Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Banjir besar di Pakistan, 40 orang dilaporkan meninggal dunia

Posted: 04 Sep 2014 04:40 PM PDT

Pakistan telah mengalami banjir monsun tahunan dalam empat tahun terakhir.  (Foto : EPA)

PUNJAB (Arrahmah.com) - Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas akibat hujan lebat di Pakistan, ujar para pejabat saat kantor badan meteorologi negara memperingatkan akan ada lebih banyak hujan dan badai yang datang dalam waktu 72 jam.

Sebagian besar kematian terjadi karena atap yang runtuh di Punjab, provinsi paling padat penduduk di negara Pakistan dan 14 orang tewas di ibukota provinsi Lahore.

"Setidaknya 28 orang tewas dalam insiden berbeda karena atap runtuh di provinsi Punjab selama kurun waktu 24 jam," ujar Jam Sajjad, juru bicara tim penyelamat kepada AFP.

Dia mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak dan 28 lainnya mengalami luka-luka.

Rizwan Naseer, direktur jenderal tim penyelamat di Punjab mengonfirmasi jumlah kematian dan mengatakan korban luka telah dipindahkan ke rumah sakit.

"Kami telah mengeluarkan puing-puing untuk mencari korban dan yang terluka," kata Naseer menambahkan bahwa jumlah korban kemungkinan meningkat karena informasi lebih lanjut telah datang dari seluruh provinsi.

Di wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan, 10 orang dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka, ujar Akram Sohail, kepala lembaga manajemen benjana kepada AFP.

Dia mengatakan terdapat banjir bandang di wilayah Himalaya dan memperingatkan bahwa sugai Jhelum dan Neelum hampir meluap.

Banjir juga telah menyapu sebuah bus penuh penumpang ke jurang, bus tersebut berencana mendatangi sebuah pesta pernikahan. Enam dari lima puluh penumpang diduga tewas dalam peristiwa tersebut.

Pakistan telah menderita banjir monsun setidaknya dalam empat tahun terakhir. Pada tahun lalu 178 orang dilaporkan tewas dan sekitar 1,5 juta orang terkena dampak banjir di seluruh negeri.

Banjir di tahun 2010 adalah yang terburuk dalam sejarah Pakistan dengan 1,800 orang tewas dan 21 juta terkena dampak. (haninmazaya/arrahmah.com)

Video ranjau mujahidin Sinai hancurkan tank dan tewaskan 11 tentara sekuler Mesir

Posted: 04 Sep 2014 04:22 PM PDT

tank sinai 3

SINAI (Arrahmah.com) - Jama'ah Anshar Baitil Maqdis, sebuah jama'ah jihad yang berbasis di Semenanjung Sinai, pada hari Rabu (3/9/2014) merilis sebuah video berjudul "Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah [kekafiran dan penindasan kepada umat Islam]". Video berdurasi 2 menit 25 detik tersebut mendokumentasikan operasi ranjau mujahidin Sinai.

Dalam video tersebut diperlihatkan sebuah tank pasukan sekuler Mesir melaju di sebuah jalan. Mujahidin telah menanamkan dan menyiapkan ranjau anti tank untuk menyambutnya. Ledakan ranjau itu menghantam tank dengan telak dan keras. Suara ledakan keras dan pijaran api terjadi, disusul oleh serpihan-serpihan anggota tubuh beberapa tentara sekuler Mesir yang berada di dalam tank.

Jama'ah Anshar Baitil Maqdis menegaskan serakan ranjau tersebut menewaskan lebih dari seorang perwira militer dan 10 tentara sekuler Mesir. Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi jihad mujahidin Sinai melawan rezim militer Abdel Fattah As-Sisi yang membantai ribuan warga muslim Mesir dan bersekongkol dengan"Israel" dalam memblokade Jalur Gaza.

(muhib al majdi/arrahmah.com)

Penyusup Mujahidin menewaskan 4 aparat rezim boneka Afghan di Herat

Posted: 04 Sep 2014 07:22 AM PDT

hires_39492

HERAT (Arrahmah.com) - Seorang Mujahid telah melakukan aksi penyusupan sukses di distrik Chist Sharif, barat provinsi Herat, menurut laporan pejabat Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban yang dirilis Shahamat.

Mujahid yang bernama Abdul Qadir itu melepaskan tembakan ke arah aparat rezim boneka Afghan di sebuah pos pemeriksaan yang terletak di daerah Antan di distrik tersebut, menewaskan setidaknya 4 aparat di tempat dan melukai 3 lainnya.

Setelah menyelesaikan misinya, Qadir meninggalkan pos pemeriksaan tersebut dan bergabung dengan Mujahidin IIA dengan selamat. (siraaj/arrahmah.com)

Dua masjid di Jerman diserang molotov

Posted: 04 Sep 2014 07:07 AM PDT

mevlana-camii

(Arrahmah.com) - Dua masjid di negara bagian Lower Saxony, Jerman, diserang oleh orang tidak dikenal menggunakan bom molotov, lansir World Bulletin.

Serangan bom molotov di masjid Haci Bayram di Oldenburg pada akhir pekan lalu merupakan upaya aksi pembakaran, kata polisi.

Pemerintah Jerman telah memulai melakukan investigasi terkait serangan di masjid yang terikat dengan Departemen Agama Islam Turki.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan akibat serangan tersebut dan masjid hanya mengalami kerusakan ringan. Serangan tersebut disinyalir bermotif politik.

Serangan serupa juga terjadi di sebuah masjid di kota Mölln. serangan ini adalah serangan kedua yang dialami masjid selama dua pekan terakhir.

Setidaknya telah terjadi lima kali serangan di masjid-masjid sekitar Jerman selama 30 hari terakhir, empat di antaranya merupakan upaya pembakaran. (siraaj/arrahmah.com)

Kejutan: Jelang peringatan 9/11 ke 14, Al-Qaeda Anak Benua India diresmikan

Posted: 04 Sep 2014 06:53 AM PDT

Serangan Mujahidin terhadap gedung WTC New York pada 11 september 2001

KHURASAN (Arrahmah.com) - Kejutan kembali disajikan Al-Qaeda menjelang peringatan tragedi 9/11 oleh Amerika Serikat yang memasuki tahun keempat belas. Pasalnya, Tanzhim Qa'idatul Jihad atau lebih dikenal dengan nama Al-Qaeda mengumumkan telah dibentuknya cabang terbaru Al-Qaeda, yaitu Al-Qaeda Anak Benua India, pada bulan Dzulqa'dah 1435 H / September 2014 M.

Pengumuman itu muncul dalam video yang dirilis secara resmi oleh Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda Pusat, dan mulai muncul di situs-situs jihad internasional pada Rabu (3/9/2014).

Sebaliknya, kabar yang membuat AS menganga ini merupakan kabar gembira bagi Ummat Islam yang tertindas di bumi India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya.

Syaikh Aiman Az-Zhawahiri mendeklarasikan pembentukan cabang baru Tanzhim Al-Qaeda, yaitu Al-Qaeda Anak Benua India

Syaikh Aiman Az-Zhawahiri mendeklarasikan pembentukan cabang baru Tanzhim Al-Qaeda, yaitu Al-Qaeda Anak Benua India

Syaikh Aiman Az-Zawahiri hafizhahullah, Amir Tanzhim Al-Qaeda, adalah bagian dari tentara Imarah Islam Afghanistan. Amirnya adalah Mulla Muhammad Umar hafizhahullah, yang dibentuk Al-Qaeda sebagai upaya penghimpunan kekuatan jihad kaum Muslimin, di mana wilayahnya "menjerit" meminta pertolongan pembebasan dari penjajahan salibis internasional yang berkoalisi dengan zionis durjana.

Hal ini merupakan jawaban seruan penyebarluasan kekuatan perlawanan kaum Muslimin terhadap kaum kuffar. Sebagaimana yang pernah diungkapkan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah, bahwa:

Untuk melaksanakan kewajiban yang bersifat fardhu kifayah dan menangani kepentingan-kepentingan Ummat, maka sudah pasti diperlukan adanya pendelegasian dan pembagian peran. Tiap-tiap jama'ah minal jama'atul muslimin melaksanakan perannya sesuai bidang dan keahliannya dalam bingkai cara dan metode ahlu sunnah wal jama'ah. Tiap kelompok itu mempunyai bagian yang dilaksanakan dalam gerak dan usahanya sesuai kemampuan dan keahliannya. Kelompok-kelompok yang banyak ini, jika dihubungkan dengan kelompok yang besar (Khilafah yang kita akan wujudkan, insyaa Allah), ibarat sekoci dari suatu kapal induk yang megah dan kokoh.

