Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan helikopter militer Libanon membunuh 9 pengungsi Suriah di kota perbatasan

Posted: 21 Oct 2015 04:33 PM PDT

Helikopter Libanon

ARSAL (Arrahmah.com) - Dua pengungsi Suriah dilaporkan tewas dan tiga lainnya luka-luka di dekat kota perbatasan Libanon, Arsal, ketika helikopter militer Libanon menyerang tempat mereka berlindung, ujar sumber medis mengatakan kepada Zaman Alwasl pada Rabu (21/10/2015).

Aktivis telah mengecam keterlibatan Palang Merah dengan militer Libanon, mengatakan organisasi internasional tersebut telah menolak untuk mengobati mereka yang terluka.

Sehari sebelumnya (20/10), 7 pengungsi Suriah juga tewas dalam serangan udara oleh militer Libanon di Arsal.

Tentara Libanon selalu berdalih saat mereka menyerang pengungsi Suriah dengan mengatakan para pengungsi melindungi pejuang yang terkait dengan Al-Qaeda atau ISIS.

Arsal adalah kota terpadat di Libanon yang dipenuhi dengan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang yang telah memasuki tahun kelima. (haninmazaya/arrahmah.com)

Rumah sakit lapangan di Suriah dihantam serangan Rusia, 13 orang termasuk staf medis gugur

Posted: 21 Oct 2015 04:05 PM PDT

Anggota pertahanan sipil Suriah membawa bayi yang terluka yang diselamatkan dari bawah puing-puing dalam serangan udara oleh rezim Nushairiyah di kota Marshamsha di Idlib pada 20 Oktober 2015. (Foto: Reuters)

SARMIN (Arrahmah.com) - Sedikitnya 13 orang termasuk staf medis dilaporkan gugur ketika jet tempur Rusia menyerang rumah sakit lapangan di barat daya Suriah, menurut laporan kelompok pemantau.

"Tiga belas orang tewas dalam serangan udara Rusia pada Selasa di klinik lapangan di kota Sarmin, termasuk seorang fisioterapis, penjaga dan anggota pertahanan sipil," ujar Rami Abdurrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) kepada AFP.

Sarmin terletak di provinsi barat laut Idlib, yang telah secara rutin ditargetkan oleh militer komunis Rusia sejak awal kampanye udara mereka di Suriah pada 30 September lalu.

Klinik dijalankan oleh Komunitas Medis Suriah-Amerika (SAMS) yang staf nya mengatakan bahwa serangan telah mengakibatkan fasilitas tersebut rusak parah.

"Kemarin sekitar pukul 13.00 fasilitas SAMS dekat Sarmin, Idlib telah dihantam," ujar staf SAMS mengatakan kepad AFP pada Rabu (21/10/2015).

"Laporan awal kami dari lapangan menunjukkan bahwa kami telah kehilangan dua staf, seorang fisioterapis dan perawat," lanjutnya dalam pernyataan yang dikirimkan melalui surat elektronik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (21/10) bahwa angkatan udaranya telah menargetkan Sarmin, namun menolak menyebutkan apakah rumah sakit juga menjadi target sasaran.

Sejak akhir September, Rusia telah melakukan lebih dari 500 serangan di Suriah yang diklaim menargetkan pejuang Daulah Islam (dulu dikenal dengan ISIS).

Namun ternyata serangan-serangan Moskow menargetkan faksi lainnya dan menimbulkan korban sipil.

Pada Selasa (20/10), laporan SOHR mengatakan sedikitnya 127 dari 370 orang yang tewas dalam serangan udara pengecut oleh Rusia adalah warga sipil.

Sementara itu, wartawan dan aktivis Suriah, Maamun Al-Khatib mengatakan kepada AFP bahwa serangan Rusia telah menghantam dua rumah sakit di provinsi Aleppo dalam seminggu. (haninmazaya/arrahmah.com)

MUI dan ormas Islam minta aparat larang acara Syiah di Bogor

Posted: 21 Oct 2015 06:38 AM PDT

Pertemuan MUI Kota Bogor dan Ormas Islam dengan Kapolres Kota Bogor

BOGOR (Arrahmah.com) - Sejumlah tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor dan ormas Islam Bogor pada Rabu (21/10/2015) menemui Kapolres Kota Bogor AKBP Andi Herindra Rahmawan dan Dandim Kota Bogor Letnan Kolonel Inf Mukhamad Albar untuk meminta aparat keamanan melarang kegiatan gerombolan Syiah di Bogor.

Menurut MUI ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga acara Asyura oleh gerombolan Syiah harus dicegah.

"Sehubungan ada rencana acara Asy Syura pada Muharram ini oleh kelompok Syiah, maka MUI dengan ormas-ormas Islam meminta supaya kegiatan itu tidak boleh dilaksanakan sebab ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam," kata Ketua MUI Kota Bogor, KH Adam Ibrahim

Kata Kiai ajaran Syiah bertentangan dengan ajaran Islam Ahlusunnah wal jamaah.

"Rukun imannya beda, rukun Islamnya beda. Jadi mereka sudah berbeda dengan Islam. Karena itu, khawatir menimbulkan keresahan di masyarakat maka kita minta acara mereka bisa dicegah," jelasnya.

Selama ini, selama puluhan tahun belum pernah ada acara Muharram dari kelompok Syiah di Bogor. "Yang ada itu umat Islam berpuasa 9-10 Muharram atau biasanya ada lebaran anak yatim," tegas KH Adam.

Atas permintaan para ulama itu, pihak aparat berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah acara Syiah tersebut.

Para ulama dan tokoh Ormas Islam menemui Kapolres Bogor karena sebelumnya beredar informasi akan diadakannya perayaan Asyura di masjid Al A'dhom, Jl. Siti Hasanah Babakan Sukamantri Rt 04/07 Kel. Pasirkuda Kec Bogor Barat. Puncak pelaksanan acara Syiah itu pada hari Jumat 23 Oktober 2015 pk 14.00 WIB. Jumlah jemaah diperkirakan sekitar 400 orang. Penanggung jawab Abdullah bin Assegaf. Sebelum pelaksanaan puncaknya, mulai selasa 13 Okt s/d 22 Okt 2015 pukul 19.00 s/d 21.30 digelar pengajian rutin oleh jamaah Syiah di masjid Al A'dhom yang dipimpin oleh Mansyur, Muhammad al Masih dan Abdullah bin Assegaf.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Asad bertemu dengan Putin di Moskow

Posted: 21 Oct 2015 06:13 AM PDT

Asad dan Putin bertemu di Moskow, Selasa (20/10/2015).

MOSKOW (Arrahmah.com) - Presiden Suriah Bashar Asad melakukan kunjungan kejutan ke Moskow pada Selasa malam di mana ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagaimana dilansir Middle East Eye, Rabu (21/10/2015).

Menurut pernyataan yang dikeluarkan kepada pers, Asad melakukan perjalanan ke Mokow untuk berterima kasih kepada Putin atas dukungannya dan atas peluncuran serangan udara atas Suriah.

Perjalanan Asad itu diyakini merupakan yang pertama kalinya sejak pecahnya perang di Suriah pada tahun 2011, menurut laporan Reuters

Rincian kunjungan itu diumumkan pada Rabu (21/10), dimana juru bicara Kremlin mengatakan bahwa Asad kini telah kembali ke Suriah.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih saya yang besar kepada seluruh pimpinan Federasi Rusia atas bantuan yang mereka berikan kepada Suriah," kata Asad kepada Putin, menurut sebuah transkrip Kremlin.

"Jika bukan karena tindakan dan keputusan Anda (Putin) "terorisme" yang menyebar di wilayah tersebut akan menelan daerah yang jauh lebih besar dan tersebar di area yang lebih besar,' kata Asad.

Putin juga mengatakan bahwa orang-orang Suriah harus memutuskan nasib negara mereka.

Rusia memulai kampanye udara di Suriah pada akhir September setelah Asad meminta kepada sekutunya itu untuk campur tangan.

(ameera/arrahmah.com)

Penerapan Qanun Jinayah di Aceh efektif 23 Oktober

Posted: 21 Oct 2015 05:05 AM PDT

Hukuman cambuk di Aceh

BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Pemerintah Aceh segera menjalankan hukum jinayah atau pidana Islam yang mengatur sanksi 100 kali cambuk bagi pelaku zina, dan homoseksual baik gay maupun lesbian. Aturan dalam Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah itu efektif berlaku di provinsi itu mulai 23 Oktober 2015.

"Qanun hukum jinayah ini dinyatakan berlaku sejak satu tahun setelah diundangkan yaitu mulai 23 Oktober 2015," kata Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, Prof. Syahrizal Abbas, Rabu (21/10/2015), lansir Okezone.

Setelah setahun disosialisasikan kepada masyarakat, kini Qanun Jinayah menjadi payung hukum baru untuk penguatan penerapan syariat Islam. Selain aturan 100 kali cambuk, qanun ini juga mengatur denda dengan emas murni bagi pelanggar.

Menurut dia, Qanun Jinayah adalah penyempurnaan dari tiga qanun syariat Islam sebelumnya yang mengatur tentang khalwat (mesum), maisir (judi) dan khamar (minuman keras). Ketiga qanun itu tak berlaku lagi, karena materi dan subtansinya sudah dimasukkan dalam Qanun Jinayah.

Selain mengatur larangan khalwat, maisir dan khamar, Qanun Jinayah juga mengatur tujuh hukuman pidana baru yakni bagi pelaku zina, liwath (praktik homo seksual), musahaqah (praktik lesbian), ikhtilat (bercumbu tanpa ikatan nikah), qadzaf (menuduh orang lain berzina tanpa bisa menunjukan bukti dan empat saksi), pelecehan seksual dan pemerkosaan.

(azm/arrahmah.com)

Sembilan warga Palestina terluka dalam bentrokan melawan "Israel" di Tepi Barat

Posted: 21 Oct 2015 04:30 AM PDT

ar-pal

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis "Israel" menembak dan melukai sedikitnya sembilan warga Palestina dengan peluru tajam pada Selasa (20/10/2015) dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki, petugas medis dan saksi mengatakan, sebagaimana dilansir Albawaba.

Seorang wartawan di Al-Bireh di distrik Tepi Barat pusat Ramallah, dekat pos pemeriksaan Beit El, mengatakan tiga warga Palestina cedera terkena peluru tajam dan delapan lainnya terkena peluru baja berlapis karet "Israel".

Sementara beberapa orang lainnya menderita akibat tembakan gas air mata dalam bentrokan yang meletus di kota itu juga pada hari Selasa.

Pasukan "Israel" menyerbu sebuah pom bensin dekat lokasi bentrokan dan melepaskan tembakan dari dalam toko, kata saksi.

Ketika manajer SPBU, Ayman Al-Jamal, memprotes kedatangan pasukan "Israel" di sana dan meminta mereka untuk tidak melepaskan tembakan dari dalam SPBU, seorang tentara "Israel" malah mengarahkan pistolnya dan mengancamnya.

Sementara itu, dewan mahasiswa Universitas Terbuka Al-Quds di Ramallah menangguhkan kelas untuk hari itu dan melakukan aksi demonstrasi di dalam kampus untuk memprotes kejahatan "Israel" dan pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa.

Setelah itu, mahasiswa bergabung dalam aksi perlawanan di mana bentrokan itu terjadi.

Sementara di desa Nilin, sebelah barat Ramallah, dua warga Palestina terluka terkena peluru tajam, satu di sisi kepala dan satu lagi di paha, selama bentrokan di desa, seorang reporter di tempat kejadian melaporkan.

(banan/arrahmah.com)

Inna lillah, 2 remaja Palestina dibunuh oleh "Israel", pemukim Yahudi bersorak riang

Posted: 21 Oct 2015 04:22 AM PDT

Kedua anak remaja Palestina yang tewas di Hebron pada Selasa malam - (foto: IMEMC).

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Dua remaja Palestina yang diidentifikasi sebagai Bashar al-Jabari Nidal, (15), dan Husam Jamil al-Jabari, (17), tewas di sebuah pos pemeriksaan militer "Israel" di tengah-tengah kota Hebron pusat, sebagaimana dilansir oleh IMEMC, Rabu (21/10/2015).

Kematian mereka menambah jumlah warga Palestina yang tewas pada Selasa (20/10) menjadi lima orang. Empat orang di Tepi Barat, dan satu orang di Gaza.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa tentara "Israel" membiarkan dua anak laki-laki itu tergeletak di tanah dalam keadaan berdarah hingga mati.

Setelah dua anak laki-laki itu tewas, puluhan pemukim "Israel" berbondong-bondong menuju ke lokasi itu, bersorak riang atas kematian dua anak laki-laki tersebut.

Warga Palestina diperintahkan untuk tetap berada di dalam - tapi puluhan pemuda turun ke jalan untuk memprotes pembunuhan remaja itu yang dilakukan dengan keji oleh pasukan pendudukan "Israel".

Hebron telah menjadi lokasi yang dilanda protes dan pembunuhan di luar hukum terhadap warga Palestina oleh militer "Israel" bulan ini.

Awal pekan ini, seorang pemukim "Israel" menembak dan membunuh seorang remaja Palestina di Jalan Shuhada, di pusat Hebron.

Sebuah video juga menunjukkan seorang tentara "Israel" yang tiba di tempat kejadian dan menempatkan sesuatu seperti pisau di tanah di sebelah tubuh Palestina yang tewas itu, seakan warga Palestina itu tewas karena ingin menikam "Israel".

(ameera/arrahmah.com)

Serangan udara AS membunuh 20 orang di Afghanistan

Posted: 21 Oct 2015 04:00 AM PDT

ar-af

AGHANISTAN (Arrahmah.com) - Sedikitnya 20 orang telah tewas dalam serangan udara yang diluncurkan AS dan serangan yang dilakukan oleh pasukan Afghanistan di provinsi Logar, lansir Albawaba.

Pejabat polisi Kharwar Logar mengklaim pada Selasa (20/10/2015) bahwa sejumlah desa Afghanistan dibersihkan dari gerilyawan Imarah Islam Afghanistan (IIA) setelah serangan itu.
Pihak berwenang mengatakan sejumlah besar senjata dan amunisi juga disita selama operasi.
Serangan tersebut dilakukan sehari setelah lima orang tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di mana sejumlah pihak menyalahkan Mujahidin IIA di distrik Andkhoy Faryab.
Awal pekan ini, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan pasukan pemerintah telah berhasil membunuh sekitar 90 gerilyawan IIA yang mereka sebut sebagai Taliban dan melukai 106 orang lain dalam operasi di provinsi Daykundi, Ghazni, Kapisa, Logar, Maidan Wardak, Nangarhar, Uruzgan, dan Zabul, serta kota Kandahar.
Pasukan Afghanistan juga mengatakan mereka telah menahan sekitar dua lusin orang lainnya di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir.
Kekerasan baru-baru ini terjadi saat Pakistan baru-baru ini mengatakan negosiasi damai antara Kabul dan Taliban yang sempat terhenti kemungkinan besar akan segera dilanjutkan.
Afghanistan terus menghadapi ketidakamanan selama 14 tahun setelah AS dan sekutunya menginvasi negara itu sebagai bagian dari apa yang diklaim Washington sebagai "perang melawan teror".
Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang dirilis oleh Kesetaraan untuk Perdamaian dan Demokrasi (EDP), Afghanistan mengalami kerugian keuangan lebih $ 9 Milayar selama tahun lalu saja dalam memerangi Mujahidin.

(banan/arrahmah.com)

"Israel" Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat

Posted: 21 Oct 2015 03:00 AM PDT

Foto: Anadolu Agency

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Seorang anggota pendiri Hamas ditangkap oleh "Israel" pada Senin (19/10/2015), menurut militer "Israel", lansir Anadolu Agency.

Pasukan Pertahanan "Israel" (IDF) mengatakan Hasan Yusuf, seorang pemimpin senior gerakan politik sayap Tepi Barat, ditangkap karena dituduh "secara aktif memprovokasi dan menghasut" kekerasan melawan "Israel".

Pemerintah "Israel" telah berulang kali menuduh Hamas, Otoritas Palestina (PA), dan Gerakan Islam yang berbasis di "Israel", mendorong serangkaian dugaan serangan pisau yang telah menargetkan "Israel" dan pasukan keamanan , terutama di Yerusalem dan beberapa kota "Israel".

"Ketika Anda mendorong, mempromosikan, dan memuji kematian [dari] yang tidak bersalah, IDF akan bertindak cepat untuk menahan hasutan kebencian yang membahayakan keselamatan dan kesejahteraan begitu banyak orang "Israel" dan Palestina," klaim juru bicara militer Peter Lerner dalam sebuah pernyataannya.

Sebuah pernyataan dari Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, mengatakan 20 kendaraan militer mengepung daerah di sekitar rumah Yousef dekat Ramallah, pusat administrasi untuk pemerintah Tepi Barat, sebelum digerebek.

Menurut partai tersebut, Yusuf sering ditangkap dan telah menghabiskan 20 tahun penjara, terakhir dibebaskan pada bulan Juni setelah ditahan selama satu tahun tanpa pengadilan.

Menurut kementerian kesehatan Palestina, 47 warga Palestina telah gugur sejak awal Oktober, sebagian besar setelah ditembak oleh pasukan keamanan. Delapan warga "Israel" telah tewas dalam serangan pada periode yang sama.

(fath/arrahmah.com)

Mahasiswa Indiana University ditangkap setelah menyerang wanita Muslim sambil berteriak 'white power' dan 'bunuh mereka semua'

Posted: 21 Oct 2015 02:00 AM PDT

Trickon Bickford. (Foto: The Independent)

NEW YORK (Arrahmah.com) - Triceten Bickford (19), seorang mahasiswa dari Indiana University ditangkap pada akhir pekan setelah diduga menyerang seorang wanita Muslim, lansir The Independent pada Selasa (20/10/2015).

Saksi menyatakan bahwa Triceten Bickford meneriakkan penghinaan etnis kepada wanita 47 tahun dan putrinya 9 tahun ketika mereka sedang duduk di dalam Sofra Cafe pada Sabtu malam. Sebelum melakukan penyerangan, remaja tersebut meneriakkan kata "white power" dan "bunuh mereka semua", WTTV-TV melaporkan.

Bickford membenturkan kepala wanita ke meja dan berusaha mencekiknya sambil membuka kerudungnya. Suami muslimah itu berlari untuk untuk memberikan bantuan bersama pria lain setelah muslimah itu berteriak minta tolong. Harian Mahasiswa Indiana melaporkan bahwa kedua pria itu menjatuhkan Bickford ke tanah saat ia meludahi wajah mereka dan mengancam mereka.

Setelah penangkapannya, remaja itu menendang jendela mobil patroli dan menggigit bagian bawah kaki seorang petugas di penjara Monroe County.

Bickford menghadapi tuduhan berikut: intimidasi, mabuk di tempat umum, perbuatan tidak baik, kejahatan besar, dan cekikan.

Dewan Hubungan Amerika-Islam, sebuah organisasi advokasi Muslim, mendesak kepada pejabat Monroe County untuk menangkap pelaku dengan tuduhan kejahatan prasangka rasial.

Uang jaminan Bickford ditetapkan sebesar $ 2.000.

(fath/arrahmah.com)