Arrahmah.Com |
- Dua bocah Palestina di Hebron mengalami luka parah setelah diserang oleh pemukim ilegal Yahudi
- Filipina mulai menyelidiki dan memburu pemuda Muslim yang terlibat dalam perang di Suriah
- Dalam belasungkawa, Jaisy Mujahidin (Irak) melihat para syuhada Ahrar Asy-Syam beroleh kehidupan
- Klaim perdana AQIS, "angkatan laut Pakistan, kalian kami kuasai!"
- Spanyol mungkin akan melarang cadar
- Sekarang di Tunisia lebih banyak perempuan dari pada laki-laki
- Mujahidin IIA menyerang pangkalan udara Bagram disaat peringatan 9/11
- Apa kabar Suriah pekan lalu? (1)
- Demokrasi untuk korporasi, polemik penghapusan pilkada langsung
- Rilis press perdana, Syeikh Usamah Mahmoud, juru bicara AQIS
Dua bocah Palestina di Hebron mengalami luka parah setelah diserang oleh pemukim ilegal Yahudi Posted: 13 Sep 2014 04:54 PM PDT HEBRON (Arrahmah.com) - Dua anak Palestina telah dipindahkan pada Sabtu (13/9/2014) malam ke rumah sakit di Hebron, selatan Tepi Barat, setelah sejumlah ekstrimis Yahudi menyerang dan menyemprotkan cairan merica ke wajah mereka. Raed Abu Rmeila, seorang aktivis hak asasi manusia setempat mengatakan ia memindahkan dua anak ke rumah sakit setelah pemukim Yahudi menyerang mereka di kawasan Bani Dar, Kota Tua Hebron, seperti dilaporkan IMEMC. Keduanya diidentifikasi sebagai Mohammad Makram Nawaj'a dan Odai Nasser Edrees. Dia menambahkan bahwa para pemukim mulai mengorganisir tur provokatif, setiap Sabtu malam, di berbagai bagian di Kota Tua Hebron, di bawah kehadiran militer "Israel" dan sering menyerang warga Palestina. Sekitar 800 pemukim ilegal Yahudi tinggal di kota Hebron saat ini. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Filipina mulai menyelidiki dan memburu pemuda Muslim yang terlibat dalam perang di Suriah Posted: 13 Sep 2014 04:45 PM PDT MANILA (Arrahmah.com) - Otoritas kafir Filipina sedang menyelidiki keterlibatan pemuda Muslim Filipina yang terlibat dalam perang tiga tahun di Suriah setelah dua warganya dilaporkan gugur dalam pertempuran di sana, ujar seorang pejabat Seorang pejabat intelijen senior mengatakan Manila juga memantau pemuda Muslim Filipina yang telah pergi ke Suriah dan Irak dan kemudian mencoba untuk merekrut orang lain setelah mereka kembali ke rumah, lansir Al Arabiya Filipina sendiri telah memerangi kelompok Mujahidin di selatan Filipina, Abu Sayyaf dan kaum Muslimin di sana. Sejak tahun 2002, unit pasukan khusus AS telah memberikan nasehat dan pelatihan untuk pasukan Filipina. Ribuan pejuang dari berbagai negara telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk berperang di sisi kelompok Mujahidin yang memerangi rezim Syi'ah Nushairiyah dan pasukannya. Hal ini menciptakan ketakutan dalam benak kaum kafir dan "Ini mengganggu perkembangan yang dapat mempengaruhi situasi keamanan internal kami," ujar pejabat intelijen Filipina yang menolak untuk disebutkan namanya kepada Reuters. "Kami memiliki sedikit data yang berdasarkan informasi yang tersedia dari lembaga yang berbeda, termasuk Departemen Luar Negeri. Kami sekarang bertukar informasi intelijen dengan mitra asing kami sehingga kami dapat membangun data base Berdasarkan pertukaran ini, menurut klaimnya telah terjadi peningkatan bertahap pejuang asing yang menuju Suriah yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Xinjiang. Dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan dua Muslim gugur dalam perang di Suriah pada Maret lalu. "Salah satu dari mereka dibesarkan di Suriah dan yang lainnya adalah pemegang paspor lokal," tambah pejabat tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Dalam belasungkawa, Jaisy Mujahidin (Irak) melihat para syuhada Ahrar Asy-Syam beroleh kehidupan Posted: 13 Sep 2014 10:43 AM PDT (Arrahmah.com) - Seperti saat Panglima Khalid bin Walid meminta Barra menyemangati pasukannya dengan suaranya yang nyaring, maka bukan kejinya perang yang dibunyikan, namun diberitakannya haribaan Jannah dan Wajah Allah. Demikian pula yang disaksikan Jaisy Mujahidin (Irak) dalam belasungkawanya atas kesyahidan para pemimpin Mujahidin Harakah Ahrar Asy-Syam, dimana mereka tidak meninggalkan pasukannya. Maka, pada belasungkawa berikut, mari kita khidmati bahwa mereka ada disana, menyemangati setiap barisan dengan sebuah gema "songsong dan carilah kematian, pasti akan kalian dapatkan kehidupan bersama Allahu Kariim".
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat serta salam kepada imamnya orang-orang yang bertaqwa dan tuannya para rasul, serta kepada keluarga dan para sahabat beliau, amma ba'du: Kami menyatakan belasungkawa kepada Ummat Islam secara umum dan para Mujahidin Syam secara khusus atas kesyahidan sekelompok Komandan Mujahidin pilihan dan orang-orang yang istimewa dari kalangan penduduk Syam, nahsabuhum kadzalika wallahu hasibuhum, yaitu para komandan Harakah Ahrar Syam, Syaikh Komandan Hassan Aboud beserta saudara-saudara beliau yang lain. Kami juga meminta kepada Allah agar menerima mereka semua di sisi-Nya, dan pertemukanlah kami dengan mereka dalam keadaan tidak terkena fitnah. Sesungguhnya peristiwa dahsyat dan bencana besar yang menjadikan medan jihad dirundung duka ini telah mengambil tempat tersendiri di dalam hati kami. Kami menghibur diri kami sendiri dengan kenyataan bahwa mereka semua kembali keharibaan Ilahi dalam keadaan tengah berjalan di jalan Allah, dan mereka berhasil meraih apa yang selama ini mereka damba-dambakan untuk menutup alam jihad mereka, mereka juga telah membangun sebuah monumen yang tidak akan roboh seiring dengan ketiadaan mereka. Bahkan kami yakin bahwa darah mereka akan menyirami apa yang mereka tanam sehingga akan berbuah kemenangan dan penaklukan dengan izin Allah. Sedangkan monumen tersebut akan menjulang tinggi sehingga Allah menjadikan orang-orang kafir beserta orang-orang yang mengira bahwa seiring dengan terbunuhnya para komandan tersebut maka bangunan mereka akan hancur murka karenanya. Kami meminta agar Allah mencabut nyawa orang yang membuat rencana dan menjalankan, berfikir lalu bertadabbur, bersuka cita dan berbahagia dengan cara yang mulia, dan mencukupkan keburukan yang ada pada kaum Muslimin dan menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mengambil pelajaran. Sungguh baik perkataan seorang syair berikut ini:
