Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ledakan bom ranjau tewaskan seorang tentara Somalia

Posted: 07 Oct 2015 05:04 PM PDT

Tentara boneka Somalia

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Setidaknya seorang tentara boneka Somalia tewas dan seorang lainnya luka-luka dalam ledakan bom ranjau yang menargetkan pejabat pemerintah di pasar hewas di distrik Afgoye, sekitar 30 kilometer dari barat laut ibukota Somalia, Mogadishu, pada Rabu (7/10/2015).

Yusuf Muhammad Mordow, wakil komisaris distrik Afgoye mengonfirmasi ledakan tersebut kepada Radio Shabelle melalui wawancara telepon dan membenarkan jumlah korban.

Petugas keamanan telah mencapai lokasi kejadian dan melakukan penangkapan terhadap puluhan orang dengan dalih berada di balik ledakan tersebut.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan udara pengecut oleh Rusia menghantam pedesaan Hama dan Aleppo

Posted: 07 Oct 2015 04:31 PM PDT

Korban serangan udara Rusia

HAMA (Arrahmah.com) - Gelombang intens serangan udara pengecut oleh pasukan komunis Rusia telah memukul provinsi Aleppo dan Hama dan wilayah sekitarnya di provinsi Idlib pada Rabu (7/10/2015), ujar laporan Reuters.

Rusia, sekutu utama rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad mulai melakukan serangan udara di Suriah pada pekan lalu dengan dalih menargetkan posisi Daulah Islam atau yang sebelumnya dikenal dengan sebutan ISIS.

Namun pejuang di lapangan mengatakan kampanye Rusia juga menargetkan faksi-faksi lainnya dan bertujuan untuk menopang kekuasaan Asad.

Serangan pada Rabu (7/10) menargetkan kota-kota Kafr Zita, Kafr Nabudah, Al-Sayyad dan desa Al-Lataminah di Hama dan kota-kota Khan Shaykhun dan Alhbit di Idlib, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Sebagian besar provinsi Idlib dikendalikan oleh Jaisyul Fath, sebuah aliansi Mujahidin yang termasuk di dalamnya Jabhah Nushrah dan faksi lainnya yang telah memberikan tekanan cukup kuat kepada militer rezim.

Di Aleppo utara, Zaman Alwasl melaporkan kematian tiga warga sipil, dua anak dan seorang wanita, dan puuhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Rusia di Darret Ezzah.

Moskow telah berada di bawah tekanan internasional dalam beberapa hari terakhir karena tindakannya di Suriah yang mendukung rezim brutal pimpinan Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)

Delegasi Houtsi kunjungi Iran untuk menerima senjata

Posted: 07 Oct 2015 04:03 PM PDT

Milisi Syiah Houtsi saat menduduki ibukota Sana'a September 2014. (Foto: AP)

TEHERAN (Arrahmah.com) - Delegasi milisi Syiah Houtsi Yaman baru-baru ini mengunjungi Teheran untuk memperoleh dukungan dan terutama menerima pengiriman senjata, sumber informasi di Sana'a mengatakan kepada kantor berita Al Arabiya.

Sumber tersebut mengatakan delegasi termasuk sejumlah pemimpin Houtsi dan dipimpin oleh Nayef Al-Qanes, wakil presiden komite revolusioner Houtsi.

Sumber juga menambahkan bahwa delegasi akan menyampaikan kepada para pejabat Iran permintaan mendesak oleh pemimpin Houtsi, Abdulmalik Al-Houthi untuk segera melakukan pengiriman senjata tambahan setelah pasukan koalisi pimpinan Saudi membuat beberapa keuntungan di lapangan, lansir Al Arabiya pada Selasa (6/10/2015).

Delegasi akan bertemu dengan para pejabat Iran khususnya pemimpin Garda Revolusi untuk membahas kemungkinan memberikan Houtsi lebih banyak ahli militer Iran untuk meningkatkan kemampuan militer Houtsi.

Hal ini datang setelah milisi Houtsi baru-baru ini mengalami beberapa kerugian dalam pertempuran mereka melawan pasukan pro-pemerintah Yaman yang diakui dan didukung oleh negara-negara Barat dan Arab Saudi di seluruh negeri.

Sebelum mengunjungi Teheran, delegasi mengunjungi Beirut di mana mereka bertemu dengan pemimpin milisi Syiah Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah", Hassan Nasrallah.

Menurut laporan Al Arabiya, selama kunjungan, delegasi diduga menyuarakan rasa terima kasih Abdulmalik untuk dukungan "Hizbullah" dalam mengirim ahli militer Yaman. Wallahua'lam. (haninmazaya/arrahmah.com)

Puluhan tenaga medis dan pasien tewas, AS akui pengeboman rumah sakit di Kunduz sebagai sebuah kesalahan

Posted: 07 Oct 2015 07:00 AM PDT

Serangan udara AS yang menghantam rumah sakit yang dikelola oleh Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF) pada Sabtu (3/10) menyebabkan 22 orang tewas dan memicu kemarahan para sukarelawan yang tergabung dalam MSF.

KABUL (Arrahmah.com) - Serangan udara mematikan yang melanda sebuah rumah sakit di ibukota provinsi Kunduz Afghanistan merupakan sebuah kesalahan, ungkap komandan pasukan internasional AS di Afghanistan, sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, Rabu (7/10/2015).

Jenderal Militer AS John Campbell mengatakan dalam kesaksiannya pada Selasa (6/10) kepada Komite Senat Angkatan Bersenjata bahwa keputusan untuk melaksanakan aksi serangan itu dibuat dalam rantai komando AS.

"Untuk memperjelas, keputusan untuk memberikan serangan udara adalah keputusan AS yang dibuat dalam rantai komando AS," kata Campbell.

"Menyerang sebuah rumah sakit adalah kesalahan. Kami tidak akan pernah sengaja menargetkan fasilitas medis yang dilindungi."

Serangan udara AS yang menghantam rumah sakit yang dikelola oleh Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF) pada Sabtu (3/10) menyebabkan 22 orang tewas dan memicu kemarahan para sukarelawan yang tergabung dalam MSF.

MSF dengan tegas menyalahkan AS dalam insiden tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Mereka meminta untuk dilakukan penyelidikan untuk menyelidiki malapetaka tersebut.

Sebelumnya, Campbell sempat memberikan pernyataan bahwa serangan waktu itu merupakan permintaan dari pasukan Afghanistan yang ingin menyerang pasukan Taliban di Kunduz.

Menanggapi pernyataan Campbell, seorang pasukan militer Afghanistan membantah bahwa pasukannya yang meminta AS untuk menyerang rumah sakit tersebut.

Komandan pasukan khusus Afghanistan di Kunduz, Abdullah Guard, mengatakan bahwa pasukannya saat itu dalam keadaan terdesak.

"Sangat mungkin jika kami meminta serangan udara untuk menyerang posisi musuh, tetapi itu tidak berarti kami meminta untuk mengebom sebuah rumah sakit," kata Abdullah Guard kepada Reuters, sebelum Campbell memberikan laporan kepada Komite Senat.

Wartawan Al Jazeera, Rosiland Jordan, melaporkan dari Washington, mengatakan bahwa insiden tersebut mencoreng wajah militer AS.

MSF mengatakan pada Ahad (4/10) bahwa mereka telah menutup rumah sakit di Kunduz, yang dianggap sebagai garis hidup di wilayah yang babak belur oleh perang dimana kondisi perawatan medis sangat kurang.

Lembaga amal itu mengatakan bahwa meskipun telah dilakukan panggilan genting kepada pejabat militer di Kabul dan Washington bahwa serangan itu menyasar rumah sakit, pasukan AS tetap menyerang rumah sakit itu berulang kali selama lebih dari satu jam.

AS telah di bawah tekanan internasional yang kuat setelah menuai kecaman global pasca insiden mematikan itu, yang dijuluki sebagai kejahatan perang.

(ameera/arrahmah.com)

Mujahidin IIA amankan 35 desa Afghan di Baghlan, kuasai 4 pangkalan militer

Posted: 07 Oct 2015 06:57 AM PDT

baghlan

BAGHLAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah mengamankan 35 desa Afghan di distrik Dahana-e-Ghouri, provinsi Baghlan, menurut laporan yang dirilis Voice of Jihad pada Rabu (7/10/2015).

Laporan mengatakan bahwa Mujahidin telah memukul mundur pasukan rezim dari 35 desa di dua lembah di distrik tersebut di tengah-tengah operasi pembersihan yang sedang berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.

Pada saat yang sama, Mujahidin juga menguasai empat pangkalan militer utama di distrik tersebut. Allahu Akbar!

(siraaj/arrahmah.com)

Pertempuran melawan rezim diktator Asad berlanjut di Hama utara

Posted: 07 Oct 2015 06:30 AM PDT

AR-ER

SURIAH (Arrahmah.com) - Koresponden ElDorar Network pada Rabu (7/10/2015) mengatakan bahwa pejuang perlawanan berhasil menewaskan sejumlah tentara dan menghancurkan kendaraan militer rezim Nushairiyah Suriah saat mereka menghadapi pasukan diktator Bashar Asad yang menyerang Hama utara.

Koresponden itu mengatakan bahwa sejumlah pejuang perlawanan terlibat dalam pertempuran sengit sejak Rabu pagi di perbatasan Almassasnah dan pinggiran desa Maan dan Markph serta Mork, untuk menghadapi pasukan Asad .

Koresponden itu juga menegaskan bahwa bentrokan telah mengakibatkan tewasnya sejumlah besar tentara rezim Asad, selain menghancurkan tank di pinggiran desa Maan, dan dua tank, kendaraan BMP, mobil transportasi rezim di sebuah pos pemeriksaan Almassasnah, di mana para pejuang perlawanan telah berhasil menghancurkan tank di pinggiran Kota Mork, dan IBM di lingkungan kota Markph.

Sementara itu, para pejuang perlawanan juga melancarkan serangan pengeboman di Bredej, Al-Moghair dan Karnaz menggunakan artileri dan roket, dan telah melancarkan serangan langsung pada pasukan diktator Asad.

Di sisi lain, pasukan Asad ditempatkan di kota Bredej, Kefrnboudah dan desa Tal Hawash serta kota Kafr Zita dengan sejumlah besar rudal, sementara pesawat tempur meluncurkan beberapa serangan udara di kota Kafr Zita, Al -Lataminah dan Kefrnboudah di pedesaan utara Hama.

(banan/arrahmah.com)

Ekstremis Yahudi "Israel" kembali menyerang Masjid Hassan Bek di Jaffa

Posted: 07 Oct 2015 06:00 AM PDT

ar-hassan-bek-mosque-in-Jaffa

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sejumlah ekstremis pemukim Yahudi "Israel" di Jaffa menyerang Masjid Hassan Bek pada Selasa (6/10/2015) kemarin dan berusaha membakarnya, saksi mata mengatakan kepada Arab48, sebagaimana dilansir MEMO.

Muhammad Ashqar, kepala Gerakan Islam di "Israel", mengatakan: "Para pemukim masuk ke masjid dari gerbang utama, melemparkan batu besar ke dalam dan menghancurkan jendelanya."

"Para pemukim merencanakan untuk menghancurkan dan membakar masjid seperti apa yang terjadi di masa lalu ketika mereka membakarnya, melemparkan kepala babi ke dalamnya."

Sementara itu, saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat para pemukim, yang ingin merusak masjid, tetapi mereka menghadang rencana pemukim saat menyerang masjid itu. "Oleh karena itu, para pemukim melarikan diri," kata saksi mata kepada Arab48.

Menurut Ashqar, serangan itu "benar-benar terkait dengan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa" dan itu adalah ekspansi serangan yang terus menerus dari pemukim "Israel" di seluruh negeri dan di Tepi Barat yang diduduki serta di Yerusalem.

Ashqar mencatat bahwa masjid di Jaffa telah berada di bawah agresi "Israel" yang terus-menerus di tangan pemukim Yahudi "Israel" dan mereka telah "mendapat lampu hijau dari lembaga resmi Israel".

Dia menambahkan, "Agresi ini membuktikan mentalitas rasis dan biadab 'Israel', yang meningkat di antara orang-orang Yahudi. Ini merupakan agresi pada hak untuk hidup dan menjalankan ibadah keagamaan. "

Dia menegaskan bahwa agresi ini menyeru warga Palestina di Jaffa dan di semua kota-kota Palestina yang diduduki pada tahun 1948 untuk berhati-hati dan melakukan perlindungan terhadap masjid dan tempat-tempat suci dari rencana jahat para pemukim "Israel", yang baru-baru ini meningkat.

(banan/arrahmah.com)

Pemuda Palestina kehilangan matanya setelah ditembak tentara biadab "Israel"

Posted: 07 Oct 2015 05:30 AM PDT

AR-Israeli-security-forces-shoot-a-tear-gas-towards-palestinians-protesting-Israeli-aggression-near-nablus-west-bank

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pemuda Palestina berusia 18 tahun, Muhammad Barqan, pada Selasa (6/10/2015) kemarin kehilangan matanya setelah ia ditembak oleh seorang tentara "Israel" dengan peluru karet di lingkungan Silwan Yerusalem, kantor berita Safa melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO.

Ayah Muhammad mengatakan bahwa anaknya menjalani operasi pada matanya dengan diborgol di tempat tidur rumah sakit. Dia juga mengatakan bahwa dokter menggunakan pelat logam untuk merekonstruksi wajahnya yang diserang oleh pasukan "Israel" setelah ia terluka.

Dia menambahkan: "Anak saya dijebak, diborgol dan kakinya dirantai di ambulans sampai ia dirawat di rumah sakit. Ia dilarang menerima kunjungan keluarga saat di rumah sakit dan dalam kondisi serius. "

Muhammad sebelumnya juga telah ditembak di kaki oleh seorang tentara "Israel" delapan bulan lalu ketika ia mengurus ternaknya di lingkungan Wadi Yasoul di Silwan. Dua tahun lalu, ia dipukuli oleh pemukim ekstrimis "Israel" di lingkungan Al-Jarrah di Yerusalem.

Pengacara untuk Asosiasi Al-Dameer untuk Hak Asasi Manusia Muhammad Mahmud mengunjungi Muhammad di rumah sakit dan menegaskan bahwa ia telah ditangkap.

(banan/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia di Suriah menghantam provinsi Hama dan Idlib

Posted: 07 Oct 2015 05:00 AM PDT

ar-russia-syria-airstrikes

SURIAH (Arrahmah.com) - Jet-jet militer Rusia menargetkan provinsi Hama dan Idlib di barat Suriah pada Rabu (7/10/2015) ini, Reuters melaporkan.

Menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rusia juga melakukan pengeboman menggunakan rudal.

Sebelumnya, Rusia dilaporkan telah mengebom sebuah rumah sakit di daerah perumahan Anadan, hingga membunuh dua anak.

Serangan udara Rusia di Suriah dimulai pekan lalu dalam upaya untuk mengembalikan wilayah Presiden Suriah Bashar Asad dan melawan sejumlah kelompok "ekstremis" yang juga ditargetkan oleh koalisi pimpinan AS.

(banan/arrahmah.com)

Warga beli oksigen akibat terdampak kabut asap

Posted: 07 Oct 2015 04:02 AM PDT

Tabung oksigen

PEKANBARU (Arrahmah.com) - Kesehatan warga kian terancam akibat kabut yang terus menguar. Udara pun pada tingkat pencemaran yang berbahaya akibat kabut asap pembakaran lahan dan hutan. Demi menjaga asupan oksigen ke tubuh, sejumlah warga Pekanbaru terpaksa membeli tabung oksigen guna merasakan udara segar. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.

"Kami dikasih Allah udara untuk bernapas yang bersih, sekarang kita mesti beli. Terasa sekali gitu, gimana bernapas kalau harus beli (oksigen)," kata salah satu warga Pekanbaru, Herlia Santi, Ahad (4/10/2015), lansir Republika.

Dia menjelaskan, sudah beberapa waktu ini mengidap batuk yang tak kunjung sembuh akibat paparan kabut asap. Belakangan, ia juga mengalami sesak nafas. Herlia akhirnya menyerah dan membeli tabung oksigen portabel, kemarin. "Soalnya saya sudah sesak. Enggak bisa nahan lagi," ujar dia.

Oksigen portabel yang ia beli berukuran 500 cc. Alat yang harganya sekitar Rp 48 ribu itu, dapat digunakan untuk 10-15 kali semprot. Sebagian rekan-rekannya memilih tabung oksigen berukuran tujuh meter kubik yang harganya Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu yang bisa digunakan untuk lima hari.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat, polusi asap di berbagai kabupaten/kota sejak lebih sebulan terakhir telah mengakibatkan 54.135 warga menderita sakit. "Penyakit paling banyak adalah infeksi saluran pernafasan atas dengan jumlah sebanyak 44.960 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril, kemarin.

Kondisi serupa terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pada pukul 10.00 WIT, Ahad (4/10), konsentrasi partikulat di kota itu mencapai angka 1.949,42 ugram/m3. Kendati sempat turun pada siang hari, angka tersebut naik kembali menjadi 1.647,22 pada 19.00 WIT.

Hertiani, warga Petuk Ketimpun, Palangka Raya, juga mengaku terpaksa membeli tabung oksigen. Ia khawatir udara di Palangka Raya membahayakan perkembangan janinnya yang baru berusia enam bulan.

Dia mengatakan, sudah sebulan terakhir tidak keluar rumah dan terpaksa menghirup udara segar dari tabung oksigen yang dibeli dari apotik demi menjaga kesehatan anak yang sedang di kandung. "Kalau bisa, pemerintah menyediakan secara gratis tabung oksigen. Itu paling dibutuhkan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil," kata Hertiani.

Sebagaimana diketahui kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Sumatra dan Kalimantan sejak sebulan lalu belum juga tertangani.

Di Pekanbaru, Riau, indeks standar pencemaran udara (ISPU) terus menunjukkan angka mengkhawatirkan. Pada Ahad (4/10), konsentrasi partikulat di kota itu sempat mencapai angka 677,64 mikrogram per meter kubik (ugram/m3).

Dalam skala pencemaran udara itu, ambang batas pencemaran yang berbahaya bagi manusia terletak pada angka 350. Kondisi pencemaran dengan angka berkali-lipat dari ambang batas berbahaya tersebut sudah terjadi di Pekanbaru sebulan belakangan.

(azm/arrahmah.com)