Al Khilafah |
- Agar Diterima Jerman, Imigran Berbondong-bondong Pindah Agama
- Angola Secara Resmi Melarang Islam dan Menutup Masjid
- GIDI Ngelunjak Karena Negara Tidak Tegas
- GIDI Ajukan Syarat Jika Ingin Idul Adha di Tolikara Aman
- Indonesia Menuju Kebangkrutan?
- Menyoroti Kunjungan Al Sisi ke Indonesia
Agar Diterima Jerman, Imigran Berbondong-bondong Pindah Agama Posted: 08 Sep 2015 07:02 AM PDT Para pengungsi dari Timur Tengah dilaporkan ramai-ramai berpindah agama untuk mendapatkan suaka di Jerman. Hingga kini, ratusan imigran dari Iran dan Afganistan sudah dibaptis di Gereja Trinity, Berlin. Baca Selengkapnya »Mereka di antaranya Mohammed Ali Zonoobi dari Syiraz, Iran, yang menundukkan kepala ketika Pendeta Paderi Gottfried Martens memercikkan air suci ke atas rambutnya sambil berkata: "Apakah kamu akan berpisah dari setan? Apakah kamu akan berpisah dari Islam?" |
Angola Secara Resmi Melarang Islam dan Menutup Masjid Posted: 08 Sep 2015 06:59 AM PDT Setelah keputusan untuk melarang praktek agama Islam dan menghilangkannya dari tempat-tempat ibadah di seluruh negeri, Angola menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi melarang agama Islam. Baca Selengkapnya » |
GIDI Ngelunjak Karena Negara Tidak Tegas Posted: 08 Sep 2015 06:50 AM PDT Pernyataan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang tidak menjamin keamanan pelaksanaan Shalat Idul Adha pada 24 September nanti bila tiga syarat yang diajukannya tidak dipenuhi, menurut Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib karena negara tidak tegas sedari awal. Baca Selengkapnya » |
GIDI Ajukan Syarat Jika Ingin Idul Adha di Tolikara Aman Posted: 08 Sep 2015 06:47 AM PDT Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menolak sejumlah permintaan tokoh Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) sebagai syarat agar pelaksanaan Salat Idul Adha di Tolikara dapat berlangsung dengan aman. Baca Selengkapnya »Ustaz Ali Muchtar, Imam Masjid Baitul Muttaqin, Tolikara, Papua, kepada VIVA.co.id menjelaskan, penolakan Menkopolhukam disampaikan saat rapat koordinasi pelaksanaan salat Idul Adha di Tolikara pada Sabtu, 5 September 2015, di rumahnya. |
Indonesia Menuju Kebangkrutan? Posted: 08 Sep 2015 06:35 AM PDT Indonesia Menuju Kebangkrutan? Baca Selengkapnya »Oleh Ari Farouq ( Mahasiswa Ekonomi Islam STIS SBI SURABAYA) Beberapa waktu terakhir ini nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin anjlok, dan tidak ada tanda-tanda akan stabil bahkan terakhir sampai di tiitik Rp14.160 /US $(3/08/2015) (www.bi.go.id). Ini merupakan titik terendah selama hampir 17 tahun dan Keadaan ini tentu sangat berdampak buruk bagi perekonomian indonesia, ini terbukti dengan kenaikan beberpa bahan pokok dan komuditas lainya sepeti daging dan khususnya komoditas impor. Dan kalau dibiarkan tanpa ada solusi yang nyata ekonomi negeri ini bisa terancama krisis seperti yang terjadi pada tahun 1998 silam. Ini seperti yang di ungkapkan mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier "Jatuhnya kurs rupiah dan ketidak-kompakan kabinet bisa jadi akan berakibat pada lengsernya Jokowi, sama seperti lengsernya HM. Soeharto pada tahun 1998 yaitu karena ambruknya kurs rupiah dan tidak kompaknya kabinet Tribunnews.com, Minggu (23/8/2015). |
Menyoroti Kunjungan Al Sisi ke Indonesia Posted: 08 Sep 2015 06:17 AM PDT Menyoroti Kunjungan Al Sisi ke Indonesia Baca Selengkapnya »Oleh Prihandono Wibowo (Pemerhati Hubungan Internasional di Surabaya) Presiden Mesir, Abdul Fatah Al-Sisi, mengadakan kunjungan diplomatik ke Indonesia pada Jumat 4 September 2015. Kunjungan ini merupakan salah satu dari rangkaian tour diplomatic presiden Mesir ke beberapa negara di Asia. Bagi Indonesia, kunjungan diplomatik dari Al Sisi merupakan kunjungan pertama sejak kunjungan Presiden Hosni Mubarak ke Indonesia sekitar 32 tahun yang lalu. Secara umum, kunjungan Al Sisi ke beberapa negara dilakukan untuk agenda mempromosikan perluasan proyek Terusan Suez serta peningkatan kerjasama ekonomi dan investasi. Dalam kunjungan ke Indonesia, Al Sisi membawa beberapa agenda bilateral kedua negara. Diantaranya penguatan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan sosial. Tercatat kedua negara memiliki volume perdagangan mencapai 1,4 juta Dollar. Indonesia memiliki komoditas ekspor utama ke Mesir berupa bahan makanan dan tekstil. Indonesia membicarakan permasalahan hambatan perdagangan seperti tarif. |
You are subscribed to email updates from Al-Khilafah.org. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |