Pertempuran di wilayah Zabadani, pedesaan Damaskus, masih berlangsung sengit hingga memasuki hari ketujuh. Mujahidin Suriah mencoba memberi perlawanan, meski digempur dari udara dan diserbu dari darat.
Dilaporkan Al-Jazeera, Jumat (10/07), saling menyerang terus berlangsung antara pejuang dan militer Suriah yang didukung Syiah Hizbullah Lebanon. Baku tembak sengit terdengar dari kota strategis itu. Roket dan mortir berterbangan di udara.
Tepat memasuki hari ketujuh (Jumat), mujahidin melancarkan serangan balasan menargetkan sejumlah bangunan di sekitar daerah Qal’ah Zahra. Serangan ini bertujuan merebut kembali bangunan-bangunan yang direbut musuh sepekan lalu.
Wartawan Al-Jazeera di pedesaan Damaskus melaporkan, pertempuran itu berlangsung sangat sengit. Dua anggota pasukan elit musuh tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Di waktu yang sama, jet tempur rezim menggempur daerah Al-Amuriyah masih di Qal’ah Az-Zahra. Akibatnya, mayoritas bangunan di pusat kota hancur.
Daerah itu hampir setiap hari mengalami serangan udara, di tengah pertempuran sengit antara mujahidin dan rezim.
Di sisi lain, militer dan milisi Syiah Hizbulllah kembali berupaya bergerak dari sejumlah front di pinggiran Qal’ah Az-Zahra. Namun, mujahidin berhasil menghadang serangan itu.
Pada bagiannya, jaringan berita Syam melaporkan bahwa pertempuran sangat sengit masih berlangsung dan belum berhenti di sisi barat kota Zabadani. Begitu juga, senjata udara rezim dan meriam masih menghujani lingkungan penduduk.
Pertempuran di Zabadani meletus sejak sepekan lalu. Militer yang didukung Syiah Hizbullah berupaya merebut kota Zabadani. Kota itu sangat penting bagi kedua komplotan tersebut karena dilintasi jalan utama yang menghubungkan Damaskus dan Lebanon, yang sering mereka gunakan.
Tepat memasuki hari ketujuh (Jumat), mujahidin melancarkan serangan balasan menargetkan sejumlah bangunan di sekitar daerah Qal’ah Zahra. Serangan ini bertujuan merebut kembali bangunan-bangunan yang direbut musuh sepekan lalu.
Wartawan Al-Jazeera di pedesaan Damaskus melaporkan, pertempuran itu berlangsung sangat sengit. Dua anggota pasukan elit musuh tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Di waktu yang sama, jet tempur rezim menggempur daerah Al-Amuriyah masih di Qal’ah Az-Zahra. Akibatnya, mayoritas bangunan di pusat kota hancur.
Daerah itu hampir setiap hari mengalami serangan udara, di tengah pertempuran sengit antara mujahidin dan rezim.
Di sisi lain, militer dan milisi Syiah Hizbulllah kembali berupaya bergerak dari sejumlah front di pinggiran Qal’ah Az-Zahra. Namun, mujahidin berhasil menghadang serangan itu.
Pada bagiannya, jaringan berita Syam melaporkan bahwa pertempuran sangat sengit masih berlangsung dan belum berhenti di sisi barat kota Zabadani. Begitu juga, senjata udara rezim dan meriam masih menghujani lingkungan penduduk.
Pertempuran di Zabadani meletus sejak sepekan lalu. Militer yang didukung Syiah Hizbullah berupaya merebut kota Zabadani. Kota itu sangat penting bagi kedua komplotan tersebut karena dilintasi jalan utama yang menghubungkan Damaskus dan Lebanon, yang sering mereka gunakan.