Arrahmah.Com |
- 60 warga sipil Suriah gugur dalam serangan udara pengecut Rusia di kota Homs
- Ribuan jamaah haji asal Somalia meminta perpanjangan visa agar lebih lama tinggal di Arab Saudi
- Obama perpanjang kehadiran militernya di Afghanistan
- FIPS kumpulkan dana ratusan juta rupiah dan sebuah Mercedes-Benz dalam 2 jam Munashoroh Suriah
- Akhirnya anak buah Surya Paloh ditetapkan sebagai tersangka korupsi
- Mujahidin IIA bebaskan distrik Bala Baluk dan dapatkan banyak ghanimah
- Ustadz Abu Jibriel: Suriah dikotori oleh kezaliman Rezim Syiah Nushairiyah
- Rusia menyediakan bom cluster jenis baru untuk rezim Nushairiyah Suriah
- Dua anggota PKK ditangkap karena men-tweet tentang bom Ankara
- "Israel" mendirikan pos-pos pemeriksaan di Yerusalem
60 warga sipil Suriah gugur dalam serangan udara pengecut Rusia di kota Homs Posted: 15 Oct 2015 05:03 PM PDT HOMS (Arrahmah.com) - Korban tewas dalam serangan udara brutal oleh pasukan Rusia di kota-kota yang dikuasai oleh pejuang Suriah di utara Homs telah mencapai 58 orang, ujar aktivis Suriah kepada Zaman Alwasl saat pasukan rezim dan sekutu mereka yang didukung oleh jet-jet Rusia meluncurkan serangan besar. |
Ribuan jamaah haji asal Somalia meminta perpanjangan visa agar lebih lama tinggal di Arab Saudi Posted: 15 Oct 2015 04:34 PM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Sebanyak 2.292 jamaah Somalia telah meminta perpanjangan visa haji untuk memperpanjang masa menetap mereka di Kerajaan Arab Saudi karena mereka tidak ingin terburu-buru untuk kembali ke negara asal mengingat situasi keamanan yang genting dan memburuknya situasi ekonomi, menurut laporan surat kabar Al-Watan pada Rabu (14/10/2015). |
Obama perpanjang kehadiran militernya di Afghanistan Posted: 15 Oct 2015 04:02 PM PDT KABUL (Arrahmah.com) - Presiden negara penjajah AS, Barack Obama, telah mengumumkan rencana untuk memperluas peran militer AS di Afghanistan dan menyimpan hingga 9.800 tentara di sana hingga akhir 2016. |
FIPS kumpulkan dana ratusan juta rupiah dan sebuah Mercedes-Benz dalam 2 jam Munashoroh Suriah Posted: 15 Oct 2015 07:20 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam dua kali putaran dan hitungan sekitar 2 jam berlangsungnya acara Munashoroh Suriah yang digelar Forum Indonesia Peduli Syam dan Satuan Pembela (SAPA) Islam pada Rabu (14/10/2015), terkumpul dana dari ribuan jamaah yang menghadiri acara tersebut. Nilai keseluruhan dana yang terkumpul mencapai ratusan juta rupiah, terdiri dari dana cash Rp 97 juta, plus dalam mata uang riyal, dolar, ringgit, perhiasan emas, dan dalam bentuk mobil, yaitu sebuah Mercedes-Benz. Munashoroh bertajuk 'Negeri Syam Digempur, Umat Islam ke Mana' itu digelar bertepatan dengan 1 Muharram 1437 Hijriyah di Masjid Al-Furqon, Dewan Dakwah, Kramat Raya, Jakarta. Sejumlah tokoh seperti Ustadz Abdul Wahid Alwi, Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Abu Jibriel, Ustadz Ferry Nur dan beberapa relawan kemanusian untuk Suriah tampil menyampaikan orasinya tentang perlunya umat Islam melakukan munashoroh (berkontribusi) untuk membantu rakyat Suriah yang saat ini sangat memerlukan pertolongan saudara-saudaranya dari belahan bumi lain. "Selain dana cash dalam bentuk rupiah lebih dari 97 juta rupiah, dan mata uang riyal, dolar, ringgit, perhiasan emas, ada seorang jamaah dari Bogor yang menyumbangkan sebuah mobil Mercedes-Benz, sehingga dalam 2 jam terkumpul dana kemanusiaan untuk Suriah dalam hitungan ratusan juta rupiah," kata Hardiansyah, salah seorang panitia, sebagaimana dilansir Salam Online. Menurut Hardi, berapa ratus juta pastinya jumlah dana yang terkumpul pada Rabu (14/10) kemarin tergantung berapa nilai jual mobil mercedes yang disumbangkan berikut perhiasan emas dan dana dalam bentuk mata uang riyal, dolar, ringgit, dan lainnya. "Namun dana cash dalam bentuk rupiah sekitar dua jam acara terkumpul 97 juta rupiah lebih," terangnya. Ketua panitia Munashoroh Suriah Muhammad Pizaro mengatakan bahwa Munashoroh akan berlanjut ke masjid-masjid dan daerah lainnya. Pizaro mengatakan, "Ini untuk meringankan beban rakyat Suriah yang menderita dan membutuhkan bantuan dalam konflik yang terjadi lebih dari empat tahun di negaranya. Terlebih lagi saat ini, Rusia terang-terangan turut menggempur negara mereka, itu menambah penderitaan mereka. Karena itulah kami menggelar munashoroh ini." (banan/arrahmah.com) |
Akhirnya anak buah Surya Paloh ditetapkan sebagai tersangka korupsi Posted: 15 Oct 2015 07:03 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Anak buah Surya Paloh di partai Nasdem, Patrice Rio Capella telah ditetapkan oleh KPK sebgai tersangka korupsi. dalam perkara Bantuan Sosial (Bansos), tunggakan dana bagi hasil dan penyertaan modal sejumlah BUMD di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (15/10/2015) "Penyidik telah menemukan dua bukti permulaan yang cukup menetapkan PRC (Patrice Rio Capella) sebagai tersangka selaku Anggota DPR," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP saat jumpa pers, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/) . Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu disangka melanggar Pasal 12 huruf a, huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam perkara yang sama KPK juga telah menetapkan Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho dan Istrinya Evy Susanti sebagai tersangka. "Sangkaan Pasal baik kepada GPN dan ES diduga melanggar Pasal 5 ayat )1) huruf a, huruf b atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tipikor," tukasnya. Paloh ngeles Terkait, Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh kerap disebut-sebut terlibat dalam pertemuan dengan Gubernur Sumatera nonaktif Gatot Pujo Nugroho beserta Pengacara OC Kaligis, dan Sekjen Partai Nasdem nonaktif Patrice Rio Capella. Orang-orang tersebut selain Paloh saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Paloh telah ngeles dan mengaku dirinya tidak mengetahui perkara yang menjerat rekan separtainya itu. "Saya tidak tahu menahu kasus ini. Ada upaya sebagai markus (makelar kasus). Sayaenggak tahu," katanya di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (15/10/2015), lansir Okezone. (azm/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA bebaskan distrik Bala Baluk dan dapatkan banyak ghanimah Posted: 15 Oct 2015 06:50 AM PDT FARAH (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di barat provinsi Farah berhasil menguasai sepenuhnya pusat pemerintahan distrik Bala Baluk dan gedung pusat kepolisian serta seluruh pos pemeriksaan di sekelilingnya pada saat serangan terkoordinasi selama tiga jam pada Selasa (13/10/2015) malam, menurut laporan yang dirilis Al-Emarah News pada Rabu (14/10). Laporan mengatakan bahwa penaklukkan distrik tersebut terjadi setelah pusat distrik dikepung dan diserang Mujahidin selama 9 hari. Dalam operasi tersebut, Mujahidin juga menangkal beberapa serangan dari pasukan komando bayaran yang tiba dari provinsi Herat. Pejabat Mujahidin mengatakan bahwa 10 mayat aparat musuh tertinggal di pusat distrik tersebut karena Mujahidin menguasai distrik, sementara yang lainnya ditahan dalam kondisi terluka. Pejabat Mujahidin menambahkan bahwa pasukan Mujahidin juga mendapatkan banyak ghanimah (harta rampasan perang) dalam operasi itu, di antaranya 3 APC, satu truk pickup, senjata mesin Dshk dengan 80 box peluru, 6 PKM dengan 15 box peluru, 3 senapan Ak dengan 3 box peluru serta berbagai jenis peralatan lainnya. Saat ini Mujahidin telah melancarkan serangan-serangan terhadap pos-pos pemeriksaan musuh yang terletak di jalan raya menuju ibukota provinsi tersebut. Pertempuran dikatakan masih berlangsung. (siraaj/arrahmah.com) |
Ustadz Abu Jibriel: Suriah dikotori oleh kezaliman Rezim Syiah Nushairiyah Posted: 15 Oct 2015 06:40 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Wakil Amir Majelis Mujahidin Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman mengungkapkan bahwa hancurnya bumi terbaik yang Allah turunkan malaikat di dalamnya, yaitu Syam, tak lain merupakan ulah rezim Syiah Nushairiyah yang dipimpin Bashar Asad. Ia mengatakan, sebagaimana dilansir Salam Online pada Kamis (15/10/2015), bahwa rezim Bashar Asad dengan brutal menghancurkan bumi Allah yang mulia tersebut. Mereka membantai umat Islam secara membabi buta tanpa belas kasihan. Ustadz Abu Jibriel menyampaikan orasinya tersebut dalam acara Munashoroh Suriah bertema 'Negeri Syam Digempur, Umat Islam ke Mana' yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) bersama SAPA Islam di Masjid Al-Furqon DDII, Jakarta, Rabu (14/10). "Syiah ialah kelompok orang yang paling jahat di muka bumi ini. Di mana Syiah berada pasti akan menjadi malapetaka. Saya mengutip perkataan Ibnul Qayyim bahwa 'Kalau terjadi huru hara di suatu tempat, lihatlah, pasti ada orang Syiah di dalamnya'," tegasnya. Menurutnya Ustadz Abu Jibriel, malapetaka yang terjadi di Yaman, Syam, Libanon, Yordania, dan Palestina disebabkan oleh Syiah yang dengan sengaja menghancurkan bumi-bumi Allah yang diberkahi. Ia mengungkapkan, "Rasulullah telah mengabarkan bahwa negeri Syam adalah negeri yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Akan tetapi hari ini dikotori oleh kezaliman (rezim) Syiah Nushairiyah," Selain itu ia juga menjelaskan sejarah munculnya Syiah di negeri Syam (Suriah) karena kebencian dan kemarahan. Marah karena Islam mengalahkan Parsi yang menjadi kebanggaan mereka beribu-ribu tahun lamanya. "Darah Parsi harus dibangkitkan lagi. Bagaimana membangkitkan darah Parsi, yaitu dengan Syiah. Orang Syiah begitu bencinya kepada para sahabat kecuali tiga, Miqdad, Abu dzar al-Ghifari dan Salman al-Farisi, semua sahabat dikafirkan kecuali tiga orang ini," ungkapnya. "Saya berpesan kepada umat Islam Indonesia untuk mewaspadai pergerakan Syiah. Karena bisa jadi Indonesia akan dikotori seperti Syam," tambahnya. Selain Ustadz Abu Jibriel, beberapa tokoh Islam lainnya juga hadir dalam acara tersebut, seperti Ustadz Abdul Wahid Alwi, Ketua FIPS Ustadz Bachtiar Nasir, Ketua KISPA Ustadz Ferry Nur dan aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahra Wardaya. (banan/arrahmah.com) |
Rusia menyediakan bom cluster jenis baru untuk rezim Nushairiyah Suriah Posted: 15 Oct 2015 04:00 AM PDT JENEWA (Arrahmah.com) - Sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Jenewa menyatakan bahwa Rusia memberikan bom cluster jenis baru kepada rezim Nushairiyah Suriah yang akhirnya membunuh sejumlah besar warga sipil, lansir Albawaba. "Saat ini belum memungkinkan untuk menentukan secara meyakinkan apakah jenis baru bom cluster yang muncul di Suriah sedang digunakan oleh Rusia atau Suriah, tetapi jelas bahwa jika Rusia tidak menggunakan bom-bom itu secara langsung pun, mereka menyediakannya," Direktur Koalisi Perlengkapan Militer Cluster (CCMC) Megan Burke mengatakan kepada Anadolu Agency, Selasa (13/10/2015). Burke mengatakan bahwa organisasinya, yang merupakan kampanye masyarakat sipil global yang bekerja untuk melawan perlengkapan militer cluster, juga mengirim surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2 Oktober lalu. Dalam surat itu, dia mendesak Rusia untuk tidak menggunakan bom cluster dengan alasan bahwa senjata tersebut membunuh orang tanpa pandang bulu dan memiliki dampak yang tidak proporsional pada warga sipil. Dia meminta semua pihak untuk berhenti menggunakan senjata tersebut segera. Ada sekitar 2.000 korban dari serangan bom cluster dan sub-munisi yang tidak meledak di Suriah dari tahun 2012 sampai akhir 2014, menurut data yang dikumpulkan oleh CCMC. Perjanjian internasional, CCMC, melarang produksi, penyaluran dan penggunaan senjata mematikan itu. Baik Rusia maupun Suriah termasuk pihak yang melakukan penandatangan perjanjian itu, yang mulai berlaku pada tahun 2010. Bom cluster dapat menampung ratusan sub-munisi kecil termasuk granat, bom-bom dan ranjau. Bom jenis itu dapat diledakkan oleh sistem artileri atau dijatuhkan oleh pesawat, dan tersebar di wilayah yang luas. (banan/arrahmah.com) |
Dua anggota PKK ditangkap karena men-tweet tentang bom Ankara Posted: 15 Oct 2015 03:30 AM PDT ANKARA (Arrahmah.com) - Dua anggota kelompok teroris PKK ditangkap atas tweet yang mereka posting sebelum serangan bom Ankara terjadi. Mereka mengatakan kota akan diserang, kata seorang pejabat keamanan yang dilansir Anadolu Agency pada Rabu (14/10/2015). Menurut pejabat itu, para tersangka terkait dengan akun Twitter yang mengirim pesan "Bom akan meledak di Ankara" sembilan jam sebelum terjadi ledakan yang menewaskan sedikitnya 97 orang yang sedang berkumpul untuk aksi damai. Pejabat itu mengidentifikasi pelaku tersebut kepada Anadolu Agency sebagai Erhan O. dan Mehmet P. dan mengklaim mereka berada di belakang akun bernama DrBereday, yang juga men-tweet sebuah pesan seperti "Bagaimana jika ISIS meledak?!" dan memperingatkan mungkin ada "intervensi" ISIS di aksi damai itu. Menurut sumber itu, Erhan O. lahir di tenggara kota Diyarbakir. Dia dikatakan ikut ambil bagian dalam serangan PKK dan sebelumnya pernah ditangkap dua kali. Dia mengakses akun Twitter-nya menggunakan ponsel dan mendaftarkan dirinya atas nama anggota keluarga, sumber tersebut menambahkan. Relevansi nama akun, yang pernah aktif dari tahun 2012 sampai akun tersebut dinonaktifkan, belum jelas. Mehmet P. dilahirkan di Suruc, provinsi Sanliurfa, dan diduga telah bekerja secara online untuk organisasi teroris PKK. Menurut sumber itu, ia pernah ditangkap pada 13 Mei di provinsi Sanliurfa dalam sebuah operasi di mana bahan peledak disita. Dia dikatakan pernah ditahan antara tahun 2013 dan 2014 dan menerima pelatihan bahan peledak di Suriah. Sumber itu juga mengklaim bahwa Mehmet pernah mencoba mencalonkan diri dalam pemilihan umum 7 Juni, namun gagal dicalonkan oleh sebuah partai. Penangkapan itu dilakukan setelah Twitter membagikan rincian tentang protokol akun Internet. Serangan bom Ankara terjadi ketika Turki terlibat dalam konflik dengan PKK di tenggara dan menghadapi ancaman di perbatasan selatannya dari kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. Perdana Menteri Ahmet Davutoglu telah mengidentifikasi ISIS sebagai kelompok yang paling mungkin berada di balik serangan itu. ISIS telah terlibat dalam serangan bom 5 Juni terhadap peserta rapat umum politik di Diyarbakir yang menewaskan empat orang, serta bom bunuh diri di Suruc 20 Juli yang menewaskan 33 aktivis muda. (fath/arrahmah.com) |
"Israel" mendirikan pos-pos pemeriksaan di Yerusalem Posted: 15 Oct 2015 02:30 AM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - "Israel" mulai mendirikan pos-pos pemeriksaan di area Palestina di Yerusalem Timur pada Rabu (14/10/2015) untuk menghentikan gelombang serangan yang telah menimbulkan kekhawatiran terhadap "pemberontakan", lansir AFP. Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa pos pemeriksaan sedang didirikan di "pintu keluar dari desa-desa Palestina dan lingkungan di Yerusalem timur," tempat sebagian besar penyerang berasal. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan pada Selasa (13/10) ia berencana melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mencoba menenangkan kekerasan antara Palestina dan "Israel" dan memindahkan situasi "menjauh dari keadaan berbahaya ini." Perjalanan akan menandai upaya Kerry untuk menengahi perdamaian antara kedua belah pihak sejak pembicaraan yang dipimpin oleh Amerika Serikat gagal tahun lalu. "Israel" dan wilayah Palestina mengalami kerusuhan terburuk dalam beberapa tahun ini. "Aku akan segera pergi ke sana, di beberapa titik, dan mencoba untuk berusaha kembali terlibat dan melihat apakah kita tidak bisa menjauh dari keadaan berbahaya ini," Kerry mengatakan kepada para audiens di sebuah acara yang disponsori oleh Belfer Kennedy Center School Harvard Sains dan Urusan Luar Negeri. Sedikitnya tujuh warga "Israel" dan 29 warga Palestina, termasuk 10 yang diduga penyerang, tewas dalam kekerasan itu. Hari-hari penuh kekerasan ini terjadi karena meningkatnya kunjungan Yahudi ke kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem, situs suci umat Islam di luar Semenanjung Arab. Kekerasan tersebut telah menimbulkan spekulasi bahwa akan kembali terjadi peristiwa intifada, yang mencerminkan rasa frustrasi para generasi muda atas kegagalan kepemimpinan veteran mereka dalam mendirikan negara Palestina yang mandiri. (fath/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |