Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Milisi Syiah Houtsi kembali menyerang kota perbatasan Arab Saudi

Posted: 04 Jul 2015 05:00 PM PDT

Tentara Saudi berjaga-jaga di wilayah perbatasan Arab Saudi-Yaman, Najran. (Foto: AP)

JIZAN (Arrahmah.com) - Milisi Syiah Houtsi pada Sabtu (4/7/2015) menyerang berbagai wilayah di provinsi Jizan dan Najran, ujar laporan Reuters mengutip sumber Houtsi.

Tiga belas serangan diluncurkan pada Jum'at (3/7) menargetkan beberapa daerah termasuk bandara Jizan, ujar laporan yang menambahkan bahwa beberapa peralatan militer juga telah hancur.

Tidak diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan-serangan tersebut.

Aliansi pimpinan Arab Saudi telah melancarakan kampanye udara menargetkan Syiah Houtsi di Yaman yang merebut kekuasaan setelah menduduki ibukota Yaman, Sana'a. Kampanye udara yang dilakukan sejak 26 Maret lalu diklaim berupaya untuk mengembalikan presiden AbdRabbu Mansour Hadi ke kekuasaan.

Pasukan Saudi dan milisi Syiah Houtsi saling serang di wilayah perbatasan sejak kampanye udara dimulai.

Pada Jum'at (3/7), serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi dan bentroka di kota Aden telah menewaskan sedikitnya 13 milii Syiah Houtsi, ujar sumber mengatakan kepada AFP.

Pesawat tempur menyerang posisi Houtsi di utara Aden, menewaskan enam orang setelah pertempuran yang menewaskan tujuh milisi Houtsi lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah berhasil merebut barak militer strategis di Aleppo dari tangan rezim Nushairiyah

Posted: 04 Jul 2015 04:30 PM PDT

Mujahidin Suriah berjalan sambil menenteng senjata di desa Ratian, Aleppo utara. (Foto: Reuters)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Mujahidin Suriah telah merebut sebuah basis militer milik rezim Nushairiyah di barat kota Aleppo setelah pertempuran sengit meletus antara Mujahidin dan pasukan rezim, ujar laporan kelompok pemantau pada Sabtu (4/7/2015).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan koalisi kelompok pejuang Suriah telah mengambil alih Pusat Penelitian Ilmiah yang telah digunakan sebagai barak militer, seperti dilansir AFP.

Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan dikuasainya barak militer tersebut bisa membuka jalur terhadap beberapa lingkungan yang masih dikuasai oleh rezim.

Aliansi Mujahidin yang terdiri dari beberapa faksi pejuang di Aleppo telah memulai operasi besar di distrik-distrik yang dikuasai oleh rezim Nushairiyah dalam beberapa hari terakhir.

Aleppo merupakan kota terbesar kedua di Suriah dan merupakan pusat perekonomian. Aleppo terbagi dua antara wilayah yang dikuasai oleh rezim di barat dan Mujahidin di timur dan telah lama menjadi pusat pertempuran sejak pertengahan 2012.

Sebuah video yang dipublikasikan online memperlihatkan penangkapan Pusat Penelitian Ilmiah.

SOHR mengatakan pesawat rezim telah melakukan serangan pengecut di sana. Laporan menambahkan bahwa pasukan rezim berupaya untuk merebut kembali barak militer itu, namun belum berhasil.

Di tempat lain di barat Aleppo, pertempuran meletus antara Mujahidin Suriah dengan loyalis rezim di lingkungan Zahra. Mujahidin memulai serangan terhadap Zahra dan beberapa distrik yang dikuasai oleh rezim sejak Kamis malam, mereka terus maju sebelum akhirnya pada Jum'at malam mundur karena pesawat rezim melancarkan sekitar 40 serangan udara pengecut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mesir menghancurkan 1,5 km terowongan warga Palestina di bawah perbatasan Gaza

Posted: 04 Jul 2015 09:04 AM PDT

326519C

MESIR (Arrahmah.com) - Pasukan Mesir pada Sabtu (4/7/2015) menghancurkan 1,5 kilometer terowongan di bawah perbatasan Gaza, kata tentara Mesir, sebagaimana dilansir MEMO.

Sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Ma'an bahwa terowongan itu ditemukan oleh penjaga perbatasan Mesir di daerah Dayniya selatan Rafah.

Mereka mengatakan bahwa delapan karung bahan peledak TNT dan setengah ton C-4 - bahan peledak lain - telah ditemukan di dalam terowongan itu.

Terowongan dan bahan peledak tersebut kemudian dihancurkan oleh tentara junta Mesir.

Terowongan sangat dibutuhkan oleh 1,8 juta penduduk Gaza sejak penjajah "Israel" memberlakukan blokade yang melumpuhkan Gaza pada tahun 2007, yang didukung oleh Mesir.

