Arrahmah.Com |
- Kerasnya Ramadhan bagi para pengungsi Suriah di Yordania
- Khutbah 'Idul Fithri 1436 H: Darimana kita mulai perbaikan Indonesia
- Lagi, Angkatan Laut "Israel" menembaki nelayan Palestina di lepas pantai Gaza
- Turki mengirim 6 ton bantuan medis untuk pengungsi Yaman
- Kesaksian Syaikh Al-Maqdisi atas penolakan ISIS untuk berhukum kepada syariah
- Jabhah Nushrah merilis video Kajian Ramadhan "Tadzkirah"
- Serangan bom ISIS dan Boko Haram menargetkan masjid di Suriah dan Nigeria
- Detik-detik serangan bom ISIS di Masjid Salim kota Ariha-Idlib saat buka puasa bersama Jabhah Nushrah
- Satu orang ditangkap dan yang lainnya terluka saat tentara "Israel" menyerang pengunjuk rasa di Tepi Barat
- Inggris masih mempersenjatai "Israel" meskipun menargetkan warga Gaza
Kerasnya Ramadhan bagi para pengungsi Suriah di Yordania Posted: 05 Jul 2015 04:24 PM PDT Meskipun bulan suci Ramadhan dikenal sebagai momen untuk menyatukan seluruh anggota keluarga di meja makan, Jamal Hilal, seorang pengungsi Suriah di Yordania, menghabiskan hari-harinya mengkhawatirkan makanan apa yang bisa ia dapatkan sehingga keluarganya dapat berbuka puasa. Jamal dan keluarganya tiba di kamp Azraq di Yordania setahun yang lalu, tapi mereka tidak tahan lingkungan gurun yang tak kenal ampun dan akhirnya mereka pergi. Kini mereka tinggal di lingkungan miskin di timur Amman, ibukota Yordania. "Saya lari dari kamp Azraq karena tidak ada listrik dan kami harus berjalan jauh untuk mendapatkan air," ujarnya kepada Al Jazeera. "Kami tidak pernah pergi ke toko tanpa mogok di tengah jalan." Tanpa bantuan PBB, anak-anak keluarga Jamal tidak mendapatkan pendidikan dan tidak ada obat-obatan untuk istrinya yang menderita diabetes. Nawal, istri Jamal yang memiliki gangguan pendengaran terpaksa mencari pekerjaan di luar. "Saya bekerja sehingga kami mampu meminum air dan membelikan kebutuhan anak-anak kami," ujar Nawal. "Saya berharap bisa tinggal di Suriah dan meninggal di sana karena kehidupan ini terlalu sulit." Selama Ramadhan, terkadang para tetangga memberikan daging untuk berbuka puasa. Keluarga tersebut mengatakan bahwa itu adalah saat-saat di mana dunia nampak sedikit lebih baik untuk mereka. Hari-hari tanpa bantuan, bagaimanapun merupakan hari yang melelahkan setelah kerja panjang dan dapur tetap kosong. "Yang kami minta kepada dunia adalah menengok pengungsi Suriah," ujar Jamal. "Bantu mereka sedikit. Ada begitu banyak orang seperti saya dan orang-orang yang jauh lebih buruk dari saya. Kami hanya perlu uang untuk makan dan minum saja," lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Khutbah 'Idul Fithri 1436 H: Darimana kita mulai perbaikan Indonesia Posted: 05 Jul 2015 09:22 AM PDT Oleh Ustadz Irfan S. Awwas (Arrahmah.com) - Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ [آل عمران] . أَمَّا بَعْدُ؛ Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Segala ungkapan puji dan syukur kita ditujukan hanya kepada Allah, Tuhan yang telah memberi hidayah Islam kepada kita. Sekiranya kita tidak mendapatkan hidayah dari Allah, niscaya kita akan tersesat. Shalawat dan Salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya, segenap para sahabatnya, dan kaum Muslimin yang taat kepada-Nya. Selanjutnya, sebagai khatib pada kesempatan Idul Fitri 1436 H ini, perkenankan kami mengingatkan diri pribadi dan segenap jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. Peningkatan taqwa ini, marilah kita jadikan sebagai agenda hidup yang utama, agar kita menjadi manusia yang mulia dan terhormat, serta diampuni dosa-dosa kita sebagaimana firman-Nya: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71) "Wahai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar. Dengan begitu, niscaya semua yang kalian lakukan hasilnya akan menjadi baik dan dosa-dosa kalian akan diampuni Allah. Siapa saja yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia memperoleh kemenangan yang sangat besar." (Qs. Al-Ahzaab [33]: 70-71) Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa Ramadhan, dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, menyambut kabar gembira dan bahagia yang dijanjikan Allah dalam sebuah hadits Qudsi: إِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا إِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ : يَا مَلاَئِكَتِى، كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ ، فَيُنَادِي مُنَادٍ : يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ ، اِرْجِعُوْا إِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ ، فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِي صُمْتُمْ لِي وَأَفْطَرْتُمْ لِي فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ . "Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Seseorang kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan." Semoga kita semua yang telah menunaikan puasa ramadhan dan melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari ini, mendapatkan ampunan Allah dan terbebas dari dosa. Dengan begitu kita dapat menjalani kehidupan di hari-hari mendatang sebagai hamba Allah yang shalih dan shalihah. Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Hari raya Idul Fitri 1436 H yang penuh barakah ini, merupakan hari kemenangan umat Islam melawan hawa nafsu. Pada hari ini kita bergembira, setelah sebelumnya kita mengeluarkan zakat fitrah, lalu berkumpul di tanah lapang untuk bertakbir, bertasbih, dan bertahmid, memuji dan membesarkan asma Allah Swt dilanjutkan dengan shalat Idul Fitri. Kemudian kita bersilaturrahim sambil mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, dan saling memaafkan di antara sesama Muslim. Lalu kita saling beramah tamah meluapkan kegembiraan bersama keluarga. Anak-anak pun kita gembirakan dengan pakaian baru dan makanan lezat. Namun, segala kegembiraan ini tidak boleh membuat kita terlena, sibuk mengurusi bungkus luar alias casing dan mengabaikan isi dalamnya. Ketahuilah, baju baru dan makanan enak hanya bungkusnya; halal, bergizi dan sehat itu isinya. Rumah megah dan kendaraan mewah hanya bungkus; amal kebajikan itu isinya. Ranjang indah dan kasur empuk hanya bungkus; tidur nyenyak itu isinya. Kekayaan itu hanya bungkusnya; kedermawanan dan dan hati ikhlas itu isinya. Istri cantik dan suami tampan hanya bungkusnya; kepribadian dan keluarga sakinah itu isinya. Jabatan itu hanya bungkusnya; pengabdian dan pelayanan itu isinya. Kharisma hanya bungkusnya, ahlaqul karimah itu isinya. Hidup di dunia itu bungkusnya; nasib hidup sesudah mati itu isinya. Maka beruntunglah mereka yang mengutamakan isi, dan merawat bungkusnya. Janganlah kita setengah mati mengejar apa yang tak bisa kita bawa mati, sementara melupakan apa yang pasti terjadi di akhirat nanti. Patutlah kita berbahagia, karena hingga saat ini kita dimudahkan oleh Allah untuk rukuk dan bersujud di hadapan-Nya. Namun, dalam momentum yang berbahagia ini, janganlah melupakan nasib saudara-saudara kita di belahan bumi lainnya. Nestapa memilukan yang menimpa saudara Muslim di Rohingya jangan abaikan. Mereka kini terusir dari negeri sendiri, terlunta-lunta di negeri orang sebagai pengungsi akibat sentimen agama yang disulut api kebencian para biksu Budha ekstrem. Myanmar seolah menjadi negara primitif, karena mereka seperti tak mengenal adab dan peri kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan tanpa kompromi, rezim militer penyembah berhala Myanmar mencabut hak kewarganegraan kaum Muslim di sana. Alasannya, demi mempertahankan populasi mayoritas, agar tidak seperti Indonesia. Kata mereka, dulu di Indonesia terdapat mayoritas Hindu-Budha, tetapi setelah masuknya dakwah Islam berubah menjadi mayoritas Muslim. Para biksu ekstrem ini tidak mau hal yang sama terjadi di Myanmar. Inilah kebencian etnis dan agama yang tidak mengenal peri kemanusiaan. Bukan salah Islam jika ada orang Hindu atau Budha beralih agama dan menjadi Muslim. Mengapa mereka tidak menyalahkan diri mereka sendiri, dan menanyakan mengapa teman-teman mereka beralih ke agama Islam? Nestapa yang sama juga dialami saudara Muslim di negeri atheis China. Rezim komunis China melarang penduduk Muslim Xinjiang, China untuk mengikuti ibadah puasa bulan Ramadhan. Bahkan para mahasiswa dilarang berpartisipasi pada aktivitas keagamaan. Mereka tidak boleh membaca tulisan, puisi dan menyanyikan teks-teks agama; sekaligus dilarang mengenakan atribut agama. Tidak hanya itu, kaum Muslim dilarang mendakwahkan keyakinan agamanya. Rezim atheis Komunis ini berdalih, agama tidak boleh mencampuri urusan publik. Begitulah sikap dan watak kaum komunis, benci terhadap agama dan umat beragama. Bandingkan dengan di Indonesia yang mayoritas Muslim. Tidak ada yang mengusik penganut Hindu dan Budha, mereka bebas menjalankan ibadah agamanya. Begitupun kaum komunis China, mereka bebas dengan budaya Barongsainya, bahkan bebas melakukan usaha ekonomi yang seringkali merugikan pribumi. Pada 27 Mei 2015 lalu, di kampus Universitas Indonesia, Wakil Perdana Menteri China, Liu Yandong, menyatakan bahwa pada tahun 2020 nanti, China dan Indonesia akan melakukan pertukaran sebanyak 10 juta warga negara. Hal tersebut termasuk dalam mekanisme kerja sama yang hendak dibentuk oleh kedua pemimpin negara. Pertukaran warga Cina dengan Cina perantauan (Cina diaspora) di Indonesia tersebut akan tersebar di sejumlah sektor yakni pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, media, pemuda, pariwisata, think tank, dan agama. Untuk kepentingan itu mereka telah mempersiapkan kader, melalui training pendidikan Marxisme-Leninisme dengan materi dasar berpedoman pada Das Kapital dan Manifesto Komunis. Jika pemerintah Jokowi benar-benar merealisir rekayasa demografi ini, diperkirakan pada tahun 2020 dominasi etnis Cina akan menggeser penduduk pribumi. Nampaknya Cina meniru strategi Yahudi saat menyingkirkan rakyat pribumi Palestina, dan mengikuti strategi Singapura dalam menyingkirkan rakyat Melayu. Kebangkitan komunis di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Ibarat kata, Negara Indonesia dalam bahaya karena adanya bahaya komunis di dalam Negara. Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Rasulullah Saw menubuwahkan akan datangnya situasi dan kondisi yang sangat dilematis sekaligus merupakan tragedi kehidupan, dengan sabdanya: سَيَأتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ ، وَيُؤتَمَنُ فِيهَا الخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الأَمِينُ ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ . قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ ؟ قَالَ : الرَّجُلُ التَّافِهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ العَامَّةِ. "Akan datang kepada manusia masa-masa yang penuh dengan penipuan. Ketika itu orang yang jujur didustakan, para pendusta dipercaya, amanat diberikan kepada pengkhianat, dan orang yang amanah dikhianati; dan Ruwaibidhah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Ya Rasulallah, apakah Ruwaibidhah itu?" Beliau menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan publik." (Hr. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim) Situasi dan kondisi yang digambarkan dalam hadits di atas sungguh tragis. Di zaman ini, betapa banyak para pendusta justru dipercaya menjadi pejabat negara. Orang yang jujur disingkirkan, dan orang yang khianat malah diberi amanat. Mempercayai para pendusta, mengkhianati orang yang amanah, adalah perbuatan yang tidak bermoral. Tetapi begitulah karakteristik era politik akal bulus. Seorang penguasa atau pejabat Negara, yang ingin tetap berkuasa dan memperkuat kekuasaannya, menggunakan semua tipu muslihat, mulai dengan harta, tahta dan wanita. Tragisnya, dari kalangan pendusta dan pengkhianat ini muncul Ruwaibidhah, orang-orang bodoh yang tidak berkompeten mengurusi urusan rakyat, baik secara mental, intelektual maupun moral. Misalnya, ada hakim yang memutuskan perkara di pengadilan sekaligus menjadi mafia kasus. Ada menteri membuat kebijakan yang meresahkan dan merugikan kepentingan rakyat. Sementara para gubernur, bupati, walikota banyak yang dipenjara karena kasus korupsi, bahkan terlibat perostitusi dan narkoba. Bagaimana mereka dapat menyelesaikan masalah kehancuran moral bangsa, sementara mereka sendiri secara moral bermasalah? Negara menjadi kacau, hukum diperjual belikan dan nasib rakyat ditelantarkan. Apabila kepemimpinan politik diserahkan kepada mereka maka tunggulah saat kehancuran tiba. Disebutkan di dalam Al-Qur'an, suatu negara akan binasa apabila orang-orang durhaka menjadi penguasa dan pejabat negara. وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا (16) "Jika Kami hendak menghancurkan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada para pemimpin di negeri itu supaya menaati Allah, tetapi mereka berbuat zhalim kepada rakyat di negerinya. Akibat perbuatan durhaka pemimpin mereka, maka turunlah adzab kepada mereka dan Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya." (Qs. Al-Israa' [17]: 16) Ketika pemimpin eksekutif, legislatif, dan yudikatif dijabat oleh orang-orang yang tidak punya kapasitas dan tidak mengindahkan agama, tidak terikat dengan hukum Allah dan Sunah Rasulullah, maka dia sulit membedakan yang benar dan salah. Tidak akan bisa membedakan manakah petunjuk Allah dan rayuan setan, tidak akan bisa membedakan 'yang ini' maslahat dan 'yang itu' muslihat. Fenomena Ruwaibidhah tidak hanya muncul di panggung politik kekuasaan. Tapi juga mengacau melalui propaganda ideologi dan pemikiran. Akhir-akhir ini, setelah umat Islam dipojokkan dengan stigma terorisme; muncul lagi aksi teror atas nama Daulah Islamiyah alias ISIS. Dengan berlindung di balik nama Daulah Islamiyah, mereka mengafirkan bahkan membunuh siapa saja yang tidak bergabung dengan kelompoknya. Umat Islam dipermalukan di pentas internasional karena prilaku buas dan kejam, yang tidak kalah biadabnya dengan musuh-musuh Islam. Belum usai dengan problem ISIS, umat Islam diguncang lagi dengan propaganda Syiah yang menghina istri Nabi Saw dan menista para sahabat beliau dengan dalih membela dan mencintai ahlul bait. Mereka juga menjerumuskan generasi muda ke arah pergaulan bebas dan zina dengan dalih kawin mut'ah. Siapa saja yang menentang kesesatan Syiah dituduh sebagai pengikut Wahabi. Jika tidak waspada, bukan mustahil umat Islam dapat diadu domba. Dan kini umat Islam disibukkan lagi dengan wacana Islam Nusantara berbasis budaya, yang katanya berbeda dengan Islam Arab. Para propagandis wacana ini mengatakan, prinsip Islam Nusantara ada tiga: Teologinya mengikuti Asy'ari, fiqhnya Imam Syafii, dan tasawufnya Imam Ghazali. Tapi para pengusung Islam Nusantara ini, tidak konsisten. Mereka menggunakan metode berfikir talfiq, yaitu mengambil yang dia suka dan membuang yang dia tidak suka sekalipun itu benar. Inkonsistensi itu terlihat dalam pengambilan tokoh rujukan. Mereka menolak 'Islam Arab' tapi mengklaim tokoh rujukannya ulama dari Arab. Akan lebih munasabah apabila teologi Islam Nusantara disebut teologi permusuhan anti Arab. Sedang fiqhnya mengikuti pemahaman Darmogandul dan Gatoloco, dan tasawufnya manunggaling kawula gusti ala Syeh Siti Jenar, tokoh klenik yang dieksekusi mati oleh Wali Songo. Umat Islam tidak boleh terjebak, apakah namanya Islam Nusantara, Islam Nusa Dua, ataukah Islam Nusa Kambangan. Sebab tujuan Islam bukan membangun Islam Nusantara, melainkan membangun Nusantara yang Islami. Bukan merekonstruksi Islam Indonesia, tapi Indonesia yang Islami. Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Menyaksikan kondisi Indonesia hari ini, muncul pertanyaan, jika hendak memperbaiki Indonesia darimana-kah kita harus memulainya? Setelah sistem demokrasi gagal memperbaiki Indonesia, pemerintah mencoba melibatkan Islam dalam upaya perbaikan ini, sehingga sejumlah nilai-nilai Islam masuk ke dalam aturan dan UU RI. Akan tetapi pemerintah masih setengah hati. Ibarat ungkapan: "Manusia itu punya tubuh dan anggota badan. Bila dilepaskan dari tubuh bisakah tangannya berfungsi? Begitulah, Islam bila diambil sebagian dari ajarannya dan ditinggalkan sebagian lainnya. Maka, sebagimana tangan tidak akan berfungsi bila dilepaskan dari tubuh. Jika demikian, barangkali perbaikan bisa dimulai dengan perubahan kepemimpinan? Indonesia pernah bereksperimen dengan berbagai tipe pemimpin. Indonesia pernah dipimpin oleh seorang politisi pejuang revolusi, dialah Bung Karno. Pernah juga dipimpin seorang jenderal TNI bintang lima, dialah Soeharto. Pernah dipimpin seorang profesor ber-IQ tinggi, dialah BJ Habibie. Indonesia juga pernah dipimpin seorang kharismatik bergelar Kyai Haji Abdurrahman Wahid. Pernah juga dipimpin seorang perempuan penuh misteri, Megawati Soekarnoputri. Dan pernah pula dipimpin seorang purnawirawan yang pintar bernyanyi, Susilo Bambang Yudhoyono. Dan kini, Indonesia dipimpin seorang rakyat biasa buah nyata demokrasi, Joko Widodo. Tapi mengapa Indonesia terus saja begini. Indonesia yang pulau-pulaunya dijual kepada orang asing, mata uangnya terus melemah, anak-anak negeri ini dirusak moral dan harga dirinya. Negeri dimana barang palsu jadi modal bisnis: beras palsu, daging palsu, ijazah palsu, uang palsu, jabatan palsu, janji palsu dan palsu-palsuan lainnya. Di negeri kita ini, telah terjadi kerusakan yang sangat serius: kemiskinan yang kronis, dekadensi moral, korupsi, narkoba, gratifikasi seks, prostitusi online, penipuan, juga penindasan dan kezaliman. Padahal institusi negara ada, pemerintah masih berkuasa, tapi belum mampu merubah apalagi memperbaiki nasib rakyat sesuai cita-cita kemerdekaan. Menyaksikan fenomena yang serba palsu inilah, maka muncul fatwa MUI terkait pemimpin yang suka janji palsu. Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa tentang hukum "berdosa bagi pemimpin yang tidak menepati janjinya saat kampanye." Menurut kesepakatan ulama MUI dalam acara ijtima Komisi Fatwa MUI V di Tegal, 7-10 Juni 2015, fatwa ini berlaku bagi pemimpin dan calon pemimpin publik, baik itu di legislatif, yudikatif maupun eksekutif, agar tidak mengumbar janji untuk melakukan perbuatan di luar kewenangannya. Dan juga tidak berjanji untuk melaksanakan kebijakan yang bertentangan dengan syariah Islam. Terhadap pemimpin yang ingkar janji, MUI menghimbau rakyat Indonesia untuk tidak memilihnya kembali, manakala yang bersangkutan mencalonkan diri pada pemilihan umum periode selanjutnya. Oleh karena itu, mari kita dorong para pemimpin dan penguasa negeri ini, untuk tekun mempelajari Islam dan syari'ahnya yang suci, agar bisa menerapkannya secara menyeluruh dan hakiki. Lalu menyebarkannya dengan benar dan sabar ke seluruh penjuru bumi. Indonesia membutuhkan pemimpin seperti disebutkan dalam Al-Qur'an: وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ ۖ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ (73) "Kami jadikan masing-masing mereka sebagai pemimpin yang memberikan petunjuk kepada manusia dengan izin Kami. Kami perintahkan kepada mereka untuk melakukan amal-amal shalih, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Mereka semua senantiasa taat kepada Allah." (Qs. Al-Anbiyaa [21]: 73) Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Dalam segala situasi, Islam merupakan solusi Ilahiyah, yang telah terbukti dalam sejarah, berhasil mengangkat harkat dan martabat manusia. Karena itu umat Islam hendaknya senantiasa istiqamah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Umat Islam wajib menjaga dan mempertahankan keimanan kepada Allah, sehingga tidak pudar dan menghilang ditelan gelombang aliran sesat dan ideologi Komunis? Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. memberi nasehat pada kaum Muslimin: إِنَّ مِنْ نَعِيمِ الدُّنْياَ يَكْفِيْكَ اْلإِسْلاَمُ نِعْمَةً ، وَ إِنَّ مِنَ الشُّغْلِ يَكْفِيْكَ الطَّاعَةُ شُغْلاً ، وَ إِنَّ مِنَ الْعِبْرَةِ يَكْفِيْكَ الْمَوْتُ عِبْرَةً . "Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu, dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu, dan dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu." (Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul Ibad). Manakala kita meyakini Islam sebagai nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada kita, seharusnya kita antusias untuk menjalani kehidupan ini sesuai dengan nilai-nilai Islam. Tidak mungkin kita akan merasakan indahnya Islam dan bahagianya menjadi seorang Muslim tanpa mengamalkan syariat Islam. Seperti dikatakan oleh khalifah Umar bin Khatthab ra: إِنَّا كُنَّا أَذَلَّ قَوْمٍ فَأَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ ، فَمَهْمَا نَطْلُبُ الْعِزَّةَ بِغَيْرَ مَا أَعَزَّنَا اللهُ بِهِ أَذَلَّنَا اللهُ. "Dulu kita adalah kaum yang terhina, kemudian Islam datang memuliakan kita. Jika sekarang kita mencari kemuliaan dengan selain Islam niscaya Allah akan menghinakan kita kembali. (H.r. Al-Hakim dan Al-Mundziri dalam At-Targhib wa At-Tarhib) Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya harus menjadi kesibukan utama kaum Muslimin. Janganlah kita disibukkan oleh opini sesat dan menyesatkan, yang akan menggiring umat Islam semakin jauh dari Islam. Kemudian khalifah Ali bin Abi Thalib menyeru supaya kita mengambil pelajaran dari al-maut (kematian). Mati merupakan suatu yang pasti terjadi tetapi tetap misteri. Ia datang tidak diundang dan perginya pun tanpa pamitan. Maka jangan lalai akan datangnya kematian, karena merasa jadi orang kaya. Sebab kematian tidak hanya datang pada orang miskin. Jangan lalai dengan kematian karena merasa masih muda, sebab kematian tidak hanya datang pada orang tua renta. Jangan lalai datangnya kematian karena merasa masih sehat, sebab kematian tidak hanya datang pada orang sakit. Jangan lalai dari kematian karena merasa pintar, sebab maut tidak hanya merenggut nyawa orang bodoh. Jangan lalai akan datangnya kematian karena merasa jadi pejabat negara, sebab malaikat maut tidak hanya datang mencabut nyawa rakyat jelata. أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ... (78) "Wahai manusia, di mana pun kalian berada, maut akan mengejar kalian. Sekalipun kalian berada dalam benteng-benteng yang kokoh…." (Qs. An-Nisa' [4]: 78) كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (57) "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kalian semua kelak akan dihidupkan kembali untuk berkumpul di hadapan Kami." (Qs. Al-Ankabut [29]: 57) Oleh karena itu, hendaklah setiap orang menyiapkan bekal untuk kehidupan akhiratnya, dengan menaati Allah Swt. dalam segala urusan. Maka orang yang punya kelebihan tak perlu sombong, dan yang memiliki kekurangan tak harus minder. Ketahuilah, yang sombong maupun yang minder, tempat peristirahatan terakhirnya sama, yaitu di kuburan. MunajatMa'asyiral Muslimin Rahimakumullah الله أكبر الله أكبر و لله الحمد Mengakhiri khutbah ini, marilah kita bermunajat kepada Allah agar diberi keselamatan dari segala ancaman, diberi kebaikan yang paling sempurna, kehidupan yang sejahtera dan waktu yang paling bahagia. Marilah kita berdo'a dengan meluruskan niat, membersihkan hati dan menjernihkan fikiran, semoga Allah memperkenankan do'a hamba-Nya yang ikhlas, dan menerima ibadah puasa Ramadhan kita. Ya Allah pelihara iman kami dan berikan kepada kami kesempatan merasakan manisnya iman dalam kehidupan ini yaitu dalam meneladani seluruh Sunnah Rasulullah saw. dengan sebaik-baiknya, yang mengantarkan kami menuju keselamatan dunia dan akhirat. Ya Allah bimbinglah kami untuk mengendalikan dan menundukkan hawa nafsu kami. Peliharakan hati dan pendengaran kami agar kami tidak terpedaya dari tipu daya syaithan yang merusak amal ibadah yang telah dan akan kami lakukan. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ Ya Allah, ampunilah dosa kaum Muslimin dan Muslimat, mu'minin dan mu'minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do'a. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ . اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَ الأَقْصَى مِنَ اليَهُودِ الغَاصِبِينَ ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي بِلاَدِ الشَّامِ ، وفِي الأَرَكَانِ ، وَفي الْيَمَنِ ، وفِي أَفْغَانِسْتَان ، وَفِي كَشْمِيْرَ ، فِي كُلِّ مَكَانٍ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ Ya Allah, tolonglah dan menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin di jalan-Mu di mana pun mereka berada. Tolonglah saudara-saudara kami para mujahidin Palestina, bebaskan Masjid Aqsha dari perampok Yahudi. Ya Allah, bantulah pula saudara-saudara kami kaum Muslimin para mujahidin di negeri Syam, di Arakan, Yaman, Afghanistan, Kasymir dan negeri-negeri kaum Muslimin yang lain, wahai Penguasa alam semesta. اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ Ya Allah, berikan kesabaran kepada mereka, teguhkan pendirian mereka, dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka اَللَّهُمَّ اكْتُبِ الشَّهَادَةَ عَلَى مَوْتَاهُمْ وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ عَلَى أَحْيَائِهِمْ Ya Allah, tetapkan kesyahidan bagi yang gugur di antara mereka, dan berikan keselamatan kepada yang masih hidup رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, dan kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ . وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ . وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Semoga shalawat senantiasa tercurah kepada pemimpin kami Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya semua. Maha suci Tuhanmu Pemilik kemuliaan dari apa yang mereka persekutukan. Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada para rasul dan segala puji hanya bagi Tuhan semesta alam. [] ---------------------------------------- DOWNLOAD |
Lagi, Angkatan Laut "Israel" menembaki nelayan Palestina di lepas pantai Gaza Posted: 05 Jul 2015 07:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Angkatan laut "Israel" kembali menembaki nelayan Palestina di beberapa lokasi di lepas pantai Jalur Gaza, kata saksi mata, sebagaimana dilansir Ma'an pada Ahad (5/7/2015). Para nelayan Palestina mengatakan kapal nelayan mereka diserang di lepas pantai Al-Waha barat laut Beit Lahiya di Jalur Gaza utara. Secara terpisah, pasukan "Israel" juga menembaki nelayan Gaza di lepas pantai Sudaniyya barat laut dari Kota Gaza, serta di lepas pantai dekat Sheikh Ijlein di Jalur Gaza tengah. Seorang juru bicara militer "Israel" mengklaim bahwa pasukan "Israel" melepaskan tembakan peringatan ke udara setelah kapal-kapal nelayan Palestina terlihat telah "menyimpang dari zona perikanan yang ditetapkan," tetapi tidak dapat menguraikan seberapa jauh jarak kapal dari pantai pada saat kejadian. Pasukan "Israel" telah berulang kali menembaki nelayan dan petani Palestina sejak perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani 26 Agustus 2014 yang berakhir saat 50 hari serangan militer "Israel" menghancurkan Jalur Gaza. Pada bulan Mei saja, ada total 51 insiden penembakan, serangan ke Gaza, dan penangkapan, menurut Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia. Ini termasuk 41 penembakan, yang mengakibatkan sembilan orang mengalami luka-luka, termasuk seorang bocah kecil. (aliakram/arrahmah.com) |
Turki mengirim 6 ton bantuan medis untuk pengungsi Yaman Posted: 05 Jul 2015 07:00 AM PDT DJIBOUTI (Arrahmah.com) - Enam ton peralatan dan perlengkapan medis yang disumbangkan Turki, bersama dengan enam ambulans, telah tiba di Djibouti, kata duta besar Turki pada Ahad (5/7/2015), sebagaimana dilansir WB. Menurut Duta Besar Hasan Yavuz, enam ambulans dikirim ke pejabat Departemen Kesehatan Djibouti oleh Badan Kerjasama Internasional dan Koordinasi Turki atau Turkish International Cooperation and Coordination Agency (TIKA), sedangkan peralatan medis dikirim oleh Kementrian Manajemen Bencana dan Darurat Kepresidenan Turki atau Emergency Management Presidency (AFAD). Kedua lembaga itu dijalankan oleh pemerintah Turki. Pada bulan Februari, Menteri Kesehatan Turki Mehmet Muezzinoglu dan rekan Djibouti nya, Kassim Issak Osman, menandatangani perjanjian sumbangan di Ankara untuk membuka jalan bagi pengiriman ambulans. Hubungan Turki dengan Djibouti, yang merupakan negara berpenduduk kurang dari satu juta orang itu, telah terus dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir, di mana Turki membuka kedutaan besar di Djibouti pada tahun 2012. Djibouti mengikuti pada tahun berikutnya, ketika membuka misi diplomatiknya sendiri di Ankara. Menurut Yavuz, enam ton peralatan medis yang disumbangkan ditujukan untuk pengungsi di Djibouti yang baru saja melarikan diri dari wilyah yang dilanda perang Yaman. Terlepas dari kenyataan bahwa Djibouti dianggap sebagai salah satu dari 20 negara paling maju di dunia, itu adalah satu-satunya negara di daerah Tanduk Afrika yang menyambut pengungsi dari Yaman, yang terletak tepat di seberang Selat Bab Al-Mandeb yang strategis. (aliakram/arrahmah.com) |
Kesaksian Syaikh Al-Maqdisi atas penolakan ISIS untuk berhukum kepada syariah Posted: 05 Jul 2015 06:30 AM PDT (Arrahmah.com) - Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi hafizhahullah menulis kesaksiannya atas penolakan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, untuk berhukum kepada syariah. Syaikh Al-Maqdisi menulis kesaksian ini untuk memenuhi permintaan para ikhwah dan untuk menjelaskan pada mereka yang terheran-heran akan dahsyatnya kebencian Jamaah Daulah atas dirinya. Beliau menyatakan bahwa sebab yang paling besar atas dahsyatnya permusuhan, pendustaan dan fitnah mereka atas dirinya adalah karena beliau merilis pernyataannya tentang mereka setelah penolakan mereka untuk berhukum pada syariat dan memberikan pernyataan sikap atas mereka setelah itu. Berikut terjemahan kesaksian Syaikh Al-Maqdisi tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Ahad (5/7/2015). Syaikh menegaskan inilah sikap yang harus diambil oleh setiap muwahhid atas pihak yang menolak untuk tunduk pada hukum syariat.
RINGKASAN PENJELASAN PROPOSAL TAHKIM SYARIAH Oleh: Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi Hafizhahullahu
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam kepada Rasulullah. Wa ba'du: Sebagian ikhwah meminta kepada saya untuk membuat sebuah ringkasan jalan cerita mengenai inisiatif tahkim yang telah ditolak dengan tegas oleh Jamaah Daulah. Dan khususnya saya mendapati banyak sekali orang telah berdebat dengan dasar kebatilhan dalam hal ini, baik dari para pendukung Jamaah Daulah dan selain mereka, yang mana mereka tidak pernah membaca penjelasan yang rinci. Dan mereka juga tidak memahami sama sekali tentang proposal tahkim yang saya ajukan kembali setelah gagalnya proposal dari Syaikh Al-Muhaisini kepada Jamaah Daulah. Dan sebagian orang mungkin mengetahui cerita ini dari versi para pembisik dari Jamaah Daulah dan para pendukungnya. Di mana mereka telah membisikkan kedustaan dan kepalsuan serta melakukan pengaburan yang banyak sekali untuk menutupi fakta bahwa Jamaah mereka memang benar telah menolak inisiatif atas tahkim terhadap hukum Allah, dan hal ini terjadi sebelum persengketaan dengan mereka semakin rumit. Meskipun keterangan saya sudah sangat jelas mengenai perkara ini, tapi saya akan menyampaikan ringkasannya kembali sebagai berikut: 1. Proposal tersebut merupakan pengalaman pribadi saya secara langsung dengan Jamaah Daulah sebelum mereka menjadikan saya musuh mereka. Pada saat mereka senantiasa mengirimkan surat kepada saya dengan kata-kata penghormatan dan pujian atas saya seperti ungkapan: "Syaikh kami yang mulia" dan "Syaikhul Mujahidin" atau "Imamut Tauhid". Dan saya selalu berusaha membalas surat-surat mereka ini. Pada saat itu kemarahan dan murka mereka belum tersulut atas saya, kecuali di saat saya dengan jelas memberikan penjelasan saya setelah mereka menolak proposal tahkim ini. 2. Adapun proposal tahkim dari saya tidak ada hubungannya dengan proposal tahkim dari Syaikh Al-Muhaisini. Proposal tahkim saya bukan diadopsi dari proposal beliau dan tidak ada kaitannya. Penjelesan rinci mengenai hal ini telah saya sebutkan dalam bayan yang telah tersebar setelah mereka juga menolak proposal tahkim dari saya. 3. Saya senantiasa menyurati Syar'i Daulah dengan tujuan untuk memuluskan usaha realisasi proposal tahkim ini, dan dia juga membalas surat-surat saya. Hal ini berjalan selama kira-kira 8 bulan. 4. Saya telah mengusulkan untuk mengutus salah satu murid saya yang memenuhi syarat dan kriteria yang mereka tetapkan yaitu harus mengafirkan thagut, mengafirkan pula anshar thagut, berlepas diri dari undang-undang positif dan segala turunannya, serta hanya menjadikan rujukan hukum pada syariat Allah saja. Hal itu mereka lakukan untuk menunjukkan mengapa mereka telah menolak proposal tahkim sebelumnya dari Syaikh Al-Muhaisini, yang artinya mereka menuduh beliau tidak memenuhi syarat-syarat itu. 5. Setelah proses ini berjalan selama 8 bulan, mereka akhirnya menolak tahkim yang padahal telah sesuai dengan syarat-syarat yang mereka ajukan dan yang paling otentik sesuai kehendak setiap muwahhid, yang tidak ada udzur bagi siapapun untuk menolaknya. 6. Semenjak itulah saya menyadari bahwa mereka sedari awal tidak sungguh-sungguh ingin bertahkim dengan syariat Allah atas diri mereka. Sungguh mereka telah tidak ridha untuk bertahkim dengan kriteria dan syarat yang padahal mereka ajukan sendiri. Allah berfirman: أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ ۚ بَلْ أُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ "Apakah (keengganan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit; atau (karena) mereka ragu-ragu, atau (karena) takut kalau-kalau Allah dan RasulNya berlaku dhalim kepada mereka? Padahal merekalah kaum yang zhalim." (QS. An-Nur: 50) 7. Karena dasar penolakan mereka untuk bertahkim pada syariat inilah saya mangambil sebuah sikap atas mereka dan mengeluarkan penjelasan saya tentang mereka. Sungguh tidak mungkin ada seorangpun insan muwahhid yang memiliki hati yang lurus dan marah jika kehormatan Allah diganggu; bisa ridha untuk berada di atas posisi yang mereka lakukan seperti ini, atau ridha untuk membela mereka dan membenarkan dakwaan mereka untuk berhukum dengan syariat dan mereka menegakkan khilafah. Hendaknya kita tegaskan:Sesungguhnya Jamaah Daulah menegakkan hukum syariat dengan gambaran yang salah atas selain mereka dan tidak menegakkan syariat atas diri mereka sendiri. Oleh karena itulah saya tidak kaget dengan kesaksian-kesaksian orang-orang yang berhasil keluar dari mereka, ketika ada ungkapan-ungkapan tentang sebagian pemimpin mereka yang coba menyembunyikan penegakan hukum syariat, dan hukum yang dijalankan adalah hukum buatan mereka sendiri. 8. Saya katakan bagi siapa saja yang melihat kesaksian saya ini dengan dingin, dan hatinya tidak tersentuh dan bahkan mengingkari ini, dan masih saja berdebat untuk membela mereka dengan kabathilan; Demi Allah, dengan pendustaanmu atas penjelasan saya ini -yang mana demi Allah saya jujur- saya tetap memaafkanmu di sisi Allah, dari perdebatan dan pembelaanmu atas mereka bahkan dari baiatmu atas mereka!!! Tetapi sungguh setiap muwahhid yang hatinya masih hidup dan mengagungkan syariat Allah, pastilah cukup baginya untuk mengambil sikap untuk menghukumi mereka, dan ia tidak lagi memperpanjang perdebatan untuk membela mereka setelah ia mengetahui semua fakta ini, kecuali di dalam hatinya memang terdapat penyakit. 9. Oleh karena itu saya telah dan masih menegaskan: Sesungguhnya Jamaah Daulah sedang mencemooh dan menantang dengan mubahalah yang mana ini adalah perkara besar, maka saya siap bermubahalah dengan mereka di atas fakta-fakta ini yang telah berlangsung antara saya dengan mereka, sungguh mereka telah berdusta atas ini dan bersikeras di atasnya. 10. Saya menulis ini untuk memenuhi permintaan para ikhwah dan untuk menjelaskan pada mereka yang terheran-heran akan dahsyatnya kebencian Jamaah Daulah atas saya; sebab yang paling besar atas dahsyatnya permusuhan, pendustaan dan fitnah mereka atas saya adalah karena saya merilis pernyataan saya tentang mereka setelah penolakan mereka untuk berhukum pada syariat dan memberikan pernyataan sikap saya atas mereka setelah itu. Inilah sikap yang harus diambil oleh setiap muwahhid atas pihak yang menolak untuk tunduk pada hukum syariat. Dan kepada Allah lah setiap yang berselisih akan kembali. Dan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Abu Muhammad Al-Maqdisi Ramadhan 1436 H (aliakram/arrahmah.com) |
Jabhah Nushrah merilis video Kajian Ramadhan "Tadzkirah" Posted: 05 Jul 2015 06:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Yayasan Media Al-Bashirah merilis video serial dakwah Jabhah Nushrah yang disampaikan oleh Syaikh Abu Sulaiman Al-Misri pada Sabtu (4/7/2015). Video Kajian Ramadhan "Tadzkirah" berdurasi hampir 6 menit ini bertema "Ramadhan adalah Bulan Pengorbanan dan Memberi". Berikut rilis resmi video serial dakwah tersebut.
Yayasan Media Al-Bashirah Mempersembahkan Serial Dakwah "Tadzkirah" - Ramadhan adalah Bulan Pengorbanan dan Memberi - Oleh: Syaikh Abu Sulaiman Al-Misri
Untuk menonton via Youtube
Link Download Kualitas Tinggi https://archive.org/download/Tazkera_2/Tazkera_2.mp4
Kualitas Medium https://archive.org/download/Tazkera_2/Tazkera_2.rmvb
Kualitas Rendah https://archive.org/download/Tazkera_2/Tazkera_2.wmv
Kualitas Gadget 3GP
(aliakram/arrahmah.com) |
Serangan bom ISIS dan Boko Haram menargetkan masjid di Suriah dan Nigeria Posted: 05 Jul 2015 05:30 AM PDT NIGERIA (Arrahmah.com) - Pada Jum'at (3/7/2015) koresponden media Adurar Asy-Syaamiyah melaporkan bahwa anggota kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, meledakkan diri pada saat maghrib di Masjid Jami' Salim yang dikelola oleh Mujahidin Jabhah Nushrah di kota Ariha, Provinsi Idlib. Laporan yang berkembang di lapangan menyebutkan bahwa terdapat sekitar 40 orang yang menjemput syahid, in syaa Allah, dan banyak korban luka akibat serangan tersebut. Sementara itu, Boko Haram sebagai afiliasi Nigeria ISIS telah menewaskan sekitar 150 orang di timur laut Nigeria selama 2 hari terakhir, termasuk dengan aksi seorang pengebom bunuh diri perempuan muda di desa Malari yang meledakkan dirinya. "Pengebom itu adalah seorang gadis berusia sekitar 15 tahun yang terlihat di sekitar masjid saat jamaah sedang bersiap shalat ashar," kata Danlami Ajaokuta, seorang warga yang membantu militer melawan Boko Haram, kepada AFP, sebagaimana dikutip jurnalis senior Bilal Abdul Kareem. "Orang-orang memintanya untuk pergi karena dia tidak punya urusan di sana dan mereka tidak nyaman dengan keberadaannya lantaran adanya serentetan serangan bunuh diri oleh para anggota perempuan Boko Haram. "Dia pura-pura pergi, tapi saat orang-orang berada di dalam masjid untuk shalat, dia berlari dari kejauhan ke arah masjid dan meledakkan dirinya," tambahnya. Ulama Muslim Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi dari Yordania mengatakan: "Pembunuhan di masjid adalah tradisi jahat Majusi. Hal itu dilakukan oleh Abu Lu'lu'a Majusi ketika dia membunuh Al-Faruq (Umar bin Khattab) saat shalat subuh. Mereka yang membunuh jamaah di masjid berarti menjadikan Abu Lu'lu'a sebagai teladan mereka dan bukan Nabi ﷺ." ISIS telah lama mengklaim bahwa mereka berjuang untuk umat Islam, namun korban mereka malah kaum Muslimin itu sendiri. Hal ini mungkin karena perencana strategi operasi mereka secara konsisten buruk atau mungkin ada narasi lainnya. Bagaimanapun, siapa saja yang mengirim seorang pengebom bunuh diri ke Masjid di bulan Ramadhan, mereka jelas tidak hanya akan membunuh target mereka, tapi juga semua orang Muslim yang tidak bersalah pada saat yang sama. (aliakram/arrahmah.com) |
Posted: 04 Jul 2015 11:15 PM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Pada Jum'at (3/7/2015) koresponden media Adurar Asy-Syaamiyah melaporkan bahwa anggota kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, meledakkan diri pada saat maghrib di Masjid Jami' Salim yang dikelola oleh Mujahidin Jabhah Nushrah di kota Ariha, Provinsi Idlib. Koresponden itu juga mengatakan bahwa pengeboman tersebut menargetkan peserta buka puasa bersama yang dihadiri sejumlah pemimpin Mujahidin Jabhah Nushrah di kota Idlib. Ia menegaskan bahwa operasi pengeboman ISIS kali ini bertujuan untuk mencederai Amir dari kota Idlib yang dibebaskan koalisi Mujahidin Jaisyul Fath beberapa waktu lalu. Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi telah semakin membabi buta dalam membunuhi kaum Muslimin dan dalam serangan mereka di Suriah. Laporan yang berkembang di lapangan menyebutkan bahwa terdapat sekitar 40 orang yang menjemput syahid, in syaa Allah, dan banyak korban luka akibat serangan tersebut. Serangan ISIS kini telah menyasar ke arah kaum Muslimin, bahkan secara terang-terangan menargetkan mereka yang tengah menjadi peserta kegiatan buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh unit Dakwah wal Irsyad Jabhah Nushrah di Masjid Jami' Salim. Namun anehnya, serangan yang dilakukan sedemikian brutal tersebut justru diklaim mulia dan berpahala oleh kelompok penumpah darah kaum Muslimin itu. "Ayahku sedang berada di masjid itu (saat terjadi ledakan), Alhamdulillah, Allah masih menyelamatkannya," ungkap salah seorang saksi mata, Muhammad Faizu yang juga merupakan salah seorang peserta buka puasa bersama di Masjid Salim, sebagaimana dilansir Muqawamah Media, Muhammad Faizu juga mengatakan bahwa Masjid Jami' (Salim) dikelola oleh Jabhah Nusrah, dan termasuk masjid terbaik di kota itu, selalu dipenuhi jamaah saat shalat Tarawih. Banyak kegiatan pengajian dan pemutaran film-film tentang sirah Nabi ﷺ dan aktivitas masjid tersebut pada bulan Ramadhan benar-benar hidup, setiap hari diselenggarakan acara buka bersama di sana. Ketika menuturkan detik-detik tragedi pengeboman di Masjid Salim itu, Muhammad Faizu mengatakan, "Hari itu ada undangan makan besar untuk masyarakat kota Ariha, setelah adzan berkumandang (dan berbuka), panitia meminta hadirin naik ke lantai atas untuk melaksanakan shalat maghrib dan pada saat yang sama, para petugas panitia Jabhah Nushrah menyiapkan hidangan makan malam di lantai bawah. Setelah takbiratul ihram, tiba-tiba si pengebom bunuh diri masuk dan berteriak, 'Kami datang wahai orang-orang murtad di tempat makan ini' (sambil meledakkan bomnya). Sebagian besar dari para syuhada adalah panitia buka puasa dari Jabhah Nushrah, sedangkan korban luka-luka dari masyarakat dan anak anak." Berikut foto-foto tragedi peledakan Masjid Salim tersebut: Serangan ini tercatat sebagai serangan paling parah yang menargetkan masjid Sunni, dan semakin memperjelas kedudukan Jamaah Daulah Baghdadiyah yang telah memosisikan diri untuk memusuhi kaum Muslimin. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan bagi mereka yang terluka dan merahmati para syuhada yang gugur dalam serangan itu. (aliakram/arrahmah.com) |
Posted: 04 Jul 2015 08:00 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina ditangkap, sementara empat orang lainnya ditembak dengan peluru karet berlapis logam, dan puluhan lainnya menderita gangguan pernafasan akibat menghirup gas air mata berlebihan, setelah tentara "Israel" menyerang para pengunjuk rasa damai yang digelar mingguan di desa Nabi Saleh, sebelah barat laut dari pusat kota Ramallah, Tepi Barat, sebagaimana dilansir oleh IMEMC, Sabtu (4/7/2015). Komite Koordinasi Pelawanan Rakyat telah melaporkan bahwa tentara "Israel" telah menculik Walid Deifallah, (18), dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui. Tentara "Israel" menembakkan peluru karet berlapis logam dan bom gas kepada pengunjuk rasa anti-kekerasan, yang menyebabkan empat warga Palestina terluka, sementara puluhan lainnya menderita gangguan pernafasan akibat efek gas air mata. Para pengunjuk rasa yang menandai ulang tahun pertama kematian Muhammad Abu Khdeir, (16), yang diculik dan dibakar sampai mati oleh ekstrimis "Israel" di wilayah pendudukan Yerusalem. Mereka juga memprotes pembunuhan Muhammad Hani al-Kasba, (17), yang ditembak saat memanjat Tembok Aneksasi, bersama puluhan warga, dalam upaya untuk mencapai Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jum'at. (ameera/arrahmah.com) |
Inggris masih mempersenjatai "Israel" meskipun menargetkan warga Gaza Posted: 04 Jul 2015 07:00 PM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Pemerintah Inggris telah dituduh mengabaikan bukti bahwa senjatanya mungkin telah digunakan oleh "Israel" dalam serangan di Gaza tahun lalu, setelah penawaran persenjataan senilai £ 4m telah disetujui oleh Inggris dalam beberapa minggu dari konflik itu. The Independent, sebagaimana dilansir oleh Muslim News, Jum;at (3/7/2015) mengungkapkan bahwa Inggris memberikan lampu hijau bagi puluhan ekspor perlengkapan militer untuk "Israel", termasuk komponen untuk drone dan rudal udara, segera setelah agresi "Israel" ke Gaza. Kampanye-kampanye yang melawan perdagangan senjata itu mengatakan bahwa ekspor tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Inggris sedang melakukan "bisnis seperti biasa" dalam penjualan senjata ke "Israel" dan menutup "mata" terhadap risiko dimana persenjataan buatan Inggris bisa digunakan dalam agresi "Israel" di gaza. Pemboman tahun lalu memicu seruan kepada Inggris untuk menghentikan semua ekspor senjata ke "Israel" setelah para menterinya mengakui mereka telah menemukan 12 kasus di mana senjata yang mengandung komponen Inggris mungkin telah digunakan oleh pasukan "Israel" di wilayah pendudukan. Penolakan pemerintah Inggris untuk menangguhkan lisensi ini menyebabkan perpecahan dalam koalisi itu dan menyebabkan pengunduran diri dari menteri Luar Negeri Baroness Warsi, yang mengatakan bahwa sikap Inggris selama serangan udara dan laut "Israel" telah "secara moral tidak dapat dipertahankan". Dia mengatakan semua penjualan senjata harus dihentikan dengan segera. Menteri itu berjanji tahun lalu untuk meninjau semua izin dengan "Israel" untuk menilai risiko persenjataan Inggris yang digunakan di wilayah pendudukan dan mempublikasikan hasilnya. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |