Al Khilafah |
- Muslimah HTI: 'Pesta Bikini' Akibat Makin Kuatnya Paham Liberalisme
- Peringati Momentum Rajab, HTI Gelar Pawai Akbar di 34 Kota
- Premium Hilang, Liberalisasi Kian Lapang
- Mengurai Belenggu Neo Liberalisme!
Muslimah HTI: 'Pesta Bikini' Akibat Makin Kuatnya Paham Liberalisme Posted: 24 Apr 2015 05:51 AM PDT Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Iffah Ainur Rochmah menilai kerusakan masyarakat akibat makin kuatnya paham liberalisme sudah semakin nyata. Komentar ini terkait beredarnya undangan 'pesta bikini' untuk anak SMA dalam bentuk poster berjudul 'splash after class' di The Media Hotel and Towers, Jakarta (Sabtu besok, 25/4). Baca Selengkapnya » |
Peringati Momentum Rajab, HTI Gelar Pawai Akbar di 34 Kota Posted: 24 Apr 2015 05:48 AM PDT Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan melakukan rangkaian pawai akbar di 34 Kota di Indonesia sebagai even tahunan untuk memperingati momentum bulan Rajab. Sebab, peringatan peristiwa jatuhnya kekuasaan Islam yaitu Kilafah Turki Usmani pada 3 Maret 1924 Masehi atau 28 Rajab 1342 Hijriah. Baca Selengkapnya » |
Premium Hilang, Liberalisasi Kian Lapang Posted: 24 Apr 2015 05:30 AM PDT Premium Hilang, Liberalisasi Kian Lapang Baca Selengkapnya »Oleh: Ari farouq (Mahasiswa Ekonomi Syariah STIS SBI SURABAYA) Rencanaya bulan mei depan pertamina secara bertahap akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, khususnya di kota besar di Indonesia. Kebijakan ini diterapkan agar masyarakat secara perlahan bisa beralih dari Premium yang merupakan bahan bakar beroktan rendah. Sebagai gantinya, mulai Mei 2015, Pertamina akan meluncurkan bahan bakar jenis baru yang kualitasnya di atas Premium namun di bawah Pertamax, yaitu dengan (research octane number/RON) 90, Pertamina menjamin produk baru tersebut lebih halus, bertenaga, dan ramah lingkungan dibandingkan Premium yang beroktan RON 88. |
Mengurai Belenggu Neo Liberalisme! Posted: 24 Apr 2015 05:22 AM PDT Mengurai Belenggu Neo Liberalisme! Baca Selengkapnya »Oleh Nanik Fadhilah (Ibu Rumah Tangga di Surabaya) Hari-hari kian berat bagi rakyat Indonesia, khusunya perempuan. Momentum hari Kartini 21 April, meski semarak dan meriah, justru bertolak belakang dengan kondisi perempuan saat ini. Kalaulah ada upaya emansipasi wanita. Itu hanya cara salah arah untuk memberdayakan perempuan. Paradigma yang dibangun berasal dari ide yang salah. Akibatnya hakikat perempuan dalam sistem saat ini (Kapitalis neo liberal) sudah kabur. |
You are subscribed to email updates from Al-Khilafah.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |