Arrahmah.Com |
- Pakar: Ledakan bisa saja digunakan sebagai alat untuk menyudutkan Islam
- Menuai protes, Thailand akhirnya menolak permintaan Cina untuk memulangkan Muslim Uighur
- Sebanyak 250 ribu jama'ah menghadiri shalat Jum'at di Al-Aqsa
- TNI AL benarkan mantan prajuritnya gabung ke ISIS
- WHC ajak berbagi nikmat lebaran bersama Muslim Rohingya di pengungsian
- Baitul Mal terima zakat Rp1 Milyar dari Bank Aceh
- Seorang warga Palestina ditemukan tergantung di perbatasan Gaza-"Israel"
- Terungkap, 400 pejabat rezim Nushairiyah melakukan pembelotan pada Januari lalu
Pakar: Ledakan bisa saja digunakan sebagai alat untuk menyudutkan Islam Posted: 11 Jul 2015 04:16 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan semua pihak untuk tidak terlalu mudah mengaitkan ledakan dengan aksi terorisme karena hal itu akan memudahkan oknum tertentu untuk menyudutkan kelompok atau agama tertentu. "Kesulitannya di sini adalah terlalu gampang menyebut teroris. Padahal otoritas keamanan di Amerika Serikat menggunakan istilah vandalisme bukan terorisme ketika terjadi ledakan di pusat kota New York," kata Reza Indragiri Amriel terkait ledakan yang terjadi di Mal Alam Sutera, Tangerang, ketika dihubungi lewat pesan singkat dari Jakarta, Sabtu (11/7/2015), dikutip dari Antaranews. Reza berpendapat ledakan yang terjadi bisa saja digunakan sebagai alat untuk menyudutkan Islam di mata masyarakat. "Seolah dilakukan oleh kelompok tertentu, padahal dilakukan oleh pihak lain yang ingin memperkuat pretext (dalih) untuk memusuhi Islam," kata Master Psikologi Forensik Unversitas Melbourne Australia itu. Ia kemudian berpendapat jika masyarakat mudah mengartikan setiap aksi ledakan merupakan teror yang berhubungan dengan agama, maka motif pelaku untuk merusak suasana menjelang hari Idul Fitri sudah tercapai. "Saban kali dihadapkan kata bom, asosiasi otomatis mengkaitkan dengan kata teroris. Kalau pakai kata itu maka sosok yang muncul adalah muslim. Pemahaman seperti itu untuk menciptakan kebencian," imbuhnya. Sebelumnya pada Kamis (9/7), sebuah ledakan terjadi di toilet Mal Alam Sutera pukul 13.20 WIB yang memecahkan kaca toilet namun tidak menimbulkan korban jiwa. Pada kejadian itu polisi mengamankan barang bukti berupa barang dan bekas ledakan yang akan diselidiki rangkaian dan asal bahan baku bom itu. (azm/arrahmah.com) |
Menuai protes, Thailand akhirnya menolak permintaan Cina untuk memulangkan Muslim Uighur Posted: 11 Jul 2015 03:00 AM PDT BANGKOK (Arrahmah.com) - Berusaha untuk meredakam kecaman Internasional atas keputusannya yang memulangkan hampir 100 Muslim Uighur ke Cina, pemerintah Thailand pada Jum'at (10/7/2015) mengatakan telah menolak permintaan dari Beijing untuk mengembalikan semua migran Uighur yang saat ini sedang berada di kamp-kamp penahanan, sebagaimana dilansir oleh Reuters. Pemulangan imigran Uighur itu telah menuai kecaman internasional, dan memicu protes besar-besaran di Turki, yang merupakan negara asal dari sebagian Muslim Uigur. Beberapa warga Turki memiliki ikatan emosional yang kuat secara budaya dan agama dengan Uighur terutama Muslim, yang berbicara bahasa Turki. Cina menuding "beberapa pemerintah asing dan pasukan" mencoba untuk mengeksploitasi isu Uighur untuk tujuan mereka sendiri dan mengatakan bahwa hal itu merupakan "kerja sama yang normal" dengan Thailand untuk mengekang imigrasi ilegal. Kolonel Weerachon Sukhondhapatipak, juru bicara wakil pemerintah Thailand mengatakan bahwa sejalan dengan "perjanjian internasional dan hukum internasional", pihaknya harus memverifikasi kewarganegaraan dari semua migran Uighur sebelum memutuskan nasib mereka. "Ini tidak seperti bahwa Cina secara tiba-tiba meminta Uighur dan kami memulangkan mereka begitu saja. Cina meminta semua Muslim Uighur yang ada di Thailand untuk dipulangkan tetapi kami berkata bahwa kami tidak bisa melakukan itu," katanya kepada wartawan. Menurut Weerachon, Thailand telah mengidentifikasi lebih dari 170 warga Uighur sebagai warga negara Turki dan mengirim mereka ke Turki selama bulan lalu, sementara hampir 100 Uighur dikirim kembali ke China. Lima puluh orang lainnya masih perlu diverifikasi kewarganegaraan mereka. Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR) sangat mendesak Cina untuk memastikan warga Uighur mendapatkan perlakuan yang tepat. Pada Jum'at (10/7) Human Rights Watch yang berbasis di New York mengatakan bahwa Uighur menghadapi penganiayaan di Cina. Ratusan atau kemungkinan ribuan Muslim Uighur melarikan diri dari wilayah Xinjiang di Cina karena mengalami penindasan. Etnis Uighur kemudian melakukan perjalanan secara sembunyi-sembunyi melalui Asia Tenggara menuju Turki. Perlakuan Cina terhadap etnis Uighur yang memiliki hubungan darah dengan Turki menjadi isu sensitif, terutama di negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hubungan bilateral antara Turki dan Cina menjadi memburuk, utamanya menjelang kunjungan Erdogan ke Beijing bulan ini. Erdogan berencana membahas masalah warga Uighur ketika dia bertemu dengan pejabat China di Beijing. (ameera/arrahmah.com) |
Sebanyak 250 ribu jama'ah menghadiri shalat Jum'at di Al-Aqsa Posted: 11 Jul 2015 12:00 AM PDT AL-QUDS (Arrahmah.com) - Ribuan warga Palestina melakukan sholat Jum'at di masjid Al-Aqsa meskipun "Israel" memberlakukan pembatasan untuk memasuki Yerusalem, Direktur Wakaf dan Urusan Al-Aqsa mengatakan kepada Ma'an News Agency, Jum'at (10/7/2015). Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza dikenakan pembatasan yang ketat untuk memasuki Yerusalem Timur (Al-Quds), bagian dari wilayah Palestina yang diduduki. Pasukan "Israel" mencegah wanita antara usia 16 dan 30 tahun untuk menyeberang ke Yerusalem tanpa izin, serta laki-laki yang berusia 30 sampai 50 tahun. Anak-anak di bawah usia 12 tahun dan laki-laki di atas usia 50 tahun diizinkan untuk masuk tanpa izin, selain wanita di atas usia 30 tahun. Pria berusia antara 12 dan 30 tahun dilaporkan dilarang masuk ke Yerusalem. (ameera/arrahmah.com) |
TNI AL benarkan mantan prajuritnya gabung ke ISIS Posted: 10 Jul 2015 08:01 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut membenarkan bahwa Tommy Hendratno, seorang pilot yang diduga telah bergabung dengan ISIS, merupakan mantan prajuritnya. Angkatan Laut mencatat Tommy sebagai alumni perwira penerbang Diploma3 Curug tahun 1999. "Tommy berpangkat Letnan Dua pada tangal 10 Oktober 2002," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Zainuddin, ketika dihubungi Tempo, Kamis, 9 Juli 2015, dikutip dari laman tempo.co, Jumat (10/7/2015). Tommy terakhir kali berpangkat Kapten terhitung sejak April 2010 dan memutuskan pensiun tujuh bulan berikutnya. Terakhir bertugas, Tommy tergabung dalam Skuadron 200 di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya. "Setelah pensiun, Tommy bergabung dengan perusahaan penerbangan sipil Premiair," kata Zainuddin. Zainuddin menegaskan bahwa Tommy sudah bukan bagian dari prajurit TNI AL. Walhasil Tommy bukan lagi tangungjawab dari TNI AL. "Kami tegaskan dia bukan berada di naungan kami lagi," kata dia. Sebelumnya, dalam laporan The Intercept, dua pilot Indonesia menjadi obyek pelacakan aparat penegak hukum wilayah Asia Tenggara karena dicurigai sebagai pendukung ISIS. Kedua pilot tersebut bernama Ridwan Agustin dan Tomi Hendratno. Tomi Hendratno disebut-sebut sebagai mantan pilot Garuda Indonesia. Dalam laporan Polisi Federal Australia (AFP) bahwa kedua pilot tersebut terindikasi mendukung ISIS terlihat dari isi akun Facebook mereka. Pada akun Facebook Ridwan Agustin, AFP mengatakan sejak September 2014 tampak ada perubahan isi posting. Akun Facebook Ridwan juga mem-posting materi yang mengindikasikan dukungan kepada ISIS. (azm/arrahmah.com) |
WHC ajak berbagi nikmat lebaran bersama Muslim Rohingya di pengungsian Posted: 10 Jul 2015 07:00 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Hari Raya Idul Fitri popular di Indonesia disebut lebaran sebentar lagi tiba. LSM kemanusiaan World Human Care (WHC) mengajak masyarakat untuk berbagi nkmat lebaran bersama dengan kaum Muslimin Rohingya di pengungsian yang juga ber idul fitri. "Mari berbagi kenikmatan merayakan lebaran tahun ini bersama Ratusan Muslim Rohingya yang ada di Aceh," demikian rilis WHC kepada wartawan. Tim WHC rencananya akan membagikan parsel kue di kamp pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa tempat di Aceh. "Paket parsel yang kami bagikan bernilai nominal : Rp. 35.000,- / paket.," rilis WHC. Bagi masyarakat yang hendak berpartisipasi berbagi kenikmatan lebaran ini, dapat menyalurkannya melalui rekening WHC. Bank Mandiri "Jazakumullah khairan katsirah atas partisipasinya. Semoga Allah melapangkan rezki kita, insha'Allah," tutup rilis WHC. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Baitul Mal terima zakat Rp1 Milyar dari Bank Aceh Posted: 10 Jul 2015 06:00 PM PDT BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Bank Aceh menyetorkan zakat sebesar Rp1 milyar kepada Baitul Mal Aceh. Zakat sebesar itu berasal dari seluruh karyawan/i PT Bank Aceh yang dikumpulkan melalui Bazis PT Bank Aceh. Direktur Utama PT. Bank Aceh Busra Abdullah menyerahkan langsung bukti setoran zakat tersebut kepada Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA, di ruang kerjanya, di Kantor Pusat Sementara Bank Aceh Jln. Pattimura No.93 Blower Sukadamai, Jum'at (10/7/2015). Busra Abdullah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilakukan oleh Bank Aceh pada setiap tahun nya. Zakat yang terkumpul pada tahun ini meningkat sampai 100% "Alhamdulillah Zakat yang kita setor tahun ini sebanyak Rp1 milyar dan meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp500 juta. Semoga zakat ini bermanfaat dan dapat disalurkan kepada yang berhak menerimanya," kata Busra. Sementara itu Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA berterima kasih dan mengapresiasi Bank Aceh yang setiap tahunnya menyetorkan zakat karyawannya kepada Baitul Mal Aceh. "Kami berharap apa yang telah dilakukan oleh Bank Aceh ini dapat dikuti juga oleh bank-bank dan instansi vertikal lainnya yang beroperasi di Aceh," harap Armiadi. Ia menambahkan, saat ini Baitul Mal Aceh sedang mengintensifkan pengumpulan zakat dari instansi-instansi vertikal yang berkantor di Aceh. Beberapa instansi vertikal yang sudah diaudiensi seperti Kodam Iskandar Muda (IM), Polda Aceh, Kejati, BPJS, Telkom, Pertamina, PTUN dan beberapa instansi lainnya. "Itu merupakan perintah dari Inpres No.3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui badan amil zakat nasional. Juga surat Gubernur Aceh No. 451.12/32797 tetang optimalisasi pengumpulan zakat di instansi vertikal," sebutnya. Penyerahan zakat ini turut disaksikan oleh Direktur Operasional PT Bank Aceh Rusydi M. Adam, Sekretaris Perusahaan PT Bank Aceh Damhuri Zein dan Ketua Bazis PT Bank Aceh Zulfitri. Juga disaksikan oleh Kabid Pengumpulan Baitul Mal Aceh Jusma Ery, SHI MH, Kasubbid Inventarisasi dan Pendataan BMA Muhammad Iqbal, SE dan Kasubbid Pengembangan BMA Bobby Novrizan, S.Si. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Seorang warga Palestina ditemukan tergantung di perbatasan Gaza-"Israel" Posted: 10 Jul 2015 05:30 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Tubuh seorang pria tak dikenal ditemukan tergantung pada Jum'at (10/7/2015) di dekat pos pemeriksaan Nahal Oz di perbatasan antara "Israel" dan Gaza. Identitas mengenai pria tersebut tidak diketahui, seperti bagaimana keadaannya sebelum ia meninggal. Kantor berita Walla melaporkan bahwa kemarin malam sumber militer "Israel" mengklaim telah melihat tubuh seorang Palestina yang tergantung di pohon di dekat pagar perbatasan Jalur Gaza. "Anda bisa melihat mayat dengan mata telanjang setengah kilometer dari perbatasan," ujar sumber. Belum ada laporan yang dibuat mengenai apa yang terjadi terhadap pria tersebut hingga akhirnya ditemukan meninggal dengan keadaan tergantung. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Terungkap, 400 pejabat rezim Nushairiyah melakukan pembelotan pada Januari lalu Posted: 10 Jul 2015 05:00 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Situs Zaman Alwasl melaporkan bahwa mereka telah memperoleh daftar eksklusif pejabat rezim Nushairiyah yang membelot dari pasukan rezim pada awal tahun ini. Mengejutkan, puluhan anggota yang membelot berasal dari Dari daftar yang didapatkan oleh Zaman Alwasl, banyak anggota yang membelot berasal dari kelompok elit seperti Garda Republik dan Brigade Pertahanan atau pasukan khusus, yang dengan hati-hati dipilih, bersenjata lengkap dan sangat Daftar berisi 1.017 nama, membelot dari batalyon dan brigade militer yang berbeda, puluhan dari mereka berasal dari sekte Alawiyah. Selain itu, banyak dari nama-nama pembelot berasal dari keluarga Alawiyah terkemuka dan terkenal seperti Khadour, Slitin, Reedi, Salhab, Wasouf, Jdid, Saqer, Hmesheh dan Rahija. Daftar nama menunjukkan bahwa 422 anggota membelot pada bulan Januari 2015, dalam setiap harinya rata-rata 13 orang melakukan pembelotan, jumlah tertinggi pada 4 Januari di mana 33 anggota membelot. Pembelotan di kalangan garda republik dan intelijen militer yang bertanggung jawab untuk mengamati prajurit dan perwira dan mencegah setiap upaya pembelotan, memberikan gambaran tentang kelemahan dan celah di dalam rezim Nushairiyah. Rincian jumlah pembelotan Unit Elite dan Garda Republik pada bulan Januari 2015: Pasukan 106 memiliki 42 anggota yang dilaporkan sebagai pembelot. Pasukan 124 dari Garda Republik memiliki 20 anggota yang membelot, sedangkan 20 anggota pasukan yang tersisa dari pasukan khusus. (haninmazaya/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |