Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Bom kembar guncang Brussels, 34 orang tewas

Posted: 22 Mar 2016 05:00 PM PDT

Dua ledakan mengguncang ibukota Belgia, Brussels, pada Selasa (22/3/2016). (Foto: BBC)

BRUSSELS (Arrahmah.com) - Dua ledakan mengguncang ibukota Belgia, Brussels, pada Selasa (22/3/2016). Dilaporkan 34 orang tewas dan sedikitnya 170 orang terluka.

Menurut laporan media lokal RTBF setidaknya 20 orang tewas di stasiun Metro Maalbeek dan 14 lainnya tewas di Bandara Internasional Brussels.

Setidaknya salah satu dari dua ledakan bandara dilakukan oleh bomber, mengutip pernyataan dari Jaksa Federal Frederic Van Lee. Sebuah ledakan lainnya terjadi di luar pos pemeriksaan keamanan bagi penumpang dekat loket check in salah satu maskapai penerbangan.

Beberapa hari sebelum ledakan itu terjadi, aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan Paris, Salah Abdeslam, di Belgia pada Jumat (18/3) lalu.

Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, menyatakan negaranya sedang berada dalam siaga satu untuk mengantisipasi serangan balasan menyusul penangkapan Abdeslam. Abdeslam merupakan satu-satunya tersangka serangan Paris yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup.

Sementara itu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengatakan apa yang dikhawatirkan oleh negara-negara Eropa akhirnya terjadi.

"Kami takut terjadi serangan 'teroris', dan sekarang benar terjadi," katanya.

Sampai saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas aksi pengeboman tersebut.

-

-

-

-

(fath/arrahmah.com)

530 orang tewas di daerah yang tercakup dalam "gencatan senjata" Suriah dalam 23 hari pertama

Posted: 22 Mar 2016 04:30 PM PDT

Serangan udara masih terus berlanjut meskipun adanya "gencatan senjata" sejak 27 Februari lalu. (Foto: Internet)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 530 orang tewas dalam 23 hari pertama di daerah yang tercakup dalam "gencatan senjata" di Suriah, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris.

Di daerah yang tidak tercakup oleh "gencatan senjata" yang mulai berlaku pada 27 Februari lalu, 1.279 orang dinyatakan tewas, lanjut laporan seperti dilansir Reuters.

Gencatan senjata parsial yang tidak mengikutsertakan ISIS dan Jabhah Nushrah, telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu. Namun fakta di lapangan mengungkapkan bahwa serangan udara masih terus dilancarkan meskipun adanya "gencatan senjata". (haninmazaya/arrahmah.com)

Siyono, dai yang melawan kristenisasi

Posted: 22 Mar 2016 07:40 AM PDT

Masjid tempat Siyono menadi imam dan ditangkap densus 88

SOLO (Arrahmah.com) - Berawal dari Tweet Irena Handono bahwa putra-putri almarhum Siyono mengalami trauma, dimana hal ini menggugah hati Dwi Estiningsih, seorang psikolog, dan memutuskan untuk berkunjung ke rumah Almarhum Siyono untuk membantu memulihkan anak-anak yatim korban Densus 88 itu dari trauma.

Dari hasil prbincangan Dwi Estiningsih dengan keluarga dan tetangga, terungkap bahwa Siyono adalah dai yang melawan kristenisasi di kampungnya. Berikut ini penuturan lengkap Dwi Estiningsih yang dituliskan di akun Facebook-nya, pada Senin (21/3/2016).

Bismillahirrahmanirrahim...

Hari ini sungguh merupakan hari yang sangat spesial untuk saya.

Tempo hari, saya membaca tweet guru kita Irena Handono bahwasannya putra-putri alm. Siyono mengalami trauma.

Selepas subuh saya meminta dikuatkan Allah.
Demi Allah, tilawah al-Quran saya pagi tadi tepat di surat An Nisa 77 tentang perjuangan, jihad.

Suatu petunjuk yang amat nyata yang membulatkan tekad untuk pergi ke Cawas, Klaten meski hanya berkendaraan seorang diri.

Setelah mendapat izin suami, 3 jam saya berkendaraan dari Jogja.
Lalu lintas macet plus harus tanya-tanya sampai pelosok Cawas, Klaten.

Sampai ujung desa Pogung, Cawas, Klaten tak sulit menemukan rumah alm. Siyono, semua orang kenal.

Di depan halaman tempat menjemur padi, duduk Ibu sepuh, Ibunda alm. Siyono, dua kakak perempuannya, dua anaknya dan beberapa keponakan.

Saya memperkenalkan diri dan sampaikan tujuan untuk silaturahim.
Alhamdulillah disambut dengan baik.

Sambutan khas masyarakat pedesaan, semua anggota keluarga alm. Siyono keluar dan diperkenalkan satu persatu. Hangat sekali.

Ibunda Alm. Siyono mengatakan bahwa tadinya Ia ikhlas, belakangan Ia merasa merana. Anak bungsu yg setiap hari di hadapannya sudah tiada.

Alm. Siyono tinggal bersebelahan dgn bapak ibu. Dari kiri-kanan: rumah alm. Siyono, Masjid, rumah Ibunda, agak ke timur TK yg dibangun.

Alm. Siyono baru saja membeli tanah seluas 200 meter untuk bangunan TK yang baru, mengingat siswanya terus bertambah, saat ini ada 65 siswa.

Alm. Siyono adalah anak bungsu dari 4 bersaudara, pertama pak Wagiyono, kedua bu Gi, ketiga bu Tri.

Hal yang dikhawatirkan kakak2 alm. Siyono bukan densus atau apa...
Tapi kondisi fisik Ibunda yang menurun, beberapa hari yang lalu sempat diare, sekarang bahkan kesulitan berjalan. Padahal sebelumnya masih kuat ke sawah

Ayahanda alm. Siyono tampak lebih tegar, hari ini sudah mulai memupuk benih di sawah.

Saat itu, beliau sedang menaikkan tumpukan jerami di depan rumahnya ke atas gerobak...

"Mbak, Siyono yang ngarit jerami dari sawah, ya jerami ini" kata Ayah alm. Siyono
Saya rasakan sesak di dada, seakan tak percaya anaknya tiada

"Saat dibawa polisi, saya tdk punya perasaan apa2 mbak, wong polisinya bilang cuma mau ditanya2 di kantor polisi" Lanjut Ayah alm. Siyono

Kemudian hadir Ibu mertua alm. Siyono, Ibu dari bu Fida (istri alm. Siyono), beliau sangat menyenangkan, 70 thn, berjilbab panjang, suka baca Quran dan sangat relijius.

Menurut Ibu mertuanya, alm. Siyono adalah anaknya yang paling sholih dan sangat berbakti pada orangtua.

Alm Siyono selalu merawat Ayah mertuanya yang sakit, bahkan ia yang membersihkan tinja Ayah mertuanya.

Ya Allah...

Ayah mertua meninggal sepekan sebelum alm. Siyono.

Kemudian kedua anak alm. Siyono yg mulai mendekati saya setelah merasa familiar. (Alhamdulillah, dlm hati saya)

Rosyidah, anak kedua, 9 th, kelas 4 MI. Berparas manis, penampilannya lebih dewasa daripada usianya dengan gamis & jilbab panjang yang dikenakan.

Khas sekali tipe anak penghafal Al Quran, Roshidah dengan wajah teduhnya.

Rosyidah, anak kedua alm. Siyono ini telah terbiasa membantu pekerjaan di rumah dan membantu mengasuh 3 adiknya.

"Rosyidah, adikmu Isa mana?" tanya Bude Sri.
"Sedang main, Bude." jawab Rosyidah.

Kakak alm. Siyono, Ibu Sri, memang ingin mempertemukan saya dengan anak-anak.

(Alhamdulillah, ya Allah)

Isa adalah anak ketiga, usia 7 thn, kelas 2 SD.
"Suka main bu, tapi tidak apa2, untuk nylamur" kata Bude Sri.

Fatimah, anak pertama, usia 13 thn, 1 SMP, tinggal di pondok pesantren.
"Sudah sekolah, biar ngga sedih, dia ketemu teman2nya" kata Bu Sri.

Di ruang tamu, tampak 3 balita sedang bermain.
"Ibrahim, sini dekat sama bu esti." kata Bu Sri.

Ibrahim adalah anak keempat, usia 4 thn, masih playgroup, seusia anak bungsu saya.

Ibrahim tampak "menarik diri", tidak mau menatap dan belum pernah sekalipun saya melihatnya tersenyum.

Nampaknya Ibrahim merasa kehadiran orang2 asing membawa hal buruk bagi keluarganya, namun Ia tak sanggup mengungkapkan.

Barangkali Ibrahim juga sering bertanya, dimana abi?

Ya Allah...

Satu sosok yang saya nanti adalah Bu Fida, Istri alm. Siyono.

"Bu Fida sejak habis subuh tadi sudah pergi, Bu, bersama si bungsu Hilmy" Kata Bu Tum, kakak ipar alm. Siyono yg mendampingi ibunya.

Bu Tum sangat mengkhawatirkan adiknya, sesekali Ia menyeka air matanya... "Katanya Fida mau menenangkan diri, bawa anaknya yang masih menyusui, saya khawatir, dari tadi tdk bisa ditelpon."

Saya sangat memahami kekhawatiran Bu Tum karena tekanan yang begitu besar pada keluarga.

Ada usaha dari aparat untuk meminta keluarga mengikhlaskan kepergian alm. Siyono, dan meminta bu Fida tanda tangan agar tidak menuntut apapun.

Sampai sekarang permintaan aparat tersebut belum ditindaklanjuti oleh keluarga.

Saya hanya menghela nafas, dalam kasus sepenting ini tidak ada satupun pengamanan. Saya berharap pengamanan bila sewaktu-waktu ada sesuatu hal.

Satu hal yang harus disyukuri adalah anak-anak alm. Siyono saat ini sudah dalam proses "trauma healing".

Kehangatan keluarga, kedekatan hati mereka, saling percaya diantara mereka, itu yang menjadi kekuatan bagi anak-anaknya.

Ayah Ibu alm Siyono, mertua, kakak2, keponakan...
Semua saya lihat bersatu padu, saling mencermati kondisi masing-masing anggota keluarganya.

Demi Allah... Keluarga yg dibangun dengan Iman memang bisa menghadapi kendala-kendala besar.

Esok atau lusa, saya masih ingin bersua, terutama anak-anaknya. Rosyidah, Isa, Ibrahim dan semoga bersua Ibunya (Bu Fida) dan Hilmi.

Sungguh mereka hanya butuh banyak dukungan, mata orang-orang yang memandang tulus dan mau memahami kondisi mereka.

Semoga trauma healingnya berhasil, jangan sampai gara-gara cibiran orang di jalan & lontaran2 di sekitarnya menjadikan anak2 mengalami hal traumatis!

Ketahuilah saudaraku...
Pak Siyono adalah potret dai yang sukses!
Dia sungguh melakukan seruannya!

Apa yang dia lakukan tidak hanya menyampaikan Quran & hadits, tapi bagaimana Ia menjadi teladan. Tidak hanya NORMATIF tapi juga APLIKATIF.

Coba lihat saja, jarak 3 rumah disampingnya ada gereja berdiri, jelas daerah kristenisasi.

Dengan tekat besar, dukungan dan kepercayaan keluarganya ia menghidupkan masjid.

Dengan kemauan keras, ketekunan, visi besar, Ia & Istrinya mendirikan TK.
Tetangga bahkan sampai jauh ke seberang desa mempercayakan anaknya

"Anaknya kalau sekolah disitu jadi pinter, Bu,". kata para tetangga.

Saya lalu berpikir, "Satu kehilangan besar, pantas saja jika dihilangkan!"

Banyak yg bisa menyampaikan Al-Quran & Hadits, sedikit yang mampu mengaplikasikan dalam konteks keseharian & bermasyarakat.
Siyonolah orangnya!

nb: Saya tidak diizinkan oleh Ibunda alm. Siyono mempublish foto-foto keluarga. Mohon pengertiannya.

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS ~ 3:169)

(ameera/arrahmah.com)

Kriteria sesat MUI: Caci maki para sahabat Nabi, menolak kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, dan memperbolehkan mut'ah

Posted: 22 Mar 2016 05:03 AM PDT

MUI

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang menyusun beberapa fatwa ajaran sesat. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan ajaran sesat di Indonesia.

"Ada beberapa ajaran yang berkembang di masyarakat tapi perlu ada penegasan terhadap fatwa itu lebih dulu," ungkap Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin kepada Republika.co.id, Selasa (22/3/2016).

Adapun ajaran yang akan difatwakan sesat tersebut disusun dalam beberapa kriteria. Beberapa diantaranya yaitu mencaci maki para sahabat Nabi Muhammad SAW, menolak kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin, dan memperbolehkan nikah mut'ah.

Kiai Ma'ruf menegaskan kelompok atau kalangan mana saja yang mempraktikkan ajaran tersebut nantinya akan dianggap sesat pula. Fatwa ini, rencananya akan disampaikan dan disosialisasikan hingga ke MUI tingkat daerah.

"Sehingga jika ditemukan di daerah, MUI daerah bisa langsung memfatwakan kelompok tersebut sesat, tidak perlu harus menunggu dari pusat," kata Kiai Ma'ruf menambahkan.

Hingga saat ini, penyusunan fatwa sesat sudah sampai pada tahap final. Diperkirakan, fatwa sesat dapat segera disosialisasikan pada akhir Maret nanti.

(azm/arrahmah.com)

Operasi Tinombala - Kontak tembak di Poso 2 tewas

Posted: 22 Mar 2016 04:06 AM PDT

foto ilustrasi

JAKARTA (Arrahmah.com) - Operasi Tinombala untuk memburu kelompok Santoso Cs terus berlanjujt, meski musibah masih menggelayut di tubuh TNI AD atas meninggalnya sejumlah prajurit mereka. Dilaporkan terjadi kontak tembak Tim gabungan TNI dan Polri terlibat baku tembak dengan orang tak dikenal (OTK) di Poso, Sulawesi Tengah, malam tadi. Dua orang dikabarkan tewas dalam peristiwa itu.

"Tadi jam sepuluh (malam) terjadi kontak tembak dan OTK dua orang tewas di sana," kata Panglima TNI, Gatot Nurmantyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (22/3/2016), lansir Okezone

Gatot tak menjelaskan secara detail terkait dengan lokasi dan dua orang yang tewas dalam baku tembak tersebut. Ia hanya menyebut kalau Operasi Tinombala masih berlasung.

Sebelumnya, Kapolri Jendral Badrodin Haiti juga mengatakan operasi pencarian kelompok Santoso Cs masih berlanjut.

"Operasi tetap kita lanjutkan sampai nanti batas waktu tertentu. Agar semua kekuatan dari kelompok teroris ini bisa kita lumpuhkan," tuturnya.

Operasi Tinombala yang dimulai sejak 10 Januari hingga 9 Maret 2016. Namun, operasi tim gabungan ini diperpanjang hingga enam bulan ke depan.

Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Puri Kencana Putri mengatakan, selama operasi Tinombala terlihat tidak ada bukti keberhasilan.

Mengutip Viva, aksi militer yang terjadi sepanjang Januari hingga Maret 2016, terbukti hanya membuat sejumlah korban berjatuhan.

Setidaknya tercatat ada sembilan orang korban tewas, satu di antaranya adalah anggota Brimob. Kemudian, sebanyak 24 orang ditangkap terkait dugaan keterlibatan jaringan Santoso cs.

Beberapa penangkapan sepanjang bulan Januari-Februari bahkan dilakukan di luar teritorial Poso, seperti di Balikpapan, Lampung, Klaten (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur).

"KontraS tidak melihat adanya keberhasilan operasi keamanan yang bisa diukur dari metode operasi yang digunakan dan evaluasi apa yang dipakai untuk menilai Camar Maleo–Tinombala patut diapresiasi," ujar Puri, Jum'at (11/3/2016).

"(Dan) Hingga kini belum ada informasi yang mampu menerangkan bahwa orang-orang tersebut betul terkait dengan jaringan teror ini," tambahnya.

Kini, lanjut Puri, merujuk dari informasi yang disampaikan oleh Lembaga Pemantauan masyarakat Sipil (LPMS). Ada informasi penambahan pasukan dengan jumlah 3.000 personel.

Dengan asumsi satu orang anggota Santoso akan membutuhkan 39 pasukan untuk melakukan pengejaran dan

"Jika betul adanya maka kita tengah menyaksikan pesta keamanan tanpa status operasi yang jelas, dan penggunaan Anggaran Pembelanjaan Belanja Negara yang tidak terkontrol" tambahnya.

Untuk itu, KontraS meminta harus ada evaluasi terbuka terhadap operasi Tinombala agar publik punya penilaian yang fair atas pelaksanaan operasi ini.

KontraS mengkritik aksi militer yang melakukan perburuan terhadap jaringan Santoso di Poso Sulawesi Selatan. Operasi dibawah sandi Tinombala itu disinyalir lekat dengan masalah. Sebab tidak ada transparansi jelas operasi tersebut sejak pertama kali dimulai lewat operasi Camar Maleo. (azm/arrahmah.com)

Pentagon segera buka pusat intelijen utama di Inggris

Posted: 22 Mar 2016 03:00 AM PDT

The new headquarters, at RAF Croughton near Milton Keynes, is due to be finished in 2017 Alamy

WASHINGTON DC (Arrahmah.com) - Menurut laporan media AS, Pentagon akan mengumumkan pembangunan pusat intelijen utama di Inggris pekan ini, lansir Independent pada Senin (21/3/2016). Fasilitas itu akan dijadikan sebagai markas untuk semua data militer AS di Eropa dan Afrika.

Dikenal sebagai Pusat Analisis Intelijen Gabungan, fasilitas itu akan berlokasi di RAF Croughton, sebuah pangkalan Angkatan Udara AS di dekat Milton Keynes.

Pusat utama intelijen itu akan menjadi markas AS untuk komunikasi militer Eropa dan Afrika, mempekerjakan hingga 1.250 staf analisis intelijen dari lebih 50 negara.

Keputusan dalam membangun pusat intelijen raksasa di Inggris yang menggabungkan fasilitas Croughton dan Molesworth akan menjadi keputusan yang kontroversial di AS. Sebab, selama ini wacana pembangunan pusat intelijen utama itu berlokasi di Portugis.

Seorang warga California generasi ketiga yang keluarganya bermigrasi dari Azores ke Amerika, berpendapat bahwa akan jauh lebih murah membangun pusat intelijen di pulau-pulau Portugis.

Departemen Pertahanan AS menolak memberikan komentar. (fath/arrahmah.com)

Uni Eropa berjanji untuk tingkatkan bantuan pengungsi Suriah kepada Lebanon

Posted: 22 Mar 2016 02:20 AM PDT

Tents of Syrian refugees are seen at a camp at the Lebanese border town of Arsal, in the eastern Bekaa Valley, Nov. 20. The staff of the U.N. High Commissioner for Refugees says there is a great need for emergency development assistance to help nearby nations cope with the influx of Syrian refugees, who are taxing public services and housing.(CNS photo/Mohamed Azakir, Reuters) (Nov. 27, 2013) See WASHINGTON LETTER Nov. 27, 2013.

BEIRUT (Arrahmah.com) - Saat berkunjung ke Libanon pada Senin (21/3/2016), Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, berjanji akan memberikan bantuan kepada negara kecil Mediterania yang telah menjadi tuan rumah atas lebih dari satu juta pengungsi asal Suriah.

Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon, Tammam Salam, di Beirut, Mogherini mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut fokus berbicara tentang "bagaimana kita dapat saling membantu dalam mengelola krisis pengungsi."

"Kami dari Uni Eropa sepakat akan memberikan dukungan lebih ke Lebanon," kata Mogherini. "Kami bersama-sama menangangi krisis kemanusiaan terburuk."

Sebagaimana dilansir WB (21/3) sejak pecah perang di Suriah, Lebanon telah menjadi rumah bagi para pengungsi Suriah. (fath/arrahmah.com)

23 milisi Syiah Houtsi tewas di Taiz, Yaman

Posted: 22 Mar 2016 12:00 AM PDT

Milisi Houtsi di Yaman.

SANAA (Arrahmah.com) - Kelompok Perlawanan Rakyat Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya bahwa pihaknya mampu membersihkan daerah di bagian barat Taiz, setelah pertempuran yang didukung oleh perlindungan udara dari aliansi Arab.

Pertempuran tersebut berhsil menewaskan 23 milisi Houtsi dan melukai puluhan orang dan menghancurkan dua patroli militer dan gudang senjata.

Enam anggota pasukan pro Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi juga tewas dalam serangan itu.

Milisi Houtsi menembakkan artileri ke lingkungan perumahan di kota Taiz yang menyebabkan tiga warga sipil tewas dan melukai beberapa orang lainnya, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Senin (21/3/2016).

(ameera/arrahmah.com)

Yordania memasang kamera di Masjid Al-Aqsha untuk memantau kejahatan "Israel

Posted: 21 Mar 2016 11:00 PM PDT

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Sebuah perusahaan Yordania akan memasang kamera di Masjid Al-Aqsha pekan ini, Menteri Waqaf Hayel Dawod mengungkapkan. Dia juga menegaskan bahwa semua persiapan untuk pemasangan kamera-kamera itu telah siap, sebagaimana dilansir MEMO, Sabtu (19/3/2016).

Dawud mengatakan bahwa pendudukan "Israel" tidak memiliki andil dalam proses itu dan Yordania yang membiayai pekerjaan tersebut. Ia tidak menyatakan kapan kamera-kamera akan beroperasi.

Beberapa hari sebelumnya, Menteri Informasi Yordania dan juru bicara pemerintah Muhammad Al-Mumani mengatakan bahwa kamera-kamera itu akan memungkinkan 1,7 miliar umat Islam di seluruh dunia melihat Masjid Al-Aqsa dan para jamaah di dalam Masjid.

Menurut kantor berita resmi Yordania, Al-Mumani mengatakan bahwa kamera-kamera itu akan memantau ekstremis Yahudi dan polisi "Israel" di dalam masjid. Dengan cara ini, pelanggaran "Israel" bisa didokumentasikan.

"Ini akan membantah klaim "Israel" bahwa orang Palestina memprovokasi para pemukim dan polisi "Israel"," kata Al-Momani.

"Ini akan membuktikan kepada dunia bahwa "Israel" adalah pihak yang melanggar status quo. Ini juga akan membuktikan bahwa klaim "Israel" untuk mempertahankan status quo adalah kebohongan."

(ameera/arrahmah.com)

Tindakan semena-semena pemerintah "Israel" terhadap tanah warga Palestina di Tepi Barat

Posted: 21 Mar 2016 10:30 PM PDT

Menyatakan tanah warga Palestina sebagai tanah negara adalah salah satu dari lima metode yang digunakan oleh pemerintah pendudukan "Israel" untuk mencuri tanah warga Palestina.

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Otoritas pendudukan "Israel" mengumumkan pada Senin (21/3/2016) terkait perampasan 1.200 dunam (296,5 hektare) tanah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Direktur pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, Ghassan Douglas, mengatakan: "Pemerintahan sipil "Israel" menyerahkan perintah penyitaan kepada warga Palestina di desa El-Laban, Al-Sawiyeh dan Qaryout," sebagaimana dilansir Days of Palestine.

Dia mengatakan bahwa perintah penyitaan itu menunjukkan bahwa otoritas pendudukan "Israel" telah menyatakan daerah-daerah tersebut sebagai tanah negara ("Israel").

Tanah ini, lanjut Douglas, akan berada bawah kendali para pemukim ilegal Yahudi "Israel" di permukiman Yahudi "Israel" Shiloh, Aliya dan Maali Labona.

Organisasi "Israel" Peace Now mengatakan bahwa menyatakan tanah warga Palestina sebagai tanah negara adalah salah satu dari lima metode yang digunakan oleh pemerintah pendudukan "Israel" untuk mencuri tanah warga Palestina.

Menurut organisasi ini, lima metode tersebut adalah perampasan tanah untuk tujuan militer, menyatakan tanah warga Palestina sebagai tanah negara, penyitaan properti absensi, penyitaan untuk kepentingan publik dan pencatatan awal.

Pendudukan "Israel" telah berhasil mengambil alih sekitar 50 persen lahan di Tepi Barat yang diduduki, yang menghalangi masyarakat Palestina lokal untuk menggunakan lahan-lahan ini.

(ameera/arrahmah.com)