Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Hamas mencurigai keterlibatan "Israel" dalam serangan Paris

Posted: 13 Jan 2015 05:42 AM PST

Netanyahu 8

GAZA (Arrahmah.com) - Departemen Hamas untuk urusan pengungsi mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan "Israel" dalam peristiwa terbaru Perancis terutama insiden penyanderaan di restoran Yahudi, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (12/1/2015), departemen Hamas untuk urusan pengungsi mengatakan bahwa terlihat ada eksploitasi yang jelas dari Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu terkait peristiwa Perancis yang mendorong imigrasi Yahudi Prancis ke "Israel".

Yahudi Perancis sebelumnya telah menyatakan penolakan mereka untuk berimigrasi ke "Israel" setelah seruan yang sama datang dari mantan Perdana Menteri "Israel" Ariel Sharon pada tahun 2005.

Netanyahu menyebut dalam sambutannya di akun Twitter resminya, Sabtu (10/1), bahwa orang-orang Yahudi Perancis dan semua orang Yahudi dari Eropa akan "pulang ke Israel", setelah serangan mematikan Perancis.

Menurut sumber-sumber media "Israel", Presiden Perancis Francois Hollande meninggalkan upacara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati orang-orang Yahudi yang tewas sebagai bentuk protes terhadap seruan Netanyahu kepada orang-orang Yahudi Perancis untuk berimigrasi ke "Israel" yang diungkapkan oleh Netanyahu selama upacara itu.

Seruan Netanyahu itu bertujuan untuk mendorong imigrasi Yahudi Eropa ke "Israel" setelah sempat berhenti akibat agresi musim panas "Israel" di Gaza, kata pernyataan departemen Hamas.

"Netanyahu berusaha untuk menampakkan persatuan dengan negara-negara Eropa dalam perjuangan mereka melawan terorisme dengan cara mendistorsi faksi perlawanan Palestina," tambah pernyataan itu.

Departemen pengungsi tersebut juga menekankan bahwa faksi Palestina tidak pernah melakukan operasi perlawanan apapun di luar wilayah Palestina yang diduduki.

Pernyataan itu juga menunjukkan tentang beberapa organisasi Yahudi yang bertanggung jawab atas pemboman Pusat Kebudayaan Amerika di Baghdad pada Maret 1950 dan penyerangan terhadap Café Yahudi di Irak pada bulan April di tahun yang sama untuk menyebarkan ketakutan di kalangan orang-orang Yahudi Irak dan mendorong mereka untuk bermigrasi ke "Israel".

Departemen pengungsi Hamas menggarisbawahi bahwa "Israel" merupakan negara teroris terbesar di dunia, mengutip kejahatan perang "Israel" di Gaza.

(ameera/arrahmah.com)

Pasukan panji hitam Al-Baghdadi kelompok yang disebut oleh Ali bin Abi Thalib

Posted: 13 Jan 2015 02:37 AM PST

kekejaman ISIS

Oleh Abu Rabbani Abdullah,SS
Ketua LPW Majelis Mujahidin Jabodetabek

(Arrahmah.com) - Nash atsar itu terdapat dalam kitab al Fitan karangan Nu'aim bin Hammad sebagai berikut:

النص في كتاب الفتن لنعيم بن حماد: [حدثنا الوليد ورشدين عن ابن لهيعة عن أبي قبيل عن أبي رومان عن علي بن أبي طالب رضى الله عنه قال: إذا رأيتم الرايات السود فالزموا الأرض فلا تحركوا ايديكم ولا أرجلكم، ثم يظهر قوم ضعفاء لا يؤبه لهم، قلوبهم كزبر الحديد، هم أصحاب الدولة، لا يفون بعهد ولا ميثاق، يدعون إلى الحق وليسوا من أهله، أسماؤهم الكنى ونسبتهم القرى، وشعورهم مرخاة كشعور النساء، حتى يختلفوا فيما بينهم، ثم يؤتي الله الحق من يشاء]

Al Walid dan Rusydin mengabarkan kepada kami dari Ibnu Luhai'ah (Lahi'ah) dari Abu Qabil dari Abu Ruman dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata: "Jika kamu menyaksikan bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan tangan-tangan dan kaki-kaki kamu. Kemudian akan muncul satu kaum yang lemah tidak dihiraukan (rendahan), hati mereka bagaikan batangan baja (kaku-keras). Mereka adalah pemilik daulah (negara/kekuasaan), mereka tidak setia kepada perjanjian dan kesepakatan, mereka mengajak kepada al haq tetapi mereka bukan ahlinya (yang berpegang teguh kepadanya).Nama-nama mereka menggunakan abu … abu …, nisbat mereka kepada desa-desa.Rambut mereka terjulur bagaikan rambut para wanita.Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri, kemudian Allah menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki."

Perawi dalam sanad:

1). Nu'aim bin Hammad al Khuza'i, penulis kitab. Beliau salah satu guru besar al Bukhari, walaupun masih diperselisihkan kualitasnya.

Dan kedua gurunya yaitu:

2). Al Walid bin Muslim dan 3) Rusyaid.

Al Walid bin Muslim seorang ulama penduduk Syam. Melakukan tindakan Tadlis taswiyah (memanipulasi dalam meriwayatkan hadis) hanya saja riwayatnya didukung oleh riwayat Rusyaid bin Sa'ad. Dan ia (Rusyaid) dha'if/lemah dalam periwayatan hanya saja dukungannya dapat diterima sesuai dengan syarat yang ditetapkan Ahli Hadis.

4). Guru keduanya yaitu Ibnu Luhai'ah.

Ia seorang Qadhi/Jaksa dan ahli fiqih negeri Mesir. Ia juga masih diperselisihkan, hanya saja hadisnya terdapat di kitab-kitab Sunan (kitab Hadis).

5) Guru Ibnu Luhai'ah yaitu Abu Qabil al Ma'afiri.

Ia seorang Tabi'in yang senior. Ia tsiqah/jujur terpercaya dan alim tentang peristiwa-peristiwa peperangan.

6) Abu Ruman yang meriwayatkan langsung dari Imam Ali.

Ia sepertinya tidak dikenal, hanya saja riwayatnya dari Abu Qabil darinya sedangkan ia itu dikenal banyak mengetahui riwayat tentang malahim (kejadian-kejadian masa akan datang) menguatkan statusnya. …

Jadi secara global dapat dikatakan sanad ini lemah, tapi bisa juga kamu katakan Hasan sanadnya jika bukti-bukti pendukungnya tersedia, seperti realita membenarkannya Maka sanad seperti ini dalam data-data sejarah dan berita masa akan datang bisa dianggap tergolong shahih…Shahih itu bertingkat-tingkat, dari Hasan dengan bantuan pendukung dari luar hingga Mutawatir.Ia tidak hanya satu tingkat saja. Karenanya banyak ucapan Ahli Hadis: "Hadis ini shahih insyaallah… Hasan insya Allah…".

Mengapa demikian?

Karena mereka mengetahui bahwa mayoritas hadis dan atsar itu bersifat dzanni (tidak pasti seratus persen), yang bersifat qath'i sangat jarang. Kalimat: "Ini hadis shahih insyaallah" yang dicemooh sebagian orang yang tidak mengerti sebenarnya adalah metode kaum berakal dari kalangan Ahli Hadis seperti Abu 'Uwanah dalam kitab Mustakhrajat Abu 'Uwanah, 6/415, ia berkata:

"Dan hadis-hadis riwayat Mathar menurutku ia tidak mengeluarkan (meriwayatkan)nya. Dan ia shahih insyaallah."

Demikian juga dengan al Hakim dalam al Mustadrak, 1/166: "Hadis riwayat Abu al Hubab shahih insyaallah."

Dan begitu pula al Haitsami dalam kitab Majma' az Zawaid, 2/75 berkata: "Dan telah lewat hadis riwayat Abdullah bin 'Amr dalam Bab Mendekat kepada Pembatas adalah hadis shahih insya Allah."

Begitu juga dengan Ibnu Abdil Barr dalam kitab Jami' Bayan al Ilmi wa Fadhlihi, 3/153: "Dan kedua hadis ini shahih insyaallah."

Dan menurut al Albani redaksi itu datang sebanyak sepuluh kali.Hal ini wajar.

Kembali Kepada Hadis/Atsar Dari Imam Ali

Hadis dari Imam Ali tentang pensifatan ISIS tampak bahwa ia shahih, insya Allah karena fakta-fakta Isis bersesuaian sekali dengan redaksi atau matan hadits.. Dan ketika dikatakan hadis Ali tentang pemilik kekuasaan/negara itu shahih, maka itu bisa saja terjadi karena:

  1. Seperti berulang kali dikatakan bahwa mayoritas hadis berada dalam ranah zhan dan keraguan serta tarjih (pengunggulan).
  2. Jika hadits ini membicarakan fitnah atau malahim (peperangan) di akhir zaman, yang tidak berkaitan dengan aqidah dan hukum namun ia dikatakan dha'if secara sanad, sedangkan matan/isinya sahih karena bersesuaian dengan fakta sejarah, maka hadits tersebut menjadi maqbul, diterima.
  3. Dan terbukti secara meyakinkan bahwa 8 ciri khawarij zaman kini ada berkumpul pada ISIS/daulah Al-Baghdadi, tidak pada kelompok-kelompok lainnya.Wallahu a'lam

Kembali kepada hadits ISIS dan redaksi:

(1)Mereka orang-orang yang diabaikan/tidak dihargai. Kondisi ini sesuai kenyataan. Tidak ada yang menghiraukan mereka sehingga mereka menduduki separoh Irak dan mengalahkan pemberontak Suriah.

(2)Hati-hati mereka bagaikan batangan baja… Ini juga nyata. Kekakuan hati mereka adalah kenyataan yang disepakati.

Kemudian redaksi kunci dalam hadis itu:

(3)Mereka pemilik negera (daulah). Ini adalah kata kunci. Ia rahasia. Ia mukjizat. Ini juga terealisasi pada mereka, tidaklah mungkin dibuat-buat secara palsu oleh seorang pun sebelum 1200 tahun yang lalu.

(4)Mereka tidak menepati janji dan kesepakatanIni juga sesuatu yang pasti pada mereka.Baca kesaksian mujahid Jazrawi dll.Tentang sepak terjang dan perilaku daulah Al-Baghdadi ini.Ia memiliki kajian terinci tentang kisah-kisah ingkar janji dan pembatalan kesepakatan sepihak mereka, bagaimana mereka menghabisi nyawa delegasi pihak lain dan juga para tamu. Memang sangat mengherankan sekali!

(5)Mereka mengajak kepada al haq sedangkan mereka bukan ahlinya. Ini juga terwujud pada mereka.Karena itu mereka menipu banyak orang sehingga mereka dianggap pemegang teguh agama.Pengenalan tentang sejatinya mereka sangat rapuh, karena manusia hanya mengikuti bayang-bayang mereka belaka.

(6)Nama-nama yang mereka pakai adalah kun-yah(dengan nama depan abu atau ummu) dan nisbah mereka mengguanakan desa. Abu Fulan al Baghdadi, atau fulan as Syisyani, Abu Fulan al Libi.Ini juga terwujud pada mereka bukan hanya pada segelintir mereka saja.

(7)Rambut-rambut mereka terjulur seperti rambut para wanita... Ini juga aneh sekali. Ini membuktikan bahwa para sahabat dan Tabi'in tidak mengunakan gaya rambut seperti itu. Panjang rambut mereka sedang-sedang saja, tersisir rapi seperti para bangsawan.

(8)Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri, kemudian Allah menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki."Kami mendengar dari ikhwan mujahid yang tsiqoh di syam bahwa khalifah al-baghdadi palsu itu telah dilengserkan oleh dewan imamah mereka sendiri, sementra syekh al-Adnani yang gemar mengajak bermubahalah telah tewas diserang oleh Amerika. Juga kabar dari ikhwan mujahidin syam bahwa telah terjadi perpecahan di tubuh mujahidin IS/Da'isy (baca reportase Bilal Abdul Karim).Wallahu a'lam.

Kelak Allah menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki. "Artinya kelak Allah akan menakdirkan munculnya khilafah sejati, Daulah Islamiah sejati, Khilafah ala minhaji Nubuwwah,dan memberikan kepemimpinan kepada imam Muhammad bin Abdullah al-Mahdi. Dengan demikian sebenarnya kemunculan daulah palsu albaghdadi ini adalah ujian bagi kaum mukmin, apakah mereka mau bersabar mengikuti sunnah dan menjauhi bid'ah dan syubhat walaupun nampaknya memukau dan menyilaukan pandangan.

Maka yang menjadi kewajiban atas para pemuda tersebut untuk melepaskan diri mereka dari pengaruh para provokator, dan hendaklah mereka ruju' kepada apa yang datang dari Allah 'Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu'alaihi wa sallam dalam setiap tindak-tanduk mereka. Karena pada keduanya ada keterjagaan, keselamatan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Dan hendaknya mereka juga ruju' kepada para ulama yang senantiasa menasihati mereka dan kaum muslimin. Diantara contoh keselamatan dari kesesatan karena ruju' kepada para ulama adalah sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya (191) dari Yazid Al Faqir, ia berkata:

كنتُ قد شَغَفَنِي رأيٌ من رأي الخوارج، فخرجنا في عِصابةٍ ذوي عدد نريد أن نحجَّ، ثمَّ نخرجَ على الناس، قال: فمررنا على المدينة فإذا جابر بن عبد الله يُحدِّث القومَ ـ جالسٌ إلى ساريةٍ ـ عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: فإذا هو قد ذكر الجهنَّميِّين، قال: فقلتُ له: يا صاحبَ رسول الله! ما هذا الذي تُحدِّثون؟ والله يقول: {إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ}، و {كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا}، فما هذا الذي تقولون؟ قال: فقال: أتقرأُ القرآنَ؟ قلتُ: نعم! قال: فهل سمعت بمقام محمد عليه السلام، يعني الذي يبعثه فيه؟ قلتُ: نعم! قال: فإنَّه مقام محمد صلى الله عليه وسلم المحمود الذي يُخرج اللهُ به مَن يُخرج. قال: ثمَّ نعتَ وضعَ الصِّراط ومرَّ الناس عليه، قال: وأخاف أن لا أكون أحفظ ذاك. قال: غير أنَّه قد زعم أنَّ قوماً يَخرجون من النار بعد أن يكونوا فيها، قال: يعني فيخرجون كأنَّهم عيدان السماسم، قال: فيدخلون نهراً من أنهار الجنَّة فيغتسلون فيه، فيخرجون كأنَّهم القراطيس. فرجعنا، قلنا: وَيْحَكم! أَتَروْنَ الشيخَ يَكذِبُ على رسول الله صلى الله عليه وسلم؟! فرجعنا، فلا ـ والله! ـ ما خرج منَّا غيرُ رَجل واحد، أو كما قال أبو نعيم

"Dulu aku pernah terpengaruh dan begitu menyukai suatu pemikiran dari pemikiran Khawarij, lalu kami keluar bersama sekelompok orang banyak untuk berhaji. Kami pun keluar bersama orang-orang. Kemudian tatkala kami melewati Madinah, kami mendapati Jabir bin 'Abdillah tengah duduk di tengah para musafir untuk mengajarkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam. Beliau menyebutkan tentang Al Jahannamiyun (orang-orang yang dikeluarkan dari neraka). Aku pun berkata kepada Jabir bin 'Abdillah, 'Wahai shahabat Rasulullah, apa yang sedang kau katakan ini? Bukankah Allah berfirman (yang artinya): Wahai Rabb kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia" (QS. Ali 'Imran: 192). Allah juga berfirman (yang artinya): "Setiap kali mereka (para penghuni neraka) hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya" (QS. As-Sajdah: 20). Lalu apa yang kalian katakan ini?". Maka Jabir bin 'Abdillah pun berkata, "Apakah kau membaca Al Quran?". Aku menjawab, "Ya". Jabir berkata, "Lantas apakah kau mendengar tentang kedudukan Muhammad 'alaihis salam? Yakni kedudukan yang beliau diutus kepadanya?".Aku menjawab, "Ya".Jabir "Maka sesungguhnya itulah kedudukan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang terpuji, yang dengan sebabnya lah Allah mengeluarkan orang yang dikeluarkan dari neraka".Kemudian Jabir menjelaskan tentang letak shirath dan bagaimana manusia melintasinya. Aku khawatir tidak menghafalnya semua penjelasannya. Hanya saja Jabir mengatakan bahwa ada orang-orang yang dikeluarkan dari neraka setelah mereka berada di dalamnya, dia mengatakan, "Lalu mereka dikeluarkan (dari neraka) seakan-akan mereka itu potongan kayu dan biji-bijian kering yang telah dijemur, lalu mereka dimasukkan ke sebuah sungai dari sungai-sungai surga dan mereka dicuci di situ, lalu dikeluarkan lagi seakan-akan mereka itu kertas yang putih".Lalu kami pun ruju', kami mengatakan kepada sesama kami, "Celakalah kalian! Apakah kalian pikir Syaikh (yaitu Jabir bin 'Abdillah) telah berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?". Dan kami pun ruju', dan demi Allah, tidaklah ada yang keluar dari kelompok kami kecuali seorang lelaki saja. Atau kira-kira demikian yang dikatakan oleh Abu Nu'aim" (HR. Muslim)

Abu Nu'aim di sini adalah Al Fadhl bin Dukain, ia adalah salah seorang perawi hadits ini. Hadits ini menunjukkan bahwa kelompok yang disebutkan di dalamnya telah mengagumi pemikiran Khawarij, yaitu mengkafirkan pelaku dosa besar dan meyakini mereka kekal di neraka. Namun dengan bertemunya mereka dengan Jabir radhiyallahu'anhu dan dengan penjelasan beliau, akhirnya mereka kemudian mengikuti bimbingan Jabir kepada mereka lalu meninggalkan kebatilan yang mereka pahami. Mereka juga tidak jadi melancarkan pemberontakan yang sudah mereka rencanakan akan dilakukan setelah haji. Inilah faidah terbesar yang akan didapatkan oleh seorang Muslim jika ia ruju' kepada ulama.

Bahaya ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beragama dan menyimpang dari kebenaran serta menyelisihi pendapat ahlussunnah wal jama'ah juga ditunjukkan oleh sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam berikut ini, dari hadits Hudzaifah radhiyallahu'anhu,

إنَّ أخوفَ ما أخاف عليكم رجل قرأ القرآن، حتى إذا رُئيت بهجته عليه وكان ردءاً للإسلام، انسلخ منه ونبذه وراء ظهره، وسعى على جاره بالسيف ورماه بالشرك، قلت: يا نبيَّ الله! أيُّهما أولى بالشرك: الرامي أو المرمي؟ قال: بل الرامي

"Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpa kalian adalah orang yang membaca Al-Qur'an, yaitu ketika telah terlihat cahaya dalam dirinya dan menjadi benteng bagi Islam, ia pun berlepas diri dari Al Qur'an dan membuangnya di belakang punggungnya. Lalu ia berusaha memerangi tetangganya dengan pedang dan ia menuduh tetangganya itu telah syirik. Aku (Hudzaifah) berkata: 'Wahai Nabi Allah, (dalam keadaan ini) siapakah yang berbuat syirik, apakah yang menuduh atau yang tertuduh?'. Beliau bersabda: 'yang menuduh'" (HR. Al-Bukhari dalam At-Tarikh, Abu Ya'la, Ibnu Hibban dan Al-Bazzar, lihat Silsilah Ash Shahihah karya Al-Albani no. 3201).

Ketahuilah daulah al-Baghdadi ini adalah tipuan iblis, muncul dipenghujung fase mulkan jabbriyah , sebelum masuknya fase khilafah ala minhaji nubuwwah. Jadi banyak kaum muslimin yang terjebak, terjerumus kepada tipuan iblis ini, terutama anak-anak muda, orang-orang jahil dan kaum takfirinya.

Kira-kira delapan sifat/kriteria secara bersatu terkumpul pada mereka, tidak terkumpul pada selain mereka. Semua kelompok selain mereka (ISIS) paling tidak mereka tidak memiliki (mendirikan) negara, tidak terkecuali Taliban, mereka tidak merangkum seluruh sifat tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa ilmu/informasi tentang berbagai peristiwa masa depan tidak seluruhnya batil/palsu, dan tidak harus disyaratkan keshahihan sanad selama bukti peristiwanya di pentas kejadian riil, dan terkumpul secara lengkap pada ISIS.

Semua keterangan yang kami berikan adalah untuk menunjukkan bahwa ISIS/DA'ESY dan yang sebangsanyalah lah yang dimaksud Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam sebagai khawarij di zaman kini. Tidak ada yang lain. Insya Allah. (*/arrahmah.com)

KPK tetapkan Budi Gunawan tersangka korupsi

Posted: 13 Jan 2015 01:49 AM PST

Budi Gunawan di hadapan media massa .TEMPO/Dhemas Reviyanto

JAKARTA (Arrahmah.com) - KPK menetapkan calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Jokowi yakni Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut. Menurut KPK, Budi dijerat atas kasus kepemilikan rekening yang mencurigakan.

"Komjen BG tersangka kasus tipikor (tindak pidana korupsi) saat menduduki Kepala Biro Pembinaan Karier (Polri)," kata Ketua KPK Abraham Samad dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015, tulis Tempo.

Menurut Samad, KPK melakukan penyelidikan sejak Juli 2014. Budi diduga melanggar Pasal 12a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11, atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

"KPK telah melakukan penyidikan setengah tahun lebih terhadap transaksi mencurigakan (Budi)," ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Kepolisian ataupun Budi Gunawan.

Rekening gendut

Budi Gunawan sempat tersangkut dugaan rekening gendut. Pada Juni 2010, majalah Tempo menulis laporan kekayaan Budi yang mencapai Rp 4,6 miliar pada 19 Agustus 2008.

Budi diduga melakukan transaksi dalam jumlah besar, tak sesuai dengan profilnya. Bersama anaknya, Budi disebutkan telah membuka rekening dan menyetor masing-masing Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.

Dia terakhir kali menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 26 Juli 2013 nilainya mencapai Rp 22,6 miliar. Adapun laporan harga kekayaan Budi Gunawan sebelumnya pada 19 Agustus 2008 sebesar Rp 4,6 miliar.

Dalam laporan terbaru, harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan tercatat bernilai Rp 21,5 miliar. Padahal pada laporan yang lalu hanya sekitar Rp 2,7 miliar. Adapun harta bergerak milik Budi Gunawan sekitar Rp 475 juta yang terdiri atas dua unit mobil Mitsubishi Pajero dan Nissan Juke.

Selain rekening gendut Budi Gunawan juga membuat heboh dengan pertemuannya dengan politisi senior PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan saat kampanye Pilpres Juni 2014 lalu.(azm/arrahmah.com)

Mujahidin Jabhah Nushrah keluarkan ancaman terhadap tentara Libanon setelah serangan di penjara Roumieh

Posted: 12 Jan 2015 10:40 PM PST

Mujahidin Jabhah Nushrah mengeluarkan foto ancaman terbaru setelah tentara Libanon menyerang penjara Roumieh

BEIRUT (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah pada Senin (12/1/2015) mengeluarkan ancaman baru untuk tentara dan polisi yang berada dalam tawanan mereka setelah serangan terhadap sebuah penjara terkenal di Libanon.

Sebagai tanggapan, keluarga para tawanan memblokir jalan utama di Beirut. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (12/1), keluarga tawanan mengatakan bahwa "masalah saat ini adalah dengan pemerintah dan bukan dengan para penculik".
Keluarga mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab karena telah mengganggu pelepasan tentara dan polisi yang berada dalam tahanan Jabhah Nushrah. Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa keluarga tawanan akan meningkatkan protes jika
ancaman terhadap sandera ditingkatkan, seperti dilaporkan Zaman Alwasl.

Respon keluarga tawanan muncul setelah sebuah akun Twitter yang berafiliasi dengan Jabhah Nushrah memperlihatkan 12 tawanan dengan tangan mereka terikat dan berbaris dalam satu baris, berbaring di atas salju. Lima pejuang Jabhah Nushrah
berpakaian hitam berdiri di belakang mereka dengan senapan yang mengarah ke arah para tawanan.

"Siapa yang akan membayar harga?" Tulis keterangan foto. Slogan yang sama telah digunakan untuk mengancam para sandera sebelum membunuh dua tawanan pada kesempatan sebelumnya.

Dalam posting selanjutnya, Jabhah Nushrah menampilkan enam foto close-up dari luka peluru yang mengerikan. Foto tersebut adalah foto para tahanan Roumieh setelah serangan tentara Libanon, para tentara menembaki beberapa tahanan dalam penyerangan di penjara tersebut, lansir Zaman Alwasl.

Tentara Libanon menyerang Blok B di penjara Roumieh setelah mereka menuduh para tahanan di sana terkait dengan serangan bom di Tripoli pada pekan lalu.

Blok B di penjara Roumieh menjadi rumah bagi sekitar 900 tahanan termasuk lebih dari 300 yang dicap sebagai "teroris" oleh Libanon.

Beberapa jam sebelumnya, Mujahidin Jabhah Nushrah menerbitkan ancaman untuk membunuh tawanan dalam menanggapi serangan tentara Libanon di penjara Roumieh.

"Sebagai akibat dari memburuknya keamanan di Libanon, Anda akan mendengar kejutan mengenai nasib tahanan yang kami miliki," ujar pernyataan Jabhah Nushrah dalam salah satu akun Twitter mereka seperti dilansir Al Jazeera.(haninmazaya/arrahmah.com)

Belum kapok juga, Charlie Hebdo kembali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad

Posted: 12 Jan 2015 09:30 PM PST

charliebodoh

PARIS (Arrahmah.com) - Hampir satu pekan setelah mendapatkan serangan yang menewaskan 12 orang jajarannya, majalah satir Perancis yang kerap menghina Islam, Charlie Hebdo, malah kembali akan menerbitkan edisi terbaru mereka dengan sampul bergambar karikatur Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, lansir BBC pada Senin (12/1/2015).

Sampul majalah itu menunjukkan karikatur "Nabi" tengah memegang poster bertuliskan "Saya Charlie", di bawah kalimat "Semua dimaafkan".

Pengacara majalah itu, Richard Malka, mengklaim kepada radio Perancis sebelumnya bahwa penting bagi mereka untuk menunjukkan bahwa staf Charlie Hebdo tidak akan menyerah kepada para "ekstremis".

Tiga juta eksemplar edisi Rabu majalah itu sedang dicetak. Biasanya hanya 60.000 eksemplar yang mereka terbitkan setiap pekan.

Pada Rabu (7/1) lalu, sebuah aksi bersenjata terjadi di kantor pusat majalah Charlie Hebdo, menyebabkan 12 orang tewas. Dalam aksinya, para pelaku serangan dilaporkan menyisir kantor majalah itu dan menyebut beberapa nama, mengabaikan orang-orang yang namanya tidak ada dalam daftar, dan menewaskan mereka yang namanya ada dalam daftar.

Salah satu orang yang masuk dalam daftar dan tewas adalah Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi dan kartunis majalah anti-Islam itu. Selama ini Charbonnier telah hidup di bawah perlindungan polisi karena telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan atas dirinya akibat ulahnya yang seakan tak pernah kapok menghina Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Lima kartunis "papan atas" Charlie Hebdo lainnya juga turut tewas dalam serangan itu. Charbonnier, yang dikenal dengan panggilan Charb, bersama jajarannya tewas di markas majalah Charlie Hebdo, di mana mereka mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.

24820ECF00000578-2901670-Six_of_the_Charlie_Hebdo_journalists_and_staff_members_killed_in-m-111_14207262370781

Enam jurnalis Charlie Hebdo penghina Islam yang tewas dalam serangan

247BC51E00000578-2900259-Faces_of_the_victims_-m-149_1420647260198

Di antara mereka yang tewas adalah (kiri ke kanan) wakil pemimpin redaksi Charlie Hebdo, Bernard Maris dan kartunis Georges Wolinski, Jean Cabut, alias Cabu, Stephane Charbonnier -yang juga pemimpin redaksi-, dan Bernard Verlhac, yang juga dikenal sebagai Tignous

Saksi mengatakan selama melancarkan serangan, pelaku menyatakan bahwa mereka berasal dari Al-Qaeda Yaman dan bahwa operasi itu dilancarkan untuk membalas penghinaan majalah [Charlie Hebdo] terhadap Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Sementara itu, slogan "Je suis Charlie" atau "Saya Charlie" secara luas telah digunakan para pendukung Charlie Hebdo setelah serangan itu.

Malka mengatakan kepada radio France Info: "Kami tidak akan menyerah. Semangat "Je suis Charlie" berarti hak untuk menghujat.

Edisi terbaru akan dibuat "hanya oleh orang-orang dari Charlie Hebdo", kata direktur keuangan Charlie Hebdo, Eric Portheault, kepada kantor berita AFP. Sementara kontribusi dari kartunis lainnya ditolak.

Seakan tak kapok dan menantang umat Islam pembela Nabi, jajaran Charlie Hebdo yang tak dibunuh dalam serangan itu meneruskan pekerjaan mereka dengan kembali menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Kini mereka bekerja di kantor Liberation.

Padahal serangan terhadap Charlie Hebdo bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kantor majalah satir di Paris itu juga pernah dibom pada tahun 2011 setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.

(banan/arrahmah.com)

Petinggi Al-Qaeda: Operasi Charlie Hebdo konsekuensi Barat menghina kesucian Islam

Posted: 12 Jan 2015 09:00 PM PST

247A066200000578-0-image-a-19_1420656282632

(Arrahmah.com) - Pada Jum'at (9/1/2015), Said (34) dan Cherif Kouachi (32) dua pelaku serangan di Charlie Hebdo, kantor majalah satir Perancis yang kerap menghina Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, akhirnya terbunuh setelah melakukan perlawanan maksimal terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka di sebuah pabrik percetakan di luar Paris.

Dua bersaudara itu terbunuh tanpa menewaskan seorang sandera pun pada hari ketiga pelarian mereka sejak melancarkan serangan yang menewaskan 12 orang pada Rabu (7/1). Sebelum terbunuh, di tengah pengepungan, Cherif Kouachi sempat berbicara melalui telepon kepada jaringan televisi Perancis, di mana dia mengaku bahwa dirinya dikirim oleh Al Qaeda Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).

Beberapa menit setelah pengepungan di pabrik percetakan itu berakhir, polisi meneruskan pengepungan kedua di sebuah supermarket di bagian timur Paris di mana empat sandera tewas bersama dengan pelaku, Amedy Coulibaly (32). Coulibaly diburu polisi karena sehari sebelumnya, Kamis (8/1), dilaporkan telah membunuh seorang perwira polisi bersama dengan seorang wanita, Hayat Boumeddiene (26), yang hingga kini masih buron.

Sejumlah media dalam laporannya mengaitkan Coulibaly dengan Kouachi bersaudara dan serangan yang kakak beradik itu lakukan di Charlie Hebdo. Sebelum terbunuh, Coulibaly dilaporkan sempat mengklaim dirinya setia kepada kelompok Islamic State (IS) dan mengatakan ingin membela Palestina serta menargetkan Yahudi. Namun demikian, sejauh ini belum ada kejelasan mengenai hubungan antara Coulibaly dengan serangan di Charlie Hebdo.

Sementara itu pada hari yang sama, Jum'at (9/1), Bakhsaruf Al-Danqulah, salah seorang petinggi AQAP yang aktif di Twitter, menyampaikan serangkaian tweet yang menyatakan keterlibatan AQAP di balik serangan di kantor Charlie Hebdo di Paris, di mana dia mengakhiri tweet-nya dengan seruan kepada umat Islam untuk menerjemahkan dan menyebarkannya.

Dalam kultwit ini, beliau menegaskan peringatan Al-Qaeda kepada Barat akan konsekuensi dan akibat dari menghina kesucian Islam. Berikut terjemahan pernyataan lengkapnya:

  1. Banyak orang bertanya tentang hubungan antara Al-Qaeda dan mereka yang melancarkan serangan Charlie Hebdo. [Kami sampaikan] hubungan [antara keduanya] adalah hubungan langsung dan operasi tersebut diawasi oleh AQAP.
  2. Operasi ini diarahkan oleh pimpinan AQAP. Dan mereka memilih target-target tersebut dengan niat untuk membalas penghinaan terhadap Nabi Shalallahu alaihi wa sallam.
  3. Dan di Perancis khususnya [serangan ini dilakukan] karena peran Perancis yang terang-terangan dalam perang melawan Islam dan umat yang tertindas.
  4. Operasi ini merupakan implementasi dari ancaman Syaikh Usamah bin Ladin (rahimahullah) di mana beliau memperingatkan Barat akan konsekuensi jangka panjang atas penghinaan terhadap kesucian umat Islam.
  5. Dia mengatakan dalam pesannya kepada Barat: "Jika kalian tidak membatasi kebebasan berbicara kalian, maka lapangkanlah dada kalian untuk menerima tindakan kami."
  6. Tandzim [Al-Qaeda] menunda pelaksanaan operasi untuk alasan keamanan para penyerang. Dan operasi ini memiliki sejumlah pesan untuk seluruh negara-negara Barat.
  7. Melanggar kesucian Islam dan melindungi orang-orang yang mengejek mereka akan menanggung harga yang sangat mahal. Dan konsekuensinya akan berat dan mengerikan.
  8. Kejahatan negara-negara Barat terutama Amerika, Inggris dan Perancis akan menjadi bumerang di dalam wilayah mereka sendiri.
  9. Kebijakan menyerang musuh dari jauh, yang masih tetap dipertahankan oleh Al-Qaeda di bawah kepemimpinan [Syaikh Aiman] Az-Zhawahiri, akan terus berlanjut untuk merealisasi tujuan-tujuannya, sampai Barat mundur kembali ke negaranya masing-masing.
  10. Kebijakan propaganda media Mujahidin Al-Qaeda, teutama majalah Inspire, telah membuahkan hasil yang luar biasa dalam mendefinisikan tujuan-tujuan dan mobilisasi potensinya.
  11. Salah seorang penulis [Inspire] menempatkan nama dan fotonya [yaitu nama dan foto redaktur Charlie Hebdo] sebagai target hidup atau mati bagi para Mujahidin, maka negara-negara Barat harus menghadapi konsekuensi dan kehancurannya, dengan kuasa Allah.

(banan/arrahmah.com)

Penyerangan Charlie Hebdo, Ustadz Abu Jibril: Mukmin Mujahid paling ditakuti orang kafir

Posted: 12 Jan 2015 08:33 PM PST

Ustadz Abu Muhammad  Jibril

JAKARTA (Arrahmah.com) - Sejumlah pandangan pro kontra mewarnai penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. Yang setuju merasa lega, hukum Allah telah ditegakkan. Lega para penghujat Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam yang nota bene adalah penghina Islam juga itu telah menerima ganjaran yang seharusnya mereka terima. Sementara mereka yang mengecam intinya adalah bahwa penyerangan ini adalah tindakan biadab.

Padahal Charlie Hebdo dengan bebasnya berulang kali menampilkan karikatur satir menghina Islam, dengan anggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah semata wujud dari kebebasan berekspresi dan berpendapat. Kebebasan yang pada kenyataannya malah menghina keyakinan suci umat Islam. Seakan, umat Islam tidak diperbolehkan mengekspresikan rasa marahnya, pun ketika Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam dihina. Sementara yang memiliki hak untuk mengekspresikan rasa marah hanyalah Barat.

Namun sejatinya, semua kecaman tak lebih hanya menggambarkan perilaku orang-orang kafir yang senantiasa menggunakan standar ganda. Lihat fakta dan datanya, di satu sisi mata dan mulut mereka berteriak keras memberikan kecaman atas penyerangan Charlie Hebdo, di saat yang bersamaan mereka menutup mata, telinga, dan mulutnya atas penyerangan Amerika terhadap anak-anak, masyarakat sipil dan perempuan dan di Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Palestina yang hingga saat ini masih terus berlanjut dan telah menghilangkan jutaan nyawa umat Islam. Belum lagi kebiadaban rezim syiah Bashar Assad terhadap kaum Muslimin yang telah membunuh ratusan ribu jiwa.

Terkait, Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman mempertanyakan sikap sebagian dari kalangan umat Islam yang menghina aksi umat Islam yang membunuh para penghina agama Allah dan penghina Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam.

"Mengapa mereka malah menghina orang Islam dan membela orang kafir?" tanya Wakil Amir Majelis Mujahidin ini.

Ustadz Abu Jibril juga mempertanyakan sikap para pemimpin dunia bersama konon 3,7 juta warga yang melakukan aksi solidaritas untuk matinya 12 orang, sementara bungkam terhadap pembunuhan massal terhadap kaum Muslimin di negeri-negeri Muslim.

"Pertanyaannya kenapa pembaintaian kaum muslimin di Irak, Suriah, dan negeri-negeri Muslim, para peminpin dunia ini tidak tampil, kemana mereka?"

Berbicara via telepon kepada arrahmah.com Selasa pagi, dia menjelaskan bahwa penyerangan terhadap kantor majalah penghina Islam itu adalah bentuk pelaksanaan syariat Allah yang telah baku dan tidak akan berubah selamanya karena suatu hal atau kondisi.

Penyerangan yang diajungi jempol oleh kalangan mukmin mujahid ini juga dinilai oleh Ustadz Abu Jibril sebagai menggentarkan orang-orang kafir.

"Goncang, ketakutan mereka bertambah. Yang paling ditkuti oleh orang kafir adalah mukmin mujahid," tukasnya.

Lantas Ustadz Abu Jibril menyitir sebuah firman Allah untuk sama-sama direnungi dan diamalkan, bahwa orang kafir dan munafik lebih takut kepada orang mukmin dibanding kepada Allah. Ini ditegaskan Allah dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 13.

"Wahai kaum mukmin kalian lebih ditakuti oleh orang-orang munafik daripada Allah. Demikian itu karena orang-orang munafik adalah orangorang yang tidak memahami beratnya azab Allah."

Bagi mereka yang masih meragukan akan bolehnya berntindak individu untuk membunuh para penghina Nabi yang juga notabene mereka penghina Islam, Ustadz mempersilahkan membaca riwayat berikut ini

Dalam kitab Bulughul Maram dan syarahnya, Subulus Salam pada bab qitalul jani wa qotlul murtad dikemukakan hadits riwayat Abu Dawud dan An-Nasaai, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud no 3665,

حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ أَعْمَى كَانَتْ لَهُ أُمُّ وَلَدٍ تَشْتُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقَعُ فِيهِ فَيَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَيَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ قَالَ فَلَمَّا كَانَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ جَعَلَتْ تَقَعُ فِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَشْتُمُهُ فَأَخَذَ الْمِغْوَلَ فَوَضَعَهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأَ عَلَيْهَا فَقَتَلَهَا فَوَقَعَ بَيْنَ رِجْلَيْهَا طِفْلٌ فَلَطَّخَتْ مَا هُنَاكَ بِالدَّمِ فَلَمَّا أَصْبَحَ ذُكِرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلًا فَعَلَ مَا فَعَلَ لِي عَلَيْهِ حَقٌّ إِلَّا قَامَ فَقَامَ الْأَعْمَى يَتَخَطَّى النَّاسَ وَهُوَ يَتَزَلْزَلُ حَتَّى قَعَدَ بَيْنَ يَدَيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا صَاحِبُهَا كَانَتْ تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ فَأَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَأَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ وَلِي مِنْهَا ابْنَانِ مِثْلُ اللُّؤْلُؤَتَيْنِ وَكَانَتْ بِي رَفِيقَةً فَلَمَّا كَانَ الْبَارِحَةَ جَعَلَتْ تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ فَأَخَذْتُ الْمِغْوَلَ فَوَضَعْتُهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأْتُ عَلَيْهَا حَتَّى قَتَلْتُهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا اشْهَدُوا أَنَّ دَمَهَا هَدَرٌ *. (أبو داود).

Dari Ibnu 'Abbaas : Bahwasannya ada seorang laki-laki buta yang mempunyai ummu walad (budak wanita yang melahirkan anak dari tuannya) yang biasa mencaci Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan merendahkannya. Laki-laki tersebut telah mencegahnya, namun ia (ummu walad) tidak mau berhenti. Laki-laki itu juga telah melarangnya, namun tetap saja tidak mau. Hingga pada satu malam, ummu walad itu kembali mencaci dan merendahkan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Laki-laki itu lalu mengambil pedang dan meletakkan di perut budaknya, dan kemudian ia menekannya hingga membunuhnya. Akibatnya, keluarlah dua orang janin dari antara kedua kakinya. Darahnya menodai tempat tidurnya. Di pagi harinya, peristiwa itu disebutkan kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan orang-orang dan bersabda : "Aku bersumpah dengan nama Allah agar laki-laki yang melakukan perbuatan itu berdiri sekarang juga di hadapanku". Lalu, laki-laki buta itu berdiri dan berjalan melewati orang-orang dengan gemetar hingga kemudian duduk di hadapan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Ia berkata : "Wahai Rasulullah, akulah pembunuhnya. Wanita itu biasa mencaci dan merendahkanmu. Aku sudah mencegahnya, namun ia tidak mau berhenti. Dan aku pun telah melarangnya, namun tetap saja tidak mau. Aku mempunyai anak darinya yang sangat cantik laksana dua buah mutiara. Wanita itu adalah teman hidupku. Namun kemarin, ia kembali mencaci dan merendahkanmu. Kemudian aku pun mengambil pedang lalu aku letakkan di perutnya dan aku tekan hingga aku membunuhnya". Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Saksikanlah bahwa darah wanita itu hadar / sia-sia" [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4361, An-Nasaa'iy no. 4070, dan yang lainnya; shahih].

Penjelasan darahnya itu hadar, maksudnya darah perempuan yang mencaci Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu sia-sia, tak boleh ada balasan atas pembunuhnya dan tak boleh dikenakan diyat/ tebusan darah. Jadi darahnya halal alias halal dibunuh.

Akhirnya Ustadz Abu Jibril menekankan pentingnya umat Islam bersatu padu saling tolong untuk izzul Islam wal Muslimin, sembari mengutip ayat Al Quran Surah Al Anfal ayat 73

"Orang-orang kafir satu dengan lainnya saling tolong menolong. Wahai kaum mukmin, jika kalian satu dengan lainnya tidak saling tolong menolong, maka akan muncul kekacauan dalam barisan kalian dan kerusakan yang besar di muka bumi." (azm/arrahmah.com)

Sebanyak 10.000 Yahudi Perancis akan pindah ke "Israel" tahun ini

Posted: 12 Jan 2015 08:00 PM PST

netanyahu 6

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Sekitar 10.000 orang Yahudi Perancis diharapkan akan bermigrasi ke "Israel" tahun ini, perkiraan pemerintah mengungkapkan, sebagaimana dilansir oleh Middle East Monitor (MEMO), Senin (12/1/2015).

Angka-angka tersebut diungkapkan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahnya bermaksud untuk menarik lebih banyak orang-orang Yahudi dari Eropa yang "menghadapi manifestasi mengerikan anti-Semitisme".

Menurut Departemen Imigrasi dan Penyerapan Tenaga Kerja, serangan baru-baru ini di Paris yang menyebabkan kematian sejumlah orang Yahudi, telah mengguncang komunitas Yahudi di Perancis dan ini akan mendorong lebih banyak orang-orang Yahudi untuk pindah ke pemukiman.

Data resmi yang diterbitkan oleh Kantor Perdana Menteri pada tanggal 23 Desember tahun lalu menunjukkan bahwa sebanyak 23.000 pendatang baru beremigrasi ke "Israel" dan wilayah yang didudukinya pada tahun 2014, meningkat 36 persen dibandingkan dengan 2013.

Dalam laporan tertulis Kantor Perdana Menteri mengatakan: "6.655 orang dari kalangan imigran berasal dari Perancis pada tahun 2014 dibandingkan dengan 3293 pada tahun 2013."

Netanyahu juga mengumumkan bahwa pejabat menteri khusus akan dibentuk pekan ini dengan tujuan meningkatkan imigrasi ke "Israel" dari Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.

Badan Yahudi mempublikasikan di situsnya bahwa ada sekitar 1,5 juta orang Yahudi di Eropa, termasuk sekitar 600.000 orang yang tinggal di Perancis.

(ameera/arrahmah.com)

Guru besar UIN bandung: Demokrasi banyak tidak beresnya

Posted: 12 Jan 2015 07:32 PM PST

Acara Halqah Intelektual Muslim (HIM)  Sabtu (10/1/2015)

BANDUNG (Arrahmah.com) - DPD II HTI Kota Bandung menyelenggarakan Halqah Intelektual Muslim (HIM) pada Sabtu (10/1/2015) dengan tema "Demokrasi EskporAmerika Paling Mematikan" yang diadaptasi dari buku America's Deadliest Export Democracykarya William Blum. Acara yang dihadiri sekitar 45 orang intelektual muslim tersebut bertempat di Aula ICMI Jabar Jl. Cikutra No. 276 D Bandung.

Acara tersebut diawali keynote speech oleh Prof. Dr. H. Moh.Najib, M.Ag sebagai Ketua ICMI Orwil Jabar yang juga Guru Besar UIN Bandung. Beliau menjelaskan secara umum tentang isi buku yang ditulisoleh William Blum. Menurutnya, AmerikaSerikat (AS) sebagai pengekspor demokrasi ke berbagai wilayah di dunia sebenarnya tidak serius menegakan demokrasi termasuk di dalam negeranya sendiri. "Buktinya, AS banyak menggulingkan pemimpin negara yang padahal dipilih secara demokratis, banyak terlibat dalam pembunuhan pemimpin negara yang terkategori demokratis, dan mendukung pemimpin negara meskipun negaranya tiran" tandasnya. Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu mencontohkan misalnyaAS dansekutunya bersikerasmengembargo Iran sekaligus melakukan seranganmiliter, tetapi bukti-bukti yang menunjukan adanya pembuatansenjatanuklirtidakada. "Persoalan sebenarnya adalah berkaitan dengan kepentingan korporasi kapitalis," kembali dia menegaskan.

Penjelasan tersebut dipertegas oleh Luthfi Afandi, M.H. (Humas HTI Jabar) sebagai narasumber sekaligus pembedah buku Blum. Lutfi menyitir tulisanStiglitz di Vanity Fair yang telah banyak menginspirasi gerakan yang meluas hingga ke Eropa dan Australia yakni "Of the 1%, by the 1%, for the 1%. Dalam tulisannya, Stiglitz mengatakan bahwa di AS hanya 1% elit yang menguasai tak kurang dari 40% kekayaan Negara Amerika.

Presiden Abraham Lincoln (1860-1865) mengatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan "from the people, by the people, and for the people", namun 11 tahun setelah Lincoln meninggal dunia, Presiden AS Rutherford B. Hayes (1876) mengatakan kondisi di AS saat ini adalah "from company, by company, and for company".

Amerika pun menurut Blum tidak peduli dengan apa yang disebut dengan "demokrasi", sesering apapun Presiden Amerika menggunakan kata tersebut setiap kali membuka mulutnya. Karena menurut Blum justru Amerika telah mencoba menggulingkan lebih dari 50 pemerintahan yang kebanyakan dipilih secara demokratis dan secara keji melakukan campur tangan dalam pemilihan umum yang demokratis di setidaknya 30 negara," terangnya menguraikan pendapat Blum.

Luthfi juga menegaskan khusus mengenai Indonesia, bahwa dalam aspek militer, Indonesia benar-benar dibawah kontrol Amerika.

Di akhir penjelasannya, Luthfi menegaskan bahwa demokrasi adalah system ideology dan konsep pemerintahan bukan sekedar prosedural. Beberapa ciri demkrasi menurutnya adalah demokrasi adalah sistem ciptaan akal manusia bukan berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala ; demokrasi lahir dari aqidah sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan/negara); demokrasi dibangun diatas dua pemikiran mendasar, yaitu kedaulatan di tangan rakyat dan rakyat berkedudukan sebagai sumber kekuasaan; demokrasi merupakan pemerintahan mayoritas; dan demokrasi mengharuskan terealisirnya kebebasan mutlak dalam hal freedom of religion, freedom of speech, freedom of ownership, dan personal freedom.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIBitu berjalan dengan hangat karena terjadi diskusi yang alot sebagai bentuk rasa penasaran dari para peserta. Para peserta antusias menyimak materi, bahkan beberapa peserta memberikan pendapatnya kepada narasumber.

Menutup acara, Guru Besar Ilmu Hadits itu menegaskan bahwa apa yang dilakukan Hizbut Tahrir dalam mengupas kebobrokan demokrasi adalah hal yang positif."Secara fakta memang demokrasi banyak tidak beresnya," ungkapnya.

Dia juga mengatakan perlu untuk mengadakan kegiatan yang sama agar para intelektual memahami sistem Khilafah, sehingga dapat memahami bagaimana penerapan sistem Khilafah. Menurutnya, sistem Khiafah adalah "syir'ah" dan "minhaj"atau sistem pemerintahan yang diwariskan oleh Rasulullah Saw. Menurutnya, "setiap umat memiliki syir'ah dan minhaj yang berbeda. (azm/infokom/arrahmah.com)

Dibalik laju perusakan Islam di Indonesia

Posted: 12 Jan 2015 07:00 PM PST

Pemurtadan

(Arrahmah.com) - Umat Islam Indonesia Sangat Perlu Para Da'i Penyelamat Aqidah. Laju kerusakan aqidah di Indonesia lebih cepat dibanding perbaikannya. Di antara faktornya ada dua:

Pertama, cara memahami Islam di pesantren-pesantren dan masyarakat umum dipotong di tengah jalan, agar tidak sampai pada merujuk kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Caranya, agar cukup dilihat para tokoh agama melakukan atau tidak. Ketika mereka melakukan, berarti itulah agama. Padahal, aneka bid'ah, bahkan kesesatan, yang kemungkinan sampai tingkat syirk akbar dilakukan oleh para tokoh agama. Akibatnya, laju kesesatan lebih cepat dan berkembang dibanding da'wah shahihah, apalagi da'wah yang membendung kesesatan.

Kedua, cara memahami Islam di tingkat perguruan tinggi yang berlabel Islam dialihkan dari merujuk kepada dalil menjadi merujuk kepada fenomena sosial. Pemahaman ini mengikuti Kristen dengan memahami agama pakai metode sosiologi agama. Padahal sosiologi agama itu sendiri pelopornya yang terkemuka Émile Durkheim (Paris, France April 15, 1858 – November 15, 1917) menganggap agama itu hanya gejala sosial, dan yang namanya Tuhan itu hanya ada bagi yang menganggapnya ada. Sehingga, dari metode itu, apapun yang menggejala di masyarakat itulah agama, dan semuanya sah-sah saja. Sehingga antara yang kafir dengan yang mu'min tidak ada bedanya. Hingga arah Pendidikan tinggi Islam di Indonesia untuk menghasilkan manusia-manusia yang pemahaman Islamnya terbalik.

Seharusnya makin dididik itu makin mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil, namun sebaliknya justru menyamakan antara yang mukmin dengan yang kafir. Lebih dari itu justru menjadi pembelaIa orang kafir yang merusak Islam. Contohnya Azyumardi Azra dari UIN Jakarta sangat membela Ahmadiyah ciptaan nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad. Dia tidak sayang terhadap Umat Islam yang dimurtadkan oleh Ahmadiyah, tapi justru lebih sayang kepada Ahmadiyah yang merusak itu. Itulah perusakan Islam yang sebenar-benarnya, bahkan lebih dahsyat dibanding pembunuhan fisik, karena yang dibunuh adalah imannya diganti dengan kemusyrikan baru yang disebut pluralisme agama dan ditingkatkan jadi multikulturalisme. Itulah yang sejatinya pemurtadan, bahkan secara sistematis lewat pendididkan tinggi Islam. Makanya sampai ditulis buku "Ada Pemurtadan di IAIN" (Hartono Ahmad Jaiz, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta), maksudnya adalah perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Pemurtadan itu menurut Al-Qur'an adalah lebih dahsyat bahayanya dibanding pembunuhan fisik. Karena kalau seseorang itu yang dibunuh badannya, sedang hatinya masih beriman (bertauhid), maka insya Allah masuk surga. Tetapi kalau yang dibunuh itu imannya, dari Tauhid diganti dengan kemusyrikan atau kekafiran, maka masuk kubur sudah kosong iman tauhidnya berganti dengan kemusyrikan/ kekafiran; maka masuk neraka selama lamanya. Hingga ditegaskan dalam Al-Qur'an:

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/191]

dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. (QS Al-Baqarah: 191)

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/217]

Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. (QS Al-Baqarah: 217).

Arti fitnah dalam ayat ini adalah pemusyrikan, yaitu mengembalikan orang mu'min kepada kemusyrikan. Itu dijelaskan oleh Imam At-Thabari dalam tafsirnya:

عن مجاهد في قول الله:"والفتنة أشدُّ من القتل" قال: ارتداد المؤمن إلى الوَثن أشدُّ عليه من القتل. –تفسير الطبري – (ج 3 / ص 565)

Dari Mujahid mengenai firman Allah وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ia berkata: mengembalikan (memurtadkan) orang mu'min kepada berhala itu lebih besar bahayanya atasnya daripada pembunuhan. (Tafsir At-Thabari juz 3 halaman 565).

Itulah betapa dahsyatnya pemusyrikan yang kini justru digalakkan secara intensip dan sistematis, masih pula ditemani secara mesra oleh mereka yang tidak menyayangi iman Umat Islam. Relakah generasi Muslim yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia bahkan merupakan penduduk yang jumlah Muslimnya terbesar di dunia ini dibunuhi imannya secara sistematis?

Dengan digalakkannya dua metode pemahaman Islam yang sebenarnya sangat merusak Islam lewat jalur masyarakat umum di satu sisi, dan jalur perguruan tinggi Islam di sisi yang lain, berarti perusakan aqidah Islam dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.

Di samping itu masih pula ditambah dengan pengaruh gencarnya propaganda syiah dari Iran ke Indonesia, juga aneka faham liberal yang tidak sesuai dengan Islam. Sehingga, aqidah Umat Islam Indonesia benar-benar perlu diselamatkan.

Dari sinilah kita menyadari betapa pentingnya untuk mempersiapkan kader-kader mahasiswa yang lurus ilmunya dan teguh agamanya untuk menjadi barisan terdepan dalam menghadapi bahaya perusakan aqidah yang dilancarkan secara massif di Indonesia.

Jakarta, 13 Rabi'ul Awwal 1436H/ 4 Januari 2015

Penulis buku-buku Islam di Jakarta

Hartono Ahmad Jaiz

(*/arrahmah.com)