Arrahmah.Com |
- Lagi, hotel mewah jadi target serangan di Somalia, 13 orang tewas
- Inilah Pedoman Jihad dan Dakwah Kaum Muslimin
- Komentar Obama mendukung gay menuai kecaman di Kenya
- Basis strategis di Warduj dikuasai oleh Mujahidin IIA, 110 tentara boneka ditangkap
- Penelitian terbaru di Kanada akan mengungkapkan mengapa warga Kanada banyak yang memeluk Islam
- Sebanyak 600 ekspatriat memeluk Islam di Qatar
- Brigade Al-Qassam membuka kamp musim panas untuk memberikan pelatihan tempur dasar kepada pemuda Palestina
- "Israel" bersiap untuk meratakan desa Susiya di Tepi Barat
- SNH: Perda Tolikara yang memuat pelarangan pendirian rumah ibadah selain GIDI harus dibatalkan
- Pengadilan Suriah menjatuhi hukuman mati terhadap host TV Al Jazeera
Lagi, hotel mewah jadi target serangan di Somalia, 13 orang tewas Posted: 26 Jul 2015 04:14 PM PDT MOGADISHU (Arrahmah.com) - Sedikitnya 13 orang tewas pada Ahad (26/7/2015) ketika Mujahidin Asy-Syabaab melancarkan serangan bom mobil di pintu gerbang sebuah hotel, ujar polisi dan pernyataan kelompok tersebut. Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa darah dan potongan tubuh berserakan di sekitar lokasi ledakan yang menargetkan hotel Jazeera. Puing-puing dari empat mobil yang terparkir di dekat lokasi ledakan juga memenuhi jalan. Asy-Syabaab yang mengaku berada di balik ledakan sering meluncurkan serangan bom dan serangan langsung menargetkan pasukan keamanan dan pejabat boneka Somalia yang didukung oleh Barat. "Ini merupakan respon terhadap serangan dan pemboman helikopter terhadap Asy-syabaab oleh AMISOM (Pasukan Uni Afrika-red) dan pemerintah Somalia," ujar Syaikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Asy-Syabaab mengatakan kepada Reuters. Pasukan teroris Uni Afrika dan Somalia tengah meluncurkan operasi militer terbaru memerangi Asy-Syabaab dan mengklaim telah berhasil merebut kota strategis yang sebelumnya dikuasai oleh Asy-Syabaab. Tak jarang dalam operasi militer mereka warga sipil yang tinggal di bawah kekuasaan Asy-Syabaab menjadi korban serangan tak pandang bulu. Pada Selasa (21/7), tentara Uni Afrika dilaporkan telah membunuh sedikitnya 24 warga sipil Somalia dan melukai 22 lainnya di kota Marka, Somalia selatan. Tentara yang mengendarai kendaraan lapis baja pergi ke lapangan olahraga dan mulai melepaskan tembakan ke arah anak-anak Somalia yang tengah bermain bola, membunuh sembilan anak dan melukai delapan lainnya, ujar sesepuh desa Haji Muse Mohamud kepada Al Jazeera melalui sambungan telepon pada Selasa (21/7). "Mereka kemudian pergi ke rumah-rumah di dekatnya dan menyeret orang-orang keluar dan menembak 17 orang. Mereka juga meninggalkan 14 orang lainnya terluka parah," lanjut keterangan Mohamud. Mohamud juga mengatakan bahwa tentara yang merupakan bagian dari misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) telah memperkosa dua perempuan. Hotel-hotel mewah di Mogadishu sering dijadikan tempat pertemuan para petinggi Somalia dan telah beberapa kali serangan terhadap hotel dilancarkan oleh Asy-Syabaab. Hotel Jazeera pernah menjadi target serangan sebelumnya. Menurut laporan Al Jazeera, hotel tersebut merupakan rumah bagi beberapa kedutaan. Ledakan pada Ahad (26/7) membuat gumpalan asap hitam mengepul di atas pesisir ibukota. Tembakan sporadis terdengar tak lama setelah serangan itu. Sebelumnya pada Sabtu (25/7), serangan Asy-Syabaab telah menewaskan seorang anggota parlemen dan pengawalnya dan seorang pejabat dari kantor perdana menteri dalam dua serangan terpisah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Inilah Pedoman Jihad dan Dakwah Kaum Muslimin Posted: 26 Jul 2015 03:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Perjuangan kaum Muslimin dalam membela dien dan umat Islam yang tertindas di berbagai belahan dunia meliputi dua aspek, yakni aspek militer dan aspek dakwah. Aspek militer menargetkan pemimpin kekafiran dunia dan sekutu-sekutu lokalnya yang berkuasa di negeri-negeri kaum Muslimin, sementara aspek dakwah memiliki tujuan memahamkan umat Islam tentang bahaya invasi salibis, menerangkan makna tauhid bahwasanya hanya Allah semata yang berhak menetapkan hukum, merealisasikan ukhuwah Islamiyah dan kesatuan negeri-negeri kaum Muslimin sebagai pengantar bagi tegaknya Khilafah Islamiyah 'ala Minhaj An-Nubuwah dengan izin Allah Ta'ala. Dalam menjalankan pejuangan ini, kaum Muslimin membutuhkan pedoman dan arahan dari aspek siyasah syar'iyah yang berusaha untuk menarik kemaslahatan-kemaslahatan dan menolak kerusakan-kerusakan. Tak dapat dipungkiri, melencengnya jalan perjuangan suatu kelompok yang mengklaim diri sebagai kelompok jihad tidak akan membawa manfaat bagi Islam, dan justru mendatangkan kerusakan-kerusakan yang semakin merugikan serta menghambat jalan jihad dan dakwah itu sendiri. Perjuangan ini diiringi usaha yang sangat serius secara terus-menerus untuk memunculkan dari dalam barisan gerakan-gerakan jihad kapabilitas ilmiah dan kapabilitas dakwah yang akan menjaga kelurusan perjalanan dan menyebar luaskan dakwah di tengah kaum muslimin. Jihad bukanlah tindakan menyerang musuh secara membabi buta tanpa memperhatikan dan mempedulikan kerugian yang justru akan menimpa kaum Muslimin akibat kecerobohan yang dilakukan. Jihad dalam Islam ialah memahami bahwa dalam melawan musuh, ada sejumlah aturan yang harus kita perhatikan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ï·º. Jihad tidaklah menyakiti orang tua, wanita, anak-anak, dan warga sipil yang tak mengangkat senjata, bahkan dalam barisan musuh. Jihad tidaklah menyerang rumah ibadah kaum lain yang tidak melakukan perlawanan terhadap Mujahidin. Jihad ialah memilah mana target serangan yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Jihad memiliki sejumlah aturan yang perlu dipahami, begitu pula dengan dakwah. Yayasan Media As-Sahab, bidang media Tanzhim Al-Qaeda Pusat, pada bulan Dzulqa'dah 1434 Hijriyah atau bertepatan dengan pekan ketiga September 2013 merilis tulisan Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Syaikh Aiman pun menjelaskan secara singkat dan padat arahan-arahan umum untuk gerakan jihad. Rilisan As-Sahab tersebut secara resmi dipublikasikan oleh Al-Fajr Media Center. Dalam pedoman jihad ini, Syaikh Aiman mendesak untuk menahan diri dalam menyerang kelompok Muslim yang "berbeda" maupun non-Muslim. Syaikh Aiman menyeru untuk menahan diri dalam memulai konflik di negara-negara di mana mujahidin mungkin bisa menemukan basis yang aman untuk menyampaikan gagasan-gagasan mereka. Dokumen pedoman jihad ini memaparkan strategi Al-Qaeda yang sudah jarang terlihat selama 12 tahun setelah serangan 11 September di Amerika Serikat. Dokumen ini juga menyampaikan tujuan-tujuan global di sejumlah wilayah kaum Musimin. Syaikh Aiman menyampaikan bahwa tujuan militer Al-Qaeda tetap untuk melemahkan Amerika Serikat dan "Israel". Selain itu, Syaikh juga menekankan pentingnya dakwah untuk menyebarkan gagasan-gagasan jihad. Beliau menyatakan bahwa menargetkan kepentingan-kepentingan Amerika tidaklah sama di setiap tempat. Al-Qaeda menjunjung pedoman ini sebagai strategi dan taktik perang agar tidak berlebihan menarik perhatian musuh dan untuk menghindari serangan besar musuh yang dapat merugikan sipil Muslim, karena perjuangan masih panjang, dan jihad membutuhkan basis yang aman. Berikut terjemahan pedoman jihad Al-Qaeda tersebut yang sebelumnya telah dipublikasikan Arrahmah.com pada 19 September 2013 lalu. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Yayasan Media As-Sahab "Arahan-arahan Umum untuk Perjuangan Jihad"Syaikh Aiman Az-Zhawahiri Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang "Arahan-arahan Umum untuk Perjuangan Jihad"Pertama: Mukadimah
*** Kedua: Arahan-arahan yang diperlukanDari mukadimah ini kami bisa mengajukan beberapa arahan berikut ini dari aspek siyasah syar'iyah yang berusaha untuk menarik kemaslahatan-kemaslahatan dan menolak kerusakan-kerusakan:
Kami meminta kepada ikhwan para Amir kelompok-kelompok yang tergabung dalam Tanzhim Al-Qaeda, juga kepada setiap orang yang mendukung kami dan bersimpati kepada kami, untuk menyebarluaskan arahan-arahan ini di tengah pengikutnya baik kalangan anggota maupun pimpinan, sebab hal ini bukanlah perkara rahasia, melainkan arahan-arahan umum dan siasat yang terbimbing. Tujuan kami dari arahan-arahan ini hanyalah merealisasikan maslahat-maslahat syariat dan menolak kerusakan-kerusakan [dalam fase gerakan jihad Islam saat ini] dengan ijtihad yang tidak menyelisihi hukum-hukum syariat dan dengan izin Allah sesuai dengan kaedah-kaedah syariat. Allah Ta'ala semata di balik semua tujuan dan Dia-lah Yang menunjukkan jalan. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Akhir dari seruan kami adalah segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Ditulis demi mencari ridha Allah Saudara kalian Saudara-saudara kalian pada (banan/muhibalmajdi/arrahmah.com) |
Komentar Obama mendukung gay menuai kecaman di Kenya Posted: 26 Jul 2015 02:00 AM PDT NAIROBI (Arrahmah.com) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuai kecaman dari masyarakat Kenya atas komentarnya yang mengatakan bahwa diksriminasi terhadap kaum gay seperti memperlakukan seseorang dengan berbeda karena ras. Komentar Obama itu disampaikan dalam kunjungannya ke Nairobi, pada Sabtu (25/7), sebagaimana dilansir oleh Reuters. Komentar Obama, yang ayahnya adalah orang Kenya, mengungkapkan tentang kesenjangan hak-hak gay antara negara-negara Barat dan pandangan agama yang dianut di Afrika di mana banyak negara melarang hubungan homoseksual. "Sebagai seorang Amerika-Afrika di Amerika Serikat saya sangat menyadari apa yang terjadi ketika orang diperlakukan berbeda," kata Obama dalam konferensi pers di Nairobi selama perjalanan pertamanya sebagai presiden ke tanah air ayahnya. Berdiri di samping Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Obama mengatakan bahwa pesannya kepada Afrika adalah sama: "Ketika Anda mulai memperlakukan seseorang dengan berbeda, bukan karena mereka menyakiti orang lain, tetapi karena mereka berbeda, maka itu adalah jalan dimana kebebasan mulai mengikis." Obama, yang mendukung pernikahan gay selama kampanye pada tahun 2012, memuji keputusan Mahkamah Agung AS bulan lalu yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat. Wakil Presiden Kenya William Ruto, yang menghadiri pembicaraan dengan Obama, mengatakan pada bulan Mei bahwa "tidak ada ruang" untuk kaum gay di Kenya, di mana hubungan homoseksual dilarang di negara itu. Komentar Obama ini seakan memperlihatkan jurang perbedaan antara AS yang menganut nilai kebebasan dan Afrika yang memiliki sisi keagamaan yang kental. Kenya sendiri telah menyatakan melarang homoseksual bahkan menganggapnya sebuah kejahatan. Kenyatta menanggapi komentar Obama tersebut dengan mengatakan bahwa Kenya dan AS memang banyak memiliki nilai-nilai yang sama, namun dalam hal hak-hak homoseksual, tidak ada toleransi di Kenya. "Ada beberapa hal yang harus kita akui tidak sama dan tidak diterima oleh budaya dan masyarakat kita," ujar Kenyatta, disambut tepuk tangan hadirin. Kunjungan Obama ke kampung halaman ayahnya itu memang disambut gembira oleh rakyat Kenya, namun komentarnya ini membuat gerah kelompok dan partai anti-gay yang mengatakan bahwa Obama mencoba memaksakan nilai-nilai Barat di Afrika. "Dia mencoba mengaitkan dirinya dengan Afrika tapi dia malah menghina nilai-nilai Afrika," kata Kidaha Vincent, ketua Partai Republican Liberty. Tapi di pihak lain, pendukung gay di Kenya menyambung girang. Eric Gitari, yang memimpin kelompok hak asasi Kenya, memuji Obama dan mengatakan bahwa Obama telah menjunjung "martabat warga dengan menyatakan hal sederhana soal interaksi antar manusia." Beberapa kelompok hak asasi Afrika mendesak Obama untuk melangkah hati-hati dalam masalah ini untuk mencegah berkobarnya opini publik. Afrika Selatan adalah satu-satunya negara Afrika yang membolehkan pernikahan sesama jenis. Negara tetangga Kenya, Uganda, bahkan telah menerapkan hukuman penjara pada pelaku gay sejak 2014. Langkah ini memicu kecaman Barat dan menghentikan pemberian hibah, namun Uganda tidak menyerah dan tetap menerapkannya. (ameera/arrahmah.com) |
Basis strategis di Warduj dikuasai oleh Mujahidin IIA, 110 tentara boneka ditangkap Posted: 26 Jul 2015 01:01 AM PDT BADAKHSHAN (Arrahmah.com) - Laporan datang dari distrik Warduj di provinsi utara Badakhshan mengatakan bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) berhasil menguasai sebuah basis musuh yang bernama "Qala" di daerah Terigran pada Sabtu (25/7/2015). Mujahidin IIA berhasil membunuh dan melukai 25 tentara sebelum mengambil alih basis tersebut dan menawan 110 militan bayaran yang disewa oleh ANA serta menyita 10 senjata PKM, 10 RPG, 90 senapan, 3 senapan mesin berat, 2 tabung mortir, dan sejumlah besar amunisi dan peralatan militer lainnya. Para pejabat mengatakan bahwa Mujahidin juga mengambil alih kontrol 6 pos pemeriksaan di dekat basis tersebut serta membersihkan 12 desa terpencil dari musuh. Laporan menambahkan bahwa hanya satu Mujahid yang syahid (in Syaa Allah) dalam operasi ini dan sembilan lainnya terluka, seperti dilaporkan Voice of Jihad. Masih menurut laporan tersebut, musuh kini hanya menguasai kantong-kantong kecil di sekitar pusat distrik, sementara seluruh distrik saat ini di bawah kendali Imarah Islam Afghanistan. Pengepungan terhadap basis tersebut telah berlangsung selama 2 hari terakhir di mana 12 polisi sebelumnya tewas dan 15 orang bersenjata lengkap ditahan di awal operasi. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Penelitian terbaru di Kanada akan mengungkapkan mengapa warga Kanada banyak yang memeluk Islam Posted: 26 Jul 2015 12:10 AM PDT OTTAWA (Arrahmah.com) - Di tengah meningkatkan jumlah orang yang memilih untuk memeluk Islam, sebuah penelitian di Kanada yang akan diluncurkan berusaha untuk menjawab pertanyaan: mengapa banyak warga Kanada yang kembali ke Islam? "Kanada adalah negara yang bahkan tidak pernah menerbitkan satu jurnal artikel mengenai muallaf. Jadi menurut saya, 'wow kesempatan yang baik'," ujar Profesor Scott Flower dari Universitas Melbourne dalam sebuah wawancara dengan Radio CBC dalam acara Ottawa Morning seperti dilaporkan kantor berita CBC pada Sabtu (25/7/2015). Melihat alasan tersebut, Public Safety Canada (PSC) membiayai proyek oleh seorang akademisi Australia untuk mempelajari mengapa warga Kanada memilih Islam. Menjadi penelitian pertama dari sejenisnya di Kanada, penelitian ini mengikuti pola dari sejumlah penelitian lain yang menerima dana dari PSC . Profesor Flower berencana untuk menghabiskan beberapa bulan ke depan di Kanada untuk mewawancarai muallaf dalam rangka untuk mengetahui alasan di balik keputusan mereka. Flower tidak tahu bagaimana pemerintah akan menggunakan penelitiannya. "Kalian akan sangat bodoh untuk tidak merasakan tingkat kepedulian di antara masyarakat Muslim pada umumnya, apalagi komunitas muallaf. Sudah ada sejumlah undang-undang baru yang disahkan di negara ini-aku tidak ingin menggunakan kata menindas-tapi aku mengatakan bahwa itu benar-benar membuat ummat Islam berada di bawah," ujar Flower. Dia menambahkan bahwa atmosfer ini membuat rumit penelitiannya. "Itu benar-benar sebuah tantangan untuk merekrut partisipan untuk penelitian yang tidak memiliki keamanan apapun," ujarnya. Penelitian Flower menerima dana 169.240 USD. Di Kanada, ummat Islam berjumlah sekitar 2,8 persen dari total penduduk dan Islam merupakan agama terbesar setelah Kristen di negara ini. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Sebanyak 600 ekspatriat memeluk Islam di Qatar Posted: 26 Jul 2015 12:00 AM PDT DOHA (Arrahmah.com) - Lebih dari 600 ekspatriat di Qatar telah memilih untuk memeluk Islam selama bulan suci Ramadan, bergabung dengan ribuan muallaf lainnya di negara Teluk yang kaya gas itu. Berita itu, yang diumumkan oleh Qatar Guest Center, Asosiasi Amal Idul Fitri, mengatakan bahwa sebanyak 615 orang yang tinggal di Qatar telah memeluk Islam selama bulan Ramadhan tahun ini, Qatar News Agency melaporkan, sebagaimana dilansir oleh onislam, Sabtu (25/7/2015). Mayoritas muallaf itu berasal dari Filipina, yang diperkirakan berjumlah sekitar 517 pria dan wanita. Menurut statistik Qatar Guest, di kalangan muallaf tersebut, sebanyak 26 orang dari India, 32 orang dari Sri Lanka, 15 orang dari Nepal dan 25 orang dari Inggris. Ada sebanyak 144 perempuan dan 417 laki-laki di antara mereka. Menurut Qatar Guest, banyaknya jumlah muallaf itu terkait dengan akses yang mudah untuk mendapatkan informasi tentang Islam. Didirikan pada tahun 1998, Qatar Guest Center merupakan pelopor dalam bidang dakwah Islam yang gencar mendakwahkan Islam bagi semua orang, khususnya bagi warga di Qatar. Jumlah non Muslim yang memeluk Islam pada bulan Ramadhan tahun ini meningkat. Ramadhan ini, sebanyak 644 ekspatriat memeluk Islam di Riyadh, Arab Saudi. Beberapa hari sebelumnya, sekitar 220 warga Filipina di Arab Saudi memeluk Islam, beberapa hari setelah ikut serta dalam buka puasa bersama di Kantor Bimbingan Islam di Makkah. Pada bulan yang sama terdapat 20 pekerja asing dari Filipina yang memeluk Islam di salah satu masjid di Riyadh setelah jama'ah menyelesaikan shalat tarawih. Para ekspatriat tersebut, kebanyakan dari mereka berasal dari Filipina, semuanya bekerja di Rumah Sakit King Abdulaziz di Riyadh. Pada April lalu, sebanyak 600 pekerja Cina memeluk Islam, setelah mereka diperkenalkan kepada ajaran Islam oleh ulama di kota Makkah. Berita itu menyusul laporan sebelumnya, pada Januari lalu, ketika sebanyak 500 ekspatriat asal Cina memeluk Islam setelah tersentuh oleh kesederhanaan dari pemakaman almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 25 Jul 2015 11:27 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Sayap bersenjata Hamas membuka kamp musim panas di Gaza yang bertujuan untuk memberikan pelatihan tempur dasar bagi 25.000 warga Palestina di wilayah Gaza. "Tujuan dari kamp-kamp pelatihan militer adalah untuk melatih barisan terdepan untuk pembebasan, untuk siap dan mampu memainkan perannya dalam pembebasan," ujar pernyataan oleh Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas seperti dilansir Menurut laporan AFP, peserta latihan berusia antara 15-60 tahun, akan menghabiskan waktu selama dua minggu untuk dilatih teknik militer dan menembak menggunakan peluru tajam serta teknik pertolongan dan penyelamatan pertama. Semua kegiatan di dalam kamp bisa dilihat oleh publik dan media. Hamas telah lama menjalankan kamp musim panas di Gaza untuk olahraga juga mempelajari Al-Qur'an namun selama musim dingin, Brigade Al-Qassam menjalankan kamp jenis lain, memberikan pelatihan militer untuk pemuda berusia 15-20 tahun. Akhir tahun lalu, "Israel" meluncurkan kampanye militer di Gaza selama 50 hari yang meninggalkan lebih dari 2.200 warga Palestina gugur dan ribuan lainnya luka-luka. Sebagian besar wilayah Jalur Gaza tetap dalam kehancuran hingga saat ini dengan 18.000 rumah yang benar-benar atau sangat hancur selama konflik dan lebih dari 100.000 warga Palestina masih menjadi tunawisma. (haninmazaya/arrahmah.com) |
"Israel" bersiap untuk meratakan desa Susiya di Tepi Barat Posted: 25 Jul 2015 11:00 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Administrasi sipil "Israel" pekan lalu mengeluarkan perintah pembongkaran lebih dari 40 bangunan di desa Susiya di kota Al-Khalil, Tepi Barat, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu 925/7/3025). Menurut perintah tersebut, seluruh desa itu - yang terletak di perbatasan antara Tepi Barat yang diduduki dan "Israel" - akan dibuldoser, yang akan menyebabkan ratusan warga Palestina di desa itu tidak memiliki tempat tinggal. "Pasukan 'Israel' memasuki desa dan mengeluarkan perintah pembongkaran," kata Jihad al-Nawaja, kepala dewan desa Susiya. "Perintah pembongkaran rasis ini akan menyebabkan lebih dari 330 warga Palestina tanpa atap di atas kepala mereka," kata al-Nawaja sedih. Menurut al-Nawaja, pembongkaran desa itu dimaksudkan untuk menyediakan lahan seluas puluhan kilometer persegi bagi perluasan pemukiman Yahudi yang berada di dekat desa itu. Salah seorang penduduk Susiya, Salem Abu Haddar, (44), mengatakan bahwa tentara "Israel" telah menyerahkan kepadanya surat perintah pembongkaran terhadap rumah sederhananya yang terbuat dari seng. "Sebelas orang tinggal di rumah ini; kami tidak punya tempat lain untuk pergi," kata Abu Haddar. Dia menambahkan bahwa sejumlah warga desa menolak untuk pergi dan merencanakan untuk menolak perintah pembongkaran itu. "Kami mewarisi tanah ini dari orang tua kami" tegasnya. "Kami tidak akan menyerah." (ameera/arrahmah.com) |
SNH: Perda Tolikara yang memuat pelarangan pendirian rumah ibadah selain GIDI harus dibatalkan Posted: 25 Jul 2015 10:40 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Tragedi yang terjadi di Tolikara-Papua sepekan lalu nampaknya hingga hari ini masih menyisakan persoalan hukum yang belum terselesaikan. Bukan hanya terkait persoalan proses peradilan terhadap para pelaku penyerangan warga yang melaksanakan Sholat Idul Fitri, pembakaran masjid dan kios-kios milik warga, dan pemasangan bendera serta lambang negara "Israel" di rumah-rumah warga di Tolikara. Namun juga persoalan eksistensi Peraturan Daerah (Perda) Tolikara yang diduga memuat pelarangan pendirian rumah ibadah selain Gereja Injili Di Indonesia (GIDI). Perda Tolikara ini menjadi polemik di masyarakat sejak diakui kehadirannya oleh Bupati Tolikara, Usman G Wanimbo. Kehadiran Perda yang melarang pendirian rumah ibadah ini dinilai sebagai akar permasalahan yang terjadi di Tolikara. Bahkan kehadiran Perda tersebut telah menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan, tidak terkecuali DPR, Majelis Ulama Indonesia, dan Pegiat Hukum. Reaksi yang sebenarnya beralasan, karena secara hukum, Indonesia memang tidak mengizinkan Perda maupun Perkada ("Peraturan Kepala Daerah") yang pembentukannya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Pasal 250 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah tegas menyebutkan bahwa Perda dan Perkada dilarang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan", ungkap Harry Kurniawan, Pegiat Hukum yang saat ini menjabat sebagai Sekjen SNH Advocacy Center. Menurut ketentuan Pasal 250 tersebut, Perda atau Perkada yang terbukti bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan dapat dibatalkan. Pembatalan Perda dan Perkada Provinsi dilakukan oleh Mendagri, sedangkan Perda dan Perkada Kota/Kabupaten dilakukan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. Apabila Gubernur tidak mau membatalkan, maka Mendagri yang akan mengambil alih kewenangan untuk membatalkan Perda dan Perkada Kota/Kabupaten tersebut, terangnya. Harry menambahkan, bicara mengenai hukum adalah bicara tentang bukti. Untuk itu ia menyarankan agar Perda Tolikara tersebut dihadirkan wujud fisiknya terlebih dahulu dan kemudian dianalisis secara hukum baik dari aspek formil maupun materiilnya. Apabila benar terbukti apa yang disampaikan oleh Bupati Tolikara terkait keberlakuan Perda Pelarangan Rumah Ibadah, maka Perda tersebut tidak hanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, namun juga bertentangan dengan kepentingan umum. Pasal 250 UU Pemerintahan Daerah telah melarang Perda dan Perkada yang bertentangan dengan kepentingan umum, yaitu menyebabkan terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat, terganggunya akses terhadap pelayanan publik, terganggunya ketenteraman dan ketertiban umum, terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan/atau menyebabkan diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras, antar-golongan, dan gender. Untuk itu menurut Harry, Mendagri dengan kewenangan executive review yang dimilikinya dapat segera mengkaji Perda Tolikara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum. Apabila terbukti, Perda tersebut harus dibatalkan. Sedangkan pemerintah daerahnya, baik Bupati maupun DPRD Tolikara yang memberlakukan Perda tersebut, diberikan sanksi administratif. Ia sangat mendukung upaya Mendagri yang akan mengkaji dan menemukan Perda Tolikara yang ramai diperbincangkan di masyarakat tersebut. "Kami dukung upaya Pak Tjahjo Kumolo, kami pun akan melakukan upaya hukum judicial review ke Mahkamah Agung apabila benar ditemukan Perda pelarangan pendirian rumah rumah ibadah tersebut", pungkas Harry. Terkait, Bupati Tolikara Usman Wanimbo menegaskan kepastian pendirian masjid di Tolikara yang terbakar pasca kerusuhan berada di tangan gereja. Musibah, Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Hal itu ditegaskan Usman usai prosesi peletakan batu pertama rumah dan kios di bekas kantor Sekretariat Partai Golkar di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara pada Kamis, (23/7/2015). Mengutip Kiblat.net, "Soal (pendirian masjid) itu urusan dengan gereja. saya tidak bisa bicara," ujar Usman kepada awak media. Usman menambahkan, kepastian pendirian Masjid Baitul Muttaqin harus dibicarakan juga dengan pihak yang memegang tanah adat yang punya hak ulayat di Tolikara. "Soal komentar itu saya tidak bisa tanggapi. Karena itu selalu ada urusan dengan gereja. Jadi yang ada saja saya bicara," ujarnya. Saat dikonfirmasi gereja apa yang dimaksud, Usman menandaskan, "GIDI, dengan GIDI maksudnya," tandasnya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Pengadilan Suriah menjatuhi hukuman mati terhadap host TV Al Jazeera Posted: 25 Jul 2015 10:00 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Pengadilan Damaskus menjatuhkan hukuman mati kepada host channel Al-Jazeera, Faisal Al-Qassim, dengan tuduhan "mendukung terorisme, berupaya melawan negara dan menghasut perselisihan sektarian", Al-Jazeera melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Jum'at (24/7/2015). Menurut sebuah dokumen yang bocor terkait dengan "Pengadilan Terorisme" Suriah, Al-Qassim telah dituduh "menghasut perselisihan sektarian dan mengajak orang Suriah untuk mengangkat senjata melawan negara, mengirim uang, makanan dan senjata kepada kelompok 'teroris' serta menyusun rencana dengan negara asing untuk melakukan agresi terhadap Suriah." Hukuman itu juga termasuk penyitaan seluruh aset dan properti yang dimiliki oleh Al-Qasim dan keluarganya di Suriah atas tuduhan pembuatan bom, mendanai "terorisme" dan menghina presiden. Intelijen militer Suriah menyerbu rumah Al-Qasim di Sweida awal tahun lalu dan mengubahnya menjadi barak militer. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |