Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Australia bidik pasar Indonesia, LPPOM MUI: Halal keniscayaan

Posted: 18 Nov 2015 06:04 AM PST

Panel Diskusi Indonesia Australia Business Week di Hotel Ritz Carlton

JAKARTA (Arrahmah.com) - Trend dan potensi perdagangan dalam bidang makanan dan minuman makin meningkat dari tahun ke tahun. Kesempatan ini menjadi sebuah potensi yang sangat produktif khususnya bagi produk produk yang menjadi konsumsi publik sehari hari. Sektor riil dari produk pangan menjadi penggerak utama dalam perkembangan ekonomi di Australia.

Direktur LPPOM MUI, Dr. Lukmanul Hakim mengapresiasi perhatian pengusaha Australia terhadap Indonesia. Namun, ia mengingatkan, sebagai negara yang mayoritas Muslim produk halal suatu keniscayaan, halal sangat menjadi pilihan bagi konsumen di Indonesia. Jadi tidak heran jika, penduduk Indonesia sangat kritis akan kehalalan, khususnya bagi produk import. Latar belakang itulah yang menjadi tugas dari PPOM MUI dalam menjamin produk halal melalui proses sertifikasi halal.

"Indonesia dengan populasi muslim yang mencapai 200 juta jiwa menjadi pasar halal yang sangat besar. Banyak negara menjadikan Indonesia sebagai pasar dengan melakukan import maupun investasi industri di bidang produk pangan. Di sinilah halal menjadi salah satu syarat oleh konsumen Indonesia sebelum mereka mengkonsumsinya. Halal tidak hanya sebagai aturan dalam ajaran agama Islam namun juga telah menjadi ukuran produk yang berkualitas," ujarnya, lansir laman LPPOM MUI, Rabu.

Dalam konsteksnya di industri pangan, halal menjadi sangat sensitif di Indonesia. Kasus lemak babi yang menyebabkan lesunya industri pangan menjadi salah satu bukti bahwa halal sudah menjadi trend konsumsi penduduk Indonesia. Hal inilah yang juga dipahami oleh stakeholder seperti industri maupun pemerintah melalui regulasinya.

"Melalui acara panel diskusi ini kami berharap stakeholder dari Australia semakin paham akan kepentingan dan keinginan masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan konsumsi produk halal. Untuk melakukan itu semua LPPOM MUI telah melakukan kerjasama dan networking dengan beberapa lembaga sertifikasi halal Australia dan menerapkan standar LPPOM MUI dalam melakukan sertifikasi halal yang tergabung dalam World Halal Food Council," ujar Lukman.

Panel Diskusi Indonesia Australia Business Week diselenggarakan di Jakarta. Panel diskusi yang membahas bisnis makanan dan minuman ini dihadiri oleh Direktur LPPOM MUI, Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si. Kepala BPOM, Dr. Roy Sparinga, Ketua GAPMMI, Ir. Adhi Lukman dan Flora Chrisantie dari Aprindo. Tidak kurang dari 100 peserta yang sebagian besar adalah praktisi dari industri pangan yang berasal dari Australia. (azm/arrahmah.com)

Lanjutan sidang penyerangan kapal Mavi Marmara

Posted: 18 Nov 2015 05:31 AM PST

Suasana persidangan atas peristiwa berdarah penyerangan yang dilakukan tentara Israel terhadap aktivis kemanusiaan The Gaza Freedom Flotilla pada kapal penumpang MV Mavi Marmara 31 Mei 2010 silam, di Istanbul, Turki Rabu (18/11/2015)

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Pada hari ini, pengacara sekaligus Aktivis Hak Asasi Manusia dari beberapa perwakilan negara dunia, Rabu (18/11/2015) berkumpul di ruang sidang The 7th Criminal Court, Istambul, Turki untuk mengikuti persidangan lanjutan atas peristiwa berdarah penyerangan yang dilakukan tentara Israel terhadap aktivis kemanusiaanThe Gaza Freedom Flotilla pada kapal penumpang MV Mavi Marmara 31 Mei 2010 silam.

