Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Rezim Mesir menyiksa aktivis Islam hingga tewas di dalam penjara

Posted: 16 Nov 2015 03:32 PM PST

Penjara Mesir

KAIRO (Arrahmah.com) - Aliansi yang mendukung presiden yang digulingkan dalam kudeta militer pada 2013 lalu, Muhammad Mursi, pada Senin (16/11/2015) mengatakan rezim Mesir telah menyiksa salah satu anggotanya hingga meninggal dunia di dalam penjara.

Dalam sebuah pernyataan, Aliansi Nasional untuk Mempertahankan Legitimasi, sebuah organisasi pro-Mursi, mengatakan bahwa Emad Hassan (49) telah meninggal di penjara setelah disiksa oleh agen keamanan di provinsi Beni Sueif, lansir MEMO.

"Hassan tanpa ampun disiksa selama 12 jam sampai ia meninggal," ujar pernyataan aliansi.

Direktorat Keamanan Beni Sueif sebelumnya telah menyatakan bahwa Hassan telah meninggal tak lama setelah ditahan atas tuduhan menjadi anggota kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin, yang ditunjuk sebagai organisasi "teroris" pada akhir 2013 oleh rezim Mesir pimpinan As-Sisi.

Direktorat mengklaim bahwa Hassan jatuh sakit selama ia diinterogasi dan kemudian meninggal di rumah sakit.

Rezim Mesir telah melakukan tindakan keras tak berperikemanusiaan kepada anggota Ikhwanul Muslimin (IM) dan pendukungnya sejak kudeta militer dilancarkan pada 2013 yang menggulingkan Mursi dari kekusaan.

Selama dua setengah tahun, pasukan junta Mesir telah membunuh ratusan Muslim dan menahan puluhan ribu anggota IM dan para pendukung Mursi.

Menurut kelompok hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), 95 tahanan telah tewas di penjara-penjara Mesir sepanjang tahun lalu.

HRW yang berbasis di London juga melaporkan bahwa 79 warga sipil telah meninggal dunia dalam pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan keamanan Mesir pada bulan Agustus saja. (haninmazaya/arrahmah.com)

Turki: Kami telah memperingatkan Perancis dua kali mengenai penyerang Paris

Posted: 16 Nov 2015 03:07 PM PST

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat berpidato dalam KTT G20. (Foto: EPA)

ANKARA (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior Turki mengatakan Ankara telah membagi informasi untuk Perancis mengenai salah satu penyerang Paris, dua kali selama tahun lalu, namun tidak mendapat respon apapun dari otoritas Perancis.

Sejumlah negara termasuk Perancis, Belgia dan Turki terus memeriksa kekurangan keamanan yang memungkinkan serangan mematikan pada Jum'at (13/11/2015) terjadi di ibukota Perancis, Paris.

Serangan tersebut diklaim oleh Daulah Islam-yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS-yang menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 350.

Seorang pejabat senior Turki memberikan informasi latar belakang kepada Al Jazeera pada Senin (16/11/2015) tentang salah satu penyerang yang berusia 29 tahun dan warga asli Paris, Omar Ismail Mostefai, yang akhirnya meninggal saat melakukan penyerangan di gedung konser Bataclan pada Jum'at malam.

Pejabat tersebut mengatakan Mostefai memasuki Turki di tahun 2013 dan tidak ada catatan mengenai kepergiannya.

Pada bulan Oktober 2014, Perancis meminta informasi intelijen dari Turki mengenai empat orang "tersangka teroris", kata pejabat tersebut yang menambahkan bahwa selama penyelidikan mereka, otoritas Turki mengidentifikasi Mostefai sebagai tersangka kelima.

Pemerintah Turki memberitahu otoritas Perancis sebanyak dua kali-pada bulan Desember 2014 dan Juni 2015-mengenai Mostefai.

"Ini bukan waktunya untuk bermain game menyalahkan, tapi kami mendorong untuk berbagi informasi di atas untuk menjelaskan sejarah perjalanan Omar Ismail Mostefai ini," ujar pejabat Turki kepada Al Jazeera.

"Kasus ini jelas, menetapkan bahwa berbagi informasi intelijen dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk upaya 'kontra-terorisme'. Pemerintah Turki mengharapkan kerjasama yang lebih erat dari sekutu-sekutunya di masa depan."

Dalam pidato di KTT G20 pada Senin (16/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendesak untuk lebih sering berbagi informasi intelijen di antara mereka yang hadir.

Setelah serangan Paris, polisi Perancis telah melakukan penggerebekan di 168 lokasi di seluruh negeri dan menangkap 23 orang yang mereka tuduh sebagai anggota sebuah sel tidur di balik serangan Paris. (haninmazaya/arrahmah.com)

Houtsi: Serangan tidak akan berhenti sebelum serangan koalisi berhenti

Posted: 16 Nov 2015 07:13 AM PST

Milisi Syiah Houtsi Yaman.

SANA'A (Arrahmah.com) - Milisi Houtsi di Yaman, pada Ahad (15/11/2015), mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangannya di dalam wilayah Arab Saudi sebelum koalisi yang dipimpin Arab Saudi menghentikan serangannya di Yaman, juru bicara militer kelompok itu mengumumkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO.

Juru bicara Brigadir Jenderal Sharaf Ghalib Luqman mengatakan bahwa perasi militer dan komite rakyat di Jizan, Aseer dan Najran terus berlanjut dan tidak akan berhenti kecuali setelah serangan Saudi di Yaman berhenti.

Dari waktu ke waktu, milisi Houtsi dan sekutu mereka melancarkan serangan mortir di lokasi sepanjang perbatasan Saudi; terutama di Jizan dan Aseer.

Berbicara kepada kantor berita Yaman yang dikelola oleh Houtsi, Luqman mengklaim bahwa ratusan petugas Saudi tewas dan puluhan kendaraan hancur pekan lalu, namun Saudi memberlakukan pembungkaman berita tentang kerugian itu untuk menjaga semangat tentaranya.

Sementara itu, sumber militer yang berafiliasi dengan Houtsi mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal militer Saudi di lepas pantai Yaman.

(ameera/arrahmah.com)

Komandan musuh bersama 20 pasukannya bergabung dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan di distrik Sar Chakan

Posted: 16 Nov 2015 04:00 AM PST

ar-iia

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Sar Chakan provinsi Faryab utara mengatakan bahwa daerah besar seperti Alinji, Sar Jangal, Dewalak dan Kokak yang terdiri dari 17 desa kini berada di bawah kendali penuh Imarah Islam Afghanistan (IIA) setelah seorang komandan Arbaki - Ibrahim - bersama dengan 20 dari pasukannya menyatakan bertaubat dari kesalahan mereka dan bergabung dengan Mujahidin.

Disambut hangat oleh Mujahidin, sekelompok orang itu bersumpah untuk tidak pernah bekerja sama lagi dengan pemerintah antek musuh, lansir Voice of Jihad pada Ahad (15/11/2015).

Mereka juga berjanji untuk terus melawan penjajah serta pasukan bayaran mereka sampai napas terakhir mereka.

Kabar gembira ini datang sehari setelah sebanyak 10 komandan musuh bersama dengan 150 pasukan mereka bergabung dengan Mujahidin di distrik Pashtun Kot provinsi yang sama.

Pertaubatan musuh itu membuat seluruh area Gelum Baaf yang terdiri dari 12 desa dan terdiri dari sekitar 5500 rumah berada di bawah kendali Imarah Islam.

(banan/arrahmah.com)

Astaghfirullah, balita Palestina ditabrak jip militer "Israel" di Yerusalem

Posted: 16 Nov 2015 03:30 AM PST

AR-YE

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang balita Palestina menderita luka di kepalanya pada Ahad (15/11/2015) sore ketika ia ditabrak oleh sebuah kendaraan militer "Israel" di desa Bir Nabala barat laut Yerusalem, ungkap Kementerian Otoritas Kesehatan Palestina, sebagaimana dilansir Ma'an.

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Adel Khader Shahin (2) dari Bir Nabala dievakuasi ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah untuk pengobatan. Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang kondisi balita malang itu.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengklaim bahwa ia mengetahui "kecelakaan mobil kecil" yang melibatkan sebuah jip militer di luar Ramallah, tapi tidak dapat mengonfirmasi apakah ada orang yang terluka.

Juru bicara itu mengatakan bahwa insiden itu adalah sebuah kecelakaan dan tidak disengaja.

Jip militer "Israel" secara rutin berpatroli di jalan Palestina melalui Tepi Barat yang diduduki dan tidak tunduk pada peraturan lalu lintas. Ada sejumlah kasus di mana warga Palestina telah tertabrak mereka - baik sengaja dan tidak sengaja.

Dalam satu kasus yang terdokumentasi dengan baik pada bulan Juni, sebuah jip militer "Israel" menabrak warga Palestina yang menuduh tentara berusaha melempar bom Molotov. Warga Palestina itu dibiarkan mati kehabisan darah selama tiga jam sebelum tentara memperbolehkan jip itu disingkirkan.

Rekaman video yang beredar luas bulan lalu juga menunjukkan sebuah jip militer dengan sengaja menabrak pria Palestina saat terjadinya bentrokan, sebelum tentara turun dan menahannya.

(banan/arrahmah.com)

Polisi Perancis memburu seorang pelaku serangan Paris yang berhasil meloloskan diri

Posted: 16 Nov 2015 03:00 AM PST

ar-paris-attack-suspect

PARIS (Arrahmah.com) - Polisi di Perancis telah mengeluarkan permintaan untuk informasi tentang keberadaan seorang pria kelahiran Belgia yang dicari sehubungan dengan serangan Paris.

Abdeslam Salah (26) dinyatakan sebagai buronan berbahaya dan pihak berwenang telah memperingatkan dia tidak boleh didekati.

Dalam klaim tanggung jawab atas serangan Parisnya, kelompok "Daulah Islam", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS mengatakan telah mengirim delapan militan mereka ke Paris. Pihak berwenang Perancis mengatakan tujuh "teroris" tewas pada Jum'at (13/11/2015) malam.

Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Belgia RTBF mengatakan, mengutip kantor jaksa federal di negara itu, dua dari penyerang yang terlibat dalam serangan penembakan berasal dari Brussels, lansir Albawaba.

Polisi Belgia telah melakukan serangkaian pencarian yang difokuskan pada distrik Molenbeek Brussels dan jaksa mengatakan mereka sedang menyelidiki hubungan dengan mobil sewa Belgia yang ditemukan di Paris dekat lokasi serangan paling mematikan itu.

Polisi Perancis telah mempertanyakan ayah dan saudara laki-laki yang diduga terlibat dalam serangan terkoordinasi pada hari Jum'at di Paris itu.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh kantor berita Reuters mengonfirmasi polisi menahan orang yang dekat dengan salah satu penyerang.

Polisi telah mengidentifikasi salah satunya sebagai warga negara Perancis. Pihak berwenang telah menandai dia sebagai "militan Islam potensial".

Polisi Belgia menangkap tiga orang pada Sabtu (14/11) dalam penggerebekan terkait dengan serangan Paris.

Perdana Menteri Belgia mengatakan setidaknya salah satu dari mereka yang ditahan berasal dari distrik Brussels, Molenbeek. Dia diyakini telah menghabiskan malam sebelumnya di Paris, di mana dua mobil dengan nomor Belgia disita.

Molenbeek telah terhubung dengan dua serangan sebelumnya di Perancis. Para pejabat keamanan mengatakan senjata yang digunakan di toko kelontong halal Paris pada bulan Januari juga diperoleh di Molenbeek.

Presiden Perancis Francois Hollande telah menyatakan keadaan darurat dan mengumumkan tiga hari berkabung resmi setelah tiga tim yang terkoordinasi dari orang-orang bersenjata dan pengebom bunuh diri yang melakukan gelombang serangan di seluruh Paris menewaskan sedikitnya 129 orang. Hollande menyebutnya sebuah "tindakan perang" oleh kelompok yang menamakan dirinya ISIS.

(banan/arrahmah.com)

Untuk pertama kalinya Sekjen PBB mengunjungi Korea Utara

Posted: 16 Nov 2015 02:10 AM PST

Kim Jong Un dan militer Korea Utara

PYONGYANG ( Arrahmah.com) - Sekjen PBB Ban Ki-moon akan mengunjungi Korea Utara. Ini adalah pertama kalinya badan internasional akan mengunjungi negara komunis dalam lebih dari dua dekade, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.

Seperti dilansir CNN (16/11/2015), Ban berencana untuk melakukan perjalanan ke Pyongyang akhir pekan ini dan akan bertemu dengan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara. Ia berencana membahas senjata nuklir Korea utara.

"Kami telah melihat laporan, namun tidak akan mengomentarinya saat ini. Kami akan memberitahukannya jika ada perubahan," juru bicara Ban mengatakan kepada CNN.

Ia menambahkan, Sekjen selalu mengatakan bahwa ia siap untuk memainkan peran apa pun dalam rangka untuk meningkatkan dialog, stabilitas, dan perdamaian di semenjanjung Korea."

Sebelumnya, hanya dua Sekjen PBB yang telah mengunjungi Korea Utara. Ia adalah Kurt Waldheim pada tahun 1979, dan Boutros Boutros-Ghali pada tahun 1993.

Ban adalah orang Korea Selatan, ia pernah mengunjungi kota perbatasan Korea Utara Kaesong pada awal Mei tetapi perjalanan itu dibatalkan secara sepihak, Pyongyang menarik undangan tersebut.

(fath/arrahmah.com)

Tentara Zionis, paramiliter dan ekstrimis Yahudi bersama-sama menyerang warga Palestina yang akan memanen pohon zaitun

Posted: 15 Nov 2015 11:05 PM PST

Tentara Zionis dan ekstrimis Yahudi menyerang kebun zaitun milik warga Palestina. (Foto: Zamn Press)

BEIT UMMAR (Arrahmah.com) - Pada Ahad (15/11/2015), tentara pendudukan "Israel" bersama paramiliter dari sebuah koloni ilegal menyerbu kebun zaitun milik warga Palestina di kota Beit Ummar, utara Tepi Barat, menyerang keluarga Palestina dan memaksa mereka untuk meninggalkan kebun mereka sendiri.

Juru bicara Komite Populer melawan Dinding pemisah dan Pemukiman ilegal di kota Beit Ummar, Muhammad Ayyad Awad mengatakan ekstrimis Yahudi dari koloni ilegal Beit Ayin yang dibangun di atas tanah milik Palestina, dan tentara pendudukan "Israel", menyerbu kebun zaitun sebelum menyerang dan memaksa Hammad Abdul-Hamid Sleibi dan keluarganya untuk keluar dari tanah mereka sendiri.

Kebun tersebut terletak di Wad Abu Ar-Raeesh, utara Beit Ummar, dekat dengan koloni ilegal yang dibangun di atas tanah milik warga Palestina, lansir IMEMC.

Pasukan pendudukan menyerang warga Palestina dan mengejar mereka sambil mengancam akan menembak mereka jika tidak keluar dari kebun tersebut, sementara tentara menembakkan bom gas ke arah keluarga Abdul Hamid.

Dalam peristiwa lainnya, sumber medis Palestina melaporkan pada Ahad (15/11) bahwa balita berusia dua tahun terluka setelah kendaraan militer tentara Zionis menyerangnya di kota Bir Niabala di distrik Ramallah, dan seorang wanita terluka dalam insiden serupa di Ramallah.

Juga di hari yang sama, delapan warga Palestina termasuk seorang juru kamera yang bekerja untuk France Press telah terluka setelah ditembak oleh tentara pendudukan setelah beberapa kendaraan militer menyerbu kota Qalqilya di Tepi Barat utara. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ahrar Syam: Serangan yang melanda warga sipil di Paris dirasakan rakyat Suriah setiap hari

Posted: 15 Nov 2015 10:02 PM PST

Kepala sayap politik Ahrar al-Sham, Muhammad al-Shami. Foto: ElDorar AlShamia.

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Kepala sayap politik gerakan Islam Ahrar Syam, Muhammad Al-Shami, menekankan bahwa terorisme yang menewaskan warga sipil di Paris adalah sama dengan yang membunuh rakyat Suriah setiap hari dan memiliki sumber yang sama: rezim Asad dan produknya-kelompok ISIS-sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Ahad (15/11/2015).

Pernyataan itu diterbitkan di akun resminya di Twitter, di mana ia menekankan bahwa Paris tidak akan menjadi korban terakhir bagi "Bashar Asad" yang telah mengancam masyarakat internasional untuk mengekspor terorisme itu, menunjuk kepada keterlibatan Asad bersama dengan layanan keamanan Iran dan Irak membentuk organisasi ISIS, yang digunakan sekarang dalam rangka untuk mempromosikan dirinya sebagai pejuang terorisme.

Al-Shami mengatakan, "mengalahkan Daesh (ISIS-red) tidak akan tercapai oleh cara-cara militer dan keamanan, Daesh adalah sebuah proyek intelektual dan sosial dan tidak akan dikalahkan kecuali hanya oleh sebuah proyek alternatif yang dipimpin oleh mayoritas di Suriah. Kebijakan internasional yang gagal dalam perang melawan Daesh memberikan lahan subur kepada Daesh untuk menyebarkan ideologinya dan merekrut lebih banyak penjahat di dalam dan di luar Suriah ".

Banyak faksi revolusioner Suriah yang dipimpin oleh Jaisyul Islam, Ajnad Syam dan Jabhat As-Syamiyyah mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka mengutuk serangan Paris.

(ameera/arrahmah.com)

Tausiyah K. H. Muhammad Arifin Ilham tentang kondisi ummat Islam saat ini

Posted: 15 Nov 2015 09:30 PM PST

Ustadz Arifin Ilham

(Arrahmah.com) - Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuhu.

Allahu Akbar...

Kita hidup di era penuh tantangan, godaan, fitnah, kezholiman, ma'siyat sampai masa bodoh. Kaum kuffar terus memerangi bahkan setiap hari kita dapat menyaksikan saudara kita dibunuh karena mereka Muslim. Demikian pula kaum musyrikiin yang didukung oleh kaum faasiqiin dan munafiqiin yang boleh jadi mereka beragama Islam tetapi anti Syariat Allah, pobia terhadap Islam, mendukung bahkan bekerja sama hingga membuka jalan kekufuran dan kemusyrikan berkuasa.

Sementara yang mengaku muslim sendiri banyak yang terlena dengan dunia ma'siyat dan berbuat zholim pada saudaranya, plus ada Muslim yang asyik dengan dirinya, hobbynya, bersikap masa bodoh, cuek, seakan-akan tidak ada terjadi apa apa, bahkan kadang terhadap keluarganya sendiri yang jauh dari Islam. Belum lagi perpecahan umat Islam yang semakin memperparah keadaan ummat mulia ini.

Subhanallah, keadaan ini persis yang telah Rasulullah sampaikan pada 15 abad silam, dari Tsauban radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "hampir terjadi keadaan dimana ummat-ummat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang rakus yang mengerumuni makanannya". Salah seorang sahabat berkata, "Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?" Nabi berkata: Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa' (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allah akan mencabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn". Kata para sahabat, "Wahai Rasulullah, apa Wahn itu? Beliau bersabda, "Cinta dunia dan takut mati" (H.R. Abu Daud no. 4297, Ahmad 5/278).

Lantas bagaimana sikap kita, sahabatku?!

Semakin takutlah kepada Allah. Tetapkan diri dalam Istiqomah. Bangunlah sholat malam, selalu berjamaah di mesjid, Hidupkan hati selalu berzikir, selalu jaga wudhu, hidupkan sunnah Rasulullah, jaga, bimbing, selamatkan keluarga. Bergabunglah dengan para sahabat yang shaleh.

Dengar nasehat dan berguru pada ulama istiqomah, hadirilah majlis ilmu dan zikir, maksimalkan perhatian, pikiran, harta dan doa terhadap keadaan ummat terutama saudara saudara kita yang ditindas.

Sederhanalah, jangan banyak tertawa, jaga perasaan. "How can we sleep on the blood of syuhada Palestina, Afghan, Irak, Syuria, Africa...". Tetaplah bangga dengan Islam, teruslah berdakwah.

Kondisi kaum muslimin yang tertindas

Kondisi kaum muslimin yang tertindas

Sungguh sikap ini memang berat, dan kadang dianggap asing, aneh, kampungan, sok alim, ekstrem bahkan dituduh teroris.

Rasulullah bersabda, "Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Karena itu, beruntunglah orang-orang yang 'asing'." (HR Muslim).

"Akan datang kepada manusia masa (ketika) orang yang bersabar menjalankan agamanya di antara mereka seperti memegang bara api" (HR. Tirmidzi).

Allahumma ya Allah, selamatkanlah kami, keluarga kami, negeri kami, seluruh ummat Rasulullah yang sangat kami cintai...aamiin.

*dikutip dari facebook K. H. Muhammad Arifin Ilham.

(*/arrahmah.com)