Al Khilafah |
- Pancasila Sakti? (Suatu Refleksi)
- Selamatkan Generasi Muda dengan ISLAM !
- Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat
- Masih Sakralkah Pancasila?
Pancasila Sakti? (Suatu Refleksi) Posted: 07 Oct 2015 05:00 AM PDT Pancasila Sakti? (Suatu Refleksi) Baca Selengkapnya »Oleh : Indra Fakhruddin (Pengamat Sosial Politik di Al Amri Institute) 50 tahun yang lalu pemerintah orde lama menetatapkan tanggal 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila. Sejarah mencatat pada malam 30 September 1965 telah terjadi tragedi G-30 S/PKI. Ada enam jendral korban kebiadaban PKI yang ingin melakukan kudeta. Pemerintah menganggap mereka gagal untuk mengganti ideologi Pancasila, maka tepat tanggal 1 Oktober 1965 ditetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila hingga detik ini. Namun demikian kita sebagai bagian pewaris negeri ini harus memiliki nalar kritis. Benarkah pancasila betul-betul sakti? Kata sakti memiliki konotasi kuat, tahan menghadapi segala tantangan dan mampu berbuat diluar kuasa manusia. Bangsa ini telah melewati 70 tahun dari masa kemerdekaannya. Apakah selama itu pancasila telah menunjukkan kesaktiannya pada bangsa dan negaranya? |
Selamatkan Generasi Muda dengan ISLAM ! Posted: 07 Oct 2015 02:00 AM PDT SELAMATKAN GENERASI MUDA DENGAN ISLAM! Baca Selengkapnya »oleh: Dini Dahlia (Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) "Yang Muda, Yang Berkarya" Kalimat di atas nampaknya tidak lagi menjadi prinsip kebanyakan pemuda masa kini. Di Indonesia sendiri, semakin banyak pemuda yang terlibat dalam tindak kriminalitas. Bahkan kata "pemuda" sering kali kita dengar menjadi pelaku aksi tawuran, narkoba, hingga terjerat kasus pelecehan seksual bahkan pemerkosaan dan pembunuhan. Aksi pembunuhan yang sering terjadi tak pernah lepas pelakunya merupakan orang-orang dewasa. Tapi seiring banyak kasus yang muncul, banyak pula pelaku pembunuhan dilakukan oleh bocah ingusan (merdeka.com, 16/09/2015). Seperti kasus pembunuhan yang terjadi pada seorang siswi SMP, Fricilia Dina (15) ditemukan tewas mengenaskan dengan kepala berlumuran darah di pematang sawah, tak jauh dari hotel Grand Sharon di Jalan Inspeksi Cidurian, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/8/2015) – Kompas.com, 16/09/2015. |
Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat Posted: 06 Oct 2015 09:30 PM PDT Krisis Identitas Anggota Dewan Terhormat Baca Selengkapnya »Oleh Mustofi Alfiandi Pratama (Pemerhati Prilaku Sosial Masyarakat) Manusia fitrahnya pasti ingin untuk diperhatikan, ingin untuk dihargai, bahkan diakui keberadaanya. Serta berlomba-lomba dalam hal kebaikan (Fastabiqul Khairat). Manusia sejatinya adalah makhluk sempurna dengan desain kecerdasan serta psikis yang luar biasa baiknya. sehingga diciptakanlah akal yang berfungsi untuk berfikir membedakan mana yang baik dan buruknya. Hati yang berfungsi untuk tawadhu' (rendah diri) mengerti apa dan siapa posisi kita sebenarnya? Namun. semua sirna ketika manusia yang seharusnya bersikap sesuai aturannya baik dalam maupun luar saat ini melenceng jauh. Awalnya percaya. kini meragukan. Yang tadinya mendukung mulai menjatuhkan. yang tadinya menolong malah merugikan. sebab timbul rasa ingin berkuasa ingin memiliki segalanya tanpa memandang baik buruknya. |
Posted: 06 Oct 2015 04:47 PM PDT Masih Sakralkah Pancasila? Baca Selengkapnya »Oleh : Indra Fakhruddin(Pengamat Sosial Politik di Al Amri Institute) Pancasila Bukan Dasar Negara Ditengah gaung islam nusantara, Prof Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus publik juga mengenalnya sebagai Pakar Hukum Tata Negara, mengemukakan pendapatnya tentang pancasila. Beliau berpendapat bahwa Pancasila sejatinya bukanlah dasar sebuah negara. Yusril juga mengkritisi para pejabat yang sering mengatakan bahwa ideologi bangsa Indonesia berdasarkan Pancasia.(Panjimas.com, 17/05/2015) |
You are subscribed to email updates from Al-Khilafah.org. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |