Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mujahidin Suriah membuat kemajuan di provinsi Idlib

Posted: 24 Apr 2015 04:37 PM PDT

Mujahidin Jabhah Nushrah berkumpul di sebuah pos pemeriksaan di pintu masuk kota Idlib. (Foto: Reuters)

IDLIB (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah dan kelompok lainnya membuat kemajuan pada Jum'at (24/4/2015) dalam operasi bersama di benteng terakhir rezim Nushairiyah Suriah di barat laut Suriah, provinsi Idlib, ujar laporan kelompok pemantau.

Serangan yang dimulai pada Kamis (23/4) telah menyaksikan Mujahidin Jabhah Nushrah dan sekutunya merebut empat pos pemeriksaan di sekitar kota Jisr al-Shughur, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

"Ada bentrokan sangat sengit yang berlangsung sejak pagi hari dan pemboman udara intensif. Rezim telah melakukan 34 serangan udara di daerah sejak Jum'at pagi," ujar Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Dia melanjutkan bahwa Jabhah Nushrah telah melakukan serangkaian operasi syahid di pinggiran kota dan mengirimkan 15 pejuangnya ke dalam kota tersebut.

Koalisi kelompok-kelompok Islam menguasai dua pos pada Jum'at pagi dan memerangi pasukan pro-rezim untuk menguasi tiga pos lainnya di sekitar kota, lanjut laporan.

Pada akun resmi Twitter dan Facebook, Jabhah Nushrah memposting gambar bahan peledak dan bangunan yang hancur, mengatakan bahwa mereka akan membebaskan Jisr al-Shughur dari pasukan Assad.

Cabang lokal dari kelompok aktivis Komisi Jenderal Revolusi Suriah mengatakan pejuang Suriah mulai menyerang kota dari utara dan meninggalkan pasukan rezim menggelepar.

Rezim Nushairiyah Suriah menjadikan Jisr al-Shughur sebagai ibukota provinsi setelah koalisi Mujahidi menyerbu kota Idlib dan menguasainya pada bulan lalu.

Rezim masih menguasai sebuah kota kecil, Ariha di wilayah timur dan sebuah pangkalan militer di Al-Mastumah, tepat di sebelah selatan kota Idlib.

Jika Mujahidin berhasil merebut Jisr al-Shughur, maka akan memotong akses rezim ke jalan raya utama yang menghubungkan Idlib dengan Lattakia.

Jika kelompok-kelompok oposisi menyerbu, mereka akan mampu meluncurkan serangan tambahan di Lattakia, ujar Charles Lister saat mengunjungi rekannya di Brookings Doha Center.

"Ini akan sangat berbahaya bagi rezim," ujarnya.

Saat ini Jabhah Nushra dan sekutunya telah mengontrol banyak wilayah di provinsi Idlib. (haninmazaya/arrahmah.com)

SOHR : Pejuang ISIS berhasil menjatuhkan pesawat milik rezim Assad di selatan Suriah

Posted: 24 Apr 2015 04:17 PM PDT

Jet tempur yang datang dari Irak untuk ikut serta dalam kampanye udara pimpinan AS. (Foto: AP)

SWEIDA (Arrahmah.com) - Daulah Islam (ISIS/IS) menembak jatuh sebuah pesawat milik rezim Nushairiyah di dekat bandara militer kunci di Suriah selatan pada Jum'at (24/4/2015), di mana akun twitter pro-ISIS mengatakan bahwa pilot pesawat tersebut telah ditangkap, ujar kelompok pemantau.

Pesawat itu jatuh di timur bandara Khalkhalah, satu-satunya pangkalan udara di provinsi Swedia yang beroperasi, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dilaporkan AFP.

Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan nasib setiap awak pesawat masih belum diketahui, namun akun Twitter pro-ISIS mengklaim sang pilot telah ditangkap.

Televisi rezim mengutip pejabat militer mengatakan sebuah pesawat jatuh karena "masalah teknis" saat menyelesaikan latihan di dekat Khalkhalah dan pencarian terhadap pilot sedang berlangsung.

Khalkhalah terletak di sepanjang jalan raya utama antara Damaskus dan Sweida.

Insiden pada Jum'at bukan pertama kalinya ISIS berhasil menjatuhkan sebuah pesawat militer. Di bulan Februari mereka menembak jatuh pesawat tempur Yordania yang melakukan serangan udara di Suriah sebagai bagian dari kampanye udara koalisi pimpinan AS. Pilot Maaz al-Kassasbeh ditangkap dan dieksekusi dengan dibakar hidup-hidup yang memicu reaksi pro kontra. (haninmazaya/arrahmah.com)

Kapolda Sulsel tidak tahu secara rinci penangkapan Ustadz Basri

Posted: 24 Apr 2015 10:29 AM PDT

Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadji

MAKASSAR (Arrahmah.com) - Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadji membenarkan Ustadz Muhammad Basri, M.A. ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada Jumat 24 April pagi.

"Iya benar ditangkap sama Densus 88 tadi pagi," ujar Anton saat dikonfirmasi via telefon, Jumat (24/4/2015).

Namun sebagai kepala kepolisian daerah tempat Ustadz Basri ditangkap, dia tidak tahu secara rinci karena alasan apa pemimpin Pondok Pesantren Tanfidzul Alquran, Makassar, itu ditangkap. Mengenai kronologi penangkapan juga tidak dijelaskan.

"Saya tidak tahu alasan penangkapannya. Itu semua Densus 88 sendiri yang tahu," jelas Anton, dikutip dari Okezone.

Sementara Kepala Seksi Penerangan Masyarakat Polda Sulsel AKBP Andi Masmini, yang juga coba dikonfirmasi, juga menyatakan tidak tahu banyak.

"Iya pimpinan kami sudah jelaskan ada penangkapan, tapi soal di mana dan ke mana Ustadz Basri dibawa, saya juga tidak tahu," ujarnya singkat.

Ustadz Muhammad Basri, M.A. adalah pemimpin Pondok Pesantren Tanfidzul Alquran yang berada di dekat Kompleks Perumahan Pesona Alam Indah, Jalan Manuruki, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. (azm/arrahmah.com)

Mirip penculikan, Densus 88 bawa pimpinan Ponpes Tanfizul Qur'an

Posted: 24 Apr 2015 09:56 AM PDT

foto ilustrasi

MAKASSAR (Arrahmah.com) - Pimpinan Pondok Pesantren Tanfizul Al-Qur'an Ustadz Muhammad Basri MA ditangkap oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Saat itu ustadz pulang dari pasar lalu diserempet mobil berwana hitam dan terjatuh bersama anaknya. Kami pikir itu kecelakaan saat didekati, ada orang mengeluarkan pistol dan mengatakan ini bukan urusan anda," tutur M Satria saksi mata, di Makassar, Jumat.

Dia menuturkan polisi berbaju preman ada sekitar delapan orang tersebut turun dari mobil kemudian menyuruh tiarap lalu memborgol tangan Basri tanpa rasa kasihan, kemudian memasukkan ke dalam mobil berwarna hitam dan langsung dibawa terburu-buru.

"Anaknya jatuh ditinggal begitu saja, untung ada teman langsung membawanya pulang. Kami bertiga yang melihat kejadian itu. Sejak awal saya ragu karena mobil ingin ditabrakan ke beliau yang mengambil jalur kanan," tutur pria paruh baya yang akrab disapa Baso ini.

Pria berprofesi tukang ojek ini menyebutkan penangkapan yang mirip penculikan tersebut sekitar pukul 09.25 WITA, Basri waktu itu pulang dari pasar Daya bersama anaknya, ketika menuju pulang ikannya terjatuh di jalan lalu kemudian mencari-cari tapi tidak ketemu.

"Ketika mendekati pondok tepatnya di apotik Bungadia, beliau jatuh, ini masih ada bekas darahnya selanjutnya diborgol lalu dibawa mobil. Ada dua mobil, dari arah kanan berwarna putih dan jalur kiri berwarna hitam," ucapnya saat memperagakan penangkapan.

Sementara Ketua RW 09 Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya, Nawair Salaman mengatakan tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun dirinya mengakui M Basri jarang melakukan sosialisasi ke warga sekitar.

"Orangnya setahu saya tertutup dan jarang ngobrol dengan orang lain. Dia juga bukan orang sini katanya dari Sidrap dan punya kelaurga di Ambon, Poso dan lainnya," katanya.

Sementara pihak keluarga saat dikonfirmasi enggan berbicara panjang dan hanya menyesalkan penangkapan itu yang tidak manusiawi padahal belum tentu M Basri terduga teroris.

Kepala Polisi Sulselbar Irjen Polisi Anton Setiadji dikonfirmasi membenarkan penangkapan Muhammad Basri MA oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Jumat sekitar pukul 09.00 WITA.

"Memang iya dia ditangkap sama Densus tadi pagi. Saya tidak tahu alasannya, silahkan tanya sama Densus mereka yang mengetahui pastinya," ujar Anton.

Penangkapan tersebut terjadi di Jalan Manuruki depan Apotik Bungadia Blok A nomor 29 BTN Hartaco Indah Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya oleh Satuan Densus 88 Polda Sulselbar mengunakan dua mobil Jenis Innova warna Hitam bernomor polisi DD 99 KL.

Selanjutnya Mobil Avanza Putih bernomor polisi DD 55 karena Muhammad Basri diduga terlibat jaringan teroris dan pembaiatan anggota ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan.

Hingga malam sejumlah intel dari Polda Sulselbar masih berkeliaran untuk melakukan pemantauan di sekitar pesantren.

Informasi yang beredar pasca penangkapan M Basri langsung diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.

Bahkan berdasarkan informasi para santri juga mempersenjatai diri bersiap untuk menghadang petugas yang ingin masuk ke area pesantren pasca penangkapan pimpinan mereka. (azm/antara/arrahmah.com)

ISIS membantah terlibat serangan Jalalabad

Posted: 24 Apr 2015 09:54 AM PDT

A MAN - INJURED BOY

(Arrahmah.com) - ISIS dilaporkan membantah terlibat serangan bom di Jalalabad, setelah sebelumnya dilaporkan oleh Reuters bahwa juru bicara ISIS (Daesh) Afghanistan, Syahidullah Syahid, mengaku bertanggungjawab atas pengeboman di Jalalabad pada Sabtu (18/4/2015).

Khaama Press (KP), media Afghanistan, melansir pada Rabu (22/4) bahwa juru bicara ISIS membantah terlibat dalam serangan bom mematikan di ibukota provinsi Nangarhar itu yang menewaskan puluhan dan melukai ratusan warga sipil.

Sheikh Muslim Dost, yang mengaku juru bicara ISIS, mengatakan kelompoknya bukanlah dalang penyerangan terebut.

"ISIS bukanlah di balik ledakan mematikan di Jalalabad, dan kami mengecam tindakan seperti itu. Ini adalah tindakan agen-agen Pakistan untuk merusak reputasi ISIS," kata Sheikh Muslim Dost yang dikutip koran The Daily Beast.

Laporan awal mengatakan sebanyak 35 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka akibat bom "bunuh diri" di dekat Bank Kabul di Kukhaberat di Jalalabad. Di antara para korban adalah anak-anak tak bersalah.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk serangan tersebut. IIA menganggapnya sebagai serangan yang menguntungkan penjajah dan antek-anteknya di Afghanistan. (siraaj/arrahmah.com)

Komentar Mujahidin IIA terkait serangan di Jalalabad

Posted: 24 Apr 2015 09:34 AM PDT

jalalabad-bombing-18-april-street-explosion

(Arrahmah.com) - Beberapa hari lalu serangan bom besar terjadi di Jalalabad, Afghanistan, yang banyak menumpahkan darah warga sipil Afghan. Sebagian media menyebut-nyebut pelaku penyerangan tersebut adalah ISIS Afghanistan. Lalu, apa komentar Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) terkait peristiwa tersebut? berikut terjemahannya:

*****

Insiden tragis Jalalabad, siapa yang bertanggungjawab dan siapa yang tidak?

