Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Putar video ISIS di Kelas, seorang guru di AS didenda

Posted: 21 Mar 2016 04:40 PM PDT

Screenshot dari video pemenggalan oleh kelompok ISIS yang tersebar di media.

BRONX (Arrahmah.com) - Seorang guru sekolah menengah di Bronx terancam dipecat setelah dia menunjukkan video grafis pemenggalan ISIS kepada siswa kelas delapan yang menonton dengan ketakutan.

Alexiss Nazario, yang telah mengajar selama 26 tahun, telah dibebaskan dengan denda sebesar $ 300 setelah dia mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan.

Salah satu siswa yang ketakutan mengatakan kepada seorang staf sekolah: "Saya takut pada apa yang baru saja saya lihat. Ms. Nazario menunjukkan video pemenggalan dan saya benar-benar takut," sebagaimana dilansir Daily Mail, Sabtu (19/3/2016).

Dia menambahkan: "Saya bahkan tidak menonton video menakutkan di rumah."

Video itu menunjukkan pemenggalan sebenarnya, bahkan memperlihatkan kepala yang dipenggal diletakkan di atas dada korban, dilaporkan New York Post.

Video itu juga menunjukkan seorang pria bertopeng yang memegang pisau ke leher korban yang sedang berlutut - yang merupakan seorang wartawan - berpakaian oranye.

Siswa lain di South Bronx Academy untuk sekolah Media Terapan mengatakan bahwa dia merasa 'tidak nyaman' menonton video mengerikan itu dan menyebabkan dia tidak bisa tidur.

Nazario awalnya menyalahkan anak-anak atas kejadian tersebut dan mengatakan bahwa video itu adalah salah satu dari video yang dicari selama pelajaran tentang Irak, terorisme dan ISIS.

Tapi dua siswa mengatakan kepada penyidik bahwa Nazario yang mengatakan tentang video itu selama pelajaran pada musim panas lalu.

(ameera/arrahmah.com)

Ribuan orang berdemo di seluruh Eropa untuk mendukung pengungsi

Posted: 21 Mar 2016 08:29 AM PDT

İngiltere'nin başkenti Londra'da sığınmacılara destek için İngiliz kamu yayın kuruluşu BBC'nin önünden Trafalgar Meydanı'na yürüyüş düzenlendi.

(Arrahmah.com) - Para demonstran mengeluarkan dukungan mereka untuk pengungsi di jalan-jalan ibukota Eropa pada Sabtu (19/3/2016) setelah Turki dan Eropa menyepakati perjanjian yang dirancang untuk mengatasi krisis pengungsi terbesar di dunia sejak Perang Dunia II, lansir World Bulletin.

Ribuan orang berkumpul di London, Athena, Barcelona, Vienna, Amsterdam dan beberapa kota di Swiss karena Yunani bersiap-siap untuk langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung kesepakatan yang akan diputuskan di Brussels pada Jum'at.

Di bawah kesepakatan itu, semua pengungsi yang tiba di Yunani dari Turki dari tengah malam hingga pada Ahad akan menghadapi pemulangan kembali ke Turki.

Uni Eropa akan mengambil salah satu pengungsi Suriah dari tanah Turki dalam pertukaran untuk setiap orang Suriah yang kembali dari Yunani dalam langkah untuk mencegah bertambahnya arus pengungsi.
Di London, diperkirkaan 4.000 orang bergabung dalam demo tersebut, mereka membawa poster bertuliskan seperti "Refugees welcome here" dan "Stand up to racism".

Di Athena, polisi mengatakan bahwa 1.500 orang turun ke jalan-jalan, sementara media mengatakan angka mereka mencapai 3.000.

Para demonstran, termasuk banyak di antaranya pengungsi Afghan, khususnya wanita dan anak-anak, meneriakkan "Buka perbatasan!" dan "Kami adalah manusia, kami mempunai hak".

"Kami menyeru kepada pemerintah Yunani untuk berhenti melibatkan dirinya dengan polisi anti-pengungsi Uni Eropa," kata aktivis pro-pengungsi Thanassis Kourkoulas.

Protes serupa di utara kota Thessaloniki menarik sekitar 500 orang, menurut polisi.