Terowongan juga digunakan oleh Hamas untuk jalan masuknya senjata, selain untuk menyuplai kebutuhan pokok warga Gaza termasuk makanan, obat-obatan, serta bahan infrastruktur, termasuk beton dan bahan bakar.

Mesir telah berusaha untuk menghancurkan terowongan-terowongan penyambung hidup warga Gaza dengan dalih kampanye keamanan yang sedang berlangsung di Sinai utara untuk melawan militan anti-rezim yang melancarkan serangan terhadap polisi dan personil militer Mesir.

Setidaknya 70 orang, sebagian besar tentara Mesir, tewas dalam serangan pada hari Rabu (1/6).

Di masa lalu, Mesir telah menuduh Hamas mendukung kelompok-kelompok militan di Sinai, meskipun Hamas sangat menyangkal tuduhan itu.

Hamas pada hari Jum'at (3/7) juga menepis tuduhan "Israel" bahwa mereka telah mendukung serangan pada hari Rabu, dengan seorang juru bicaranya mengatakan: "Kami bermaksud (menjaga) keamanan Mesir".

Hamas memiliki hubungan buruk dengan pemerintah Mesir sejak presiden yang berasal dari Ikhwanul Muslimin dan terpilih secara demokratis digulingkan pada bulan Juli tahun 2013.

Tentara Mesir telah menghancurkan ratusan terowongan penyelundupan sejak saat itu.

(banan/arrahmah.com)

Zionis "Israel" membunuh remaja Palestina dalam perjalanannya ke Al-Aqsa

Posted: 04 Jul 2015 08:09 AM PDT

Anggota keluarga dari remaja Palestina Muhammad Kosba, yang terbunuh ketika pasukan "Israel" melepaskan tembakan di dekat pos pemeriksaan Kalandia antara Ramallah dan Yerusalem, sedang berkabung di Rumah Sakit Ramallah di Tepi Barat pada tanggal 2 Juli 2015.

YERUSSALEM (Arrahmah.com) - Seorang perwira senior militer "Israel" menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun pada Jum'at pagi (3/7/2015) di sekitar Tembok Pemisah yang dekat dengan pos pemeriksaan Qalandiya, sebagaimana dilansir oleh MEMO.

Menurut sumber Palestina, Muhammad Kosba terbunuh oleh dua peluru "Israel" ketika mencoba menyeberangi Tembok Pemisah untuk shalat di masjid Al-Aqsa di Al-Quds.

Laporan awal dari sumber-sumber "Israel" mengklaim bahwa remaja Palestina itu adalah bagian dari mereka yang melemparkan batu terhadap patroli militer yang sedang menuju Qalandiya, merusak kaca depan kendaraan.

Komandan Brigade Binyamin, Kolonel Yisrael Shomer, keluar dari mobil dan melepaskan tembakan, membunuh Kosba dan melukai satu orang warga Palestina lainnya.

Sumber militer "Israel" mengklaim bahwa Shomer merasa dalam "bahaya besar." Tidak ada pasukan "Israel" terluka.

Seorang juru bicara "Israel" berdalih bahwa pasukan itu memanggil tersangka untuk berhenti dan memberikan tembakan peringatan ke udara. Ketika Kosba melanjutkan melempar batu dalam jarak dekat, dan dalam menanggapi bahaya itu pasukan menembakkan peluru ke arah tersangka.

Ratusan warga Palestina dari kamp pengungsi Qalandiya berkumpul di Pusat Medis Palestina berbelasungkawa atas kematian Kosba.

Baru dua bulan lalu, Kolonel Shomer berpartisipasi dalam acara Kementerian Luar Negeri "Israel" tentang "Sistem Peradilan Anak-anak & Militer di Tepi Barat", berbicara pada diskusi tentang "Penangkapan dan Proses Investigasi di Tepi Barat."

(ameera/arrahmah.com)

Wawancara Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani (2): Hakikat peran Iran di wilayah Syam

Posted: 04 Jul 2015 07:41 AM PDT

Al-Jazeera-al-Jaulani

SURIAH (Arrahmah.com) - Pada Rabu (27/5/2015) lalu, Amir Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani mengungkap sejumlah fakta dan data seputar medan jihad di Bumi Syam melalui wawancara dalam program Bilaa Hudud, Al-Jazeera. Selama kurang lebih 50 menit, Syaikh Al-Jaulani juga menyampaikan beberapa pokok pikiran dan cita-cita kelompok jihad yang dipimpinnya.

Wawancara yang ditayangkan pukul 22.05 waktu setempat itu menjelaskan pola pandang Jabhah Nushrah yang mewakili Mujahidin Bumi Syam dalam melihat jihad di bumi Suriah sebagai jihad defensif, sehingga membutuhkan partisipasi seluruh elemen umat Islam dan sangat menghajatkan adanya manajemen medan tempur yang cerdas dalam menentukan prioritas musuh serta mengelola sumber daya yang dimiliki.

Selain itu, beliau juga menyampaikan pandangannya terkait "Hakikat peran Iran di wilayah Syam", sebagaimana wawancaranya bersama Ahmad Mansur, jurnalis senior Al-Jazeera, yang Arrahmah terjemahkan dari bagian ke-2 video Bilaa Hudud.

Hakikat peran Iran di wilayah Syam

Ahmad Mansur: "Peran Iran di Suriah tidaklah sedikit, hal itu dianggap peran penting, dan kita tidak bisa memisahkannya dari peran Iran di Irak, dan bukan dari peran Iran yang muncul di Yaman, atau peran Iran tua di Lebanon dengan 'Hizbullah'. Bagaimana Anda melihat hakikat peran Iran di Suriah? "

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Bismillah, Alhamdulillah, shalawat dan salaam atas Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Sebagai pembukaan, peran Iran di kawasan itu, secara umum; ini wilayah konflik, dimulai dari Yaman dan melewati semenanjung Arab, melalui Sinai, melalui Bumi Syam (Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon, red.), dan melalui Irak. Wilayah ini pada umumnya, selama ribuan tahun, adalah ambisi Kekaisaran Persia. Mereka datang ke Palestina pada satu waktu, dan mengambil tahanan dari orang-orang Yahudi, ini adalah sebelum kelahiran Isa, 'alaihi salaam. Persia menganggap bangsanya memiliki hak atas Palestina. Palestina adalah bagian dari bekas kerajaan pendahulunya, Persia menguasai Palestina di bawah komandan militer Nebukadnezar.

Setelah itu dalam sengketa dengan Roma, setelah mereka mendirikan Kekaisaran Romawi di Bumi Syam, konflik ini juga terus berlanjut sampai umat Islam datang dan memrangi keduanya, dan Allah subhanahu wata'ala memberi mereka kemenangan di masa Umar, radhiallahu 'anhu. Ia mengambil rampasan dari mereka, ia mengambil Irak dari mereka dan Babilonia, dan seluruh negara Khurasan, dan Kekaisaran Persia pun berakhir. Umat Islam juga mengusir Roma dari Bumi Syam.

Begitu pula Yaman; pada masa awalnya diisi penganut paganisme, lalu mereka pindah keyakinan menjadi Yudaisme melalui (Raja Yaman) Tub'a, kemudian setelah itu datang Negus dari Kristen Abyssinian dan merebutnya dari orang-orang Yahudi, kemudian setelah itu Kisra (Khosrow) mengirimkan sejumlah tentara, mereka berasal dari tahanannya, sejumlah kecil dari mereka mencapai kesana dan melawan orang-orang Kristen di Yaman, sehingga Yaman kemudian dimiliki Kekaisaran Persia. Sampai pemimpin terakhir mereka adalah Badhan, gubernurnya raja Persia, dan ia masuk Islam secara sukarela. Itu sebabnya setelah Islam muncul, orang-orang Yahudi di Al-Marina pergi. Kekaisaran Romawi juga meninggalkan Bumi Syam dan Mesir. Begitu pula Kekaisaran Persia juga meninggalkan Bumi Syam, dan tidak akan kembali insyaAllah, termasuk Yaman."

Ahmad Mansur: "Jadi kehadiran Persia di wilayah ini, tentang yang Iran persengketakan pada saat ini, sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Mereka sudah hadir sejak dahulu kala."

Ahmad Mansur: "Apakah maksud Anda berarti Iran saat ini memperbaharui ambisi Persianya atau kepemilikan Persia, bahkan Yaman dan Bumi Syam?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Ya ya, ini adalah persis seperti apa yang sedang terjadi pada saat ini."

Ahmad Mansur: "Apakah ini seperti Anda menghapus Iran dari dimensi Islam, itu adalah negara (Islam) yang mereka bentuk melalui revolusi Islam tahun 1979?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Ini tidak ada hubungannya dengan itu, apa yang kita bicarakan, ambisi ini yang mereka ingin perbaharui, tidak dimulai pada tahun 1979. Ini dimulai sejak lama, sejak Umar radhiallahu 'anhu dibunuh oleh Abu Al-Lu'lu'ah (Fairuz Nahavandi), seorang Majusi (penyembah api). Juga pada masa perselisihan yang terjadi antara Ali dan Muawiyah, radhiallahu 'anhuma, yang sangat dieksploitasi oleh Persia."

Ahmad Mansur: "Abu Muhammad, Iran meninggalkan kedalaman Persia dan menyusupi Islam. Apakah ini adalah negara Syiah Itsna Asyariah (12 Imam)?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Tidak, tidak, bukan. Mereka menggunakan Syiah sebagai kendaraannya untuk naik mencapai kembalinya kemuliaan kerajaan mereka. Jika mereka ingin memasuki wilayah atas nama Kekaisaran Persia, ini tidak akan mungkin bagi mereka, tidak rasional, tidak realistis, tidak secara militer, tidak secara politis, atau apa pun. Mereka masuk dengan nama Syiah, dan mereka menabur benih ini bertahun-tahun yang silam, dan dari generasi ke generasi, panjinya diestafetkan dari satu ke yang lain. Jadi mereka mengambil Syiah sebagai kendraan untuk mencapai ini, dan mereka memiliki jalur untuk ini, mereka tidak tampil secara langsung dalam nama Syiah, misalnya.

Misalnya mereka datang ke daerah di mana Syiah telah ada, dan mereka mencoba untuk mendekatkan diri kepada mereka, dan menabur ide-ide mereka di dalamnya, sampai Syiah yang ada saat ini, misalnya yang di Irak, menjadi taat kepada Iran. Setelah itu mereka memiliki kekuatan politik dan kekuatan militer, mereka memasok mereka dengan keahlian dan sejenisnya. Mereka menjadi tentara wilayahnya, yang bertanggung jawab atas pemulihan daerah ini (kepada Kekaisaran Persia) dan memiliki hubungan langsung dengan Iran.

Begitu juga "Hizbullah", Hassan Nasrallah tidak menyangkal masalah ini, katanya kita tidak ingin menjadi negara Islam merdeka tetapi negara Islam di bawah perwalian Ulama ahli hukum (Wilayat Al-Faqih), di bawah Imam Khomeini, pada waktu itu. Dia mengatakan hal ini secara terbuka. Mereka juga datang ke sekte Zaidi, sebuah sekte Syiah (di Yaman) yang berbeda dari Syiah Itsna Asyari, mereka berbeda dari Syiah Itsna Asyari tetapi mereka menggunakan sekte Zaidi dan menyeretnya kepada apa yang telah menyeret Syiah Itsna Asyari. Seperti Hautsi di Yaman misalnya.

Adapun Nushairiyah, terdapat aliansi antara mereka (Iran) dan Nushairiyah. Hal ini berbeda dengan kenyataan di Irak dan itu berbeda dari realitas di Libanon dan Yaman; semua dari mereka adalah produk dari Iran. Saat ini Iran tidak memiliki Suriah. Ketika Hafid Al-Asad berkuasa, dia melakukannya di bawah perwalian Perancis dan bukan perwalian Iran. Dia mencapai kekuasaan sebelum 1979, jadi ini sebelum apa yang mereka (Iran) telah capai, namun (saat ini) mereka mencoba untuk menarik diri lebih dekat (ke Suriah) daripada waktu Hafid Al-Asad (berkuasa)."

Ahmad Mansur: "Apakah mungkin bagi mereka untuk memperbaharui ambisi ribuan tahun yang lalu, dan mengatakan bahwa Yaman adalah milik kita sejak ribuan tahun lalu?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: [seperti] "Orang-orang Yahudi (kembali) ada di Palestina saat ini, atas dasar argumen apa? Mereka mengatakan bahwa mereka telah ada di Palestina sejak 3500 tahun yang lalu, dan mereka kembali kesana setelah 3500 tahun."

Ahmad Mansur: "Jadi argumen dari Iran sesuai dengan argumen orang Yahudi?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Tentu saja, mereka mengatakan bahwa ini adalah tanah orang Yahudi dan Tanah yang Dijanjikan, dan sejenisnya. Iran juga serupa, mereka mengatakan ini adalah kerajaan kami, dan Anda mengambilnya dari kami. Itulah mengapa mereka melabuhkan dendam sedemikian besar terhadap Umar bin Khattab. Orang yang mencintai Ali tidak perlu harus memfitnah Umar bin Khattab. Tapi Umar bin Khattab merebut kerajaan mereka dari mereka, dan ia mengambil orang tua mereka sebagai tawanan. Itulah sebabnya mereka labuhkan kebencian ini terhadap dirinya, dan mereka telah bersama-sama mengutuki dan memfitnahnya, dan sebagainya. Tapi ini bukan masalah, persoalannya adalah bahwa Iran bersekutu dengan rezim Hafid Al-Asad dan berpengaruh terhadap pemerintahan Bashar Al-Asad.

Aliansi dibangun dengan cara menyebarkan dakwah di Suriah. Sekte Syiah atau Rafidhan di Suriah sangat sangat sangat sedikit, dan orang-orang yang menganut Madzhab ini tidak diketahui. Jadi Iran datang dan menyebarkan pusat kebudayaannya dan mendirikan sekolah mereka sendiri dan mulai memasuki lingkungan Damaskus, dan [menyusupi] pedagang dari Damaskus. Dengan cara yang sama Abbasiyah masuk dalam dinasti Ummayyah, dan menyebarnya dakwah melalui pedagang dan sejenisnya, sampai posisi mereka matang. Dan otoritas Iran meningkat di wilayah itu [dan berpengaruh] pada masa pemerintahan Bashar Al-Asad, tapi itu bukan otoritas yang memerintah Bashar Al-Asad seperti itu dikabarkan di media. Agar adil dalam menggambarkan realitas, kita harus menilai realitas dengan benar, sehingga akan memberikan hasil yang benar dan pemahaman yang benar."

Ahmad Mansur: "Maafkan saya, penilaian yang ada cukup berbeda dari banyak pemahaman?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Ya."

Ahmad Mansur: "Sekarang Anda mengatakan bahwa Iran ,meski berpengaruh besar, mereka tidak mengontrol Bashar Al-Asad dan tidak memerintah dia?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Mereka tidak mengontrol dia tapi mereka mendukung dia, Bashar Al-Asad dan rezimnya."

Ahmad Mansur: "Semua informasi seputar Bashar Al-Asad adalah bahwa Iran melindungi dia dengan pagar penjaga Iran."

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Ya, mungkin. Tapi ini bukan masalahnya, saya hanya ingin menunjukkan fakta bahwa ada perbedaan antara hakikat hubungan dengan rezim Bashar Al-Asad, dan hakikat hubungan dengan Hizbullah dan hakikat hubungan dengan Rafidhah di Irak, dan itu adalah berbeda dari hubungan dengan Hautsi, semua ini adalah produk dari Iran. Namun, diia menciptakan kerajaannya sendiri, Hafid Al-Asad dan Bashar Al-Asad, kemudian setelah itu datang Iran untuk bersekutu dengan dia, dan itu mengeksploitasi situasi revolusi dan kelemahan yang disebabkan rezim itu."

Ahmad Mansur: "Apa kepentingan yang sama di antara mereka?"

Abu Muhammad Al-Jaulani: "Palestina adalah jantung dunia, dan sayapnya adalah Mesir dan Suriah, sehingga siapa pun yang mengontrol lokasi ini akan memegang tampuk banyak hal di dunia. Itulah mengapa wilayah ini didominasi oleh kekuatan tertentu."

Lihat video wawancara selengkapnya: Terjemah wawancara Amir Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani dengan Al-Jazeera (2)

(adibahasan/arrahmah.com)

Serangan Islamofobia meningkat 23,5 persen di Perancis

Posted: 04 Jul 2015 07:05 AM PDT

A member (L) of the Collective against Islamophobia in France (CCIF) distributes French pastries, called "pain au chocolat," in front of the Saint-Lazare railway station on October 10, 2012 in Paris to protest against the October 5 remarks made by the  general secretary of the rightist French Union for a Popular Movement (UMP) party, Jean-Francois Cope,  to UMP supporters in Draguignan about a boy who allegedly had his "pain au chocolat" stolen by "thugs" during the fasting month of Ramadan. AFP PHOTO / THOMAS SAMSON        (Photo credit should read THOMAS SAMSON/AFP/GettyImages)

PERANCIS (Arrahmah.com) - Tindakan Islamofobia di Perancis telah meningkat 23,5 persen dalam enam bulan pertama tahun 2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebuah organisasi non-pemerintah Perancis mengungkapkan dalam sebuah laporan baru, sebagaimana dilansir WB pada Sabtu (4/7/2015).

Angka tersebut dirilis hari Kamis (2/7) dalam sebuah laporan berjudul "Islamofobia di Perancis enam bulan setelah serangan teroris Januari 2015" oleh organisasi bersama melawan Islamofobia di Perancis yang berbasis di Paris.

"Serangan terhadap masjid, ancaman pembunuhan terhadap wanita berkerudung, anak-anak sekolah dipermalukan oleh guru mereka, siswa perempuan dilarang mengenakan rok panjang, pemrofilan agama anak-anak Muslim, propagasi pidato kebencian dan bahkan deklarasi perang terhadap umat Islam yang digambarkan sebagai kolom kelima, konsekuensi yang telah dan masih mengerikan bagi umat Islam," ungkap laporan itu.

Selain itu, serangan fisik meningkat 500 persen dan serangan verbal 100 persen selama bulan-bulan awal tahun 2015, kata laporan itu, menambahkan bahwa wanita termasuk di antara korban pertama Islamofobia.

"Diskriminasi dan kekerasan terhadap orang dewasa sekarang bertambah dengan penghinaan yang diderita anak-anak Muslim yang banyak disalahkan atas serangan teroris," ungkap laporan itu.

Laporan itu juga menyebut dialog baru antara perwakilan Muslim dan Kementerian Dalam Negeri Perancis, mencatat bahwa kementerian telah "mendesak aparat kepolisian untuk menerima pengaduan dari korban Islamofobia".

(banan/arrahmah.com)

ISIS luncurkan tiga bom mobil ke arah basis mujahidin dan penduduk Libya

Posted: 04 Jul 2015 05:00 AM PDT

dl

LIBYA (Arrahmah.com) - Juru bicara kelompok "Daulah Islamiyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani, pada Selasa (23/6/2015), telah kembali muncul dengan pidato audio terbarunya setelah lama tidak terdengar di media.

Dalam pidato yang diberi judul mengutip ayat Al-Qur'an, "Wahai kaum kami! Terimalah seruan orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah (Al-Ahqaf: 31)" itu, Al-Adnani mengancam memberi kesempatan terakhir kepada penduduk dan suku-suku Irak yang belum memenuhi seruan Daulah untuk "bertaubat".

Al-Adnani bahkan menyampaikan ancaman secara khusus kepada faksi-faksi mujahidin di Syam dan Libya agar mereka tidak memerangi "Daulah". Dia mengklaim tidak ada bagian dari bumi ini yang menerapkan hukum Allah kecuali bumi "Daulah Islam"-nya. Menurutnya, siapa yang memerangi Daulah dan merebut sebagian wilayahnya, berarti telah menyebabkan wilayah tersebut dikuasai oleh hukum buatan manusia, sehingga ia pun dianggap kafir.

Al-Adnani sebelumnya telah sangat mengingkari bahwa Jamaah Daulah mengafirkan dan menghalalkan darah kaum muslimin yang memerangi mereka, dan bahwa dia juga berlepas diri dari klaim bahwa memerangi Daulah adalah pembatal keislaman, dia bahkan mendoakan laknat Allah ditimpakan atas dirinya jika dia berdusta.

Namun kini Al-Adnani justru telah membuka dadanya sendiri agar dilihat oleh seluruh umat, dan mengakui bahwa dia dan jamaahnya memang beri'tikad seperti apa yang dia bantah dalam mubahalahnya dahulu. Bahwa dia akhirnya mengakui perkara yang setahun lalu coba dia sembunyikan.

Abu Muhammad Al-Adnani, juru bicara kaum khawarij ISIS

Abu Muhammad Al-Adnani, juru bicara ISIS

Pidato penuh kemarahan dan hasutan dari Al-Adnani itu ternyata telah disambut dengan membabi buta oleh para pengikutnya di berbagai belahan Dunia. Serangan demi serangan kepada pihak-pihak anti ISIS, khususnya terhadap kalangan Mujahidin dan kaum Muslimin semakin menggila.

Hampir bersamaan dengan serangan ISIS ke masjid Jabhah Nushrah di Syam, mereka juga menyerang markas Majelis Syura Mujahidin Derna Libya dan kota Derna. Tak tanggung-tanggung, pasukan penumpah darah kaum Muslimin ini mengerahkan tiga bom mobil.

Berikut ini terjemahan penjelasan resmi dari Majelis Syura Mujahidin Derna terkait peristiwa tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Sabtu (4/7/2015).

Majelis Mujahidin Derna dan Sekitarnya
Penjelasan Seputar Operasi Khianat dari Tanzhim Daulah terhadap kota Derna
Jum'at, 16 Ramadhan 1436 H/ 03 Juli 2015

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam kepada Rasulullah, wa ba'du.

Pada hari ini, Jum'at waktu Ashar operasi tipu daya lagi khianat telah diluncurkan oleh Tanzhim Daulah yang menargetkan bangunan dan tempat kaum Muslimin dengan 3 bom mobil.

Pertama: Serangan bom bunuh diri yang pertama terjadi di kompleks Markas Mujahidin di kawasan Syiiha bagian timur. Setelah melakukan evakuasi dan pemeriksaan, ditemukanlah salah seorang mujahid yang terluka parah karena tertimpa reruntuhan bangunan hingga mengantarkan pada kesyahidannya - semoga Allah merahmatinya.

Kedua: Mujahidin bersikap waspada terhadap pelaku bom bunuh diri yang kedua, sehingga mujahidin pun menembakinya. Si pembom bunuh diri cepat-cepat menghindari tembakan Mujahidin, sehingga dia meledakkan bomnya sendiri dan tidaklah dia membunuh kecuali dirinya sendiri, dan tidak ada satu pun penduduk kota yang terkena serangannya. Walhamdulillah.

Ketiga: Bom mobil ketiga menyasar ke tengah-tengah kota, pada puncak ketegangan dalam peristiwa itu, datanglah dua orang mujahid untuk menghalau serangan bom mobil ini. Mereka adalah: Hisam Asy-Syami dan Hisam An-Nuwaishiri. Mereka berdua syahid karena terkena dampak ledakan bom mobil itu. Bersama kedua mujahid tersebut, jatuh pula korban-korban dari putra-putra Libya, yakni Ahnisy Al-Qabisi dan Yusuf Faraj Al-Qobiisi serta seorang anak kecil bernama Ahmad Salim Al-Haasi, dan sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka yang bervariasi, baik mengalami luka ringan maupun sedang.

Dan kami memohon kepada Allah agar menerima syuhada-syuhada kami. Dan menyembuhkan yang terluka di antara kami dan agar membalas siapa saja yang meledakkan dirinya kepada mereka. Dan kami telah berjanji untuk membersihkan kota kami dari Jamaah Daulah dan kejahatannya, dan kami memohon kepada Allah Ta'ala dan dengan pertolongan-Nya atas kesetian terhadap janjinya.

Majelis Mujahidin Derna dan sekitarnya
Jum'at 16 Ramadhan 1436 H
IMG-20150704-WA0022-800x450

teks asli

(banan/arrahmah.com)

Rezim Suriah menjatuhkan sebanyak 10.500 bom barel tahun ini

Posted: 04 Jul 2015 01:30 AM PDT

rezim suriah

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Rezim Suriah telah menggunakan 10.423 bom barel pada 19.205 serangan udara antara awal tahun ini dan akhir Juni, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Jum'at (3/7/2015).

Menurut observatorium itu, serangan udara itu menargetkan beberapa desa, perkotaan dan kota-kota besar di Suriah dari provinsi Al-Quneitera di selatan ke provinsi Al-Hasakah di utara-timur, dan dari Aleppo hingga ke provinsi Daraa.

Helikopter-helikopter itu menjatuhkan sebanyak 10.423 bom barel di daerah yang berbeda di provinsi Damaskus, Aleppo, Homs, Hama, Al-Hasakah, Deir Ezzor, Al-Quneitera, Al Suwaydaa, Daraa, Idlib dan Lattakia.

Pesawat tempur itu melakukan setidaknya 8.782 serangan di daerah-daerah di propinsi Damaskus, Aleppo, Homs, Hama, Al-Hasakah, Deir Ezzor, Al-Raqqa, Al-Quneitera, Daraa, Al-Suwaydaa, Idlib dan Lattakia.

Akibatnya sebanyak 2.916 warga sipil tewas, termasuk 456 perempuan dan 665 anak-anak, dan lebih dari 18.000 orang terluka sementara puluhan ribu orang mengungsi. Pemboman udara itu juga mengakibatkan kehancuran baik properti publik maupun swasta.

Dewan Keamanan PBB diminta bertanggung jawab atas intensifikasi serangan udara itu karena keengganannya untuk mengeluarkan keputusan yang mengikat untuk menghentikan penembakan secara sembarangan terhadap wilayah sipil.
(ameera/arrahmah.com)

Otoritas Palestina menangkap 108 anggota Hamas di Tepi Barat

Posted: 04 Jul 2015 12:50 AM PDT

hamas

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan keamanan Palestina menangkap puluhan anggota Hamas dalam serangan malam di Tepi Barat yang diduduki "Israel", hal ini merupakan tindakan keras terbesar pihak Otoritas Palestina atau Palestinian Authority (PA) sejak 2007, kata para pejabat setempat pada Jum'at (3/7/2015).

Adnan Al-Dmairi, juru bicara keamanan untuk PA yang didukung Barat, mengklaim orang-orang Hamas telah berencana "untuk menabur kekacauan" tapi dia tidak merinci maksud perkataannya itu, lansir WB.

Hamas mengontrol Jalur Gaza dan merupakan saingan Fatah, gerakan yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang dominan di Tepi Barat.

Meskipun Abbas secara resmi telah berdamai dengan Hamas tahun lalu untuk membentuk pemerintah persatuan, perbedaan tetap ada di antara mereka.

"Kami menangkap mereka untuk diinterogasi atau untuk menempatkan mereka ke pengadilan berdasarkan bukti mereka mengancam stabilitas keamanan internal Palestina dan berusaha untuk menyeret wilayah dan menyeret kita ke dalam konfrontasi militer serta menghancurkan wilayah ini," klaim Dmairi.

Hamas mengatakan 108 anggotanya ditahan dalam penggerebekan di kota-kota di seluruh wilayah Tepi Barat. Dikatakan serangan itu bermotif politik dan dikoordinasikan dengan "Israel".

"Tindakan oleh pihak kaki tangan ini tidak akan merusak gerakan [kami] dan tidak akan melemahkan perlawanan [kami]. Kami menyerukan pembebasan segera para tahanan dan kami memperingatkan konsekuensi dari langkah-langkah tidak patriotik ini," kata juru bicara Hamas Abu Zuhri.

Seorang jurubicara militer "Israel" mengklaim dia tidak memiliki informasi mengenai penangkapan yang berlangsung dua hari setelah "Israel" menangkap 40 anggota Hamas di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir, dengan menuduh mereka merencanakan serangan terhadap "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Sikap Ahlul bait terhadap para sahabat Nabi

Posted: 04 Jul 2015 12:16 AM PDT

buku-fakta-syiah-bukan-islam

(Arrahmah.com) - Penghinaan manusia Syiah terhadap para sahabat danisteri-isteri Rasulullah shallalhu alaihi wa sallam hingga pada taraf mengkafirkan dan mencap murtad serta mengatakan mereka adalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya dan kekal di dalam neraka, adalah sangat bertentangan dengan pandangan dan keyakinan Ahlul Bait Rasul. Ini menunjukkan manusia Syiah ini pendusta dan penipu.

Ahlul Bait Rasul sangat menghormati, memuliakan dan memuji ketiga sahabat utama sekaligus Khalifah sebelum Khalifah Ali bin Abi Thalib. Berikut ini pernyataan mereka dikutip dari buku Fakta Syiah bukan Islam karya Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman, penerbit Arrahmah Publishing, 2015.

  1. Ali bin Abi Thalib sangat mencintai sahabat Rasulullah shallalhu alaihi wa sallam, khususnya ketiga sahabat yang menjadi khalifah sebelumnya. Ali Rhadhiyallahu anhu membaiat khalifah sebelumnya itu dengan sukarela, bahkan menjadi penasehat bagi khalifah Abu Bakar dan Umar Rhadiyallahu anhuma. Saat di atas mimbar di Kufah, Ali memuji Abu Bakar dan Umar. Beliau mengatakan sebaik-baik umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar, kemudian Umar. (Al-Lailaka'l 7/1366-1397).

  2. Sebagai bukti kecintaan Ali Rhadhiyallahu anhu kepada Khalifah sebelumnya ialah beliau memberi nama anak-anaknya dengan Abu Bakar, Umar dan Utsman. Bahkan fakta ini tercantum dalam salah satu kitab rujukan Syiah yaitu Taarikh al Ya'qubi, jilid 2 halaman 213. Sejarahwan Sunni, Al Hafiz Ibnu Katsir Rahimahullah juga menyebutkan hal itu di dalam kitabnya Al Bidayah wan Nihayah jilid 7, hal. 355.

  3. Ahlul Bait Rasul yang lain yakni cucu Rasulullah Hasan bin Ali bin Abi Thalib juga memberi nama seorang puteranya dengan nama Abu Bakar dan seorang lagi dengan nama Umar. Ini termaktub dlam Taarikh al Ya'qubi, jilid 2 halaman 228. Ibnu Hazm Rahimahullah juga menyebutkan keterangan yang sama dalam Jamharah Anshab Al- Arab.

  4. Ali bin Abi Thalib Rhadhiyallahu anhu juga menikahkan salah seorang puterinya yaitu Ummu Kultsum dengan Umar bin Khattab.

  5. Ali bin Abi Thalib juga mengungkapkan keutamaan Abu Bakar dan Umar. Dari Abdullah bin Salamah dia berkata: "Aku telah mendengar Ali berkata, "Sebaik-baik manusia setelah Rasulullah adalah Abu Bakar dan sebaik-baik manusia setelah Abu Bakar adalah kemudian Umar." (HR. Ibnu Majah no. 103, disahihkan oleh Al-Banni).

  6. Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Muhammad bin al Hanafiyah Rhadiyallahu 'anhu (putera Ali bukan dari Fatimah), dia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku (yakni Ali R.A), 'Siapakah manusia terbaik setelah Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam?' Dia menjawab, 'Abu Bakar'. Aku bertanya lagi, 'Setelah itu siapa?' Dia menjawab 'Setelah itu Umar.' Aku khawatir jika dia berkata setelah itu Utsman, maka aku katakan, 'Setelah itu engkau.' Dia menjawab, 'Aku hanyalah seorang laki-laki dari kalangan kaum muslimin.'" (HR. Bukhari no.3671).

  7. Terakhir, saat kelompok pemberontak mengepung rumah Khalifah Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu, Ali menyuruh kedua puteranya Hasan dan Husein untuk mengawal rumah Khalifah. Ini tidak lain karena kesetiaan Ali, Ahlul Bait Rasul, kepada Khalifah Utsman.

Pemesanan:
Buku Fakta Syiah Bukan Islam

(azmuttaqin/arrahmah.com)