto: AP)



Puluhan tewas di Pakistan

Kamal Hyder, wartawan Al Jazeera yang melaporkan dari Islamabad mengatakan dinding di ibukota Pakistan bergoyang saat orang-orang berhamburan keluar dari gedung perkantoran dalam keadaan panik.

Shaukat Iqbal, warga dari distrik Charsadda, Khyber-Pakhtunkhwa mengatakan bahwa ia merasakan seolah-olah gempa semakin parah setiap detiknya.

"Saya bisa melihat rumah-rumah, gedung-gedung bergoyang. Kami takut dan saya tidak bisa mencapai keluarga saya yang tinggal di distrik Malakand. Semua saluran telepon terputus."

Waqas Habibi Rana, warga dari Lahore, mengatakan banyak orang meninggalkan rumah mereka dan gedung perkantoran saat gempa melanda.

"Segera setelah kami merasakan gempa pertama, kami melangkah keluar dari rumah. Ini berhenti selama beberapa detik, namun mulai lagi," ujar Waqas.

"Gempa ketiga benar-benar parah. Itu gempa terburuk yang pernah saya alami di Pakistan. Semua orang takut dan berdoa. Hal ini telah memicu tanah longsong di Baltistan [wilayah pegunungan di Pakistan yang terletak di pegunungan Karakoram]," tambah Waqas.

Seorang pria membawa anak laki-laki yang terluka saat gempa terjadi di Peshawar, Pakistan. (Foto: AP)

Seorang pria membawa anak laki-laki yang terluka saat gempa terjadi di Peshawar, Pakistan. (Foto: AP)



Sementara itu di New Delhi, banyak warga yang telah kembali ke rumah mereka, lapor Al Jazeera. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ustadz Farid: Asyura adalah pendahuluan untuk revolusi Syiah

Posted: 26 Oct 2015 06:15 AM PDT

Suasana perayaan sesat Syiah Asyura di gedung Balai Samudera, Kelapa Gading Jakarta Utara  (15/11/2013). Menurut Ustadz Farid Okbah pengikut Syiah di Indonesia saat ini ada 8 ribu orang

JAKARTA (Arrahmah.com) - Selain memaparkan kesesatan aqidah dan ibadah Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah juga menyampaikan kepada jamaah betapa bahayanya gerakan Syiah di Indonesia. Dirinya mencatat konflik Suni-Syiah di Indonesia telah terjadi 20 kali.

"Terkhir mereka menyerbu kampungnya ustadz Arifin Ilham. Jahat mereka itu. Ngapain malam-malam 40 orang mendatangi kampungnya orang. Agama apa seperti itu," kata Pimpinan Pesantren Al Islam dihadapan seribuan jamaah saat deklarasi ANNAS di masjid Al Barkah, Jakarta Selatan, Ahad (25/10/2015).

Sebelumnya pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung juga telah memutus bersalah kepada gembong Syiah Sampang Tajul Muluk yang menista Al Quran dan agama Islam.

Ustadz Farid mengungkapkan bahwa pada tanggal 15-18 Agustus 2015 lalu 800 tokoh syiah dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Teheran termasuk dari Indonesia. Beberapa hal yang disepakati pada pertemuan itu antara lain menjaga kelestarian acara-acara Syiah di seluh dunia yakni Idul Ghadir dan Asyura maqtal Imam Husein.

Terkait acara-acara Syiah di Indonesia, Ustadz Farid memaparkan roadmap mereka yang dipeganya bahwa tujuan diadakannya Asyura, yakni untuk revolusi.

"Jadi Asyura yang mereka adakan itu adalah pendahuluan untuk melakukan revolusi (syiah)," ungkapnya.

Kata Ustadz tentunya kita semua tidak terima Indonesia dijadikan ajang konflik revolusi Syiah.

"Makanya kita meminta kepada Presiden Indonesia dan aparat keamanan untuk menutup tempat-tempat Syiah itu," tegas Ustadz.

Menurutnya pusat penyebaran dan pendanaan Syiah di Indonesia adalah kedutaan Iran di Jakarta.

"Kalau ingin menghentikan Syiah di Indonesia, perwakilan Teheran di Jakarta harus ditutup," kata Ustadz Farid yang disambut pekik takbir jamaah.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

MUI Bogor dukung Walikota Bima Arya larang acara Syiah

Posted: 26 Oct 2015 05:38 AM PDT

Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim (kiri) bersama Walikota Bogor Bima Arya

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor mendukung Walikota Bogor Bima Arya yang mengeluarkan surat edaran melarang acara Syiah di Kota Bogor. "Surat keputusan Walikota Bogor sudah tepat dan sudah benar . Karena lahirnya surat itu permohonan Ormas ormas Islam se kota Bogor yang dikomandoi oleh MUI dan Forkami," kata Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, Senin (26/102015).

Menurutnya kondisi umat Islam saat menjelang acara Asyura Syiah sudah panas

"Kami mendesak kepada Muspida untuk melarang adanya acara tersebut, karena dari dahulu belum pernah ada dan akan terjadi chaos karena masrakat sudah marah," terang Kiai.

Hal ini disebabkan umat Islam Bogor sudah mengetahui apa aliran Syiah itu. Karena hampir tiga tahun fatwa MUI sudah disosialisasikan oleh MUI bersama Pemda.

Sikap ANNAS Bogor senada dengan MU. Ustaz Ahmad Iman Ketua ANNAS Bogor menyatakan mendukung dan mengapresiasi surat edaran Walikota Bogor

"Karena memang kami ormas dan ulama se Bogor Raya yang meminta Walikota agar melarang Syiah di Kota Bogor agar diterbitkan surat Edaran tersebut," katanya.

"Walikota harus didukung dan dicontoh oleh Pemkot yang lain di Indonesia," tambah Iman.

Dia juga menyatakan Forkami dan ANNAS Bogor Raya siap berada di garda terdepan dalam melindungi Walikota dan mengamankn keputusannya.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Daftar komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas di Suriah

Posted: 26 Oct 2015 05:00 AM PDT

foto NCRI Iran News

TEHERAN (Arrahmah.com) - Mostafa Sadrzadeh, seorang komandan Brigade Fatemiyoun, tewas di Suriah, di Aleppo selatan, pada Jum'at (23/10/2015).

Brigade Fatemiyoun, yang dikendalikan dan dikomandoi oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), terdiri dari pasukan Afghanistan yang berada di Iran yang bertempur di Suriah untuk mendukung kediktatoran Asad dan terlibat dalam pembunuhan rakyat Suriah.

Sadrzadeh adalah pendiri Brigade Fatemiyoun dan bertanggung jawab atas Batalyon Amarnya.

Kantor berita Fars yang dikelola oleh pemerintah Iran, yang berafiliasi dengan IRGC, melaporkan pada tanggal Jum'at (23/10), "Sejumlah pasukan yang bertempur dalam perang Iran-Irak berada di unit militer di bawah komandonya [Sadrzadeh]."

Media pemerintah juga telah menerbitkan foto-foto Sadrzadeh yang berdiri di samping Qassem Soleimani, komandan terkenal dari Pasukan Quds IRGC.

Sadrzadeh adalah salah satu dari beberapa komandan tinggi IRGC yang tewas di Suriah dalam beberapa minggu terakhir.

Pada Sabtu (24/10), Fars juga melaporkan bahwa Milad Mostafavi, anggota Garda Revolusi Iran, juga telah tewas dalam perang di Aleppo.

Pada Ahad (25/10), media pemerintah Iran juga melaporkan bahwa dua anggota Garda Revolusi lainnya, Sajjad Tahernia dan Ruhollah Emadi, tewas dalam pertempuran di Suriah pada Jum'at (13/10).

Juga, menurut bagian humas IRGC, dalam beberapa hari terakhir, delapan Garda Revolusi lainnya tewas di Suriah.

Demikian pula, pada tanggal 23 Oktober, dua anggota Ansar Korps (terutama dialokasikan untuk perlindungan pejabat senior), termasuk Abdollah Bagheri, pengawal dari mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, tewas di Suriah.

Selanjutnya, sebuah situs yang dikelola negara, asriran.com, melaporkan bahwa pada Kamis (22 Oktober), 15 pasukan IRGC tewas di Suriah. Namun IRGC tidak ingin menyebarkan berita ini dan membantah laporan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan rezim Iran banyak yang tewas dalam perang Suriah.

Meskipun demikian, pejabat Humas IRGC Ramadan Sharif dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Abdollahian, telah berbicara tentang "peningkatan kekuatan penasehat militer" IRGC di Suriah.

Jumlah korban pejabat IRGC yang tewas dan publikasi nama-nama unit militer yang terlibat dalam konflik Suriah menunjukkan bahwa IRGC kini telah menempatkan ribuan pasukan di Suriah.

Berikut daftar komandan senior IRGC yang telah tewas di Suriah:

Brigadir Jenderal Hossein Hamedani, salah satu pendiri IRGC, yang bertanggung jawab atas pasukan tempur Iran di Suriah untuk mendukung sang diktator Bashar Asad (8 Oktober 2015).

Jenderal Farshad Hassounizadeh, mantan komandan Brigade Saberin, unit Pasukan Khusus IRGC (12 Oktober 2015).

Kolonel Hamid Mokhtarband, mantan kepala staf Brigade 1 di Ahvaz (12 Oktober 2015).

Kolonel Muslim Khizab (18 Oktober 2015)

Rasoul Pourmorad, seorang komandan angkatan Bassij IRGC di Qazvin (14 Oktober 2015)

Nader Hamid, seorang pejabat dari pasukan paramiliter Bassij IRGC yang bertugas mengorganisir pasukan paramiliter diktator Suriah Bashar al-Assad dalam perang Suriah (Oktober 2015)

Brig. Jenderal Mohammad-Ali Allah-Dadi (18 Januari 2015)

Brig. Jenderal Abdollah Eskandari (Mei 2014)

Brig. Jenderal Esmail Haydari (Juli 2013)

Brig. Jenderal Hassan Shateri (Februari 2013)

(ameera/arrahmah.com)

31 warga sipil tewas di Suriah pada Ahad kemarin

Posted: 26 Oct 2015 04:00 AM PDT

foto: ElDorar AlShamia

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 31 warga sipil tewas pada Ahad (25/10/2015) dalam pengeboman dan serangan udara yang dilancarkan oleh helikopter rezim Asad di beberapa wilayah yang berbeda di Suriah, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia.

Menurut Komite Koordinasi Lokal Suriah, delapan orang tewas di Idlib, sementara enam lainnya tewas di Aleppo, dan enam warga sipil tewas di Hama, tiga di Daraa, dan sisanya di Damaskus dan sekitarnya, di Homs, Quneitra dan Deir ez-Zor.

Komite Koordinasi itu juga mendokumentasikan kematian dari tiga perempuan, dan tiga anak, dan tiga orang lainnya meninggal karena disiksa di penjara rezim Asad kemarin, Ahad (25/10).

(ameera/arrahmah.com)

Pengadilan Arab Saudi menjunjung tinggi hukuman mati bagi pendeta Syiah

Posted: 26 Oct 2015 03:00 AM PDT

Seorang demonstran membawa foto Nimr al-Nimr. (Foto: Reuters)

RIYADH (Arrahmah.com) - Mahkamah Agung Arab Saudi telah menolak banding terhadap hukuman mati yang disahkan tahun ini kepada pendeta Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr, yang menyerukan demonstrasi pro-demokrasi dan ditangkap pada tahun 2012, lansir Reuters pada Ahad (25/10/2015).

Saudara Nimr, Muhammad al-Nimr, mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan hukuman mati terhadap Nimr telah ditetapkan dan tidak bisa diganggu gugat. Hidupnya sekarang bergantung pada pengampunan Raja Salman.

Nimr dan enam Syiah-Saudi lainnya, termasuk keponakannya, anak Muhammad al-Nimr, Ali, telah dijatuhi hukuman mati dan kemudian tubuh mereka akan ditampilkan secara terbuka di muka umum.

"Kami tidak ingin sesuatu terjadi padanya atau Ali atau pria muda lainnya," kata Muhammad al-Nimr. Analis politik yang mengikuti politik Syiah-Saudi telah memperingatkan bahwa aksi protes mungkin akan meletus jika eksekusi tersebut dilakukan.

Lebih dari 20 Syiah tewas dalam aksi protes antara tahun 2011 dan 2013 di distrik Syiah, Qatif.

Tiga dari mereka tewas dalam protes dua hari setelah penangkapan Nimr.

Nimr telah lama dianggap sebagai pemimpin Syiah yang paling vokal di Qatif, bersedia untuk secara terbuka mengkritik keluarga penguasa Saud.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menuduhnya berada di balik serangan terhadap polisi bersama sekelompok tersangka lainnya yang dikatakan bekerja atas nama Syiah-Iran.

Arab Saudi melakukan keluhan di kedutaan London tentang tuduhan media Barat bahwa hukuman mati Ali Nimr itu bermotif politik.

(fath/arrahmah.com)

Ustadz Farid: "Syiah ini agama karangan"

Posted: 26 Oct 2015 02:42 AM PDT

Ustadz Farid Ahmd Okabah

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ustadz Farid Ahmad Okbah mengatakan bahwa semua ajaran Syiah adalah karangan manusia belaka. Hal disampaikan di hadapan seribuan umat Islam saat acara deklarasi ANNAS DKI Jakarta di masjid Al Barkah, Balimatraman Jakarta Selatan, Ahad (25/10/2015).

"Syiah ini awal berdirinya adalah politik kemudian diadopsi menjadi agama. Jadi kesimpulannya Syiah ini agama karangan. Makanya rujukannya bukan Rasulullah, rujukannya bukan seperti kita umat Islam. Rujukannya adalah para imam," terang Ustadz Farid.

Dari atas mimbar Ustadz Farid menunjukkan beberapa kitab Syiah karya para imam mereka yang menjadi rujukan pengikutnya. Sehingga banyak perbedaan dalam hal ushuluddin dengan umat Islam.

"Rukun Islamnya beda, rukun imannya beda, cara shalatnya beda," jelasnya.

Dia menghimbau para pejabat dan aparat di negeri ini agar mengetahui bahwa Syiah berbeda dengan Islam. Mereka merubah hukum Islam, rukun Iman dan merubah ajaran Islam.

"Siapa yang rela ajaran agamanya dirubah," kata Ustadz.

Padahal, imbuh ustadz Farid di awal sambutannya, salah satu kewajiban kita umat Islam adalah menegakkan kebenaran dan meruntuhkan kebatilan. Seraya mengutip firman Allah pada Al Quran Surah Ash Shaff ayat 9:

"Allah lah yang telah mengutus RasulNya membawa petunjuk dan agama yang benar. Allah memenangkan agama Islam atas semua agama yang lain, sekalipun orang-orang musyrik membencinya."

Dia menjelaskan tafsir ayat ini menurut para ulama bahwa umat Islam kalau ingin berjaya harus berpegang teguh kepada ajaran nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam dan kemudian mempraktekkannya.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

57 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak, gugur sejak 1 Oktober

Posted: 26 Oct 2015 02:00 AM PDT

Foto: PNN

BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu (24/10/2015), melaporkan bahwa 57 warga Palestina gugur oleh Pasukan Pendudukan "Israel" (IOF) sejak awal bulan ini, termasuk 13 anak-anak dan wanita hamil, lansir PNN Ahad (25/10).

39 orang dari mereka gugur di Tepi Barat dan Yerusalem, dan 17 orang di Jalur Gaza. Satu Palestina ditembak mati di kota hourâ, di gurun Negev yang diduduki.

Kementerian menyatakan bahwa setidaknya 2.000 warga Palestina telah terluka bulan ini, kebanyakan dari mereka terkena peluru tajam dan peluru karet berlapis baja, dan banyak lainnya dipukuli atau mengalami luka bakar akibat bom gas "Israel" dan granat.

Di antara yang terluka adalah 450 anak-anak dan perempuan, sementara perkiraan jumlah warga Palestina yang menderita karena menghirup gas air mata lebih dari 4,000 orang.

Nama-nama mereka yang gugur dalam serangan pengecut oleh tentara "Israel" pada bulan Oktober:

Tepi Barat dan Yerusalem:

  1. Mohannad Halabi (19) al-Biereh - Ramallah. Ditembak setelah diduga menyambar pistol dan membunuh dua orang "Israel"—3/10/2015
  2. Fadi Alloun (19), Yerusalem. Klaim serangan "Israel" bertentangan dengan saksi mata dan video—04/10/2015
  3. Amjad Hatem al-Jundi (17), Hebron.
  4. Thaer Abu Ghazala (19), Yerusalem.
  5. Abdul-Rahma Obeidallah (11), Bethlehem.
  6. Hotheifa Suleiman (18), Tulkarem.
  7. Wisam Jamal Faraj (20), Yerusalem. Ditembak ketika sedang aksi protes—08/10/2015
  8. Mohammad al-Ja'bari (19), Hebron.
  9. Ahmad Jamal Salah (20), Yerusalem.
  10. Ishaq Badran (19), Yerusalem. Klaim serangan "Israel" bertentangan dengan saksi mata. 10/10/2015
  11. Mohammad Said Ali (19), Yerusalem.
  12. Ibrahim Ahmad Mustafa Awad (28), Hebron.
  13. Ahmad Abdullah Sharaka (13), Al Jalazoun Pengungsi kamp-Ramallah.
  14. Mostafa Al Khateeb (18), Sur-Baher - Yerusalem.
  15. Hassan Khalid Manassra (15), Yerusalem.
  16. Mohammad Nathmie Shamassnah (22), Kutneh-Yerusalem.
  17. Baha 'Elian (22), Jabal Al Mokaber-Yerusalem.
  18. Mutaz Ibrahim Zawahra (27), Bethlehem. Ditembak dengan peluru tajam di dada selama demonstrasi.
  19. Ala 'Abu Jammal (33), Yerusalem.
  20. Bassem Bassam Sidr (17), Hebron.
  21. Ahmad Abu Sh'aban ( 23), Yerusalem.
  22. Riyadh Ibraheem Dar-Yousif (46), Al Janyia desa Ramallah (Tewas ketika sedang panen zaitun)
  23. Fadi Al-Darbi (30), Jenin - meninggal di kamp tahanan "Israel".
  24. Eyad Al Khalil Awawdah, Hebron.
  25. Ihab Hannani (19), Nablus.
  26. Fadel al-Qawasmi (18), Hebron. Ditembak oleh pemukim paramiliter, di video tentara "Israel" tertangkap menaruh pisau di dekat tubuhnya.
  27. Mo'taz Ahmad 'Oweisat (16), Yerusalem. Militer mengklaim dia memiliki pisau—10/17/205
  28. Bayan Abdul-Wahab al-'Oseyli (16), Hebron. Militer mengklaim dia memiliki pisau—10/17/2015
  29. Tariq Ziad an-Natsha (22), Hebron.
  30. Omar Mohammad al-Faqeeh (22), Qalandia. Militer mengklaim dia memiliki pisau—10/17/2015
  31. Mohannad al-'Oqabi (21), Negev.
  32. Hoda Mohammad Darweesh (65), Yerusalem.
  33. Hamza Mousa Al Amllah (25), dari Hebron, tewas di dekat pemukiman Gush Etzion dekat Hebron.
  34. Odai Hashem al-Masalma (24), Beit 'Awwa kota dekat Hebron.
  35. Hussam Isma'el Al Ja'bari (18), Hebron.
  36. Bashaar Nidal Al Ja'bari (15), Hebron.
  37. Hashem al-'Azza (54), Hebron.
  38. Moa'taz Attalah Qassem (22), Eazariya kota dekat Yerusalem—10/21/2015
  39. Mahmoud Khalid Eghneimat (20), Hebron.
  40. Ahmad Mohammad Kata Kamil, Jenin.

Jalur Gaza:

  1. Shadi Hussam doula (20).
  2. Ahmad Abdul-Rahman al-Harbawi (20).
  3. Abed al-Wahidi (20).
  4. Mohammad Hisham al-Roqab (15).
  5. Adnan Mousa Abu 'Oleyyan (22).
  6. ​​Ziad Nabil Sharaf (20).
  7. Jihad al-'Obeid (22).
  8. Marwan Hisham Barbakh (13).
  9. Khalil Omar Othman (15).
  10. Nour Rasmie Hassan (30). Tewas bersama dengan anaknya dalam serangan udara "Israel"—10/11/2015
  11. Rahaf Yihiya Hassan (2). Tewas bersama ibunya di sebuah serangan udara "Israel"—10/11/2015
  12. Yihya Abdel Qader-Farahat (23).
  13. Shawqie Jamal Jaber Obed (37).
  14. Mahmoud Hatem Hameeda (22). Utara Gaza.
  15. Ahmad al-Sarhi (27), al-Boreij.
  16. Yihya Hashem Kreira.
  17. Khalil Abu Hassan Obeid (25). Khan Younis. Meninggal karena luka-luka dalam sebuah aksi protes awal pekan ini.

Nama korban "Israel" yang diketahui selama periode waktu yang sama:

01/10/2015—Eitam dan Na'ama Henkin, keduanya berusia sekitar 30 tahun, tewas di Yerusalem.

13/10/2015—Yeshayahu Kirshavski (60), tewas di Yerusalem Timur

13/10/2015—Haviv Haim, 78, tewas di Yerusalem Timur

(fath/arrahmah.com)

Mujahidin Jabhah Nushrah, Ahrar Syam dan Ajnad Asy-Syam membentuk aliansi anti-Rusia di pedesaan Damaskus

Posted: 26 Oct 2015 01:05 AM PDT

Pernyataan Jund Al-Malahim. (Foto: LWJ)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Tiga kelompok Jihad di Suriah telah membentuk ruang operasi bersama di pedesaan Damaskus untuk memerangi rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan pasukan komunis Rusia. Tiga kelompok itu adalah Jabhah Nushrah, Ahrar Syam dan Ajnad Asy-Syam. Mereka membentuk aliansi bernama Jund Al-Malahim, aliansi terbaru dalam serangkaian koalisi Mujahidin yang dipimpin oleh Jabhah Nushrah. Sebelumnya aliansi yang paling menonjol adalah Jaisyul Fath yang berhasil menguasai sebagian besar provinsi Idlib sejak awal Maret lalu.

Pernyataan awal oleh Jund Al-Malahim diposting dalam akun Twitter resmi ketiga kelompok pada 21 Otober. Mereka mengatakan serangan sengit telah diluncurkan terhadap ummat Islam di bumi Syam dan tempat lain dan Rusia telah bergabung dalam penyerangan, lansir LWJ pada Ahad (25/10/2015).

Mujahidin mengatakan bahwa karena pengepungan mencekik yang dilakukan rezim kriminal Bashar Asad di pedesaan Damaskus Ghautah Timur yang diberkahi, sebuah inisiatif baru dibutuhkan untuk mengumpulkan semua orang yang setia dan jujur untuk bersama-sama memukul mundur serangan di tanah kaum Muslim.

Rezim Asad telah melakukan sejumlah kejahatan, termasuk perpindahan penduduk Ghautah Timur dalam rangka menciptakan wilayah Syiah yang akan mengubah identitas Damaskus. Tujuannya adalah untuk mengisolasi ummat Muslim yang melancarkan Jihad.

"Kami meminta kepada Allah untuk membuat ruang operasi ini awal dari koalisi yang lebih besar yang akan mengumpulkan semua faksi di bawah satu bendera dan satu pasukan yang membela ummat Islam, menyerang musuh dari keyakinan kita dan membebaskan ibukota Umayyah," ujar pernyataan Jund Al-Malahim. (haninmazaya/arrahmah.com)