Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Rusia memperluas pangkalan udara keduanya di Suriah yang terletak di dekat Homs

Posted: 03 Dec 2015 03:33 PM PST

Sistem pertahanan anti-misil S-400 buatan Rusia diturunkan dari pesawat kargo An-124 di pangkalan udara Hemeimeem. (Foto: AP)

HOMS (Arrahmah.com) - Rusia memperluas basis militer di Suriah tengah, menambahkan benteng dan mengembangkan landasan pacu yang menjadi tanda bahwa mereka berniat untuk menggunakannya sebagai pangkalan udara kedua di negara itu, ujar laporan aktivis pada Kamis (3/12/2015).

Pekerjaan tengah berlangsung di pangkalan udara Shaayrat, sekitar 40 kilometer dari tenggara kota Homs, lansir AP.

Rusia telah melakukan kampanye udara pengecut di Suriah sejak 30 September, menggunakan pangkalan udara rezim Nushairiyah di provinsi Latakia. Pembom Su-24 dan beberapa helikopter lepas landas setiap harinya dari pangkalan yang dikenal dengan nama Hemeimeem, untuk membombardir target-target di Suriah utara.


Sebuah basis di provinsi Homs akan memfasilitasi serangan udara Rusia di Suriah tengah.

Bebars Al-Talawi, seorang aktivis Suriah yang berbasis di Homs dan Rami Abdurrahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), keduanya melaporkan pada Kamis (3/12) mengenai aktivitas Rusia di Shaayrat. Namun menurut mereka belum ada tanda-tanda kehadiran pesawat Rusia di fasilitas tersebut.

Al-Talawi mengatakan ada laporan bahwa senjata Rusia termasuk artileri telah dibawa ke basis tersebut dalam beberapa hari terakhir. Dia mengatakan landasan pacu di pangkalan sedang diperluas, namun sejauh ini hanya pesawat tempur rezim yang menggunakannya.

Abdurrahman mengatakan pekerjaan telah berlangsung di Shaayrat selama beberapa minggu dengan pasukan Rusia yang bekerja untuk membangun benteng dan landasan pacu. Selain itu, pasukan Rusia telah mulai mengunakan pangkalan udara T4 yang juga terletak di provinsi Homs, helikopter Rusia melakukan operasi militer di sekitar kota-kota yang dikendalikan oleh ISIS seperti Palmyra dan Qaraytan, masih menurut laporan AP.

Tidak ada komentar dari pejabat Rusia terkait laporan ini.

Seorang pejabat militer AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan pada Rabu (2/12) bahwa AS telah melihat personil militer Rusia di Shaayrat namun tidak ada pesawat Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mesir buka pintu perbatasan Rafah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir

Posted: 03 Dec 2015 03:05 PM PST

Warga Palestina di Jalur Gaza menunggu antrian untuk bisa melewati pintu perbatasan Rafah

RAFAH (Arrahmah.com) - Mesir telah membuka kembali perbatasannya dengan Jalur Gaza di kedua arah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

Ribuan warga Palestina berbaris pada Kamis (3/12/2015) dengan harapan bisa meninggalkan daerah kantong yang terisolasi saat sebagian besar perbatasan Gaza disegel dan diblokade oleh "Israel" dan Mesir, lansir Zaman Alwasl.

Tidak jelas apakah pembukaan pintu perbatasan selama dua hari terikat perjanjian dengan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang dicapai pada bulan lalu.

Kementerian Dalam Negeri pemerintah Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengatakan tahun ini penyeberangan Rafah akan dibuka dalam dua arah sebanyak 19 hari.

Sekitar 500 warga Gaza dapat keluar melalui Rafah setiap hari. (haninmazaya/arrahmah.com)

Imarah Islam Afghanistan bantah rumor Mullah Akhtar Mansur diserang dan terluka di Kuchlak

Posted: 03 Dec 2015 06:20 AM PST

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Imarah Islam Afghanistan membantah rumor yang menyebutkan bahwa Amirul Mukminin, Mullah Akhtar Muhammad Mansur, diserang dan terluka di wilayah Kuchlak.

Juru bicara Imarah Islam Afghanistan menegaskan bahwa rumor yang diterbitkan beberapa media itu tak berdasar dan bersumber dari kalangan intelijen Kabul sebagai pengalihan isu karena Mujahidin telah mencetak sejumlah kemenangan baru-baru ini.

Berikut pernyataan juru bicara Imarah Islam Afghanistan tersebut, yang dipublikasikan Voice of Jihad pada Kamis (3/12/2015).

***

Beberapa media menerbitkan laporan pada hari ini dari mulut kalangan intelijen Kabul bahwa pemimpin Imarah Islam, Amirul Mukminin Mullah Akhtar Muhammad Mansur (semoga Allah melindunginya), diserang dan terluka di wilayah Kuchlak kota Quetta kemarin. Kami dengan tegas menolak klaim palsu dari aparat intelijen musuh ini.

Sumber kami yang dapat dipercaya menyatakan bahwa Amirul Mukminin tidak berada di daerah yang dinyatakan dan tidak mengalami insiden keamanan itu. Musuh berdusta mengklaim bahwa insiden itu terjadi di rumah seorang komandan bernama Mullah Abdullah Sarhadi, padahal fakta nyabahwa rumahnya bahkan tidak berbasis di wilayah Kuchlak.

Mujahidin telah membuat banyak kemenangan di dalam negeri baru-baru ini. Musuh hanya ingin menarik perhatian dari kegagalan mereka dengan rumor palsu tersebut.

Kami meminta semua media independen dan media masa objektif untuk berhenti merusak reputasi mereka dengan penerbitan laporan yang tidak berdasar tersebut. Mereka harus selalu menghubungi dan mengacu pada juru bicara dan sumber-sumber resmi Imarah Islam dalam hal-hal seperti itu.

Juru Bicara Imarah Islam Afghanistan

Qari Muhammad Yousuf Ahmadi

(banan/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" menangkap dan melukai 11 jurnalis Palestina sepanjang bulan November

Posted: 03 Dec 2015 05:00 AM PST

AR-JOURNALIST

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sepanjang bulan November pasukan penjajah "Israel" menangkap 11 jurnalis Palestina dan menutup tiga stasiun radio Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Anadolu melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO pada Rabu (2/12/2015).

Persatuan Radio dan Stasiun TV Palestina mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Selasa (1/12) bahwa sejumlah jurnalis Palestina terluka oleh peluru tajam saat mereka meliput insiden intifada yang sedang berlangsung.

Menurut laporan itu, empat jurnalis terluka selama mereka meliput aksi protes di Jalur Gaza, sementara tujuh lainnya terluka di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara laporan itu mengatakan bahwa pasukan "Israel" menutup tiga stasiun radio Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk jangka waktu enam bulan dan mengancam dua stasiun lain dengan penutupan jika mereka tidak mengubah kebijakan editorial mereka.

Menurut laporan itu, pasukan "Israel" juga menyerbu kantor stasiun, merusak properti dan menyita perlengkapan penyiaran mereka.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pasukan "Israel" menangkap dan memperpanjang penahanan lima jurnalis, mencatat bahwa total ada 17 jurnalis Palestina saat ini ditahan di dalam penjara-penjara "Israel".

Mengomentari pelanggaran ini, Persatuan Radio dan Stasiun TV Palestina mengatakan bahwa pemerintah "Israel" berusaha untuk menekan suara Palestina yang mendokumentasikan agresi "Israel" terhadap warga Palestina setiap harinya.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan pengecut "Israel" menangkap dua bocah Palestina di Yerusalem

Posted: 03 Dec 2015 04:30 AM PST

ar-Palestinian-youth-arrested-by-Israeli-soldiers04

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang bocah Palestina berusia 10 tahun ditangkap oleh pasukan pendudukan "Israel" pada Senin (1/12/2015) di desa Hazma, utara kota Yerusalem yang diduduki, atas tuduhan melemparkan batu, lansir MEMO.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Quds Press bahwa pasukan pendudukan menyerbu sebuah rumah di Hazma dan menangkap Ismail Abed Rabbo dengan dalih bahwa ia melemparkan batu.

Dia menambahkan bahwa pasukan pendudukan "Israel" menembakkan gas air mata ke dalam rumah sebelum menculik bocah malang itu ke lokasi yang tidak diketahui.

Pasukan "Israel" juga menangkap seorang pemuda Palestina dari lingkungan Almasirah, dekat Bab Al-Amoud, tanpa mengungkapkan alasan penangkapannya.

Pasukan pendudukan juga menyerbu desa Al-Issawiya, Yerusalem Timur, saat fajar dan menangkap empat pria dan seorang anak setelah menyerbu rumah mereka.

(banan/arrahmah.com)

Lebih dari 7000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara "Israel"

Posted: 03 Dec 2015 04:00 AM PST

ar-Israeli-soldiers-taking-palestinian-prisoner

PALESTINA (Arrahmah.com) - Jumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara "Israel" bertambah menjadi lebih dari 7.000, ungkap Pusat Tahanan Palestina (PPC), mencatat bahwa 2.400 diantaranya ditangkap dalam dua bulan terakhir, Alamatonline.com melaporkan pada Rabu (2/3/2015).

Menurut PPC, otoritas "Israel "baru-baru ini membuka dua departemen baru di penjara Negev, yang dibangun karena meningkatnya jumlah serangan penangkapan.

Sementara itu, pemerintah "Israel" berencana untuk membuka sebuah departemen baru untuk tahanan wanita di penjara Al-Damon.

PPC mengatakan bahwa lebih dari 420 anak di bawah umur juda ada di antara para tahanan itu, menambahkan bahwa jumlah anak dalam penjara-penjara "Israel" telah meningkat karena mereka telah ditargetkan selama Intifada yang sedang berlangsung. Dilaporkan pula bahwa sejumlah tahanan anak terluka.

Dua belas anak di bawah umur ditahan di bawah penahanan administratif, jelas PPC.

Ada tiga puluh delapan tahanan perempuan, lima di antaranya terluka, enam anak di bawah umur, tiga di atas usia 55, dua yang ditahan di bawah penahanan administratif dan dua yang masih menjalani perawatan di rumah sakit "Israel" karena mereka ditangkap setelah mereka terluka, ungkap PPC.

PPC menjelaskan bahwa para tahanan Palestina itu ditahan dalam kondisi yang keras, dianiaya, menjalani interogasi yang keras dan hidup dalam sel yang penuh sesak.

(banan/arrahmah.com)

Pernyataan Jabhah Nushrah terkait pertukaran tawanan di Libanon

Posted: 03 Dec 2015 03:30 AM PST

mjn

SURIAH (Arrahmah.com) - Mujahidin Al-Qaeda di Suriah, Jabhah Nushrah, telah melakukan pertukaran tawanan dengan tentara Libanon di luar kota perbatasan Libanon, Arsal, di mana sekelompok tentara Libanon ditangkap oleh Mujahidin sekitar 16 bulan lalu.

Kesepakatan yang ditengahi oleh mediator Qatar ini mensyaratkan pembebasan 16 tentara dan polisi Libanon untuk ditukar dengan 13 tahanan Muslim dan Muslimah yang berada di penjara Libanon.

Mujahidin Jabhah Nushrah tiba di kota itu dan meneriakkan Allahu Akbar serta mengibarkan bendera tauhid, kemudian menyerahkan tawanan mereka kepada Palang Merah Libanon yang hadir di lokasi.

Berikut terjemah pernyataan resmi Jabhah Nushrah terkait pertukaran pertawanan tesebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Rabu (2/12/2015).

Tandzhim Al-Qaeda di Negeri Syam
Jabhah Nushrah
Bismillahirrahmanirrahim

Bayan No.27

Bebaskan Tawanan (3)

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah. Wa ba'du:

Abu Musa Radhiallahu Anhu berkata: "Rasulullah ï·º bersabda, 'Bebaskan tawanan -yaitu orang yang ditawan-, beri makan orang yang lapar dan jenguklah orang yang sakit." (Hadits Riwayat Bukhari)

Di tengah-tengah berbagai peristiwa yang dialami di medan jihad Syam yang dimulai dari serangan berbagai bangsa kafir, Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan saudara-saudara kalian di Jabhah Nushrah untuk membebaskan sejumlah ikhwan dan akhwat yang ditahan, ditangkap secara zhalim dan disematkan kepada mereka berbagai tuduhan batil. Pembebasan ini terjadi setelah adanya usaha yang kami lakukan di antaranya adalah secara serius mengusulkan dan memilah-milah jenis syarat, sesuai dengan kebutuhan Ahlussunnah di lapangan. Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Membuka jalur aman antara kota Arsal dan daerah pinggirannya untuk masyarakat secara permanen (laki-laki, perempuan, anak-anak), dan syarat ini wajib/mulzim.
2. Mengamankan bantuan bulanan untuk pengungsi di Arsal dan mengamankan jalur (kendaraan) berbagai badan/yayasan.
3. Mengamankan mobil bantuan saat ini sampai di kota Arsal yang berjumlah 8 buah mobil.
4. Mengamankan mobil bantuan saat ini di kawasan pinggiran Arsal yang berjumlah 5 buah mobil.
5. Mengamankan orang-orang yang terluka untuk mendapatkan perawatan di Turki sesuai dengan kondisi mereka jika memungkinkan.
6. Mengamankan orang-orang yang terluka, menyamakan hak mereka sesuai aturan di Libanon dan diberi ijin tinggal.
7. Mengamankan peralatan medis dan menyediakan rumah sakit di Arsal.
8. Sekaligus mengamankan peralatan medis di perbatasan Arsal untuk para pengungsi.
9. Wadi Humaid adalah daerah aman untuk penduduk.
10. Mengamankan semua tawanan kami ke perbatasan Arsal, kemudian memberikan mereka pilihan untuk pergi ke daerah mana yang mereka inginkan.
11. Data pengungsi Suria di Libanon harus sudah selesai dituntaskan.

Daftar nama ikhwan dan akhwat yang dibebaskan dari penjara Libanon:
1. Jumanah humayyid
2. 'Ala mitsqal al-uqaily
3. Saja Ad-Dulaimy beserta empat anaknya
4. Samir Sulaim al-Hindy
5. Laila Abdul Karim an-Najjar
6. Husain al-Hujairy
7. Ihab al-Hallaq
8. Muhammad Yasin
9. Muhammad Rahhal
10. Muhammad Najm
11. Muhammad Yahya
12. Abdul Majid al-Ghadhban
13. Abdul Lathif As-'ad

Daftar nama ikhwan dan akhwat yang dibebaskan dari penjara Nushairiyah:
1. Khalidiyah Husain Zainiyah
2. Ala' Muhammad Syararah
3. Nur Muhammad Syararah
4. Isra' Muhammad Syararah
5. Anak kecil perempuan Sarah Muhammad Syararah
6. anak kecil Hudzaifah Nuh Al-bani
7. Ibtisam Abdurrahman Balusy
8. Zainab Sya'lan 'Isyah
9. Taqy 'Ali 'Isyah
10. Rua Yahya 'Isyah
11. Ghaits Yahya 'Isyah
12. Ala' Yahya 'Isyah

(Allah Maha Berkuasa atas urusannya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui)

19/2/1437H – 1/12/2015M

Jabhah Nushrah
Koresponden Qalamun

AR-JN

Pernyataan Jabhah Nushrah

(banan/arrahmah.com)

Rusia ungkap bukti perdagangan minyak antara Turki dan ISIS

Posted: 03 Dec 2015 02:00 AM PST

Defence ministry officials sit under screens with satellite images on display during a briefing in Moscow, Russia, December 2, 2015. REUTERS/Sergei Karpukhin

MOSKOW (Arrahmah.com) - Departemen Pertahanan Rusia mengklaim telah mengantongi perdagangan minyak antara Turki dan ISIS. Wakil Pertahanan Rusia Anatoly Antonov menuding Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya turut andil dalam bisnis ilegal tersebut.

Seperti dilansir Reuters pada Rabu (2/12/2015), Departemen Pertahanan Rusia mengungkap gambar-gambar yang terekam oleh satelit Rusia. Dalam gambar tersebut, truk-truk tanki minyak yang berasal dari daerah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah menyeberangi perbatasan Turki.

"Menurut data kami, pemimpin politik negara itu, Presiden Erdogan dan keluarganya, terlibat bisnis kriminal ini," tambah Antanov.

Tudingan yang dilayangkan Rusia kepada Erdogan merupakan babak lanjut dari perseteruan Rusia-Turki yang disebabkan jatuhnya pesawat Su-24 milik Rusia oleh pesawat jet F-16 Turki.

Dilaporkan, sebelumnya Turki telah memperingati 10 kali pesawat milik Rusia tersebut karena melanggar wilayah udara Turki, hingga akhirnya pesawat tersebut ditembak jatuh. Rusia menuding Turki sengaja melakukan penembakan tersebut demi menjaga pasokan minyak ISIS.

(fath/arrahmah.com)

Seorang Muslimah yang telah renta ditembak oleh pasukan Zionis dan terluka parah

Posted: 03 Dec 2015 12:00 AM PST

Warga Gaza menjadi target tembakan oleh tentara Zionis "Israel". (Foto: AFP)

GAZA (Arrahmah.com) - Tentara pendudukan "Israel" menembak seorang Muslimah Palestina yang telah berusia renta dan mengenai lehernya pada Rabu (2/12/2015) di dekat kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza tengah, ujar juru bicara kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza seperti dilaporkan IMEMC.

Juru bicara kementerian, Ashraf Al-Qidra mengatakan kepada kantor berita Ma'an bahwa wanita tua ditembak menggunakan peluru tajam dan memukul lehernya, ia terluka parah dan telah dilarikan ke rumah sakit Shuhada Al-Aqsa. Saat ini wanita tersebut berada dalam kondisi kritis.

Tidak jelas apa yang menyebabkan wanita tersebut ditembak oleh tentara Zionis "Israel". Juru bicara militer "Israel" menolak untuk memberikan komentar terkait peristiwa penembakan itu. (haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia bunuh 25 warga sipil di utara Suriah yang berbatasan dengan Turki

Posted: 02 Dec 2015 11:30 PM PST

Jet tempur Rusia lepas landas dari bandara di Latakia

ALEPPO (Arrahmah.com) - Setidaknya 25 warga sipil telah gugur pada Rabu (2/12/2015) dalam serangan udara Rusia di kota yang dikuasai oleh pejuang Suriah di Aleppo utara saat Moskow meningkatkan serangan udaranya di wilayah yang dekat dengan perbatasan Turki setelah sebuah jet tempur Rusia ditembak jatuh oleh Turki beberapa waktu lalu.

Serangan udara di kota Kafr Naseh di pedesaan utara Aleppo telah meninggalkan 25 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, ujar laporan Komite Koordinasi Lokal seperti dilansir Zaman Alwasl pada Kamis (3/12).

Dalam perkembangan terkait pada Rabu (2/12), anggota parlemen Inggris memilih untuk meluncurkan serangan udara di Suriah yang diklaim akan menargetkan posisi Daulah Islamiah atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS, lapor kantor berita AP.

Jet tempur Inggris akan memulai operasinya di Suriah dalam waktu dekat.

Sejak 2011 saat perang Suriah meletus, sedikitnya 250.000 nyawa telah melayang dan lebih dari empat juta orang melarikan diri ke luar negeri. (haninmazaya/arrahmah.com)