Arrahmah.Com |
- Sembilan juta warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan
- Laporan PBB: "Israel" bertanggung jawab atas serangan terhadap tempat penampungan Gaza
- Wabah meningitis serang Nigeria, sekolah ditutup
- Musibah, Ahok hendak legalkan pelacuran dan berikan sertifikat pelacur
- Keunikan panggilan "Gus"
- Innalillahi, serangan udara rezim Nushairiyah bunuh 10 warga sipil di kota Shaddadi
- Allahu Akbar! Mujahidin Suriah berhasil kuasai basis militer milik rezim di Idlib
- "Israel" akan bangun 77 rumah baru di pemukiman ilegal di Yerusalem Timur
- Warga Nepal terpaksa tidur di jalan pasca gempa
- Generasi kita terancam
Sembilan juta warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan Posted: 27 Apr 2015 04:23 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Sekitar sembilan juta warga Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ezzedine al-Asbahi milisi Syi'ah Houtsi menghalangi pekerjaan badan kemanusiaan di lapangan dan serangan udara menargetkan rumah sakit dan paramedis. Asbahi yang berbicara pada konferensi pers di Kedutaan Yaman di Riyadh mengatakan rumah sakit tidak memiliki listrik atau bahan bakar generator untuk melakukan operasi atau bahkan untuk menjalankan ambulans. Asbahi menambahkan milisi Syi'ah Houtsi dan unit militer yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh menjadikan rumah sakit, klinik, dan sekolah-sekolah sebagai tempat penyimpanan senjata yang membuat mereka menjadi target serangan Houtsi melakukan pengepungan di kota Aden, memotong pasokan bahan bakar, mengakibatkan sebagian besar kota dalam kegelapan. Dan karena tidak ada bahan bakar, generator rumah sakit tidak bisa digunakan, ujar Asbahi. Sebanyak 365.000 rumah telah hancur di seluruh Yaman dan jumlah pengungsi mencapai 250.000 orang. Pemerintah Yaman memperingatkan kota Aden, Taez dan Dhale kini berada di ambang kehancuran. "Kami sedang bekerja untuk memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh daerah," ujar Menteri Komunikasi pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, Nadia Saqqaf yang juga merupakan ketua kelompok kemanusiaan di Yaman. Saqqaf mengatakan hampir seperempat juta orang Yaman dari total populasi 25 juta jiwa, telah mengungsi. Rata-rata 15 orang tewas oleh tembakan penembak jitu atau tembakan acak setiap hari di Aden. Beberapa hari lalu, milisi Syi'ah Houtsi menyerbu rumah sakit di sana, melancarkan tembakan berat dan memaksa staf medis termasuk dokter Palang Merah untuk melarikan diri. Para pejabat rumah sakit mengatakan Houtsi menahan beberapa orang yang terluka yang sedang menerima perawatan di sana, ujar Saqqaf. Ia menambahkan bahwa upaya kolektif diperlukan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan dan menyerukan warga Yaman untuk melindungi misi bantuan dari serangan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Laporan PBB: "Israel" bertanggung jawab atas serangan terhadap tempat penampungan Gaza Posted: 27 Apr 2015 04:04 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh PBB dan dirilis pada Senin (27/4/2015) menyalahkan militer Zionis "Israel" untuk tujuh serangan terhadap sekolah PBB di Jalur Gaza yang digunakan sebagai tempat penampungan selama perang 2014. "Saya menyesalkan fakta bahwa sedikitnya 44 warga Palestina meninggal akibat tindakan 'Israel' dan setidaknya 227 terluka di tempat PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan darurat," ujar Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan seperti dilaporkan kantor berita AFP. Ban Ki-moon mengklaim, PBB berjanji untuk mempersiapkan segala upaya untuk memastikan bahwa insiden seperti ini "tidak akan pernah terulang". Dewan penyelidikan menyelidiki serangan terhadap sekolah-sekolah yang dijalankan oleh badan pengungsi Palestina PBB UNRWA dari 8 Juli hingga 26 Agustus tahun lalu. Membenarkan aksinya, "Israel" mengklaim berulang kali bahwa pejuang Hamas menggunakan sekolah PBB sebagai tempat penyimpanan senjata selama perang 50 hari. Perang Gaza terakhir berakhir dengan "gencatan senjata" setelah sekitar 2.200 warga Palestina gugur dan ribuan lainnya terluka. "Isreal" mengklaim 73 warga dan tentara "Israel" tewas dalam perang tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Wabah meningitis serang Nigeria, sekolah ditutup Posted: 27 Apr 2015 09:09 AM PDT NIAMEY (Arrahmah.com) - Semua sekolah di ibukota Nigeria, Niamey dan sekitarnya ditutup akibat adanya wabah meningitis yang semakin meluas. Wabah tersebut telah mengakibatkan sekitar 85 orang meninggal dunia tahun ini. Endemis meningitis yang terjadi juga menyebabkan sekolah ditutup sampai Senin ini. Detikhealth mengutip BBC pada Senin (27/4/2015), minimnya jumlah vaksin yang ada untuk mencegah penyakit menyebabkan wabah meningitis menyebar. Menurut salah seorang pihak yang berwenang, dosis vaksin yang ada saat ini sangat minim padahal vaksin ini dibutuhkan untuk semua anak usia 2 hingga 15 tahun. Berdasarkan catatan WHO (World Health Organization) bahwa meningitis dapat menyebabkan kerusakan otak parah dan fatal pada 50 persen kasus di dunia jika tidak diobati. Sub-Sahara Afrika memiliki 'ikatan' yang kuat pada penyakit ini yang membentang dari Senegal ke Ethiopia dengan jumlah kasus meningitis yang tinggi. Menteri Kesehatan setempat mengatakan bahwa terdapat sebanyak 905 kasus meningitis yang telah dicatat yang berada di tujuh negara pada 8 bagian. Namun, Niamey dan Dosso merupakan tempat terjadinya endemis meningitis sehingga sekolah ditutup untuk mencegah wabah yang semakin meluas. "Kami memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah di wilayah Niamey karena kami sedang ingin memahami bagaimana cara kerja virus ini bisa menjadi wabah," ujar Mano Aghali selaku Menteri Kesehatan Prancis. Menurutnya, situasi semakin buruk dan tidak terkendali akibat mulai meluasnya wabah yang terjadi. Padahal, seharusnya kondisi meningitis ini bisa terkendali seperti kasus-kasus yang sudah banyak terjadi sebelumnya. Seperti yang diketahui, meningitis adalah infeksi pada meninges atau selaput yang mengelilingi otak serta sumsum tulang belakang. Gejalanya bisa berupa sakit kepala parah, demam, mengantuk, leher kaku, muntah, kebingungan dan takut cahaya. Ruam-ruam di kulit yang muncul juga bisa dijadikan salah satu gejala yang harus diwaspadai. (azm/arrahmah.com) |
Musibah, Ahok hendak legalkan pelacuran dan berikan sertifikat pelacur Posted: 27 Apr 2015 08:10 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Jakarta masih banyak masalah sampai hari ini, seperti macet, banjir, rumah susun yang belum selesai dan lain-lain. Alih-alih mengurai dan menyelesaikan masalah tersebut, Gubernur DKI Jakarta Ahok malah urus "bisnis lendir" dengan berencana legalkan pelacuran, maksiat kepada Allah Ta'ala. Musibah, innalilalhi wa inna ilaihi roji'un. Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya akan melegalkan sebagian tower di apartemen untuk dijadikan lokalisasi prostitusi. Hal itu diungkapkan usai Apartemen Kalibata City terbongkar dijadikan lokasi praktik pelacuran online. "Ini juga akan kita lakukan penelitian. Idenya itu dari Pak Gubernur, adalah tower yang mana dilegalkan di situ untuk urusan-urusan itu (pelacuran). Baru dilempar itu. Kalau seperti itu, ini kira-kira nanti masukan dari masyarakat, sosial ekonominya seperti apa. Jadi, ini ide dari Pak Gubernur," kata Saefullah di Balai Kota Jakarta, Senin (27/4/2015), dikutip dari Okezone. Namun, mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menyatakan belum menentukan apartemen mana saja yang akan dijadikan lokalisasi prostitusi legal tersebut. "Kalau bisa, ada satu apartemen yang memang berizin profesi itu (pelacur), dia dikasih sertifikat gitu. Sertifikat seperti di Filipina. Jadi kalau dia memang profesinya itu, dia punya sertifikat. Saya praktik begini karena saya punya sertifikat," tuturnya. Mengenai sertifikat tersebut, Saefullah belum bisa menjelaskan secara rinci bagaimana mengeluarkannya. "Itu kan teknis sekali. Ini idenya biar bergulir dulu. Kita dengar dulu masukan-masukan dari masyarakat. Setelah dengar dari masyarakat, baru Pemprov DKI ada konkretnya," terang dia. Ide melegalkan lokalisasi pelacuran itu, kata dia, akan dilempar terlebih dulu ke masyarakat. Lalu, menunggu respons apa yang akan disampaikan masyarakat. "Kan nanti dilempar tuh, respons dari masyarakat seperti apa, bagaimana," terangnya. "Misalnya di Kepulauan Seribu tempatnya, atau mungkin di pinggiran mana. Jadi ini masih ide, masih jauh. Nanti akan bergulir terus, respons dari masyarakat akan tertampung," imbuhnya. Alasan Pemprov DKI melegalkan lokalisasi pelacuran, kata Saefullah, agar tidak menyebar ke seluruh penjuru Ibu Kota. "Istilahnya Pak Gubernur, ini kan bagian dari keberadaan masyarakat. Beliau bilang ini 'sampah'. Sepanjang manusia itu ada, perbuatan menyimpang itu pasti ada. Ketimbang ngumpet-ngumpet, bagaimana ini dilegalkan," ujarnya Siapa Ahok? Mengutip tulisan Ustadz Irfan S Awwas, Ketua Tanfidziyah Majelis Mujahidin di Majalah Risalah Mujahidin, Basuki Tjahaja Purnama alias Zhong Wan Xie, atau terkenal dengan panggilan Ahok. Lahir dari keluarga keturunan Cina-Indonesia, beragama Kristen, pada 29 Juni 1966, di Manggar, Belitung Timur. Ia berasal dari satu daerah dengan tokoh komunis Indonesia, DN Aidit. Mengawali karir politiknya di Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang didirikan alm. Syahrir. Melalui parpol PPIB inilah Ahok bisa menjabat anggota DPRD Belitung Timur untuk masa bakti 2004-2009. Belum berakhir masa jabatan sebagai legislator, Ahok mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung dan terpilih kurun 2005-2010. Di awal kepemimpinannya, pemerintah Belitung Timur membebaskan biaya pendidikan sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas negeri. Belasan siswa berprestasi dikirim melanjutkan belajar gratis ke Universitas Trisakti, Jakarta, dan Universitas Bangka-Belitung. Setiap siswa itu disubsidi Rp 1 juta per bulan untuk yang di Jakarta, dan separuhnya untuk Bangka. Kabarnya, Ahok juga memotong biaya perjalanan dinasnya, dari Rp 1 miliar per tahun menjadi seperlimanya. Pos yang sama untuk kepala dinas dikorting. Untuk perjalanan ke Jakarta, hanya dapat uang tiket kapal, bukan pesawat. Selama memimpin Belitung Timur, Ahok dikenal keras dan cenderung kasar. Menurut para pegawai di wilayah itu, apabila mereka ketahuan kongkow pada jam kerja langsung mendapat sanksi, ditahan kenaikan pangkatnya. Di sisi lain, Bupati memberi honor untuk para ketua RT Rp 300 ribu, Ketua Dusun Rp 640 ribu, dan Kepala Desa Rp 2 juta per bulan. Belum selesai menjabat sebagai bupati Belitung Timur, Ahok berambisi menjadi gubernur Babel. Karena gagal dalam pencalonan pilgub Babel pada tahun 2007, Ahok meninggalkan PPIB, kemudian bergabung dengan Partai Golkar. Pada Pileg 2009 Ahok melaju ke DPR RI untuk masa jabatan 2009-2014. Kurang puas sebagai legislator, Ahok nekad mencalonkan diri sebagai cagub di Jakarta, tapi kandas karena tidak punya basis pendukung yang kuat di Partai Golkar. Sebagai politisi lokal, masyarakat lebih mengenal film anak-anak Laskar Pelangi daripada Ahok. Kesal dengan itu, Ahok keluar dari Golkar dan memilih menjadi anggota Partai Gerindra. Bersanding dengan Jokowi sebagai cawagub pada Pilkada DKI Jakarta, 2012, Ahok menanggalkan jabatannya sebagai anggota DPR RI, begitupun statusnya sebagai anggota Fraksi Partai Golkar. Di pentas Pilkada DKI Jakarta, Ahok memainkan peran penting dalam memobilisasi kelompok etnik Cina dan Kristen. Melalui pendekatan etnik Cina dan sentimen keagamaan, Ahok lihai membungkus rekam jejaknya agar mendapat dukungan. Hoki atau nasib baik Ahok, ternyata tak seindah cerita. Menurut mantan Ketua DPRD Propinsi Babel dari PPP, Emron Pangkapi, Ahok termasuk Bupati Belitung Timur yang gagal. Selain mengumbar janji, saat menjabat Bupati Belitung Timur, tidak ada prestasi prestius yang pernah ditorehkannya. Begitupun ketika Ahok menjabat anggota DPRD selama 1,5 tahun, kinerjanya sebagai legislator juga tidak hebat. Tidak satupun Perda yang diusulkan saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur selama 13 bulan. Ia bahkan meninggalkan hutang Pemda Belitung Timur dan kasus pembebasan lahan pelabuhan Manggar, sehingga sempat dipanggil pihak Kejaksaan. Dari rekam jejak sebagai 'bajing loncat', lompat pagar dari partai satu ke partai lain, tidak pernah menyelesaikan amanah rakyat, menamatkan masa jabatan hingga akhir periode, Ahok dinilai egois dan tidak punya moral politik. Apalagi, ia selalu menganggap keberhasilan yang diperolehnya sekadar hoki. Tidak mau mengakui jasa partai yang mengorbitkan namanya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Posted: 27 Apr 2015 07:42 AM PDT (Arrahmah.com) - Panggilan "Gus" digunakan di Jawa oleh orang tua terhadap anak-anak lelaki. Panggilan lainnya, bisa juga "le" dari kata "thole" untuk anak lelaki, dan "ndhuk" dari kata "gendhuk" untuk anak perempuan. Contohnya: Reneo gus, reneo le, reneo, ndhuk. Artinya, ke sinilah gus (wahai anak kecil laki-laki), ke sinilah le (wahai anak kecil laki-laki), ke sini lah ndhuk (wahai anak kecil perempuan). Ada yang mengatakan, sebutan gus itu dari German. The meaning of Gus in German is Revered, Exalted. It is a baby boy name. (lihat: http://namafb.com/). (Arti dari Gus di Jerman adalah yang terhormat, Maha. Ini adalah nama bayi laki-laki). Gus, le, dan ndhuk itu semua adalah panggilan dengan rasa kasih sayang kepada anak-anak. Panggilan itu akan terasa nglunjak, tidak sopan, bahkan menghina atau menantang bila diucapkan oleh orang yang umurnya sejajar, apalagi umurnya lebih muda atau statusnya lebih jembel. Misalnya, anak kelas 5 SD berkata kepada anak kelas 6 dengan perkataan: Napa le, matamu plerak-plerek nyang aku? (ngapain lu, matamu melotot lotot ke gue) (Maaf, ini bahasa kasar, karena memang untuk contoh kalimat yang isinya penentangan). Lafal "le" di situ walau sudah diterjemahkan dengan lu (loe) bahasa Betawi, namun masih belum begitu mewakili, karena lafal "le" di Bahasa Jawa di situ ada sikap penentangan dan penghinaan (dari yang muda kepada yang lebih tua). Jadi lafal "le" di situ pantang diucapkan oleh orang yang umurnya sejajar, apalagi lebih muda, atau statusnya di masyarakat lebih jembel/ rendah, kecuali memang sengaja untuk menentang atau bahkan menghinanya. Anehnya, lafal gus tidak dapat digunakan untuk itu. Misalnya: ngapain gus matamu melotot lotot ke gue;kalimat itu menjadi hambar maknanya. Karena gus di situ sebutan yang mengandung penghormatan, jadi tidak tepat ketika digandengkan dengan lafal penentangan yang mengandung hinaan tersebut.Kecuali lafal gus di situ bukan panggilan penghormatan tetapi adalah nama, misalnya Gusbush. Barangkali saja itu juga menjadi sebab, sebutan gus tidak dianggap nglunjak ketika diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Padahal kalau sebutan "le" pasti mengandung penghinaan atau penentangan bila pelontarnya itu orang yang lebih muda. Apalagi misalnya pejabat lalu disebut "le" oleh rakyat maka jelas mengandung penghinaan. Begitu juga, entah kenapa, sebutan gus itu padahal aslinya untuk kanak-kanak, tetapi juga masih dipakai ketika orangnya sudah sampai umur tua, bahkan sampai meninggal sekalipun. Dan entah kenapa pula apakah ada kaitannya atau tidak, kadang yang punya sebutan gus itu ada sifat kekanak-kanakannya. Misalnya, terkesan agar perkataannya itu ditertawakan orang. Terbukti dengan suka humor, yang mungkin bagi orang yang tidak suka disebutnya cengengesan. Apakah merasa bahwa dirinya masih kanak-kanak karena disebut gus atau sebab lainnya, belum ada penelitian yang hasilnya terdengar. Oleh karena itu, tampaknya hanya barisan dari orang-orang yang tidak tahu gelagat prilaku secara cermat saja yang mau mengangkat orang yang julukannya pakai gus jadi pengarep/ orang terdepan. Sebutan gus tampaknya ada kemaafan-kemaafan tertentu dalam bahasa maupun pergaulan. Namun bukan berarti kalis dari resiko. Justru sebutan terhormat itu mengandung resiko yang kadang bisa drastis. Ketika sebutan terhormat dalam hal ini gus, digandengkan dengan kalimat untuk menjatuhkannya juga bisa. Misal, sebutanmu gus, tapi kelakuanmu tidak bagus! Itu justru menambah mantapnya penjatuhan. Bahkan hanya digandengangkan dengan lafal abal-abal (gus abal-abal) begitu saja sudah menjatuhkannya. Dan itu tidak berlaku pada sebuta "le" (thole). Mau dikatain "thole abal-abal"? Ya ngga' ngaruh, kata orang Betawi Jakarta. Penjatuhan alias penghinaan dengan sebutan terhormat itu justru terasa tandas. Sebagaimana dalam Al-Qur'an ada ayat untuk menghinakan namun justru dengan panggilan mulia. {إِنَّشَجَرَتَالزَّقُّومِ (43) طَعَامُالْأَثِيمِ (44) كَالْمُهْلِيَغْلِيفِيالْبُطُونِ (45) كَغَلْيِالْحَمِيمِ (46) خُذُوهُفَاعْتِلُوهُإِلَىسَوَاءِالْجَحِيمِ (47) ثُمَّصُبُّوافَوْقَرَأْسِهِمِنْعَذَابِالْحَمِيمِ (48) ذُقْإِنَّكَأَنْتَالْعَزِيزُالْكَرِيمُ (49) إِنَّهَذَامَاكُنْتُمْبِهِتَمْتَرُونَ} [الدخان: 43 - 50]
[Q.S. Ad Dukhan,43-50] Ayat itu menegaskan: ذُقْإِنَّكَأَنْتَالْعَزِيزُالْكَرِيمُ (49) Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia (Ad Dukhan/44: 49). Di situ panggilan "yang perkasa lagi mulia" bukan berisi penghormatan, tetapi justru penjatuhan sejatuh-jatuhnya. Orang yang banyak dosa kemudian disiksa sehebat-hebatnya sambil diucapi "Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia"; itu lebih tandas tuntas dibanding hanya diucapi "rasain lu...".Sama-sama menghinakannya, namun ketika diucapi dengan sebutan yang secara perkataan aslinya sebutan terhormat, itu justru lebih menghinakannya. Bagaimana pula bila yang berbuat membela maksiat goyang Inul misalnya, justru orang yang sebutannya terhormat, misalnya kyai haji, masih pula gus lagi? Tentu saja ketika ada yang melontarkan sebutan terhormat itu dengan disambung ucapan sentilan sedikit saja pasti akan lebih terasa. Misalnya, ya tidak usah saya misal- misalkan, perkara begini mah ga' usah diberi contoh. Itulah di antara keunikan dan resiko dari sebutan terhormat. Dalam hal ini sebutan "Gus". Penulis: Hartono Ahmad Jaiz (*/arrahmah.com) |
Innalillahi, serangan udara rezim Nushairiyah bunuh 10 warga sipil di kota Shaddadi Posted: 27 Apr 2015 05:02 AM PDT SHADDADI (Arrahmah.com) - Serangan udara pengecut rezim Nushairiyah Suriah telah menewaskan sedikitnya 10 warga sipil termasuk dua perempuan dan seorang anak di kota al-Shaddadi di timur laut Suriah, ujar laporan aktivis. Kota kecil yang ditempati oleh mayoritas suku Hasakeh, telah menyaksikan pembantaian pekan lalu ketika lebih dari 50 orang gugur dalam serangan udara oleh rezim Assad, lansir Zaman Alwasl pada Senin (27/4/2015). Menurut laporan PBB perang Suriah yang telah memasuki tahun kelima telah merenggut nyawa lebih dari 220.000 orang dan memaksa jutaan lainnya melarikan diri dari rumah mereka. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Allahu Akbar! Mujahidin Suriah berhasil kuasai basis militer milik rezim di Idlib Posted: 27 Apr 2015 04:30 AM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Koalisi Mujahidin yang menamai diri mereka Jaisyul Fath kembali mendapatkan kemenangan, mereka menyatakan bahwa mereka berhasil menyita sebuah pangkalan militer rezim Nushairiyah di provinsi Idlib saat fajar pada Media rezim mengklaim tentara telah menimbulkan korban berat di kubu Mujahidin di daerah tersebut saat serangan udara diluncurkan, namun mereka tidak melaporkan bahwa basis militer telah jatuh ke tangan Mujahidin. Penangkapan kamp Qarmeed menjadi serangkaian kemunduran terbaru bagi pasukan rezim di wilayah tersebut. Ini akan memungkinkan para Mujahid untuk memperketat pengepungan mereka di pangkalan militer besar di dekatnya, yaitu Mastouma. "Sebuah truk dengan dua ton bahan peledak menembus salah satu pintu masuk kamp yang membuatnya lebih mudah untuk mengambil alih kamp," ujar Syeikh Husam Abu Bakr, seorang komandan dari faksi Ahrar Syam melalui Skype seperti dilansir Zaman Mujahidin terus berusaha untuk mendorong tentara rezim keluar dari beberapa daerah yang tersisa di provinsi Idlib, membawa mereka lebih dekat ke Lattakia. Jaisyul Fath merebut kota Idlib, ibukota provinsi Idlib pada bulan lalu. Pada Sabtu (25/4) mereka berhasil menguasai kota strategis Jisr al-Shughur. (haninmazaya/arrahmah.com) |
"Israel" akan bangun 77 rumah baru di pemukiman ilegal di Yerusalem Timur Posted: 27 Apr 2015 03:46 AM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Otoritas Zionis membuka tender untuk membangun 77 unit rumah baru di pemukiman ilegal di Yerusalem Timur pada Senin (27/4/2015), ujar laporan yang dirilis oleh gerakan Peace Now. Peace Now mengatakan tender dimaksudkan untuk pembangunan 36 unit baru di pemukiman ilegal Neve Yaakov dan 41 unit di Pisgat Zeev. Berbicara dengan AFP, juru bicara Peace Now Hagit Ofran mengatakan ini adalah pengumuman pertama sejak "Israel" mengadakan pemilihan umum pada 17 Maret lalu. Ofran menambahkan keputusan baru merupakan indikator lain kebijakan pemerintah baru di bawah Benjamin Netanyahu dan koalisinya. Menurut data Peace Now, pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki telah meningkat sebesar 40% pada tahun 2014. Yerusalem timur diduduki oleh "Israel" sejak perang tahun 1967. Pembangunan dan perluasan pemukiman ilegal melanggar Hukum Internasional dan Konvensi Jenewa Keempat di mana "Israel" merupakan salah satu penandatangan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Warga Nepal terpaksa tidur di jalan pasca gempa Posted: 27 Apr 2015 03:22 AM PDT KATHMANDU (Arrahmah.com) - Ribuan warga Nepal mulai meninggalkan ibukota Kathmandu, pada Senin (27/4/2015), akibat dua hari gempa susulan yang melanda Nepal serta khawatir kekurangan makanan dan air setelah gempa yang menewaskan lebih dari 3.200 orang. Sebagaimana dilansir oleh Reuters, jalan utama menuju ke luar kota macet dengan orang-orang, banyak diantara mereka yang menggendong bayi, mereka mencoba untuk naik ke bus atau mencari tumpangan mobil dan truk. Antrian panjang terjadi di bandara Kathmandu dengan orang-orang yang nampak putus asa untuk mendapatkan penerbangan keluar. Banyak yang mengatakan bahwa mereka telah tidur di tempat terbuka sejak gempa dahsyat yang terjadi pada Sabtu (25/4/2015), entah karena rumah mereka telah rata dengan tanah atau karena mereka khawatir gempa susulan akan membuat rumah mereka runtuh. Orang yang sakit dan terluka hanya bisa berbaring di ruang terbuka di Kathmandu lantaran rumah sakit tak dapat menampung mereka. Operasi pun terpaksa dilakukan di dalam tenda yang didirikan di Universitas Medis Kathmandu, lansir Reuters.
"Kami kewalahan melayani upaya penyelamatan dan permintaan bantuan dari seluruh wilayah," ujar salah satu anggota penanggulangan bencana Nepal, Deepak Panda. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 27 Apr 2015 03:00 AM PDT Oleh : Lilis Holisah* (Arrahmah.com) - Generasi muda Indonesia dalam ancaman liberalisme. Betapa tidak, 20 orang pelajar di Kabupaten Kendal diamankan Satpol PP, mereka kepergok mesum berduaan di dalam kamar hotel yang berada di kawasan wisata Pantai Muara Kencan Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Mereka adalah pelajar yang berdalih mencari hiburan usai menjalani Ujian Nasional (UN). Selain itu, sebuah iklan untuk merayakan berakhirnya UN yang diunggah di youtube, situs ask.fm dan java party cukup menghebohkan para netizen. Betapa tidak, iklan tersebut mengajak remaja untuk berpesta dengan menggunakan bikini. Pesta bikini ini akan digelar di sebuah hotel di Jakarta Pusat bertema pool party dengan bikini summer dress pada Sabtu, 25 April 2015. Acara yang didukung oleh sejumlah SMA di Jakarta dan Bekasi ini menyediakan tiket antara Rp 150.000 sampai Rp 5.000.000. Tiket tersebut dijual dengan fasilitas minuman keras dari yang termurah sampai dengan yang termahal. Panitia penyelenggara dalam iklannya menampilkan foto-foto dan video pesta-pesta bikini sebelumnya dan merayu para siswa untuk bergabung dalam acara itu melalui foto-foto yang mereka unggah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengkritik rencana pesta tersebut dan meminta sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap anak didik mereka. Ketua KPAI Asrorun Niam Saleh mengatakan sekolah harus melakukan pembinaan dan kontrol soal pesta bikini ini dan tidak boleh diam, sekolah harus melakukan tindakan agar siswa bisa menyikapi UN dengan edukatif. Sekulerisme dan liberalisme mengancam generasi Fenomena pesta pasca UN, termasuk pesta seks para pelajar adalah fenomena yang terjadi setiap tahun belakangan ini. Suatu keprihatinan besar melihat kerusakan moral di kalangan remaja. Sayangnya, alih-alih memperkuat pendidikan agama generasi muda ini, pemerintah justru mengambil kebijakan kontraproduktif yang semakin mengekang pendidikan agama. Program deradikalisasi saat ini menjadikan remaja, bahkan anak usia dini sebagai sasaran. Mirisnya, apa yang disebut program deradikalisasi ini justru merupakan program penjauhan pemahaman agama yang benar dari generasi muda. Tak heran jika fenomena ini akan terus berlangsung. Fenomena remaja seperti ini adalah buah sekulerisme yang menjauhkan mereka dari agama, dan liberalisme yang menjadikan kebebasan sebagai standar perilaku. Isme-isme sesat ini menggempur remaja dari berbagai penjuru, di keluarga, di masyarakat dan lingkungan, lewat berbagai media dari TV, internet, media cetak dan sebagainya. Mereka tidak punya pelindung. Orangtua sibuk, sekolah tidak peduli dan negara abai terhadap tanggung jawabnya melindungi mereka. Liberalisme dan sekulerisme adalah inti penyebab munculnya kerusakan remaja ini. Dalam sebuah sistem, suatu masalah senantiasa berkaitan dengan masalah lain. Ketika yang diterapkan adalah liberalisme dan sekulerisme, maka kerusakan tidak semata-mata terjadi pada satu aspek kehidupan atau satu kelompok orang. Semua saling berkaitan. Liberalisme dalam perekononomian menjadikan persaingan hidup semakin ketat. Para orangtua mesti berjuang habis-nabisan untuk mampu menghidupi keluarga dan mencapai standar hidup yang berbasis materi. Tak jarang para ibu ikut terjun juga mencari nafkah. Kontrol kepada anak menjadi longgar. Fungsi keluarga sebagai tempat pendidikan anak yang pertama dan utama menjadi rusak. Begitupun dunia pendidikan. Kerusakan yang terjadi bersifat sistemik. Kurikulum yang sekuler, guru yang dipersiapkan hanya untuk sekedar mengasah intelegensi tanpa menanamkan iman, sekolah yang hanya sekedar mengejar keuntungan, akreditasi maupun prestise, lantas mengabaikan pendidikan moral agama. Semua berjalin berkelindan dalam sistem yang saat ini diterapkan. Maka, solusinya adalah mencabut sistem dan seluruh pemikiran yang rusak ini dan menggantinya dengan sistem yang berasal dari Sang Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan, yaitu sistem Islam. Islam jalan selamat Remaja sebagai manusia memiliki potensi hidup yang terdiri dari kebutuhan hidup, akal dan gharizah (naluri). Dalam Islam, ketika seorang remaja menginjak baligh, dia dibebani dengan taklif hukum. Artinya dia dianggap mampu untuk mengemban taklif hukum saat baligh. Aaqil (kemampuan berpikir) matang bersamaan dengan balighnya. dengan demikian ia bisa membedakan benar salah, baik buruk, berdosa atau berpahala saat baligh. Ini berbeda dengan fakta remaja saat ini. Pendidikan yang didasarkan pada teori psikologi Barat membuat remaja diasosiasikan dengan kepribadian yang labil, egosentris dan belum mampu bertanggungjawab sampai usianya 18 tahun. Akibatnya remaja diperlakukan salah. Di satu sisi kematangan reproduksinya sudah membuat dia memiliki syahwat, ditambah rangsangan yang begitu besar dari sistem liberal, di sisi lain akalnya belum matang, tanggung jawabnya tidak dibentuk dan kepribadiannya tidak dibina. Inilah yang merupakan awal munculnya masalah pada remaja. Berbeda dengan Islam yang kita ketahui dari berbagai hadist, remaja-remaja semenjak baligh sudah diperkenalkan dengan tanggungjawab, diikutkan jihad, diikutkan sebagai utusan dakwah dan sebagainya. Para remaja perlu dibekali iman, standar baik buruk dan benar salah yang shahih. Proses pembentukan standar semacam ini tidak bisa berlangsung dalam waktu singkat. Maka dari awal masuk sekolah, siswa sudah harus dipersiapkan sehingga lebih mudah untuk diarahkan saat selesai UN. Kalaupun mau melakukan selebrasi, kenapa tidak dengan kegiatan positif seperti menyumbangkan seragam untuk korban bencana alam, melakukan aksi pembersihan lingkungan atau yang lainnya. Seorang guru tidak boleh mencukupkan diri menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, tapi kita harus punya misi membentuk kepribadian Islam para siswa. Maka guru yang sholih akan selalu mengkaitkan materi pelajarannya dengan aqidah dan keterikatan pada hukum Allah sehingga akan tertanam terus pada para siswanya, meski dia akan lulus sekalipun Sekedar memberi himbauan kepada remaja tidak akan pernah cukup, yang dibutuhkan adalah diterapkannya sistem yang akan berfungsi sebagai pencegah, pelindung, pembangun dan sekaligus pemberi sanksi atas pelanggaran yag dilakukan. Yang memiliki kemampuan untuk menerapkan sebuah sistem dan menjamin sistem berjalan dengan mekanisme peraturan dan hukuman, hanya institusi negara. Solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang bertumpu pada aktivitas dakwah. Bagaimana kita menyadarkan baik pihak sekolah maupun orangtua akan tanggung jawab mereka terhadap generasi. Menguatkan iman pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan remaja agar mereka mampu untuk membentengi generasi dari kerusakan. Memotivasi mereka untuk melakukan perubahan. Sementara solusi jangka panjang, dakwah untuk menerapkan kembali syariat Islam yang akan membongkar sistem yang rusak dan menggantinya dengan sistem terbaik dari Allah Subhanhu wa Ta'ala Sang pencipta manusia.
*Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma'had al-Abqary Serang - Banten (*/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |