Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan bom mematikan menargetkan pasukan Irak, 25 tentara tewas dan puluhan lainnya terluka

Posted: 04 Dec 2015 03:30 PM PST

Peta Ramadi, Irak. (Foto: Al Jazeera)

RAMADI (Arrahmah.com) - Sedikitnya 25 tentara dan milisi pro-rezim Irak dilaporkan tewas dalam dua serangan bom di dekat kota Ramadi, menurut sumber militer Irak seperti dilansir Al Jazeera pada Jum'at (4/12/2015).

Menurut sumber, serangan pada Jum'at (4/12) yang melibatkan lima bom mobil di desa Hamdhiyah dan Bu Aitha, utara Ramadi, juga melukai 23 lebih tentara Irak.

Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi mengatakan bahwa negaranya tidak membutuhkan pasukan asing di darat untuk mengalahkan ISIS.

"Tidak perlu pasukan tempur asing di wilayah Irak," ujar Abadi, menambahkan bahwa tentara Irak mampu untuk membunuh para pemimpin ISIS dan mengusir kelompok tersebut dari wilayah-wilayah yang telah mereka kuasai. (haninmazaya/arrahmah.com)

Sepanjang Jum'at, serangan udara di Ghautah Timur oleh pasukan rezim Nushairiyah telah membunuh 35 warga sipil Suriah

Posted: 04 Dec 2015 03:01 PM PST

Seorang pria membawa seorang gadis yang terluka setelah serangan udara oleh pasukan loyalis Bashar Asad di Douma, Damaskus pada 7 November 2015. (Foto: Reuters)

GHAUTAH (Arrahmah.com) - Sedikitnya 35 warga sipil telah gugur dan puluhan lainnya terluka dalam serangkaian serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah yang memukul kubu Mujahidin di timur Damaskus pada Jum'at (4/12/2015), menurut laporan kelompok pemantau.

Laporan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa pesawat tempur rezim menargetkan kota-kota Jisreen dan Kfar Batna di wilayah Ghautah Timur, membunuh 35 orang termasuk enam anak, lansir AFP.

Jumlah kematian lebih dari tiga kali lipat dari laporan awal yang mengatakan bahwa korban tewas hanya 11 orang.

Masih menurut laporan SOHR, serangan tersebut juga meninggalkan puluhan orang terluka dan beberapa masih belum ditemukan di kota-kota Sabqa, Kafr Batna dan Jisreen.

Pasukan rezim secara teratur membombardir Ghautah Timur, pinggiran Damaskus yang sebagian besar wilayahnya dikuasai oleh Jaisyul Islam.

Di provinsi Daraa, empat anak gugur ketika pasukan rezim membombardir kota Hara dan empat warga sipil lainnya gugur dalam penembakan di kota Sanamayn, sekitar 30 kilometer dari timur Hara. (haninmazaya/arrahmah.com)

Perancis akan tutup 160 masjid

Posted: 04 Dec 2015 08:13 AM PST

FILE - In this Monday Feb. 8, 2010 file photo, Muslim residents walk past racial slurs painted on the walls of a mosque in the town of Saint-Etienne, central France. Graffiti reads: "Muslims". Firebombs and pigs' heads are being tossed at mosques and women in veils have been insulted in a surge of anti-Muslim acts since last week's murderous assault on the newsroom of a satirical Paris paper, according to a Muslim who tracks such incidents in France. France's large Muslim population risks becoming collateral damage in the aftermath of the three attacks by French radical Islamists who killed 17 people. Muslims in other European countries also won't be spared, some Muslim leaders and experts say. Concern about a backlash against Muslims was discussed Monday Jan. 13, 2015, during a meeting on counter-terrorism measures at the Interior Ministry. (AP Photo/Laurent Cipriani, File)

PERANCIS (Arrahmah.com) - Perancis kemungkinan akan menutup 160 masjid dalam beberapa bulan kedepan sebagai bagian operasi dari kebijakan nasional yang akan berfungsi di bawah kondisi darurat yang memungkinkan tempat-tempat ibadah yang dianggap mempromosikan "pandangan radikal" untuk ditutup, kata salah satu ketua imam Perancis berdasarkan laporan Al Jazeera, sebagaimana dilansir World Bulletin pada Kamis (3/12/2015).

Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan kepada wartawan pada Rabu (2/12) bahwa tiga masjid telah ditutup sejak dua pekan lalu selama kondisi darurat pasca serangan mematikan di Paris.

Pada Rabu, polisi menutup masjid yang diduga "radikal" di timur Paris dan menangkap pemilik pistol yang ditangkap terkait penggerbekan sebagai bagian dari tindakan pemberantasan, kata Cazeneuve.

Mereka menempatkan sembilan orang di bawah tahanan rumah dan telah menetapkan larangan perjalanan terhadap 22 orang lainnya dari meninggalkan negara ini, kata Cazeneuve.

Aset Imam Mohamed Hammoumi, yang merupakan kepala masjid itu dan asosiasi kebudayaan hingga ia pergi untuk tinggal di Mesir pada 2014, dibekukan pada bulan April, lapor AFP.

Dua masjid lainnya ditutup pekan lalu di Gennevilliers, barat laut Paris, dan di bagian tenggara kota Lyon, tambah Cazeneuve.

Sejauh ini Perancis telah menggerebek 2.235 rumah dan bangunan, menahan 232 orang dan diklaim telah menyita 334 senjata, 34 di antaranya dikatakan sebagai senjata kelas perang.

Menyusul berita bahwa tiga masjid telah ditutup sejak serangan Paris 13 November, Hassan El Alaoui, seorang kepala imam, mengatakan kepada Al Jazeera pada Rabu bahwa akan lebih banyak lagi masjid yang ditutup dengan dalih izin ilegal dan menyebarkan paham "takfri".

"Menurut angka resmi dan diskusi kami bersama menteri dalam negeri, antara 100 hingga 160 masjid akan ditutup karena dioperasikan secara ilegal tanpa izin yang tepat, mereka mengajarkan kebencian, atau menggunakan ceramah takfiri," katanya.

Imam tersebut juga membantah para terduga pelaku penyerangan di Paris yang meninggalkan 130 orang tewas sebagai bagian dari komunitas Muslim.

"Para teroris itu adalah sekelompok pencuri dan pengedar narkoba yang memakai pakaian keagamaan," katanya. "Keseluruhan isu ini bukanlah tentang Muslim, tetapi tentang teroris. Ini adalah isu keamanan bagi siapa saja."

Ada total 2.600 masjid di Perancis, kata Alaoi. (siraaj/arrahmah.com)

Bapak pengungsi Suriah yang menjual pulpen di Beirut sekarang memiliki 3 usaha bisnis

Posted: 04 Dec 2015 02:20 AM PST

Kiri: Abdul Halim Al-Attar, pengungsi Suriah berkewarganegaraan Palestina tengah menjual pulpen sambil menggendong putrinya yang tertidur di Lebanon. Kanan: Abdul Halim Al-Attar tengah menggendong putrinya di apartemen setelah mendapatkan donasi dari netizen setelah fotonya diunggah di jejaring sosial. (Foto: Mashable)

BEIRUT (Arrahmah.com) - Abdul Halim Al-Attar, seorang pengungsi Suriah yang beberapa bulan ini ramai diperbincangkan di jejaring sosial ketika menjual pulpen di jalan kota Beirut, kini memiliki tiga bisnis setelah netizen mengumpulan dana untuknya sebesar $ 191.000.

Ayah 33 tahun ini telah membuka toko roti dua bulan lalu, membuka kedai kebab, dan restoran kecil untuk usaha bisnisnya. Ia mempekerjakan 16 orang pengungsi Suriah.

Foto Al-Attar yang di unggah di jejaring sosial beberapa bulan lalu menyentuh hati netizen di seluruh dunia, di dalam foto itu ia tengah menjual pulpen kepada pengendara yang lewat di jalan sambil menggendong putrinya yang tertidur.

Salah satu orang yang tersentuh itu adalah Gissur Simonarson, seorang jurnalis dan web developer di Norwegia. Ia membuat akun twitter @buy_pens dan kampanye mengumpulkan donasi untuk Al-Attar dan keluarganyan sebesar $ 5.000. Namun tiga bulan kemudian setelah kampanye penggalangan dana ditutup, bantuan yang dikumpulkan melebihi yang diperkirakan, yaitu sebanyak $ 188.685. Kemudian bertambah lagi $ 2.324.

"Tidak hanya hidup saya yang berubah, tetapi anak-anak saya dan juga kehidupan rakyat Suriah yang saya bantu," kata Al-Attar. Ia mengatakan dirinya telah mengirimkan uang sekitar $ 25.000 untuk teman-teman dan kerabatnya di Suriah.

Al-Attar juga dengan cepat membangun kehidupan yang lebih baik untuk dirinya dan keluarganya di Beirut. Istrinya kembali ke Suriah, dan mereka terpisahkan.

Selain bisnis makanan, Al-Attar pindah ke aparteman yang tadinya hanya memiliki satu kamar ke apartemen yang memiliki dua kamar. Ia pindah ke apartemen yang belum selesai dibangun, menghadap ke jalan raya di Beirut Selatan. Apartemennya cukup bising dan kosong, tapi putrinya, Reem (4), sangat senang dengan mainan-mainan barunya yang berupa masak-masakan, ayunan, dan boneka beruang yang menjadi favoritnya. Sementara kakaknya, Abdullah (9) dapat kembali bersekolah setelah tiga tahun berhenti.

Bagi Al-Attar, itu sangat jauh dari Yarmouk, kamp Pengungsi Palestina di tepi selatan Damaskus, dimana ia bekerja di sebuah pabrik cokelat. Kamp itu sekarang hancur akibat perang. Meskipun ia dari Suriah, Al-Attar adalah warganegara Palestina, ia tidak memiliki kewarganegaraan Suriah.

Mendapatkan dana untuk Al-Attar butuh perjuangan. Sejauh ini ia hanya menerima 40 persen dari dana yang dikumpulkan olehnya. Dana untuknya dipotong $ 20.000 untuk biaya perbankan. Paypal juga tidak beroperasi di Lebanon, sehingga ia hanya bisa mencairkan dana sedikit-sedikit yang dikirimkan oleh temannya di Dubai, lansir Mashable (3/12/2015).

Abdul Halim Al-Attar tengah menata meja dan kursi di restoran miliknya di Beirut, Lebanon. (Foto: Mashable)

Abdul Halim Al-Attar tengah menata meja dan kursi di restoran miliknya di Beirut, Lebanon. (Foto: Mashable)

"Melihat ia membuka restoran dan anak-anaknya terlihat terurus, saya benar-benar senang," kata Simonarson dalam sebuah wawancara telepon dari Oslo. Namun ia juga mengatakan sedikit kecewa karena melihat betapa sulitnya Al-Attar mencairkan dana, selain itu pengungsi tidak bisa membuka rekening bank di Libanon. Saya berpikir ini akan menjadi penggalangan dana terakhir saya."

Meskipun frustasi atas ketidakpastian kapan dan apakah ia akan menerima sisa uangnya, Al-Attar merasa bersyukur.

"Saya harus menginvestasikan uang, jika tidak maka akan hilang," katanya sambil membukus sandwich ayam panggang.

Ia menggunakan kaos bertuliskan "tetap positif" dan dengan tersenyum ia berkata, "Ketika Allah SWT ingin memberikan sesuatu, kamu akan mendapatkannya."

Al-Attar dan 16 karyawannya beruntung memiliki pekerjaan di Lebanon. Ada sekitar 1,2 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di negara itu, sebagian besar dari mereka berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Hanya sepertiga dari pengungsi Suriah di Libanon yang mendapatkan formulir pekerjaan dari pemerintah, menurut sebuah laporan Organisasi Buruh Internasional tahun 2014.

Al-Attar juga membiasakan diri dengan status barunya itu. Ia merasa sangat diterima di Lebanon. "Mereka menyambut saya dengan baik sekarang ketika mereka melihat saya. Mereka lebih menghargai saya," katanya sambil tersenyum.

Abdul Halim Al-Attar sedang menelepon di depan toko roti dan restoran miliknya di Beirut, Lebanon. (Foto: Mashable)

Abdul Halim Al-Attar sedang menelepon di depan toko roti dan restoran miliknya di Beirut, Lebanon. (Foto: Mashable)

(fath/arrahmah.com)

Ketua Umum ARSYI:  Waspada terhadap praktik ruqyah yang menyimpang!

Posted: 04 Dec 2015 01:49 AM PST

Ust Fadhlan Abu Yasir LC (Tengah), Ustadz Achmad Junaedi (kiri), Ustadz Adam Amrullah (kanan)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Umum Asosiasi Ruqyah Syariyah Indonesia (ARSYI) Ustadz Fadhlan Abu Yasir, Lc.menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap praktik-praktik ruqyah yang menyimpang yang dilakukan oleh oknum peruqyah diluar anggota ARSYI yang meresahkan dan membuat trauma masyarakat terhadap praktik ruqyah.

Dalam Bayan (penjelasan) resmi ARSYI di Jakarta Rabu (3/12/2015) Ustadz Fadhlan Abu Yasir menyampaikan beberapa hal terkait laporan masyarakat dan pemberitaan media adanya praktik ruqyah dengan kekerasan yang dilakukan oleh oknum peruqyah diluar anggota ARSYI.

  1. Inti Ruqyah Syar'iyyah adalah bacaan ayat dan doa yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits Shahih yang dibaca dengan benar.
  2. Tujuan Ruqyah Syar'iyyah adalah memberikan manfaat (kesembuhan, ketenangan jiwa, dan penguatan iman) tanpa mendatangkan madharat atau bahaya terhadap fisik maupun psikis orang yang di ruqyah.
  3. Berkaitan dengan kasus praktik ruqyah dengan kekerasan secara fisik dan psikis yang dilakukan oleh oknum para peruqyah yang bertentangan dengan SOP yang ditetapkan oleh Asosiasi.
  4. Diantara yang bertentangan dengan SOP Asosiasi adalah
    1. Ruqyah yang mengandalkan kekerasan fisik: pemukulan yang keras, tendangan yang keras, penamparan yang mengakibatkan cidera, kesakitan dan atau trauma.
    2. Ruqyah yang mengandalkan kekerasan verbal : marah tidak terkontrol, makian, umpatan terhadap pihak yang diruqyah dan keluarganya
    3. Ruqyah yang melanggar aturan syariat : Berkhalwat, menyentuh lawan jenis tanpa alas, memegang bagian tubuh yang sensitive.
  5. Asosiasi menyayangkan terjadinya praktik ruqyah seperti tersebut
    1. Berkenaan praktik ruqyah dengan teknik memukul, Asosiasi memberikan penjelasan sebagai berikut: Bahwa pemukulan yang dipahami oleh para ulama adalah pukulan ringan yang tidak membahayakan (khafif) sehingga lebih cocok disebut dengan tepukan.
    2. Menghindari bagian wajah untuk dipukul, begitu juga tengkuk dan bagian yang dapat mencederai pasien.
    3. Khusus pasien perempuan, jauhi memukul bagian sensitive dan rawan seperti dada dan wajah. Jika diperlukan memukul, pukul atau tepuklah dengan bagian punggung tangan, bukan telapak tangan.

Untuk keterangan lebih lanjut, Ustadz Fadhlan mempersilakan masyarakat menghubungi Sekretariat ARSYI di Jl. Raya Bogor No. 56 Rt 04 / Rw 15 Cililitan Jakarta Timur Telp. 021 8087 2602 / 0851 0503 5459.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Rusia akan menggunakan wilayah udara Iran untuk bom Suriah

Posted: 03 Dec 2015 10:30 PM PST

Juru Bicara parlemen Iran, Ali Larijani.

TEHERAN (Arrahmah.com) - Juru Bicara parlemen Iran Ali Larijani mengatakan pada Kamis (3/11/2015) bahwa Rusia tidak perlu kesepakatan untuk menggunakan wilayah udara Iran untuk mengebom lokasi di Suriah.

Ketika ditanya mengapa Iran diam saja atas penggunaan Laut Kaspia oleh Rusia untuk tujuan militer, Larijani mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency: "Kami tidak perlu kesepakatan tersebut, dan Iran mendukung posisi Rusia atas perang melawan 'terorisme' dan akan terus membantu Moskow."

"Jika negara-negara Barat mengambil posisi yang sama seperti Rusia dalam memerangi ISIS, Jabhah Nushrah dan 'kelompok teroris' lainnya, kami tidak akan menghadapi masalah ini, dan kami menekankan dukungan politik dan militer kami terhadap Moskow, " dia menambahkan.

(ameera/arrahmah.com)

Warga Palestina ditembak hingga mati setelah menikam polisi "Israel" di Yerusalem

Posted: 03 Dec 2015 09:26 PM PST

Polisi forensik "Israel" berdiri di samping tubuh warga Palestina pelaku penikaman di dekat Kota Tua Yerusalem pada tanggal 3 Desember 2015. (foto: AFP).

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina ditembak hingga mati di dekat Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur pada Kamis malam (3/11/2015) setelah menikam seorang petugas polisi "Israel".

Sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, seorang juru bicara polisi "Israel" mengatakan bahwa petugas tersebut ditikam di Yerusalem, dimana kemudian penyerang itu ditembak hingga mati di tempat kejadian. Polisi, yang berusia sekitar tiga puluhan, mengalami luka sedang dan dibawa ke Pusat Medis Shaare Zedek untuk mendapatkan perawatan.

Pasukan "Israel" tiba di daerah itu dan menutup lokasi kejadian.

Insiden itu terjadi di area Jalan Hanevim dekat Gerbang Damaskus di Yerussalem.

Media "Israel" mengatakan bahwa penyerang Palestina itu ditembak hingga mati di tempat kejadian.

Sebelumnya, seorang warga Palestina juga ditembak mati setelah ia menembaki tentara "Israel" yang bertugas di pos pemeriksaan militer Hizma utara Yerusalem, di Tepi Barat yang diduduki, melukai dua warga "Israel".

Departemen Humas Palestina mengidentifikasi warga Palestina itu sebagai Mazin Hasan Ureiba dari Abu Dis.

Ureiba adalah seorang pejabat intelijen Otoritas Palestina intelijen umum dan ayah dari empat orang anak, sumber mengatakan kepada Ma'an News Agency.

(ameera/arrahmah.com)

Erdogan kecam tudingan Rusia terhadapnya

Posted: 03 Dec 2015 08:00 PM PST

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tudingan Rusia yang mengatakan keluarganya melakukan transaksi ilegal dengan ISIS. (Foto: Anadolu Agency)

ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tudingan Rusia yang mengatakan keluarganya melakukan transaksi ilegal dengan ISIS.

"Menyeret keluarga saya ke dalam masalah ini sangatlah tidak etis, sebelumnya televisi Iran juga melakukannya," kata Erdogan dalam pidatonya di Ankara, Kamis (3/11/2015).

Erdogan menyinggung tentang laporan Iran dan mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden Iran tentang masalah ini. "Anda (Iran) berada dalam kesalahan besar. Jika terus dilanjutkan, akibatnya akan buruk. Anda, seperti Iran, akan membayar dengan harga yang mahal." Akhirnya situs Iran menghapus berita tersebut setelah 10 hari, lansir Anadolu Agency (3/12).

Erdogan juga mengatakan bahwa Turki tidak bisa mengabaikan insiden yang terjadi di Suriah dan menegaskan bahwa Rusia tidak semestinya menjelajah ke Rusia.

"Anda (Rusia) tidak harus menerima undangan oleh Bashar Asad si pembunuh yang telah menewaskan 380.000 orang," tambahnya.

"Ini adalah pemerintahan ilegal, Rusia harus melihat bahwa itu tidak sah," tambahnya lagi.

Erdogan mengatakan bahwa Turki menghormati kedaulatan Suriah, tetapi menegaskan tidak ada pemerintahan yang sah di Suriah.

"Rezim Asad tidak dapat mengklaim kedaulatannya yang sangat sedikit di negara itu, ia hanya memiliki menguasai 14 persen wilayah, dan 86 persen lainnya milik organisasi di sana," kata Erdogan.

(fath/arrahmah.com)

Inilah sederet kasus Islamofobia di AS yang belum pernah terjadi sebelumnya

Posted: 03 Dec 2015 07:00 PM PST

FILE - In this Jan. 29, 2015 photo, protesters hold signs and yell to disrupt and heckle a group gathered for a Texas Muslim Capitol Day rally, in Austin, Texas. Gunmen attacking at a contest for Muslim Prophet Muhammed cartoons May 3, 2015, in Garland, Texas, came as Muslims in Texas were already feeling aggrieved and fearful as anti-Islam sentiment over the last several months has reverberated from the state Capitol to local governments. (AP Photo/Eric Gay, File)

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Islamofobia di AS meningkat tajam setelah serangan Paris (13/11/2015) dengan kasus Islamofobia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Muslim di berbagai negara menjadi korban penembakan, serangan, pelecehan, protes, bahkan serangan terhadap Masjid.

Menurut Center for American-Islamic Relation (CAIR), serangan di Paris telah memicu reaksi keras terhadap Muslim di AS.

Menurut laporan CAIR yang dilansir ThinkProgress.org (1/12), berikut adalah serangan anti-Muslim di AS selama bulan November 2015 yang berupa kekerasan, ancaman serangan, protes, dan kasus vandalisme setelah serangan di Paris. Laporan ini tidak termasuk aksi anti-Muslim yang dilakukan oleh kandidat presiden dari Partai Republik di AS, Donald Trump, dan juga penolakan terhadap para pengungsi Suriah.

Serangan terhadap Masjid

Meriden, Connecticut (13/11): Seorang penyerang dilaporkan menembak dinding Masjid. Peluru menembus tiga dinding interior dan mengenai tempat sholat. Tidak ada seorang pun di dalam Masjid ketika insiden terjadi.

Dearborn, Michigan (15/11): Seorang wanita menulis di twitter-nya "Dearborn memiliki penduduk Muslim di Amerika Serika. Mari kita hancurkan tempat mereka dan mengirim pesan ke ISIS. Kami datang." Polisi merespon insiden tersebut, dan wanita itu meminta maaf kepada publik.

St. Petersburg, Florida (15/11): Hanya beberapa hari setelah serangan di Paris, seorang pria Florida meninggalkan pesan suara di mesin penjawab sebuah Masjid lokal yang mengancam akan datang dan mengebom dan menembak kepala siapapun. Orang itu juga mengancam akan membunuh anak-anak.

Portland, Oregon (15/11): Para demonstran mengerumuni Masjid sambil membawa spanduk dan memakai baju "Yesus selamat dari neraka" dan "Bangga menjadi kafir".

Pflugerville, Texas (16/11): Orang tak dikenal melumuri Masjid dengan kotoran. Selain itu, mereka juga merobek-robek Al-Qur'an, juga menaruh kotoran manusia.

Omaha, Nebraska (16/11): Sebuah Masjid dicoret-coret dengan simbol menara Eiffel. Dilaporkan sebelumnya Masjid telah dicoret-coret oleh orang tak dikenal selama beberapa kali.

Fort Bend, Texas (18/11): Seorang pria didakwa setelah membuat ancaman teror di facebook-nya "Aku akan menembak Masjid." Ia juga memposting foto selfie-nya dengan senjata api, amunisi, dan pisau militer.

Falls Chruch, Virginia (19/11): Seorang pria Virginia didakwa setelah mencoba meledakkan Masjid. Atas insiden ini Masjid dilaporkan mengalami kerugian USD200 karena kerusaan pintu gerbang.

San Antonio, Texas (20/11): Seorang pria berseragam militer ditangkap karena memasuki Masjid lalu mengutuk para jamaah dan mengotori sajadah dengan sepatunya. Sekolah milik Masjid tersebut terpaksa diliburkan karena insiden tersebut.

Corpus Christi, Texas (20/11): Sebuah Masjid dikirimi gambar "karikatur" Nabi Muhammad SAW, serta menyerukan "masuk kristen sebelum terlambat."

Irving, Texas (21/11): Sekelompok demonstran berseragam militier melakukan aksi unjuk rasa di luar Masjid sambil membawa tulisan berisi "Hentikan islamisasi Amerika."

Lubbock, Texas (24/11): Para jamaah Masjid mengatakan mereka menemukan beberapa lampu hancur dan pintu depan hancur dalam semalam.

Lexington, Kentucky (27/11): Sebuah Masjid di Kentucky dilaporkan menerima ancaman kematian melalui email. Setelah kejadian tersebut, polisi berjaga-jaga di depan Masjid.

Ancaman personal

Storrs, Connecticut (15/11): Mahasiswa University of Connecticut yang bernama Mahmud, menemukan kamarnya sudah menjadi korban vandalisme dengan tulisan "membunuh Paris" di pintu. Pihak kampus sedang menyelidiki insiden itu.

Cincinnati, Ohio (15/11): Seorang mahasiswi Universitas Cincinnati diteriaki teroris dan hampir ditabrak oleh seorang pria ketika ia sedang menyeberang jalan. Dia mengatakan bahwa saat dia meninggalkan sebuah kedai kopi ternama setelah belajar disana, seorang pria tiba-tiba membunyikan klakson, mengutuk, dan menyebutnya teroris, sampai akhirnya memacu mobil ke arahnya. Mahasiswi itu mengatakan tiga pejalan kaki segera menariknya ke trotoar. Menurut CAIR, dia adalah Muslim ketiga di Cincinnati yang mendapat serangan pada pekan itu.

Orlando, Florida (16/11): Seorang pria bersenjata dilaporkan menembakkan beberapa tembakan ke rumah keluarga Muslim di Orange County, Florida. Peluru menembus dinding garasi, dan satu ditemukan di lemari keluarga di kamar tidur utama mereka.

Charlotte, North Carolina (16/11): Seorang sopir Uber berkebangsaan Ethiopia dan beragama kristen mengatakan kepada media setempat bahwa penumpang mengira dia adalah seorang Muslim dan kemudian menyerangnya, dan meninjunya saat dia sedang mengemudi. Penumpang tersebut mengancam akan mencekik dan menembak wajahnya, sampai akhirya sopir menghentikan mobil dan membunyikan klakson untuk menarik perhatian.

Norman, Oklahoma (16/11): Serang pria menelepon polisi setempat dan mengatakan bahwa ia memiliki penyakit mental dan berencana untuk menyerang umat Islam, ia mengatakan, "Saya akan pergi ke sana dan menembak apapun yang tampak seperti seorang Muslim setelah apa yang mereka lakukan kepada Perancis." Ketika petugas tiba di kediamannya, ia sedang berdiri di ambang pintu sambil memegang pistol. Polisi memerintahkan untuk menjatuhkan senjatanya, namun ia menolak. Petugas segera melepaskan tembakan dan melucuti senjatanya.

San Diego, California (18/11): Seorang Muslimah berhijab mengatakan ia didorong seorang pria ketika ia mendorong kereta bayi. Ia mengatakan kepada polisi bahwa ia mengetahui pelaku dan pernah diserang sebelumnya.

Austin, Texas (19/11): Seorang Muslimah mengatakan kepada media lokal bahwa ia mendapati sebuah pesan di mobilnya yang tertulis "Pergi!" setelah ia kembali dari gym. Ia meyakini pelakunya adalah sesama anggota gym.

San Diego, California ( 20/11): Seorang mahasiswi Muslim di San Diego State University melaporkan dirinya babak belur oleh seorang pria setelah didorong, ditarik kerudungnya, dan meneriakkan kata-kata kebencian tentang Islam.

New York (20/11): Seorang pekerja POS ditangkap atas kejahatan rasial karena meludahi dua Muslimah, membuntuti mereka hingga ke toko, dan mengancam akan membakar Masjid.

Pittsburgh, Pennsylvania (20/11): Seorang sopir taksi melaporkan bahwa ia mengambil penumpang, yang terus berteriak-teriak tetang Islam dan bertanya kepada sopir tersebut apakah ia Muslim. Ketika tiba di tempat tujuan, penumpang tersebut turun dan menodongkan senapan. Sopir taksi segera melaju pergi, penumpang tersebut melepaskan dua tembakan hingga jendela belakang mobil hacur, dan mengenai bahu pengemudi.

Bandara

Baltimore, Maryland (17/11): Empat orang keturunan Timur Tengah dipaksa keluar dari pesawat ketika salah satu penumpang melaporkan mereka karena salah satu dari mereka melakukan tindakan "mencurigakan". Namun mereka tidak terbukti bersalah.

Philadelphia, Pennsylvania (19/10): Dua orang keturunan Palestina-Amerika dari Philadelpha (salah satu dari mereka pemilik toko pizza) dilarang naik pesawat setelah penumpang lain mendengar mereka berbicara dengan bahasa Arab. Mereka ditahan di pintu gerbang selama 20 menit, dan akhirnya diizinkan terbang setelah menelepon 911.

(fath/arrahmah.com)


IPB dan Baznas: Potensi zakat 217 T, aktualisasi 2,8 T

Posted: 03 Dec 2015 06:29 PM PST

Pengiriman Dai ke pedlaman Nusantara oleh LAZIS DDII

JAKARTA (Arrahmah.com) - Potensi zakat di Indonesia, menurut penelitian IPB dan Baznas, mencapai 217 Triliun. Namun, aktualisasinya baru mencapai sekitar 2,8 Triliun. Rendahnya penghimpunan zakat ini disebabkan antara lain oleh tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat (LPZ), profesionalitas LPZ, dan kebiasaan menyalurkan zakat secara langsung oleh muzakki kepada mustahik.

Ini disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat Kementrian Agama RI, Jaja Jaelani, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIS) Dewan Dakwah di Gedung Menara Dakwah, Jakarta Pusat, (3/12).

Sementara Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag RI mengakui, undang-undang zakat belum memberikan sanksi pidana bagi wajib zakat yang tidak menunaikan zakat. Sebaliknya, regulasi memuat pasal pidana bagi pengelola (amil) zakat swasta yang dinilai ilegal.

Padahal, terutama di kampung-kampung, masih biasa kyai, pengurus yayasan atau masjid, yang menerima dan mengelola zakat langsung dari muzakki.

''Tentu kita tidak ingin orang-orang tua kita itu mendapat ancaman hukuman pidana gara-gara mengelola zakat sendiri,'' tandas Jaja.

Oleh karena itu, agar amil zakat tidak mengalami ancaman kriminal berdasarkan delik aduan, Kemenag mengajak agar pengelolaan zakat dilembagakan sesuai ketentuan. Misalnya, amil zakat yayasan atau masjid menjadi unit pengumpul zakat (UPZ) Baznas atau Lembaga Amil Zakat yang sudah berijin.

Jaja yakin, Dewan Dakwah sebagai lembaga senior yang sudah eksis secara nasional, akan mudah melengkapi persyaratan LAZIS Dewan Dakwah untuk memperoleh ijin baik di tingkat pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota.

Rakernas dhadiri Ketua Umum Dewan Dakwah, Mohammad Siddik, yang didampingi Wakil Ketua Umum Amlir Syaifa Yasin dan Mohammad Noer, Sekretaris Jendral Avid Solihin, dan Bendahara Umum Edy Setiawan. Hadir juga Pengawas Dewan Dakwah Bachtiar Bakar dan Syaifuddin Bahrum.

Acara tahunan ini diikuti seluruh pengurus LAZIS Dewan Dakwah Pusat ditambah 16 pengurus LAZIS Dewan Dakwah perwakilan dari 16 provinsi seperti Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)