Setiap peristiwa-peristiwa pedih yang terjadi di seluruh dunia yang memicu berbagai reaksi, pada umumnya, setiap tragedi meninggalkan bekas kemalangan yang mendalam bagi seluruh bangsa. Baik koalisi dan oposisi pemerintahan sama-sama berduka dan menunjukkan belasungawa kepada keluarga yang kehilangan. Awak-awak media, saluran-saluran berita dan sumber-sumber lainnya mengabdikan diri mereka sendiri untuk menyiarkan peristiwa itu. Setiap lapisan masyarakat menjadi aktif membantu para keluarga korban dengan segala cara yang mungkin dilakukan. Badan-badan keamanan, intelijen dan pejabat tinggi, pegawai pemerintahan bertanggungjawab, juga merasa bersalah oleh karena itu mereka berusaha sekuat tenaga mereka untuk hadir di lokasi yang tepat secepat mungkin. Biasanya mereka menjadwal ulang perjalanan mereka dan membuatnya singkat jika telah di perjalanan untuk menenangkan massa.

Sayangnya, karena tanah air kami tercinta sedang berada di bawah kungkungan penjajahan asing dan massa kami tengah menderita akibat peristiwa-peristiwa mengiris hati setiap hari. Rakyat Muslim dan pemberani kami masih berdedikasi dan cukup berantusias untuk sama-sama merasakan dan mengurangi beban kesulitan dan penderitaan keluarga yang kehilangan, tapi sayangnya para pejabat rezim antek lepas dari tanggungjaab ini. Malah sebaliknya para politisi rezim boneka Kabul mencoba untuk mengeksploitasi situasi ini untuk keuntungan mereka sendiri. Di sisi lain, beberapa saluran berita dan sumber-sumber media sebagian besar dikontrol oleh satu tekanan kelompok atau yang lainnya dan mereka tidak dan tidak bisa merasakan rasa tanggungjawab untuk membedakan kebenaran dari kebatilan dan kenyataan dari propaganda.

Insiden tragis Jalalabad yang baru-baru ini terjadi pada 18 April 2015, mengakibatkan pembunuhan mengerikan dan melukai lebih dari seratus warga yang tidak berslah. Ini benar-benar memilukan para keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai dalam insiden yang mengerikan ini. Insiden yang mengerikan ini telah sangat membuat takut massa kami yang telah menderita di satu sisi, rakyat biasa menjadi target kebrutalan ini dan di sisi lain penjajah asing serta pemerintahan antek Kabul tidak berencana untuk mencegahnya dan tidak juga memiliki niat untuk itu. Sebaliknya mereka sendiri terlibat dalam penderitaan orangg-orang yang tidak bersalah dengan mengesploitasi insiden seperti ini demi kepentingan politik jahat mereka. Dengan cara ini, mereka ingin untuk meyakinkan massa bahwa daripada menarik mundur, pasukan penjajah harus tetap berada di sini sehingga mereka bisa mendapatkan dukungan internasional untuk kepentingan pribadi mereka.

Persepsi yang lain adalah bahwa upaya gabungan rezim antek dan tuan asingnya (penjajah asing) untuk memanfaatkannya sebagai alat propaganda besar untuk memperluas tekanan terhadap pasukan lawan. Penegasan kepala pemerintahan antek, Ashraf Ghani, di provinsi Badakhshan pada Sabtu sebelumnya bahwa Talian bersenjata harus memilih pemerintah Afghan atau teroris internasional, merupakan indikasi yang jelas bahwa mereka ingin untuk mengeksploitasi insiden-insiden mengerikan semacam ini demi kepentingan jahat mereka.

Ini logika yang 'menggelikan'! Mengapa kami harus menyerah kepada penjajahan Amerika dan menerima rezim boneka mereka? Tidakkah itu penyerahan diri sepenuhnya? Kami mengikuti jalan Jihad yang sakral dan ingin mengakhiri penjajahan brutal ini yang sepenuhnya bertanggung jawab atas semua tragedi ini. Kami telah terus-menerus mengatakan bahwa Afghanistan dalah rumah bagi seluruh warga Afghan. Kami meyakinkan kepada semua orang termasuk negara-negara tetangga bahwa negara ini bukanlah ancaman bagi negara yan lainnya. Rezim antek yang berbasis di Kabul ditugaskan untuk menyebarkan propaganda tak berdasar terhadap Mujahidin dan ini adalah modus operandi lama Amerika. Massa Afghan telah sepenuhnya melihat bahwa pasukan penjajah asing telah membunuh ratusan ribu orang-orang tidak bersalah dengan kedok propaganda berbahaya ini dan para penjajah brutal masih ingin menumpahkan darah orang-orang Afghan tak bersalah dengan memperpanjang penderitaan dan tragedi mereka.

(siraaj/arrahmah.com)

Premium hilang liberalisasi kian mencengkram

Posted: 24 Apr 2015 06:00 AM PDT

foto ilustrasi mafia migas

(Arrahmah.com) - Rencanaya bulan Mei 2015 Pertamina secara bertahap akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, khususnya di kota besar di Indonesia. Kebijakan ini diterapkan agar masyarakat secara perlahan bisa beralih dari Premium yang merupakan bahan bakar beroktan rendah.Sebagai gantinya, mulai Mei 2015, Pertamina akan meluncurkan bahan bakar jenis baru yang kualitasnya di atas Premium namun di bawah Pertamax, yaitu dengan (research octane number/RON) 90, Pertamina menjamin produk baru tersebut lebih halus, bertenaga, dan ramah lingkungan dibandingkan Premium yang beroktan RON 88.

Rencana pertamina ini sejalan dengan apa yang di inginkan oleh Menteri ESDM "Sudirman Said"yang memberi waktu selambat-lambatnya dua tahun kepada PT Pertamina untuk menghapus premium RON 88. Sehingga pada 2017 nanti tidak ada lagi premium yang dijual di SPBU.Rencana ini sungguh akan menambah derita rakyat, kita ketahui besama saat ini rakyat sungguh tercekik setelah kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu yang berakibat pada kenikan harga-harga kebutuhan pokok, kenaikan TDL dan juga transportasi.

Kalau kita lihat di negara lain seperti Malaysia RON95 dijual dengan harga Rp.6.044,- per liter (RM.1.70,-/liter). Sedanagkan di Amerika Serikat saja, harga di konsumen sebelum Pajak, RON92 berharga (kurs 18/4/2015) Rp.7.058,- per liter ($.0,546/liter). Kita ketahui RON92 dan RON95 adalah setara dengan Pertamax (Rp. 8600/liter) dan Pertamax plus (Rp.9.950,-/liter). Sebaliknya RON88 yang sudah tidak dipakai lagi dibanyak Negara, di Indonesia dijual sebagai Premium dengan harga Rp. 7.300,-/liter. Padahal Indonesia yang pendapatan per kapitanya jauh lebih kecil dari Amerika Serikat dan Malaysia, membeli BBM dengan kualitas terendah RON88 (Premium) untuk kendaraannya dengan harga yang jauh lebih tinggi, melebihi dengan harga RON95 di Malaysia begitu juga dengan RON92 Amerika Serikat. Lebih lagi indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak.

Pertalite(BBM jenis baru) sebagai pengganti Premium, kemungkinan dari jenis RON90 atau RON92 yang sudah diprasosialisasikan dengan harga yang lebih tinggi dari harga Premium sekarang (diatas Rp.7.300.-/liter). Adalah kejanggalan yang dilakukan oleh Pemerintah melalui PT. Pertamina, di Amerika Serikat saja harga di konsumen sebelum Pajak, RON92 berharga Rp.7.058,- per liter, lalu di Malaysia RON95 dijual dengan harga Rp.6.044,- per liter. sungguh ini sebuah penipuan yang di lakukan oleh pemerintah.

Liberalisai MIGAS

Penghapusan BBM jenis premium dengan pertalite akan menambah derita bagi masyarakat indonesia, karenadengan harganya yang lebih mahal tentu ini akan bedampak luas bagi perekonomian secara langsung. Ketika Harga BBM naik menyebabkan inflasi, harga-harga barang dan jasa naik. Biaya produksi dan industri juga akan naik. Dan Sebaliknya dengan itu, daya beli masyarakat akan turun. Daya beli masyarakat turun, permintaan barang dan jasa juga akan turun. Upah pun dituntut untuk naik sebanding dengan kenaikanya. Selanjutnya, produsen akan berfikir bagaimana agar tidak rugi dengan opsi mengurangi produksi atau melakukan efisiensi, termasuk dengan mengurangi buruh atau PHK besar-besaran. Angka pengangguran bisa bertambah karenanya. Akibatnya, jumlah rakyat miskin akan bertambah.

Ini semua bisa terjadi karana liberalisasi di migas, harga BBM akan di samakan dengan harga internasionaldengan berbagai upaya. Tindakan mengganti BBM premium dengan Pertalitetidak lain untuk menyempurnakan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi). Liberalisasi migas adalah pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada swasta termasuk swasta asing dan pengurangan peran negara. Negara hanya sebagai regulator bukan sebagai operataor Kebijakan ini jelas sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene pemilik sejati sumberdaya alam.

Harga BBM yang selalu naik turun karena sudah tidak ada lagi subsidi pemerintah dan sudah resmi masuk kepada harga Liberalisasi, membuat morat-maritnya kehidupan masyarakat dan tidak adanya kendali dan peran keberadaan Pemerintah. Masyarakat atau rakyat Indonesia, menghendaki adanya Pemerintahan adalah untuk bisa menjaminan kesahatan, pendidikan maupun keamanan. Lalu jika BBM dilepas sesuai dengan harga pasar Internasional, lalu BBM ikut naik turun mengikuti irama ketidak stabilan pasar Internasional lalu fungsi Pemerintah ada dimana dan untuk apa mereka semua dibayar mahal dengan fasilitas lengkap oleh rakyat ? Rakyat memerlukan adanya kehadiran Pemerintahan, adalah untuk bisa dan mampu menstabilkan ekonomi negara dan mensejahterakan rakyatnya, mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyatnya, meninggikan kewibawaan bangsa dan negara.

Pandangan sistem ekonomi Islam

Masyarakat indonesia khususnya Kaum Muslim tentu tak boleh diam. Kebijakan liberalisasi migas di sektor hulu dan hilir ini terjadi karena ideologi sekular kapitalisme liberal diambil dan diterapkan sebagai sistem untuk mengelola kehidupan di negeri ini. Kebijakan liberalisasi ini juga bertentangan dengan tuntutan Islam. Dalam sistem ekonomi Islam pengelolaan Migas tidak boleh diserahkan ke swasta. Migas haram diliberalisasi karena mengakibatkan privatisasi. Karena Migas termasuk kategori kepemilikan umum yang wajib dikelola oleh negara dan hasilnya akan di serahkan kepada rakyat.

Seperti halnya sabda Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam

Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad)

Dalam sistem ekonomi Islam, negara wajib mengelola Migas mulai dari eksplorasi sampai distribusi ke tengah-tengah masyarakat melalui perusahaan negara yang dibentuk untuk melakukan aktivitas tersebut. Hasilnya didistribusikan kepada rakyat baik secara langsung dengan harga yang semurah-murahnya, bisa juga mengikuti harga pasar atau harga yang ditetapkan oleh negara untuk kemaslahatan dan kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan indovidu, kelompok atau asing. Dan hasil pendapatannya dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk fasilitas-fasilitas publik, pembiayaan pendidikan, kesehatan maupun untuk kepentingan rakyat lainnya, misalnya membayar polisi dan tentara yang akan menjaga keamanan wilayah dan masyarakat. Keuntungan yang diperoleh bagi negara, negara akan mendapat sumber utama APBN tanpa harus menarik pajak yang besar kepada rakyat dan mencari utang dengan bunga yang besar.

Dalam sistem ekonomi Islam, pendapatan negara yang paling utama bukanlah dari pajak. Bahkan negara haram memungut pajak secara rutin dan sistematis seperti dalam sistem ekonomi kapitalis yang kita rasakan sekarang. Adapun bagi rakyat, mereka akan mendapatkan haknya dalam bentuk Migas yang dibutuhkan dengan harga wajar bahkan murah; demikian pula fasilitas pendidikan, kesehatan dan jaminan keamanan dengan murah bahkan gratis karena sumber pembiayaannya berasal dari pengelolaan sumber daya alam (Migas) yang memang menjadi haknya. Apalagi indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpa. Semua itu bisa terealisasi kalau syariah Islam dilaksanakan dengan sempurna. Dan penerapan islam secara sempurna tidak akan terlaksana kecualai dengan institusi Daulah Khilafah Islamiyah. Oleh karena itu, tegaknya khilafah bukan hanya kebutuhan bagi penyelesaian masalah liberalisasi di bidang migas ataupun masalah-masalah kehidupan yang lain. Namun tegaknya khilafah merupakan kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan firman-Nya:

"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu." (TQS. Al-Māidah [5]:49).

Adapun dalil dari as-Sunah, telah diriwayatkan dari Nafi', ia berkata : "Abdullah bin Umar telah berkata kepadaku : "aku mendengar Rasulullah saw pernah bersabda :

Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan, ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat kelak tanpa memiliki hujah, dan siapa saja yang mati sedang di pundaknya tidak terdapat baiat, maka ia mati seperti kematian jahiliyah. (HR. Muslim)

Nabi saw telah mewajibkan kepada setiap muslim agar dipundaknya terdapat baiat. Beliau juga mensifati orang yang mati sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat bahwa ia mati seperti kematian jahiliyah. Baiat tidak akan terjadi setelah Rasulullah saw kecuali kepada Khalifah, bukan yang lain. Hadits tersebut mewajibkan adanya baiat di atas pundak setiap muslim. Yakni adanya Khalifah yang dengan eksistensinya itu terealisasi adanya baiat di atas pundak setiap muslim.

Dalil-dalil di atas telah menegaskan kewajiban menerapkan islam secara sempurna dalam daulah khilafah. tidak ada solusi lain untuk permasalahan yang begitu besar di negeeri ini kecuali kembali kepada al-qur'an. Oleh karena itu, kaum Muslim harus turut aktif memperjuangkan penerapan syariah Islam secara total di bawah Khilafah 'ala minhaj Nubuwwah

Wallahu a'lam bi ash-showab

Penulis: Ari Farouq, mahsiswa ekonomi Syariah STIS SBI Surabaya

(*/arrahmah.com)

Lebih dari 100 anak Yaman gugur sejak 26 Maret 2015 akibat konflik

Posted: 24 Apr 2015 05:40 AM PDT

Seorang anak yang menjadi korban dalam konflik Yaman

JENEWA (Arrahmah.com) - Setidaknya 115 anak gugur dan 172 menjadi cacat dalam kekerasan yang berkecamuk di Yaman sejak kampanye udara diluncurkan oleh militer koalisi pimpinan Saudi pada 26 Maret lalu, ujar laporan PBB mengklaim.

"Kami yakin bahwa ini adalah angka yang konservatif," ujar juru bicara UNICEF, Christophe Boulierac mengatakan kepada para wartawan di Jenewa. Ia menambahkan setidaknya 64 anak tewas antara 26 Maret dan 20 April dalam serangan udara, lapor Middle East Online.

Badan PBB mengatakan 26 anak lainnya tewas akibat serangan artileri dan ledakan ranjau, 19 orang oleh tembakan dan tiga orang belum diverifikasi penyebab kematiannya.

71 anak meninggal di wilayah utara Yaman, ujar UNICEF.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis (23/4/2015) bahwa korban tewas secara keseluruhan di Yaman telah melampaui 1.000 orang dan badan hak asasi manusia PBB mengatakan pada Jum'at (24/4) sedikitnya 551 orang yang meninggal dunia adalah warga sipil.

"Ada ratusan ribu anak di Yaman yang terus hidup dalam keadaan yang paling berbahaya, kebanyakan mereka terbangun di tengah malam dengan ketakutan karena suara bom dan tembakan," ujar perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harneis dalam sebuah pernyataan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tank-tank "Israel" kembali menggempur Gaza

Posted: 24 Apr 2015 05:06 AM PDT

Sebuah roket ditembakkan dari kota Gaza menargetkan wilayah Palestina yang diduduki pada 9 Agustus 2014. (Foto: AP)

GAZA (Arrahmah.com) - Tank-tank "Israel" kembali menggempur Gaza pada Jum'at (24/4/2015). Militer Zionis mengklaim serangan mereka menghantam posisi gerakan perlawanan Hamas di Jalur Gaza setelah sebuah roket diluncurkan ke wilayah Palestina yang diduduki.

Sebuah pernyataan militer mengatakan serangan telah menargetkan "infrastruktur teroris" di utara Jalur Gaza, lansir AFP.

Seorang juru bicara pelayanan darurat Gaza mengatakan tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.

Juru bicara militer "Israel" mengonfirmasi bahwa tembakan tank dilancarkan untuk "merespon" serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Kamis (23/4) malam yang memicu sirene peringatan di "Israel" selatan namun tidak menimbulkan kerusakan.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket yang disebut-sebut oleh "Israel".

Otoritas Zionis "Israel" melakukan agresi militer pada musim panas tahun lalu di Jalur Gaza selama hampir dua bulan. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 2.140 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Militer Zionis mengklaim 73 orang "Israel" tewas, kebanyakan adalah tentara. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dukung kemerdekaan Palestina, Pemuda PUI: Jokowi jangan hanya garang di KAA

Posted: 24 Apr 2015 04:00 AM PDT

Tembok yang mengisolasi warga Palestina

JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam Pidatonya di Konferensi Asia Afrika, Rabu (22/4/2015), Presiden Jokowi mengatakan, "Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan yang berlangsung begitu lama.Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina, kita harus terus berjuang bersama mereka. Kita harus mendukung lahirnya sebuah negara Palestina yang merdeka...."

Menyikapi pidato itu, Pemuda PUI sangat mengapresiasi. "Ini pidato strategis sebagai mana sifat politik luar negeri Indonesia, bebas aktif. Ini sejalan dengan alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 dan bukan hal baru. Jokowi jangan hanya garang di KAA," ujar Raizal Arifin Ketua Umum PP Pemuda PUI secara tertulis kepada Arrahmah.com.

Namun menurut Azam, begitu dia biasa disapa, "Jokowi jangan sekedar pandai beretorika di forum KAA. Seperti hanya menunaikan kewajiban janji manis saat kampanye. Harus konkrit. Buatlah lembaga permanen. Semua anggota negara Asia-Afrika bersatu dalam kelembagaan itu. Buka hubungan dagang dan kerjasama strategis."

Sebagaimana diketahui, negara-negara Asia-Afrika sangat setuju dengan kemerdekaan Palestina. Karena hakikatnya, kedaulatan Palestina adalah bagian terpenting dari persatuan Asia-Afrika. Palestina bagian dari kawasan Asia Afrika.

Lanjutnya, organisasinya Pemuda PUI secara konsisten akan terus mengawal dan mendukung upaya kemerdekaan Palestina. "Kita akan terus mendorong adanya persatuan umat Islam negara-negara Islam di Asia-Afrika. Bagi Pemuda PUI (Indonesia), hubungan Indonesia dan Palestina bukan sekedar hubungan antar negara dalam satu kawasan, yaitu Asia. Tapi lebih kepada hubungan saudara ideologis yang mutlak. "Palestina adalah kiblat awal umat Islam, kita wajib membela dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina," pungkas Raizal Arifin di Jakarta, Jum'at (24/4/l 2015). (azmuttaqin/arrahmah.com)