Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Semua pengungsi Rohingya akui terjadi kekerasan dan pembantaian di Myanmar

Posted: 11 Jun 2015 10:07 AM PDT

Para pengungsi memperlihatkan bekas-bekas luka  akibat tindak kekerasan yang mereka terima kepada Ali Wiji Edhi  (Kanan)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kekerasan dan pembantaian yang terjadi di Myanmar terjadi nyata, itu fakta yang diperoleh Tim PAHAM Indonesia saat melakukan assasment kepada para pengungsi Rohingya di Langsa, Lhoksomawe, Bayeun dan Aceh Utara. Hal itu disampaikan oleh Ali Wiji Edhi, Wasekjend PAHAM Indonesia yang memimpin tim asassmen di lapangan.

"Semua pengungsi menceritakan kejadian kekerasan dan pembantaian yang terjadi di Myanmar, dari 600 orang lebih yang telah kita interview, tak ada satu pun yang membantah adanya upaya etnis cleansing. Para pengungsi dari Myanmar ini rata-rata berasal dari Sittwe dan Maungdaw, namun bukan berasal dari kota, mereka ini orang pinggiran," ungkap Ali.

Secara detail para pengungsi Rohingya menceritakan bagaimana mereka bisa sampai ke Aceh. Bila mereka diperlakukan baik di kampungnya, tak akan mau terkatung-katung di lautan.

"Menurut cerita mereka, yang melakukan pembakaran rumah adalah kelompok 969. Setelah keluar rumah mereka diusir oleh polisi dan tentara yang ternyata ada dibelakang barisan kelompok tersebut. Yang mereka bisa lakukan hanya menyelamatkan diri ke laut, bila tidak mereka bisa terbunuh. Bahkan
beberapa diantaranya pura-pura mati untuk menyelamatkan diri.," ungkap
Ali menguraikan data yang diperoleh dari interview para pengungsi Rohingya.

Oleh karenanya, Ali sangat menyayangkan apabila ada yang menyampaikan
bahwa di Myanmar tidak ada kekerasan ataupun konflik.

"Tentunya masyarakat jangan sampai diberikan informasi yang tidak benar, yang
mengakibatkan pandangan negatif pada pengungsi. Oleh karenanya, selain menyalurkan bantuan dari pada donatur, kami juga melakukan asassment untuk memberikan rekomendasi pola pengelolaan terbaik untuk para pegungsi tersebut," pungkas dia. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Sampai kapan Anda tertipu dengan "kebenaran" ISIS?

Posted: 11 Jun 2015 08:05 AM PDT

Main-ISIS

(Arrahmah.com) - Sebuah makalah yang sempat tersebar luas di internet telah menggugah kesadaran banyak pemuda Eropa dan pemuda dari berbagai tempat di Jazirah Arab, yang sebelumnya begitu terpesona dengan tampilan yang ditawarkan oleh Jamaah "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi.

Redaksi muqawamah.net pada Senin (8/6/2015) mendapatkan makalah ini dari seorang ulama amilin fi sabilillah, yang menggunakan nama Abu Zubair. Berikut terjemahan lengkap makalah tersebut yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Kamis (11/6).

Untuk Alasan Apa Anda Mendukung Mereka, Wahai Pendukung Daulah?

Oleh: Asy-Syaikh Abu Zubair Asy-Syami

link: http://justpaste.it/llyr

Sesungguhnya bukti-bukti yang ditawarkan oleh Jamaah Daulah Baghdadiyah itu tidak akan pernah cukup untuk pencari kebenaran dan yang bebas dari kebodohan dan penipuan yang menyilaukan.

Jika mereka Jamaah Daulah (IS) mengatakan bahwa anggota kelompok Jihad lainnya bergabung dengan Daulah mereka dalam jumlah besar, maka itu tidak menjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya (dalam sejarah) sejumlah besar orang yang mereka mengaku Islam dan ahli perang juga bergabung dengan pasukan Musaylamah Ibnu Kadzāb.

Adanya fenomena para pemuda Muslim dari Barat yang berbondong-bondong bergabung dengan Jamaah Daulah/ISIS ini tidaklah menjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya tidak ada yang mendorong mereka kecuali video dan pernyataan yang menipu mereka, yang membuat mereka yakin bahwa mereka tengah bergabung dengan mujahidin jujur ​​dan bahwa mereka akan melakukan perbuatan yang mulia. Pada kenyataannya mereka hanya menemukan diri mereka jatuh ke dalam lubang kebodohan.

Jika Jamaah Daulah/ISIS mengklaim memiliki pasukan dalam jumlah besar, maka itu tidak menjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya kuantitas atau banyaknya jumlah tidak pernah menjadi standar pengukuran kebenaran, dan Allāh memberitahu kita jika kita mengikuti mayoritas manusia di muka bumi, pasti mereka akan menyesatkan kita.

Banyak para anggota Jamaah Daulah/ISIS mengaku mengalami mimpi-mimpi yang indah tentang kelompok mereka, tentang tentara dan para pemimpin mereka, tetapi mimpi-mimpi ini tidak menjadi bukti yang menentukan bahwa mereka berada di atas kebenaran. Berkenaan dengan hal ini terdapat sebuah riwayat:

"Seorang pria datang menemui Imam Ahmad dan berkata, 'Aku melihatmu di surga (dalam mimpi)." Imam Ahmad menjawab, 'Mimpi yang baik, akan membahagiakan orang beriman, tetapi hendaknya mimpi ini jangan sampai membuatnya tertipu, sesungguhnya telah banyak berita tentang orang-orang yang terlihat dalam mimpi seperti itu (dalam mimpi ia terlihat di surga) padahal dalam kehidupan nyata ia berada di atas manhaj Khawarij." [As-Siyar A'laa in Nubala' 11/227]

Benar bahwa Jamaah Daulah/ISIS mengklaim berjuang demi tegaknya Syar'iah, dan mengaku berjuang atas nama Allāh, tetapi hal ini tidak menjadi bukti jika mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya, Khawarij juga mengklaim memperjuangkan kitab Allāh dan memerangi orang lain yang mereka anggap telah murtad dari Islam, dan dengan memerangi orang-orang yang mereka tuduh murtad itu mereka merasa telah melakukan amal yang besar.

Jika Jamaah Daulah /ISIS mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan perbatasan antara Irak dan Suriah, ini juga tidak menjadi bukti bahwa mereka berada dalam kebenaran. Karena sesungguhnya masih banyak lagi garis-garis perbatasan semacam ini di dunia Muslim dan tentu saja, Khalifah yang sebenarnya memang akan menghancurkan semua perbatasan dan menyatukan umat Islam dalam satu Negara.

Jika Jamaah Daulah mengklaim bahwa hanya orang Muslim dengan karakter menyimpang sajalah (dari antara para pemimpinnya, pengkhotbah, dan orang awam) yang berani menyebut "Negara Islam" sebagai Khawarij, bukanlah bukti jika diri mereka berada di kebenaran. Karena sesungguhnya para ulama jahat dari kalangan Murji'ah, Madākhaliyah, Ikhwan dan antek-antek nya juga menyebut Al-Qaeda sebagai Khawarij, namun ini sendiri tidak akan berarti bahwa Al-Qaedahberada di atas kebenaran, kecuali jika kita merujuk kembali kepada karakteristik Khawarij dan membandingkannya secara ilmiah dan amaliah dengan Aqidah dan Manhaj Al-Qaeda dan hanya dengan inilah segala kepalsuan dari tuduhan tersebut menjadi jelas.

Menguasai sepetak besar tanah/wilayah, dan memiliki kekuasaan atas hal itu, tidaklah menjadi bukti mereka berada di atas kebenaran. Untuk ini, bangsa Tatar juga menguasai mayoritas dunia Muslim, namun mereka tidak ada hubungannya dengan Dīn Islam.

Memiliki lidah yang fasih, fasih dalam bahasa Arab dan memiliki bacaan Al-Qur'an yang indah, tidak menjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya Nabi ﷺ menggambarkan Khawarij sebagai pemuda yang belum dewasa, yang memiliki lidah yang fasih dan membuat pidato yang paling mengesankan.

Memiliki warga masyarakat yang hidup di bawah kekuasaan "Negara Islam" dan tampak bahagia dan gembira di bawah kekuasaan mereka, tidaklah menjadi bukti mereka berada di kebenaran. Karena sesungguhnya itu tidak mengejutkan bagi kita bahwa dalam video propaganda warga di bawah "Negara Islam", mereka tampak seperti itu, namun kenyataannya jauh berbeda dan orang-orang di lapangan telah bersaksi akan kenyataan mereka ini.

Memiliki tokoh-tokoh yang dituduh sesat atau yang dicap sebagai "Takfiri, Teroris" oleh ulama moderat, tidaklah menjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya, organisasi Khawarij sesat lainnya seperti GIA (Jamaah Islamiyah Aljazair) dan Jamaah Takfir wal Hijrah juga mendapatkan tuduhan dan cap yang sama, namun mereka begitu jauh dari aqidah Ahlu-Sunnah dan kebenaran.

Jika Tanzhim Daulah Baghdadiyah menerima Baiat (janji setia) dari dalam Suriah, atau dari luar Suriah, hal itu tidaklah menjadi bukti jika mereka berada di atas kebenaran.

Karena sesungguhnya bahkan jika sejumlah besar umat Islam dari seluruh penjuru dunia, dari Afghanistan, Libya, Somalia dan Filipina, ini tidak akan meningkatkan keabsahan "Negara" ini walau sekecil apapun, juga tidak akan mengurangi hukuman terhadap mereka atas kejahatan mereka terhadap Muwāhidīn dan Mujahidin.

Memiliki pejuang yang muncul dalam video dengan tampilan yang mencolok dan terlihat membaca Kalimatullāh dan hadis Nabi ﷺ, tidaklah menjadi bukti mereka berada di kebenaran. Karena sesungguhnya bahkan Murji'ah hari ini, para sufi, kaum Ikhwāniyin, Ash'ariyin, atau mereka yang termasuk kelompok Muslim lainnya seperti Hizbut Tahrir atau Jama'at Islami, semua dapat diamati sebagai orang-orang yang menempatkan ayat-ayat Qur'an dan hadis Nabi ﷺ untuk menyebarkan kebenaran Dakwah dan Minhaj mereka.

Jika kaum Daulah memiliki slogan dan penampilan Islam, bukanlah bukti mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya Khawarij juga memiliki yang slogan sangat terkenal lagi sangat indah, yakni "Innil hukmu ila lillah" [Tidak ada hukum kecuali (hukum) Allāh], dan Rasulullah mengabarkan bahwa jika kita melihat ibadah mereka, maka akan terkesan luar biasa dan mereka tampak terlihat seperti kaum yang paling saleh diantara orang-orang beriman.

Memiliki juru Dakwah di Barat dan Timur yang dikenal "berbicara Haqq" dan menyatakan "kekufuran para taghut" dan kekufuran orang-orang yang mendukung mereka, tidaklah menjadi bukti mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya fakta dari masalah ini adalah lidah mereka belum terhindar dari tuduhan kepada para ulama Jihad, ketika mereka menuduh para ulama Jihad itu sebagai "orang-orang sesat" atau "pendusta", saat mereka berkhotbah di hadapan para pemuda, sembari mengklaim bahwa pendapat merekalah yang paling benar.

Memproduksi nasyid-nasyid yang temanya berfokus pada pembentukan sebuah khilafah, meneror musuh Allāh, pujian atas kesyahidan dan Khusnul Khotimah tidaklah menjadi bukti bahwa mereka berada di kebenaran. Karena sesungguhnya setiap kelompok yang memiliki semangat untuk memperjuangkan Islam memiliki kemampuan untuk menghasilkan audio dan video tersebut dengan slogan-slogan dan kata-kata yang sama.

Jika Jamaah Daulah Baghdadiyah menampilkan foto orang-orang yang meninggal di antara mereka dalam keadaan tersenyum ketika meninggal dalam pertempuran, maka ini pun tidak bukti mereka berada di kebenaran. Karena sesungguhnya, para Mujahidin yang disebut-sebut oleh Jamaah Daulah Baghdadiyah ini sebagai "Murtadīn" dan "Sahawāt" juga dapat ditemukan meninggal dunia dalam pertempuran dengan wajah tersenyum. Dengan demikian, hal ini bukanlah bukti yang cukup untuk menentukan bahwa mereka berada di atas kebenaran, tidak juga cukup sebagai bukti untuk menganggap mereka berasal dari faksi yang paling mulia benar.

Terbentuknya pasukan koalisi dari berbagai negara, yang bersatu bersama-sama untuk melawan "Negara Islam" yang mereka klaim itu, tidaklah menjadi bukti jika mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya Nazi juga dibenci dan dibenci oleh dunia, AS, Inggris, Uni Soviet berusaha melawan mereka, namun ini tidak pernah menjadikan mereka berada di kebenaran.

Jika Jamaah Daulah Baghdadiyah menerapkan Hudud [hukuman Islam] di berbagai daerah yang berada di bawah kontrol mereka, ini pun tidak mrnjadi bukti bahwa mereka berada di atas kebenaran. Karena sesungguhnya bahkan Alu Salul [Sa'udi Arabia] juga menerapkan sejumlah hudud (hukum pidana Islam) pada warganya, namun ini bukan bukti mereka berada di atas kebenaran.

Wahai para pencari kebenaran, wahai orang-orang yang tulus, wahai kakak-kakak dan adik-adikku yang telah tertipu. Bebaskanlah diri kalian dari penipuan, kebohongan, manipulasi, rekayasa dan kesesatan dari Jama'at Daulah Baghdadiyah/IS ini. Jangan tertipu oleh realitas palsu yang tidak memiliki dasar! Carilah ilmu, kembalilah kepada para ulama, para ulama yang tegar di atas Tauhid dan Jihad. Jangan biarkan emosi atau sensasi menghabiskan waktu yang terbaik dari hidup Anda semua.

(aliakram/arrahmah.com)

Anak Palestina berusia 13 tahun ditahan pasukan "Israel" di Yerusalem Timur

Posted: 11 Jun 2015 06:45 AM PDT

319963C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan seorang anak Palestina berusia 13 tahun dari rumahnya di lingkungan Al-Issawiya Yerusalem Timur pada Selasa (9/6/2015) malam, kata seorang pengacara setempat, sebagaimana dilansir Ma'an.

Muhammad Mahmoud dari kelompok hak para tahanan Addameer mengidentifikasi anak itu sebagai Tariq Mustafa, dan menambahkan bahwa ia ditahan bersama dengan Ahmad Jamal Atiyah (19).

Juru bicara polisi "Israel" Micky Rosenfeld mengklaim kepada Ma'an bahwa ia tidak memiliki informasi mengenai penahanan itu.

Penahanan Mustafa dilakukan saat pengawas "Israel" Military Court Watch (MCW) menyerahkan laporan kepada Pelapor Khusus PBB tentang perlakuan umum terhadap anak-anak yang ditahan militer "Israel".

Selain penahanan rutin terhadap anak-anak dan pemuda Palestina di Yerusalem Timur, pemuda Palestina yang ditahan di seluruh Tepi Barat juga ditahan dengan sistem pengadilan militer "Israel".

MCW melaporkan temuan oleh UNICEF yang mendokumentasikan bahwa, "Perlakuan buruk terhadap anak-anak yang memiliki kontak dengan sistem penahanan militer tampaknya meluas, sistematis dan melembaga."

"Israel" menahan 1.266 anak-anak Palestina di bawah usia 15 tahun di Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada tahun 2014, menurut laporan PLO, dan lebih dari 10.000 anak-anak Palestina telah ditahan oleh pasukan "Israel" sejak tahun 2000.

(banan/arrahmah.com)

Mesir akan buka perbatasan Rafah dengan Gaza selama 3 hari

Posted: 11 Jun 2015 05:10 AM PDT

ar-rafah

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pemerintah Mesir akan membuka perbatasan Rafah dengan Gaza selama tiga hari pekan depan, kata seorang pejabat Otoritas Palestina, Rabu (10/6/2015), sebagaimana dilansir Ma'an.

Nathmi Muhanna, direktur umum perlintasan perbatasan, mengatakan kepada Ma'an bahwa Mesir memberitahu departemennya bahwa perbatasan akan dibuka pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin di kedua arah.

Prioritas akan diberikan kepada warga Palestina dengan paspor asing, pelajar dan pasien yang membutuhkan perawatan medis.

Penggunaan persimpangan akan didasarkan pada daftar wisatawan yang sudah terdaftar dengan Departemen Dalam Negeri Gaza.

Pemerintah Mesir hanya melakukan sedikit tindakan untuk meringankan blokade "Israel" di Jalur Gaza, menjaga Rafah – satu-satunya penghubung Gaza ke dunia luar – yang disegel sejak Oktober 2014.

Pada akhir Mei, 1629 warga Palestina menggunakan persimpangan itu setelah Mesir membukanya selama tiga hari.

Ada sekitar 15.000 orang yang terdaftar dengan Kementerian Dalam Negeri Gaza untuk melakukan perjalanan melalui perbatasan Rafah, 3.000 dari mereka sakit, dan lebih dari 2.500 adalah pelajar.

(banan/arrahmah.com)

Pernyataan perang Majelis Syura Mujahidin Derna-Libya terhadap ISIS

Posted: 11 Jun 2015 01:00 AM PDT

is

(Arrahmah.com) - Operasi penyergapan yang dilakukan oleh kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, terhadap iring-iringan Majelis Syura Mujahidin Derna di Libya Timur, telah memaksa Majelis Syura untuk mengeluarkan pernyataan perang terhadap kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ini.

Sikap yang jelas lagi tegas oleh Majelis Syura menjadi sebuah pilihan final manakala setiap bentuk nasihat tidak lagi mendapatkan respon positif, tetapi justru mendapatkan balasan berupa pembunuhan terhadap pimpinan Majelis Syura, Syaikh Nashir Athiyatul 'Akri, setelah sebelumnya beliau dituduh murtad oleh kelompok itu.

Berikut terjemahan pernyataan perang Majelis Syura Mujahidin Derna-Libya terhadap ISIS tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Rabu (10/6/2015).

MAJELIS SYURA MUJAHIDIN DERNA DAN SEKITARNYA
PENJELASAN KHUSUS TENTANG
PERNYATAAN PERANG TERHADAP TANZHIM DAULAH (IS)

"Kecuali orang-orang yang bertaubat sebelum kamu dapat menguasai mereka; maka ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah: 34)

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah dan terlimpah kepada Rasulullah ﷺ yang telah bersabda tentang khawarij:

"Mereka telah memerangi ahli Islam dan membiarkan ahlil 'autsan (para penyembah berhala) apabila aku jumpai mereka pasti aku perangi mereka sebagaimana pembunuhan terhadap kaum 'Aad." (H.R. Bukhari).

Dan (beliau ﷺ) telah menganjurkan untuk memerangi mereka dan menjanjikan pahala yang besar, maka beliau bersabda:

"Mereka adalah seburuk-buruk perilaku dan seburuk-buruk makhluk, beruntunglah siapa yang membunuh mereka dan dibunuh oleh mereka, mereka menyeru kepada Kitabullaah tetapi mereka tidak memiliki pemahaman sedikitpun tentangnya (Kitabullaah itu), maka barangsiapa yang membunuh mereka, maka ia adalah orang yang baik di sisi Allah." (H.R. Abu Dawud).

Telah tampak jelas urusan Amir Tanzhim Daulah yakni Al-Baghdadi, semoga Allah memburukkan dirinya dan menjelekkan pengikutnya/penolongnya. Telah tampak jelas pula urusan Daulah Bughat dan diktator ini bagi siapa saja yang menginginkan kebenaran. Setelah perintah mereka untuk memerangi kaum Muslimin dan Mujahidin dan upaya mereka untuk menghasut setiap umat ini untuk memerangi mujahidin.

Dan sungguh, kami telah beri peringatan kepada mereka sebelum ini dengan peringatan terakhir, supaya mereka itu bertaubat dari tindakan Bughat mereka. Akan tetapi, peringatan itu tidaklah menambah apapun pada diri mereka kecuali bertambahnya kejahatan mereka.

Oleh karena itu, kami Majelis Syura Mujahidin Derna dan sekitarnya, telah meminta pertolongan kepada Allah untuk:

MEMERANGI MEREKA DAN MENGANGKAT PEDANG TERHADAP MEREKA DAN KAMI UMUMKAN JIHAD TERHADAP MEREKA SAMPAI TIDAK AKAN TERSISA (SERUAN) "BAQIYAH" MEREKA.

Sikap ini kami jalani sebagai sebuah pengamalan atas petunjuk Nabi ﷺ, maka kami akan memerangi mereka sebagaimana kami diperintahkan untuk memerangi kaum 'Aad.

Sebagaimana firman Allah ta'ala:

"Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?" (Al-Haaqqah: 8)

Dan risalah kami kepada mereka (Tanzhim Daulah Baghdadiyah) adalah:

"Maka telah diberi uzur orang yang telah memperingatkan."

Demikianlah, kami telah memperingatkan kalian sebelumnya, dan sekaranglah datangnya peperangan. Wallaahul Musta'an.

Adapun surat kami kepada orang-orang yang mencintai dan menolong " Daulah" ini walaupun hanya dengan ucapan, maka bagi mereka kami ingatkan sabda Nabi ﷺ:

"Barangsiapa yang mengada-adakan satu hal baru dalam agama (berbuat bid'ah) atau menolong ahli bid'ah, maka Allah, para Malaikat dan seluruh manusia akan melaknatnya." (H.R. Bukhari).