Kami meminta kepada Allah Ta'ala agar membimbing saudara-saudara kami yang ditinggalkan oleh para syuahda tersebut dalam tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban mereka, agar meneguhkan mereka di atas kebenaran, mewujudkan penaklukan di tangan mereka hingga bumi Syam bebas dari kotoran para thaghut, karena Ia adalah pemilik dari semua itu dan mampu untuk melakukannya Ya Allah, angkatlah penderitaan dan kesedihan dari para penduduk Syam dan Iraq, rezekikanlah kepada kami kemenangan yang telah Engkau janjikan, terimalah setiap orang yang mempersembahkan jiwa raganya di atas jalan-Mu, sembuhkanlah kaum muslimin yang terluka, kembalikanlah orang-orang yang terusir dan mengungsi ke negeri-negeri mereka dengan selamat, balaskanlah kejahatan yang telah dilakukan oleh para musuh-Mu dan musuh agama-Mu, dan perlihatkan kepada kami dahsyatnya hukuman-Mu wahai Sang Pemilik Kekuatan Yang Kokoh. BADAN MEDIA JAISY MUJAHIDIN (adibahasan/muqawamah/arrahmah.com) |
Klaim perdana AQIS, "angkatan laut Pakistan, kalian kami kuasai!" Posted: 13 Sep 2014 08:10 AM PDT KARACHI (Arrahmah.com) - Mengutip laporan Indiana Express pada Sabtu (12/9/2014), AQIS (Al-Qaeda cabang Anak Benua India) yang baru dibentuk beberapa waktu lalu mengaku bertanggung jawab atas serangan Sabtu malam pada galangan kapal Angkatan Laut di Karachi. Ini merupakan klaim penyerangan perdana sejak pengumuman pendirian AQIS yang belum genap satu bulan. Para Mujahidin AQIS, kata pernyataan itu, merupakan mantan perwira Angkatan Laut Pakistan -alhamdulillah- yang mendapatkan hidayah dan bermetamorfosa menjadi pengusung jihad sejati. Mereka berusaha membajak sebuah kapal rudal untuk melakukan serangan pada kapal induk Amerika Serikat. Klaim itu dibuat dalam pernyataan yang dirilis secara online pada Kamis, bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-13 dari tragedi 9/11. Rilis tersebut disampaikan oleh Syaikh Usamah Mahmoud, juru bicara Qaidat al-Jihad al-fi'Shibhi Qarrat al-Hindiya atau AQIS. Akibat dari serangan tersebut, seorang perwira Angkatan Laut Pakistan dilaporkan tewas bersama dengan dua Muahid yang turut syahid (insyaa Allah). Kepala polisi Karachi Ghulam Qadir Thebo mengatakan kepada media bahwa para penyerang ada yang gugur, termasuk mantan pejabat Angkatan Laut Owais Jhakrani, putra perwira polisi senior Ali Sher Jhakrani. Laporan media Pakistan mengatakan para Mujahidin penyerang sempat berhasil merebut kendali dari F22P-jenis kapal buatan Cina, Zulfiqar. Pernyataan Mahmoud disampaikan dalam bahasa Urdu yang berarti, "para petugas Angkatan Laut yang mati syahid pada hari Sabtu dalam serangan di Karachi adalah anggota Al-Qaeda. Mereka mencoba untuk menyerang marinir Amerika dan kroni mereka ". Setelah pelatihan di kamp Al-Qaeda, orang-orang itu ditugaskan untuk membajak rudal di mana mereka menyerang sebuah kapal Amerika, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi tersebut. "Mereka telah mengambil alih kendali kapal dan melanjutkan untuk menyerang kapal induk Amerika ketika mereka dicegat oleh militer Pakistan," dikutip dari pernyataan itu. "Orang-orang ini kemudian menjadi martir. Orang-orang militer Pakistan yang meninggal membela musuh bangsa Muslim, di sisi lain, adalah terkutuk dengan neraka ". Dalam pernyataan singkat yang tidak menggambarkan keadaan serangan itu, Angkatan Laut Pakistan mengatakan empat penyerang telah ditahan, yang mengarah ke serangan oleh "badan-badan intelijen yang menyebabkan menangkap kolaborator dan kaki dari bagian yang berbeda dari negara lain." Koran yang berbasis di Karachi telah melaporkan bahwa mereka yang ditangkap termasuk dua perwira Angkatan Laut, tetapi belum ada konfirmasi resmi. Pernyataan Mahmood menjanjikan bahwa Al-Qaeda akan segera merilis wasiat terakhir yang direkam dari para Mujahidin penyerang. Seperti kita ketahui ini sebuah praktek yang sudah berjalan lama dalam organisasi Al-Qaeda. Rilis dari rekaman video dapat meningkatkan kredibilitas klaim, yang datang di tengah laporan serupa tetapi kurang rinci oleh dua faksi saingan dari Tehreek-e-Taliban Pakistan. Keduanya, berhubungan dengan Al-Qaeda. Pada Maret 2011, Tehreek-e-Taliban dan kader Al-Qaeda telah menyerbu PNS pangkalan udara Mehran, dekat Karachi. Mereka berhasil menghancurkan aset militer, termasuk pesawat P-3C Orion senilai $ 35 juta, dan menewaskan 15 personil militer. Muhammad Aqeel, salah satu teroris yang ditangkap selama aksi mogok, adalah seorang mantan perawat Angkatan Darat Pakistan, sementara tiga petugas Angkatan Laut yang disidang di pengadilan militer didakwa karena telah membantu serangan. Brigadir Ali Khan, bertugas di markas militer di Rawalpindi. Operasi di markas tersebut diadakan berkaitan dengan serangan jihad 2009 dan masih terus berfungsi hingga kini. Subhanallah. (adibahasan/arrahmah.com) |
Spanyol mungkin akan melarang cadar Posted: 13 Sep 2014 07:53 AM PDT SPANYOL (Arrahmah.com) - Spanyol kemungkinan akan mempertimbangkan larangan burka dan cadar sebagai bagian dari Undang-undang Keamanan Warga negara tersebut, kata Menteri Dalam Negeri Spanyol Jorge Fernandez Diaz kepada konferensi pers pada Rabu (10/9/2014). Berdasarkan koran berbahasa Spanyol 20 minutos, Diaz mengatakan bahwa hal itu adalah "momen yang bagus" untuk mendapatkan "tingkat konsensus" untuk memperkenalkan larangan itu ke dalam pembaruan keamanan, lansir World Bulletin. Sementara itu, pemerintah Catalonia bahkan telah mengambil langkah untuk melarang cadar dan burka di wilayah tersebut. Usulan pelarangan penutup wajah yang biasanya dipakai Muslimah telah meluas di Eropa sejak pengadilan Strasbourg di Perancis yang mengeluarkan putusan pelarangan tersebut. Merespon hal ini, kepala federasi Islam Spanyol, Riay Tatary, mengatakan bahwa pelarangan tersebut merupakan sesuatu yang tidak perlu, menurut laporan lokal. (siraaj/arrahmah.com) |
Sekarang di Tunisia lebih banyak perempuan dari pada laki-laki Posted: 13 Sep 2014 07:48 AM PDT TUNIS (Arrahmah.com) - Untuk pertama kalinya, terdapat lebih banyak perempuan daripada laki-laki di Tunisia, sebuah negara dengan populasi hampir 11 juta, hasil dari sensus awal yang dirilis pada Jum'at (12/9/2014), sebagaimana dilansir oleh Arab News. Kepala National Statistics Institute Hedi Saidi mengatakan bahwa populasi Tunisia adalah 10.982.754, dibandingkan dengan 9,9 juta pada tahun 2004. Untuk pertama kalinya, ada lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, dimana perempuan membentuk 50,2 persen dari populasi. Direktur Sensus Lotfi Hrizi mengatakan bahwa survei itu dilakukan atas dasar tempat tinggal, dan individu termasuk warga asing di negara Afrika Utara, yang diselenggarakan selama lebih dari enam bulan. Warga Tunisia yang tinggal di luar negeri tidak dimasukkan dalam hitungan. Nuruddin Zakri, sekretaris negara untuk pembangunan dan kerjasama internasional, mengatakan bahwa sensus tersebut diselenggarakan seperti yang telah direncanakan tahun ini, meskipun kondisinya tidak mudah dan menghadapi berbagai hambatan keamanan sejak revolusi 2011. Sensus pertama di Tunisia ini diadakan pada tahun 1984 dan berlangsung setiap 10 tahun. Hasil akhir dari sensus keenam ini akan dirilis pada tahun 2015. (ameera/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA menyerang pangkalan udara Bagram disaat peringatan 9/11 Posted: 13 Sep 2014 07:22 AM PDT PARWAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan melancarkan serangan terhadap pangkalan udara penjajah AS di Bagram disaat pasukan penjajah tengah bersiap-siap memperingati tragedi 9 September 2011 (9/11). Al-Emarah News melaporkan bahwa Mujahidin telah menyerang pangkalan penjajah terbesar di Afghanistan itu sebanyak dua kali pada Rabu (10/9/2014). Setidaknya 4 peluru kendali ditembakkan oleh Mujahidin ke pangkalan tersebut di dekat kerumunan tentara yang tengah mempersiapkan upacara peringatan 9/11. Belum diketahui mengenai kerugian nyawa yang dialami musuh, tetapi diduga kuat pihak musuh menderita kerugian fatal karena ambulans-ambulans terlihat berdatangan ke tempat kejadian untuk mengevakuasi para korban. Demikian juga, pesawat-pesawat penjajah terbang di sekitar pangkalan itu hingga malam hari. Serangan ini sengaja dilakukan Mujahidin disaat pasukan musuh sedang sibuk untuk mempersiapkan upacara peringatan tragedi 9/11, yang telah memasuki tahun ke-13. Perlu diketahui bahwa serangan 9/11 menjadi dalih bagi Amerika dan sekutunya untuk membenarkan invasinya terhadap tanah Muslim Afghanistan yang hingga saat ini masih berlangsung. (siraaj/arrahmah.com) |
Apa kabar Suriah pekan lalu? (1) Posted: 13 Sep 2014 04:08 AM PDT LIBANON (Arrahmah.com) - Mengutip laporan berkelanjutan dari Solidarity of Indonesian Muslims for Muslim Sunni Syria (SIMSS) pada laman Facebook-nya, pada Kamis (11/9/2014), di saat dunia berbelasungkawa terhadap para korban Tragedi 9/11, di Fallujah, Iraq, para penjahat berkedok polisi dunia merenggut nyawa-nyawa tak berdosa tanpa sepengetahuan publik. "Kami melawan teroris!" Begitulah yang diungkapkan oleh Amerika dan Iran di Iraq yang saling membantu, bekerja sama untuk memberantas eksistensi IS di Iraq yang kekuasaannya semakin meluas. Namun perlawanan melawan terorisme itu sejatinya hanyalah kedok semata. Fakta di lapangan justru memotret korban kebrutalan mereka selalunya wanita dan anak-anak. Sementara, sebuah daerah yang diduduki oleh mayoritas kaum sunni di Anbar dibombardir oleh rezim syi'ah Iraq, di bawah perintah Nuri al Maliki. Dua bocah dalam foto di atas gugur sebagai syuhada cilik. Mereka termasuk di antara 6 korban anak-anak yang gugur dan 19 orang lainnya (termasuk beberapa wanita) yang gugur akibat serangan udara oleh rezim Iraq yang mengenai pemukiman warga di Fallujah. Di Libanon, sejumlah pengungsi asal Suriah ditangkap militer Libanon, tanpa kesalahan apapun pada (13/9). Padahal, para pengungsi ini bertolak ke Libanon untuk mencari perlindungan, namun mereka malah mendapatkan perlakuan yang sama. Tenda-tenda tempat mereka mengungsi dibumihanguskan. Bahkan, mereka diintimidasi oleh kaum syi'ah Libanon dan para pendukung Assad yang dibantu oleh milisi hizbu syaithon. Pada hari yang sama (13/9), tubuh seorang bocah pengungsi asal Suriah di Libanon ditemukan dalam kondisi yang mengerikan, termutilasi. Namanya adalah Jafar al Mohsin al Zuwairi. Ia disiksa selama 10 hari oleh milisi syi'ah setelah diculik dari kedua orang tuanya di sebuah pemukiman di Libanon ketika mereka sedang berusaha mengungsi dan melarikan diri dari kejaran rezim Assad si kuffar. Sebagaimana di Suriah. Kini Iraq dan Libanon pun mulai membara dan bersimbah darah. Informasi semacam ini tidak akan pernah kita dapatkan di media-media sekuler lokal maupun internasional. Maka bantulah mereka dengan menyebarkannya. Bukalah mata kita, bahwa ada saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Hasbunallah wani'mal wakiil. (adibahasan/arrahmah.com) |
Demokrasi untuk korporasi, polemik penghapusan pilkada langsung Posted: 13 Sep 2014 03:47 AM PDT Oleh : Lilis Holisah, Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma'had al-Abqary Serang (Arrahmah.com) - Polemik seputar penghapusan pilkada langsung terus bergulir. RUU Pilkada yang digagas pemerintah menghendaki agar pemilihan kepala daerah dikembalikan hak pilihnya kepada DPRD, tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat. Alasannya untuk penghematan anggaran pemilu dan meminimalisir kepala daerah menjadi pelaku korupsi. Pengamat politik dari Sinergi Demokrasi untuk Masyarakat Demokrasi (Sigma) Said Salahuddin menilai, pengembalian hak pilih pada DPRD seharusnya ditolak DPR. Lebih lanjut Said mengatakan untuk meminimalisir biaya pemilukada, maka permasalahan ini bisa diatasi dengan memperbaiki aturan. Contoh, pemilukada dilaksanakan secara serentak agar pemprov bisa patungan dengan pemda kabupaten/kota dalam membiayai pemilukada. Jumlah TPS (tempat pemungutan suara) dikurangi dengan cara menetapkan jumlah DPT per TPS pada pemilukada sama dengan pileg atau pilpres. Sementara itu, terkait pemilihan langsung yang disebut-sebut melahirkan banyak pelaku korupsi, Said menilai hal tersebut bisa dicegah lewat KPK. Demokrasi mahal Persoalan pemilihan kepala daerah apakah dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih DPRD sebenarnya tidak akan berbeda dalam sistem demokrasi. Sama-sama akan menghasilkan pemimpin yang korup dan tidak amanah. Sesungguhnya sangat wajar kasus korupsi terus merebak di era kecanggihan teknologi sekarang yang di dalamnya diberlakukan aturan buatan manusia, yaitu sistem demokrasi. Sebagaimana telah diketahui, partai politik dan politisi memerlukan dana sangat besar untuk modal dalam pemilihan umum. Tanpa modal besar, mustahil rasanya bisa ikut dalam pesta lima tahunan tersebut. modal tersebut dipakai untuk biaya kampanye, dan biaya-biaya yang lainnya. Dalam sebuah pilkada calon gubernur dan wakilnya membutuhkan biaya pemilu sebesar 100 hingga 150 miliar rupiah. Sementara, gaji gubernur dalam setahun Rp. 1,2 miliar. Jika masa jabatan 5 tahun, maka gubernur mendapat penghasilan sekitar Rp. 6 milliar. Bagaimana mereka menutupi biaya politik yang sangat mahal itu? Banyak cara yang dilakukan agar bisa mengembalikan modal politik mereka, diantaranya:
Untuk memuluskan permainan kotor ini, semua pihak yang terkait dilibatkan termasuk Dewan Perwakilan. Hingga kita mengenal istilah "Korupsi Berjamaah". Demokrasi hanya untuk korporasi Sebagaimana telah disebutkan, bahwa partisipasi dalam demokrasi membutuhkan dana yang besar. Hal ini tentunya tidak bisa tertanggulangi bagi yang tidak dan kurang memiliki modal. Maka bantuan dari pengusaha dan korporasi/perusahaan adalah hal yang niscaya, agar dapat melaju menuju kekuasaan. Maka tak pelak, keberhasilan para politisi dalam pemilu akan berimbas pada kebijakan yang dikeluarkan sebagai konsekuensi logis karena telah dibantu modal menuju kursi kekuasaan. Tak heran, bila dalam masa jabatan seorang penguasa tertentu, kebijakan-kebijakannya tidak memihak rakyat tetapi memenangkan kepentingan para pengusaha dan korporasi/perusahaan yang telah berani mengeluarkan modal besar untuk mensukseskan mereka menuju tampuk kekuasaan. Penguasa yang dibantu kemenangannya dengan modal yang sangat besar oleh pengusaha pastinya akan membalas budi (Balas jasa) pada pengusaha tersebut. karena sejak awal pastinya bantuan para pengusaha tentu punya maksud tertentu. Paling tidak, agar terjamin keberlangsungan bisnisnya; bisa juga demi mendapatkan proyek dari pemerintah. Akibatnya, penguasa didikte oleh pengusaha. Walhasil, sistem demokrasi kemudian melahirkan Negara yang dikontrol oleh korporasi, yang ciri utamanya adalah: lebih melayani kepentingan pengusaha (bisnis) daripada rakyat. Negara korporasi tak ubahnya perusahaan yang hanya memikirkan keuntungan. Rakyat pun hanya diposisikan layaknya konsumen dan negara sebagai penjual. Dalam negara korporasi, subsidi terhadap rakyat, yang sebenarnya merupakan hak rakyat, dianggap pemborosan. Aset-aset negara yang sejatinya milik rakyat pun dijual. Itulah negara korporasi, yang tidak bisa dilepaskan dari sistem pemerintahannya: demokrasi. Negara korporasi telah merubah demokrasi menjadi Dari Korporasi, Oleh Korporasi dan Untuk Korporasi. Islam : Satu-satunya Solusi Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia semestinya tidak lagi mengandalkan sebuah sistem rusak dan merusak buatan manusia, seperti halnya demokrasi. Sebagai negeri muslim, Indonesia semestinya menyandarkan kehidupan berbangsa dan bernegara hanya kepada Pencipta saja. Menyerahkan kehidupan diatur hanya dengan aturan yang datang dari Pencipta yang mengetahui kelemahan, kekurangan dan keterbatasan manusia. Karena menyandarkan kepada demokrasi bukan hanya telah nyata kerusakannya, namun juga demokrasi bertentangan dengan Islam dalam segala hal hingga dalam masalah aqidah, karena demokrasi dibangun diatas asas atau aqidah sekulerisme yang bertentangan dengan aqidah Islam. Aqidah demokrasi adalah sekulerisme, sebuah paham yang memisahkan agama dari negara, yang artinya memisahkan aturan Syariat Islam dari pengaturan urusan masyarakat. Kehidupan berbangsa dan bernegara dalam demokrasi harus steril dari aturan Pencipta. Manusia dijadikan 'Tuhan' mengalahkan Tuhan Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan yaitu Allah SWT. Urusan masyarakat dalam sistem demokrasi diatur dengan hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia dengan mengikuti kecenderungan hawa nafsu. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Kemudian Kami jadikan engkau mengikuti syariat Allah. Karena itu ikutilah syariat Allah itu. Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu orang-orang kafir yang tidak mau mengerti kebenaran Al-Quran." (Tarjamah Tafsiriyah QS Al-Jatsiyah [45]: 18) Maka, seharusnya sebagai Muslim, kita tak memerlukan demokrasi karena aturan Allah telah ada sejak dahulu kala yang telah Allah turunkan untuk mengatur kehidupan umat manusia seluruhnya, bukan hanya muslim. Dan kita tak perlu membela demokrasi yang rusak dan merusak, yang telah nyata pertentangannya dengan Islam. Maka seharusnya kita campakkan demokrasi, dan menggantinya dengan sebuah sistem terbaik yang datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu Khilafah Islamiyah. Khilafah sebagai sebuah model pemerintahan terbaik semestinya kita kembalikan perannya dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Khilafah sebagai sebuah institusi yang akan menerapkan aturan Islam di dalam dan di luar negeri akan melahirkan kesejahteraan, keselamatan, keamanan yang secara fitrah sangat dibutuhkan oleh umat manusia manapun. Maka, tugas umat Islam adalah bersegera meruntuhkan bangunan sistem demokrasi dan menggantinya dengan sistem Khilafah. Insya Allah akan terwujud sosok pemimpin yang amanah dan bertakwa, yang memiliki rasa takut yang sangat besar kepada Penciptanya sehingga akan sangat berhati-hati dalam memimpin. Dia hanya akan memimpin sesuai dengan sistem yang Allah turunkan. Wa Allahu 'alam. (arrahmah.com) |
Rilis press perdana, Syeikh Usamah Mahmoud, juru bicara AQIS Posted: 13 Sep 2014 03:45 AM PDT (Arrahmah.com) - Sejarah mencatat jalan dakwah dan jihad hanya ditempuh orang-orang mulia dan terpuji. Itulah perjalanan hidup para Nabi, Rasul Allah dan orang-orang Shalih. Jalannya menanjak lagi sukar, terjal berkerikil tajam juga terkadang berkelok-kelok lagi curam. Mengawali kelahirannya di muka bumi, AQIS (Al-Qaeda Anak Benua India) tidak mencium wanginya minyak kasturi, pun tidak melihat cahaya intan berlian. AQIS terlahir tak hanya dengan tahniah para pecinta syahid dan kemerdekaan dari tirani thoghut, namun juga fitnahan kaum kuffar yang tak ingin derita kaum Muslimin Anak Benua India diakhiri. Menanggapi tuduhan-tuduhan keji kaum kuffar, berikut rilis perdana dari juru bicara AQIS, Syaikh Usamah Mahmoud. Semoga ini dapat membuka akal dan hati kita untuk turut mendukung cita-cita pemerdekaan dan penyelamatan kaum Muslimin di bumi India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya. ***
Jihad di Pakistan merupakan derbang Ghazwatul Hind (baca: memerangi kafir Hindu) dan tujuan pertama dari penyataan Syaikh Usamah Mahmoud (semoga Allah menjaga beliau), juru bicara AQIS adalah memberi penjelaskan terkait tersebarnya kabar menyesatkan oleh media tentang AQIS. Media mengabaikan tujuan nyata dari cabang baru Al-Qaeda (AQ), bahkan setelah dirilisnya pesan resmi Syaikh Ayman Az-Zawahiri dan Syaikh Aasim Omar. Media memelintirkan pesan video yang mengumumkan AQIS dan menyimpulkan bahwa cabang baru AQ hanya diperuntukkan bagi India saja. AQIS tidak diperuntukkan bagi India saja, melainkan bagi Anak Benua India (ABI), yang termasuk Pakistan. Lantas mengenai Pakistan bukan termasuk ABI, dimana kah media belajar akan pernyataan itu? Mereka bahkan tidak melek sejarah geografis Anak Benua (India). Namun, militer Pakistan -musuh kita- yang merupakan pemeran perlawanan utama pemesihan ABI, tahu betul yang mana itu Anak Benua India. Kami bertawakal kepada Allah subhanahu wata'ala dan dengan ini telah menjelaskan kepada Kaum Muslimin bahwa tujuan kami adalah untuk memerdekakan seluruh Anak Benua India dari pihak penjah. Tujuan AQIS adalah untuk memeredkakan Ummat Muslim yang terjajah oleh Hindu [penjajah], Pakistan adalah gerbang menuju Anak Benua India. Al-Qaeda tidak hanya bicara, AQIS akan membuktikan dengan langkah nyata (operasi jihad). Anak Benua tak hanya India. Agama Hindu tidak hanya musuh Ummat Islam. Boneka Amerika Serikat, militer AS juga musuh Ummat Islam. Dan segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. [akhir pernyataan] (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |