Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tentara Mesir menghancurkan 12 terowongan warga Palestina di perbatasan Gaza sepanjang Februari

Posted: 01 Mar 2016 07:30 AM PST

egyptian-army-blowing-up-a-house-near-rafah-crossing-that-had-tunnels-underneath-it

MESIR (Arrahmah.com) - Kementerian Pertahanan Mesir menyampaikan dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/3/2016) bahwa mereka menemukan dan menghancurkan 12 terowongan di perbatasan antara Mesir dengan Jalur Gaza pada bulan Februari.

Pihak berwenang Mesir telah memperketat langkah-langkah keamanan di perbatasan darat dan laut dengan Gaza menyusul penggulingan Presiden Muhammad Mursi, lansir MEMO.

Tentara Mesir pada September tahun lalu mulai memompa sejumlah besar air laut di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza untuk menghancurkan terowongan-terowongan tersebut.

Warga Gaza bergantung pada terowongan untuk bertahan dan meringankan kesulitan hidup di bawah blokade penjajah "Israel", menggunakannya untuk menyelundupkan makanan, perlengkapan dan bahan bakar.

(banan/arrahmah.com)

إصابة الشيخ السعودي عائض القرني بإطلاق نار في الفلبين

Posted: 01 Mar 2016 07:15 AM PST

sheikh

أصيب الشيخ السعودي، عائض القرني، الثلاثاء، وقتل عدد من مرافقيه في عملية إطلاق نار بالفلبين وذلك بعد فراغه من محاضرة ألقاها في مدينة زانبوانغا الفلبينية.

وأفاد مسؤول فلبيني أن الشيخ بخير ويتعافى في المستشفى.

وكان القرني قد غرّد على حسابه الرسمي على "تويتر" قبل دقائق من الحادث كاتباً: "لا تسل أحداً عن درجة إيمانه، سل نفسك عن محافظتك على الصلاة، وكثرة ذكر الله، ومصاحبتك للقرآن، وحفظ لسانك وسلامة قلبك".

وقبل 7 ساعات من الحادث كتب القرني "إذا أكرمك الله وأمهلك لتعيش يوماً جديداً فاشكره على الهدية واجعل اليوم كله طاعة".

يذكر أن القرني من مواليد قرية آل شريح بمحافظة بلقرن جنوب المملكة العربية السعودية، يحمل دكتوراه في الحديث النبوي وهو مؤلف وداعية إسلامي.

(alarabiya.net/arrahmah.com)

DPR tolak kewenangan interogasi oleh BIN pada Revisi UU Terorisme

Posted: 01 Mar 2016 07:11 AM PST

Logo BIN

JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam Revisi UU No.15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengusulkan agar lembaga yang dipimpinannya diberikan tambahan kewenangan dapat menginterogasi pelaku diduga teroris. Ini tak mendapat persetujuan DPR karena hal tersebut mengabaikan tugas proyustisia penegak hukum

"Saya pribadi melihat tidak ada korelasi langsung penambahan kewenangan dapat berdampak pada keberhasilan penanganan terorisme di Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Vidia Hafid, di Gedung DPR, Selasa (1/3/2016), lansir Hukumonline.

Di kebanyakan negara demokrasi, kewenangan badan intelijen terbatas pada supply informasi. Dengan kata lain, sebatas melakukan pencegahan dini terhadap terjadinya peristiwa. Dia menilai keinginan BIN meminta tambahan kewenangan belum dapat dijelaskan alasannya. Terpenting, dalam pemberantasan tindak pidana terorisme terhadap BIN adalah memperkuat koordinasi dengan lembaga penegak hukum yakni kepolisian.

Senada, anggota Komisi I Syaiful Bahri Anshori menambahkan, BIN tidak diperbolehkan melakukan interogasi pelaku teroris. Menurutnya, BIN hanya berfungsi pada tahap pencegahan, yakni sistem pengawasan di tingkat awal. Sedangkan pihak yang melakukan tindakan penyidikan dan proyustia adalah lembaga penegak hukum.

Tak hanya itu, kewenangan BIN melakukan interogasi pelaku teroris pun tak ada payung hukum yang menjadi acuan. Salah satu cara yang dapat dijadikan acuan adalah dengan 'membongkar' UU No.17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Namun begitu, revisi terhadap UU Intelijen Negara dirasa belum dibutuhkan.

Syaiful lebih jauh berpandangan, ketimbang BIN menginginkan penambahan kewenangan yang notabene milik dari kepolisian, lembaga pimpinan Sutiyoso itu sebaiknya mengedepankan intensifitas koordinasi antar lembaga terkait. Misalnya dengan Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT), Densus 88 Anti Teror, Kepolisian dan TNI.

Menurutnya, lebih baik BIN koordinasi lebih intensif dengan lembaga-lembaga terkait. "Seperti BNPT maupun DENSUS 88 juga dengan Kepolisian dan TNI," ujar Anggota Tim Pengawas (Timwas) Intelijen DPR ini.

(azm/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" menembak mati warga Palestina, melukai 10 di kamp pengungsi Qalandia

Posted: 01 Mar 2016 07:10 AM PST

Israeli soldiers fire tear gas at Palestinian protesters, not seen, during clashes at the Qalandiya checkpoint between Ramallah and Jerusalem, Friday, May 20, 2011. President Barack Obama on Thursday finally uttered the words the Palestinians had been waiting to hear for two years: that the basis for border talks with Israel is the pre-1967 war line.(AP Photo/Majdi Mohammed)

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina terbunuh dan 10 lainnya luka-luka akibat tembakan dari tentara dan polisi "Israel" di kamp pengungsi Qalandia dekat Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki, ungkap sumber medis Palestina pada Selasa (1/3/2016).

Bentrokan pecah setelah sebuah jip yang membawa dua penjaga perbatasan memasuki kamp, ungkap juru bicara polisi, menambahkan bahwa lima polisi terluka, satu kritis, lansir Al-Arabiya.

Gelombang kekerasan di "Israel" dan wilayah Palestina sejak Oktober telah menewaskan 178 warga Palestina serta 28 warga "Israel", seorang Amerika, seorang Sudan dan Eritrea, menurut perhitungan AFP.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban sebagai Eyad Omar Sajdia, seorang mahasiswa berusia 22 tahun.

Menurut polisi, jip dengan dua perwira yang memasuki kamp pengungsi diserang dengan batu dan bom molotov.

Tentara dan bala bantuan polisi "Israel" dikirim untuk menyelamatkan keduanya, yang ditemukan terluka.

Bentrokan baru terjadi ketika demonstran Palestina melemparkan bahan peledak ke arah pasukan "Israel", kata juru bicara itu.

(banan/arrahmah.com)

Plastik berbayar, solusikah?

Posted: 01 Mar 2016 05:01 AM PST

Foto ilustrasi

Oleh : Henny Ummu Ghiyas Faris

(Arrahmah.com) - Pada Ahad, 21 Februari 2016 pemerintah mulai menguji coba penerapan kantong plastik berbayar di ritel modern. Uji coba tersebut serempak dilakukan di 17 kota seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Uji coba kantong plastik berbayar dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2016. Saat berbelanja, konsumen akan dikenakan pembayaran sebesar Rp 200 per kantong plastik.

Dikutip dari liputan6.com, 21/02/2016 Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mande mengungkapkan para pelaku usaha ritel sangat mendukung ujicoba penggunaan kantong plastik berbayar ini hingga Juni 2016. Ia menyebut, jumlah ritel modern di Indonesia mencapai 35 ribu ritel.

Namun, sayangnya, tidak semua pembeli mengetahui dan menerima uji coba kantong plastik berbayar ini. Bahkan pembeli memprotes, karena nilai Rp 200 itu dibebankan kepada pembeli. Seperti yang terjadi di Makasar pembeli mengungkapkan jika memang ingin menerapkan program itu, seharusnya pemerintah menghentikan saja produksi atau pembuatan kantong plastik tersebut. Nilai 200 rupiah tidak seberapa, tapi bagaimana Jika ada pembeli dengan uang pas untuk membayar ataukah si kasir tidak memiliki uang recehan kembalian, dan ini bisa menjadi ribet.

Berbagai kalangan menilai Kebijakan pemerintah yang akan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar diminta bisa memenuhi aspek keadilan bagi masyarakat. Diharapkan jika kebijakan tersebut berlaku, maka dana yang dikeluarkan oleh masyarakat itu sebaiknya menjadi sumber pendapatan negara, bukan menjadi penerimaan kepada para perital plastik. Namun, jika meninjau kepada UU No.18/2008 pasal 3 tertulis secara jelas dalam pengelolaan sampah itu diselenggarakan atas tanggungjawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan dan asas nilai ekonomi. Terkait dengan asas keadilan, ada kalangan yang mempertanyakan apakah kebijakan tersebut akan menjadi adil ketika memaksakan masyarakat harus membayar? Harapan mereka tentunya jangan sampai kebijakan itu justru memberatkan masyarakat yang sekarang sedang dililit persoalan lemahnya ekonomi nasional. Jadi, jangan sampai kebijakan ini justru ditunggangi oleh kepentingan kelompok pengusaha.

Belanja dengan plastik berbayar memang diharapkan mengurangi penggunaan plastik, tapi bukan menjadi solusi tuntas menyelesaikan masalah lingkungan. Tanpa edukasi masif perlunya pengurangan konsumsi plastik maka masyarakat tidak akan terdidik untuk punya kesadaran terhadap lingkungan.

Alih-alih menyelesaikan masalah, kebijakan ini terasa membebani rakyat daripada mengurangi limbah plastik. Dan berpotensi justru menguntungkan produsen plastik, agen-agennya dan perusahaan retail (minimarket) yang menerima pembayaran dari penjualan plastik. Dalam hal pengelolaan lingkungan hidup, kita perlu kebijakan Pemerintah yang benar-benar bijak. Kebijakan, ketegasan, dan komitmen Pemerintah yang komprehensif, tidak setengah hati dan tidak melulu membebani konsumen tanpa menganalisa akar masalahnya. Kenapa kebijakan ini tidak menyentuh produsen/pabrik plastik? Produksi plastik jalan terus.

Inilah sistem kapitalis yang memanjakan para pebisnis, ujungnya konsumen/rakyat yang dipaksa dengan berbagai dalih untuk selalu taat aturan, mematuhi kebijakan, yang sejatinya mencekik konsumen. Masyarakat yang pragmatis akan memilih membeli plastik daripada membawa kantong/tas dari rumah, begitupun dengan kalangan menengah. Yang akan membawa kantong plastik dari rumah adalah orang-orang yang tidak mampu. Jika demikian, apakah solusi plastik berbayar ini akan memberikan efek bagi pengurangan limbah, jika sampah plastik tetap menggunung?

Jika negeri ini bersungguh-sungguh ingin menyelesaikan permasalahan ini, negara harus memberikan kesadaran/edukasi kepada publik untuk menjaga lingkungan dengan kebijakan menjamin lingkungan yang sehat. Jika rakyat/konsumen diberikan kebijakan, begitu pun dengan produsen/pabrik plastik diberikan kebijakan berupa aturan plastik yang diproduksinya harus mudah terurai dan dan ramah lingkungan.

Bila kebijakan ini lebih menyentuh kepada plastik berbayar saja, maka kebijakan ini menjadi sarat dengan berbagai kepentingan yang ujung-ujungnya adalah meraup keuntungan. Nah karakter ini hanya dimiliki oleh kapitalis untuk mengumpulkan pundi-pundi dari dompet rakyat dan memeras rakyat.

(*/arrahmah.com)

Mujahidin IIA berhasil bebaskan distrik Khar Khordi Char Chino sepenuhnya

Posted: 01 Mar 2016 04:00 AM PST

bbnn

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Char Chino - yang telah dibagi menjadi 2 distrik yaitu Khar Khordi dan Shahid Hassas oleh antek musuh Kabul - menyatakan bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah berhasil membebaskan sepenuhnya distrik Khar Khordi, alhamdulillah.

Mujahidin juga mengejar musuh yang melarikan diri dari distrik Khar Khordi setelah beberapa jam operasi yang mereka lancarakan.

Distrik tersebut merupakan pintu gerbang ke Gazab, Chora, Deh Rawod dan Darweshan yang telah berada di bawah pengepungan Mujahidin untuk waktu yang sangat lama.

Sebanyak 13 APC musuh dan 5 truk pickup hancur dalam pertempuran itu. Beberapa mayat musuh tergeletak di lokasi pertempuran sementara Mujahidin masih mengejar musuh yang melarikan diri.

Mujahidin juga menyita sejumlah besar senjata dan peralatan musuh lainnya sebagai ghanimah dalam operasi ini, lansir Voice of Jihad.

(banan/arrahmah.com)

18 musuh tewas, 5 luka-luka dalam serangan Mujahidin IIA di utara Afghanistan

Posted: 01 Mar 2016 03:30 AM PST

musuh iia

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Al-Emarah News pada Selasa (1/3/2016) melaporkan bahwa sedikitnya 18 tentara musuh tewas dalam serangan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di provinsi Baghlan utara Afghanistan.

Selasa dini hari ledakan bom pinggir jalan menghancurkan sebuah kendaraan yang membawa tentara musuh di distrik Dand-e-Ghori provinsi itu, menewaskan empat pasukan boneka Afghanistan di dalam tank.

Kemudian, sekitar 11 boneka tewas dan 5 lainnya luka-luka selama pertempuran sengit dengan Mujahidin ketika musuh berusaha untuk melakukan serangan terhadap Mujahidin di distrik Dand-e-Ghori provinsi itu.

Secara terpisah, tiga pasukan boneka juga tewas dalam baku tembak dengan Mujahidin menyusul penyergapan di distrik Poli Khomri provinsi tersebut pada Ahad (31/2/2016).

(banan/arrahmah.com)

2 warga Mesir terbunuh dalam aksi protes anti-Sisi di Damietta

Posted: 01 Mar 2016 03:00 AM PST

egyptian-protestors-holding-pro-morsi-rabaa-sign-Feb-2016-6-women

MESIR (Arrahmah.com) - Ratusan warga Mesir di sejumlah kota utama Mesir turun ke jalan pada Jum'at (26/2/2016), memprotes Presiden Abdul Fattah As-Sisi. Dua demonstran meninggal dalam aksi protes tersebut, sementara dua polisi terluka saat melakukan tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa di Damietta, lapor Anadolu Agency.

Menurut koresponden Anadolu, saksi mata dan sumber-sumber oposisi, demonstrasi dimulai pada pagi hari dan berlangsung sampai tengah hari. Demonstrasi terbesar digelar di Al-Manofiyeh, Al-Boheera dan Damietta.

Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi dan Penentang Kudeta pada Kamis (25/2) menyerukan satu pekan aksi protes di bawah slogan "Suara Rakyat Lebih Kuat." Aliansi itu menyerukan pengunjuk rasa menuntut diturunkannya Abdul Fattah As-Sisi di tengah tajamnya kenaikan harga, stagnasi ekonomi dan serangan terhadap kebebasan dasar.

Setelah shalat Jum'at, demonstrasi diadakan di 27 daerah di 11 wilayah Mesir, termasuk Kairo, Alexandria dan wilayah utama lainnya.

Para pengunjuk rasa mengangkat plakat mengutuk kenaikan harga dan memburuknya situasi ekonomi, serta menuntut penurunan As-Sisi. Mereka juga mengangkat poster presiden Mesir terdahulu yang digulingkan, Muhammad Mursi, menyerukan pembebasannya.

Di Damietta, bentrokan meletus saat polisi menindak keras para demonstran, membunuh dua dari mereka setelah melepaskan tembakan. Kementerian dalam negeri Mesir mengklaim bahwa dua "teroris" Ikhwanul Muslimin bersenjata tewas dan dua polisi terluka.

Sejak penggulingan Presiden Mursi pada Juli 2103 warga Mesir telah menggelar demonstrasi mingguan menentang kudeta militer dan pemimpinnya As-Sisi.

(banan/arrahmah.com)

MUI Probolinggo: Syiah adalah musuh kita bersama

Posted: 01 Mar 2016 02:38 AM PST

K.H. Nizar Irsyad AF

PROBOLINGGO (Arrahmah.com) - Ketua MUI Kota Probolinggo K.H. Nizar Irsyad AF menyatakan, "Syiah adalah musuh kita bersama," karena telah banyak kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Syiah terutama telah memecah-belah Ahlulbait. Kebohongan tersebut antara lain Syiah mengaku sebagai pejuang cinta Ahlulbait, pada praktik dan amaliah sehari-hari ajaran-ajarannya justru menghancurruntuhkan keluarga Ahlulbait dan keluarga Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam.

Hal ini disampaikan Kiai Nizar saat memberikan sambutan dalam Deklarasi dan Pengukuhan Pengurus Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Wilayah Jawa Timur Kota Probolinggo, di Masjid Al Arif Jl. Mastrip Kota Probolinggo, Ahad, (28/2/2016).

Untuk itu dirinya memohon kepada pemerintah Kota Probolinggo, khususnya TNI dan Polri merespon dan mengawal dengan konsisten fatwa MUI untuk tidak memberikan ruang kepada Syiah melaksanakan ajaran dan kegiatan-kegiatannya di Probolinggo.

Kiai juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para tokoh dan ormas-ormas Islam yang ada di Kota Probolinggo yang telah memprakarsai berdirinya ANNAS di Kota Probolinggo.

Kepada para pengurus ANNAS Kota Probolinggo, Kiai Nizar berharap agar dapat merealisasikan visi dan missi ANNAS, "Yang sekilas profil ANNAS yang dikirim ke MUI sudah saya baca," katanya.

Selanjutnya Kiai Nizar menyatakan, berdirinya ANNAS ini sejalan dengan apa yang telah difatwakan oleh MUI Jawa Timur bahwa Syiah adalah sesat dan menyesatkan yang juga diperkuat oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Timur (Jatim).

Dia menegaskan, semestinya pemerintah dan aparat keamanan, intelejen, Polri dan TNI responsif, konsisten mendengar dan mengawal apa yang telah menjadi fatwa ulama dan Pergub Jatim untuk mencegah, melarang Syiah melakukan segala kegiatan-kegiatannya di Probolinggo.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Studi terbaru menunjukkan Zika dapat menyebabkan Sindrom Guillain-Barré

Posted: 01 Mar 2016 02:28 AM PST

Kasus mikrosefalia di Brazil dikaitkan dengan virus Zika, namun negara-negara lain belum melaporkan keterkaitan tersebut. (Foto: AP)

LONDON (Arrahmah.com) - Sebuah studi terbaru telah membuktikan bahwa virus Zika bisa menyebabkan lonjakan kasus gangguan neurologis parah yang disebut Sindrom Guillain-Barré (SGB).

Penelitian, yang diterbitkan oleh jurnal kedokteran Lancet, menunjukkan 42 pasien menimbulkan gejala SGB, yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang bagian sistem saraf.

Gejala neurologis termasuk neuropati motorik aksonal akut, yang ditandai dengan kelumpuhan parah. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan pada sekitar sepertiga dari pasien.

"Ini adalah studi pertama yang memberikan bukti infeksi virus Zika menyebabkan sindrom Guillain-Barré. Karena virus Zika menyebar cepat di seluruh Amerika, di negara-negara berisiko perlu mempersiapkan kapasitas tempat tidur perawatan intensif yang memadai untuk mengelola pasien dengan Guillain-Barré," kata studi tersebut.

Sebagaimana dilansir Al Jazeera (1/3/2016), pejabat kesehatan Kolombia mengatakan bahwa setidaknya tiga orang dari yang meninggal karena virus Zika, memiliki gejala SGB.

Setidaknya lima persen dari penderita SGB meninggal, lima persen lainnya menderita cacat permanen, dan lebih dari seperempat memerlukan perawatan intensif.

Dengan 1,5 juta kasus infeksi Zika, dua puluhan ribu kasus di negara-negara tetangga, peneliti memperingatkan bahwa wabah Guillain-Barré dapat membebani fasilitas kesehatan, khususnya di luar kota-kota besar.

"Di daerah yang terkena epidemi Zika, kita perlu berpikir tentang memperkuat kapasitas perawatan intensif," kata Arnaud Fontanet, salah satu penulis studi sekaligus profesor di Emerging Diseases Epidemiology Unit of the Institut Pasteur di Paris. (fath/arrahmah.com)