Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Belasan pasukan oposisi Suriah yang didukung AS terbunuh dalam serangan bom mobil

Posted: 02 Mar 2016 03:30 PM PST

Komandan Front Revolusioner, Abu Hamza Al-Naimi, salah satu korban dalam ledakan bom mobil di Ashe. (Foto: Zaman Alwasl)

QUNAITIRAH (Arrahmah.com) - Aktivis Suriah mengatakan sebuah bom mobil yang meledak di Suriah selatan telah membunuh sedikitnya 18 pasukan oposisi yang didukung AS, termasuk seorang komandan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah mengatakan bom mobil meledak pada Rabu (2/3/2016) sore di desa Asheh, provinsi Qunaitirah, menewaskan sedikitnya 18 orang, lansir Zaman Alwasl.

Seorang aktivis yang berada di Qunaitirah yang mengaku bernama Abu Omar Al-Golani mengatakan bahwa 20 pejuang tewas dalam ledakan itu termasuk komandan Front Revolusioner, Abu Hamza Al-Naimi.

Ia mengatakan ledakan terjadi ketika beberapa komandan melakukan pertemuan di Ashe.

Front Revolusioner adalah kelompok oposisi moderat yang mendapat dukungan dari AS.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Menyusup, mujahid Afghan tewaskan 4 polisi rezim

Posted: 02 Mar 2016 09:16 AM PST

12662685_155339968177741_1168856767767259072_n

KANDAHAR (Arrahmah.com) - Seorang Mujahid Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang menyusup di sebuah pos pemeriksaan di daerah Taghrak, distrik Shahwalikot, provinsi Kandahar menembaki pasukan rezim di pos tersebut pada Senin (29/2/2016), lapor Al-Emarah News pada Selasa (1/2).

Serangan tersebut menewaskan 4 polisi rezim sebelum Mujahid tersebut dijemput oleh pasukan Mujahidin dan mereka mendapatkan sebuah senjata mesin Dshk, peluncur RPG, senjata mesin PKM, 6 senapan dan sejumlah besar amunisi sebagai ghanimah (harta rampasan perang). (siraaj/arrahmah.com)

Macedonia izinkan 170 pengungsi sebrangi perbatasan, 10.000 masih terdampar di Yunani

Posted: 02 Mar 2016 06:50 AM PST

macedonia-articlelarge

MACEDONIA (Arrahmah.com) - Macedonia pada Rabu (2/3/2016) mengizinkan sekitar 170 pengungsi menyeberangi perbatasan dengan Yunani di mana ada 10.000 lebih orang yang dibiarkan menunggu di perbatasan dalam kondisi menyedihkan, kata para pejabat Yunani, lansir WB.

Mereka adalah kelompok pertama dari warga Suriah dan Irak yang diizinkan untuk melanjutkan perjalanan putus asa mereka ke Eropa sejak subuh pada hari Senin, ketika 300 lain dibiarkan melintas sebelum perbatasan ditutup.

Dengan kemarahan memuncak, ratusan orang kemudian mencoba untuk menerobos pagar tapi diblokir oleh polisi Macedonia yang menembakkan gas air mata ke arah mereka, yang kemudian mendorong respon marah dari Uni Eropa.

Setelah itu, Skopje mengerahkan polisi tambahan dan pasukan ke perbatasan sebagai "pelindung", kata para pejabat.

Di perbatasan Yunani Idomeni, pejabat lokal mengatakan ada 7.000 orang di dua kamp yang dioperasikan oleh kelompok-kelompok bantuan, dengan 3.000 diantaranya berkemah di lahan sekitarnya.

Selama beberapa hari terakhir, kelompok bantuan telah melaporkan kekurangan makanan dan tenda, memperingatkan bahwa cuaca juga mempengaruhi keadaan para pengungsi, yang banyak diantaranya memiliki anak.

(banan/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" menghancurkan sekolah Palestina di Nablus

Posted: 02 Mar 2016 06:30 AM PST

israeli-bull-dozer

PALESTINA (Arrahmah.com) - Buldoser-buldoser "Israel" pada Selasa (1/3/2016) membongkar sejumlah bangunan warga Palestina termasuk sebuah sekolah di kawasan Nablus, Tana, lapor Quds Press.

Wakil Walikota Beit Furik, Sami Zalmout, mengatakan bahwa pasukan penjajah "Israel", disertai dengan sejumlah buldoser, menyerbu Tana di pagi hari dan menyegel pintu masuknya.

Buldoser-buldoser tersebut meratakan sebagian besar wilayah lahan pertanian, sekolah, dan sejumlah bangunan milik warga Palestina Raed Hanani.

Sekolah, yang terdiri dari hanya satu kelas itu, adalah satu-satunya fasilitas pendidikan di daerah tersebut.

Zalmout mengatakan ini adalah pembongkaran kedua yang dilakukan oleh pasukan penjajah dalam waktu seminggu.

(banan/arrahmah.com)

Berpotensi Tsunami, warga Padang mengungsi ke Unand

Posted: 02 Mar 2016 06:19 AM PST

Kota Padang

PADANG (Arrahmah.com) - Dikarenakan tersiar kabar gempa bumi yang mengguncang Mentawai berpotensi tsunami, banyak warga Kota Padang mengungsi ke arah Indarung. Indarung merupakan Kompleks Universitas Andalas (Unand) yang juga dijadikan tempat mengungsi bagi warga Padang ketika beredar isu gempa berpotensi tsunami.

Gempa menguncang pesisir Sumatera bagian Barat. Persisnya di Kepulauan Mentawai dengan kekuatan 8,3 Skala Richter. Gempa terjadi sekira pukul 19.43 WIB.

Berdasarkan rilis dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu berpotensi tsunami.

Selain itu, pascagempa beredar juga pesan berantai yang meminta warga di Padang untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena gempa ini dikabarkan berpotensi menimbulkan tsunami.

"Gempa di Padang menimbulkan tsunami, bagi yang berada di pesisir pantai barat sumatra segera naik ke tempat tinggi," berikut isi pesan berantai tersebut, Rabu (2/3/2016).

Terkait, warga Padang bernama Echi mengatakan, gempa tersebut terjadi sebanyak dua kali goncangan. "Saya rasakan ada dua goncangan dan cukup lama. Goncangan pertama sekira pukul 19.50 WIB dan goncangan kedua sekira pukul 19.55 WIB," kata Echi, lansir Okezone.

Hal senada diungkapkan warga bernama Yudis. Goncangan terjadi sekira lima menit."Goncangannya lama sekitar lima menit," kata Yudhis.

(azm/arrahmah.com)

Dituduh menyerang pemukim "Israel", 2 remaja Palestina ditembak mati di Nablus

Posted: 02 Mar 2016 06:15 AM PST

369572C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menembak mati dua remaja Palestina pada Rabu (2/3/2016) pagi setelah mereka diduga menyerang seorang pemukim "Israel" di pemukiman ilegal Eli di selatan Nablus.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi kedua remaja Palestina itu sebagai Labib Khaldoon Anwar Azzam dan Muhammad Hisyam Ali Zaaghlawan, keduanya berusia 17 tahun, dari desa Qaryat.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan mereka "menyusup" ke pemukiman ilegal "Israel" tersebut pada Rabu pagi dan menyerang pemukim "Israel" saat dia meninggalkan rumahnya.

Juru bicara itu mengklaim pasukan "Israel" tiba di lokasi dan menanggapi "ancaman signifikan" itu dengan menembak dan membunuh kedua remaja tersebut.

Pemukim "Israel" yang diserang kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Shaare Zedek di Yerusalem dengan luka ringan.

Media "Israel" melaporkan bahwa dia telah meninggalkan rumahnya dengan seragam militer, dalam perjalanan ke tempat di mana dia bekerja di unit cadangan tentara "Israel".

Juru bicara militer "Israel' mengatakan remaja Palestina yang melakukan serangan tersebut bersenjatakan "pisau dan pentungan", dan bahwa senjata juga ditemukan "di sekitar" mereka.

Dia mengatakan "laporan awal" mengindikasi bahwa senjata itu milik mereka.

Sumber-sumber lokal di desa Qaryut mengatakan kepada Ma'an bahwa dua remaja itu telah "menghilang setelah mereka melaksanakan shalat malam, dan keluarga mereka sedang mencari mereka." Keduanya siswa sekolah menengah.

Ada sejumlah serangan yang dilakukan oleh warga Palestina di atau di dekat pemukiman "Israel" di Tepi Barat yang diduduki sejak awal 2016.

Pada tanggal 25 Januari, dua pemuda Palestina ditembak mati setelah menusuk mati seorang wanita "Israel" berusia 24 tahun di pemukiman ilegal Beit Horon di dekat Yerusalem.

Beberapa hari sebelumnya, pada 22 Januari, seorang gadis Palestina berusia 13 tahun ditembak mati setelah polisi "Israel" menuduhnya mencoba untuk menusuk seorang penjaga keamanan "Israel" di luar pemukiman ilegal Anatot, di timur laut Yerusalem.

Mayoritas serangan warga Palestina sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah yang diduduki pada Oktober tahun lalu telah diarahkan pada pasukan militer "Israel" yang dikerahkan di Tepi Barat.

Sekitar 180 warga Palestina dan hampir 30 warga "Israel" telah tewas sejak awal Oktober.

(banan/arrahmah.com)

Gempa 8,3 SR di Mentawai berpotensi Tsunami

Posted: 02 Mar 2016 05:36 AM PST

foto ilustrasi

JAKARTA (Arrahmah.com) - Rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 8,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa yang mengguncang barat daya Kepulauan Mentawai tersebut berpotensi tsunami. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.

Gempa tersebut terjadi pada Rabu (2/3/2016) pukul 19.49.41 WIB.

"Gempa tersebut berpotensi tsunami," demikian pengumuman BMKG

Pusat gempa, dijelaskan BMKG berada di 682 Barat Daya Kepulauan Mentawai dengan kedalam 10 Kilometer. Lokasi gempa tersebut terletak di 5,16 Lintang Selatan dan 94,05 Bujur Timur.

(azm/arrahmah.com)

Serangan balasan Mujahidin IIA tewaskan dan lukai belasan musuh di provinsi Kunduz

Posted: 02 Mar 2016 05:30 AM PST

iia2

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Sebanyak 7 pasukan gabungan musuh telah tewas dan 11 lainnya menderita luka-luka dalam pertempuran dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di bagian utara negara, lapor Al-Emarah News.

Mujahidin melakukan serangan balasan terhadap operasi darat musuh yang didukung oleh pasukan udara di distrik Dashti Archi provinsi Kunduz utara untuk kedua kalinya pada Selasa (1/3/2016) malam.

Serangan balasan tersebut dilaporkan menewaskan dua tentara musuh dan melukai tiga lainnya. Sementara seorang Mujahid dilaporkan terluka dalam operasi itu.

Pada Senin (29/2) pagi, Mujahidin menangkis operasi darat dan udara musuh di kawasan tersebut, menewaskan 5 pasukan komando dan milisi Arbaki serta melukai 8 lainnya.

Sebuah kendaraan tempur lapis baja dan truk militer musuh hancur dalam pertempuran itu.

Dua Mujahidin dilaporkan syahid, insyaaAllah, sementara dua lainnya terluka.

(banan/arrahmah.com)

LPA: Yogyakarta darurat pencabulan anak

Posted: 02 Mar 2016 05:00 AM PST

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Yogyakarta menilai DIY dalam darurat pencabulan anak.

YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Yogyakarta menilai DIY dalam darurat pencabulan anak. Polisi harus menindak tegas pelaku agar kejadian yang merusak generasi bangsa tersebut tidak terulang.

Sari Murti, Ketua Umum LPA Yogyakarta, mengungkapkan bahwa pihaknya pada tahun 2015 menangani sekitar 20 kasus pencabulan anak. Dengan jumlah tersebut rata-rata setiap bulan menangani hampir 2 kasus pencabulan terhadap anak.

"Yogyakarta sudah bisa disebut darurat pencabulan anak, ini harus menjadi perhatian serius semua pihak," tegasnya, pada Rabu (2/3/2016), sebagaimana dilansir oleh okezone news.

Dia juga menjelaskan bahwa LPA melakukan pendampingan agar kasus pencabulan terhadap anak bisa selesai di hadapan hukum, sehingga pelakunya jera.

Ia mencontohkan kasus yang baru saja didampingi yakni pencabulan anak TK di Sleman, yang diduga dilakukan oleh BD yang tidak lain suami kepala sekolah.

"Saat ini masih kita dampingi," tuturnya.

Menurut Sari, pencabulan anak kasusnya harus diselesaikan oleh pihak kepolisian. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa tidak akan terulang.

"Jika tidak dikontrol, bablas," tegasnya.

Untuk pencegahan, pihaknya berharap adanya kesadaran dari orang tua untuk menjauhkan anak dari resiko pencabulan.

(ameera/arrahmah.com)

Pengamat: Kementerian ESDM selama ini berpihak kepada pemodal asing

Posted: 02 Mar 2016 04:36 AM PST

Ichsanudin Noorsy

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pengamat Ekonomi Politik Ichsanudin Noorsy, mengaku memiliki bukti berupa dokumen yang menunjukkan betapa Kementerian ESDM selama ini berpihak kepada pemodal asing.

Karena sikap Kementerian ESDM itu, bangsa Indonesia menjadi tampak rendah diri terhadap pengaruh asing sehingga menomorduakan kepentingan nasional.

"Perdebatan antara onshore dan offshore Blok Masela menggambarkan bangsa ini memang terjajah secara ekonomi," kata Noorsy, lansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/3/2016).

Dia menyarankan pemerintah mencari win-win solution, dengan mengedepankan manfaat ekonomi dan mencari solusi yang paling minim kerugiannya bagi masyarakat Maluku.

Di samping itu, Indonesia memang tidak bisa mengabaikan kepentingan internasional karena negeri ini sudah terlanjur menjadi lahan kepentingan beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang dan China.

Presiden Jokowi disebutnya harus "bermain cantik" dalam pengambilan sikap politik terkait Blok Masela. Namun, sepanjang keputusan mendukung investor menimbulkan kerugian besar dalam jangka panjang, Noorsy menyarankan agar pemerintah tidak mengambil langkah tersebut.

"Kalau menimbulkan kerugian yang besar dalam jangka panjang, itu harus ditinggalkan. Namun pandangan saya, memang Kementerian ESDM itu kepentingan asingnya sangat tinggi," tegas Noorsy.

Seperti diketahui, perdebatan tentang pembangunan kilang gas Blok Masela menjadi "bola liar" karena belum ada keputusan politik yang tegas dari Presiden Joko Widodo.

Padahal, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, sudah tegas menyampaikan hasil kajian mendalam bahwa skenario pengembangan yang paling besar memberikan manfaat bagi rakyat, terutama warga Maluku, adalah membangun kilang di darat (onshore). Rizal juga menyatakan bahwa tak lama lagi pemerintah mengumumkan keputusan itu.

Namun, isu ini menjadi polemik karena pihak Menteri ESDM, Sudirman Said, terus "ngotot" mempertahankan skenario membangun kilang di lepas pantai (offshore) mengikuti arahan dari perusahaan tambang asing, Inpex dan Shell.

(azm/arrahmah.com)