Advokat sekaligus Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center, Sylviani Abdul Hamid yang mengikuti persidangan ini menginformasikan bahwa sidang ini digelar untuk yang kesepuluh kalinya sejak dimulai pada bulan November 2 lalu dengan agenda sidang menghadirkan para saksi dari beberapa negara yang menjadi korban penyerangan brutal tentara Israel.

"Agenda sidang masih saksi, jumlah saksi yang hadir sekarang sekitar enam orang" katanya.

Pengadilan ini menurut dia, merupakan salah satu upaya menegakkan hak asasi manusia dan keadilan bagi para korban sekaligus keluarga korban. Berdasarkan data korban, sebanyak sepuluh orang tewas dan seratus lima puluh enam korban luka-luka dan 52 diantaranya luka berat.

Sylvi menyampaikan, walaupun pada akhir putusannya nanti hanya berlaku pada yuridiksi pemerintahan Turki, namun akan menjadi preseden Israel adalah negara pelanggar HAM. "kami berharap dunia melek dan mendorong PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) untuk menyeret Israel ke International Criminal Court".

Terkait dengan pembantaian aktivis kemanusiaan The Gaza Freedom Flotilla ini Spanyol dan Afrika Selatan telah mengeluarkan perintah penangkapan kepada pejabat tinggi pemerintah Israel termasuk Netanyahu apabila mereka menginjakkan kaki di dua negara tersebut hal ini sebagaimana dilansir beberapa media masa, Spanyol dan Afrika Selatan yang telah mengeluarkan Memo Penangkapan kepada pejabat tinggi pemerintah Israel termasuk Benyamin Netanyahu.

Sylvi dalam pernyataanya berharap peran Indonesia lebih besar dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana Preambule UUD 1945 yang menyatakan "Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan peri-keadilan".

Dia berharap kedepan Konstitusi Indonesia memungkinkan menggelar persidangan serupa terhadap para pelaku Kejahatan Kemanusiaan, walaupun sesuatu yang tidak mungkin untuk saat ini, karena terganjal aturan hukum. "Hukum Indonesia tidak memungkinkan menggelar sidang seperti ini, walaupun ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban, andaikan bisa bukan hanya Israel yang akan kita seret kedalam Peradilan tapi juga Penjahat Kemanusiaan lainya" jelasnya

(azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Terungkap pesawat Rusia jatuh dibom, Putin bersumpah akan balas dendam

Posted: 18 Nov 2015 05:05 AM PST

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang kecelakaan pesawat Rusia di Mesir di Kremlin Moskow, Rusia, Selasa, 17 November, 2015.

MOSKOW (Arrahmah.com) - Presiden Vladimir Putin bersumpah akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas peledakan sebuah pesawat Rusia di atas wilayah Mesir dan akan mengintensifkan serangan udara terhadap kelompok oposisi di Suriah, setelah Kremlin menyimpulkan bahwa sebuah bom telah menghancurkan pesawat itu bulan lalu, menewaskan 224 orang, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Selasa (17/11/2015).

Putin memerintahkan angkatan laut Rusia di Mediterania timur untuk mengkoordinasikan aksinya di laut dan di udara dengan angkatan laut Perancis, setelah Kremlin menggunakan pengebom dan rudal jelajah jarak jauh di Suriah dan mengumumkan akan memperluas kekuatan serangannya menjadi 37 pesawat.

"Kita akan menemukan mereka di mana saja di planet ini dan menghukum mereka," kata Putin tentang pelaku pengeboman pesawat pada pertemuan Kremlin yang disiarkan pada Selasa. Layanan keamanan FSB dengan sigap mengumumkan akan memberi hadiah sebesar $ 50 juta dalam perburuan global terhadap pelaku pengeboman.

Hingga Selasa, Rusia berupaya menepis pernyataan dari negara-negara Barat bahwa kecelakaan yang terjadi pada 31 Oktober itu adalah ulah "teroris", dan mengatakan bahwa lebih baik membiarkan penyelidikan resmi berjalan dengan sendirinya.

Tapi empat hari setelah insiden Paris yang menewaskan sedikitnya 129 orang, Alexander Bortnikov, kepala FSB, mengatakan dalam komentar yang disiarkan televisi bahwa jejak bahan peledak buatan luar negeri telah ditemukan di pecahan pesawat yang jatuh dan di barang-barang milik penumpang.

"Kami dengan tegas bisa katakan bahwa itu adalah aksi 'teroris'," kata Bortnikov pada pertemuan Kremlin.

Pemerintah Mesir telah menahan dua petugas di Sharm al-Sheikh, di mana pesawat yang jatuh itu berasal, untuk dimintai keterangan, dua pejabat keamanan dan seorang karyawan bandara, pada Selasa (17/11).

"Tujuh belas orang ditahan, dua dari mereka diduga membantu siapa pun yang menaruh bom di pesawat di bandara Sharm al-Sheikh," kata salah satu pejabat keamanan, yang menolak disebutkan namanya.

Airbus A321, yang dioperasikan oleh Metrojet, mengangkut wisatawan Rusia dari resor Mesir ke St Petersburg ketika kemudian meledak di atas Semenanjung Sinai, menewaskan semua penumpangnya. Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.

(ameera/arrahmah.com)

Spanyol mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benyamin Netanyahu

Posted: 18 Nov 2015 03:50 AM PST

Benjamin Netanyahu telah menyerukan untuk mengadakan pertemuan darurat pada Selasa malam (AP).

MADRID (Arrahmah.com) - Seorang hakim Spanyol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu dan pejabat pemerintah lainnya atas serangan mematikan di laut pada tahun 2010. Selama surat perintah tersebut berlaku, jika Netanyahu dan pejabatnya menginjakkan kaki di negara Eropa baratitu, mereka bisa ditahan dan diinterogasi, sebagamana dilansir oleh Yahoo News, Rabu (18/11/2015).

Insiden yang terjadi tahun 2010 adalah serangan terhadap sebuah armada, di mana sekelompok aktivis hak asasi manusia pro-Palestina berusaha untuk mendobrak blokade laut "Israel" atas Jalur Gaza.

Dalam sebuah baku tembak, sembilan aktivis pro-Palestina tewas. Sebagian besar yang meninggal adalah akitivis dari sebuah LSM Turki, IHH, yang diduga memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

Selain Netanyahu, para pejabat yang terlibat termasuk mantan Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman, mantan menteri pertahanan Moshe Ya'alon dan Ehud Barak, mantan Menteri Dalam Negeri Eli Yishai, mantan Menteri Intelijen Dan Meridor, dan Menteri Bennie Begin.

Para pejabat "Israel" sebagian besar meremehkan surat perintah Spanyol itu.

"Ini provokasi," kata Kementerian Luar Negeri Emmanuel Nahason kepada The Times of Israel, Selasa (17/11). "Kedutaan 'Israel' di Madrid menghubungi Jaksa Agung Spanyol untuk menutup kasus ini sesegera mungkin."

Kasus Spanyol melawan "Israel" pertama kali muncul setelah insiden pada tahun 2010, ketika tiga orang Spanyol yang berada di atas kapal Mavi Marmara menggugat Netanyahu dan para pengikutnya. Turki dan Inggris juga memulai penuntutan terhadap "Israel", The Jerusalem Post melaporkan, namun kedua upaya itu telah ditangguhkan.

Sebelumnya, kasus ini telah dirujuk ke Mahkamah Pidana Internasional, pengadilan internasional yang didirikan di Den Haag, Belanda, tapi kasus itu ditolak.

Akhirnya Hakim Spanyol Jose De La Mata menemukan celah hukum yang memberikan Spanyol otoritas yurisdiksi untuk membuka kembali kasus ini jika salah satu dari tujuh pejabat "Israel" itu menginjakkan kaki di Spanyol.

Hakim De La Mata telah menginstruksikan kepada polisi Spanyol untuk mengawasi perjalanan tujuh pejabat "Israel" yang dicurigai itu. Kecuali Netanyahu, yang memiliki kekebalan internasional, para pemimpin bisa ditangkap dan ditahan jika mereka memasuki Spanyol.

"Ini adalah masalah yang telah menjadi subjek proses hukum selama beberapa tahun," kata Nahason kepada surat kabar "Israel", Yedioth Ahronoth. "Kami berharap bahwa kasus ini akan ditutup segera, karena sudah lama."

(ameera/arrahmah.com)

Perancis mengancam untuk menutup Masjid

Posted: 18 Nov 2015 02:15 AM PST

france-mosque-600x250

PARIS (Arrahmah.com) - Menteri dalam negeri Perancis, Bernard Cazenueve, mengatakan pada Ahad (15/11/2015) ia akan memulai penutupan Masjid yang 'menebar kebencian'," seperti dilansir Cii Broadcasting (17/11).

Menurut menteri, keadaan darurat diumumkan negara itu akan memungkinkan untuk menyerang "dakwah kebencian" lebih cepat.

Pada Jumat (13/11) malam, delapan orang mengenakan sabuk peledak dilaporkan menyerang beberapa tempat di Paris, menewaskan 129 orang dan melukai lebih dari 350 orang di restoran, ruang konser Bataclan, dan di sekitar stadion Stade de France. Dilaporkan, ISIS bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada Juni, Cazenueve mengatakan bahwa sekitar 40 orang imam berkewarganegaaraan asing telah dideportasi dari Perancis karena diklaim 'menebar kebencian' dalam tiga tahun terakhir.

(fath/arrahmah.com)

MUI Bekasi minta produsen makanan aktif urus label halal

Posted: 18 Nov 2015 02:06 AM PST

Foto: Pameran Indonesia International Halal Expo Indhex 2013 di Jakarta

BEKASI (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi meminta para produsen agar mengurus label halal. Mengingat sertifikat halal pada label makanan sangat diperlukan untuk menjamin kebaikan makanan atau minuman pada umat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi, Rochimuddin Nawawi, mengatakan label halal tersebut dinilai penting bagi semua konsumen. Oleh karena itu, pihaknya berupaya keras agar produk makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Bekasi dapat memiliki label sertifikat halal.

"Semuanya harus jelas dong pastinya, nantinya kalau sifatnya lokal bisa di MUI Kabupaten Bekasi, kalau pertengahan bisa wilayah dan kalau sifatnya besar itu kewenangan MUI Pusat," jelasnya, lansir Poskotanews.

Menurutnya, saat ini baru 30 persen perusahaan yang sudah menyematkan label halal dalam produk yang mereka jual di Kabupaten Bekasi.

Tak hanya itu, label halal pun harus dimiliki bagi produsen makanan minuman baik di Industri Kecil Menengah (IKM) maupun pengusaha jasa catering yang ada. "Mudah-mudahan para pengusaha lebih aktif lagi untuk mengurus label halal,"ucapnya.

"Kalau untuk label halal itu ada tata cara untuk pengajuannya, misalnya dengan mengisi formulir dan data-data yang harus dilengkapi," ungkap Rochimuddin.

Dia menambahkan, sebelum pengusaha mengisi formulir yang ada, produk-produk yang dijual pun harus dicek terlebih dahulu, mulai dari bahan baku hingga kelengkapan lainnya. (azm/arrahmah.com)

Terduga penyerangan Paris diidentifikasi bukan pengungsi Suriah

Posted: 18 Nov 2015 01:30 AM PST

polisi-paris

PARIS (Arrahmah.com) - Semua terduga penyerangan Paris pada Jum'at (13/11/2015) telah diidentifikasi berkewarganegaraan Uni Eropa.

"Perlu digarisbawahi, profil para terduga memberitahu kita ini adalah ancaman internal," Federica Mogherini, wakil Presiden Uni Eropa. "Ini semua warga Uni Eropa, sejauh ini. Ini mungkin bisa berubah, tapi sejauh ini cukup jelas ini adalah masalah keamanan internal dalam negeri," tambahnya lagi dalam pertemuan menteri asing Uni Eropa.

Seperti dilansir Mint Press News (17/11), mayoritas terduga penyerangan di Paris adalah warga negara Paris dan Belgia. Paspor Mesir juga ditemukan, tetapi Duta Besar Mesir untuk Perancis mengatakan itu milik korban yang terluka kritis dan tidak pelaku.

Paspor Suriah menyebabkan keributan, dengan beberapa politisi di Eropa dan Amerika Serikat menyerukan penghentian pemukiman kembali pengungsi Suriah. Sejumlah gubernur negara mencoba untuk menggembosi program pemukiman. Para pejabat Amerika mengatakan kepada CBS News bahwa paspor mungkin palsu, sementara harian Inggris Independent melaporkan bahwa seorang pria ditangkap di Serbia sambil membawa paspor Suriah dengan pencocokan rincian dengan yang ditemukan di Paris.

(fath/arrahmah.com)

Mendapat ancaman bom, penerbangan menuju Paris dialihkan

Posted: 18 Nov 2015 12:03 AM PST

Salah satu pesawat milik penerbangan Air France. (Foto: Reuters)

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Dua penerbangan Air France menuju Paris dari Amerika Serikat dialihkan pada Selasa (17/11/2015) karena adanya ancaman bom.

CNN melaporkan bahwa salah satu dialihkan ke Salt Lake City, Utah, setelah lepas landas dari Los Angeles sedangkan yang kedua telah meninggalkan Washington dan dialihkan ke Halifax, Kanada.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Air France mengatakan kedua penerbangan telah menerima ancaman dari orang tak dikenal setelah masing-masing pesawat lepas landas.

"Sebagai tindakan pencegahan dan untuk melakukan semua pemeriksaan keamanan, Air France menerapkan aturan keselamatan yang berlaku, memutuskan untuk meminta pendaratan terhadap dua pesawat," ujar perusahaan penerbangan itu dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara Administrasi Penerbangan Federal mengonfirmasi kepada AFP bahwa penerbangan 65 dialihkan ke Salt Lake City.

Menurutnya, pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat namun menolak untuk mengomentari laporan ancaman keamanan.

"Penumpang telah dikeluarkan dari pesawat. Tidak ada penjelasan mengapa penerbangan dialihkan," ujar CBC Kanada dalam akun Twitter mereka.

Komentar di media sosial mengatakan bahwa pendaratan darurat terjadi dari pesawat yang lepas landas dari Los Angeles di Utah dengan banyak mobil polisi di lokasi pendaratan.

"Ini dialihkan ke Salt Lake City karena insiden keamanan," ujar FAA seperti dilansir CNN. (haninmazaya/arrahmah.com)

"Israel" gusar dengan pernyataan Menlu Swedia tentang serangan Paris

Posted: 17 Nov 2015 11:00 PM PST

Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom.

TEL AVV (Arrahmah.com) - "Israel" mengatakan bahwa pihaknya marah dengan pernyataan menteri luar negeri Swedia yang menghubungkan serangan Paris dengan penderitaan rakyat Palestina.

"Untuk menangkal radikalisasi kita harus kembali ke situasi seperti yang terjadi di Timur Tengah dimana tidak sedikit warga Palestina melihat tidak ada masa depan: [kecuali] kita harus menerima situasi ini atau melakukan kekerasan," Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom mengatakan kepada jaringan televisi SVT2T, sebagaimana dilansir oleh MEMO.

Ketika ditanya apakah dia khawatir tentang 'radikalisasi' pemuda Swedia, Wallstrom mengatakan: "Jelas, kami memiliki alasan untuk khawatir, tidak hanya di Swedia tapi di seluruh dunia - karena ada begitu banyak yang sedang menjadi 'radikal'. Di sini, sekali lagi, kita dibawa kembali ke situasi seperti yang terjadi di Timur Tengah, di mana tidak sedikit warga Palestina yang melihat bahwa tidak ada masa depan. Kita harus menerima situasi putus asa ini atau melakukan kekerasan."

 

 

Kemudian di Facebook, Wallstrom menyerukan kepada orang-orang untuk mencari penyebab ekstremisme sebelum memulai untuk memeranginya.

Menanggapi pernyataan Wallstrom, kementerian luar negeri "Israel" memanggil duta besar Swedia untuk Tel Aviv untuk memprotes pernyataan Wallstrom ini.

Pada Senin 16/11), juru bicara Emmanuel Nachshon menggambarkan pernyataan Wallstrom sebagai sesuatu yang "konyol".

"Menteri luar negeri Swedia adalah bias secara sistematis, bertentangan, dan satu sisi melawan "Israel" ketika ia menunjukkan hubungan antara serangan di Paris dan konflik antara 'Israel' dan Palestina," tambah Nachshon.

Wakil Menteri Luar Negeri "Israel" dari partai Likud, Tzipi Hotovely, mengatakan bahwa komentar itu "terang-terangan menghina dan anti-Semitisme yang keji".

(ameera/arrahmah.com)

8 orang meninggal akibat banjir bandang di Arab Saudi

Posted: 17 Nov 2015 10:00 PM PST

Polisi membantu mengatasi kecelakaan dan mengeluarkan kendaraan yang terjebak banjir di Jeddah. (Foto: Arab News).

JEDDAH (Arrahmah.com) - Hujan lebat dan angin kencang melanda Jeddah dan bagian lain di Arab Saudi pada Selasa (17/11/2015) menyebabkan delapan orang tewas, jalan-jalan banjir, pepohonan tumbang, pemadaman listrik secara luas, sebagaimana dilansir oleh Arab News.

Menurut laporan, dua orang tewas di distrik Faisaliyah ketika mereka tersengat listrik saat berpegangan ke tiang listrik di jalan yang banjir, sementara dua lainnya menderita luka-luka.

Di Hail, seorang anak terseret banjir di Wadi Bida bin Khalaf, kata Nafi Al-Harbi, juru bicara Pertahanan Sipil di wilayah tersebut.

Dia mengatakan bahwa tim penyelam berhasil menemukan tubuh anak itu, sementara pencarian sedang berlangsung untuk menemukan anak yang lainnya. Kedua anak itu adalah bersaudara, berusia 9 dan 12. Seorang anak Sudan juga berhasil diselamatkan di lembah yang sama.

Di Yanbu, para penyelam dari Pertahanan Sipil menemukan lima mayat, termasuk dua anak kecil, di desa Al-Bathna yang dilanda banjir.

Sebuah pencarian sedang berlangsung untuk mencari korban banjir lainnya di Wadi Al-Jafr, 40 km dari Madinah, menurut laporan yang dikutip dari Kolonel Khaled Mubarak Al-Johani, juru bicara Pertahanan Sipil di Madinah.

Bandara Internasional King Abdul Aziz mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa delapan penerbangan domestik ditunda karena cuaca buruk. Satu penerbangan internasional dialihkan ke Madinah.

Kepala Meteorologi dan Lingkungan memprediksikan bahwa cuaca buruk akan berlanjut hingga akhir pekan ini. Menteri Pendidikan Azzam Al-Dakhil mengumumkan bahwa sekolah di Jeddah akan tetap ditutup pada hari Rabu (18/11).

Kepala Sekolah Internasional India di Jeddah, Syed Mas'ud Ahmad, menegaskan bahwa hari Rabu akan menjadi hari libur dan para siswa telah diinformasikan melalui pesan teks.

Sekolah Internasional Pakistan di distrik Azizah Jeddah juga mengumumkan bahwa sekolah akan ditutup pada hari Rabu dan Kamis.

Banyak underpass yang tergenang air sehinga pihak berwenang terpaksa menutupnya. Sejumlah warga Arab Saudi dan warga asing terlihat di jalan-jalan dan gang-gang sedang mendorong kendaraan mereka keluar dari air setinggi lutut. Beberapa kendaraan yang rusak karena mesinnya kemasukan air telah ditinggalkan di pinggir jalan.

Menurut pernyataan dari sebuah kantor Pertahanan Sipil bahwa pihaknya telah menerima hampir 3.000 panggilan darurat. Ada 11 kasus yang dilaporkan dari pohon yang tumbang dan papan reklame yang runtuh di jalan-jalan utama.

(ameera/arrahmah.com)