Arrahmah.Com |
- Muslim Republik Afrika Tengah dipaksa untuk pindah agama
- Sebelum salahkan MUI, baca ini dulu: Tidak ada fatwa haram BPJS
- Kepada penggiring opini BPJS: Jangan harap MUI menjadi MU!
- Peneliti WHO temukan vaksin yang 100 persen efektif untuk menangkal wabah Ebola yang mematikan
- Pemuda ini sukses "selfie" dengan Presiden Erdogan ba'da Juma'tan
- Catatan warga negara Indonesia: Kami pinjam Erdogan setahun saja
- Erdogan "sindir" Jokowi tentang Islamofobia dan bendera "Israel" di Papua
- Ribuan warga Palestina menghadiri pemakaman bayi yang dibakar oleh ekstrimis pemukim Yahudi
- Biografi resmi Mullah Muhammad Umar Mujahid
- Syaikh Dr. Al-Muhaisini: Mullah Umar pergi setelah mengajari kita makna tauhid!
Muslim Republik Afrika Tengah dipaksa untuk pindah agama Posted: 01 Aug 2015 05:00 PM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Setelah berbulan-bulan terjadi pembersihan etnis populasi Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR), sebuah kelompok hak asasi manusia terkemuka telah mengungkapkan bahwa Muslim yang masih berada di sana menghadapi represi dan kristenisasi di tangan milisi Kristen anti-Balaka, dalam upaya untuk menghapus komunitas Muslim dari negara itu. "Setelah memaksa puluhan ribu Muslim pergi dari CAR bagian barat, milisi anti-Balaka sekarang menekan identitas agama dari ratusan Muslim yang masih berada di sana atau yang telah kembali," Joanne Mariner, penasihat senior tanggap krisis Amnesty International, kepada Agence France Presse (AFP), sebagaimana dilansir oleh onislam, Sabtu (1/8/2015). Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di London ini merilis laporan pada Jum'at (31/7/2015) yang mengatakan bahwa Muslim yang selamat dari pembantaian tahun lalu kini sedang terancam dan "dipaksa untuk meninggalkan agama mereka." Laporan Amnesty yang berjudul "Identitas yang terhapus: Muslim di daerah etnis yang dibersihkan dari Republik Afrika Tengah," mengatakan bahwa ummat Islam yang telah kembali ke rumah mereka di sebagian besar wilayah bagian barat negara itu setelah tragedi pembunuhan besar-besaran tahun 2014, mereka dilarang oleh milisi bersenjata dan terlatih anti-Balaka untuk menjalankan atau mengamalkan agama mereka di depan umum." Beberapa orang "telah dipaksa masuk Kristen dengan ancaman akan dibunuh," tambah laporan itu. Laporan itu juga mengutip kesaksian seorang Muslim yang dipaksa untuk masuk Kristen di wilayah Sangha-Mbaere yang menegaskan bahwa Muslim dipaksa untuk masuk agama Kristen oleh milisi Kristen anti-Balaka. "Kami tidak punya pilihan selain bergabung dengan Gereja Katolik. Anti-Balaka bersumpah bahwa mereka akan membunuh kami jika kami tidak mengikuti," kata saksi Muslim itu kepada Amnesty International. Laporan Amnesty itu datang hanya beberapa hari setelah International Rescue Committee (IRC) mengatakan bahwa Republik Afrika Tengah "membutuhkan awal yang baru, atau akan menjadi studi kasus dari negara yang gagal". Muslim Republik Afrika Tengah telah menghadapi kematian di tangan milisi Kristen anti-Balaka sejak akhir 2013 dan awal 2014. Menurut laporan PBB, milisi anti-Balaka menggerebek rumah Muslim, membunuh anak-anak dan perempuan, melakukan penjarahan dan merusak properti. Seiring dengan pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan penangkapan sewenang-wenang serta penahanan, penyelidikan PBB juga menemukan bukti adanya kekerasan seksual. Desember lalu, HRW memperingatkan bahwa ratusan warga Muslim di bagian barat Republik Afrika Tengah berada dalam kondisi yang menyedihkan. (ameera/arrahmah.com) |
Sebelum salahkan MUI, baca ini dulu: Tidak ada fatwa haram BPJS Posted: 01 Aug 2015 09:31 AM PDT Oleh Irfan Noviandana (Arrahmah.com) - Pertama kali isu fatwa haram MUI pada program asuransi pemerintah BPJS ini ramai setelah dipublikasikan di media-media cetak dan Internet. Judul dan framing media-media tersebut seolah MUI asal memutuskan fatwa haram BPJS tanpa melihat asas manfaat dan solusi. Ada bahaya dari pemberitaan di media selama ini, yang memberikan kesan fatwa yang dikeluarkan MUI tidak memberikan solusi bagi kebutuhan jaminan kesehatan untuk masyarakat. Apalagi kalo kita lihat mengapa isu fatwa terkait BPJS Kesehatan ini baru ramai sekarang, padahal kajian dan putusannya itu sudah 2 bulan yang lalu pada "IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA SE INDONESIA V Tentang MASALAH STRATEGIS KEBANGSAAN (MASAIL ASASIYAH WATHANIYAH)". Bukan hanya persoalan BPJS yang dikaji pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia tersebut, melainkan banyak persoalan strategis yang harus mendapatkan perhatian MUI, agar umat islam terhindar dari bahaya dan keburukan. Terkait pembahasan soal fatwa haram MUI pada BPJS Kesehatan ternyata fatwa ini tidak secara khusus keputusannya pada program BPJS, melainkan merujuk pada keputusan - keputusan fatwa yang pernah diputuskan terkait persoalan asuransi jiwa dan kesehatan yang sistemnya serupa dengan BPJS. Berikut poin putusannya : c. AAOIFI (Al-Ma'ayir Al- Syar'iyyah) tahun 2010 No. 26 tentang Al-Ta'min AlIslamy. Jika dilihat rujukan fatwa yang digunakan MUI, ini artinya sudah seharusnya pemerintah yang menyelenggarakan program asuransi mengikuti arahan atau fatwa agar Ummat Islam terhindar dari bahaya dan keburukan, karena fatwa - fatwa tersebut sudah lebih dulu diputuskan sebelum adanya program BPJS. Salah besar jika sekarang media sekuler dan sebagian masyarakat menuntut MUI yang harus memberikan solusi. Walaupun demikian, dalam keputusan Ijtima tersebut MUI telah memberikan rekomendasi agar pemerintah memperbaiki dan menyesuaikan aturan asuransi BPJS agar sesuai dengan kaidah - kaidah syar'i, sebagaimana poin berikut. E. Rekomendasi Berdasarkan kajian tersebut, 1. agar pemerintah membuat standar minimum atau taraf hidup layak dalam kerangka Jaminan Kesehatan yang berlaku bagi setiap penduduk negeri sebagai wujud pelayanan publik sebagai modal dasar bagi terciptanya suasana kondusif di masyarakat tanpa melihat latar belakangnya; Untuk lebih detil, sila pelajari atau unduh file .pdf hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia pada link berikut: (adibahasan/arrahmah.com) |
Kepada penggiring opini BPJS: Jangan harap MUI menjadi MU! Posted: 01 Aug 2015 09:01 AM PDT Oleh Mumu Munawar (Arrahmah.com) - Benarlah apa yang dikatakan Rasullallah 'Alaihi wa Sallam bahwa akan datang pada manusia suatu zaman dimana saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di antara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. Realita seperti itu akan mudah kita jumpai akhir-akhir ini. Tengoklah isu yang sedang hangat lagi banyak diperdebatkan di tengah-tengah masyarakat kita saat ini. Tiba-tiba saja banyak orang dan media sekuler seperti kebakaran bulu ketek, ketika MUI memfatwakan bahwa BPJS Kesehatan tidak sesuai syariah. Orang-orang kemudian tidak melihat subtansinya, namun lebih melihat pelabelan "syariah"nya. Alergi, takut, dan rasa benci yang sudah mendarah daging terhadap sesuatu yangg berbau aturan Islam apalagi yg berbalut syariah, seperti penyakit kambuhan mencuat tetiba. Orang kemudian beranggapan, ini adalah satu langkah awal dari proses formalisasi aturan islam. Mereka akhirnya menuduh, tembak sana tembak sini dengan menyebar fitnah bahwa ini semua gara-gara pemerintah menghentikan bantuan kepada MUI. Mereka pun seolah lupa apa sesungguhnya fungsi MUI bagi Ummat Islam. Di bagian lain orang-orang sekuler tidak mau ketinggalan ikut melontarkan senjatanya dengan berulangkali mengungkapkan bahwa negara ini bukan negara Islam, jadi tidak pantas MUI ikut mengatur-ngatur urusan negara. "Kita bukan negara Islam, meski boleh-boleh aja MUI mau membuat ini itu. Kalau negara kita ini negara Islam lain cerita," begitulah mereka berdalih. Bahkan yang lebih konyol lagi, mereka bilang seharusnya cukuplah MUI urusi soal halal dan haramnya makanan. Padahal, sejatinya Islam itu mengatur semua aspek kehidupan. Baik yang kecil atau yang berdampak besar. Baik yang menyangkut urusan individu atau menyangkut kepentingan umum. Baik yang bersifat keduniawian atau menyangkut urusan akhirat. Pada titik inilah mereka yang "beragama" Islam tapi menolak Syariah Islam, sesungguhnya sedang berharap MUI menjadi MU, dapat diterima ringan bak klub sepak bola. Ketika Ulama tak lagi didengar, kiamat pun mendekat "Sekarang gimana kalau saya mengharamkan MUI di Indonesia. Padahal MUI itu isinya manusia semua, bukan nabi. Tapi kadang orang Indonesia suka enggak masuk akal, siapa sih yang mengangkat dia," begitulah Aktor Tio Pakusadewo angkat bicara tentang fatwa ini seperti dilansir Tribunlampung.com. Padahal sejatinya ulama itu adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, akan tetapi ia mewariskan ilmu. Ilmu yang ketika tidak diamalkan dan disampaikan maka akan menjadi dosa. Tugas ulama itulah mengawal aqidah, menegakan syariah, beramar ma'ruf nahi munkar, menjelaskan kandungan kitab suci, memberi putusan atas problem yang terjadi di masyarakat. Ulama khususnya di Indonesia yang terlembagakan dalam MUI, bukanlah perkumpulan selevel klub sepak bola seperti MU. Ulama dalam hal ini MUI, tidak sedang mencari fans fanatik atau lawan tanding untuk meraih gelar juara. Ulama yang tidak berharap sorak sorai penonton atau gegap gempitanya supporter yang sedang mendukunya. Ulama di sini adalah ulama yang sedang menyampaikan kebenaran meskipun itu terasa pahit atau panas seperti bara yang siap membakar. Namun jika pun pada akhirnya mereka tetap menolaknya, bukan berarti mereka itu tidak tahu, namun mereka memilih untuk tidak mau tahu. Begitulah perilaku orang-orang fasiq ketika sebuah kebenaran disampaikan pada mereka. Barangkali inilah salahsatu tanda bahwa kiamat itu kini benar-benar semakin mendekat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ya Allah! Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman di kala para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." (HR. Ahmad). Wallahu A'lam Bishawab (adibahasan/arrahmah.com) |
Peneliti WHO temukan vaksin yang 100 persen efektif untuk menangkal wabah Ebola yang mematikan Posted: 01 Aug 2015 06:30 AM PDT JENEWA (Arrahmah.com) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Jum'at (31/1/15) bahwa berdasarkan percobaan lapangan telah ditemukan vaksin Ebola yang memberikan perlindungan 100 persen, dimana dalam hal ini peneliti dan pejabat mengatakan bahwa vaksin tersebut diharapkan bisa mengakhiri wabah Ebola mematikan yang menghantam Afrika Barat. Dunia ini telah menemukan vaksin Ebola yang efektif, ungkap WHO, berdasarkan dari hasil tes efikasi pertama terhadap vakin VSV-ZEBOV terhadap orang-orang yang tinggal di zona berbahaya, laporan AFP, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. "Ini merupakan perkembangan yang sangat menjanjikan," tambah Kepala WHO, Margaret Chan. "Vaksin yang efektif akan menjadi jalan keluar yang sangat penting bagi wabah Ebola baik saat ini maupun di masa depan." Tes pertama, yang didukung oleh perusahaan obat Merck, WHO dan pemerintah Kanada, Norwegia dan Guinea, terhadap 4.123 orang yang berisiko tinggi menunjukan bahwa perlindungan vaksin tersebut dinilai 100 persen efektif. Tak satu pun dari kelompok yang divaksinasi itu terkena virus, berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet. Tes kedua, kelompok pembanding dari 3.528 orang menerima vaksin hanya tiga minggu setelah paparan potensial. Enam belas dari mereka terjangkit virus tersebut, kata studi tersebut, tetapi hari keenam setelah imunisasi, sisa kelompok ini juga sepenuhnya terlindungi. "Hasil awal dari studi ini menunjukkan bahwa vaksin ini dapat secara efektif mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus Ebola," tambah pernyataan dari University of Bern, yang memberikan kontribusi untuk penelitian ini. Ahli penyakit menyambut baik hasil tersebut. VSV-ZEBOV dapat menjadi vaksin berlesensi pertama dalam menangkal wabah Ebola. Percobaan menunjukkan bahwa vaksin itu "menawarkan perlindungan 100 persen terhadap Ebola setelah kira-kira satu minggu," kata peneliti Sven Trelle dari Universitas Bern. "Kami yakin bahwa dunia berada pada keberhasilan dalam menangani wabah Ebola dengan vaksin berkhasiat 'VSV-ZEBOV'," kata pakar vaksin WHO, Marie Paule Kieny. Sekitar 28.000 orang telah terinfeksi di Guinea, Sierra Leone dan Liberia yang merupakan dampak terburuk wabah Ebola dalam sejarah, menurut WHO, dan lebih dari 11.000 telah meninggal. (ameera/arrahmah.com) |
Pemuda ini sukses "selfie" dengan Presiden Erdogan ba'da Juma'tan Posted: 01 Aug 2015 05:45 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam kunjungan kenegaraannya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melaksanakan shalat Jum'at di Masjid Istiqlal ditemani Wapres JK dan Ustadz Yusuf Mansur. Ia tiba di Indonesia pada Jum'at dini hari (31/7/2015). Berita Presiden Erdogan yang akan sholat Jumat di Masjid Istiqlal sudah tersebar sejak Kamis (30/7) di media sosial. Banyak netizen yang penasaran, antusias dan ingin bertemu Erdogan di Masjid Istiqlal. Dan syukur-syukur bisa foto selfie bersama presiden idola Ummat Islam sedunia ini. Salah satu netizen yang beruntung mendapatkan kesempatan foto selfie adalah @rizafahdli. Usai shalat Jumat di istiqlal dia berhasil mendekat ke Erdogan dan diperbolehkan foto selfie. Demikian Akhina melansir Piyungan Online pada Jum'at (31/7). Dengan amat girang @rizafahdli mengunggah foto selfienya bersama Presiden Erdogan. "Assalamualaikum Mr @RT_Erdogan Alhamdulillah thanks for the pic of us after sholat Jumat. Regards to your security ;)" cuit @rizafahdli yang mengunggah foto selfie bersama Erdogan dengan wajah berbinar-binar. Rahasia Riza Fahdli bisa selfie bersama Erdogan Sejenak lepas cuit pertamanya, @rizafahdli mengungkapkan rahasia bagaimana dirinya bisa berselfie dengan Presiden Erdogan. "Gara2 pake baju Erdogan dengan lambang Turki di dada, abis sholat ane ditarik sama paspamres yg gede badannya.. disuruh foto sama Erdogan," cuit @rizafahdli. Pada kaos Erdogan yang dipakai @rizafahdli, ternyata ada gambar Erdogan dengan tulisan "DIMANA ADZAN BERKUMANDANG, DISITULAH TANAH AIRKU - ERDOGAN". (adibahasan/arrahmah.com) |
Catatan warga negara Indonesia: Kami pinjam Erdogan setahun saja Posted: 01 Aug 2015 05:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kehadiran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi warna tersendiri pada benak Muslimin Indonesia. Betapa tidak, di tengah krisis kepemimpinan, bangsa ini dikunjungi seorang tokoh pemimpin Muslim yang dikenal lantang membela Islam di panggung diplomatik. Berikut catatan Teungku Zulkifli Oesman, anggota HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) tentang kunjungan Erdogan ke Indonesia, pada akun Facebook pribadinya, Sabtu (1/8/2015). 1. Jujur saja mimik Erdogan tidak begitu bersemangat dalam bingkai diplomasi,tapi lebih kepada kunjungan persaudaraan. 2. Erdogan lebih semangat untuk silaturahim dengan rakyat Muslim Indonesia, bukan dengan pemerintah, karena Erdogan tahu siapa Pemerintah Indonesia sekarang. 3. Tidak disambut Jokowi, biasa saja, namun ada kemungkinan hal ini pesanan asing, untuk meninggalkan kesan, Erdogan tidak terlalu penting, sepenting Xi Jinping. 4. Xi Jinping penting bagi pemerintahan Jokowi , Erdogan penting bagi rakyat, rakyat lebih suka pemimpin jujur dan padat karya nyata. 5. Erdogan disambut bak artis oleh masyarakat, histeris, beda dengan presiden kita sendiri yang setiap hari dicaci maki rakyat. 6. Jika kita mengacu ke teori penyampaian pesan Herbert Mead, jelas 100 persen Erdogan tidak suka jokowi, dan Erdogan mengirimkan pesan non verbal kepada jokowi "anda pemimpin penipu". 7. Dalam pertemuan Erdogan dengan Jokowi di Istana, Erdogan jarang melihat wajah Jokowi, malah lebih sering menyapa pers, Erdogan lebih sering melihat ke depan saat Jokowi bicara, artinya Erdogan sangat tidak suka duduk dengan pemimpin kelas rendah begini. 8. Mimik bicara Jokowi seperti biasa, masih cengengesan dan benar benar bikin malu rakyat Indonesia kepada pemimpin dunia lain bukan hanya kepada Erdogan, susah mengkarbit orang agar pintar mendadak. 9. Ingat kejadian di Forum Ekonomi di Davos saat Erdogan semprot Presiden "Israel" Simon Peres, tatapan Erdogan ke Simon Peres hampir sama dengan tatapan Erdogan ke Jokowi kemarin, Jum'at (31/7). 10. Fenomena masyarakat yang ajak selfie dengan Erdogan adalah pesan cinta rakyat kepada pemimpin idola, Jokowi jangan sewot, beda kelas, idola Jokowi komunis, idola rakyat Erdogan, sah saja, hidup adalah pilihan. 11. Pesan dari rakyat Indonesia, bahwa negara ini sangat menginginkan sosok Erdogan untuk menjadikan Indonesia maju dan benar benar hebat,rakyat sudah cerdas, kalau boleh rakyat Indonesia bikin petisi "pinjam Erdogan setahun saja". 12. Dalam pertemuan bisnis Turki - Indonesia, pesan tersirat Erdogan adalah tinggalkan Cina, karena itu berbahaya bagi Indonesia, tapi yakinlah pejabat Indonesia tipenya jatuh ke lubang yang sama berkali kali. 13. Tujuan utama Turki ke Indonesia adalah melihat potensi terkini Indonesia dan keadaan Muslim, bukan dijamu Istana. 14. Bagi yang mau belajar, kemarin terlihat jelas kelas pemimpin dunia yang hebat, berkelas, dan standar demokrasi internasional, sedangkan jokowi tetap kelas walikota yang tidak naik kelas kecuali maksa jadi presiden dengan semua cara, termasuk berkhianat, meskipun rakyat tidak suka, meskipun dihina menteri sendiri. 15. Semua fakta di lapangan, memaksa Erdogan memberikan sinyal agar rakyat Indonesia lebih cermat dalam memilih pemimpin, namun apakah rakyat menangkap pesan itu atau tidak, mari kita lihat di pilpres selanjutnya. Wallahu a'lam. (adibahasan/arrahmah.com) |
Erdogan "sindir" Jokowi tentang Islamofobia dan bendera "Israel" di Papua Posted: 01 Aug 2015 04:30 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kabar Islamofobia di Indonesia ternyata dicermati Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Reaksi pembelaan Erdogan terhadap Muslimin Indonesia itu bahkan "terpotret" oleh Ustadz Azzam Mujahid Izzulhaq dalam ulasannya berikut yang Arrahmah kutip dari Piyungan Online, Sabtu (1/7/2015). Menjangkitnya Islamofobia di Indonesia sebenarnya sudah sampai kabarnya ke seluruh pemimpin negara-negara di dunia. Ada yang senang, ada yang menyayangkan. Yang senang tentunya blok yang merasa diutungkan dengan merebaknya Islamofobia di Indonesia. Mulai dari perlakuan yang tidak adil di hadapan hukum terkait dengan 'terorisme' yang hanya menyasar Islam, bacaan Al Quran versi Jawa, menghormati orang yang tidak berpuasa, dan lain sebagainya hingga kepada kejadian pelanggaran berat Hak Asasi Manusia dengan dibakarnya masjid di Tolikara dan merebaknya bendera Israel di Papua. Salah satu yang 'geram' dengan wajah Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, adalah Recep Tayyip ErdoÄŸan. Presiden Turki yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Turki selama dua periode. ErdoÄŸan sangat menyayangkan mengenai posisi Indonesia yang di bawa ke 'arah sebelah kiri' mengekor kepada bangsa yang mengkampanyekan Islamofobia. Oleh sebab itu, di antara konten pidato kenegaraannya, ErdoÄŸan 'menyindir' kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang memberikan panggung kepada para Islamofobis di Indonesia. "Saya menekankan kepada seluruh umat Islam, mari kita memerangi Islamofobia, anti-imigran dan diskriminasi etnis,' ungkap ErdoÄŸan menyindir. Dalam komunikasi politik luar negeri antar negara, ajakan ErdoÄŸan ini adalah tamparan keras. Tinggal apakah disadari oleh yang bersangkutan (Joko Widodo) atau tidak. Mengenai maraknya bendera negara penjajah Palestina, Israel di Indonesia (khususnya di Papua), ErdoÄŸan juga menanggapi: "Dunia Islam tidak akan pernah tenang selama masalah Palestina belum ditemukan solusinya. Perdamaian permanen baru akan terwujud jika disepakati merdekanya negara Palestina di batas wilayah tahun 1967, dan ibukotanya adalah Al Quds." Bahkan, sindiran terhadap tumpul dan tidak tegasnya organisasi negara-negara di Asia Tenggara, ASEAN, terhadap tragedi pelanggaran HAM dan genosida umat Islam di Rohingya, Myanmar, pun dilontarkan oleh Presiden Turki ini: "Perkenankan Turki menjadi anggota ASEAN," ungkap Erdogan. Tebrikler ErdoÄŸan... (adibahasan/arrahmah.com) |
Ribuan warga Palestina menghadiri pemakaman bayi yang dibakar oleh ekstrimis pemukim Yahudi Posted: 01 Aug 2015 01:15 AM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Seorang bayi Palestina yang meninggal dalam serangan pembakaran "Israel" dimakamkan di desa Duma, Nablus, setelah shalat Jum'at (31/7/2015), sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency. Beberapa ribu orang turun ke jalan-jalan untuk menyaksikan pemakaman bayi itu, yang tubuhnya terbungkus bendera Palestina. Sebelumnya, pemukim "Israel" memecahkan jendela dua rumah di Duma sebelum kemudian membuang cairan yang mudah terbakar dan bom molotov ke dalam rumah itu. Ali Saad Dawabsha, seorang bayi berusia 18 bulan, terjebak di dalam rumah saat api berkobar dan kemudian meninggal tak lama setelah mengalami luka bakar serius, kata penduduk setempat. Orang tuanya dan saudaranya yang berusia empat tahun menderita luka bakery ang parah. Ibunya dalam kondisi kritis dengan luka bakar tingkat tiga yang meliputi 90 persen dari tubuhnya. Sang ayah menderita luka bakar 80 persen tubuhnya dan anaknya menderita luka bakar 60 persen, dimana nyawa mereka dalam bahaya. Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah berjanji pada Jum'at (31/7) untuk memberi dukungan terhadap korban setelah ikut serta dalam pemakaman bayi itu. "Kami akan membangun kembali rumah ini dan setiap masjid atau rumah yang dihancurkan oleh 'Israel" dan pemukim, dan kami akan memberikan pengobatan bagi keluarga syuhada," kata Perdana Menteri itu. Hamdallah menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang "mengerikan dan tak bisa dimaafkan". Ratusan warga Palestina di Tepi Barat bentrok dengan pasukan "Israel" setelah salat Jum'at ketika protes pecah akibat kasus serangan pembakaran itu. Pasukan "Israel" menembak dan melukai satu pengunjuk rasa dalam bentrokan yang terjadi di kota Hebron. Presiden Mahmud Abbas menyerukan untuk dilakukan penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag. (ameera/arrahmah.com) |
Biografi resmi Mullah Muhammad Umar Mujahid Posted: 31 Jul 2015 11:00 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangnya, sementara manusia wafat meninggalkan budinya. Begitu kata pepatah, maka budi baik yang ditinggalkan Almarhum Mullah Muhammad Umar Mujahid sangat berharga bagi generasi penerus jihad di seantero dunia. Meski kita tak sempat berjumpa dengan beliau, sejarah telah mencatat kehadirannya di muka bumi sebagai sosok yang meneladankan perjuangan Kedaulatan Islam. Sehingga kita dapat menyelami keteladanan Mullah Umar dan mengambil pelajaran dari pemaparan masa kecil, dan riwayat pendidikan kisah perjalanan jihadnya semenjak bergabung dalam perjuangan melawan penjajah Uni Soviet. Selain itu, beberapa kisah menarik yang diceritakan oleh sahabat-sahabat karibnya profil terkait kepribadian Mullah Umar, manhaj, gaya kepemimpinan, dan pribadinya dapat menjadi inspirasi jihad bagi kita semua. Berikut Arrahmah kutipkan boigrafi resmi Mullah Muhammad Umar Mujahid pada Sabtu (1/8/2015) yang diterjemahkan dan dipublikasikan Kiblat dari situs resmi Imarah Islam Afghanistan, Shahamat. بسم الله الرØمن الرØيم Tepat sembilan belas tahun yang lalu menjadi momen tak terlupakan di tanah Afghanistan. Saat itu, sekitar seribu lima ratus ulama, pejabat dan para pemimpin jihad bersepakat mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin Emirat Islam. Tak hanya itu, mereka pun berbaiat dan menyematkan gelar "Amirul Mukminin" kepada Sang Pemimpin. Maka, semenjak itulah berdiri sebuah daulah Islam di tanah Khurasan. Siapakah Sang Pemimpin tersebut? Dialah Syaikh Mullah Muhammad Umar. Hingga saat ini, ia masih menjabat sebagai Amirul Mukminin di wilayah Khurasan. Belum lama ini, situs resmi Emirat Islam Afghanistan (http://shahamat-english.com/) secara resmi merilis profil pemimpin mereka. Hal itu dilakukan karena adanya desakan dan permintaan dari para penulis dan peneliti. Sekaligus sebagai pencegahan dari berbagai upaya propaganda musuh Islam yang membuat kepalsuan tentang diri Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar. Secara berurutan, profil tentang dirinya akan dipaparkan berikut ini: Masa Awal Pertumbuhan Mullah Muhammad Umar adalah anak dari Moulavi Ghulam Nabi. Nama kakeknya adalah Moulavi Muhammad Rasul, sedangkan nama ayah kakeknya Moulavi Bazz. Mullah Umar lahir pada tahun 1960 dalam keluarga Chah-i-Himmat yang religius di distrik Khakrez, Provinsi Kandahar, Afghanistan. Ayahandanya pun lahir di tempat yang sama dan telah mengenyam pendidikan Dienul Islam dalam lingkungan tersebut. Moulavi Ghulam Nabi adalah sosok yang terkenal dan terhormat di kalangan masyarakat sekitar lantaran perjuangannya yang gigih dalam dakwah Islamiyah. Saat menginjak umur dua tahun, Mullah kecil beserta ayahnya bermigrasi dari distrik Khakrez ke daerah Noday yang masih dalam satu lingkup Provinsi Kandahar. Walaupun berpindah, ayah Mullah Umar tetap bersemangat menjalankan tugas dakwahnya kepada masyarakat sekitar. Akhirnya, pada 1965 Moulavi Ghulam Nabi meninggal di Noday dan dimakamkan di sebuah pemakaman terkenal Thaliban di kota Kandahar. Setelah ayahnya wafat –kala itu umur Mullah Umar menginjak umur lima tahun—ia beserta keluarganya bermigrasi dari kota Kandahar ke kota Uruzgan di distrik Deh-Rawud. Di kediaman yang baru inilah kehidupan Mullah Umar berada dalam tanggung jawab kedua pamannya, Moulavi Muhammad Anwar dan Maoulavi Muhammad Jumma. Sanak Famili dan Keturunan Mullah Muhammad Umar terlahir dari Klan Tomzi Suku Hotak yang termasuk bagian dari Suku Pashtun. Suku Pashtun dikenal sebagai suku yang melahirkan para mujahid dan negarawan Islam terkemuka seperti sosok Islam legendaris "Haji Mirwais Khan Hotak". Ghazi Haji Mirwais Khan Hotak terkenal dengan sebutan "Mirwais Nika" karena jasanya membebaskan Afghanistan dari tirani Dinasti Safawiyah pada tahun 1712 M. Ia juga berjasa meletakkan dasar negara Islam berdaulat dan independen di Afghanistan. Keluarga besar Mullah Umar terdiri dari para ulama besar. Mereka mengabdikan hidup hanya untuk memperjuangkan dien Allah semata, mendakwahkan Islam dan menancapkan ideologi Islam di dalam dada masyarakat. Tak ayal, keluarga amirul mukminin ini mempunyai martabat dan kedudukan terhormat di masyarakat karena dedikasinya dalam dakwah Islamiyah. Mullah Muhammad Umar terlahir dan tumbuh dari pendidikan ala mujahid yang tulus. Tulus memperjuangkan pembebasan tanah Afghanistan dari tirani, kecurangan, ketidakadilan dan mempertahankannya dari bahaya disintegrasi. Saudara, paman dan semua anggota keluarganya dikenal sebagai para mujahidin. Setidaknya, empat anggota keluarganya telah mengorbankan hidup mereka untuk jihad fi sabilillah. Salah satu dari mereka adalah pamannya yang bernama Mullah Muhammad Hanafia. Ia menjadi seorang yang pertama kali syahid pada 7 Oktober 2001 dalam serangan awal melawan penjajah Amerika Serikat. Masa Pendidikan Pada usia delapan tahun, Mullah Umar mulai mengenyam pendidikan dalam sebuah madrasah di daerah Shar-i Kohna di distrik Deh-Rawud. Madrasah ini khusus mendalami tentang ulumuddien (ilmu agama Islam), dan sepenuhnya berada di bawah pengawasan paman Mullah Umar, Moulavi Muhammad Jumma. Sepeninggal ayahnya, semua seluk beluk kehidupan Mullah Umar memang berada di bawah naungan kedua pamannya. Namun, pemegang peran kunci dalam pengajaran dan pelatihan adalah Moulavi Muhammad Anwar. Di madrasah inilah ia berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dan menengah. Setelah beranjak usia remaja di umur delapan belas tahun, ia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun baru saja beberapa tahun menikmati pendidikan, terjadi kudeta militer komunis tahun 1978 di Afghanistan. Saat inilah masa pendidikannya berhenti. Perjalanan Jihad Ketika terjadi kudeta militer berdarah oleh komunis di Afghanistan, Mullah Muhammad Umar menginjak usia dua puluh tahunan. Saat itu komunis sedang merajalela dan mampu menguasai Afghanistan. Hal ini membuat Mullah Umar tidak dapat meneruskan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi. Semua itu disebabkan faktor keamanan yang tidak kondusif dan bergolaknya darah muda seorang mujahid, Mullah Umar. Dengan kemantapan langkah, ia pun meninggalkan madrasah dan bergabung bersama para mujahid untuk berjihad fi sabilillah. Perjuangannya dimulai di bawah naungan organisasi jihad yang terkenal 'Harkat-i-Inqilaab-i-Islami' (Gerakan Revolusioner Islam) di distrik Uruzgan Provinsi Deh Rawud. Di tempat inilah pertama kalinya Mullah Umar mendapatkan pengalaman jihad dan reputasi sebagai mujahid yang gagah berani dan tangguh. Ia selalu dipercaya untuk memainkan peran aktif di setiap operasi memberangus para komunis. Dalam organisasi ini, para mujahid bersepakat untuk mengangkat Mullah Umar sebagai komandan operasi berskala besar di distrik Deh-Rawud. Operasi-operasi itu pun berjalan lancar dan sukses meskipun sang komandan mendapatkan beberapa luka akibat serangan musuh. Selama lebih dari tiga tahun, Mullah Muhammad Umar berpartisipasi aktif dalam berbagai konfrontasi melawan Rusia dan pemerintahan boneka komunis bentukannya. Para komandan jihad dan sahabat-sahabatnya ketika itu mengatakan bahwa Mullah Muhammad Umar walaupun di usia yang masih belia, ia telah memperlihatkan kemampuan dan bakat luar biasa. Hal itu diwarisinya dari gen-gen mujahid ayah dan paman-pamannya. Ini terbukti dengan kemampuannya dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan bertindak efisien dalam setiap operasi. Tahun 1983, Mullah Umar bertolak ke daerah Maiwand Provinsi Kandahar bersama dengan rekan-rekannya. Hal ini dilakukan untuk mengatur koordinasi jihad yang lebih baik di bawah kepemimpinan seorang komandan terkenal 'Harkat-i-Inqilab-i-Islami', Faizullah Akhunzada. Perlu diketahui, gerakan ini termasuk salah satu dari tujuh organisasi jihad yang tersohor saat itu. Mullah Umar diberi tanggung jawab yang lebih besar sebagai komandan pusat karena peran suksesnya sebagai komandan lokal di berbagai operasi jihad. Ternyata, hal inilah yang membuat para petinggi harakah terkesan dan memberikannya amanah yang lebih besar. Dari 1983 hingga 1991, Mullah Muhammad Umar sukses menjalankan berbagai operasi di daerah pinngiran Maiwand, Zhari, Panjwai dan Dand di Provinsi Kandahar. Kandahar pada saat itu menjadi basis utama perlawanan mujahid menghadapi penjajah komunis Rusia. Secara personal, ia juga terlibat dalam konfrontasi melawan musuh di daerah Kabul-Kandahar, jalur utama pinggiran Shahr-i-Safa dan Qalat di kota Zabul. Daerah Maiwand, Zhari dan Panjwai Provinsi Kandahar dikenal sebagai kuburan para tentara komunis Rusia. Di sinilah pertempuran intens antara kedua belah pihak sering terjadi dan mengakibatkan musuh menderita kekalahan yang cukup signifikan. Beberapa bangkai tank dan kendaraan militer pun teronggok hancur di jalanan utama Kandahar-Herat. Kondisi seperti inilah yang membuat nyali tentara Rusia menjadi ciut. Sehingga, mereka berusaha membangun sebuah dinding pertahanan di kedua sisi jalan guna melindungi gempuran dari mujahidin. Dalam empat kali operasi jihad yang dijalani Mullah Umar di berbagai tempat, ia pernah mendapatkan luka yang cukup parah melawan Rusia. Dalam salah satu operasi inilah, penglihatan sebelah kanannya hilang. Tahun 1992 setelah runtuhnya rezim komunis Najibullah yang diwarnai dengan pertempuran-pertempuran hebat, tibalah masa damai. Sebagian besar mujahidin mulai menurunkan senjatanya dan mengadakan perbaikan negara. Begitu pula Mullah Umar menurunkan senjatanya dan membangun sebuah madrasah di samping masjid Haji Ibrahim di desa Gishaan, area Sang-i-Hisaar, distrik Mirwand provinsi Kandahar dan menetap di sana. Ia bersama rekan-rekan mujahidin mengulang kembali studinya yang sempat terhenti lantaran perjuangan jihad selama empat belas tahun. Masa-masa tenang ini tidak berlangsung lama. Muncullah masa-masa tegang antar faksi yang melanda di seluruh negeri, termasuk di Kabul. Beberapa panglima perang semata-mata demi kepentingan pribadi melanggar tujuan jihad suci melawan Rusia. Sekaligus, mereka menyia-nyiakan setengah juta rakyat Afghanistan yang telah mengorbankan jiwanya untuk Islam dan menginginkan berdirinya pemerintahan Islam. Hal-hal Menarik dalam Aktivitas Jihad Satu hal menarik yang ada pada diri Mullah Umar. Ia memiliki senjata favorit yang betul-betul ia kuasai, yaitu RPG-7. Ini adalah senjata peluncur granat legendaris sebagai anti-tank yang banyak digunakan di Rusia. Granat yang digunakan memiliki dua hulu ledak yang ditujukan terhadap tank paling modern. Para mujahid lokal Afghan sering menyebutnya dengan nama senjata roket. Selain itu, ada juga dua peristiwa menarik yang diceritakan oleh para sahabatnya: Pertama: Ketika itu musuh memiliki pos pertahanan kuat di Kandahar yang terkenal dengan sebutan Pos Budwan. Bukan hanya itu, tentara komunis juga menempatkan tank militer di titik strategis yang mampu menargetkan mujahidin di manapun berada. Terlebih, di samping pos tersebut terpasang penghalang yang membuat mujahidin kesulitan untuk menghalau serangan dari tank. Namun, kondisi sulit itu tidak bertahan lama, muncullah sang komandan Mullah Umar dengan senjata RPG yang berhasil memukul dan menghancurkan tank tersebut. Para mujahidin pun menyambut gembira atas keberhasilan ini. Kedua: Konvoi tank-tank militer Rusia melewati daerah Sang-i-Hissar, distrik Zhari di jalanan utama Kandahar. Mullah Umar dengan didampingi Mullah Biradar Akhund –yang di kemudian hari menjadi wakil Emirat Islam Afghanistan—menghadapi konvoi itu hanya dengan sebuah RPG dan empat roket saja. Dengan izin Allah, empat tembakan RPG mampu menghancurkan empat tank Rusia. Bahkan Biradar Akhund merasa heran dengan kejadian itu. Allahu Akbar!!! Perjuangan Melawan Anarkisme dan Pendirian Emirat Islam Alih-alih memberlakukan sistem Islam dalam bernegara yang diidamkan para mujahidin, justru terjadi perpecahan internal antar faksi mujahidin. Fakta yang terjadi adalah faksi mujahidin melemah dan mulai ditinggalkan melalui konspirasi-konspirasi jahat. Beberapa tokoh komunis yang seharusnya diadili, justru mendapat perlindungan khusus dari beberapa mantan komandan mujahidin. Mulailah terjadi penjarahan serta pelanggaran aturan secara terorganisir. Dengan keadaan seperti ini, seluruh bangsa Afghan terjerumus ke dalam anarkisme dan sebuah kejahatan yang belum pernah dialami sepanjang sejarah Afghanistan sejak dahulu kala. Kehidupan, kehormatan dan harga diri seorang muslim ternodai. Kekacauan, kesewenang-wenangan dan chaos terjadi di jalan-jalan utama negara. Tidak hanya harta dan aset ekonomi saja yang dirampas, kehormatan pun direnggut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Aset nasional, sumber mineral dan cita-cita luhur jihad suci selama empat belas tahun seolah hilang begitu saja. Kemerosotan moral, pembunuhan, penjarahan, penindasan, barbarisme dan penderitaan dialami oleh masyarakat muslim di Afghanistan. Situasi ini sangat berbanding terbalik dengan cita-cita awal mujahidin selama perjuangan jihad melawan Rusia. Mullah Umar dan beberapa rekannya sepenuhnya sadar dan merasa cemas dengan semua kekacauan yang terjadi. Kebrutalan bukan semakin berhenti, namun terus menerus terjadi di setiap sudut kota. Tak pelak lagi, rakyatlah yang menjadi korbannya. Maka, dalam rangka menuntaskan chaos dan ketidakadilan yang terjadi, para mujahidin mulai mengadakan pertemuan dan mencari solusi dari semua permasalahan tersebut. Mullah Umar beserta rekannya mengatur pertemuan pertama di Zangawat daerah Panjwai, Kandahar. Pertemuan itu melibatkan beberapa ulama lokal yang terpandang. Bertindak sebagai pemimpin, Mohammad Said Moulavi (dikenal sebagai Moulavi ' Pasanai Sahib') –seorang yang berpengaruh di internal mujahidin selama jihad melawan Rusia—memberi dorongan kepada Mullah Umar untuk berdiri kembali dan mengangkat senjata melawan anarkisme. Ini adalah pertemuan perdana antara gerakan Islam bersama Mullah Umar dalam rangka peletakkan dasar perjuangan melawan kekacauan. Tepatnya, pertemuan ini berlangsung pada 15 Muharram 1415 H, bertepatan dengan 24 atau 25 Juni 1994. Berawal dari sinilah gerakan perjuangan Islam mulai digelar di bawah pimpinan Mullah Umar. Hal tersebut mendapat sambutan luas dan antusias oleh masyarakat dan mujahidin. Operasi pertama adalah pembebasan Kandahar dari panglima perang yang korup dan jahat. Kemudian meluas ke daerah-daerah lain hingga sebagian besar Afghanistan dapat dikuasai Mullah Umar. Ketika hampir 95 persen wilayah Afghanistan telah dikuasai gerakan Islam Thaliban, lebih dari 1500 ulama Afghanistan mengadakan pertemuan di Kandahar pada 15 Dzul Qa'da 1416 H atau 4 April 1996. Mereka bersepakat dan menyetujui kepemimpinan Mullah Muhammad Umar dan menganugerahi gelar "Amirul Mukminin" kepadanya. Pada 27 September 1996, kota Kabul sepenuhnya di bawah kendali Emirat Islam Afghanistan. Di sinilah Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar mendirikan sistem Islam yang didasarkan pada aturan-aturan luhur dan prinsip hukum syariah. Setelah melewati masa vakum yang panjang, akhirnya dunia kembali menyaksikan model pemerintahan Islam. Amirul Mukminin memulihkan stabilitas negara dan perdamaian bangsa di sebuah negara yang dianggap tak terjangkau oleh seluruh dunia, termasuk PBB. Kepribadiannya Sebagai seorang tokoh yang terkemuka, Mullah Umar memiliki kepribadian yang unik dan kharismatik. Berbeda dengan pejabat atau pemimpin pada umumnya, ia tidak ingin memamerkan atau membanggakan dirinya dan tidak banyak bicara pada hal-hal yang kurang bermanfaat. Namun jika telah berkata sesuatu, kata-katanya tajam, cerdik dan logis. Misalnya ketika masa sebelum invasi AS, berbagai propaganda ditebar untuk mengusir mujahidin dan menggulingkan Emirat Islam. Media-media sesumbar menyiarkan dan mempromosikan tujuan AS menyerang Afghanistan. Menghadapi sesumbar dan propaganda licik tersebut, Amirul Mukminin meyakinkan bangsanya sendiri dengan sederhana, logis dan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ia mengatakan, "Allah Maha Kuasa. Entah itu Amerika atau semut kecil itu tidak ada bedanya. Amerika dan sekutunya harus mendengarkan dengan seksama bahwa Emirat Islam tidak seperti rezim sebelumnya di mana amir atau kepala negaranya akan melarikan diri dari negara, seperti yang terjadi pada kasus Raja Zahir Shah – mantan raja Afghanistan yang mencari suaka di Roma, juga prajuritku tak akan menyerah padamu. Anda harus ingat bahwa front jihad telah terorganisasi dengan baik. Jika ibukota serta kota-kota lain telah jatuh di tangan Anda dan pemerintahan Islam telah digulingkan, Mujahidin kami tidak akan pernah menyerah dan menyebar ke daerah pedesaan dan pegunungan. Apa yang akan anda lakukan? Tak pelak lagi, Anda akan tertangkap dan tewas di mana-mana seperti Rusia." "Anda harus menyadari bahwa membuat kekacauan sangatlah mudah, tetapi menghapus kekacauan dan memulihkan hukum serta ketertiban adalah perkara yang berat. Kematian adalah sesuatu yang tak mungkin terelakkan dan semua makhluk hidup pasti akan merasakan mati. Ketika seseorang sekarat tanpa iman dan martabat sementara mendukung Amerika, bukankah lebih baik mati dengan iman dan bermartabat untuk melayani Islam?"tegasnya. Beberapa orang mungkin tidak memahami kalimat yang penuh dengan keyakinan, pengabdian dan ketulusan ini. Tetapi hampir empat belas tahun berlalu sejak invasi AS dan NATO, mereka tak kunjung mendapatkan kemenangan. AS dan sekutunya baru bisa memahami dan merasakan sendiri dahsyatnya ekspresi sederhana nan bersejarah dari Amirul Mukminin Mullah Umar setalah mengalami perlawanan keras dari para mujahidin Afghanistan. Menurut Mullah Umar, lebih baik sedikit bicara namun lebih banyak dalam aksi. Di dalam dien Islam pun telah ditekankan untuk lebih banyak beramal daripada berteori atau berkata-kata. Hidupnya benar-benar terbebas dari acara-acara seremonial yang tidak berguna. Amirul Mukminin benar-benar bergaya sederhana dalam segala aspek kehidupan. Berpakaian sederhana, makanan sederhana, sederhana dalam bicara, kejujuran dan informalitas adalah kebiasaannya yang alami. Mullah Umar menganggap kebulatan tekad, kehati-hatian dan ketulusan sebagai dasar dari semua kemajuan dan kebijaksanaan. Kesungguhan dan ketegasan membuat rekan-rekannya kagum dan mencintainya. Demikian pula ketika menghadapai masalah yang mendera, kesulitan dan penderitaan. Ia tetap tenang dan tidak kehilangan kesabaran dan keberanian. Dalam setiap kondisi –baik kemenangan dan kegagalan– ia tetap tenang dan mampu mengendalikan diri. Amirul Mukminin sangat dicintai dan dihormati rakyat dan para mujahidin bukan karena status keduniawiannya. Tetapi karena sifat hormatnya terhadap para ulama dan mereka yang lebih tua. Sifat-sifatnya banyak menumbuhkan simpati; seperti kerendahan hati, rasa hormat terhadap sesama, ketulusan, kasih sayang dan keyakinan bahwa Allah-lah yang menyatukan mereka dalam satu barisan. Terbukti, hampir tiga belas tahun serangan dan invasi yang ditujukan kepada Afghanistan oleh penjajah asing bukan melemahkan dan membuat pengecut para mujahidin. Justru hal itu membuat mereka tetap setia dan tulus mengikuti perintah sang Amirul Mukminin, baik dalam bentuk verbal maupun tulisan. Bentuk kesetiaan yang mengagumkan, karena didasari dengan cinta pada Allah dan disatukan dengan dienul Islam. Kewaspadaannya terhadap Isu Internasional dan Islam Mullah Muhammad Umar sebagai pendiri gerakan Islam Thaliban dan pemimpin kaum muslimin dengan penuh hati-hati menanggapi isu-isu yang berkaitan dengan umat Islam. Ia selalu mengedepankan masalah Masjidil Aqsha dan membela umat Islam Palestina. Ia telah mengambil sikap yang jelas dan mendukung semua masalah yang menimpa kaum muslimin di belahan bumi manapun. Ia juga menganggap bahwa membebaskan Al-Aqsha adalah tugas dan kewajiban setiap muslim. Mullah Umar selalu simpati dan berrsikap empati dengan semua penderitaan umat Islam. Ia juga menyayangkan ketika segala ketulusan, simpati, persaudaraan dan kerja sama umat Islam sedunia hanya berbuah slogan tanpa aksi nyata. Ia menekankan langkah pasti dan aktif untuk mewujudkan segala cita-cita agung demi memajukan kejayaan Islam dan melawan penindasan terhadap umatnya. Manhajnya Manhaj Amirul Mukminin adalah Ahlu Sunnah Wal Jamaah bermadzhab Hanafiyah. Mullah Umar sangat menentang segala bentuk bid'ah dan perpecahan di tubuh kaum muslimin. Ia selalu merekomendasikan ideologi persatuan dan kerja sama antara satu muslim dengan muslim yang lainnya. Juga, senantiasa mengikuti jalan para salafus shaleh dalam meniti kehidupan untuk mencari jalan keselamatan. Kehidupan Pribadinya Mullah Umar menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk belajar ulumuddien, jihad dan dakwah. Mungkin, ia adalah orang yang paling miskin karena tidak pernah mengambil keuntungan dari baitul mal. Amirul Mukminin tidak memiliki akumulasi kekayaan apapun dan jauh dari kemewahan seperti para pemimpin pada umumnya. Foto Mullah Umar Mullah Umar bahkan tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki rekening deposit uang di bank. Tahun 1999 ketika secara sepihak PBB membekukan semua rekening petinggi Afghanistan, Mullah Umar sebagai pemimpin tertinggi tidak terkena kezaliman tersebut karena tidak mempunyai rekening bank, baik di dalam maupun luar negeri. Ketika masa pemerintahan Emirat Islam, kediamannya terkena serangan dari musuh yang mengakibatkan syahidnya beberapa anggota keluarganya. Beberapa pejabat Emirat Islam memutuskan untuk membangun perumahan dan kantor kepemimpinan Emirat Islam di bagian barat laut kota Kandahar yang terletak di dekat bukit dari Baba Sahib demi keselamatan. Hunian tersebut tetap menjadi milik Baitul Mal yang bersifat umum dan tidak menjadi kepemilikan pribadi Amirul Mukminin. Tahun 1996 ketika pengangkatan dirinya sebagai Amirul Mukminin, tidak tercermin dalam dirinya sebuah kebanggaan dan kegembiraan. Melainkan raut muka sedih dan isak tangis hingga kedua matanya basah kuyup. Ia mengatakan kepada ulama yang melantiknya, "Anda adalah pewaris para Nabi. Anda telah memindahkan tanggung jawab yang berat ke pundak saya. Pada kenyataanya, Anda akan bertanggung jawab atas keteguhan dan keteledoran saya." "Wahai guru dan ulama yang terhormat! Jika saya tidak bisa menjalankan tanggung jawab besar ini dengan cara yang benar atau menyimpang, maka anda memiliki kewajiban membimbing ke jalan yang benar. Jika Thaliban membuat kesalahan dalam pelaksanaan Syariah dan Anda tidak menyadarkannya, maka Anda pun harus bertanggung jawab pada hari kiamat nanti." lanjut Mullah Umar. Temperamennya Amirul Mukminin Mullah Umar adalah seorang yang memiliki ketenangan sikap. Selain itu, ia juga bersikap ramah dan memiliki rasa humor. Ia tidak pernah menganggap dirinya lebih unggul dari rekannya. Ketika bermuamalah dengan para sahabatnya, selalu tampak senyum ramah dan penuh kasih serta penuh rasa hormat. Inilah akhlak yang ditunjukkan olehnya. Kegiatannya sehari-hari Walaupun dalam kondisi genting dan diliputi konspirasi musuh, tidak ada pengaruh besar dalam kegiatan Mullah Umar dalam mengorganisir kegiatan jihad sebagai pemimpin Emirat Islam. Ia selalu memulai hari dengan berdoa kepada Allah dan membaca Al-Qur'an. Di waktu luang, ia mempelajari Al-Qur'an beserta tafsirnya. Mullah Umar sangat teliti dalam mengatur kegiatan jihad melawan penjajah asing. Dalam pengorganisasian jihad dan masalah-masalah yang terjadi, ia memberikan perintah dengan cara tertentu kepada para mujahidin. Ia secara teratur mengikuti publikasi jihad dari sumber-sumber media internasional dan isu-isu lain tentang perlawanan terhadap penjajah asing. Dengan cara ini, ia dapat mengetahui kejadian-kejadian yang berhubungan dengan negaranya serta dunia luar. Kegiatan-kegiatan ini menjadi aktivitas sehari-harinya hingga sekarang. Emirat Islam di bawah Kepemimpinannya Emirat Islam Afghanistan sebagai gerakan Islam yang diprakarsai oleh Mullah Muhammad Umar sejak 15 Muharram 1415H atau 24 Juni 1994 telah melewati beberapa tahapan penting dan mendapatkan dukungan penuh dari ulama, mujahidin dan masyarakat pada umumnya. Diantara kemajuan pesat yang dicapai adalah mampu melaksanakan syariat Islam di sembilan puluh lima persen wilayah Afghanistan. Di samping memegang kendali penuh dan mengatur wilayah-wilayah kekuasaannya, Emirat Islam juga mempertahankan wilayah dari gempuran musuh dari para penjajah. Sampai sekarang, Mullah Muhammad Umar masih secara resmi menjabat sebagai kepala negara Emirat Islam Afghanistan. Ia juga mempunyai wakil, dewan terkemuka, peradilan, sembilan komisi aktif dan tiga lembaga administrasi lainnya yang aktif di bawah kepemimpinannya. Mereka saling terkoordinasi membentuk struktur kepemerintahan Emirat Islam. Wakil Emirat Islam bertugas memeriksa dan menilai semua bagian-bagian subordinat, menyampaikan laporan kerja mereka ke Amirul Mukminin dan mengkomunikasikan pesan dan dekrit Amir ke semua bagian-bagian yang bersangkutan dan pihak berwenang. Dewan Emirat Islam terdiri dari dua puluh anggota yang ditunjuk oleh pimpinan, mereka mengadakan pertemuan di bawah wakil Emirat Islam. Dewan ini membahas dan membuat keputusan tentang politik, militer, sosial dan isu-isu penting lainnya. Peradilan Emirat Islam memiliki susunan yang terpisah dan luas, terdiri dari pengadilan utama, pengadilan cabang dan mahkamah kasasi, di mana masing-masing bagian menjalankan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi kebutuhan saat ini, sembilan komisi telah dibentuk di berbagai bidang. Untuk menghadapi jihad yang berkelanjutan, komisi militer dibagi lagi menjadi sembilan sub bagian. Komisi ini bertanggung jawab penuh dalam penetapan gubernur dan pembiayaan militer di tiga puluh empat provinsi di Afghanistan. Selain itu bertugas mengatur sub komisi dan bertanggung jawab atas semua urusan militer dan masing-masing provinsi. Emirat Islam menguasai Afghanistan dengan sistem yang terorganisir dengan baik selama lebih dari dua dekade di bawah kepemimpinan Mullahh Muhammad Umar. Segala peraturan dan sistem kehidupan menginduk kepada syariat Islam. Selain hukum dan ketertiban pulih kembali, kehormatan, kehidupan dan kebutuhan rakyat pun terjaga dan terpenuhi. Hingga periode ini, seluruh wilayah Emirat Islam Afghanistan telah menghadapi beberapa tantangan dan serangan-serangan dari musuh Allah 'azza wa jalla. Walaupun demikian, sistem Islam itu masih tetap berdiri dan berjalan atas rahmat dan karunia Allahsubhanahu wa ta'ala juga selamat dari segala bentuk penghancuran. Semua itu karena nikmat dari Allah subhanahu wa ta'ala dan tekad para mujahid yang kuat dalam memegang prinsip-prinsip dalam Dienul Islam.
