Arrahmah.Com | |
- Bom kembar guncang Brussels, 34 orang tewas
- 530 orang tewas di daerah yang tercakup dalam "gencatan senjata" Suriah dalam 23 hari pertama
- Siyono, dai yang melawan kristenisasi
- Kriteria sesat MUI: Caci maki para sahabat Nabi, menolak kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, dan memperbolehkan mut'ah
- Operasi Tinombala - Kontak tembak di Poso 2 tewas
- Pentagon segera buka pusat intelijen utama di Inggris
- Uni Eropa berjanji untuk tingkatkan bantuan pengungsi Suriah kepada Lebanon
- 23 milisi Syiah Houtsi tewas di Taiz, Yaman
- Yordania memasang kamera di Masjid Al-Aqsha untuk memantau kejahatan "Israel
- Tindakan semena-semena pemerintah "Israel" terhadap tanah warga Palestina di Tepi Barat
Bom kembar guncang Brussels, 34 orang tewas Posted: 22 Mar 2016 05:00 PM PDT BRUSSELS (Arrahmah.com) - Dua ledakan mengguncang ibukota Belgia, Brussels, pada Selasa (22/3/2016). Dilaporkan 34 orang tewas dan sedikitnya 170 orang terluka. Menurut laporan media lokal RTBF setidaknya 20 orang tewas di stasiun Metro Maalbeek dan 14 lainnya tewas di Bandara Internasional Brussels. Setidaknya salah satu dari dua ledakan bandara dilakukan oleh bomber, mengutip pernyataan dari Jaksa Federal Frederic Van Lee. Sebuah ledakan lainnya terjadi di luar pos pemeriksaan keamanan bagi penumpang dekat loket check in salah satu maskapai penerbangan. Beberapa hari sebelum ledakan itu terjadi, aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan Paris, Salah Abdeslam, di Belgia pada Jumat (18/3) lalu. Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, menyatakan negaranya sedang berada dalam siaga satu untuk mengantisipasi serangan balasan menyusul penangkapan Abdeslam. Abdeslam merupakan satu-satunya tersangka serangan Paris yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup. Sementara itu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengatakan apa yang dikhawatirkan oleh negara-negara Eropa akhirnya terjadi. "Kami takut terjadi serangan 'teroris', dan sekarang benar terjadi," katanya. Sampai saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas aksi pengeboman tersebut. - - (fath/arrahmah.com) |
530 orang tewas di daerah yang tercakup dalam "gencatan senjata" Suriah dalam 23 hari pertama Posted: 22 Mar 2016 04:30 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 530 orang tewas dalam 23 hari pertama di daerah yang tercakup dalam "gencatan senjata" di Suriah, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris. Di daerah yang tidak tercakup oleh "gencatan senjata" yang mulai berlaku pada 27 Februari lalu, 1.279 orang dinyatakan tewas, lanjut laporan seperti dilansir Reuters. Gencatan senjata parsial yang tidak mengikutsertakan ISIS dan Jabhah Nushrah, telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu. Namun fakta di lapangan mengungkapkan bahwa serangan udara masih terus dilancarkan meskipun adanya "gencatan senjata". (haninmazaya/arrahmah.com) |
Siyono, dai yang melawan kristenisasi Posted: 22 Mar 2016 07:40 AM PDT SOLO (Arrahmah.com) - Berawal dari Tweet Irena Handono bahwa putra-putri almarhum Siyono mengalami trauma, dimana hal ini menggugah hati Dwi Estiningsih, seorang psikolog, dan memutuskan untuk berkunjung ke rumah Almarhum Siyono untuk membantu memulihkan anak-anak yatim korban Densus 88 itu dari trauma. Dari hasil prbincangan Dwi Estiningsih dengan keluarga dan tetangga, terungkap bahwa Siyono adalah dai yang melawan kristenisasi di kampungnya. Berikut ini penuturan lengkap Dwi Estiningsih yang dituliskan di akun Facebook-nya, pada Senin (21/3/2016). Bismillahirrahmanirrahim... (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 22 Mar 2016 05:03 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang menyusun beberapa fatwa ajaran sesat. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan ajaran sesat di Indonesia. "Ada beberapa ajaran yang berkembang di masyarakat tapi perlu ada penegasan terhadap fatwa itu lebih dulu," ungkap Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin kepada Republika.co.id, Selasa (22/3/2016). Adapun ajaran yang akan difatwakan sesat tersebut disusun dalam beberapa kriteria. Beberapa diantaranya yaitu mencaci maki para sahabat Nabi Muhammad SAW, menolak kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin, dan memperbolehkan nikah mut'ah. Kiai Ma'ruf menegaskan kelompok atau kalangan mana saja yang mempraktikkan ajaran tersebut nantinya akan dianggap sesat pula. Fatwa ini, rencananya akan disampaikan dan disosialisasikan hingga ke MUI tingkat daerah. "Sehingga jika ditemukan di daerah, MUI daerah bisa langsung memfatwakan kelompok tersebut sesat, tidak perlu harus menunggu dari pusat," kata Kiai Ma'ruf menambahkan. Hingga saat ini, penyusunan fatwa sesat sudah sampai pada tahap final. Diperkirakan, fatwa sesat dapat segera disosialisasikan pada akhir Maret nanti. (azm/arrahmah.com) |
Operasi Tinombala - Kontak tembak di Poso 2 tewas Posted: 22 Mar 2016 04:06 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Operasi Tinombala untuk memburu kelompok Santoso Cs terus berlanjujt, meski musibah masih menggelayut di tubuh TNI AD atas meninggalnya sejumlah prajurit mereka. Dilaporkan terjadi kontak tembak Tim gabungan TNI dan Polri terlibat baku tembak dengan orang tak dikenal (OTK) di Poso, Sulawesi Tengah, malam tadi. Dua orang dikabarkan tewas dalam peristiwa itu. "Tadi jam sepuluh (malam) terjadi kontak tembak dan OTK dua orang tewas di sana," kata Panglima TNI, Gatot Nurmantyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (22/3/2016), lansir Okezone Gatot tak menjelaskan secara detail terkait dengan lokasi dan dua orang yang tewas dalam baku tembak tersebut. Ia hanya menyebut kalau Operasi Tinombala masih berlasung. Sebelumnya, Kapolri Jendral Badrodin Haiti juga mengatakan operasi pencarian kelompok Santoso Cs masih berlanjut. "Operasi tetap kita lanjutkan sampai nanti batas waktu tertentu. Agar semua kekuatan dari kelompok teroris ini bisa kita lumpuhkan," tuturnya. Operasi Tinombala yang dimulai sejak 10 Januari hingga 9 Maret 2016. Namun, operasi tim gabungan ini diperpanjang hingga enam bulan ke depan. Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Puri Kencana Putri mengatakan, selama operasi Tinombala terlihat tidak ada bukti keberhasilan. Mengutip Viva, aksi militer yang terjadi sepanjang Januari hingga Maret 2016, terbukti hanya membuat sejumlah korban berjatuhan. Setidaknya tercatat ada sembilan orang korban tewas, satu di antaranya adalah anggota Brimob. Kemudian, sebanyak 24 orang ditangkap terkait dugaan keterlibatan jaringan Santoso cs. Beberapa penangkapan sepanjang bulan Januari-Februari bahkan dilakukan di luar teritorial Poso, seperti di Balikpapan, Lampung, Klaten (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur). "KontraS tidak melihat adanya keberhasilan operasi keamanan yang bisa diukur dari metode operasi yang digunakan dan evaluasi apa yang dipakai untuk menilai Camar Maleo–Tinombala patut diapresiasi," ujar Puri, Jum'at (11/3/2016). "(Dan) Hingga kini belum ada informasi yang mampu menerangkan bahwa orang-orang tersebut betul terkait dengan jaringan teror ini," tambahnya. Kini, lanjut Puri, merujuk dari informasi yang disampaikan oleh Lembaga Pemantauan masyarakat Sipil (LPMS). Ada informasi penambahan pasukan dengan jumlah 3.000 personel. Dengan asumsi satu orang anggota Santoso akan membutuhkan 39 pasukan untuk melakukan pengejaran dan "Jika betul adanya maka kita tengah menyaksikan pesta keamanan tanpa status operasi yang jelas, dan penggunaan Anggaran Pembelanjaan Belanja Negara yang tidak terkontrol" tambahnya. Untuk itu, KontraS meminta harus ada evaluasi terbuka terhadap operasi Tinombala agar publik punya penilaian yang fair atas pelaksanaan operasi ini. KontraS mengkritik aksi militer yang melakukan perburuan terhadap jaringan Santoso di Poso Sulawesi Selatan. Operasi dibawah sandi Tinombala itu disinyalir lekat dengan masalah. Sebab tidak ada transparansi jelas operasi tersebut sejak pertama kali dimulai lewat operasi Camar Maleo. (azm/arrahmah.com) |
Pentagon segera buka pusat intelijen utama di Inggris Posted: 22 Mar 2016 03:00 AM PDT WASHINGTON DC (Arrahmah.com) - Menurut laporan media AS, Pentagon akan mengumumkan pembangunan pusat intelijen utama di Inggris pekan ini, lansir Independent pada Senin (21/3/2016). Fasilitas itu akan dijadikan sebagai markas untuk semua data militer AS di Eropa dan Afrika. Dikenal sebagai Pusat Analisis Intelijen Gabungan, fasilitas itu akan berlokasi di RAF Croughton, sebuah pangkalan Angkatan Udara AS di dekat Milton Keynes. Pusat utama intelijen itu akan menjadi markas AS untuk komunikasi militer Eropa dan Afrika, mempekerjakan hingga 1.250 staf analisis intelijen dari lebih 50 negara. Keputusan dalam membangun pusat intelijen raksasa di Inggris yang menggabungkan fasilitas Croughton dan Molesworth akan menjadi keputusan yang kontroversial di AS. Sebab, selama ini wacana pembangunan pusat intelijen utama itu berlokasi di Portugis. Seorang warga California generasi ketiga yang keluarganya bermigrasi dari Azores ke Amerika, berpendapat bahwa akan jauh lebih murah membangun pusat intelijen di pulau-pulau Portugis. Departemen Pertahanan AS menolak memberikan komentar. (fath/arrahmah.com) |
Uni Eropa berjanji untuk tingkatkan bantuan pengungsi Suriah kepada Lebanon Posted: 22 Mar 2016 02:20 AM PDT BEIRUT (Arrahmah.com) - Saat berkunjung ke Libanon pada Senin (21/3/2016), Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, berjanji akan memberikan bantuan kepada negara kecil Mediterania yang telah menjadi tuan rumah atas lebih dari satu juta pengungsi asal Suriah. Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam, di Beirut, Mogherini mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut fokus berbicara tentang "bagaimana kita dapat saling membantu dalam mengelola krisis pengungsi." "Kami dari Uni Eropa sepakat akan memberikan dukungan lebih ke Lebanon," kata Mogherini. "Kami bersama-sama menangangi krisis kemanusiaan terburuk." Sebagaimana dilansir WB (21/3) sejak pecah perang di Suriah, Lebanon telah menjadi rumah bagi para pengungsi Suriah. (fath/arrahmah.com) |
23 milisi Syiah Houtsi tewas di Taiz, Yaman Posted: 22 Mar 2016 12:00 AM PDT SANAA (Arrahmah.com) - Kelompok Perlawanan Rakyat Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya bahwa pihaknya mampu membersihkan daerah di bagian barat Taiz, setelah pertempuran yang didukung oleh perlindungan udara dari aliansi Arab. Pertempuran tersebut berhsil menewaskan 23 milisi Houtsi dan melukai puluhan orang dan menghancurkan dua patroli militer dan gudang senjata. Enam anggota pasukan pro Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi juga tewas dalam serangan itu. Milisi Houtsi menembakkan artileri ke lingkungan perumahan di kota Taiz yang menyebabkan tiga warga sipil tewas dan melukai beberapa orang lainnya, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Senin (21/3/2016). (ameera/arrahmah.com) |
Yordania memasang kamera di Masjid Al-Aqsha untuk memantau kejahatan "Israel Posted: 21 Mar 2016 11:00 PM PDT AL-QUDS (Arrahmah.com) - Sebuah perusahaan Yordania akan memasang kamera di Masjid Al-Aqsha pekan ini, Menteri Waqaf Hayel Dawod mengungkapkan. Dia juga menegaskan bahwa semua persiapan untuk pemasangan kamera-kamera itu telah siap, sebagaimana dilansir MEMO, Sabtu (19/3/2016). Dawud mengatakan bahwa pendudukan "Israel" tidak memiliki andil dalam proses itu dan Yordania yang membiayai pekerjaan tersebut. Ia tidak menyatakan kapan kamera-kamera akan beroperasi. Beberapa hari sebelumnya, Menteri Informasi Yordania dan juru bicara pemerintah Muhammad Al-Mumani mengatakan bahwa kamera-kamera itu akan memungkinkan 1,7 miliar umat Islam di seluruh dunia melihat Masjid Al-Aqsa dan para jamaah di dalam Masjid. Menurut kantor berita resmi Yordania, Al-Mumani mengatakan bahwa kamera-kamera itu akan memantau ekstremis Yahudi dan polisi "Israel" di dalam masjid. Dengan cara ini, pelanggaran "Israel" bisa didokumentasikan. "Ini akan membantah klaim "Israel" bahwa orang Palestina memprovokasi para pemukim dan polisi "Israel"," kata Al-Momani. "Ini akan membuktikan kepada dunia bahwa "Israel" adalah pihak yang melanggar status quo. Ini juga akan membuktikan bahwa klaim "Israel" untuk mempertahankan status quo adalah kebohongan." (ameera/arrahmah.com) |
Tindakan semena-semena pemerintah "Israel" terhadap tanah warga Palestina di Tepi Barat Posted: 21 Mar 2016 10:30 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Otoritas pendudukan "Israel" mengumumkan pada Senin (21/3/2016) terkait perampasan 1.200 dunam (296,5 hektare) tanah Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Direktur pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, Ghassan Douglas, mengatakan: "Pemerintahan sipil "Israel" menyerahkan perintah penyitaan kepada warga Palestina di desa El-Laban, Al-Sawiyeh dan Qaryout," sebagaimana dilansir Days of Palestine. Dia mengatakan bahwa perintah penyitaan itu menunjukkan bahwa otoritas pendudukan "Israel" telah menyatakan daerah-daerah tersebut sebagai tanah negara ("Israel"). Tanah ini, lanjut Douglas, akan berada bawah kendali para pemukim ilegal Yahudi "Israel" di permukiman Yahudi "Israel" Shiloh, Aliya dan Maali Labona. Organisasi "Israel" Peace Now mengatakan bahwa menyatakan tanah warga Palestina sebagai tanah negara adalah salah satu dari lima metode yang digunakan oleh pemerintah pendudukan "Israel" untuk mencuri tanah warga Palestina. Menurut organisasi ini, lima metode tersebut adalah perampasan tanah untuk tujuan militer, menyatakan tanah warga Palestina sebagai tanah negara, penyitaan properti absensi, penyitaan untuk kepentingan publik dan pencatatan awal. Pendudukan "Israel" telah berhasil mengambil alih sekitar 50 persen lahan di Tepi Barat yang diduduki, yang menghalangi masyarakat Palestina lokal untuk menggunakan lahan-lahan ini. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |