Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tentara junta Mesir kembali menghancurkan puluhan terowongan yang menghubungkan Gaza dengan Mesir

Posted: 09 Nov 2015 03:16 PM PST

Mesir telah memberlakukan langkah-langkah yang semakin keras menargetkan warga Palestina di Jalur Gaza sejak 2013. (Foto: Al Jazeera)

KAIRO (Arrahmah.com) - Mesir kembali mengumumkan bahwa pasukannya telah menghancurkan 31 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza dengan Mesir sepanjang bulan lalu, ujar juru bicara militer Mesir.

Di bulan Oktober, pasukan Mesir menemukan dan menghancurkan 31 terowongan di sepanjang kota perbatasan Rafah, menurut pernyataan juru bicara militer Mesir Brigjen Muhammad Samir dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Ahad (8/11/2015), seperti dilansir Al Jazeera.

Pengumuman militer Mesir datang di hari yang sama ketika terjadi pertemuan antara pemimpin rezim Mesir, Abdul Fatah Al-Sisi dengan Presiden boneka Palestina Mahmoud Abbas di Kairo.

Sisi mengklaim bahwa apa yang dilakukan Mesir di daerah perbatasan Gaza adalah untuk "mengamankan perbatasan" dan bahwa perbatasan Rafah bisa beroperasi "normal" jika Otoritas Palestina (pimpinan Mahmoud Abbas) mengambil kendali wilayah itu.

Gaza merupakan rumah bagi sekitar 1,8 juta warga Palestina. Wilayah tersebut mengalami situasi kemanusiaan yang memprihatinkan sejak blokade ketat diberlakukan oleh otoritas Zionis "Israel" setelah Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007.

Bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, terowongan merupakan satu-satunya akses untuk mereka mendapatkan makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan keperluan lainnya dari wilayah Mesir.

Saat ini warga Palestina di Jalur Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan setelah perang 51 hari yang dilancarkan "Israel" di musim panas lalu.

Perang tersebut menewaskan lebih dari 2.200 orang dan meninggalkan sekitar 96.000 properti hancur atau rusak, menurut laporan PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pemberontak Syiah Houtsi menduduki sejumlah posisi strategis di Yaman selatan

Posted: 09 Nov 2015 04:30 AM PST

Armed Yemeni tribesmen from the Popular Resistance Committees, supporting forces loyal to Yemen's Saudi-backed President Abedrabbo Mansour Hadi, fire from a tank in the area of Sirwah, west of Marib city, on November 3, 2015. AFP PHOTO / ABDULLAH AL-QADRY

YAMAN (Arrahmah.com) - Pemberontak Syiah Houtsi dilaporkan kembali menduduki beberapa posisi strategis di Yaman selatan dalam beberapa bulan terakhir, sumber militer mengatakan pada Ahad (8/11/2015), sebagaimana dilansir MEE.

Di provinsi Lahj, yang berbatasan dengan Aden, sumber mengatakan kepada AFP bahwa para pemberontak Houtsi sekarang memposisikan diri mereka di sebuah bukit yang menghadap pangkalan udara Al-Anad yang strategis

Tempat itu merupakan basis pasukan Sudan dari koalisi yang dipimpin Arab yang telah memerangi Houtsi di Yaman sejak Maret.

Penyebaran Houtsi di dekat Al-Anad, yang berlangsung tanpa pertempuran, "menimbulkan bahaya nyata bagi pasukan pro-pemerintah dan pasukan koalisi," kata seorang sumber militer kepada AFP.

(banan/arrahmah.com)

Dituduh menyerang 3 warga "Israel", pemuda Palestina ditembak mati pasukan Zionis di selatan Nablus

Posted: 09 Nov 2015 04:00 AM PST

ar-nab

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis "Israel" menembak mati seorang warga Palestina pada Ahad (8/11/2015) setelah menuduhnya melakukan serangan kendaraan hingga mengakibatkan tiga warga "Israel" terluka dekat Persimpangan Tapuah di selatan Nablus, lansir Ma'an.

Media "Israel" melaporkan bahwa selain tiga warga "Israel" terluka dalam serangan itu, seorang warga "Israel" lainnya berusia 23 tahun juga tertembak dan terluka di kakinya ketika peluru yang ditujukan ke arah pemuda Palestina itu memantul saat kejadian.

Dua dari empat warga "Israel" itu telah dievakuasi menggunakan helikopter ke rumah sakit terdekat, salah satunya dalam kondisi kritis.

Warga Palestina yang mengemudikan mobil dan dituduh melakukan serangan itu telah diidentifikasi sebagai Sulaiman Aqel Muhammad Shahin (22), dari Kota Al-Bireh di Ramallah.

Menurut reporter Ma'an yang melaporkan dari dekat tempat kejadian, pasukan "Israel" menutup pos pemeriksaan Huwwara dan Tapuah di sebelah selatan Nablus setelah kejadian. Pos-pos pemeriksaan itu mengontrol salah satu rute utama yang menghubungkan utara Tepi Barat yang didududki ke distrik-distrik tengah dan selatan.

Kematian Sulaiman menandakan telah 76 warga Palestina yang gugur sejak awal bulan lalu, sebagian dari mereka ditembak mati oleh pasukan "Israel" dengan tuduhan melakukan percobaan serangan dan melakukan serangan yang sebenarnya terhadap militer dan warga sipil "Israel".

Pada hari Jumat, pasukan biadab "Israel" bahkan menembak dan membunuh seorang wanita Palestina tua setelah menuduhnya melakukan serangan kendaraan di Halhul, utara Hebron.

Seorang juru bicara di Shaare Zedek Medical Center di Yerusalem mengatakan kepada Ma'an bahwa wanita berusia 72 itu meninggal setelah tiba di rumah sakit.

(banan/arrahmah.com)

Roket Gaza mendarat di "Israel" selatan

Posted: 09 Nov 2015 03:30 AM PST

ar-gaza-rockets-hit-Israel-via-AFP

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sebuah roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza mendarat di "Israel" selatan pada Ahad (8/11/2015) malam tanpa adanya laporan mengenai korban cedera, kata militer "Israel", sebagaimana dilansir Albawaba.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan bahwa "sirene terdengar di seluruh wilayah di Shaar Hanegev," sebuah daerah "Israel" timur di Gaza utara.

Dia mengatakan roket jatuh di area terbuka, tanpa adanya korban cedera yang dilaporkan, dan tentara "Israel" sedang menyelediki daerah itu.

Ketegangan telah berkobar di wilayah Palestina yang diduduki dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah roket telah ditembakkan dari Gaza ke "Israel", tanpa cedera atau kerusakan yang dilaporkan.

Tentara "Israel" telah meluncurkan serangan udara balasan di hampir setiap kasus serangan perlawanan Palestina. Satu serangan pada 11 Oktober lalu membunuh seorang wanita hamil Palestina, Nour Hassan, dan putri mungilnya yang baru berusia 2 tahun, Rahaf.

Militer "Israel" mengatakan telah menyerang "fasilitas manufaktur senjata Hamas" dan tidak menyebutkan korban jiwa.

Hamas tidak mengklaim bertanggung jawab atas setiap serangan roket sejak perang yang menghancurkan tahun lalu, dan gerakan perlawanan Palestina itu telah berusaha untuk menekan banyak kelompok bersenjata yang lebih kecil yang beroperasi di wilayah itu.

(banan/arrahmah.com)

Pertempuran sengit antara Mujahidin Imarah Islam Afghanistan melawan ISIS meletus di provinsi Zabul

Posted: 09 Nov 2015 03:00 AM PST

Mujahidin iia

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari Afghanistan pada Ahad (8/11/2015) mengatakan bahwa pertempuran antara Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melawan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, meletus di provinsi Zabul selatan Afghanistan.

Pajhwok Afghanistan melaporkan bahwa pertempuran yang sedang berlangsung itu telah menyebar ke distrik Khak-i-Afghanistan dan Dai Chopan.

Sebanyak 50 pasukan dari kedua belah pihak dilaporkan telah gugur dan 30 lainnya terluka.

Zainullah, warga daerah itu, mengatakan bahwa seorang komandan senior IIA, Pir Agha, merupakan salah satu di antara Mujahidin yang gugur. Ia mengaku melihat 19 Mujahidin IIA dalam kondisi terluka dan 35 anggota ISIS ditawan oleh Mujahidin.

Sementara itu, kepala distrik Arghandab Haji Mahmand Nasratyar mengonfirmasi bentrokan yang sedang berlangsung dan mengatakan puluhan "militan" di kedua belah pihak telah berguguran.

Ia mengatakan delapan warga sipil, termasuk empat wanita yang disandera oleh anggota ISIS, juga terbunuh dalam bentrokan itu.

Di Nangarhar, dua belas ekstrimis ISIS dilaporkan tewas di distrik Achina. Kepala distrik, Haji Ghalib Mujahid, mengatakan operasi yang diluncurkan beberapa hari lalu melawan ISIS masih berlangsung.

Dia mengatakan bahwa 12 ekstrimis ISIS tewas dan dua lainnya luka-luka di Shadali, Tangi, Abdul Khail dan daerah Peshay pada hari Sabtu.

(aliakram/arrahmah.com)

Dugaan korupsi Ahok, ini kata KPK

Posted: 09 Nov 2015 01:39 AM PST

RS Sumber Waras

JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Zhong Wan Xie alias Ahok, Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji mengaku belum menerima hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Padahal permintaan audit telah dilayangkan sejak Agustus lalu menyusul laporan pengaduan masyarakat dari pengamat perkotaan Amir Hamzah.

Laporan yang sama juga diterima KPK dari Panitia Khusus RS Sumber Waras DPRD DKI Jakarta yang diwakilkan diantaranya oleh Abraham Lunggana alias Lulung.

Keduanya menilai tak ada itikad baik dari Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Ahok untuk menyelamatkan uang negara.

Karena belum menerima hasil audit dari BPK, maka KPK menurut Indriyanto belum melangkah ke tahap penyelidikan.

"Kami belum menerima audit investigasi BPK. Belum masuk ke penyelidikan," kata Indriyanto, lansir CNN Indonesia, Senin (9/11/2015).

Hasil audit investigasi BPK akan dijadikan dasar untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni penyelidikan. Hasil audit pun akan dikaji terlebih dulu oleh tim penyidik sebelum melakukan ekspose atau gelar perkara.

"Kalau kelak sudah diterima KPK, hasil audit investigasi harus dikaji dan dievaluasi dulu untuk menentukan dapat tidaknya pemeriksaan lidik," kata Indroyanto.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK RI, Yudi Ramdan, menjelaskan tim audit telah turun ke lapangan dan mengumpulkan sejumlah bukti terkait. Target penyelesaian audit belum ditentukan dan tergantung dari kondisi di lapangan.

Ahok dilaporkan ke KPK atas pembelian tanah rumah sakit itu. Dari laporan hasil audit BPK terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014, penentuan harga beli tanah oleh pemerintah daerah tak melalui mekanisme penilaian yang wajar.

BPK menilai pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit pemerintah seluas 3,7 hektare itu dapat merugikan pemerintah daerah sebanyak Rp191 miliar. BPK menemukan perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di di sekitar Rumah Sakit Sumber Waras yakni di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa.

Dalam laporannya, BPK meminta Ahok untuk membatalkan pembelian. Jika tidak mau, badan audit negara ini meminta Ahok memulihkan indikasi kerugian minimal senilai Rp191 miliar.

Ahok juga direkomendasikan meminta pertanggungjawaban Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) agar menyerahkan lokasi fisik tanah di Jalan Kyai Tapa. Lokasi ini sesuai yang ditawarkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bukan lokasi di Jalan Tomang Utara.

Selain itu, BPK juga merekomendasikan Ahok menagih tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan YKSW selama 10 tahun sejak 1994 hingga 2014 senilai lebih dari Rp3 miliar.

Tak mengindahkan rekomendasi tersebut, Ahok justru ngotot membeli lahan pembangunan RS Sumber Waras.

Sebelumnya sejumlah orang dari elemen masyarakat Jakarta telah melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ahok ke Polda Metro Jaya. Juru bicara Ustaz Jafar Shadiq mengatakan, bahwa ada tiga kasus dugaan korupsi yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Senin (7/9/2015).

Pertama. Indikasi Kerugian Negara senilai Rp.1.691.393.636.322,- (Satu Trilyun Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Enam Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Dua Rupiah) dalam proses Penetapan Nilai Penyertaan Modal dan Penyerahan Aset Pemprop DKI Jakarta kepada PT Trans Jakarta (BUMD) melalui INBRENG (Penyertaan Modal Pemerintah selain uang tunai) yang dilakukan lewat proses yang tidak sesuai ketentuan.

Kedua. Indikasi Kerugian Negara senilai Rp.8.582.770.377,- (Delapan Milyar Lima Ratus Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah) dalam proses Penyerahan Aset INBRENG Pemprop DKI Jakarta berupa tanah seluas 234 meter persegi dan Tiga Blok Apartemen yang tidak diperhitungkan sebagai Penyertaan Modal Pemerintah pada BUMD.

Ketiga. Indikasi Kerugian Negara senilai Rp.191.334.550.000,- (Seratus Sembilan Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Empat Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dalam proses Pengadaan Tanah Rumah Sakit Sumber Waras dalam rangka pembangunan Rumah Sakit Khusus Jantung dan Kanker Pemprop DKI Jakarta. (azm/arrahmah.com)

Di Sulsel polisi tak disiplin dihukum jadi marbot

Posted: 09 Nov 2015 12:49 AM PST

marbor masjid

ENREKANG (Arrahmah.com) - Di Enrekang Sulawesi Selatan personel polisi yang tidak disiplin dihukum menjadi marbot masjid dengan tugas membersihkan masjid, menyapu, mengepel dan mengatur sendal para jamaah shalat. Selain itu dibina mental spiritualnya.

Kapolres Enrekang, AKBP Leo Joko Triwibowo menerapkan sanksi kepada anggotanya yang melanggar disiplin dan etika dengan cara beribadah dan melayani jamaah di dalam masjid.

"Pokoknya semua dilakukan oleh anggota. Mulai dari membersihkan masjid, menyapu, mengepel dan mengatur sendal para jemaah yang datang beribadah. Anggota tidak boleh keluar masjid selama masa hukuman," katanya Leo di Enrekang, Ahad (8/11/2015), lansir Antara.

"Sejak saya masuk menjabat sebagai Kapolres di Enrekang ini saya menerapkan sanksi hukumannya di masjid untuk anggota yang beragama Islam," ujar Leo lagi.

Dia mengatakan, program pembentukan dan penguatan mental serta iman itu menjadi andalannya dalam menghadapi masalah pelanggaran dari anak buahnya tersebut.

Menurut Leo, pelanggaran yang dilakukan oleh anggota itu sudah disadarinya dan karena mengabaikan sanksi-sanksi yang mengaturnya sehingga pelanggaran kerap dilakukan oleh anggota tertentu.

Namun dengan program pemberian sanksi itu, Leo mengaku jika programnya cukup ampuh dan sudah terbukti kepada para anggotanya yang melakukan pelanggaran hukum baik disengaja maupun yang tidak disengaja.

"Kan anggota yang melakukan pelanggaran itu bermasalah pada mental dan keimanannya. Nah, ini yang coba saya perbaiki agar mereka yang melanggar bisa menyadari kesalahannya," katanya.

Sejak bertugas di Polres Enrekang setahun lalu, dia mulai menerapkan metode penghukuman itu dan terbukti sudah lebih 10 orang anggotanya mengakui kesalahan tanpa mengulanginya lagi.

Bahkan, mereka yang pernah menjalani masa hukuman sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan Polri itu memperlihatkan adanya perubahan yang cukup signifikan.

Perubahan itu meliputi mental serta keimanannya. Mereka lebih rajin dan taat lagi beribadahnya karena selama masa penghukuman selama 21 hari itu para pelanggar diharuskan menginap di masjid.

"Sesuai dengan jumlah hari penahanannya. Kalau pelanggaran disiplin biasanya 21 hari dan itu kita tidak kurung di penjara. Kita justru kurung anggota di masjid dan tidak boleh keluar selama masa hukuman," kata Kapolres.

Dia melanjutkan, anggota yang melakukan pelanggaran sepenuhnya mendapatkan bimbingan dari ulama setempat dan rohaninya terus diperbaiki hingga akhirnya mereka mengakui kesalahan. (azm/arrahmah.com)

Sebuah ronde baru kematian Garda Revolusi Iran di Suriah

Posted: 09 Nov 2015 12:00 AM PST

foto: ElDorar AlShamia

TEHERAN (Arrahmah.com) - Lima petugas Garda Revolusi Iran, termasuk para imam, ikut tewas di Suriah selama pertempuran di mana mereka berpartisipasi bersama dengan rezim Asad melawan pejuang Oposisi, lansir ElDorar AlShamia, Senin (9/11/2015).

Situs "Mashreq News" melaporkan bahwa dua pasukan Garda Revolusi Iran yang gugur dalam pertempuran di Suriah, yaitu Muhammad Hussein Khani dari kota Yazd, dan Musa Jamshedian dari kota Najafabad.

Sedangkan kantor berita Iran Fars mengumumkan kematian tiga petugas Garda Revolusi Iran di Suriah, termasuk para imam.

Fars menyebutkan bahwa Maitham Mduari, Ali Tmamzadeh dan Syed Ismail Sert Nia tewas di Suriah selama "misi jihad" untuk mempertahankan kuil Sayidah Zeinab.

Jumlah korban tewas dari pasukan Garda Revolusi Iran mencapai 42 orang dalam satu bulan.

(ameera/arrahmah.com)

Sejak awal Oktober, 79 warga Palestina gugur termasuk 17 anak

Posted: 08 Nov 2015 11:43 PM PST

Pemuda Palestina terlibat bentrok dengan tentara pendudukan"Israel". Foto (reuters)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Kementrian Kesehatan Palestina mengatakan pada Ahad (8/11/2015) bahwa sejak 1 Oktober hingga 8 November 2015 petang, sedikitnya 79 warga Palestina telah gugur termasuk 17 orang anak dan 3 perempuan.

Sementara itu 3.000 lainnya mengalami luka-luka saat ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Menurut kementrian tersebut, 60 warga Palestina meninggal dalam serangan di wilayah Tepi Barat yang diduduki, dan 18 orang termasuk seorang ibu dan bayinya yang baru berusia 18 bulan gugur di Jalur Gaza, seorang lainnya gugur di wilayah Negev.

Laporan tersebut menambahkan bahwa sekitar 1248 warga Palestina terkena tembakan peluru tajam oleh tentara Zionis di wilayah Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, dan 1808 terkena tembakan peluru karet berlapis baja. 1008 dari mereka dilarikan ke rumah sakit sementara 800 lainnya hanya menerima perawatan di fasilitas medis lapangan, lansir IMEMC pada Senin (9/11).

Di antara warga Palestina yang terluka di Tepi Barat, 370 adalah anak-anak, 180 terluka karena tembakan peluru tajam, 120 karena peluru karet berlapis baja dan 30 terluka karena gas air mata dan granat kejut, sementara sisanya 40 orang terluka karena dipukuli oleh tentara Zionis dan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi.

Di Jalur Gaza, 170 anak terluka dalam serangan serupa, kebanyakan dari mereka terkena peluru tajam. (haninmazaya/arrahmah.com)

Rezim Asad meningkatkan kampanye serangan udara setelah gagal menembus Darya

Posted: 08 Nov 2015 11:30 PM PST

Foto: ElDorar AlShamia

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Koresponden ElDorar AlShamia melaporkan bahwa pesawat militer rezim Asad terus mengintensifkan serangan udara di kota Darya, Ghouta Barat, setelah beberapa kali gagal menggempur kota itu.

Koresponden itu mengatakan bahwa pesawat tempur rezim Asad menargetkan kota Darya sejak pagi, dan lebih dari 20 bom barel dijatuhkan dari pesawat tempur yang terbang di langit kota itu, lansir ElDorar AlShamia, Ahad (8/11/2015).

Serangan udara ini datang saat pejuang oposisi berhasil menggagalkan upaya pasukan Asad untuk memasuki wilayah yang berada di antara kota Darya dan Moadamieh, dan menimbulkan banyak korban dari pihak rezim Assad.

(ameera/arrahmah.com)