Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Protes besar-besaran melanda Mesir

Posted: 06 Sep 2014 04:55 PM PDT

krisis mesir

KAIRO (Arrahmah.com) - Aliansi Pro Legitimasi dan Anti Kudeta menggelar protes nasional besar-besaran pada Jum'at (5/9/2014) di Mesir dalam menanggapi semakin memburuknya kondisi kehidupan di negara itu dan pemadaman listrik yang terus terjadi.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang mengusung tema "Revolusi Sampai Menang"

Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel yang menentang krisis listrik, kenaikan harga dan penurunan tingkat pelayanan publik.

Di Provinsi Al-Menya, Aliansi tersebut menggelar pawai di Dalga, Deir Mowas dan kota Samalaout. Mereka mengecam kondisi kehidupan Mesir yang memburuk sejak kudeta dan pemadaman listrik yang terus menerus terjadi.

Di Kairo, pendukung Mursi menggelar aksi unjuk rasa di Naser City, Ain Shams, Matariya, Muhandisin, Maadi dan Hilwan. Mereka memprotes pemadaman listrik yang secara rutin terjadi dan menyerukan kepada penguasa saat ini untuk turun dari kursi kekuasaanya atas kegagalan mereka dalam menyelesaikan masalah yang sangat mendesak di Mesir.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa di Ain Shams (Kairo timur) untuk mencegah mereka semakin bergerak maju, dan mengepung jalan-jalan di sekitar lokasi itu.

Di Provinsi Giza, Aliansi dan kelompok oposisi lainnya menggelar 13 aksi protes yang menentang kekuasaan militer dan krisis ekonomi yang melanda Mesir. Pawai tersebut bergerak dari Oussim, Om Dinar, Muhandisin, Embaba, Nahya, Faisal, Haram, Umraniya, Al-Munib, 6 Oktober, Sheikh Zayid, Hawamdiya, dan al-Saff.

Begitu pula di Alexandria, para pengunjuk rasa melakukan pawai untuk memprotes krisis listrik yang melanda negara itu dan buruknya kinerja pemerintah saat ini.

Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel: "Di mana lampu, di mana lampu ... Mereka memutus air dan lampu," "revolusi kaum miskin akan datang,". Mereka juga mengacungkan Rabaa (empat jari) dan membawa foto-foto dari para korban pembantaian Rabaa dan Nahda, dan foto-foto para tahanan politik.

Di Beni Sweif, pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel yang menentang polisi dan militer dan menyerukan pembebasan para tahanan politik. Mereka juga mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan Mesir kepada para demonstran, dan menyerukan diakhirinya kekuasaan militer dan penempatan kembali Mursi sebagai presiden Mesir yang sah.

Di beberapa tempat, para pengunjuk rasa melambaikan foto mantan menteri penyediaan kebutuhan pokok Bassem Ouda, yang saat ini sedang menghadapi hukuman mati. Di foto itu mereka menuliskan: "Kemenangan rakyat miskin".

Di Suez, Aliansi itu mengadakan pawai di Arbayeen Square. Mereka menuding pemerintah telah gagal dalam menyediakan pelayanan dasar publik, seperti listrik.

Di Provinsi Gharbeya, Dakahliya, Sharqiya dan Beheira, Aliansi itu mengorganisir protes yang menentang kekuasaan militer dan kudeta. Mereka meneriakkan yel-yel: "Turunkan kekuasaan militer", "Kudeta adalah terorisme yang nyata".

(ameera/arrahmah.com)

Maa Syaa Allah, anak penderita cerebral palsy bisa hafal Al-Qur'an

Posted: 06 Sep 2014 08:54 AM PDT

KARANGANYAR (Arrahmah.com) - Meskipun terdengar tidak jelas, ia percaya diri saat menjawab pertanyaan tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Ia mungkin tidak bisa membaca huruf Arab, tetapi ia bisa lantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Fajar Abdurokhim Wahyudiono (10), telah menghafal seluruh ayat Al-Qur'an meskipun kesulitan yang ia hadapi, Maa Syaa Allah. Anak luar biasa yang menderita cerebral palsy (CP) ini atau lumpuh otak, memiliki cita-cita yang mulia yakni menjadi seorang imam di Masjidil Haram, Makkah, berdasarkan laporan yang ditulis aquila-style.com pada Rabu (3/9/2014).

Fajar menderita CP, sebuah kondisi terganggunya fungsi otak dan sistem saraf yang mengendalikan kamampuan gerakan, belajar, pendengaran, penglihatan dan berpikir.

"Fajar menyukai tantangan menyelesaikan atau mencari ayat yang spesifik. Tidak begitu banyak dengan membacar," kata ibunya, Heny Sulistiowati (35), di rumah mereka di Karanganyar, Jawa Tengah.

Kemampuan Fajar untuk menghafal Al-Qur'an, atas izin Allah, juga tak lepas dari peran orangtuanya, Heny dan Joko Wahyudiono, yang yakin bahwa Al-Qur'an adalah obat bagi segala penyakit. Ketika anak mereka lahir prematur pada 2 Oktober 2003, mereka rutin memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an seja Fajar masih dalam ruang perawatan intensif.

"Saya mengatakan kepada perawat untuk memutar kaset sesekali untuk anak saya," kata Heny.

Memutar lantunan Al-Qur'an terus dilakukan setelah Fajar dibawa ke rumah. Heny dan Joko sangat selektif tentang apa yang anaknya boleh atau tidak boleh dengar. Mereka juga memutuskan untuk tidak memiliki TV atau mendengarkan musik di rumah.

"Anak harus mendengarkan hal-hal yang baik. Segala sesuatu dari Al-Qur'an adalah baik, jadi itulah yang terbaik," ujar Heny.

Setelah Fajar didiagnosa CP pada usia tiga bulan, Heny dan Joko terus melakukan terapi dengan ayat Al-Qur'an dan terapi psikologis. Saat usia Fajar tiga tahun, ia menunjukkan ketertarikan pada gambar, kemudian Heny membeli CD interaktif belajar Al-Qur'an dan itu cara Fajar belajar huruf Arab.

Ajaibnya, saat pertama kali Fajar dapat berbicara di usia tiga tahun, hal pertama yang keluar dari mulutnya adalah potongan ayat-ayat Al-Qur'an.

Dan, ketika Fajar berumur hampir empat tahun, ia telah menghafal seluruh ayat Al-Qur'an. Kemudian, ia mulai bertanya pada ibunya untuk menemukan ayat untuknya. Karena Heny bukan seorang hafizhah, ia mencari seorang ustadzah untuk mengajari Fajar. "Enam bulan berlalu, guru mengatakan bahwa Fajar telah menghafal 80-90 persen Al-Qur'an, meskipun tidak berurutan," katanya.

Alhamdulillah, pada Desember 2012, pada usia sembilan tahun Fajar telah menghafal seluruh ayat Al-Qur'an secara berurutan.

Keajaiban Al-Qur'an

Sebagaimana keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah obat bagi segala penyakit, kondisi Fajar kian membaik setelah rutin memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sebuah tes otak pada usia tiga tahun menunjukkan bahwa otaknya mengalami kejang. Tes terbaru menunjukkan bahwa hal itu sudah hilang. Tes MRI mengungkapkan bahwa ruang kosong di otak Fajar, yang biasanya menunjukkan hidrosefalus, suatu kondisi di mana otak membengkak akibat cairan yang berlebihan. Namun, Fajar tidak mengalami kondisi ini. Bahkan sekarang ia mulai masuk ke sekolah umum, di mana kemampuan motorik dan kognitifnya membaik.

"Ini adalah keajaiban Al-Qur'an, Al-Qur'an membangunkan sel-sel otak yang tertidur. Alhamdulillah, Fajar merasakan berkah dari Al-Qur'an," kata Heny bahagia.

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian." (QTS Al-Isra': 82)

(siraaj/arrahmah.com)

Mujahidin IIA rilis video baru "Pembebasan Nawbahar"

Posted: 06 Sep 2014 07:42 AM PDT

nawbahar iia

(Arrahmah.com) - Cabang multimedia Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) Al Emarah Jihadi Studio merilis video terbaru no. 44 yang berjudul, yang artinya, "Pembebasan Nawbahar".
Video yang berdurasi sekitar 34 menit itu menunjukkan situsi markas distrik Nawbahar, pangkalan besar penjajah Amerika dan fasilitas-fasilitas musuh lainnya yang telah dibebaskan oleh Mujahidin IIA baru-baru ini setelah melalui pengepungan panjang.
nawbahar iia
Video tersebut juga berisi wawancara oleh seorang karyawan Al Emarah Jihadi Studio dengan pimpinan distrik Nawbahar, para komandan lokal dan tokoh lainnya yang memberikan informasi rinci tentang proses pembebasan tersebut.
Video ini diakhiri dengan pesan dari Amir IIA Mullah Muhammad Umar Mujahid (hafizhahullah).
Link video:
(siraaj/arrahmah.com)

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Abdillah Onim: Pawai PFLP memegang foto Hasan Nasrullah (syiah Hizbu Syaithon), murni usaha menjatuhkan citra Hamas dan Brigade Al-Qassam

Posted: 06 Sep 2014 07:14 AM PDT

foto kadaluarsa yang disebar syi'ah indonesia di medsos

GAZA (Arrahmah.com) - Mengutip pernyataan Abdullah Onim pada Jum'at (5/9/2014) kepada Tim Arrahmah, pawai PFLP memegang foto Hasan Nasrullah tokoh syiah hizbu syaithon (tidak dibaca sebagai hizbullah -red), murni usaha menjatuhkan citra Hamas dan Brigade Al-Qassam. Sementara, foto tersebut kian tersebar di media sosial dan diamini oleh para pengguna layanan internet Indonesia. Sungguh makar syi'ah terhadap perjuangan pembebasan Palestina tidak dapat kita diamkan begitu saja.

***

Terkait foto Hasan Nasrullah yang dipegang oleh pejuang Palestina di Gaza, Bang Onim - demikian sapa khas Abdullah Onim di kalangan media- menyatakan ia telah mencermati foto yang di sebarkan oleh media sosial (medsos) di Indonesia itu. Ia memperhatikan foto tersebut dengan seksama dan membenarkan bahwa foto tersebut diambil di Gaza City, tepatnya di Perempatan Saraya.

Namun, muncul ketidakpuasan dalam benak Bang Onim dengan kehadiran foto tersebut. Ia tergelitik tanda tanya besar, apakah foto tersebut foto baru yang diambil saat terjadi perang agresi "Israel" ke Gaza yang berlangsung selama 51 hari lalu ataukah foto lama? Ini perkara penting kata Bang Onim, karena ini terkait apa yang tersirat di balik foto itu, dan tentu saja hal ini terkait dengan nama baik Hamas dan Brigade Izzudiin Al-Qassam, pahlawan kita semua.

Ketidakpuasan itu lantas mendorongnya untuk turun ke Perempatan Saraya di pusat Kota Gaza untuk melihat langsung dan menyamakan foto yang beredar di medsos di Indonesia. Papan nama toko-toko yang ada di dalam foto memang benar, akan tetapi ketidakpuasan dan penasarannya terjawab sudah dan ia akhirnya tahu bahwa foto tersebut adalah foto lama.

Mengapa demikian? Karena pohon-pohon yang menjadi latar pada foto itu, ia lihat pada hari ini sudah sangat tinggi dan besar batangnya, juga rindang daunnya. Sedangkan di foto tersebut pepohonan itu masih nampak kecil dan daunnya baru tumbuh.

kondisi perempatan saraya saat ini (5/9/2014), courtesy Abdillah Onim

kondisi perempatan saraya saat ini (5/9/2014), courtesy Abdillah Onim

 

Kontan ini berdampak pada motif yang patut kita curigai. Ada apa di balik penyebaran kembali foto lama itu? Apa yang hendak disampaikan si penyebar utama foto lawas itu? Mengapa harus foto Hasan Nasrullah tokoh hizbusyaithon pentolan syi'ah yang dipilih? Semua itu pertanyaan yang wajib kita ketahui dengan sebenar-benarnya.

Tanggapan NGO Lokal di Gaza, NGO Asing di Gaza, para toko di Gaza terkait pemajangan foto Hasan Nasrullah

Terkait penyebaran foto Hasan Nasrullah tersebut, Bang Onim meminta pendapat dan kebenaran ke beberapa orang terpercaya di Gaza, juga NGO Asing di Gaza dan NGO Lokal di Gaza. Mereka semua membenarkan foto tersebut adalah foto lawas.

Yang menarik adalah, foto itu tidak tersebar di Gaza Palestina, dia hanya menjadi foto viral di Indonesia saja. Maka motif apa yang mendasari pelaku pertama menyebarkan foto Hasan Nasrullah di medsos Indonesia?

Menurut para NGO, sejak Gaza diblokade "Israel" selama 8 tahun, tidak pernah ada kasus pemajangan foto Hasan Nasrullah. Pun, jika ketahuan maka dilarang oleh pihak keamanan. Mereka heran kmengapa ada foto seperti itu?

Serentak mereka menyimpulkan bahwa pertama, foto tersebut ditujukan sebagai upaya untuk memojokkan, menjatuhkan, dan mengotori nama Hamas dan Brigade Al-Qassam. Yang kedua, mereka yakin bahwa foto tersebut adalah foto lama. Sehingga tidak relevan lagi dengan peristiwa perang "dedaunan yang dimakan ulat" beberapa waktu lalu.

Ketiga, sepertinya Iran dan Hasan Nasrullah kecewa karena pada saat Khalid Misyal -dalam kata sambutan di Qatar dan Negara-negara lain- tidak pernah menyebutkan nama iran dan nama Hasan Nasrullah terkait kemenangan pejuang Palestina di Gaza dalam peperangan 51 hari melawan militer zionis.

Sekali lagi kami katakan bahwa pemajangan foto Hasan Nasrullah tersebut adalah perbuatan oknum Syi'ah yang tak bertanggung jawab, bukan atas nama pejuang Palestina.

Siapa mereka yang memegang foto Hasan Nasrullah?

Pertanyaan ini tak kalah penting. Orang yang memegang foto Hasan Nasrullah adalah berasal dari Brigade Abo Ali Mustofa, bukan dari Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas. Brigade Abo Ali Mustofa(alm), adalah ketua dari gerakan yang pertama kali muncul di Gaza, gerakan tertua di Palestina, didirikan pada tanggal 11 Desember 1967.

Seorang pejuang Brigade Al-Qassam (tidak bersedia di sebutkan namanya) membenarkan bahwa, memang Brigade Abo Ali Mustofa juga ambil bagian dalam peperangan melawan Israel yang berlangsung selama 51 hari, akan tetapi mereka hanya melontarkan kurang dari 10-an roket ke "Israel".

Lagi pula, pejuang Brigade Abo Ali Mostafa di Gaza hanya beberapa orang saja, jumlah mereka tidak banyak, tidak sampai ratusan orang. "Kami sangat mengetahui siapa mereka dan kami selalu memonitor ruang gerak mereka. Mereka berperang kurang dari 0,50 persen. Bahkan, dalam peperangan 51 hari mereka tidak turun ke lapangan langsung untuk berhadapan dengan militer zionis atau hanya melontarkan roket ke "Israel" dari tempat yang jauh," konfirmasi seorang pejuang Al-Qassam kepada Bang Onim.

Ia melanjutkan, "begitu juga terkait penyebaran foto tersebut, itu foto lama dan ilegal karena pihak Hamas dan pejuang Palestina di Gaza melarang keras pemajangan foto-foto selain pejuang Palestina apalagi foto syiah Hasan Nasrullah. Pihak Hamas melarang keras, itu diluar dari pengawasan kami, sekali lagi itu foto lama, zaman dulu."

Sejalan dengan konfirmasi dari pihak Brigade Izzudiin Al-Qassam, Bang Onim juga meminta pendapat warga Gaza. Beberapa orang masyarakat Gaza yang ia mintai pendapat tentang Brigade Abo Ali Mustofa mengatakan bahwa, "mereka itu sangat membenci orang orang yang taat terhadap agama, bahkan soal ibadah, tidak mengutamakan dalam hal sholat. Bahkan sejak awal-awal gerakan ini berdiri, mereka tidak percaya akan adanya (Tuhan = Allah swt), ya sudah otomatis karena gerakan ini di awalnya di sponsori dan di biayai oleh Rusia."

massa PLFP

massa PLFP

Bang Onim mengiyakan pendapat orisinil warga Gaza tersebut. Sesuai realitas di lapangan memang benar, seperti itulah mereka. Karena selama di Gaza ia beradaptasi dengan siapa saja, termasuk memiliki beberapa teman dari Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) / الجبهه الشعبية التحرير فلسطين / Front Untuk Pembebasan Palestina, maka Bang Onim tahu betul bahwa jangankan bantuan penuh militer dari hizbu syaithon syi'ah, bantuan yang berdalih "kemanusiaan" bersyarat dari Iran dan Hasan Nasrullah bahkan ditolak oleh Hamas.

Sekitar 5 tahun lalu, pernah pihak Iran berencana membuat kantor cabang mereka di Gaza, dengan biaya senilai USD 250.000.000, berdasarkan info dari sumber terpercaya (dengan syarat anonim), akan tetapi ditolak keras oleh pihak Hamas. Begitu juga pihak hizbu syaithon, pernah berniat memberikan bantuan bagi warga Gaza yaitu berupa bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak Gaza.

Saat itu, pihak hizbu syaithon Libanon mau membantu tetapi dengan syarat yaitu di masing-masing tas sekolah anak-anak Gaza di tempel/pasang foto Hasan Nasrullah. Lagi-lagi syarat konyol itu ditolak keras oleh pihak Hamas, sesuai info orang dalam yang sama. Menurutnya, sebesar apapun bantuan dan sepenting apapun bantuan yang diberikan kepada warga Gaza, jika ada motif tertentu maka ditolak mentah-mentah oleh pemerintah di Gaza.

Seperti pada tahun 2011 akhir, ada sekelompok oknum Gaza mencoba mengadakan ritual syi'ah di Gaza. Maka sebelum mereka megadakan ritual syi'ah, kabar itu sudah langsung didengar oleh militer Palestina di Gaza.

Kontan oknum-oknum tersebut (lebih dari 20 orang) langsung digerebek dan dijatuhi hukuman oleh pihak berwenang Palestina, dengan hukuman dipukul seluruh anggota tubuhnya dengan menggunakan balok dan kayu. Namun tentu saja, sesuai syar'i, setelah itu mereka dimasukkan ke rumah sakit Kamal Udwan di Gaza bagina Utara.

Qodarullah, saat mereka sedang dalam masa pengobatan, Bang Onim sedang berada di rumah Sakit Kamal Udwan, sehingga ia mendengar langsung dari para pasien oknum terkait. Maka seluruh informasi tersebut di atas dapat dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran di mata Allah subhanahu wata'ala.

Saran Bang Onim kepada para pengguna medsos Indonesia

Kepada Tim Arrahmah, Bang Onim di Gaza hanya memberi saran saja. "Hati-hati dalam menyebarkan informasi, kroscek terlebih dahulu berita-berita yang disebarkan oleh media sosial, jangan langsung disebarkan (copas), untuk menghindari perdebatan yang tidak penting,' ujarnya bijak.

Ia menambahkan bahwa, perdebatan yang tidak penting akan membingungkan Ummat Islam, terutama Muslimin di Indonesia. Jangan sampai berita-berita di medsos yang 100% dipertanyakan keshohihannya (kebenarannya) tersebut, malah menegecewakan Pejuang Palestina di Gaza khususnya Brigade Izzuddiin Al-Qassam, yang Insyaa Allah benar-benar pejuang, bukan pejuang karbitan.

"Di tubuh rakyat Palestina sendiri masih berpotensi besar terjadi perpecahan internal antara Faksi Fatah dan Faksi Hamas. Maka, sudah sepatutnya kita ajarkan mereka, nasehati mereka agar dapat bersatu, jangan kita tunjukkan kepada mereka ketidakakraban kita di Indonesia," saran Bang Onim.

Ia juga menegaskan bahwa untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi dengan cita-cita menegakkan kembali ke-Khalifah-an, tentu kunci utamanya adalah umat Islam harus bersatu, tidak saling menghina, mencaci maki, saling membenci dan saling memfintah. Jangan bermimpi ke-Khalifah-an akan tegak di muka bumi, jika masih bercerai-berai. Lagi pula, aliran-aliran itu buatan manusia.

Mereka mengaku pembela Islam dan Masjid Al-Aqsha, namun ternyata misi utamanya tak lain dan tak bukan hanya memecah belah Ummat Islam saja. "Seperti syi'ah, ahmadiyah kalian jangan tega lah memperkeruh kondisi dan situasi di Palestina. Jika tidak berkeinginan untuk berjuang demi Islam dan berjuang membebaskan Masjid Al-Aqsha cukuplah diam saja, tak perlu mengatakan bahwa zionis adalah musuh utama kami. Nyatanya yang saya lihat di lapangan tidak seperti yang kalian ucapkan!" Demikian tegas Bang Onim menggarisbawahi geliat busuk syi'ah mencuci otak Muslimin Indonesia.

Bang Onim dan pengetahuan tentang syi'ah sebagai musuh Islam

Pria Indonesia yang kini menjadi aktivis independen pembela Palestina ini, kini giat melakukan jihad media dengan mendirikan sebuah radio internet bernama Suara Palestina. Meski ia mengaku sejak duduk di madrasah atau SMP, pengetahuan konflik timur tengahnya pas-pasan -karena pada saat itu jaman dulu tanpa listrik apalagi internet dan saat itu hanya TVRI saja, itupun acara nonton TVRI-nya dilakukan serentak oleh beberapa dusun bejubel di lapangan, tv hitam putih- namun ia telah mengenal Iran dan siapa itu hizbu syaithon dari Libanon.

Dari acara nobar (nonton bareng) itulah ia mengetahui nama Iran dan tentara hizbu syaithon di Libanon. Hingga pada tahun 2000 ia diajak merantau ke Jakarta oleh salah satu dokter dari NGO Kemanusiaan. Melalui pengajian yang ia ikuti, maka Bang Onim semakin mengetahui sepak terjang Iran dan hizbu syaithon syi'ah. Dahulu memang sempat terbersit dalam pikirannya bahwa inilah pasukan yang harapan Khalifah Umar radhiyallahu anhu dan Agama Islam, tanpa pengetahuan tentang Iran dan Hizbullah Libanon (sebelum mengetahui sejatinya mereka adalah hizbu syaithon).

Tetapi, ternyata selalu muncul tanda tanya dan timbul keinginan untuk lebih mengetahui peran Iran dan syiah hizbu syaithon, hingga Bang Onim berada di Gaza Palestina, di Turki, Mesir dan di Jordan. Bahkan saat ia pernah mendekam di penjara "Israel" saat mengikuti pelayaran Kapal Mavi Marmara menuju Gaza, ia tetap mewaspadai syi'ah.

Seharusnya mereka membuktikan kepada Ummat Islam seperti halnya ucapan mereka selama ini, jika benar "Israel" adalah musuh utama bagi mereka juga . Ternyata, mereka tidak berperan sama sekali dalam usaha membebaskan bumi Syam, dan Gaza Palestina, terutama pembebasan Masjid Al-Aqsha. Maka timbullah pemahaman utuh mengenai syi'ah dan hizbu syahithon dalam benak Bang Onim.

Ia kecewa atas kondisi dirinya sendiri yang pernah menjadi bagian dari penduduk Indonesia yang polos, karena pernah menerima syi'ah secara sukarela sesuai cekokan televisi ketika masih kecil dulu. "Maaf saya bukan syi'ah naudzubillah min dzalik dan juga saya bukan pro-syi'ah naudzubillah min dzalik," dengan nada tegas Abdillah Onim -yang berapa hari lalu telah memutuskan berhenti bekerja di TVONE- menyatakan kepada Tim Arrahmah.com.

Demi membela Palestina, ia kini mendirikan Radio Suara Palestina di Gaza. Dengan jiwa jihadis medianya, ia saksikan bahwa selama agresi "Israel" ke Gaza berlangsung selama 51 hari, dimana anak-anak Gaza dan wanita Gaza menjadi mangsa roket "Israel" dan pembantaian zionis durjana. Ketahuilah, tidak 1 pun roket Iran atau syi'ah hizbu syaithon, bahkan tak setengan roket pun tidak mereka lontarkan ke "Israel", padahal mereka sangat terkenal dengan kalimat "Israel adalah musuh utama dan musuh besar kami."

Bersama turunnya risalah ini, Bang Onim berkuat gagas, bahwa saat ini tengah terjadi makar syi'ah di Indonesia, dengan beragam cara, termasuk lewat TV dan media sosial. Tentu niatnya tulus, karena ia ingin Ummat Islam Indonesia melak dan sadar akan betapa bahayanya propaganda syi'ah, hingga meringsek ke ruang-ruang privasi kita di rumah sekalipun, diakses mudah lewat handphone dan televisi.

Berita ini Bang Onim akui bukan didasari motif untuk perpecahan, akan tetapi hanya berusaha mengangkat realita yang terjadi di lapangan jihad di Gaza Palestina, agar Ummat Islam tidak kebingungan. Maka dengan bismillah ia sertakan salam dari Gaza dalam bentuk tangkapan kamera yang baru ia ambil pada Jum'at (5/9/2014), pukul 3 sore waktu Gaza, sebagai tanda cinta guna membuka hati kita, eksklusif hanya Muslimin Indonesia dan dunia.

pejuang Al-Qassam pasca gencatan senjata, masih siaga

pejuang Al-Qassam pasca gencatan senjata, masih siaga

Al-Qassam siaga penuh selalu

Al-Qassam siaga penuh selalu

Di Palestina masih ada duka, sebab proses pembongkaran dan penghancuran rumah penduduk Gaza masih dilakukan budozer "Israel" biadab. Masih ada penduduk Palestina yang terluka, terutama anak-anak. Maka, perjuangan pun belum usai, karena gencatan senjata ini sejatinya hanya sementara dan dicederai zionis. Seperti dalam foto-foto ini, ada pesan terbuka yang mengetuk hati, menggugah langkah konkrit kita untuk membantu Ummat Islam yang tertindas di jalan Allah.

bocah Gaza terbaring tak berdaya

bocah Gaza terbaring tak berdaya

duka bocah Gaza, kehilangan sanak saudaranya

duka bocah Gaza, kehilangan sanak saudaranya

menanti penanganan dari paramedis

menanti penanganan dari paramedis

bahkan bayi merah Gaza pun dijadikan sasaran pemusnahan oleh "Israel"

bahkan bayi merah Gaza pun dijadikan sasaran pemusnahan oleh "Israel"

Sebagai jurnalis Indonesia di Gaza Palestina, Bang Onim berharap risalah ini menjadi bukti ukhuwah Islamiyyah untuk membangunkan Ummat yang sedang terlena. Semoga lewat kata kita bisa mengikat makna, semoga dengan media, dakwah bisa menyebar dan mengakar hingga ke manca negara.

Semua kabar dari Palestina terkini alhamdulillah sudah tidak terbatasi lagi oleh jarak, ruang dan waktu. Selain melalui streaming radio Suara Palestina, Muslimin Indonesia dapat mengikutinya melalui fanpage Abdillah Onim pada Facebook. Tsumma alhamdulillah. (adibahasan/arrahmah.com)

Waspada pecah belah umat Islam!

Posted: 06 Sep 2014 06:42 AM PDT

Acara temu tokoh terbatas di Kantor DPP HTI Crown Palace, Jakarta Selasa (2/9/2014)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Prof. Musjbiy Hasjbiy mengingatkan agar umat Islam segera bersatu kembali setelah terpecah dan terbelah saat pesta demokrasi pilpres kemarin. "Sekarang kita harus segera mengambil langkah nyata untuk menyatukan umat. Kita tahu dengan pilpres kemarin umat jadi terbelah," tegasnya. Hal itu disampaikannya pada acara Temu Tokoh terbatas yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Kantor DPP HTI Crown Palace, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Lebih lanjut Ketua Umum Muslim Brotherhood tersebut berharap agar HTI bisa lebih berperan untuk menggalang silaturahmi para tokoh umat agar kembali bersatu. "Kita perlu segera menyikapi dan menggalang silaturahmi dengan para tokoh dan ulama agar segera kembali bersatu. Jangan sampai umat terlalu lama terbelah karena mendukung calon presiden masing-masing. Saya berharap kepada HTI bisa segera mengambil langkah nyata untuk menyatukan umat," harap Prof. Musjbiy, tulis HTI Press.

Senada dengan itu, Zahir Khan mengungkapkan bahwa umat ini makin dipecah belah dan difitnah. "Umat Islam di Indonesia menjadi obyek utama bagi AS dan Yahudi untuk dipecahbelah. Ini mirip penjajah Belanda dulu, umat di adu domba. Saat ini umat dipecah belah dengan pilpres. Malah ada yang memanfaatkan isu ISIS untuk memojokkan kelompok Islam tertentu," tegas mantan Duta Besar RI untuk Bangladesh ini.

Sementara Ketua Perti, Amin Lubis, mengungkapkan kerugian umat jika ada tokoh yang memojokkan tokoh lain terkait isu khilafah. "Jika tokoh sudah ikut memecah belah umat dan memojokan tokoh lain maka yang rugi adalah Islam dan umatnya. Kita banyak masalah dan semakin banyak masalah jika tokoh umat saling memojokkan," tegas Amin.

Sedangkan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia M. Ismail Yusanto mengingatkan agar tokoh umat mewaspadai upaya mengkriminalisasi istilah dan simbol Islam. "Kita harus mewaspadai musuh Islam yang akan memecah belah umat dan mengkriminalisasi simbol Islam. Jangan sampai tokoh umat mau diadu domba. Misalnya, umat dibuat ngeri dengan bendera bertuliskan 'la ilaha illallah Muhammadu rasulullah'. Begitu juga umat menjadi benci dengan istilah jihad padahal tidak mungkin Indonesia merdeka tanpa jihad. Bahkan, asy-Syeikh Hasyim As'ary mengeluarkan Resolusi Jihad kala itu. Lalu sekarang ada kriminalisasi Khilafah. Padahal, Khilafah itu ajaran Rasulullah SAW dan bertebaran di dalam kitab para ulama. Maka kita harus segera mengantisipasi kriminalisasi terhadap Islam yang makin lebih jauh," ungkap Ismail.

Disisi lain, Ahmad Michdan mengingatkan bahwa saat ini sedang ada penjaringan masukan untuk meningkatkan Peraturan Pemerintah tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi Undang-Undang. "Saya menyampaikan penolakan tentang hal tersebut di hadapan Badan Legislasi DPR. Hal ini akan menimbulkan bahaya. Saya sudah lebih 14 tahun menangani masalah teroris, dan saya katakan tidak ada teroris kecuali dibuat-buat. Dulu tidak ada "teroris" di negara Ini. Ketika dibuat Perpu, ada belasan ditangkap. Saat muncul UU Antiterorisme dan Densus 88 orang yang ditangkap meningkat menjadi ratusan. Lalu makin tambah banyak lagi menjadi ribuan ketika ada BNPT. Hal ini menunjukkan ketidakefektifan peraturan dan UU"tegas Pembina TPM itu.

Senada dengan Ahmad Michdan, Ketua Korps Mubaligh Jakarta (KMJ) Edi Mulyadi mengingatkan bahwa isu ISIS bisa dijadikan pintu masuk membuat payung Hukum untuk memusuhi Islam. "Monsterisasi Islam terus bergulir dan serius. Mereka serius membuat payung hukum. ISIS itu pintu gerbang untuk memformulasikan dalam bentuk UU," ungkap Edi.

Di penghujung pertemuan itu puluhan tokoh yang hadir sepakat untuk menggalang ukhuwah dan akan segera bertemu dalam waktu dekat untuk mengambil langkah konkrit demi mempersatukan umat.

Acara temu tokoh terbatas yang dimoderatori M. Rahmat Kurnia ini dihadiri berbagai tokoh Ormas diantaranya; Prof. Musjby (Internasional Muslim Brotherhood), Zahir Khan ( Dewan Dakwah), Ahmad Fatih (JAS), Ahmad Mihdan (TPM), Amin Lubis (PERTI), Edi Mulyadi (KMJ), Abdurrahman Sapara (LAPMAS), M. Sabil Raun (Al Ittihadiyah), Kandi M. (PII), H.Muh, Mufti (SII). M. Ismail Yusanto (Jubir HTI), Wahyudi al Maroky dan Budi Darmawan (LF DPP HTI). Acara ini dihadiri pula oleh DPP HTI Rohmat S.Labib, Abu Zaid dan Farid Wajdi. (azm/arrahmah.com)

Sejarah panjang Jihad Palestina: Percik darah di serambi Al Quds

Posted: 06 Sep 2014 03:05 AM PDT

palestina di gaza melakukan rally

(Arrahmah.com) - Biadab. Ketika darah kaum Muslimin ditumpahkan oleh yahudi "Israel" laknatullah, bantuan apakah yang paling dibutuhkan oleh saudara-saudara Muslim kita di sana dan apa yang telah kita lakukan untuk meringankan beban mereka di sana?

Masalah Palestina tidak akan pernah selesai selama derita kaum Muslimin di negeri suci tersebut masih terjadi. Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah pernah mengatakan, Amerika tidak akan pernah memimpikan keamanan hingga kami benar-benar merasakannya di Palestina.

Nyatanya, percik darah masih tercecer di Serambi Al Quds. Ucapan dari mulut-mulut kecil dan tak berdosa, bocah-bocah malang Palestina menjadi saksi betapa kekejaman kaum yahudi laknatullah masih terjadi di bumi suci Palestina. Takkan mungkin air mata tidak menetes menyaksikan kekejaman tak berperi ini dari lubuk hati seseorang yang masih ada iman di dadanya.

Anak-anak kecil Palestina menanggung beban orang-orang dewasa. Langkah kecil mereka terhadang para penjahat yang zhalim dan laknat. Diusir dan diburu siang dan malam. Sedangkan kita khawatir dengan anak-anak kita sendiri, ketika tangannya kotor karena debu, sedangkan mereka anak-anak Palestina tangan mereka kotor kena peluru dan mesiu. Serta darah yang tertumpah. Mereka, anak-anak Palestina, tak pernah merasakan kenikmatan hidup sejak terlahir di dunia ini.

Syaikhul Jihad, Abdullah Azzam rahimahullah mengatakan bahwa kemuliaan Palestina tidak mungkin kembali hanya dengan ucapan-ucapan saja. Apakah mereka bisa mengembalikan sejengkal saja dari tanah Palestina?. Sesungguhnya dien Allah (Islam) tidak akan menang hanya dengan omong kosong belaka, dan negeri-negeri Islam juga tidak akan terjaga hanya dengan pantun, lagu dan syair serta lainnya.

Sungguh, Percik Darah di Serambi Al Quds ini akan menaikkan tensi ghirah kita kepada Islam, terutama kaum Muslimin Palestina. Jika bocah-bocah Palestina dengan lantang mengatakan : 'Beri aku senjata, maka demi Allah aku akan melawan mereka'. Maka bagaimanakah dengan kita ?

Syaikh Aiman Az Zawahiri hafidzahullah, amir Tanzdim Al Qaeda menaruh perhatian sangat besar terhadap Palestina dengan mengeluarkan pesan dengan judul "Palestina merupakan urusan kita dan urusan setiap muslim". Beliau berpesan :

"Oleh karena ini saya ingatkan kepada setiap orang yang merdeka dan terhormat di Palestina agar tidak membantu menjual Palestina dan tidak membantu menyerahkannya kepada yahudi ataupun berkompromi dengan mereka, meskipun hanya sebutir pasir.

Saya juga tujukan (peringatan saya) kepada setiap orang yang telah masuk dalam organisasi sekuler yang berpaling menjauh dari syariat dan menyerahkan sebagian besar Palestina, dan setuju dengan solusi setan barat dan timur.

Saya tujukan kepada mereka dan saya katakan : Kembalilah kalian kepada kebenaran, kepada jalan Islam dan jihad, berdirilah kalian bersama umat muslim di bawah panji tauhid melawan invasi baru salibis-zionis. Jika kita tidak menyadari bahwa Palestina bukanlah pusat peperangan antara salibis melawan Islam, maka kita tidak akan menyadari sesuatupun. Yakinlah kalian dengan Rabb kalian Sang Pencipta, Pemberi Rizki, Maha Kuat dan Maha Perkasa. Dan ketahuilah bahwa organisasi-organisasi tersebut "tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan." (Al-Furqan: 3). Lalu bagaimana mungkin mereka dapat melakukan segala sesuatu untuk kalian?"

Percik Darah di Serambi Al Quds juga mengisahkan bagaimana umat yang dihina di Palestina, bangkit dan memilih jalan kemuliaan mereka, jihad! Dari bumi para nabi tersebut, lahir singa-singa perjuangan yang rela mengorbankan hidupnya untuk sebuah kemuliaan abadi. Izuddin Al Qassam, Yahya Ayash, Syaikh Ahamd Yasiin rahimahullah, dan nama-nama syuhada yang tak bisa disebutkan satu persatu yang telah memercikkan darah mereka di Serambi Al Quds demi memenuhi janji mereka kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sungguh, kekejaman yahudi kepada kaum Muslimin hanya akan melahirkan para pemberani dari negeri tersebut.

Muhandi At Thahir, insinyur, ahli bom di brigade Izzuddin Al Qassam, Darin Taufiq, pelaku aksi syahid pertama dari kaum Muslimah, Ayat Al Akras, Riyyim Shalih Ar Riyaasyi, adalah contoh pemuda dan pemudi Palestina yang menempuh jalan syahid demi membela kehormatan kaum muslimin di Palestina. Keyakinan dan keberanian mereka mestinya memompa semangat jihad kaum Muslimin di mana pun mereka berada.

Jihad, Solusi Masalah Palestina

Syaikh Abu Mush'ab Az Zarqawi rahimahullah pernah mengatakan : "Sesungguhnya kami berjihad di Irak sementara mata kami tertuju ke Baitul Maqdis".

Palestina telah menjadi masalah seluruh kaum Muslimin yang masih ada setitik iman dan ghirah Islam dalam dadanya. Masalah ini tidak bisa dijadikan masalah lokal, hanya khusus rakyat Palestina saja, tetapi harus menjadi masalah global, seluruh ummat Islam sedunia. Kaum Muslimin wajib membebaskan tanah kaum Muslimin di Palestina.

Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah mengatakan: "Kepada saudara kami di Palestina. Kami ucapkan, Sesungguhnya darah anak-anakmu adalah darah anak kami. Dan darah kalian adalah darah kami. Darah dibalas darah kehancuran dibalas kehancuran. Kami bersaksi atas nama Allah bahwa kami takkan membiarkan kalian sampai kita menang…atau mati seperti Hamzah r.a.".

Syaikh Usamah menepati janjinya. Serangan 11 September 2001 dilancarakan dan merupakan jawaban langsung atas kebijakan politik Amerika membela agresor Israel yang membumi-hanguskan Palestina. Jadi, Amerika diserang bukan karena mereka adalah corong kebebasan, tetapi karena Amerika adalah pelindung utama kaum laknat yahudi yang menyiksa anak-anak kaum Muslimin.

Al Haznawi, salah seorang pelaku aksi syahid 11 September bersumpah berulang-ulang bahwa yang dilakukannya adalah karena dan untuk Palestina, untuk Palestina, dan Palestina. Begitu juga, Syaikh Abdul Aziz Al Muqrin, Syaikh Zarqawi, dan lainnya.

Demikianlah perjuangan umat Islam dalam upayanya membebaskan Palestina. Dahulu, Nabi Muhammad shallalahu 'alaihi wa sallam memuliakan Masjidil Aqsha dan Palestina. Para sahabat kemudian membebaskannya dan menjadikannya sebagai wilayah Islam. Kini Palestina terjajah dan didzalimi. Percik darah masih tercecer di bumi Palestina. Apakah yang telah kita lakukan ?

Ya Allah, berilah ketabahan iman dalam hati-hati saudara kami di Palestina, berikanlah mereka kemenagan, angkatlah segala kesulitan mereka... Allahumma amiin.

(Ukasyah/arrahmah.com)

Bom barel mematikan hantam pangkalan taksi di Aleppo

Posted: 06 Sep 2014 02:54 AM PDT

korban bom barel aleppo

ALEPPO (Arrahmah.com) - Helikopter Suriah menjatuhkan bom barel di sebuah pangkalan taksi di kota Aleppo pada Jumat (5/9/2014), menewaskan sedikitnya 12 warga sipil, termasuk seorang anak, kata salah satu kelompok pemantau, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

"Dua belas warga sipil, termasuk diantaranya seorang anak kecil, telah tewas dan lima lainnya menderita luka serius setelah beberapa helikopter meluncurkan dua barel yang sarat bahan peledak di kawasan Haidariyeh," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Seorang wartawan AFP di tempat kejadian tersebut melihat setidaknya selusin mayat berlumuran darah tergeletak di tanah. Salah satunya, yang terbungkus kain kafan, tampaknya seorang anak kecil.

Wartawan itu juga melihat beberapa orang dibawa dengan tandu. Mereka mengalami luka bakar dan luka pecahan peluru, dan beberapa orang lainnya berbaring di genangan darah di dekat karung pasir. Tidak jelas apakah mereka sudah mati.

Haidariyah merupakan lokasi pangkalan taksi yang terkenal, dan wartawan AFP mengatakan bahwa ia melihat banyak mobil yang hancur.

Hantaman bom barel tersebut menyebabkab lobang besar di jalan.

Seorang warga mengatakan: "Saya melihat mayat-mayat. Mereka adalah para pekerja, orang-orang yang sekedar mencoba untuk mencari jalan untuk mendapatkan sekerat roti di atas meja ... Anda dapat melihat jenazah-jenazah manusia."

Seorang pria yang manwarkan diri untuk membantu penyelamatan para korban mengatakan "Para sopir taksi itu berkumpul di sini untuk mengangkut para pekerja dan barang-barang ... Tidak ada pemberontak di sini."

Desember lalu, rezim Presiden Bashar al-Assad meluncurkan kampanye udara besar-besaran di Aleppo, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan tersebut.

Pada bulan Juli, Human Rights Watch mengecam kampanye udara yang dilancarkan oleh rezim Suriah, dan mengatakan bahwa serangan udara tersebut telah menewaskan 1.700 orang dalam lima bulan.

(ameera/arrahmah.com)

Aktivis Aljazair luncurkan jaringan media pro-Palestina

Posted: 06 Sep 2014 12:50 AM PDT

pro palestina

ALJIR (Arrahmah.com) - Sejumlah jurnalis dan pekerja media Aljazair pada Kamis (4/9/2014), mengumumkan peluncuran jaringan praktisi media sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina sebagaimana dilansir oleh MEMO.

Peluncuran jaringan media pro-Palestina tersebut bertujuan untuk memberikan saran dan solusi alternatif bagi sektor media untuk menyajikan gambaran yang paling akurat dari pelanggaran luar biasa yang dilakukan oleh "Israel" terhadap warga Palestina di Gaza.

Jariangan media tersebut menyerukan kepada seluruh pekerja di sektor media untuk bergabung.

Menurut aktivis dan pendiri jaringan tersebut, Belal Lrari, peluncuran jaringan media pro-Palestina itu bertujuan mewujudkan dan memperkuat nilai-nilai solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Jaringan tersebut secara resmi diluncurkan pada Jumat (5/9) di kedutaan Palestina di Aljir.

Lrari menjelaskan bahwa jaringan tersebut akan berkoordinasi dengan kelompok hak asasi internasional dan aktivis pro-Palestina.

(ameera/arrahmah.com)

"Israel" hantam lokasi militer Suriah

Posted: 06 Sep 2014 12:13 AM PDT

dataran tinggi golan

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Militer "Israel" menyatakan bahwa mereka telah menyerang lokasi tentara Suriah dalam menanggapi mortir dari Suriah pada Kamis (4/9) yang mendarat di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki "Israel".

Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa militer "Israel" mentweet melalui akun Twitter resminya yang mengatakan bahwa: "Beberapa saat yang lalu, setidaknya satu proyektil menghantam Dataran Tinggi Golan. Sebagai tanggapan, kami menargetkan lokasi tentara Suriah.... "

Militer "Israel" menambahkan bahwa tentara Suriah bertanggung jawab atas mortir yang ditembakan ke wilayah "Israel" dari Suriah.

Media "Israel" sebelumnya telah melaporkan bahwa sebuah roket jatuh di daerah terbuka di wilayah utara Dataran Tinggi Golan tanpa menyebabkan kerusakan atau cedera.

Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan mortir itu, dan sejauh ini rezim Suriah belum memberikan komentar resmi mengenai insiden tersebut.

Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah mortir telah mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh "Israel".

Militer "Israel" percaya bahwa mortir-mortir tersebut secara tidak sengaja nyasar ke wilayah Dataran Tinggi Golan akibat dari konflik Suriah yang telah melanda negara itu sejak Maret 2011.

(ameera/arrahmah.com)

KH. Agil Al-Munawwar: Radikalisme muncul karena salah tafsir

Posted: 05 Sep 2014 07:09 PM PDT

KH Said Agil Husein Al-Munawwar

JAMBI (Arrahmah.com) - Ketua Dewan Hakim Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) V 2014 KH Said Agil Husein Al-Munawwar mengatakan bahwa radikalime bisa muncul karena salah tafsir.

"Ada pondok pesantren, mempelajari kitab yang sama, namun mendapatkan output yang berbeda, ketika salah tafsir. Hal ini bisa terjadi ketika seorang mufassir yang belum siap menafsirkan suatu ayat, namun merasa siap, maka kemungkinan besar akan salah tafsir," jelas Kiai Agil saat ditemui kontributor Pinmas di arena MQK Jambi, Jumat (05/09), diwartakan laman kemenag.go.id.

Kiai Agil mengaku pernah melakukan penelitian dan menemukan bahwa salah tafsir bisa juga terjadi saat ada "halaqah-halaqah" yang dibuat oleh sekelompok mahasiswa, di mana dalam halaqah tersebut, tidak ada gurunya. Mereka membawa Al-Quran terjemahan, lalu masing-masing diskusi dengan kemampuan dan pemahamannya, kemudian mereka meyakini, hasil dari diskusi tersebut sebagai sebuah kebenaran yang harus diperjuangkan. Sisi lain, apa yang mereka diskusikan tersambungkan dengan pikiran-pikiran global.

"Nah, inilah bahayanya jika disaat belum siap bertafsir, tanpa seorang guru mumpuni yang membimbing, maka bisa memunculkan radikalisme, apalagi jika pikiran kita lagi kosong, sisi lain, ghiroh (semangat) kita dalam beragama sedang kuat," terang Kiai Agil.

"Bahkan, meski ada guru yang mendampingi, radikalisme bisa juga terjadi. Karena memang, untuk menafsiri suatu ayat, perlu banyak disiplin ilmu. Menurut al-Zarkasai (w 794 M), minimal dibutuhkan 47 cabang ilmu untuk menafsirkan suatu ayat. Untuk itu, mondoklah di pondok yang benar-benar diasuh oleh seorang kiai, bukan kiai karbitan, yang karena situasi, di-kiai-kan," saran mantan Menag ini.

Ditambahkan dia, radikalisme juga bisa terjadi saat seorang anak yang belum mempunyai bekal ilmu kuat, kemudian mendalami agama di tempat yang mengajarkan radikalisme. Jadi anak tersebut belum mempunyai filter dan basic kuat, yang terjadi kemudian adalah apa yang dia dapatkan, dimakan semuanya.

"Bekal ilmu memang penting, sebelum kita pergi belajar agama di tempat lain. Saya dulu kuliah dan tinggal di Arab Saudi selama 12 tahun, meski demikian saya berusaha dan bisa memilah pelajaran yang saya dapatkan. Meski demikian, kita berfikiran ortodoks" kenang Kiai Agil.

Dia mengatakan MQK yang diselenggarakan ini merupakan salah satu langkah riil yang dilakukan pemerintah, agar para santri mempunyai pemahaman yang kuat, benar dan mendalam tentang kitab kuning. Harapannya, ketika kelak menjadi seorang ahli agama, tidak radikal dan mengajarkan ajaran Islam rahmatan lil'alamin.

Kiai Agil melihat, kini pemerintah benar-benar memperhatikan santri. Bagi pondok pesantren yang tidak memiliki pendidikan formal, maka pemerintah mendorong para santrinya dengan live skill, tujuannya agar kelak saat berada dalam masyarakat, mampu beradaptasi lingkungan. Sedang bagi pondok pesantren yang memiliki pendidikan formal, diberi fasilitas laboratorium, komputer, perpustakaan dan lain sebagainya, banyak santri yang mendapatkan beasisiwa.

"Kalau tidak salah, ada sekitar 3.000 santri yang kini mendapat beasiswa kuliah di perguruan tinggi favorit. 1.500-an kini sudah mengabdi. Bahkan puluhan santri kini bergelar dokter" paparnya. (azm/arrahmah.com)