Sedangkan risalah kami kepada kaum Muslimin seluruhnya di Madinah:

"Janganlah berburuk sangka terhadap Jihad dan Mujahidin dan hendaklah kalian mengikuti barisan mereka untuk mencegah dan mengusir penjajah, siapapun mereka.
Dan janganlah kalian mengikuti seruan-seruan fitnah dan ajakan dari para Bughat Perusak, sesungguhnya mereka itu adalah para perusak dan mengharapkan kerusakan di muka bumi.

"Wahai Rabb kami berikanlah keputusan antara kami dan kaum kami dengan Al-Haq dan Engkau lah, sebaik-sebaik pemberi Keputusan."

"Wahai Rabb kami hanya kepadaMu kami mohon ampunan dan hanya kepadaMulah kami kembali."

MAJELIS SYURA MUJAHIDIN DERNA
Rabu, 23 Sya'ban 1436
10 Juni 2015

IMG-20150610-WA0009

Teks Asli Arab

 

(banan/arrahmah.com)

Syaikh Nashir Athiyatul 'Akri rahimahullah, korban kesekian kejahatan ISIS

Posted: 10 Jun 2015 11:10 PM PDT

DERNA-1-800x445

(Arrahmah.com) - Syaikh Nashir Athiatul 'Akri, seorang anggota Dewan Syura Mujahidin Derna dikabarkan telah gugur di tangan pasukan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.

Sebelumnya, dalam sebuah lampiran dari buku "Karakterisasi organisasi 'ISIS' dan hakikat akidahnya", yang ditulis oleh Syaikh Dr. Thariq Abdul Halim dan Dr. Hani As-Sibai, juga telah tercatat begitu banyak deret kejahatan yang dilakukan ISIS.

Berikut terjemahan ulasan mengenai Syaikh Nashir Athiatul 'Akri rahimahullah, korban kesekian kejahatan ISIS, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Rabu (10/6/2015).

Syaikh Nashir Athiyatul 'Akri Rahimahullah, korban kesekian dari kejahatan Jama'ah Daulah

Oleh: Marasil Mujahidin Derna

Syaikh Nashir Athiyatul 'Akri yang dikenal di medan jihad dengan nama 'Abdullah Sabir' telah berpulang keharibaan Rabbul izzah dalam umurnya yang ke-55 tahun. Sungguh ia telah mengabdikan sebagian besar hidupnya di medan perjuangan dan mendedikasikan sebaik-baik amal di jalan ini.

derna-2

Syaikh Nashir Athiyatul 'Akri

Di usianya yang belia, Syaikh Nashir telah keluar untuk berhijrah di jalan Allah, karena thagut Libya pada saat itu 'Qadhafi' terus menekan dan mempersulit para ikhwan disana. Syaikh Nashir hijrah dari Libya setelah beliau selesai merintis projek rahasia untuk para ikhwan, yang menjadi cikal bakal kelompok yang mengkudeta Qadhafi kelak.

Pada tahun 1995, Syaikh Nashir hijrah ke Mesir dan menetap di sana untuk sementara waktu. Lalu beliau pindah ke Sudan, kemudian beliau pindah ke Jordania dan akhirnya beliau hijrah ke bumi jihad Afghan. Di sana beliau bergabung dengan ikhwan Mujahidin dari tandhim Al-Qaeda.

Beliau menetap di bumi jihad Afghan dengan sabar dan terus berjihad, hingga akhirnya Amerika datang menginvansi Afghan. Kemudian Syaikh dan keluarga pindah ke Inggris dengan menempuh jalan yang sangat sulit sekali. Di Inggris Syaikh ditangkap dan dipenjarakan selama 6 tahun atas tuduhan terlibat kegiatan terorisme. Thagut Qadhafi berkali-kali mengusahakan agar Syaikh Nashir dideportasi ke Libya, tetapi Allah menyelamatkannya dan usaha itu selalu gagal.

Kemudian Syaikh Nashir dibebaskan karena dianggap tidak membahayan Inggris. Beliau dianggap hanya sebagai seorang pensiunan teroris yang tidak lagi berbahaya. Dan tatkala revolusi Libya pecah, Syaikh kembali ke negerinya untuk menolong dan terlibat dalam perjuangan masyarakat Libya yang telah lama didhalimi.

Syaikh Nashir bergabung dengan front-front pejuang untuk menghadapi tentara Qadhafi di wilayah timur Libya. Di sana Syaikh terus berjuang hingga akhirnya Allah memenangkan mujahidin dan Qadhafi mati dalam keadaan hina.

Setelah rezim Qadhafi tumbang, Syaikh membentuk Katibah An-Nur. Katibah An-Nur beserta Katibah Syuhada' Abu Sulaim dan beberapa Katibah lainnya telah saling bersinergi untuk menjaga keamanan di Kota Derna semenjak itu.

Syaikh Nashir adalah penanggung jawab dari sekian organisasi-oraginasi kemanusian yang bekerja di Derna. Beliau juga terlibat dalam banyak projek-projek bantuan kemanusian disana. Sungguh Syaikh Nashir telah menjadi sosok penting di kota Derna dan dianggap sebagai tokoh masyarakat berpengaruh disana. Syaikh Nashir juga merupakan salah satu penggagas Majelis Syura Mujahidin Derna dan menjabat sebagai salah satu pimpinan majelis.

Percobaan pembunuhan atas dirinya telah sering terjadi, beberapa bulan yang lalu beliau mengalami percobaan pembunuhan dengan cara penggunaan ranjau berdaya ledak tinggi yang ditanam di bawah mobil beliau. Alhamdulillah usaha itu gagal dan para ikhwan berhasil menjinakkan ranjau tersebut.

Dan akhirnya, jalan perjuangan dan jihad selama 20 tahun lebih Syaikh Nashir terhenti sudah. Ia dan para ikhwan yang mengawal beliau telah gugur terbunuh dalam sergapan panuh khianat oleh gerombolan Al-Baghdadi.

Sungguh tandhim Al-baghdadi telah menyenangkan dan menggembirakan para musuh Allah. Harapan dan angan-angan musuh untuk mengjabisi Syaikh kami yang mulia telah diwujudkan oleh tangan-tangan keji dan khianat tandhim Daulah.

(alikaram/arrahmah.com)

5 anak Palestina ditangkap pasukan "Israel" setiap harinya selama 48 tahun terakhir

Posted: 10 Jun 2015 09:30 PM PDT

ar-Palestinian-youth-arrested-by-Israeli-soldiers-in-Beit-Hanina

PALESTINA (Arrahmah.com) - Data yang diberikan oleh militer "Israel" dan PBB telah mengungkapkan bahwa sejak darurat militer diberlakukan di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 1967, sekitar 95.000 anak Palestina telah ditangkap oleh "Israel", dengan rata-rata lebih dari 5 anak per harinya. Hampir 60.000 anak diyakini telah mengalami sejumlah bentuk kekerasan fisik dalam tahanan, lapor MEMO pada Rabu (10/6/2015).

Rincian yang diungkapkan minggu ini dalam sebuah laporan yang disampaikan oleh kelompok hak asasi Military Court Watch (MCW) ke Pelapor Khusus PBB tentang Penyiksaan dan Kekejaman, Perlakuan atau Penghukuman Tidak Manusiawi dan Melecehkan lainnya. Lebih dari 300 halaman bukti yang berkaitan dengan penganiayaan anak-anak Palestina yang ditahan militer "Israel" dimasukkan dalam laporan tersebut.

MCW menunjukkan bahwa bukti itu termasuk rincian dari 200 anak di bawah umur yang ditahan oleh militer "Israel" di Tepi Barat antara Januari 2013 dan Mei 2015. Pengajuan itu mengonfirmasi temuan sebelumnya oleh UNICEF bahwa "perlakuan buruk terhadap anak-anak, dalam kontak dengan sistem penahanan militer, tampaknya meluas, sistematis dan melembaga. "

Menurut kelompok hak asasi tersebut, temuan ini didasarkan pada bukti-bukti baru yang menunjukkan bahwa intimidasi, ancaman, pelecehan verbal, kekerasan fisik dan pelanggaran hak hukum dasar masih menjadi hal yang dianggap biasa dalam sistem. "Berdasarkan bukti, pengajuan juga menarik hubungan antara pelanggaran skala industri dan pemeliharaan pemukiman "Israel" di Tepi Barat," tambah MCW. "Ini menyimpulkan bahwa untuk mengizinkan 370.000 pemukim 'Israel' tinggal di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional tanpa gangguan yang serius, militer seakan menjadi perlu untuk mengadopsi strategi intimidasi massa dan hukuman kolektif."

(banan/arrahmah.com)

Lagi, pasukan "Israel" membunuh pemuda Palestina di Tepi Barat yang diduduki

Posted: 10 Jun 2015 08:45 PM PDT

ar-Palestinian-youth-arrested-by-Israeli-soldiers

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" membunuh seorang pemuda Palestina saat fajar pada Rabu (10/6/2015) di kamp pengungsi Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki. Pembunuhan itu terjadi saat pasukan "Israel" melakukan serangan penangkapan di kamp tersebut dengan ​​menembakkan granat suara dan gas air mata hingga memicu bentrokan dengan pemuda Palestina di daerah itu, lapor MEMO.

Izziddin Bani Gharra (21) terkena dua peluru di dada dan lengannya. Dia dinyatakan meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit umum di Jenin, innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Kamp pengungsi di Jenin ini dianggap sebagai episentrum Intifada Kedua, yang meletus pada tahun 2000. Kamp ini mendapatkan reputasi sebagai sebuah pusat untuk aktivitas perlawanan Palestina. "Israel" melakukan serangan besar di kamp ini pada tahun 2002, menyebabkan sedikitnya 50 warga Palestina terbunuh dan ratusan lainnya terluka.

Bani-Gharra adalah warga kedua belas yang dibunuh oleh pasukan pendudukan "Israel" di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza sejak awal tahun ini, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan. Lebih dari 900 terluka, termasuk mereka yang terluka akibat kekerasan pemukim ilegal Yahudi.

Serangan pencarian dan penangkapan yang rutin dilakukan pasukan pendudukan "Israel" telah mencapai rata-rata 86 serangan dalam setiap minggu tahun ini, naik dari 75 serangan setiap minggu pada tahun 2014, menurut laporan pada bulan Mei yang dikeluarkan oleh Koordinator Khusus PBB.

Serangan ini sering mengakibatkan apa yang kelompok hak asasi sebut sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan pendudukan "Israel" terhadap warga Palestina lokal, yang biasanya hanya bisa melawan dengan melemparkan batu dan botol kosong ke arah tentara "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Freedom Flotilla: Kali ini kami akan mencapai Gaza

Posted: 10 Jun 2015 04:52 PM PDT

Freedom Frotilla

GAZA (Arrahmah.com) - Musim panas ini, pelaut Swedia Joel Opperdoes, (32), tidak membawa kapal kargo di Laut Baltik.

Sebaliknya, ia berlayar menyusuri Eropa dengan lima anggota awak tetap pada kapal penangkap ikan bernama Marianne.

Tujuan akhir mereka adalah pelabuhan utama di Jalur Gaza, yang telah berada di bawah blokade "Israel" dan Mesir yang telah diberlakukan selama delapan tahun terakhir, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, Rabu (10/6/2015).

"Saya sangat percaya pada solidaritas internasional," kata Opperdoes kepada Ma'an News Agency dari Lisbon, Portugal, di mana perahu itu mendarat pekan lalu.

"Saya senang untuk menggunakan keterampilan profesional saya untuk sesuatu yang baik."

Marianne, yang meninggalkan Swedia pada 10 Mei, adalah salah satu kapal yang ikut serta dalam koalisi Freedom Flotilla III.

Sementara kapal penangkap ikan itu dibawa oleh kapal kelompok-kelompok solidaritas Palestina Swedia dan Kapal Norwegia, beberapa LSM internasional lainnya mendukung kampanye ini. Semuanya bersatu dalam tujuan untuk mengakhiri blokade Gaza.

Dua kapal lainnya akan bergabung dengan Marianne di Mediterania Timur. Untuk menghindari masalah sabotase, rincian perjalanan dirahasiakan.

Koalisi tersebut diharapkan bisa mencapai Gaza pada akhir Juni. Dua armada Freedom sebelumnya pernah berhasil sampai ke Gaza yang dikepung. Pada tahun 2010, pasukan "Israel" menewaskan sembilan aktivis di atas kapal Mavi Marmara Turki saat masih berada di perairan internasional.

Pada 2012, tentara "Israel" menawan kapal pro-Palestina yang lain, yang bernama Estelle, di lepas pantai Gaza dan membawa semua 30 penumpang ke pantai di Ashdod, "Israel". Opperdoes merupakan salah satu dari mereka.

"Setelah interogasi panjang, mereka menuduh kami memasuki negara itu secara ilegal dan mendeportasi kami," katanya kepada Ma'an News Agency.

Opperdoes juga dilarangan memasuki "Israel" selama 10 tahun. Opperdoes tidak pernah menginjakkan kaki di wilayah Palestina yang diduduki.

(ameera/arrahmah.com)