Dalam khutbah jumatnya kemarin Jumat (5/9) di Masjid Asy-Syahid Abdullah Azzam di Gaza, Zehar mengatakan, "Jika Tepi Barat memiliki seperempat peralatan perang dari peralatan yang dimiliki Gaza maka entitas Zionis habis dalam sehari."
Zehar menambahkan, "Kita dihadapkan kepada kejahatan yang bernama penjajahan Tepi Barat dan kerjasama keamanan dengan penjajah. Jika penjajahan (kerjasama keamanan) ini berakhir, maka Tepi Barat akan menjadi gudang manusia yang berubah menjadi kelompok perlawanan sehingga usia ia akan bisa dihitung." Ia melanjutkan, kini tidak ada lagi yang meragukan lagi tentang pembebasan Palestina sebab 'Israel' sudah terpukul di Gaza apabila terpukul di Tepi Barat maka akan semakin besar kemungkinan 'Israel' hancur. Sebab Tepi Barat adalah 20 persen dari wilayah Palestina.
Zehar menandaskan, Negara-negara yang sebelumnya menganggap Hamas sebagai musuh kini telah mengubah sikapnya. Negara yang selama ini menganggap Hamas sebagai organisasi teroris telah mulai mengajak bicara dengan Hamas. Kemanangan ini memiliki banyak "ayah" sementara kekalahan hanya memiliki satu "ayah" yakni Netenyahu yang kehilangan jabatannya dalam waktu dekat, tegasnya.
Tugas Hamas saat ini adalah mengembangkan roket dan meningkatkan secara signifikan kekuatan perlawanan dan memproduksi alat-alat perang baru yang bisa menyakitkan 'Israel' dalam perang mendatang yang diprediksi akan mematahkan tulang 'Israel', imbuh Zehar.
Tidak satupun orang mengingkari bahwa perang terakhir di Jalur Gaza menjadi kemenangan riil bagi bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam. Semua warga Palestina yang keluar dari puing-puing Gaza mengatakan, "Kita semua jadi tebusan perlawanan."
Zehar juga menandaskan, "'Israel' gagal dalam mewujudkan target-targetnya dalam perang Gaza apalagi menghabisi perlawanan. Hanya sebagian kecil terowongan perlawanan yang bisa dihancurkan.
Ia menandaskan, roket pertama dan terakhir dalam perang Gaza yang dilepaskan kelompok perlawanan Palestina mampu menembus kota Haiva atau 170 km dari Gaza. Ini bukti roket perlawanan tidak bisa dikalahkan ZIonis.
Kalau terowongan dihancurkan, lantas siapa yang mau melarang hari ini kita akan kembali membangun terowongan? [at/Infopalestina/Islamedia] |