Tantangan zaman yang penuh dengan penindasan dan penganiayaan Ummat Islam harus dijawab dengan aksi nyata. Aksi itu adalah kewajiban yang harus ditunaikan dengan beragam cara, sehingga menuntut usaha sungguh-sungguh dan potensi penuh dari semua komunitas kaum Muslimin.

Diantara upaya melepaskan diri dari tirani kaum kafir menurut Syaikhuna Usamah bin Ladin rahimahullah adalah dengan penerapan cara berikut:

  1. penyebaran aqidah yang benar dengan memerangi berbagai bid'ah di tengah kaum Muslimin. Bid'ah harus dihentikan sebab dia menjauhkan Ummat dari pokok ajaran yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam.

  2. pelaksanaan dakwah guna menyadarkan orang-orang yang gemar berbuat dosa, sehingga menjadi orang-orang taat nan sholih sehingga mereka kembali kepada peradaban masjid. Dengan kembalinya Ummat ke masjid, diharapkan kekuatan Ummat terus bertambah seiring dengan menguatnya barisan jama'ah sholat shubuh dan isya yang banyaknya setara dengan jama'ah sholat Jum'at, sebagaimana disabdakan Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam sebagai salah satu ciri jalan menuju pemenangan jihad melawan koalisi zionis.

  3. perlawanan pemikiran-pemikiran yang merusak kaum Muslimin melalui studi Islam yang komperhensif melalui berbagai kegiatan edukasi dan penyadaran Ummat secara ilmiah berlandaskan Qur'an dan Sunnah. Dengan demikian Ummat disiapkan untuk menerima Khilafah fiil ardh dengan lapang dada serta dengan penuh kesadaran.

  4. membuat langkah politis yang terprogram berdasarkan kaidah syara dan dibersihkan dari segala kepentingan yang merusak delegasi Islam yang masuk ke dalam kancah tersebut. Dari sini, diharapkan muncul produk-produk normatif praktis yang dapat merealisasikan Qur'an dan Sunnah sebagai hukumnya.

  5. menyiapkan kekuatan dan mengajak kaum Muslimin untuk berjihad qital guna membebaskan negeri-negeri kaum Muslimin yang ditindas secara fisik. Hal ini wajib dilakukan untuk mengembalikan tegaknya syari'at Islam beserta tempat-tempat suci mereka.

Dunia Islam memerlukan semua potensi dari semua jama'ah minal jama'atul Muslimin guna merealisasikan upaya di atas.Kesemua pihak dengan potensi-potensi di atas diharapkan mampu bersinergi melawan koalisi zionis yang dipelopori Amerika penjajah.

Menyambut seruan tersebut di atas dengan kemampuan dan pengalaman jihadnya selama ini, diiringi sinerginya dengan kelompok lain, Al-Qaeda memilih terjun bersama Mujahidin Anak Benua India setempat guna membela kaum Muslimin wilayah India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya.

Melalui pendekatan humanis selama 2 tahun, Al-Qaeda mengawali upaya jihad ini dengan penyatuan diri dengan Mujahidin setempat yang memiliki visi dan misi jihad yang sama berdasarkan Tauhidullah.

Hal tersebut dilakukan agar Ummat tidak bersendirian dan tidak diganggu oleh musuhnya. Sebab, ummat akan mudah dihancurkan saat semua kaum Muslimin hanya berjuang di balik mimbarnya dan ramai-ramai meninggalkan amal jihad fii sabilillah (baca: jihad qital). Harus ada pihak yang mengemban amanah ini.

Pembagian tugas inilah yang mendorong berdirinya Al-Qaeda Anak Benua India. Seperti Khalid bin Walid, biarlah ia membela Islam di medan perang, sementara Ibnu Abbas tetap mulia dengan mengajarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah di majelis ilmunya. Seperti pernah dikatakan Ibnu Taimiyah pada Majmu ul Fatwa (4:97) bahwa,

"masing-masing dari mereka itu melaksanakan tugas sebagai pewaris para Nabi, sesuai kadar kemampuannya dalam bidang yang ia warisi. Ada yang mewarisi bidang ilmu dan dakwah, ada yang mampu di bidang ibadah dan amaliah, dan adapula yang menguasai kedua-duanya sekaligus."

Oleh karena itu, sambutlah niat baik Al-Qaeda Anak Benua India dalam misi pembebasan kaum Muslimin wilayah India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya. Mari kita dukung dengan segala cara, pun hanya dengan seselip doa pada munajat kita kepada Allah subhanahu wata'ala agar Allah mudahkan jalan jihad mereka. Insyaa Allah.

Biarkan Amerika dan sekutunya mati geram melihat kebangkitan Ummat Islam Anak Benua India. Biarkan ini menjadi kado pembebasan terindah bagi saudara-saudara kita yang penderitaannya mereka alami sepanjang hari, lebih dari sekadar tanggal 9 September yang fenomenal itu.

Sudah saatnya Ummat bangkit di segala penjuru dunia, untuk membebaskan Palestina, memerdekakan Suriah, menyelamatkan India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com)

Markas intelijen rezim Afghan di Ghazni diserang Mujahidin IIA

Posted: 04 Sep 2014 06:47 AM PDT

ghazni map

GHAZNI (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyerang sebuah markas Direktorat Keamanan Nasional (NDS) di kota Ghazni, provinsi Ghazni, menurut laporan Al-Emarah News.

Laporan mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi pada Kamis (4/9/2014) pagi, dimulai dengan dua bom mobil yang menimbulkan ledakan dahsyat kemudian disusul dengan serangkaian serangan.

Pertempuran di markas NDS tersebut dikatakan masih berlangsung. Sementara berdasarkan laporan awal sekitar 50 agen NDS dan aparat militer lainnya tewas atau terluka.

(siraaj/arrahmah.com)

Warga Palestina mengalami penyiksaan di penjara "Israel" hingga menderita komplikasi kesehatan

Posted: 04 Sep 2014 05:45 AM PDT

233025_345x230

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang tahanan Palestina telah dipindahkan ke bangsal rumah sakit setelah mengalami penyiksaan di pusat penahanan Komplek Rusia "Israel", ungkap komite tahanan Otoritas Palestina, pada Rabu (3/9/2014), seperti dilansir Ma'an.

Muhammad Hussein Rabi (33), dari desa Beit Anan dekat Ramallah, menderita komplikasi kesehatan akibat disiksa saat ditahan di pusat penahanan Al-Quds itu selama 40 hari, kata komite tersebut.

Dia awalnya dipindahkan ke rumah sakit Hadassa pekan lalu, dan sekarang di Shaare Zedek Medical Center.

Muhammad ditahan pada 27 Juli lalu dan keluarganya tidak mengetahui keberadaannya sampai 30 hari kemudian.

"Kami tidak tahu di mana Muhammad sampai setelah satu bulan penahanannya, dan pengacaranya tidak diizinkan untuk mengunjunginya sampai setelah 35 hari berada di kompleks Rusia," kata saudaranya Usama kepada Ma'an.

Pengacara Muhammad mengatakan dia telah disiksa secara sadis.

Mantan tahanan Khaldun Jumhur, yang ditahan di Komplek Rusia dengan Muhammad, mengatakan bahwa interogator menggunakan metode menempatkan tekanan pada leher korban, serta memukuli tangan, kaki dan kepalanya.

Seorang dokter di pusat penahanan meminta x-ray untuk Muhammad, namun ditolak oleh badan Shin Bet.

Komite Urusan Tawanan menuntut organisasi hak asasi manusia untuk menahan petugas "Israel" yang bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap para tahanan Palestina.

Sekitar 4.000 tahanan Palestina di penjara "Israel" melancarkan aksi mogok makan pada tahun 2013 untuk memprotes kematian Arafat Jaradat, yang meninggal di penjara Megido "Israel" setelah disiksa oleh interogator "Israel".

Sekitar 7.000 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara "Israel", lebih dari 2.000 di antaranya ditangkap selama musim panas.

(banan/arrahmah.com)

Hamas menyerukan Fatah untuk menerapkan kesepakatan rekonsiliasi

Posted: 04 Sep 2014 05:00 AM PDT

palestine-unity-government-2-cabinet-meeting

PALESTINA (Arrahmah.com) - Gerakan Islam Palestina Hamas telah menyeru gerakan sekuler Fatah untuk mengirim delegasi ke Jalur Gaza guna menyelesaikan pelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai pada bulan April antara kedua gerakan, Palestine Online melaporkan, seperti dilansir MEMO pada Rabu (3/9/2014).

Mengutip siaran pers, outlet berita tersebut mengungkapkan juru bicara Hamas Sami Abu-Zuhri mengatakan, "Hamas menyerukan kepada Fatah untuk memprioritaskan kepentingan nasional dan mempertahankan kemenangan yang [kelompok] perlawanan Palestina telah capai di Jalur Gaza."

Dia melanjutkan, "Kami menyerukan Fatah untuk menghentikan perang propaganda yang tidak dibenarkan yang dilancarkan terhadap Hamas. Kami juga meminta untuk mengirim delegasi para pemimpinnya ke Jalur [Gaza] untuk menyelesaikan pelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi dan menyelesaikan masalah apapun yang beredar."

Komite Pusat Fatah memutuskan pada Senin (1/9) untuk membentuk delegasi lima anggotanya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Hamas guna membahas nasib pemerintah persatuan. Pemimpin senior Fatah Amin Maqboul melaporkan pemberitaan tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu (30/8), Fatah dilaporkan menuduh Hamas melakukan kejahatan terhadap anggotanya di Gaza, mengatakan bahwa mereka menghambat rekonsiliasi nasional dan pemerintah persatuan.

Dalam pernyataan itu, Fatah menuduh Hamas menembak anggotanya, menyiksa mereka dan menempatkan lebih dari 300 dari mereka di bawah tahanan rumah selama perang. Langkah-langkah seperti itu, bagaimanapun, hanya dilakukan Hamas terhadap mereka yang dianggap berkhianat dan bekerja sama dengan penjajah "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Mencengangkan, Niwen Khairiah PNS berekening Rp 1,3 T

Posted: 04 Sep 2014 01:55 AM PDT

foto ilustrasi pencucian uang

JAKARTA (Arrahmah.com) - Bareskrim Mabes Polri mengamankan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Batam, Kepulauan Riau, terkait kepemilikan rekening "haram"senilai Rp 1,3 triliun. Niwen Khairiah binti Imam Muhtading diduga kuat sebagai pemilik "haram" itu.

Kini Niwen telah ditetapkan sebagai tersangka atas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, terbongkarnya kasus rekening "haram" ini berawal dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Polri. Setelah melalui serangkaian proses penyelidikan, akhirnya penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipidsus) Bareskrim Polri menahan Niwen.

"Ditahan sejak tanggal 28 Agustus 2014, dengan alasan memiliki rekening yang dicurigai terlibat TPPU dalam kasus yang sedang diungkap di Batam, Provinsi Kepulaun Riau," kata Ronny di Jakarta, Sabtu (30/8/2014), tulis liputan6.com.

Dijelaskan Ronny, sebelum menangkap dan menahan Niwen, Polri lebih dulu melakukan penyelidikan. Dari proses itu, penyidik menetapkan Niwen sebagai tersangka. Namun, penetapan tersangka dan penahanan terkesan mendadak dilakukan.

Meski demikian, Polri tidak akan berhenti hanya kepada seorang tersangka ini saja. Penyidikan masih terus dilakukan untuk membongkar siapa saja yang terlibat. "Penyidik masih terus mengembangkan penyidikan ke arah siapa saja yang terlibat," tandas jenderal bintang dua itu.

Sebagai informasi, kasus ini berawal dari laporan PPATK ke Polri. Pada Jumat (29/8/2014), Kepala PPATK M Yusuf menyambangi Mabes polri, Yusuf ditemani Kabareskrim Komjend Pol Suhardi Alius. Namun, keduanya terburu-buru masuk setelah melakukan salat Ashar di mesjid lingkungan mabes Polri.

Kepala PPATK M Yusuf sebelumnya mengungkapkan ada transaksi mencurigakan dari seorang PNS yang mencapai Rp 1,3 triliun dalam kurun waktu 5 tahun. Yusuf menduga transaksi terkait bisnis ilegal penyelundupan bahan bakar minyak dan penyelundupan imigran gelap ke daerah perbatasan. Berdasarkan informasi itu, maka dilakukanlah penelusuran guna mencari si pemilik rekening. (azm/arrahmah.com)

Tabung Infaq sumbang STIBA Makassar Rp 100 Juta

Posted: 04 Sep 2014 12:44 AM PDT

Kampus Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA), Makassar.

MAKASSAR (Arrahmah.com) - Lembaga Tabung Infaq menyalurkan Dana Beasiswa Program Kaderasi Ulama sebesar Rp. 100 Juta kepada Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA), Makassar.

Penyaluran perdana dana Infaq umat tersebut diserahkan langsung pendiri Tabung Infaq Ustadz Bachtiar Nasir, usai memberi materi Kuliah Umum Perdana Semester Ganjil di Kampus STIBA, Makassar, Senin (1/9/2014). Dana infaq diterima langsung Direktur STIBA Ustadz M. Yusron Ansh, Lc, MA, yang disaksikan seluruh civitas akademika STIBA, termasuk 375 mahasiswa baru dan ratusan mahasiswa senior STIBA lainnya.

Menurut Ustadz Bachtiar yang juga Sekjend Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dia sengaja memilih STIBA Makassar sebagai penerima bantuan perdana program beasiswa tersebut. Karena, sekolah tinggi yang didirikan lembaga dakwah Wahdah Islamiyah pimpinan Ustadz Zaitun Rasmin, Lc, MA ini, sudah cukup lama membuktikan perjuangannya dalam mencetak calon-calon ulama di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.

"Jadi cukup alasan jika pemberian dana bantuan beasiswa ini saya berikan buat STIBA terlebih dahulu, ketimbang buat ulama-ulama muda yang tergabung di MIUMI Makassar," ungakanya.

Dia menambahkan, beasiswa untuk ulama dan intelektual muda yang tergabung di MIUMI akan disusulkan kemudian, jika ada yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S-3, baik di dalam dan luar negeri.

Sadar media

Sementara itu, dalam Kuliah Umumnya, Ustadz Bachtiar mengajak para mahasiswa STIBA untuk mulai "sadar media" dalam menyampaikan dakwahnya. Mengingat masyarakat Indonesia yang menjadi obyek dakwah Islam, kini sudah terlanjur mengenal dunia informasi modern yang sudah sedemikian canggihnya.

"Jika kita tidak mampu tampil secara representatif di berbagai media komunikasi yang canggih itu, maka dakwah Islam kita bisa ditinggalkan oleh umat kita sendiri," tegasnya.

Ustadz Bachtiar memberi contoh pada pengalaman seorang syeikh dari Arab Saudi yang suatu saat tampil dalam sebuah tabligh akbar di Masjid Istiqlal. Menurut Syeikh tersebut ketika tampil menyampaikan tausiyah, tutur Pimpinan AQL Islamic Center ini, yang menjadi konsentrasi perhatiannya adalah dimana letak kamera televisi.

Karena audiens yang menyaksikan dia melalui kamera televisi itu jauh lebih besar jumlahnya di banding jamaah yang hadir langsung di lokasi. Sehingga Syeikh tersebut selalu sadar untuk menatap kamera, agar terbangun interaksi antara dia dengan masyarakat luas yang mengikuti dakwahnya.

Sehingga, lanjut Ustadz Bachtiar yang akrab disapa Abi Bachtiar dalam program Hafizh Qur'an Trans7, jika selama ini ia tampil di sejumlah media televisi mainstream, ia juga harus bisa menerima masukan dari tim kreative televisi yang bekerjasama dengannya. Sejauh materi dari ilmu-ilmu keislaman yang akan disampaikannya tidak melenceng dari ketentuan aqidah dan syariat.

"Konten harus baik dan benar, konsep kreatif serta penampilan kita juga harus bisa dinikmati masyarakat luas," tandasnya.

Dia juga menjelaskan tentang peta akhir zaman yang bersumber pada Al Qur'an dan Hadist, dalam membaca peta politik internasional saat ini. Termasuk tentang isu ISIS (Islamic State of Iraq & Syam) yang keberadaannya di Suriah sempat dihebohkan di Indonesia.

Ustadz Bachtiar Nasir berpesan, agar para calon da'i dan ulama yang akan lahir dari STIBA, untuk tidak terpancing pada isu-isu yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam. "Kita harus bijak menilai informasi yang kita terima lewat media sosial yang ada," katanya.

Karenanya, lanjut dia, umat Islam harus berpegang pada pendapat ulama yang ada, ketika menerima atau mendapat informasi yang tergolong sensitif. "Jangan bertindak sendiri dan terburu-buru bereaksi, agar umat tidak dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam yang ingin menghacurkan citra Islam," tandasnya.

Laporan: Abu Lanang

(azm/arrahmah.com)