Sedangkan beberapa ribu orang turun ke jalan-jalan di kota Barcelona dengan membawa slogan seperti "No person is illegal", sementara 2.500 orang berdemo di Vienna. Sekitar 1.500 orang juga berkumpul di jalan-jalan di Amsterdam.

Di Jenewa, lebih dari 600 orang bergabung dalam demonstrasi untuk mendukung hak-hak pengungsi untuk tetap tingal. Sebagian dari mereka memprotes penempatan para pengungsi di bunker-bunker.

Demonstrasi kecil juga terjadi di kota-kota Swiss lainnya seperti Zurich dan Lucerne. (siraaj/arrahmah.com)

Danrem Tadulako pernah berniat beri amnesti Pimpinan MIT Santoso

Posted: 21 Mar 2016 05:01 AM PDT

Komandan Resort Militer 132 Tadulako Kolonel (Inf) Saiful Anwar

JAKARTA (Arrahmah.com) - Komandan Resort Militer 132 Tadulako yang meninggal pada jatuhnya helikopter jenis Bell 412 EP di Poso, Almarhum Kolonel (Inf) Saiful Anwar, kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, pernah mengusulkan memberi amnesti kepada pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah.

Mengutip cnnindonesia, alasan Saiful memberikan amnesti menurut Siane lantaran Santoso merupakan residu atau sisa konflik masa lalu.

"Santoso adalah korban residu konflik masa lalu yang kemudian salah penanganan di Poso," kata rilis Siane kepada media, Senin (21/3/2016).

Siane mengaku kerap berdiskusi dengan Saiful semasa korban hidup. Maklum, dia membidani sub komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM. Saiful katanya adalah figur yang humanis.

"Pak Saiful pernah berdiskusi dengan saya tentang bagaimana menyelesaikan masalah Poso dengan damai," kata Siane.

Sebagai anggota Komnas HAM, Siane menyatakan ikut berduka cita atas kejadian jatuhnya helikopter Bell 412 EP yang jatuh kemarin. Menurut dia, pihaknya mendorong penyelesian masalah di Poso secara lebih persuasif dan komprehensif. Alasannya, yang dibutuhkan di daerah ini bukan kekerasan.

"Tapi keadilan ekonomi, hukum, dan pendekatan budaya," ujar Siane.

Siane tak menampik bahwa TNI telah melakukan upaya persuasif terhadap keluarga keluarga orang-orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Ini dilakukan dalam rangka melakukan pendekatan lunak (soft approach) agar mengindarkan dendam.

"Karena konflik di Poso telah berlangsung 17 tahun tanpa henti," katanya.

Salah statu contoh DPO yang berhasil dibina TNI adalah Eno. Figur ini kata Siane telah kembali ke masyarakat. (azm/arrahmah.com)

Anggota DPR minta operasi Tinombala dievaluasi

Posted: 21 Mar 2016 04:08 AM PDT

Jenazah para korban helikopter Bell 412 EP yang jatuh di Poso, Ahad (20/3/2016). Foto: Net

JAKARTA (Arrahmah.com) - Menyusul jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP kemarin, anggota komisi Pertahanan DPR RI Ahmad Zainudin menilai Operasi Tinombala untuk memburu kelompok Santoso di Poso, harus dievaluasi. Sebab, katanya, dalam kecelakaan itu terdapat 13 prajurit yang sedang terlibat operasi pengejaran terhadap Santoso.

"Musibah ini harus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap operasi Tinombala. Musibah ini mungkin saja tidak terjadi jika rencana operasi berhasil sesuai target dan jadwal yang ditetapkan," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/3/2016), dikutip dari cnnindonesia.

Dia menyayangkan, operasi yang melibatkan unsur gabungan TNI/Polri ini diperpanjang hingga dua bulan ke depan. Padahal, dari informasi yang diterimanya, saat ini operasi telah dalam proses pengepungan kelompok Santoso di wilayah hutan pegunungan Desa Torire, Poso.

Untuk itu, Zainuddin meminta agar operasi perburuan terhadap kelompok Santoso harus segera dituntaskan. Pasalnya, Operasi Tinombala seharusnya telah selesai 9 Maret lalu.

Operasi diperpanjang

Sebelumnya, menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (9/3) mengatakan bahwa operasi pengejaran kelompok Santoso dengan sandi Tinombala diperpanjang selama enam bulan kedepan. Luhut menjelaskan bahwa perpanjangan operasi kembali ditetapkan, mengingat belum tuntasnya gangguan keamanan dari kelompok Santoso, yang hingga kini belum juga berhasil ditumpas termasuk target utamanya, Santoso.

Diketahui, Operasi Tinombala tahap pertama dimulai 9 Januari sampai 9 Maret 2016, yang melibatkan sedikitnya 2.500 pasukan gabungan TNI-Polri.

Sebelumnya Polda sulteng telah menggelar Opersi Camar Maleo I hingga IV di tahun 2015 yang belum membuahkan hasil. Kemudian dilanjutkan kembali dengan Operasi Tinombala sejal 10 Januari 2016 dengan tenggat waktu 60 hari, namun sampai saat ini target operasi Santoso Cs belum didapatkan

Dalam kurun tiga tahun terakhir, terjadi tiga kali pergantian Kepala Kepolisian Daearah (Kapolda) Sulteng, namun aksi kekerasan bersenjata di wilayah Poso tak kunjung tuntas. Operasi dalam rangka memberantas aksi dan menangkap seluruh pihak yang terlibat juga telah beberapa kali dilakukan, namun tak berbuah hasil yang menggembirakan.

Sejumlah operasi tersebut juga telah memakan korban, baik dari pihak Polri maupun TNI serta warga sipil.

Hal ini juga membuahkan kritik dari sejumlah aktivis, seperti LPS-HAM. Mereka menilai, operasi yang dilakukan hanya menghabiskan uang negara dan dinilai hanya menjadi tempat mencari kekayaan oknum

(azm/arrahmah.com)

Yordania akan pasang kamera di sekitar Masjid Al-Aqsa

Posted: 21 Mar 2016 03:00 AM PDT

Foto: CNN

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Pemerintah Yordania akan memasang kamera keamanan di sejumlah titik di Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dalam beberapa hari mendatang untuk memonitor pelanggaran yang dilakukan "Israel".

Rencana ini dikatakan sebagai salah satu upaya untuk menenangkan situasi yang bergejolak antara Palestina dan "Israel".

Lembaga pendanaan Waqf dari Yordania yang mengelola kompleks yang juga terdapat situs Dome of the Rock itu kemudian mengeluhkan bahwa polisi "Israel" telah menghalangi mereka memasang kamera keamanan.

Menteri Urusan Islam Yordania, Hayel Daoud menyatakan bahwa kamera pengawas yang dipasang 24 jam per hari ini dapat dimonitor dari pusat kendali yang akan segera dibangun.

Daoud, dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP pada Ahad (20/3), mengungkapkan bahwa rekaman dalam video itu akan disiarkan secara daring untuk mendokumentasikan semua pelanggaran dan agresi "Israel".

Daoud menambahkan bahwa tidak ada kamera yang dipasang di dalam Masjid Al-Aqsa, lansir CNN (21/3/2016). (fath/arrahmah.com)

Menlu Belgia: Abdeslam tengah menyiapkan serangan teror baru

Posted: 21 Mar 2016 02:20 AM PDT

Salah Abdeslam. (Foto: BBC)

BRUSSELS (Arrahmah.com) - Tersangka pelaku serangan Paris, Salah Abdeslam, dikabarkan tengah mempersiapkan serangan di Brussels sebelum ditangkap, Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders mengatakan.

"Dia sudah siap untuk melancarkan lagi sesutu di Brussels," katanya dalam pertemuan German Marshall Fund of the United States di Brussels.

"Dan itu mungkin benar karena kami menemukan banyak senjata, senjata berat, dalam investigasi pertama dan kami menemukan jaringan baru (terkait Abdeslam) di Brussels."

Kini Abdeslam masih menjalani interogasi di Belgia menyusul penangkapannya dalam penggerebekan di Brussels pada Jumat (18/3/2016).

Sementara pengacara Abdeslam mengatakan akan menggugat jaksa Prancis Francois Molins atas pelanggaran kerahasiaan, lansir BBC (21/3).

Molis mengatakan kepada wartawan pada Sabtu (19/3) bahwa Abdeslam telah mengakui bahwa ia ingin meledakkan diri saat serangan 13 November, namun kemudian berubah pikiran.

Mary mengungkapkan ia akan menggugat Molins karena melanggar kerahasiaan penyelidikan. (fath/arrahmah.com)

Iran mengirim milisi Irak ke Suriah setelah Rusia tarik pasukan

Posted: 21 Mar 2016 12:00 AM PDT

Foto: ElDorar AlShamia

BAGHDAD (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior keamanan Irak mengatakan pada Ahad (20/3/2016) bahwa Iran telah mengirimkan milisi Irak ke Suriah dalam rangka mengisi kekosongan pasca Rusia menarik pasukannya baru-baru ini.

"Para pemimpin Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran (IRGC) mengeluarkan perintah kepada milisi di Irak untuk mengirimkan milisinya ke Suriah, dan untuk memperkuat kehadiran Iran di wilayah Suriah, dan mengisi kekosongan yang terjadi pasca Rusia menarik pasukan," ungkap sumber itu, sebagaimana dilansir ElDorar AlShamia, Ahad (20/3/2016).

Pejabat Irak mengatakan bahwa sebuah pertemuan antara pemimpin IRGC dengan pemimpin Asa'eb Ahl al-Haq, Organisasi Badr, Abu al Fadl al Abbas, milisi "Hizbullah" dan Nujaba, serta pejabat di pemerintah Irak; digelar untuk membahas penarikan pasukan Rusia dari Suriah.

Pejabat keamanan, yang meminta anonimitas, mengatakan bawa pertemuan itu meliputi penerbitan indikasi baru, yang mengharuskan pengiriman lebih banyak milisi ke Suriah untuk membela rezim Assad, setelah hal itu menjadi perhatian pasca Rusia menarik pasukannya, di tengah janji IRGC untuk mengirim ratusan milisinya selama jangka waktu tidak melebihi satu bulan.

Langkah Iran baru-baru ini datang beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menarik bagian utama dari pasukannya di Suriah.

(ameera/arrahmah.com)

Mantan pemimpin pemukiman "Israel" ditolak sebagai dubes di Brazil

Posted: 20 Mar 2016 11:00 PM PDT

Brasil menolak untuk menerima Dayan sebagai duta besar karena posisinya sebagai mantan pemimpin pemukiman "Israel".

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Pemerintah pendudukan "Israel" telah mengurungkan pencalonan mantan pemimpin pemukiman Yahudi sebagai duta besar untuk Brasil, media "Israel" melaporkan, sebagaimana dilansir Days of Palestine, Ahad (20/3/2016).

Tindakan ini, kata media "Israel", mengakhiri kebuntuan yang berlangsung delapan bulan antara negara pendudukan "Israel" dan Brasil karena tawaran sebelumnya untuk menunjuk Danny Dayan, mantan pemimpin pemukiman, sebagai duta besar untuk Brazil.

Dalam sengketa yang memperburuk hubungan antara kedua negara itu, Brasil menolak untuk menerima pengangkatan Dayan sebagai duta besar untuk Brazil yang dibuat oleh Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu pada Agustus lalu.

Pada awalnya, pemerintah "Israel" menolak untuk mengusulakn calon baru untuk posisi itu, tapi pada Kamis (17/3) "israel" membuka lamaran baru untuk posisi tersebut.

"Departemen sumber daya manusia kementerian luar negeri pada hari ini telah menerbitkan tender yang ditujukan kepada diplomat "Israel" di sini di kementerian luar negeri, untuk posisi duta besar di Brasilia," kata juru bicara kementerian luar negeri "Israel" Emmanuel Nahason.

Sengketa antara "Israel" dan Brazil bermula pada musim panas lalu ketika Netanyahu mengumumkan Dayan, yang lahir di Argentina dan pindah ke negara pendudukan "Israel" saat berusia 15 tahun pada 1971, sebagai duta besar untuk Brazil.

Pemerintah Brazil menolak Dayan karena perlawanan Dayan terhadap negara Palestina, dan juga karena posisi sebelumnya sebagai pemimpin pemukiman.

Berdasarkan hukum internasional, pemukiman Yahudi "Israel" adalah ilegal.

Dayan memimpin Dewan Yesha dari pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki antara 2007 dan 2013.

Brasil mengakui negara Palestina pada tahun 2010.

(ameera/arrahmah.com)

FlyDubai berikan $20.000 untuk keluarga korban kecelakaan pesawat

Posted: 20 Mar 2016 10:30 PM PDT

Foto: Sputnik News

MOSKOW (Arrahmah.com) - Maskapai FlyDubai akan membayar $20.000 untuk setiap keluarga penumpang yang meninggal pada kecelakaan pesawat Boeing 737-800 di Bandara Rusia Rostov-on-Don, lansir Sputnik pada Ahad (20/3/2016).

Pesawat Boeing 737-800 milik FlyDubai jatuh saat mendarat di Bandara Rostov-on-Don sekitar pukul 03:50 waktu setempat (00:50 GMT) pada Sabtu (19/03). Kecelakaan itu menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 62 orang. Sebagian besar dari mereka adalah warga Rusia.

Dalam sebuah pernyataannya, FlyDubai mengatakan, "Saat ini, prioritas kami adalah mengidentifikasi korban dan menghubungi keluarga korban yang hilang dalam kecelakaan tragis itu. Kami juga akan memberikan dukungan langsung kepada mereka yang memiliki hubungan dengan para korban. Flydubai akan membuat program pembayaran untuk keluarga korban sebesar USD 20.000 per penumpang"

Para penyidik sedang bekerja di lokasi untuk mencari tahu penyebab kecelakaan itu. Menurut pihak berwenang Rusia, pesawat itu mendarat di saat angin kencang dan hujan deras.

Komite Investigasi Rusia sedang mempertimbangkan beberapa versi kecelakaan itu, termasuk kesalahan kru, kegagalan teknis, dan kondisi cuaca yang sulit.(fath/arrahmah.com)

Menteri Dalam Negeri Turki: Pengebom Istanbul diduga terkait dengan ISIS

Posted: 20 Mar 2016 10:00 PM PDT

Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala (tengah), komandan Pasukan Gendarmerie Turki Galip Mendi (kiri) dan Direktur Jenderal Keamanan Publik  Turki Celalettin Lekesiz (kanan) mengadakan konferensi pers di gedung Kementerian Dalam Negeri di Ankara, Turki pada 20 Maret 2016.

ANKARA (Arrahmah.com) - Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan bahwa pelaku serangan bom bunuh diri yang terlibat dalam ledakan pada Sabtu (19/3/2016) di Istiklal Street Istanbul diduga memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.

Dalam sebuah konferensi pers di Ankara, Ahad (20/3), Ala mengatakan bahwa pelaku serangan bom itu telah diidentifikasi sebagai Mehmet Ozturk, (24), yang lahir di provinsi Gaziantep bagian tenggara Turki, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Dia juga mengatakan bahwa sejauh ini lima orang telah ditahan sehubungan dengan serangan teror itu.

"Memerangi teror akan terus dilakukan dengan tegas dan tanpa ragu-ragu," tegasnya.

Ledakan pada Sabtu (19/3/2016) telah menewaskan lima orang, termasuk pelaku bom bunuh diri, tiga warga "Israel" dan 1 warga Iran. Dari 39 terluka, 24 orang adalah warga asing, termasuk warga negara Irlandia.

"Israel" telah mengkonfirmasi bahwa tiga warganya telah tewas dalam ledakan itu. Dua dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda dengan Amerika Serikat. Seorang warga Iran juga tewas, ungkap pejabat Turki, lansir Arab News.

Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa "Israel" sedang mencoba memastikan apakah warganya sengaja ditargetkan. Sebelas dari 36 korban yang terluka adalah warga "Israel".

Serangan pada Sabtu (19/3) di Istiklal Street, kawasan perbelanjaan paling populer di Istanbul, mirip dengan bom bunuh diri yang terjadi pada Januari yang ditudingkan kepada kelompok ISIS yang menewaskan sedikitnya 12 wisatawan Jerman di pusat kota bersejarah Turki.

(ameera/arrahmah.com)