Arrahmah.Com |
- Serangan udara dan pertempuran di darat masih berkecamuk di Yaman
- Pesawat tempur Saudi alami kecelakaan selama latihan, dua awak tewas
- Forum masjid ibukota deklarasikan GRaM
- Dokter "Israel" mencoba untuk membunuh tahanan Palestina
- HalalTrip, aplikasi ponsel keren untuk wisatawan Muslim
- Gempa dahsyat melanda Nepal, ribuan orang tewas
Serangan udara dan pertempuran di darat masih berkecamuk di Yaman Posted: 26 Apr 2015 04:12 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi yang mengklaim memerangi milisi Syi'ah Houtsi di Yaman masih melancarkan serangan udara dan menghantam beberapa provinsi termasuk ibukota, Sana'a. Serangan pada Ahad (26/4/2015) dimulai tepat setelah tengah malam, ujar para pejabat, menghantam sebuah pangkalan militer yang dikenal sebagai gudang senjata di pinggiran Sana'a, serta situs di dekat istana presiden di mana senjata dipindahkan, Terdapat sedikitnya lima serangan udara terhadap posisi militer dan daerah di dekat kompleks istana presiden di ibukota yang dikuasai oleh Houtsi, sedangkan kapal perang asing melepaskan tembakan ke posisi milisi Houtsi di dekat kota pelabuhan komersial utama, kota Aden, ujar kesaksian warga. "Ledakan begitu besar hingga mengguncang rumah, membangunkan kami dan anak-anak kami. Hidup benar-benar menjadi tak tertahankan di kota ini," ujar seorang warga Sana'a yang menyebut dirinya bernama Jamal kepada kantor berita Reuters. Serangan udara juga menargetkan posisi Syi'ah Houtsi di Aden saat pertempuran jalanan meletus antara Houtsi dan pasukan loyalis presiden Mansour Hadi. Serangan udara mendukung milisi lokal di darat dalam bentrokan di dekat bandara internasional Aden. Sementara itu, Iran mengatakan pada Ahad (26/4) bahwa kapal angkatan lautnya akan tetap berada di Teluk Aden untuk setidaknya beberapa bulan ke depan, sebuah sikap yang meningkatkan "kekhawatiran" AS bahwa Teheran mungkin berusaha untuk memasok senjata canggih untuk Houtsi. Di hari yang sama, pasukan pro-Saleh bertempur melawan suku-suku bersenjata di provinsi Marib di mana serangan udara koalisi juga melanda daerah tersebut. Di provinsi selatan Dalea, pasukan pro-Hadi mengklaim mereka telah berhasil merebut kembali beberapa daerah pedesaan dari milisi Syi'ah Houtsi setelah pertempuran selama berjam-jam yang mendapat bantuan serangan udara. Pertempuran tersebut meninggalkan sekitar 25 anggota Syi'ah Houtsi dan enam pasukan pro-hadi tewas.(haninmazaya/arrahmah.com) |
Pesawat tempur Saudi alami kecelakaan selama latihan, dua awak tewas Posted: 26 Apr 2015 03:54 PM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Departemen Pertahanan Arab Saudi mengatakan pesawat militer terjatuh selama sesi pelatihan, menewaskan seorang instruktur dan pilot. Kantor berita resmi Saudi mengutip kementerian pertahanan mengatakan kecelakaan itu terjadi pada Ahad (26/4/2015) pagi dan melibatkan pesawat yang berafiliasi dengan Akademi Udara King Faisal, sebuah sekolah penerbangan militer di ibukota Riyadh, seperti dilansir AP. Laporan tidak memberikan rincian lebih lanjut. Angkatan udara Saudi mengandalkan pesawat buatan Amerika dan Inggris, meskipun pesawat militer untuk pelatigan diproduksi negara lain juga. (haninmazaya/arahmah.com) |
Forum masjid ibukota deklarasikan GRaM Posted: 26 Apr 2015 07:40 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Forum Masjid Ibukota mencanangkan Gerakan Ramaikan Masjid (GraM) di Masjid Al Furqon Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Sabtu (25/4). Deklarasi dibacakan Ustadz Misbach Malim MSi dari Dewan Da'wah. ''GraM dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi dan peran masjid sesuai tuntunan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam,'' kata Misbach Malim. Dia memaparkan, GRaM dilatari keprihatinan terhadap kuantitas dan kualitas masjid serta jamaah di sekitarnya masing-masing. Berdasarkan data Departemen Agama, dalam kurun 1997-2004 jumlah rumah ibadah umat Kristen melonjak 131,38%, gereja Katolik naik 152,79%, sedang rumah ibadah umat Islam hanya tumbuh 64,22 persen. Mengacu pada catatan Depag itu, lapor Nurbowo, persentase jamaah masjid jumlahnya jauh lebih padat ketimbang jemaat gereja. Satu masjid dipadati 4.050 muslim, sedang satu gereja Kristen dipadati 269 penganutnya, dan satu gereja Katolik dipadati 491 jemaat. Data Depag tadi belum termasuk gereja-gereja liar yang berdiri di mal-mal, kantor-kantor, ruko-ruko, atau gedung-gedung mewah di Jakarta. Juga gereja-gereja sementara, gereja kapel, dan rumah-rumah yang disulap menjadi gereja, terutama di daerah-daerah terpencil. Sehingga KH Hasyim Muzadi, Presiden World Conference on Religion for Peace, pernah menyatakan, "Indonesia merupakan negara terbanyak gerejanya di Asia". Kemudian menurut hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2011, kaum muda Islam Indonesia di kota-kota besar termasuk Jakarta, yang selalu menunaikan salat lima waktu hanya 28,7 persen, sedang yang sering salat lima waktu sebesar 30,2 persen. Sementara itu, 59,6% menyatakan selalu berpuasa pada bulan Ramadhan. Hanya 11,7 persen yang memahami sebagian besar isi Al Qurán. Menurut lembaga riset Amerika Pew Research Center (2015), pada 2070 Indonesia bukan lagi menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, digantikan oleh India. Oleh karena itu, masjid di DKI yang jumlahnya sekitar 3.000, harus berusaha untuk meramaikan masjid, di antaranya melalui GRaM. Melalui gerakan ini akan dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi masjid dan jamaah sekitarnya. Sehingga, masjid menjadi basis perjuangan umat di segenap bidang, bukan sekadar tempat ibadah ritual sebagaimana hasil polling situs Republika on Line pada Mei-Juni 2009. Gerakan Ramaikan Masjid akan diwujudkan melalui program-program bersama berbasis masjid yang didukung oleh Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia. Hadir dalam acara tersebut, para pengurus dari 50 masjid di wilayah Jakarta yang tergabung dalam forum seperti Masjid Al Munawwaroh Tanah Abang (Jakarta Pusat), Al Anshor Astra Sunter (Jakarta Utara), At Taqwa Pulogadung (Jakarta Timur), Masjid Al Iman Perum Antara, Wakil Ketua Umum Dewan Da'wah KH Abdul Wahid Alwy selaku sahibul bayt didampingi pengurus Dewan Da'wah lainnya seperti Sekretaris Umum Ustadz Amlir Syaifa Yassin, Wasekum Avid Solihin, dan pengurus Dewan Da'wah DKI Jakarta. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Dokter "Israel" mencoba untuk membunuh tahanan Palestina Posted: 26 Apr 2015 03:15 AM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Tahanan Palestina yang bernama Faisal Sabana menjadi taraget percobaan pembunuhan di tangan seorang dokter "Israel" selama penahanannya di penjara Jalama, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (25/4/2015). "Pada tanggal 15 November 2014, seorang perawat "Israel" meminta saya untuk meminum dua pil obat Coumadin seperti yang diperintahkan oleh dokter klinik," kata Sabana. "Saya sebelumnya hanya mengkonsumsi setengah dari pil itu karena saya menderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Mereka meyakinkan saya untuk mengambil dua pil dan mengklaim bahwa saya menderita diabetes yang saya tidak derita sebelumnya," lanjutnya. Sejak itu, Faisal Sabana mulai menderita komplikasi kesehatan sehingga ia tidak bisa berdiri. Dokter di klinik penjara Megiddo menyuruhnya untuk berhenti mengkonsumsi obat Coumadin setelah ia mengalami gangguan kesehatan yang serius. "Saat di rumah sakit Afula, saya diperiksa oleh dua dokter dan perawat yang mengatakan kepada saya bahwa dokter di klinik Jalama bermaksud akan membunuh saya," katanya. Faisal Sabana, pemimpin dalam Gerakan Hamas, ditangkap pada Oktober 2014 dan dijatuhi hukuman penjara selama enam bulan. |
HalalTrip, aplikasi ponsel keren untuk wisatawan Muslim Posted: 25 Apr 2015 11:14 PM PDT SINGAPURA (Arrahmah.com) - Sekarang sudah ada aplikasi ponsel terbaru yang akan membantu wisatawan Muslim untuk mengetahui waktu shalat, mencari masjid dan menemukan makanan halal jika mereka sedang melakukan perjalanan, sebagaimana dilansir oleh traveller24 Aplikasi ponsel yang diberi nama HalalTrip, merupakan aplikasi yang telah terintegrasi dengan teknologi terbaru yang membantu wisatawan Muslim untuk mengetahui waktu shalat, dan arah kiblat, baik di saat melakukan perjalanan darat, laut, serta udara. Dengan hanya satu klik, fitur baru itu langsung bisa memberikan informasi tentang waktu shalat untuk lokasi saat ini, memberikan informasi tentang jarak masjid terdekat dan waktu yang diperlukan untuk menuju masjid tersebut. Aplikasi ini juga bisa memberikan informasi kepada wisatawan apakah mereka bisa tiba di hotel pada saat masuk waktu shalat. Aplikasi HalalTrip app memberikan kenyamanan dan berusaha memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim saat melakukan perjalanan. "Kami ingin membuat semua perencanaan perjalanan menjadi lebih mudah dan menyenangkan, selain tentunya dapat menemukan beberapa hal penting untuk kenyamanan perjalanan mereka seperti tempat makan selama travelling," ujar CEO HalalTrip, Fazal Bahardeen. Aplikasi Android yang dibesut startup asal Singapura ini juga menawarkan layanan travelling bagi wisatawan Muslim mulai pesan tiket pesawat, hotel, paket perjalanan, hingga memudahkan pencarian makanan halal. HalalTrip juga menambahkan fitur pencarian makanan halal. Sehingga, pengguna bisa menemukan, berbagi, serta memberikan penilaian menganai makanan halal di seluruh dunia. Ketika mereka menemukan tempat dengan label halal, pengguna bisa berbagi foto dan komentar serta bisa pula di-share ke media sosial atau siapa saja yang menggunakan aplikasi ini. pihak HalalTrip menyebutkan bahwa makanan halal merupakan salah satu yang paling diminati di bisnis perjalanan wisata dengan target pasar Muslim. "Kami ingin membuat semua perencanaan perjalanan menjadi lebih mudah dan menyenangkan, selain tentunya dapat menemukan beberapa hal penting untuk kenyamanan perjalanan mereka seperti tempat makan selama travelling," ujar CEO HalalTrip, Fazal Bahardeen. Fazal mengungkapkan bahwa makanan halalal merupakan salah satu pertimbangan penting bagi kaum Muslim sebelum memutuskan melakukan traveling. HalalTrip melihat peningkatan yang tinggi dari kacamata industri, seperti semakin banyaknya restoran yang menyajikan menu halal. Aplikasi ini terintegrasi dengan kalkulator CrescentRating's in-flight prayer time ini juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui waktu sholat dan arah kiblat saat di pesawat. Keunikan yang dimiliki aplikasi ini adalah dengan hanya mengklik sebuah foto makanan, pengguna lain pun akan memperoleh informasi detail mengenai makanan tersebut dan lokasi restorannya. Aplikasi ini tersedia dalam pilihan bahasa Inggris dan Arab. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini telah merilis aplikasi Halal Trip mobile untuk smartphone Android dan iOS yang memungkinkan foodies atau pecinta makanan untuk berbagi informasi makanan halal di seluruh dunia. (ameera/arrahmah.com) |
Gempa dahsyat melanda Nepal, ribuan orang tewas Posted: 25 Apr 2015 11:03 PM PDT KATHMANDU (Arrahmah.com) - Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang melanda sebelah barat ibukota Nepal Kathmandu pada Sabtu (25/4/2015) telah menewaskan lebih dari 1000 orang, melukai ratusan orang dan menyebabkan selubung di atas lembah, dokter dan saksi mengungkapkan, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. Gempa paling kuat yang kembali menghantam negara Himalaya sejak 81 tahun juga menyebabkan kerusakan di negara tentangga India dan Bangladesh dan memicu longsor di Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Sebuah gempa dangkal biasanya lebih berbahaya karena jumlah energi yang dilepaskan difokuskan di wilayah yang lebih kecil. Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat itu terus bertambah. Catatan terakhir, korban tewas mencapai 1.341 orang. Juru bicara Kepolisian Nepal menyatakan dari 1.341 orang korban tewas, 630 di antaranya ditemukan di Lembah Kathmandu dan 300 lainnya di pusat kota. Sisanya ditemukan tersebar di berbagai daerah. Korban tewas juga ditemukan di India 34 orang, Tibet 2 orang, dan di perbatasan Nepal dan China 2 orang. Menara bersejarah Dharahara yang juga dikenal sebagai Menara Bhimsen yang terletak di ibu kota Nepal, Kathmandu, roboh menyusul gempa dahsyat berkekuatan 7,9 SR yang menggoyang negeri itu. Sejauh ini, ditemukan dua korban jiwa yang telah ditemukan jenazahnya pasca-runtuhnya obyek wisata terkenal itu. Pihak berwajib belum dapat memastikan berapa banyak pengunjung menara yang dibangun pada tahun 1832 itu ketika gempa terjadi. Namun, menurut laporan CNN-IBN, diperkirakan sekitar 400 orang terjebak. Kepolisian segera memagari menara setinggi sembilan lantai itu. Menara Dharahara merupakan salah satu landmark bersejarah Kathmandu yang diakui UNESCO. Di lantai 8, terdapat balkon khusus bagi pengunjung untuk melihat panorama indahnya Lembah Kathmandu. Menara ini memiliki tangga berbentuk spiral dengan 213 langkah kaki untuk mencapai puncak. Tiang setinggi 5,2 meter yang dilapisi perunggu menghiasi puncak obyek wisata yang dibuka untuk umum sejak tahun 2005 ini. Nepal atau lengkapnya Republik Demokratik Nepal terbilang negara yang rawan terhadap gempa bumi. Hal ini karena negara yang tak punya kawasan laut itu berada di lingkaran pegunungan aktif. Menurut warta laman Bloomberg pada Sabtu (25/4/2015), selain Nepal, India dan Kashmir juga masuk di kawasan gunung api aktif ini. Tercatat, pada 1934, gempa melanda Nepal, tepatnya di sebelah barat Sikkim. Gempa bermagnitud 8,2 pada 15 Januari itu menewaskan 16.000 orang. Kemudian, pada 2005, gempa juga melanda Kashmir. Bencana alam itu menewaskan juga 70.000 warga di negara tetangga Kashmir, Pakistan. Selanjutnya, pada September 2011, gempa melanda Sikkim bagian selatan. Gempa bermagnitud 6,9 itu menewaskan 80 orang. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |