Arrahmah.Com |
- Otoritas Zionis menangkap lebih dari 1.000 warga Palestina sepanjang bulan ini
- Pesawat "Israel" jatuh di Suriah, pilotnya ditangkap
- BNPB : 10 meninggal, 503 ribu orang ISPA, dan 43 Juta orang terpapar asap
- 68 warga sipil tewas di Suriah pada Sabtu kemarin
- Pasukan Rezim Asad kehilangan 30 kendaraan militer di Aleppo
- Kebijakan Walikota Bima Arya larang kegiatan Syiah wajib didukung
- ANNAS Jakarta dideklarasikan di masjid Al Barkah
- PBB kirim biskuit kadaluwarsa ke Suriah
- AS, Rusia, Turki, dan Arab Saudi melanjutkan pembicaraan tentang Suriah
- Iran menambah jumlah pasukannya di Suriah
Otoritas Zionis menangkap lebih dari 1.000 warga Palestina sepanjang bulan ini Posted: 25 Oct 2015 04:05 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - "Israel" telah menangkap lebih dari 1.000 warga Palestina sejak 1 Oktober, ujar laporan Klub Tahanan Palestina mengatakan pada Ahad (25/10/2015). |
Pesawat "Israel" jatuh di Suriah, pilotnya ditangkap Posted: 25 Oct 2015 06:00 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat pertanian "Israel" jatuh pada Sabtu malam (24/10/2015) di distrik Yarmouk, sebelah barat dari pedesaan Daraa, yang dikendalikan oleh Brigade Syuhada Yarmouk, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa pilot pesawat itu ditangkap. Sumber-sumber "Israel" mengatakan bahwa pesawat pertanian 'Israel" itu menyemprotkan pestisida di perbatasan Suriah saat terjadi cacat teknis dan kemudian jatuh, dan pilotnya hilang. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat "Israel" jatuh di distrik Yarmouk, sebelah barat dari pedesaan Daraa, yang dikendalikan oleh Brigade Syuhada Yarmouk. Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, pilot pesawat itu ditangkap oleh elemen brigade tersebut. (ameera/arrahmah.com) |
BNPB : 10 meninggal, 503 ribu orang ISPA, dan 43 Juta orang terpapar asap Posted: 25 Oct 2015 05:42 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Sebaran asap di Sumatera dan Kalimantan masih meluas. Bahkan asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapore. BMKG melaporkan bahwa pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis sedang menyelimuti Laut Jawa dan sebagian Jakarta, sebagaimana dilansir di situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sabtu (24/10/2015). Dampak langsung adalah korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan dampak yang tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel. Jumlah penderita yang sebenarnya kemungkinan lebih dari itu karena sebagian masyarakat yang sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat. "ini adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Sekarang saatnya kita tidak saling menyalahkan tapi bagaimana mengatasinya secara cepat. Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1-2 minggu ke depan akan padam. Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama," ungkap Sutopo. (ameera/arrahmah.com) |
68 warga sipil tewas di Suriah pada Sabtu kemarin Posted: 25 Oct 2015 05:30 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 68 warga sipil tewas kemarin, Sabtu (24/102015), oleh serangan udara dari pesawat tempur rezim Asad di daerah yang berbeda di Suriah, terutama di Aleppo, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia. Komite Koordinasi Lokal mengatakan bahwa 20 warga sipil tewas di Aleppo, 13 di Damaskus dan sekitarnya, 13 di Hama, 11 di Daraa, empat di Homs, dan sisanya di Idlib, Quneitra, dan Latakia. Komite Koordinasi itu juga mendokumentasikan empat wanita dan empat anak-anak yang tewas, dan satu orang meninggal akibat penyiksaan di penjara rezim Assad kemarin. (ameera/arrahmah.com) |
Pasukan Rezim Asad kehilangan 30 kendaraan militer di Aleppo Posted: 25 Oct 2015 05:00 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Rezim Asad telah menderita kerugian besar dalam kampanye militer terbaru di daerah yang dikuasai oposisi di pedesaan sebelah selatan Aleppo, di mana lebih dari 30 kendaraan militer mengalami kerusakan, sebagaimana dilansir oleh El-Dorar El-Shaima, Ahad (25/10/2015). Abu Haitham, anggota Kantor Informasi Thwar al-Sham mengatakan kepada ElDorar bahwa selama beberapa hari terakhir mereka berhasil menghancurkan dua tank, dua kendaraan BMB, tiga senapan mesin berat, dua kendaraan Zell tanker, dua buldoser dan dua senapan mesin. Puluhan tentara rezim Asad juga tewas selama pertempuran hit-and-run di desa-desa dan kota-kota di sebelah selatan Aleppo. Direktur kantor media Sultan Murad Brigade melaporkan bahwa pejuang Bridage itu berhasil menghancurkan delapan tank, tiga senjata berat, tiga buldoser militer, pistol kaliber 57 dan peluncur roket dalam seminggu ini. Sementara itu jet-jet tempur Rusia meluncurkan puluhan serangan udara dengan bom cluster dan roket thermobaric dalam upaya untuk mengamankan pasokan senjata api kepada pasukan Asad yang mencoba bergerak maju di pedesaan selatan. (ameera/arrahmah.com) |
Kebijakan Walikota Bima Arya larang kegiatan Syiah wajib didukung Posted: 25 Oct 2015 04:31 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kebijakan Walikota Bogor Bima Arya yang melarang acara syiah Asyuro di Kota Bogor wajib didukung dan diikuti daerah lainnya. Hal ini diungkapkan pakar hukum DR. H. Abdul Chair Ramadhan, SH, MH, MM. Menurut dia keputusan Walikota itu tidak serta merta keluar begitu saja, tetapi didasarkan oleh keputusan bersama, koordinasi dengan berbagai pihak diantaranya para ulama, tokoh masyarakat, dan aparat-aparat terkait yang meminta bahwa terhadap aliran Syiah ini harus diwaspadai. "Nah salah satu produknya tentu harus dikeluarkan surat edaran. Menurut hukum, surat edaran ini sah, isinya melakukan pelarangan terhadap ritual Syiah yang berdasarkan analisis dan bukti empiris, bahwa aliran Syiah itu membahayakan eksistensi negara," jelasnya, lansir Suara Islam Online, Ahad (25/10/2015). Dia mencontohkan seperti kasus di Sampang beberapa tahun lalu dimana kelompok Syiah telah menimbulkan konflik. "Kalau menimbulkan konflik berarti harus dilakukan upaya prefentif, yaitu dilakukan pelarangan. Kalau ada bahaya dibiarkan maka akan menjadi masalah, menimbulkan kerugian dan dampak negatif lainnya," jelas anggota komisi perundangan MUI Pusat ini. Dan tidak hanya di Bogor, lanjut Abdul Chair, dalam eskalasi lebih luas bagaimana ekspansi ideologi Syiah di negara lain. Mereka mampu menjadikan negara dalam negara, mereka mampu merubah sistem negara, bahkan mereka mampu menggulingkan negara. Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa ritual Syiah dalam peringatan Asyuro itu bertujuan untuk membentuk pemikiran jiwa militansi anggotanya, sekaligus menjadi basis ekspansi yang mengeksodus nasionalisme Indonesia kepada nasionalisme Iran, yang akan menjadikan seorang Sunni menjadi Syiah. "Ini bahaya tidak buat negara? ya jelas berbahaya, di manapun Syiah berada mereka itu membahayakan. Jadi jelas, surat edaran Wali Kota Bogor itu memberikan manfaat, malah kalau Syiah didiamkan jelas akan mengundang mudarat," pungkasnya. (azm/arrahmah.com) |
ANNAS Jakarta dideklarasikan di masjid Al Barkah Posted: 25 Oct 2015 03:16 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Deklarasi Aliansi Nasional anti Syiah (ANNAS) DKI Jakarta dilangsungkan pagi tadi di Masjid Al Barkah Asyafi'iyah. Puluhan ulama dan seribuan umat Islam mengahdiri acara yang dimulai tepat jam 09.30 itu. Acara dibuka oleh pembawa acara Ustadz Alfian Tanjung dan dilanjutkan dengan tilawah Al Quran oleh salah seorang panitia. Tuan rumah KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi'i menyambut baik acara deklarasi ANNAS DKI Jakarta di masjid Al Barkah. Dia mengungkapkan bahwa Ahad pagi adalah jadwal rutin Majlis tya'lim Asyafi'iyah namun hari ini istimewa. "Hari ini istimewa dengan deklarasi ANNAS DKI Jakarta," kata Kiai. Selanjutnya Ustadz Muhammad Al Khaththath sebagai pembicara kedua mengingatkan akan adanya kesepakatan Doha yang berisi negeri-negeri sudah Sunni tidak boleh disyiahkan. Dia juga mengajak kaum Muslimin Indonesia menjaga NKRI agar tetap menjadi negeri Ahlusunnah wal jamaah. Ini ditegaskan karena gembong Syiah Jalaluddin Rakhmat telah mengancam kaum Muslimin. "Karena Jalal telah mengancam akan membawa konflik Timur tengah ke Indonesia," kata Sekjen FUI itu. "Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri," tambahnya. Diakhir orasinya Ustadz Al Khaththath mengajak kaum Muslimin untuk memimpin Jakarta dan Indonesia agar bisa menjaga NKRI sebagai negeri Ahlusunnah wal jamaah. Pembicara selanjutnya Ustadz Muhammad Thalib menyampaikan tema sejarah kelam Syiah. Katanya dengan taqdir Allah kaum Muslimin sekarang diberikan kesadaran akan bahaya Syiah, padahal tiga puluh lima tahun lalu banyak yang mengagumi Imam Khomaini, tokoh Syiah yang berhasil menggulingkan Syah Muhammad Reza Pahlevi hanya dengan kekuatan politik Bahkan, kata Ustadz Thalib tanpa sebutir pelurupun Khomaini bisa menumbangkan kekuasaan raja yang gagah perkasa. Sehingga dunia dan umat Islam terkagum-kagum saat itu. "Pada tahun 1979 kaum muslimin tidak pernah mempertanyakan Syiah, dan apa bedanya Syiah dengan kaum Muslimin yang lain," kata Ustyadz Thalib. Tetapi sekarang kaum Muslimin di Jakarta antara lain dengan bimbingan KH Abdurrasyid Abdullah Syafi'i menyadari bahwa Syiah adalah kelompok yang membahayakan. Dia menguraikan sebab kenapa Indonesia yang Ahlusunnah kok bisa menyambut gegap gempita kemengangan Syiah di Iran. Ustadz Thalib mengutip murid Muhammad Abduh, Sayyid Rasyid Ridha pemimpin majalah Almanar dan sekaligus penulis tafsir Almanar di Bahrain mengenai apa rahasia Sunni bisa terpengaruh Syiah. "Ente bisa ngikutin Syiah itu kenapa?" Ada tiga peluru Syia, urai Ustadz Thalib. Pertama kawin Mut'ah. Kalau dalam Islam seorang laki-laki bisa beristri maksimal empat, sementara di Syiah dalam semalam seorang bida kawin dengan banyak perempuan dalam satu malam. Peluru kedua Syiah, kata Ustad Thalib, adalah propaganda Syiah ke dunia akademik melalui buku yang diterbitkan oleh Syiah. Seperti pemikiran Ali Syariati, Thabathabai dan lain lain "Penerbit Mizan menjadi motor utamanya," kata Ustadz Thalib. Buku-buku itu banyak menitikberatkan pada persatuan Sunnah-Syiah, Peluru ketiga adalah dana-dana yang dikucurkan Iran dari sejak tahun 1979, yang menurut Ustadz Thalib sudah mencapai 400 milyar rupiah. Di hadapan jamaah dia juga menyebut tiga nama tokoh Indonesia yang telah berbaiat kepada Khomaini pada tahun 1979-1980. Satu orang adalah teman ustadz Thalib dan dua orang merupakan guru bahasa Arabnya. Selain dua pembicara di atas, sejumlah ulama dan tokoh yang hadir pada deklarasi ini antara lain KH. Farid Ahmad Okbah, MA, KH. Abu Muhammad Jibriel, KH. Athian Ali M. Da'i, Lc. MA Abd. Chair Ramadhan dan Munarman, SH. Acara berlangsung tertib dengan penjagaan ratusan laskar dari beberapa elemen umat Islam. Karena sebelumnya tersiar kabar terdapat intimidasi terhadap sejumlah ulama terkait acara hari ini. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
PBB kirim biskuit kadaluwarsa ke Suriah Posted: 25 Oct 2015 02:30 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - PBB telah mengakui bahwa mereka telah keliru mengirimkan kargo biskuit kedaluwarsa ke Suriah. "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa ini adalah musibah hasil dari kesalahan manusia selama proses pemuatan," kata sebuah pernyataan yang disampaikan pada Sabtu (24/10/2015) oleh Yacoub El Hillo, residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan di Suriah, lansir Al Bawaba. Laporan-laporan itu mengatakan bahwa hampir setengah dari 650 kotak biskuit berenergi tinggi yang dikirim ke Zabadani dan Madaya pada 18 Oktober sudah kadaluwarsa pada bulan sebelumnya. Kargo itu adalah bagian dari konvoi bantuan bagi warga di daerah itu, yang terletak sekitar 50 kilometer (31 mil) barat laut dari ibukota, Damaskus. Daerah itu telah menjadi tempat bentrokan sengit antara pasukan pro-pemerintah dan pejuang penentang rezim. Kedua pihak yang berkonflik itu menyepakati gencatan senjata pada pertengahan Oktober untuk memungkinkan konvoi bantuan mencapai penduduk di dua kota tersebut. El Hillo mengatakan bahwa tim PBB bertanggung jawab teradap kesalahan itu dan upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki situasi. Dia menambahkan bahwa menurut tes yang dilakukan oleh sumber-sumber medis, PBB dapat mengkonfirmasi bahwa biskuit kedaluwarsa itu tidak menimbulkan ancaman kesehatan kalau dikonsumsi. Laporan sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi biskuit itu bisa menjadi sakit. Akan tetapi, El Hillo mengatakan bahwa PBB telah meminta kepada pihak yang bertikai untuk memungkinkan tenaga medis memasuki kota itu sehingga mereka dapat memeriksa dan mengobati pasien. (ameera/arrahmah.com) |
AS, Rusia, Turki, dan Arab Saudi melanjutkan pembicaraan tentang Suriah Posted: 25 Oct 2015 02:00 AM PDT
BERLIN (Arrahmah.com) - AS, Rusia, Turki, dan Arab Saudi telah sepakat pada Jumat (23/10/2015) untuk melanjutkan pembicaraan mereka dalam menemukan solusi politik di Suriah, meskipun ada perbedaan yang tersisa mengenai peran Bashar Asad di masa depan Suriah, lansir Anadolu Agency. "Masih ada beberapa perselisihan berkaitan dengan kepergian Bashar Asad," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubair, setelah pembicaraan empat pihak. Pernyataan itu disampaikan setelah diplomat AS, Rusia, Turki, dan Arab Saudi bertemu untuk pertama kalinya pada pertemuan empat pihak di Suriah. Tapi dia menggarisbawahi bahwa kemungkinan pembicaraan akan berlanjut dengan keterlibatan aktor regional lainnya. "Kami sepakat untuk terus melakukan diskusi dan konsultasi lebih lanjut, mungkin dengan berbagai negara, untuk melihat apakah kita dapat mencapai konsensus untuk bergerak maju berkaitan dengan Suriah," katanya. Dia tidak menyebutkan nama negara yang akan terlibat dalam dialog tersebut. "Prinsip dan tujuan kami atas masalah Suriah cukup jelas dan dapat diterima baik oleh oposisi dan negara-negara sekutu sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di negara itu," tambah jurubicara Kementerian Luar Negeri Turki, Tanju Bilgic. Bilgic juga telah menekankan akan kemungkinan diadakan pertemuan baru minggu depan. Rusia, sementara itu telah terlibat secara politik pada krisis Suriah dan memberikan dukungan militer bagi rezim di Damaskus. Presiden Suriah, Asad, melakukan kunjungan dadakan ke Moskow pada Selasa (20/10/2015). Menteri Luar Negeri Rusia, Lavrov, diberhentikan pada Jumat karena sebuah spekulasi mengatakan bahwa ia telah setuju dengan menteri luar negeri AS, Turki, dan Arab Saudi pada kepergian Asad. Dia memperbarui proposal yang melibatkan kekuatan regional lainnya seperti Mesir dan Iran untuk berdialog dimulai dengan AS, Turki, dan Arab Saudi. Sejauh ini Arab Saudi telah menentang duduk di meja yang sama dengan Iran, rival utamanya, yang mendukung rezim Asad. Arab Saudi dan Turki menyerukan proses transisi di Suriah dengan penghapusan Asad dari kekuasaan. Turki telah membantah klaim bahwa pihaknya siap untuk menerima periode di Suriah dengan Asad sebagai penguasa. "Tidak ada perubahan dalam kebijakan Turki di Suriah dalam hal parameter dasar dan dinamika," Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), Omer Celik, mengatakan kepada wartawan di Ankara, Kamis (22/10/2015). "Belum ada kemajuan [di Suriah] yang [pada gilirannya akan] memerlukan perubahan [dalam kebijakan Turki]." (fath/arrahmah.com) |
Iran menambah jumlah pasukannya di Suriah Posted: 25 Oct 2015 12:31 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Petugas Korps Pengawal Revolusi Iran mengumumkan pada Jum'at (22/10/2015) bahwa negaranya telah meningkatkan jumlah pasukan tempurnya di Suriah untuk mendukung Rezim Bashar Al-Asad, Anadolu Agency melaporkan. "Iran telah meningkatkan jumlah pasukannya untuk bertempur dalam tahap baru perang darat di Suriah," kata Brigadir Jenderal Ramadhan Sharif. Dia membantah laporan media bahwa 15 tentara dari Pengawal Revolusi tewas di Suriah. Dia bersikeras bahwa hanya dua tentara yang tewas. Dia mengidentifikasi mereka yang tewas itu adalah Abdullah Bakeri dan Amin Kareemi. Akan tetapi, menurut situs berita Iran seratnews.ir, seorang petugas bernama Rida Hawwari telah tewas saat bertempur bersama pasukan rezim. Website yang sama juga mengumumkan kematian delapan warga Iran lainnya dalam pertempuran di Suriah selama beberapa hari terakhir. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |