Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

AQAP membantah pernah menawan sandera Inggris yang dibebaskan oleh Uni Emirat Arab pekan lalu di Yaman

Posted: 26 Aug 2015 04:33 PM PDT

Douglas Semple (64) dan istrinya, warga negara Inggris yang diklaim oleh UEA telah dibebaskan dari tangan Mujahidin AQAP pada pekan lalu, di mana AQAP membantah klaim tersebut. (Foto: Al Jazeera)

ADEN (Arrahmah.com) - Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) telah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak pernah menawan warga Inggris yang diklaim oleh Uni Emirat Arab telah dibebaskan dari mereka pada Ahad (23/8/2015) lalu di Yaman.

UEA mengklaim pasukannya telah menyelamatkan insinyur asal Inggris, Douglas Semple dari pasukan AQAP dalam operasi pada 23 Agustus lalu.

Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera pada Rabu (26/8/2015), Mujahidin AQAP dengan tegas mengatakan: "Pemerintah UEA mengklaim bahwa mereka membebaskan warga negara Inggris yang ditahan oleh Al Qaeda."

"Kami ingin menjelaskan kepada media bahwa ini tidak benar. Kami tidak menahan warga Inggris."

"Insiden ini bahwa pemerintah UEA mengklaim melakukan operasi dengan pasukan khusus tidak pernah terjadi," lanjut pernyataan Mujahidin AQAP seperti dilansir Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kepada Al Jazeera pada Rabu (26/8) bahwa mereka tidak bisa mengeluarkan komentar rincian kasus penyanderaan. Sedangkan Kementerian Luar Negeri UEA tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

UEA mengklaim pada Ahad (23/8) bahwa Semple (64) telah dibawa kembali ke Aden dan kemudian diterbangkan ke Abu Dhabi di mana ia bertemu dengan pejabat UEA dan Duta Besar Inggris.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengklaim pembebasan warga negara Inggris dilakukan dalam operasi intelijen militer UEA.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri pada Selasa (25/8), Semple mengatakan: "Istri saya Sallie dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang mendukung kami melalui cobaan ini, terutama kementerian luar negeri, polisi, keluarga kami, teman-teman dan simpatisan dan pasukan UEA yang mengamankan pembebasan saya." (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin AQAP lancarkan serangan bom di markas militer Yaman di Hadramaut

Posted: 26 Aug 2015 04:04 PM PDT

Basis militer di Aden

HADRAMAUT (Arrahmah.com) - Mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) meledakktenggara Yaman, menurut pernyataan pejabat di provinsi Hadramaut.

Ledakan yang terjadi pada Rabu (26/8/2015) meratakan bangunan militer tiga lantai, pusat komando untuk zona yang meliputi Hadramaut dan sebagian provinsi Shabwa, lansir AFP.

Tidak ada laporan rinci mengenai korban dalam serangan itu.

Serangan tersebut datang sehari setelah basis polisi rahasia di Mukalla juga diserang dengan serangan serupa.

Koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melakukan kampanye udara di Yaman menargetkan pemberontak Syiah Houtsi sejak Maret, sejauh ini belum ada laporan bahwa mereka campur tangan terkait Al-Qaeda.

Tetapi sejak Selasa (25/8), 100 tentara Saudi ditempatkan di bandara internasional di kota utama di selatan Yaman, ujar sumber-sumber militer seperti dilaporkan AFP.

"Misi ini berlaku untuk membantu mengamankan kota, di mana 'militan' Al-Qaeda muncul akhir pekan lalu," salah satu sumber mengatakan merujuk ke kota Aden.

Didukung dengan senjata dan pasukan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, loyalis presiden Hadi mengklaim berhasil merebut kembali Aden dari tangan milisi Syiah Houtsi dan sekutu mereka pada pertengahan Juli lalu sebelum merebut kembali empat provinsi lainnya di wilayah selatan Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)

Baitul Mal Aceh siapkan beasiswa tahfizh tingkat mahasiswa

Posted: 26 Aug 2015 08:48 AM PDT

Kantor Baitul Mal Aceh

BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Baitul Mal Aceh kembali membuka pendaftaran Beasiswa Tahfidz Al-Quran untuk tingkat Mahasiswa tahun 2015. Beasiswa ini khusus diberikan kepada mereka dari keluarga miskin yang ingin menghafal Al-Quran.

Kepala Baitul Mal Aceh Dr Armiadi Musa MA mengatakan Beasiswa Tahfidz tingkat Mahasiswa ini mulai dibuka pendaftarannya sejak 24 Agustus, akan ditutup pada 04 September 2015.

"Karena dana ini bersumber dari uang zakat, kriterianya tetap diberikan kepada mereka yang miskin," kata Armiadi.

Dia menjelaskan, jika ada putra-putri Aceh Besar dan Banda Aceh merasa dirinya kurang mampu dan ingin menghafal Al-Quran, Baitul Mal Aceh membuka kesempatan ini untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.

Katanya, adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh para calon penerima beasiswa ini yaitu mahasiswa sudah duduk di bangku kuliyah maksimal semester 6, berasal dari keluarga miskin, mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta memiliki IPK minimal 2,75 ke atas.

Selain itu Armiadi menyebutkan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para calon penerima beasiswa ini yaitu harus menyertakan Surat keterangan miskin dari keuchik gampong, Surat keterangan aktif kuliyah di perguruan tinggi wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Fotocopy KTP, Fotocopy KTP orang tua/wali, Fotocopy Kartu Keluarga (SK), Pasphoto 3x4 sebanyak 2 lembar dan Mengisi formulir yang disediakan.

Jadwal pendaftaran dibuka sejak 24 Agustus hingga 04 September 2015. Pelayanan pendaftaran pada pukul 09.00 wib-16.00 WIB. Berkas dapat diantar langsung ke Kantor Baitul Mal Aceh di Jalan T. Nyak Arief Komplek Keistimewaan Aceh. CP: 0811 689 5050. Informasi lebih lanjut dapat diakses di website Baitul Mal Aceh http://baitulmal.acehprov.go.id/. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Mujahidin IIA serbu 3 pos pemeriksaan di provinsi Kunar, tewaskan 8 pasukan musuh

Posted: 26 Aug 2015 06:00 AM PDT

Mujahidin Taliban Afghanistan

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan melancarkan serangan yang menargetkan tiga pos pemeriksaan musuh di distrik Watapur pada Selasa (25/8/2015), menyebabkan kerugian besar di pihak musuh.

Sedikitnya 8 pasukan boneka musuh tewas dan 5 lainnya luka-luka dalam bentrokan berikutnya, sedangkan lima Mujahidin, juga, mengalami luka dalam operasi itu.

Di distrik Dankam di provinsi itu, Mujahidin menyerbu sebuah pos perbatasan musuh pada Selasa malam. Belum jelas mengenai laporan orang yang terbunuh atau terluka.

Dalam laporan lain, konvoi pasokan musuh menghadapi serangan Mujahidin di distrik Ghazi Abad di provinsi itu. Belum ada konfirmasi mengenai jumlah orang yang tewas dan cedera.

Di kawasan Dankam di provinsi Kunar, pertempuran sengit dilaporkan terjadi pada hari Selasa, di mana sejumlah tentara musuh dilaporkan tewas atau terluka.

(banan/arrahmah.com)

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan serbu dan kuasai 7 pos pemeriksaan musuh di antara Musa Kala dan Nawzad

Posted: 26 Aug 2015 05:00 AM PDT

Mujahidin Taliban

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Serangan terkoordinasi yang diluncurkan oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada Senin (24/8/2015) pagi di posisi musuh di daerah Dani Karez dan Gani Karez yang terletak di antara distrik Nawzad dan Musa Kala berlangsung hingga sekitar pukul 4:00 sore waktu setempat.

Laporan resmi Mujahidin, sebagaimana dilansir Voice of Jihad, mengatakan bahwa 7 pos pemeriksaan musuh diserbu selama pertempuran sengit itu. Sebanyak 23 tentara boneka musuh dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Selain itu, Mujahidin juga menghancurkan 2 APC dengan tembakan senjata berat dan 2 lainnya dengan IED.

Dua senjata PK mesin, 6 senapan AS, 2 tabung mortir, sejumlah besar amunisi dan peralatan lainnya disita Mujahidin sebagai ghanimah.

Sementara itu, empat Mujahidin dilaporkan terluka dalam pertempuran ini dan 3 orang lainnya dinyatakan syahid, in syaa Allah.

Keseluruhan wilayah ini sekarang berada di bawah kendali penuh Mujahidin, Allahu Akbar!

(banan/arrahmah.com)

Berhaji, umat Islam mancanegara mulai padati Masjid Al Haram

Posted: 26 Aug 2015 04:30 AM PDT

Kaum Muslimin dan Ka'bah di Masjid Al Haram, Makkah

MAKKAH (Arrahmah.com) - Labbaikallahumma Labbaik…Labbaika Laa syaarika laka labbaik… Innal Hamda..Wan-nikmata laka walmulk Laa Syarikalak. Ribuan calon haji [calhaj] dari berbagai penjuru dunia mulai memadati areal Masjidil Haram, Arab saudi, baik di area thawaf (Mathaf) maupun tempat sa'i (Mas'a).

Laman resmi Kemenag menyebut, pantauan petugas Rabu (26/8/2015) pagi, waktu Saudi, kepadatan di Masjidil Haram semakin meningkat menjelang Salat Subuh berjamaah. Kelompok-kelompok jamaah yang berpakaian seragam dengan atribut khas negara masing-masing mulai terlihat sedang melaksanakan ibadah umrah. Ada juga yang sedang melakukan thawaf sunnah. Mereka antara lain berasal dari Thailand, Malaysia, Iran, Bangladesh, Cina, India, dan beberapa negara lainnya.

Suasana kepadatan jamaah semakin menghangat seiring suhu udara di Masjidil Haram selepas Salat Subuh yang mencapai 32 derajat celcius.

Jemaah calon haji asal Indonesia dijadwalkan baru akan tiba di Makkah pada Ahad (30/8/2015). Mereka adalah jamaah yang diberangkatkan pada kloter awal gelombang pertama, antara lain dari Embarkasi Makassar (UPG 1) yang telah menyelesaikan ibadah Arbainnya di Madinah.

Berangkat dari Madinah, jamaah haji Indonesia akan mengambil Miqat dari Bir Ali untuk melaksanakan ibadah umrah di Baitullah. Diperkirakan, jamaah UPG 1 ini akan tiba di Makkah pada Minggu siang dan akan menempati gedung pemondokan pada sektor 6 nomor 601 dan 602.

Makkah saat ini masih dalam musim panas. Suhu udara di Masjidil Haram pada siang hari berada pada kisaran 44 – 45 derajat celcius dengan kelembaban 72%.

Jamaah haji Indonesia diimbau untuk memperbanyak air minum (zamzam) dan mengurangi aktivitas siang yang terpapar langsung matahari guna menghindari dehidrasi. (azm/arrahmah.com)

Fikih kebinekaan sinyal oportunisme

Posted: 26 Aug 2015 04:00 AM PDT

Launching buku, "Fikih Kebinekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewargaan dan Kepemimpinan non-Muslim" di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

Oleh: Irfan S Awwas

(Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin)

(Arrahmah.com) - Ambisi Maarif Institue menjadikan Fikih Kebinekaan sebagai panduan praktis umat Islam Indonesia untuk memilih pemimpin non-Muslim, mungkin akan menemui nasib sama dengan buku Fikih Lintas Agama, yang diterbitkan Paramadina (2004). Buku yang mengajak membangun masyarakat inklusif-pluralis itu hilang lenyap, bagai tembakan gas air mata menggelegar, tanpa menyisakan apa pun selain rasa perih di mata dan sesak napas.

Berkolaborasi dengan penerbit Syiah, Mizan, Maarif Institute launching buku berjudul Fikih Kebinekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewargaan dan Kepemimpinan non-Muslim di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

Buku kumpulan tulisan ini terdiri dari 6 bagian dan 360 halaman. Ditulis 'keroyokan' oleh 16 narasumber yang dikenal berpandangan liberal di kalangan Muhammadiyah. Kehadiran buku ini menuai kontroversi, baik tujuan maupun gagasannya.

Sebagaimana lazimnya tulisan hasil kroyokan, pembaca akan kecewa jika berharap menemukan keterpaduan konsep atas tema yang dibahas. Serpihan pemikiran yang dikemas dalam buku ini, hanyalah sensasi sporadis orang-orang yang tidak puas dengan Islam. Gagasan ini berangkat dari prasangka negatif terhadap perilaku beragama umat Islam, tapi sama sekali tidak peduli sikap buruk non-Muslim terhadap Muslim.

Menurut para penggagasnya, fikih kebinekaan dimaksudkan untuk melawan penyebaran pemikiran kelompok yang dia anggap "intoleran". Pimpinan Mizan, Haidar Bagir bahkan menyebut buku ini diterbitkan untuk menyaingi kelompok anti kebinekaan dan anti toleransi.

"Tujuannya untuk memberikan panduan filosofis, teoritis-metodologis, dan praksis di kalangan umat Islam Indonesia dalam mendorong hubungan sosial yang harmonis, menghilangkan diskriminasi, memperkuat demokratisasi, dan memberikan landasan normatif-religius bagi negara dalam memenuhi hak-hak warga masyarakat secara berkeadil­an." (FK hal. 326).

Oportunisme intelektual

Ada tiga pokoh bahasan yang menjadi tema sentral buku ini. Pertama, pengertian fikih kebinekaan.

"Fikih kebinekaan adalah sebuah rumusan fikih yang berpijak pada fenomena keragaman di masyarakat. Tujuannya untuk memberikan panduan filosofis, teoritis-metodologis, dan praksis di kalangan umat Islam Indonesia dalam mendorong hubungan sosial yang harmonis, menghilangkan diskriminasi, memperkuat demokratisasi, dan memberikan landasan normatif-religius bagi negara dalam memenuhi hak-hak warga masyarakat secara berkeadilan." (FK hal. 326).

Pengertian fikih yang dirumuskan buku ini rancu. Sebab, rumusan yang berpijak pada fenomena keragam­an masyarakat, bukan urusan fikih, melainkan terkait dengan sosiologi.

Fikih, adalah pemahaman seorang mujtahid atas teks Al-Qur'an dan Al-Hadits berkaitan dengan hukum suatu perbuatan orang mukallaf. Pemahaman seorang mujtahid yang bersumber pada Qur'an atau Hadist, bukan sembarangan. Jika kemampuannya hanya mengumpulkan tulisan, lalu mengemasnya dalam bentuk buku, itu baru suhufi, bukan kualitas mujtahid.

Oleh karena itu, fikih tidak bisa dimaknai sekadar pemahaman umum dalam beragama, apalagi berdasar budaya dan fenomena keragaman pemahaman agama di masyarakat. Dialektika sosial masyarakat tidak bisa dijadikan pedoman dalam mengambil kesimpulan hukum agama.

Apabila kebinekaan dimaksud ber­kaitan dengan golongan agama, maka sejak awal Nabi Muhammad Saw juga menghadapi golongan agama dan politik, sekte keagamaan dan berbagai tradisi masyarakat yang beragam dan saling bertentangan.

Misalnya, keragaman jenis perkawinan masyarakat jahiliah pada awal datangnya Islam. Ada pergundikan, pelacuran, tukar menukar istri, perkawinan gadai kepada tokoh masyarakat untuk mendapatkan bibit unggul, poliandri, perkawinan pinangan seorang laki-laki secara sah meminang wanita, poligami tak terbatas dan nikah kontrak.

Apakah jenis perkawinan seperti ini dianggap bentuk kebinekaan dalam perkawinan atau termasuk inklusif? Setelah datangnya Islam, apakah menurut penganut fikih kebinekaan, semua itu kemudian mendapat legitimasi demi menghargai kebinekaan yang merupakan realitas kehidupan atau memperbaiki dan menyelaraskannya dengan ajaran Islam?

Realitas di bidang kekuasaan politik pada saat itu, ada sistem totaliter, kerajaan, perwakilan, kepala suku, imperium di mana satu negara menjajah negara lain dan ada sistem klan.

Di bidang ekonomi, ada berbagai jalan mendapatkan harta. Di tengah masyarakat dunia sejak mengenal hak milik perorangan, muncullah berbagai usaha untuk mendapatkan harta. Realitas di masyarakat antara lain, berdagang, bekerja kepada orang lain, pembungaan uang, pengambilan harta orang lain melalui manipulasi hukum, pinjam meminjam tidak mau mengembalikan, korupsi, penyalahgunaan jabatan, pemalsuan barang dalam jual beli, jual jasa ramalan nasib, mencuri, merampok. Apakah ini termasuk kebinekaan cara mendapatkan harta yang ada di masyarakat?

Seharusnya fikih kebinekaan didefinisikan secara akademis, sehingga jelas parameter yang digunakan, bukan sekadar persepsi terhadap pemahaman Qur'an dan Hadits disesuaikan de­ngan realitas 'kebinekaan' yang ada di benak para pengusung sendiri.

Kedua, konsep umat yang lebih terbuka, setara tanpa diskriminasi. Dalam pandangan fikih kebinekaan, umat adalah seluruh golongan atau kelompok komunitas yang ada di dalam masyarakat dengan berbagai keyakinan dan agama. Umat Islam, Yahudi, Nasrani, umat Budha, umat Hindu adalah umat yang satu.

"Harus ada reinterpretasi dan kontekstualisasi ummah dalam kebinekaan, salah satunya dengan mentransformasikan makna ummah yang terbatas dan sempit yang merujuk kepada sekelompok orang dengan identitas keagamaan tertentu, misalnya kaum Muslim, menjadi Ummat Manusia." (FK hal.171).

Kehadiran Nabi Muhammad Saw antara lain, untuk melakukan reinterpretasi terhadap kesalahan yang dilakukan para pendeta Yahudi dan Nasrani. Terbukti, umat Islam dilarang mengikuti keyakinan dan gaya hidup mereka. "Tuntunlah kami mengikuti Islam, yaitu agama yang diikuti oleh orang-orang yang telah Engkau karuniai hidayah Islam sampai mati, bukan agama kaum Yahudi yang dihinakan oleh Allah, dan bukan pula agama kaum Nasrani yang menolak kenabian Muhammad." (Q.s. Al-Fatihah [1]: 6-7)

Umat Nabi Muhammad ada dua. Yaitu, ummatul ijabah (umat yang beriman dan menerima dakwah Nabi), dan ummatud da'wah (umat yang menjadi objek dakwah Nabi, yang terdiri dari kaum kafir, fasik dan munafik).

Umat ijabah disebutkan secara spesifik, "… kalian benar-benar umat terbaik yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, jika kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan mungkar, dan beriman kepada Allah…." (Q.s. Ali Imran [3]: 110)

Menyetarakan posisi mukmin dengan orang kafir, berarti ingkar Qur'an dan Sunnah. Jika konsisten dengan pengertian umat versi fikih kebinekaan, memaknai umat secara inklusif dan terbuka. Sebenarnya, hewan pun termasuk umat juga, seperti termaktub dalam Al-Qur'an. "Wahai manusia, setiap hewan yang melata di muka bumi dan burung yang terbang dengan kedua sayapnya, semuanya adalah umat yang sama dengan kalian…" (Q.s. Al-An'am [6]: 32)

Inginkah para penggagas fikih kebinekaan, duduk berdampingan secara damai, bersama-sama umat babi, umat kerbau, umat burung hantu, umat kelelawar, untuk menjalankan roda pemerintahan di negara ini?

Ketiga, kepemimpinan non-Muslim di kalangan mayoritas Muslim. "Dalam konsep keumatan yang inklusif, setiap individu itu berhak dipilih menjadi pemimpin atau memilih pemimpin. Kesetaraan hak ini tidak dapat dibatasi oleh perbedaan identitas dan latar belakang (gender, strata sosial, keagamaan, dan etnis), Islam mengakui kehadiran seorang pemimpin yang berasal dari minoritas. Oleh karenanya sangat terbuka kemungkinan memilih pemimpin non-Muslim di tengah masyarakat Muslim sepanjang tidak mengancam kebebasan beragama. Ibnu Taimiyah pun pernah berfatwa bahwa kepemimpinan non-Muslim yang adil lebih baik daripada kepemimpinan Muslim yang zalim." (FK hal. 327)

Di seluruh dunia, tidak ada satu pun negara yang menyerahkan kepemimpinan pada sosok yang berbeda dengan keyakinan mayoritas negara tersebut. Naif bila rakyat Amerika membenarkan seorang komunis jadi pemimpin di negaranya. Begitupun Rusia, China, Vietnam, Venezuela, dan negara komunis lainnya, tidak akan mau dipimpin seorang kapitalis.

Lalu, apakah mau dipaksakan juga, umat Islam yang mayoritas di negara ini dipimpin oleh Yahudi, Kristen atau Komunis, padahal kitab suci Al-Qur'an tegas melarangnya? Apakah eksistensi PKI, yang secara konstitusional dilarang di negeri ini, akan diterima atas nama umat inklusif dan kebinekaan, hanya karena pemerintah sekarang bermesraan dengan komunis China atau Rusia?

Rasulullah Saw bersabda, "Nilailah seseorang dengan teman dekatnya."

(*/arrahmah.com)

Menyandang cacat tak menghalangi Muslimah Saudi ini capai mimpi besarnya

Posted: 26 Aug 2015 03:10 AM PDT

asia alrobaei

JEDDAH (Arrahmah.com) - Optimisme dibutuhkan oleh seseorang untuk mengapai mimpi-mimpinya. Begitulah yang terjadi pada Asia Alrobaei, seorang Muslimah Saudi yang menderita hemiplegia, atau kelumpuhan total pada salah satu sisi tubuhnya. Meskipun demikian, ia mampu mencapai banyak cita-citanya atas izin Allah.

Kecacatannya bermula ketika ia berusia 8 tahun, Alrobaei jatuh dari balkon rumah keluarganya, menurut laporan yang dipublikasikan Saudi Gazette pada Selasa (25/8/2015).

Selama sepuluh tahun terakhir, Alrobaei tinggal bersama dengan neneknya, yang mengatakan bahwa ia yakin akan kemampuan dan keberanian Alrobaei menyelesaikan studinya.

Alrobaei, yang tampil di Iqraa Channel pada setahun yang lalu berbicara tentang pengalamannya, ia kini berusia 20-an dan memiliki seorang adik.

"Nenekku adalah orang yang paling dekat denganku," katanya. "Ia memiliki hati yang penyayang."

Saat ini, Alrobaei tengah belajar psikologi di King Abdulaziz University dan diperkirakan akan lulus tahun depan.

Alrobaei berharap bisa bekerja sebagai ahli psikologi setelah lulus nanti.

"Saya mempelajari jurusan yang Saya suka," katanya. "Bagi saya ini adalah langkah yang sukses dan ini karena rahmat Allah. Saya ingin mengembangkan diri saya sendiri setelah lulus dengan mengambil kurus bahasa Inggris."

Meskipun dirinya menyandang cacat, tapi Alrobaei mengaku dirinya adalah seorang ekstrovert yang suka bertemu dengan orang baru.

"Saya bekerja sebentar di sebuah hotel swasta di Jeddah sebagai receptionist tetapi setelah kontrak saya habis Saya keluar. Karena pengalaman ini Saya memiliki teman-teman dan hubungan yang baru. Saya belajar lebih banyak tentang feeding information di komputer dan mendapatkan skill komputer lebih banyak."

Alrobaei mengatakan bahwa ia yakin orang-orang di Arab Saudi memperlakukan para penyandang cacat dengan sangat baik, dan orang-orang di sini memperhatikan orang-orang yang berkebutuhan khusus, termasuk pelayanan di rumah sakit.

Saat ini ia masih mengunjungi ahli fisioterapi di rumah sakit publik untuk perawatan umum, dan mengatakanbahwa ia kan selalu bersyukur kepada Allah atas semua yang ia dapatkan. Maa Syaa Allah. (siraaj/arrahmah.com)

14 Muslim Spanyol dan Maroko ditangkap oleh polisi dengan tuduhan terkait "terorisme"

Posted: 26 Aug 2015 03:09 AM PDT

Polisi Spanyol

MADRID (Arrahmah.com) - Empat belas Muslim ditangkap di Spanyol dan Maroko selama operasi "anti-teror" pada Selasa (25/8/2015), otoritas Spanyol mengklaim bahwa mereka terkait dengan organisasi "teroris".

Operasi tersebut masih terus berlangsung, ujar kementerian dalam negeri spanyol tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

"Layanan intelijen kedua negara hari ini menangkap 14 orang di Martin de la Vega (di wilayah Madrid) dan di Fez, Casablanca, Nador, Al Hoceima dan Driouech di Maroko," ujar pernyataan kementerian seperti dilansir Middle East Online.

Masih menurut pernyataan tersebut, mereka ditangkap karena terkait jaringan perekrut dan pengirim pejuang asing untuk bergabung dengan barisan pejuang Suriah.

Sejak mencuat laporan yang mengatakan bahwa Muslim asal Eropa membanjiri Suriah, negara-negara di Eropa meluncurkan operasi penangkapan untuk membendung gelombang tersebut.

Perancis berada di urutan pertama di mana sekitar 843 warganya telah berangkat ke Suriah dan bergabung dengan barisan Mujahidin untuk membela Muslim Suriah yang dianiaya dan didzolimi rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Al-Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dokter di Siberia sembuhkan pasien ketagihan seks, narkoba, dan miras dengan hudud?

Posted: 26 Aug 2015 02:00 AM PDT

Seorang pasien alkoholik disebat rotan 60 kali oleh Dr. German Pilipenko (Foto: ST)

SIBERIA (Arrahmah.com) - Maasyaa Allah, tenyata hukuman ala Hudud dilaksanakan secara "tak sengaja" dan dilegalkan di Rusia. Hal tersebut terbukti melalui praktik klinis yang dilakukan di sebuah klinik rehabilitasi di Siberia, sebagaimana Arrahmah kutip dari The Siberian Times, Rabu (26/8/2015).

Tak seperti kebanyakan klinik rehabilitasi biasa, di klinik Dr. German Pilipenko dan Professor Marina Chukhrova, para penderita ketagihan seks dan ketagihan bekerja akan diberi konseling dan disebat dengan rotan sebanyak 60 kali sebagai terapinya.

Meski terapi ini dianggap aneh, namun baru-baru ini diakui sebagai pencapaian baru dalam pengobatan psikologis oleh pakar setelah melalui berbagai penelitian terhadap beberapa pasien di Siberia, Rusia.

Pasien yang mendaftar-janji dengan dokter di klinik itu akan mengikuti beberapa tahapan terapi. Pertama, mereka akan mengikuti sesi diagnosa melalui tanya-jawab, kemudian diberi waktu untuk mencurahkan perasaan mereka melalui konseling. Barulah setelah dokter menilai kondisi pasien siap diberi perlakuan, terapi sebat dilakukan dengan perlahan, lalu intensitas dan daya sebatan disesuaikan kebutuhan terapi pasien.

Tahap konseling sebelum terapi sebat rotan (Foto: ST)

Tahap konseling sebelum terapi sebat rotan (Foto: ST)

Terapi sebat rotan ini dikemukakan oleh Pengarah Pengajian Biologi di Institut Perubatan Novosibirsk, Dr. Sergei Speransky, yang mengaku pernah dirotan untuk mengatasi tekanan yang dihadapinya.

"Pasien berpendapat bahwa perawatan itu dapat memulihkan mereka selepas perawatan lain gagal. Saya juga behasil mengatasi masalah yang dihadapinya sebelum ini. Saya bukanlah kejam tetapi saya menjamin ini sebagai cara terbaik untuk merawat ketagihan," katanya kepada The Siberian Times, Januari 2013.

Teori yang dipopulerkannya itu kini diteruskan oleh pakar psikologi, Dr. German Pilipenko dan Profesor Marina Chukhrova yang mengaku telah berhasil merawat lebih dari 1.000 pasien, sejak 2004. Pasangan itu menyatakan bahwa hampir semua pasien yang mereka rawat berhasil mengatasi ketagihan masing-masing.

"Kami merotan pasien pada punggung dengan tujuan semata-mata untuk pengobatan," katanya.

Untuk satu sesi perawatan, pasien dikenakan 3.000 Ruble Rusia (Rp. 680.000). Adapun waktu perawatan rotan itu dua kali seminggu selama tiga bulan dan perawatan susulan setiap empat minggu pada tahun berikutnya. Pasien di klinik itu terdiri atas pria dan wanita, dengan rentang usia antara 17 dan 70 tahun yang tersebar dari dalam Rusia seperti, Moskow, Omsk, dan Chelyabinsk.

Khusus pecandu dengan tingkat ketagihan yang tinggi, termasuk pecandu heroin, biasanya mereka akan dirotan 60 kali. Sementara, pecandu minuman (miras) dan pasien ketagihan lainnya, hanya disebat rotan 30 kali saja.

Rotan biasanya digunakan dalam terapi sebat ini karana batngnya mudah lentur dan tidak menyebabkan pasien terluka hingga berdarah. Sebelum disebat, pasien akan menjalani elektrokardiogram terlebih dulu, untuk memastikan sebatan itu tidak akan menyebabkan mereka diserang penyakit jantung.

Menurut kedua pakar pengobatan itu, beberapa pelanggan mereka terdiri atas selebriti dan warga asing yang sengaja datang ke Siberia untuk menjalani perawatan itu.

Terapi sebat rotan pada pencandu narkoba dan miras (Foto: ST)

Terapi sebat rotan pada pencandu narkoba dan miras (Foto: ST)

Terapi sebat rotan itu mungkin terlihat kejam, tetapi kedua pakar itu menegaskan, perwatan ini bukan hukuman untuk mempermalukan mereka. Berikut hasil wawancara The Siberian Times pada Januari 2013 mengenai teknik hudud (dalam hal ini sebat rotan, red.) dalam penyembuhan pasien pecandu seks, narkoba, dan miras.

Dr. German Pilipenko: "Kami menemukan analogi verbal untuk setiap rasa, dan menciptakan kata-kata pendukung dari dalam diri pasien untuk dirinya sendiri. Kami membantu menciptakan semacam dialog internal sehingga setiap stress dapat dipahami secara jelas bagaimana rasanya, siapa saja penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya, dan bagaimana mereka akan melewati situasi tersebut."

Perlakuan ini, klaimnya, "merupakan sebuah metode kuno yang disebut 'wortel dan tongkat', yang bekerja dalam dua cara. Kami memberi tanda berupa 1 rasa sakit untuk 1 kesalahan (yang dilakukan pasien) di tubuh pasien, dan merangsang tindakan koreksi di kemudian hari dari pasien tersebut, sehingga pasien dapat melakukan sesuatu yang lebih baik di masa depan, memenuhi impian-impian mereka."

"Rasa sakit yang ditimbulkan berperan sebagai peringatan sehingga individu pasien tidak akan membiarkan rasa tersinggung, terganggu, marah, malas, merasa diisolasi atau putus asa menghalangi jalannya menuju prestasi-prestasi selanjutnya."

"Kami menolong dengan cara berbicara dengan mereka melalui pengalaman menyakitkannya, meyakinkan mereka bahwa tak akan ada lagi kebingungan atau rasa takut dari merasa sakit, melainkan mereka akan beroleh kejelasan dalam memahami bagaimana mereka harus mengatasi sakit ini dalam keadaan pikiran yang jernih dan mengamati reaksi diri sendiri terhadap kesalahan dan akibatnya."

"Metode kami seperti kejadian sekali seumur-hidup yang akan diingat pasien selamanya. Ini menolongnya untuk melihat diri dan sumber daya pribadinya, yang akan membuatnya lebih sehat dan lebih bahagia."

"Ini seperti cara kerja vaksinasi yang membuat sistem imunitas menjadi semakin kuat. Jadi kami membuat 'pukulan anti-stress' ke sistem syaraf pasien. Metode kami membantu pasien memperpendek reaksi emosional terhadap penyebab stress, dan membuat pasien menyadarinya, sekaligus dapat mengendalikannya."

"Sejumlah besar penyakit psikosomatis dapat ditangani dengan metode cepat dan dinamis ini. Kami mendapati banyak pasien merasa terganggu dengan dirinya sendiri dan dengan dunianya, merasa tak berdaya, apatis, rentan, dan lelah. Kami bantu mereka mengubah cara mereka merespon stress, dan menolong mereka mengatasi segala situasi mengawatirkan lainnya di masa yang akan datang."

Maasyaa Allah, ternyata teknik sebat yang merupakan syariat hudud dalam Islam begitu sarat akan hikmah dan manfaat pengobatan. Namun barangkali, akibat keterbatasan akal kebanyakan manusia belum semua orang dapat menalarnya. Maka sebagai Mukmin, kita harus yakin bahwa Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya tidak akan memutuskan suatu hal, kecuali kebaikannya jauh lebih besar, daripada keburukannya.

Perintah Allah Al-Hakim atas hudud ini tentu bersumber dari pengetahuan-Nya Yang Maha Luas. Selain itu, sebagaimana ditegaskan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi makhluknya melebihi sayangnya ibu kepada anaknya (HR. Bukhari: 5999 dan Muslim: 2754). (adibahasan/arrahmah.com)