Kantor berita Iran, Rayhab News, Senin (13/07), menurunkan laporan kematian komandan senior Garda Revolusi Iran dalam pertempuran di kota Zabadani, pedesaan Damaskus. Kota yang sangat penting bagi rezim Suriah dan Syiah Hizbullah itu menyaksikan pertempuran sengit dalam sepakan terakhir.
Komandan Iran yang tewas itu bernama Mayor Jenderal Abdul Karim Goabash. Dia termasuk dalam jajaran komandan senior Iran yang terlibat dalam pertempuran di Suriah di barisan Bashar Assad. Dia juga termasuk komandan yang memimpin pertempuran antara Iran dan Iraq pada era 80-an.
Rayhab News menyebut komandannya itu bertempur di Suriah untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah setelah oposisi meraih kemajuan. Alasan serupa selalu menjadi dalih milisi Syiah bertempur melindungi rezim Bashar Assad.
Media-media Iran lainnya tidak mempublikasikan rincian tewasnya Mayor Jenderal Abdul Karim Goabash di Suriah. Mereka hanya sekedar mengumumkan komandan senior itu tewas di Suriah, setelah kesulitan menutupi berita kematian itu.
Sementara itu, portal arabi21.com mencoba menggali lebih dalam sosok komandan senior tersebut. Menurut sumber terpercaya yang ditemui, Abdul Karim Goabash dikenal dekat dengan komandan satuan khusus operasi luar negeri Iran Faliq Al-Quds, Jenderal Qasim Sulaimani.
Sumber itu menambahkan, Goabash berada di Suriah bersama sejumlah komandan senior Iran untuk memimpin dan mengendalikan pertempuran melawan pejuang Suriah. Salah satu rekannya tewas di Suriah adalah Brigadir Jabbar Drisawi. Dia tewas pada bulan Oktober 2014 di Aleppo. Kedua komandan Iran itu sempat menggelar operasi gabungan di Suriah.
Militer rezim yang didukung milisi Syiah Hizbullah sejak pekan lalu menggelar operasi militer merebut kota Zabadani di pedesaan Damaskus. Akan tetapi, mujahidin yang mengontrol kota tersebut memberikan perlawanan sengit sehingga operasi itu belum masih berlangsung.
Komandan Iran yang tewas itu bernama Mayor Jenderal Abdul Karim Goabash. Dia termasuk dalam jajaran komandan senior Iran yang terlibat dalam pertempuran di Suriah di barisan Bashar Assad. Dia juga termasuk komandan yang memimpin pertempuran antara Iran dan Iraq pada era 80-an.
Media-media Iran lainnya tidak mempublikasikan rincian tewasnya Mayor Jenderal Abdul Karim Goabash di Suriah. Mereka hanya sekedar mengumumkan komandan senior itu tewas di Suriah, setelah kesulitan menutupi berita kematian itu.
Sementara itu, portal arabi21.com mencoba menggali lebih dalam sosok komandan senior tersebut. Menurut sumber terpercaya yang ditemui, Abdul Karim Goabash dikenal dekat dengan komandan satuan khusus operasi luar negeri Iran Faliq Al-Quds, Jenderal Qasim Sulaimani.
Sumber itu menambahkan, Goabash berada di Suriah bersama sejumlah komandan senior Iran untuk memimpin dan mengendalikan pertempuran melawan pejuang Suriah. Salah satu rekannya tewas di Suriah adalah Brigadir Jabbar Drisawi. Dia tewas pada bulan Oktober 2014 di Aleppo. Kedua komandan Iran itu sempat menggelar operasi gabungan di Suriah.
Militer rezim yang didukung milisi Syiah Hizbullah sejak pekan lalu menggelar operasi militer merebut kota Zabadani di pedesaan Damaskus. Akan tetapi, mujahidin yang mengontrol kota tersebut memberikan perlawanan sengit sehingga operasi itu belum masih berlangsung.