(adibahasan/arrahmah.com) |
Syaikh Dr. Al-Muhaisini: Mullah Umar pergi setelah mengajari kita makna tauhid! Posted: 31 Jul 2015 10:30 PM PDT HAMAH (Arrahmah.com) - Seorang Mujahid sejati meninggalkan dunia ini kala tugas syiar Islam pribadinya selesai. Namun perjuangan yang diwariskannya tentu menjadi batu loncatan bagi kita sebagai generasi penerusnya untuk melangkah lebih jauh mencapai tujuan Kedaulatan Islam sesuai sunnah berjuang. Sebagaimana yang diwariskan Almarhum Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid kepada kita, tentu jalan jihadnya perlu kita lanjutkan bersama kepemimpinan Mullah Akhtar Mansur yang baru. Mari kita teruskan perjuangan ini dengan bekal hakiki yang Mullah Umar telah ajarkankan sebelum Allah memanggilnya, yakni tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Demikianlah kesan yang bisa ditangkap dari Syaikh Dr. Muhammad Abdullah Al-Muhaisini terhadap Mullah Umar Mujahid yang ia sampaikan melalui risalahnya agar menjadi kebermaknaan bagi jihad kita. Berikut Arrahmah kutipkan risalah tersebut, yang diterjemahkan dan dipublikasikan Muqawamah Media pada Sabtu (1/8/2015). بسم الله الرØمن الرØيم Segala puji bagi Allah atas segala keadaan, kita memohon perlindungan Allah dari segala kesesatan. Shalawat dan salam atas Rasulullah yang telah mengajarkan kita bahwa dienullah akan senantiasa terjaga, dan kepergian orang-orang shalih dari umat ini tidak akan membahayakannya. Hari ini saya telah mendapatkan kabar yang tidak disangka-sangka dan tidak pernah ingin saya dengar, tetapi sungguh sunnatullah tetap berlaku, sesungguhnya setiap yang berada di bumi adalah fana dan akan binasa. Mullah Umar pergi setelah ia mengajarkan generasi umat ini tentang arti keteguhan dalam tauhid, dan setelah ia mengajarkan kita arti pengorbanan dan pendirian. Mullah Umar pergi meninggalkan dunia setelah ia tuntas menafsirkan surat Al-Kafirun dan surat Al-Mumtahanah kepada masyarakat dunia! Mullah Umar pergi meninggalkan dunia setelah orang-orang kafir datang dan berkata padanya: "Biarkanlah patung Budha itu dan ambillah uang ini untuk kau gunakan berperang dan berjihad!" Sebagaimana dahulu mereka juga pernah berkata kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam: "Sembahlah tuhan-tuhan kami selama satu tahun, dan tahun berikutnya kami akan menyembah Tuhanmu!" Mullah Umar pergi setelah beliau menanamkan dalam memori umat ini bahwa sejauh manapun maslahat yang diraih jika berbenturan dengan tauhid, maka kemaslahatan itu adalah fatamorgana. Oleh karena itu beliau tidak memilih uang jutaan dollar demi membiarkan kesyirikan. Mullah Umar pergi setelah Imperium Soviet dan NATO bersatu untuk menyerang beliau lalu beliau menjawab, "Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik tempat untuk berserah diri." Maka hancurlah kekuatan mereka sebagaimana gagalnya api untuk membakar Nabi Ibrahim. Mullah Umar pergi setelah beliau mengorbankan kekuasaannya hanya demi menolong seorang muslim, seakan-akan beliau mengisahkan (dengan perbuatannya) suatu kisah yang barangkali orang-orang setelah kita akan menganggapnya sebagai kisah khayalan. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, dia tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh) dan tidak boleh menzaliminya." Lalu Mullah Umar berkata, "Saya muslim, saya tidak akan menyerahkan saudaraku Usamah." Beliau tidak membahas persoalan demi mencari maslahat sedikitpun. Mullah Umar pergi sedangkan beliau adalah termasuk dari orang-orang yang berjumlah sedikit yang diangan-angankan oleh hatiku agar aku tidak mati hingga kedua mataku puas dan bahadia dengan melihatnya langsung. Ya Allah, kumpulkanlah kami di surga Firdaus bersamanya. Mullah Umar pergi setelah beliau berkata dengan perkataannya yang masyhur, "Allah menjanjikan aku dengan kemenangan sementara Amerika menjanjikan aku akan kalah, maka aku akan melihat siapakah yang lebih menepati janjinya." Sungguh Allah telah menepati janjiNya kepadamu wahai Imam, Amerika telah kalah. Mullah Umar pergi setelah beliau mengajarkan manusia bahwa apabila Siyasah Syar'iyyah disertai dengan keteguhan atas prinsip-prinsip dan pengorbanan niscaya akan memaksa musuh yang paling kuat sekalipun untuk tunduk dengan syarat-syarat kita. Beliau telah menegakkan hujjah atas manusia bahwa tidak ada jalan yang benar untuk menegakkan pemerintahan Islam sebagaimana yang diinginkan oleh Allah, kecuali dengan jihad bukan dengan Demokrasi dan Sekulerisme. Beliau pergi dengan kepergian yang tiba-tiba, namun cukuplah bagi kita bahwa dienullah tidak akan terhenti karena hilangnya para perwira dan cukuplah bagi kita bahwa Allah telah mentarbiyah kita dengan firmanNya, "Tidaklah Muhammad melainkan seorang utusan, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang utusan, apakah jika dia wafat atau terbunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?" Q.S Ali Imran: 144. Mullah Umar telah pergi dan cukuplah bagi kita mengetahui bahwasanya saudara-saudara beliau sepeninggal beliau akan menyempurnakan perjalanan beliau dan berjalan di atas langkah beliau. Kita berkata kepada para tentara Thaliban, "Kalian adalah mahkota diatas kepala kami, betapa inginnya kami berada di tengah-tengah kalian. Teguhlah kalian wahai tentara Allah, sungguh kalian telah melakukan keteguhan yang paling tinggi selama ini! Teguhlah kalian wahai tentara tauhid dan teruslah berjalan di belakang amir kalian Mulla Akhtar (semoga Allah menjaganya dan meluruskannya), kalian telah berjalan di atas jalan kemuliaan dengan keteguhan kalian. Kepada Mullah Akhtar Mansur, semoga Allah mengelokkan kemuliaanmu dan kemuliaan para tentara Thaliban juga kemuliaan medan-medan jihad dan umat islam dengan kepergian sang Imam. Hari ini sungguh mengingatkan kita kembali pada momen kepergian Syaikh Usamah… Maka berjalanlah engkau wahai Amir dengan tegak layaknya seorang pengganti dan janganlah engkau menoleh, bawalah negeri Khurasan menuju ridha Allah, gigitlah jalan jihad dan janganlah kalian melemah ataupun bersedih, dan teruskanlah perhatian yang selama ini kalian berikan terhadap khalayak manusia, sertailah mereka dan bersemangatlah untuk mengayomi mereka ke dalam proyek kalian dan jelaskanlah aqidah kepada mereka, perangilah seluruh thaghut di muka bumi dan janganlah panjangnya perjalanan dan kesulitan ini membuat kalian surut (dari memerangi mereka-pent). Sungguh Allah telah menepati janjinya atas kalian dan telah memperlihatkan apa-apa yang kalian sukai. Mullah Umar telah pergi… Andaikan saja Mullah Umar ada di Syam. Medan Jihad dan Ribath Dr. Abdullah Muhammad Al-Muhaisini (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |