Kilas TimurTengah | Trump telah berulang kali mengatakan dalam kampanye dan ketika dia dipilih bahwa Amerika, yang tentaranya menduduki Irak selama delapan tahun, seharusnya menguasai minyak Irak untuk membantu mendanai upaya perang dan untuk mencabut kelompok Takfiri ISIL dari sumber pendapatan penting itu.
Tapi Mattis, seorang pensiunan jenderal Marinir yang memimpin pasukan selama invasi Irak 2003, muncul untuk menghapus ide itu.
"Kita semua di Amerika umumnya dibayar untuk gas dan minyak selama ini, dan saya yakin bahwa kami akan terus melakukannya di masa depan," Mattis kepada wartawan pada awal kunjungan ke Irak.
"Kami tidak di Irak untuk merebut minyak siapa pun," katanya.
Saat berbicara di markas CIA bulan lalu, Trump mengutip pepatah, "Untuk pemenang memilik rampasan," dan mengatakan Amerika "harus menguasai minyak" setelah menarik sebagian besar pasukannya dari negara (Iraq) di bawah pendahulunya Barack Obama.[] Islamtimes.org
Tapi Mattis, seorang pensiunan jenderal Marinir yang memimpin pasukan selama invasi Irak 2003, muncul untuk menghapus ide itu.
"Kita semua di Amerika umumnya dibayar untuk gas dan minyak selama ini, dan saya yakin bahwa kami akan terus melakukannya di masa depan," Mattis kepada wartawan pada awal kunjungan ke Irak.
"Kami tidak di Irak untuk merebut minyak siapa pun," katanya.
Saat berbicara di markas CIA bulan lalu, Trump mengutip pepatah, "Untuk pemenang memilik rampasan," dan mengatakan Amerika "harus menguasai minyak" setelah menarik sebagian besar pasukannya dari negara (Iraq) di bawah pendahulunya Barack Obama.[] Islamtimes.org
Teks Foto : IslamTimes - Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan Washington tidak akan menjarah cadangan minyak Irak, dalam upaya untuk menenangkan mitra yang bingung oleh pernyataan yang dibuat oleh Presiden Donald Trump.