Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ikhwanul Muslimin Yaman mengutuk serangan terhadap staf Palang Merah Internasional

Posted: 05 Sep 2015 05:02 PM PDT

Bendera Palang Merah Internasional

SANA'A (Arrahmah.com) - Sekjen Yemen Gathering for Reformation, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, telah mengutuk serangan terhadap staf Palang Merah saat mereka menjalankan misi kemanusiaan. Komite Palang Merah Internasional telah menangguhkan kegiatannya di Yaman setelah dua stafnya tewas di Amran, sebelah utara ibukota Sana'a, lapor Quds Press pada Jum'at (4/9/2015).

"Ini adalah pembunuhan biadab terhadap dua staf kami saat mereka sedang berada di dua kendaraan di bawah bendera ICRC (Palang Merah Internasional-red)," ujar juru bicara ICRC, Rima Kamal.

Dua staf tewas dan tiga lainnya terluka ketika tentara di sebuah pos pemeriksaan militer yang bersekutu dengan milisi Syiah Houtsi menembaki mereka. Para pekerja Palang Merah tersebut tengah berada dalam perjalanan menuju lingkungan Khiwan untuk membuka klinik sementara untuk memberikan perawatan terhadap korban perang.

Serangan mematikan juga pernah terjadi di markas ICRC di Aden beberapa hari lalu. Sumber lokal menjelaskan bahwa organisasi kemanusiaan di Yaman, yang membantu warga Yaman yang berada dalam kondisi sulit, tengah berada dalam bahaya. (haninmazaya/arrahmah.com)

10 tentara Saudi tewas dalam serangan Houtsi di basis militer di provinsi Maarib, Yaman timur

Posted: 05 Sep 2015 04:38 PM PDT

Pasukan Saudi tengah bersiap-siap melepaskan serangan artileri di wilayah yang berbatasan dengan Yaman di Najran. (Foto: AP)

MAARIB (Arrahmah.com) - Arab Saudi mengumumkan pada Sabtu (5/9/2015) bahwa 10 tentaranya tewas dalam serangan oleh milisi Syiah Houtsi di sebuah gudang senjtaa di pangkalan militer di provinsi Maarib, Yaman Timur sehari sebelumnya (4/9), ujar laporan Al Arabiya.

Insiden terjadi ketika Houtsi menembakkan rudal yang menghantam gudang senjata di kamp militer. Serangan juga menewaskan 45 tentara dari Uni Emirat Arab dan 5 dari Bahrain.

Dalam merespon serangan tersebut, pasukan koalisi pimpinan Saudi meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap milisi Syiah Houtsi yang didukung Iran di seluruh wilayah Yaman.

serangan udara menargetkan gudang senjata di mana Houtsi meluncurkan serangannya dari sana.

Koalisi juga menargetkan salah satu gudang senjata terbesar di Maarib serta beberapa posisi Houtsi di ibukota Sana'a, masih menurut laporan saluran televisi Al Arabiya.

Dalam perkembangan terpisah, tentara yang loyal terhadap presiden AbdRabbu Mansur Hadi yang diakui oleh negara-negara Arab dan Barat, mengklaim telah merebut beebrapa wilayah di barat daya Taiz dari tangan Houtsi. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin Asy-Syabaab ambil alih kontrol dua kota di barat daya Somalia

Posted: 05 Sep 2015 04:06 PM PDT

Pasukan Uni Afrika asal Uganda mengangkat peti jenazah rekan mereka yang tewas dalam serangan di basis militer oleh Asy-Syabaab. (Foto: Reuters)

SHABELLE (Arrahmah.com) - Mujahidin Asy-Syabaab Somalia telah menguasai dua kota dalam dua hari di wilayah barat daya Somalia. Pejabat boneka Somalia dan pihak Mujahidin telah mengonfirmasi laporan tersebut.

Hal ini terjadi selang beberapa hari setelah Mujahidin menyerang basis militer pasukan Uni Afrika di wilayah yang sama.

Seorang juru bicara Asy-Syabaab mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya telah menguasai dua kota kecil di wilayah Shabelle Bawah, El Salinindi yang berlokasi sekitar 65 km dari selatan Mogadishu dan merupakan jalur menuju kota pelabuhan Marka, serta kota Kuntuwarey yang berlokasi di jalan raya antara ibukota dan pelabuhan Barawe.

Ali Nur, gubernur Shabelle Bawah dari pemerintahan lemah Somalia yang berpusat di Mogadishu, mengonfirmasi bahwa kota-kota tersebut telah dikuasai Asy-Syabaab.

"Sangat menyedihkan untuk mengatakan Asy-Syabaab telah mengambil El Saliindi (5/9/2015). Pasukan Uni Afrika mundur dan Asy-Syabaab kini mengontrol kota itu," ujar Nur yang menambahkan bahwa Kuntuwarey juga telah dikuasai sehari sebelumnya pada Jum'at (4/9), seperti dilansir Al Jazeera.

Di hari yang sama (5/9), Mujahidin Asy-Syabaab juga meyerang konvoy Uni Afrika di luar Marka, mengatakan bahwa mereka membunuh beberapa tentara dalam serangan itu. Namun jumlah korban tewas belum bisa dipastikan.

"Sebuah ledakan bom pinggir jalan menargetkan kendaraan Uni Afrika saat konvoy Uni Afrika melintasi pinggiran Marka hari ini. Kami tidak mengetahui rincian mengenai korban," lanjut Nur.

Pada tahun 2011, sebagai bagian dari taktik militer, Mujahidin Asy-Syabaab mundur dari ibukota Somalia, Mogadishu. Sejak saat itu mereka melancarkan serangan gerilya menargetkan pasukan pendudukan Uni Afrika dan pasukan boneka Somalia. Asy-Syabaab menyatakan bahwa perjuangan mereka bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan lemah Somalia dan mendirikan negara berdasarkan Syariah Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)

Parlemen Hungaria memperkenalkan undang-undang anti pengungsi yang keras

Posted: 05 Sep 2015 08:00 AM PDT

Polisi Hungaria berdiri depan pengungsi Suriah setelah mereka menyeberangi perbatasan Hungaria-Serbia di dekat Roszke, Hungaria. (Reuters).

BUDAPEST (Arrahmah.com) - Parlemen Hungaria pada Jum'at (4/9/2015) memperkenalkan undang-undang anti-migrasi darurat yang ketat, dalam menanggapi sejumlah besar pengungsi dan migran yang melintasi perbatasan negara anggota Uni Eropa ini ketika mereka mencoba untuk mencapai Eropa Barat, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Langkah-langkah baru ini termasuk menjatuhkan vonis tiga tahun penjara bagi orang-orang yang memanjat pagar kawat berduri yang baru dibangun di perbatasan Hungaria-Serbia, serta perbatasan "zona transit" yang baru untuk menahan para pencari suaka saat pengajuan permohonan suaka mereka sedang diproses.

Anggota parlemen juga menyatakan "keadaan krisis yang disebabkan oleh imigrasi massal", yang memungkinkan polisi dan tentara untuk terlibat dalam proses pengajuan permohonan suaka dan mengoperasikan fasilitas penahanan di kamp-kamp pendaftaran.

"Jika kita tidak melindungi perbatasan kita, puluhan juta migran akan terus datang ke Eropa," kata Perdana Menteri sayap kanan Viktor Orban dalam sebuah pernyataan, Jum'at (4/9).

"Jika kita membiarkan semua orang masuk, itu adalah menjadi akhir dari Eropa. Kita mungkin pada suatu pagi terbangun dan menyadari bahwa kita menjadi kaum minoritas di benua kita sendiri."

Perubahan undang-undang itu datang saat lebih dari 1.000 pengungsi terdampar selama beberapa hari di kamp-kamp darurat di stasiun kereta api utama di Budapest dan kemudian berangkat dengan berjalan kaki menuju perbatasan Austria, yang berjarak sejauh 175 kilometer (110 mil) dari ibukota Hungaria.

Hungaria dalam beberapa bulan terakhir bersama dengan Italia dan Yunani sebagai negara "garis depan" dalam krisis migran Eropa, dimana sebanyak 50.000 orang menuju Balkan barat dan memasuki negara itu pada bulan Agustus.

Tercatat sebanyak 3.300 migran menyeberang ke Hungaria pada Kamis (3/9), menurut angka terbaru dari badan pengungsi PBB.

Pemerintah Hungaria menanggapi masuknya aliran pengungsi dengan membangun pagar pembatas berduri sepanjang 175 kilometer (110 mil) di perbatasan Hungaria-Serbia.

(ameera/arrahmah.com)

Jerman dan Austria sepakat untuk membuka perbatasannya bagi ribuan pengungsi yang terdampar di Hungaria

Posted: 05 Sep 2015 06:00 AM PDT

Ribuan pengungsi dari Suriah dan negara-negara yang dilanda perang lainnya meninggalkan stasiun kereta api Budapest untuk berangkat ke perbatasan Austria dengan berjalan kaki. Pemerintah Hungaria  telah setuju untuk mengangkut para pengungsi itu ke perbatasan. (AFP).

BUDAPEST (Arrahmah.com) - Para pemimpin Jerman dan Austria pada Jum'at (4/9/2015) sepakat untuk mengizinkan ribuan pengungsi yang terdampar di Hungaria untuk memasuki kedua negara itu akibat krisis pengungsi di Eropa yang meningkat, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.

Kanselir Austria Werner Faymann menulis di halaman Facebook-nya bahwa ia telah berbicara dengan para pejabat Hungaria dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dan semuanya setuju untuk mengizinkan ribuan pengungsi untuk melakukan perjalanan ke salah satu dari dua negara itu.

Ribuan pengungsi telah menunggu di kereta api di Budapest, berharap bisa mendapat tumpangan ke perbatasan Austria. Lebih dari seribu pengungsi lainnya akhirnya menyerah dalam menghadapi hambatan sebelumnya dari para pejabat Hungaria dan mulai berjalan ke perbatasan dengan berjalan kaki, The New York Times melaporkan pada Jum'at (4/9).

Akhirnya, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban setuju untuk menyediakan bis bagi para pengungsi menuju perbatasan Austria dan Jerman.

"Atas dasar situasi darurat yang terjadi saat ini, Austria dan Jerman setuju untuk mengizinkan pengungsi ini memasuki negara mereka," tulis Orban dalam postingan Facebook-nya.

Krisis pengungsi di Eropa telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir saat puluhan ribu orang melarikan diri dari konflik yang melanda negara-negara mereka seperti Suriah, Afghanistan dan Libya dan mencari keselamatan di tempat lain. Sejauh ini sebagian besar pemerintah negara-negara Uni Eropa menolak para pengungsi itu memasuki negaranya.

Pihak berwenang Hungaria sebelumnya menolak untuk mengizinkan para pengungsi menumpang kereta api atau bis ke Barat dan mencoba untuk menempatkan sebagian besar pengungsi itu di sebuah kamp pengungsi di Budapest, kata laporan Times.

(ameera/arrahmah.com)

Langgar konstitusi, MARI desak Jokowi-JK mundur

Posted: 05 Sep 2015 05:30 AM PDT

Buruh Cina di Indonesia

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Rakyat Indonesia (MARI) mendesak Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk mengundurkan diri dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI. Banyak kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK yang bertentangan dengan konstitusi.

Seruan itu disampaikan Ketua MARI Eggi Sudjana dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari intelijen (4/9/2015).

"Agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengundurkan diri dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden," tegas Eggi Sudjana.

Menurut dia, MARI mendesak Jokowi-JK mundur karena banyak kebijakan yang dihasilkan bertentangan dengan Konstitusi. Eggi membeberkan sejumlah kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK yang menyengsarakan rakyat dan melanggar konstitusi.

"Kebijakan liberalisasi harga BBM Premium jelas menyengsarakan rakyat, dan bertentangan dengan prinsip Pasal 33 ayat 1 UUD 1945, yakni: 'Perekonomian berdasar atas azas kekeluargaan"," tegas Eggi.

Dia juga menyorot ambisi Jokowi terkait pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt. "Kebijakan Presiden Joko Widodo dalam Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik 35.000 MW yang sebagian besar diberikan kepada swasta asing dan swasta domestik, adalah jelas bertentangan dengan prinsip : 'Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai oleh Negara'. Pasal 33 ayat 2 UUD 1945," papar Eggi.

Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga disoal MARI. "Kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung, adalah proyek yang bersifat mercu suar dan bertentangan dengan prinsip: 'Ambeg Paramaarta'," jelasnya.

Tak hanya itu, Eggi juga menilai kebijakan mempermudah tenaga asing masuk ke Indonesia adalah kebijakan Presiden Joko Widodo yang sangat liberal.

"Kebijakan Presiden Joko Widodo yang sangat liberal menegasi atau mengurangi hak warga negara untuk mendapatkan: 'Pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan'. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945," pungkasnya. (azm/arrahmah.com)

Komnas HAM sebut ada 12 pembantaian besar yang dilakukan Al Sisi

Posted: 05 Sep 2015 05:00 AM PDT

Dosa-dosa Al sisi, pengkudeta pemerintahan yang ssah

JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait kedatangan Presiden aktor utama kudeta berdarah Mesir Abdel Fattah Al-Sisi yang diundang Presiden RI, Komisioner Komnas HAM Dr Maneger Nasution menyatakan penyesalannya dan mengkritik Jokowi, karena bisa menerima "presiden bermasalah" itu.

"Menerima 'presiden' yang menduduki posisinya saat ini dengan proses politik yang tidak sehat, bertentangan dengan martabat Indonesia sebagai negara yang demokratis dan menghormati HAM," kata Maneger dalam rilisnya yang diterima redaksi, Jumat (4/9/2015).

Dia mengingatkan bahwa Pembukaan UUD 45 menegaskan: Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh karena itu, penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

"Kemerdekaan bukan hanya terhadap penjajahan asing, namun juga kebebasan warga negara memenuhi hak dan kewajibannya," ujarnya.

Selain itu, Indonesia sudah meratifikasi Konvensi PBB Anti Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia (The United Nations Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment).

Ia juga mengingatkan, sejak dimulainya kudeta militer di Mesir pada 3 Juli 2013, setidaknya ada 12 tragedi pembantaian besar yang dilakukan oleh Jenderal Al-Sisi, Panglima Militer Mesir saat itu.

Data tangan Al sisi berlumuran darah rakyatnya

Data tangan Al sisi berlumuran darah rakyatnya

"Buku putih yg diterbitkan Komite Nasional untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (Komnas KDM) mencatat 6181 orang tewas, dan 25.552 luka-luka dianiaya dalam kurun waktu 50 hari," tandasnya.

"Belum ditambah korban pembunuhan dan penganiayaan yang terus berlanjut dalam rentang waktu 2014-2015," tambahnya.

Selain itu, kata Maneger, 18.565 orang ditahan paksa tanpa pengadilan, dan lebih dari 300 tahanan meninggal di dalam penjara. "Bukan hanya pada warga sipil, Al-Sisi juga terbukti melakukan pembunuhan terhadap jurnalis, 8 orang jurnalis tercatat tewas," sesalnya.

Oleh sebab itu, menurut Maneger, terkait kunjungan kenegaraan Abdul Fattah Al-Sisi yang diundang Jokowi, maka Komnas HAM RI meminta kepada Presiden Ir H Joko Widodo untuk memerankan politik bebas aktif dan kebijakan luar negeri yang berdasarkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab serta penghormatan terhadap demokrasi dan HAM sesuai amanat Pancasila dan UUD RI 1945.

"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan nomor satu di dunia Muslim harusnya menjadi model dan contoh yang baik bagi proses bernegara yang berdasarkan hukum dan keadilan bagi negara lain," tegasnya dikutip salamonline.com. (azm/arrahmah.com)

Pemborosan dan memalukan "selfie" Ketua DPR dan wakilnya dengan Trump

Posted: 05 Sep 2015 04:30 AM PDT

Pertemuan dan selfie Setya Novanto dan Donald Trump yang kontroversial

JAKARTA (Arrahmah.com) - Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengecam dan menilai tindakan "Selfie" Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon dengan Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump sebagai hal yang memalukan. Selain itu, Seknas FITRA juga menilai kunjungan anggota DPR ke Amerika Serikat merupakan bentuk pemborosan.

Manager Advokasi dan Investigasi Seknas FITRA, Apung Widadi menyatakan kehadiran rombongan ke acara Partai Republik sebagai sebuah kesalahan. "Perilaku ketua DPR dan rombongan bahkan tidak pantas seolah-olah Indonesia adalah negara kecil yang bisa dibuat lelucon oleh Amerika," ujarnya dalam rilis yang diterima CNN Indonesia, Jumat (4/9).

Apung mengungkapkan, selain membuat malu masyarakat Indonesia atas tindakan anggota DPR tersebut, Seknas FITRA mencurigai adanya kemungkinan mark up dari agenda kunjungan kerja ke AS tersebut.

Lebih lanjut, Apung menyatakan rincian biaya ke AS tidak dijelaskan secara transparan ke publik oleh Sekretaris Jenderal DPR. Apung mengatakan jika mengacu pada tahun sebelumnya, perjalanan ke London memakan anggaran mencapai diatas Rp 15 miliar.

Kajian riil Seknas FITRA terhadap perjalanan dinas anggota DPR ke AS berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 53/PMK.02/2014 Standar Tentang Biaya Masukan 2015 menemukan total anggaran untuk 9 anggota DPR ke AS selama 12 hari mencapai Rp 4.631.428.800. Rinciannya antara lain biaya pesawat ke AS 14,428 dollar AS untuk satu kali perjalanan, uang saku harian per anggota DPR 527 dollar AS dan biaya hotel per malam mencapai 1312,02 dollar AS.

"Kami menduga, diperkirakan anggaran lebih besar bisa lebih Rp 10 miliar dengan asumsi berbagai tunjangan," ujarnya, lansir cnnindonesia.

Fadli Zon selfie dengan Trump,

Fadli Zon selfie dengan Trump,

Berdasarkan data yang dimiliki FITRA, anggaran perjalanan dinas DPR dinilai terlalu tinggi. Seknas FITRA memaparkan Anggaran Perjalanan Dinas Pelaksanaan Fungsi Legislasi mencapai Rp 123.887.811.000, Anggaran Perjalanan Dinas Pelaksanaan Fungsi Anggaran mencapai Rp 16.457.442.000 dan Anggaran Perjalanan Dinas Pelaksanaan Fungsi Pengawasan senilai Rp 139.955.867.000.

Berdasarkan dugaan terhadap tidak adanya transparansi dan kemungkinan mark up oleh anggota DPR yang berkunjung ke AS, Seknas FITRA akan melakukan pertemuan untuk menagih janji DPR terhadap akuntabilitas dalam penggunaan anggaran.

Sebelumnya, dalam siaran pers dengan Komite Nasional Partai Republik, RNC di Trump Tower di Manhattan, New York pada Kamis (3/9), kandidat calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump memperkenalkan Setya Novanto kepada publik. Setya dilaporkan hadir di acara itu bersama dengan rombongannya, termasuk Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

"Hadirin, ini adalah orang yang sangat luar biasa, Ketua DPR dari Indonesia, Setya Novanto. Salah satu orang yang paling berpengaruh dan dia ke sini untuk bertemu dengan saya. Kita akan melakukan hal yang luar biasa untuk AS, benarkan?" kata Trump kepada Setya, dalam rekaman video yang beredar di YouTube.

"Apakah warga Indonesia menyukai saya?," kata Trump, dikutip dari CBS. Pertanyaan itu dijawab dengan Setya dengan singkat, "Ya, sangat, terima kasih banyak." (azm/arrahmah.com)

Kelompok pengikut ISIS meneror penduduk Afghanistan di Nangarhar

Posted: 05 Sep 2015 04:00 AM PDT

is (1)

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Pada Kamis (3/9/2015), kelompok pengikut tanzhim "Daulah Islamiyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dilaporkan kembali meneror penduduk Nangrahar, Afghanistan. Aksi teror yang dilakukan oleh para pengikut Abu Bakar Al-Baghdadi ini dilakukan dengan membakar 2 rumah warga sipil di pemukiman Chaplair.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, yang bertugas di wilayah setempat segera membalas aksi tersebut bersama kaum Muslimin di wilayah terdekat. Tercatat ada 3 orang anak yang meninggal karena insiden ini, sebagaimana dilansir Muqawamah Media.

Para pelaku teror tersebut melarikan diri saat Mujahidin Taliban dan kaum Muslimin memburu mereka. Perburuan dihentikan saat tiba waktu shalat Subuh.

Gerombolan kriminal itu kemudian kembali menyerang para penduduk desa dan menculik 20 warga desa di wilayah Nangarhar. Salah seorang warga Nangarhar mengatakan bahwa pada siang harinya sebanyak 5 warga ditemukan tewas dalam keadaan terpenggal, sedangkan lainnya dinyatakan masih hilang.

Peristiwa yang terjadi pada malam Jum'at itu pun memancing bentrokan sengit. Mujahidin Taliban yang bersatu dengan warga Muslim setempat akhirnya berhasil menemukan gerombolan pengikut Baghdadi dan mengusir mereka dari daerah tersebut.

Setelah mengusir gerombolan perusuh itu, Mujahidin Taliban beserta penduduk setempat kembali menemukan 14 jasad penduduk desa dalam keadaan terpenggal, innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

(aliakram/arrahmah.com)

Syaikh Abdullah Al-Muhaisini menunjukkan kamp pelatihan Mujahidin cilik di Suriah

Posted: 05 Sep 2015 03:30 AM PDT

kamp mujahid cilik suriah

SURIAH (Arrahmah.com) - Sebuah kelompok jihad yang dipimpin oleh Syaikh Abdullah Al-Muhaisini, seorang ulama jihad Al-Qaeda di Suriah, telah merilis sebuah video yang menunjukkan sebuah kamp pelatihan untuk anak-anak yang diperkirakan terletak di provinsi barat laut Suriah, Idlib.

Video bertema kamp "Anak-anak Al-Aqsa" ini dimulai dengan pernyataan seorang Mujahid cilik yang mengutuk organisasi untuk anak-anak di Suriah. "Wahai orang-orang yang mendirikan organisasi untuk melindungi hak-hak anak-anak!" Mujahid cilik itu dengan lantang melanjutkan, "Aku adalah seorang anak dan hak-hakku telah dilanggar, sekolahku hancur, dan impianku hilang. Aku kehilangan ibu dan ayahku di bawah reruntuhan [bangungan yang dibombardir rezim Nushairiyah Suriah]. Kalian telah mendengar teriakanku, kalian telah mendengar eranganku, kalian melihat air mataku serta darahku dan tak seorangpun dari kalian yang melakukan sesuatu untukku!"

Mujahid cilik itu, sebagaimana dilansir LWJ pada Jum'at (4/9/2015), mengakhirinya dengan menegaskan, "Jadi di sinilah aku kini, aku salah satu putra Tauhid. Aku melepas jubah kanak-kanak dan kepolosan anak-anak, dan aku pergi keluar untuk meneladani para pria sejati! Aku berbagi dengan mereka mengenai hidup dalam membela tanah, kehormatan, dan agama."

Syaikh Abdullah Al-MuhaIsini kemudian menyampaikan pidato singkat kepada kaum Muslimin di berbagai wilayah Suriah untuk "menunggu kabar gembira." Ia berseru, "Setiap tanah Muslim dinodai oleh para penjajah! Tunggulah kabar gembira bahwa anak-anak Ummah kalian, anak-anak Islam, telah menunjukkan kepada para orang tua dan para pemuda, kaum lelaki dan anak-anak mereka [untuk melakukan pengorbanan], dan bahwa generasi Islam telah terbangun!"

Selebihnya, video itu menunjukkan pelatihan sejumlah Mujahidin cilik di kamp tersebut menjalani latihan fisik dan latihan senjata.

Sejak awal 2012, total ada 130 kamp yang telah diidentifikasi dioperasikan oleh sejumlah kelompok. Sebanyak 94 kamp telah ditemukan di Suriah, dan 36 di Irak. Jabhah Nushrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, telah mengoperasikan 24 fasilitas di dalam wilayah Suriah.

(banan/arrahmah.com)