Arrahmah.Com |
- Gembira menyambut kematian
- Gagalnya kudeta Makkah dan ramalan datangnya Al-Mahdi
- Brigjen TNI (Purn.) Adityawarman: Bahaya, Indonesia darurat komunis!
- Bahaya Iran, pendiri pemberontak Houtsi jadi radikal setelah pulang dari Iran
- Propaganda licik Iran: Gadis cilik Syiah Houtsi didandani jadi korban serangan Saudi
- Mujahidin Ahrar Syam dan Jabhah Nushrah gempur rezim di Zamalka
- Barakallah, Pangeran Brunei Darussalam menikai seorang Muslimah nan qari'ah
- Iran stop rakyatnya umroh ke Haramain
- Korban serangan udara rezim Assad dan koalisi AS terus berjatuhan di seluruh kota di Suriah
- Majelis Mujahidin: BNPT layak dibubarkan
Posted: 15 Apr 2015 08:07 AM PDT Oleh Al Ustadz Muhammad Thalib (Arrahmah.com) - Setiap manusia pasti mati. Namun, sekalipun kematian itu pasti menimpa setiap yang bernyawa, tapi dia tetap misteri. Kapan datangnya, dan dalam kondisi bagaimana seseorang saat maut tiba, tak ada yang tahu. Maka bergembiralah, wahai mukmin menemui kematian kematian, karena engkau akan bertemu dengan-Nya di akhirat. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Ta'ala berfirman: إِذَا أَحَبَّ عَبْدِي لِقَائِي أَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ وَإِذَا كَرِهَ لِقَائِي كَرِهْتُ لِقَاءَهُ. "Bila hamba-Ku senang bertemu dengan Aku, maka Aku juga senang bertemu dengannya. Bila hamba-Ku tidak senang bertemu dengan Aku, maka Aku pun tidak senang bertemu dengannya." [HR. Malik, Ahmad, Bukhari dan Nasa'i] Hadits ini menjelaskan sikap manusia menghadapi kematian. Ada hamba Allah dengan senang hati menyambut datangnya kematian pada dirinya. Orang yang demikian ini akan disambut oleh Allah dengan gembira dan penuh ridha, sehingga yang bersangkutan mendapatkan tempat yang penuh dengan kesenangan dan kebahagiaan di alam barzakh sebelum tiba hari kiamat. Selain itu, ada manusia yang benci menghadapi kematian karena cintanya kepada dunia dan keberatannya menghadapi akhirat. Orang semacam ini tidak akan diterima oleh Allah dengan baik dan ridha, tapi yang bersangkutan akan diterima dengan penuh kemarahan dan kebencian. Orang-orang semacam ini selama tinggal di alam kubur terus-menerus menghadapi siksaan dan penderitaan di alam kubur sampai datangnya hari kiamat. Lalu siapakah orang-orang yang dapat menyambut kematian dengan rasa gembira dan senang itu? Mereka itu adalah orang-orang yang taat kepada Allah, bersih dari segala keyakinan dan perbuatan syirik, kemunafikan dan kekafiran. Mereka inilah yang dipanggil oleh Allah: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ * ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً * فَادْخُلِي فِي عِبَادِي * وَادْخُلِي جَنَّتِي "Wahai jiwa yang shalih dan bertauhid, datanglah kamu kepada Tuhanmu dengan rasa puas dan diridhai. Kemudian masuklah kamu ke dalam golongan hamba-Ku. Masuklah kamu ke dalam surga-Ku." [Al-Fajr, 89: 27-30] Wallahu'alam bish shawab… ------------------- Makalah ini dikutip dari majalah Risalah Mujahidin edisi 31. Sumber: risalahmujahidin.com (*/arrahmah.com) |
Gagalnya kudeta Makkah dan ramalan datangnya Al-Mahdi Posted: 15 Apr 2015 03:56 AM PDT Oleh Abu Huzaifah Mufakkir Islam (Arrahmah.com) - Subuh, 20 November 1979, (bertepatan) 1 Muharam 1400 H. Waktu menunjukkan pukul 5:18 pagi di Masjid al-Haram. Sholat subuh baru saja selesai. Di muka 50.000 jamaah, Sheikh Mohammed al-Subayil, menutup doa dengan harapan akan kedamaian, tiba-tiba senjata menyalak. Gelegar suara letusan menggema di seluruh ruangan masjid. Para jamaah panik menyaksikan seorang pemuda menggenggam senjata, melangkah menuju Ka'bah. Sementara yang lainnya menembaki merpati yang biasa bergerombol di atas bangunan di luar Masjid al-Haram. Dua orang polisi masjid ditembak mati dekat tembok. Di tengah keributan dan kepanikan, pemimpin pemberontak, Juhayman ibn Muhammad ibn Saif al-Otaibi muncul diapit oleh tiga militan bersenjata. Dia adalah seorang khatib Badui berusia 43 tahun, dengan mata hitam, rambut sebahu, dan janggut hitam berombak. Memakai jubah tradisional Saudi berwarna putih yang dipotong pendek di pertengahan kaki, sebagai simbol penolakan terhadap kekayaan materi. Juhayman berjalan maju mendekati Ka'bah, mendorong sang ulama, mengancamnya dengan senjata, merebut mikrofon dan mengumumkan, bahwa Imam Mahdi telah datang, sekarang menduduki Masjid al-Haram. Imam Mahdi itu bernama Muhammad Abdullah bin al-Qahtani. Ini adalah penggalan tulisan seorang penulis di kompasiana di rubrik sejarah. Ungkapan serupa juga akan kita dapatkan dalam buku "Kudeta Mekkah: Sejarah Yang Tak Terkuak". Buku yang berhalaman 384 tersebut adalah tulisan Yaroslav Trofimov, seorang koresponden luar negeri the wall street journal. Menurut Trofimov, pada tahun-tahun setelah tragedi 1979, Pemerintah Saudi mencoba sekuat tenaga menghapus peristiwa berdarah itu dari memori publik dan menganggapnya hanya insiden lokal semata. Efri Ritonga dalam Koran Tempo, Minggu, 03 Februari 2008 menuliskan: "Peristiwa itu menjadi bagian penting dari sejarah modern Kota Mekkah. Meski demikian, kebanyakan orang, terutama kaum Muslim, tak paham apa yang sejatinya terjadi saat itu. Maklum, ketika peristiwa itu berlangsung, Pemerintah Saudi melarang keras media massa meliput dan memberitakannya. Tak hanya itu, jaringan telepon, telegram, dan surat-menyurat pun diputus. Alhasil, tak ada celah bagi siapa pun untuk dapat mengakses peristiwa itu dari luar tempat kejadian. Pada tahun 2006, dua puluh tahun kemudian, Yaroslav Trofimov berusaha menyusun kembali serpihan sejarah atas kejadian itu. Untuk menyibak detail peristiwa yang tak terkuak khalayak itu, Trofimov memburu sumber-sumber penting dan tepercaya, antara lain: pelaku 'gerakan 1979' yang masih hidup; Paul Barril, kepala misi pasukan Prancis saat itu; tentara Arab Saudi; Perpustakaan British, satu-satunya tempat di Eropa yang menyimpan pelbagai surat kabar Saudi tahun 1979; arsip Pemerintah AS dan Inggris yang berisi laporan rahasia dari para diplomat dan mata-mata; serta CIA dan British Foreign Office." Apa Yang Sebenarnya Terjadi Pada Kudeta Mekkah tragedi kudeta mekkah pada tahun 1979 adalah akibat pemahaman yang keliru tentang kedatangan imam mahdi. Walaupun jika kita teliti lebih jauh, kekeliruan dalam memahami kedatangan imam mahdi bukan satu-satunya sebab 'kudeta mekkah'. Juhayman ibn Muhammad ibn Saif al-Otaibi atau Syekih Juhayman menentang penyelewangan yang dilakukan kerajaan Saudi Arabia yang mengklaim sebagai pembela tauhid. Dimata syeikh Juhayman, Saudi telah melakukan banyak penyelewengan dan telah kehilangan legitimasi sebagai pemimpin syah. Karenanya ia menentang dan melawan pemerintah Saudi. Sayangnya, perlawanannya dinodai dengan sesuatu yang berbau 'ramal-meramal', yang akhirnya membawa dirinya jatuh ke lubang ghuluw. Pada saat itu, sebagaimana yang dituliskan Trofimov: "Juhayman berjalan maju mendekati Ka'bah, mendorong sang ulama, mengancamnya dengan senjata, merebut mikrofon dan mengumumkan, bahwa Imam Mahdi telah datang, sekarang menduduki Masjid al-Haram. Imam Mahdi itu bernama Muhammad Abdullah bin al-Qahtani". Karenanya, merujuk fatwa para ulama berpengaruh saat itu, Pemerintah Saudi mendakwa mereka melakukan tindakan sesat: mendeklarasikan munculnya Imam Mahdi yang tewas dalam pertempuran itu sebagai penyelamat dunia; serta menguasai dan menjadikan Masjid al-Haram, tempat tersuci umat Muslim, sebagai medan pertempuran dan kekerasan. Sebagai hukumannya, Juhaiman dan pengikutnya yang tertangkap hidup-hidup kemudian dipenggal kepalanya, eksekusi penggal kepala ini dilaksanakan di beberapa kota di Saudi. Pada tanggal 9 Januari 1980, 63 kelompok Juhayman dipancung di 8 kota termasuk Mekkah. Diantara mereka, 41 warga Saudi, 10 warga Mesir, 7 warga Yaman, 3 warga Kuwait, 1 warga Irak, dan 1 warga Sudan, 2 warga Amerika, warga Jordan dan warga Somalia. Meramal Datangnya Imam Mahdi Rasulullah 14 abad yang lalu telah berwasiat, "Pada akhir zaman akan ada para penipu lagi tukang dusta. Mereka datang kepada kalian dengan omongan-omongan yang belum pernah kalian atau bapak-bapak kalian mendengarnya. Hindarilah mereka sehingga mereka tidak menyesatkan kalian dan tidak membuat fitnah di antara kalian." (HR. Bukhari No, 6927) Sungguh benar apa yang sabdakan Rasulullah, hari ini kita membaca dan mendengar ramalan-ramalan 'liar' tentang akhir zaman. Hari ini kita tidak akan sulit mencari prediksi-prediksi, kapan datangnya Imam Mahdi, turunnya Isya dan pembunuhan dajjal oleh Isya di baitul maqdisi. Bahkan, ada yang sudah berani meramal tahun kedatangan mahdi dan pembaitannya, Na'udzubillah Minhu. Parahnya lagi, kelompok yang akan melahirkan mahdinya pun sudah ditunjuk!!. Ini adalah sikap 'sok' tahu yang tidak pernah diajarkan oleh para ulama kita terdahulu. Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari, apalagi apa yang akan terjadi beberapa tahun ke depan. Dan perlu dicatat, yang mengaku mengetahu peristiwa yang belum terjadi pada umumnya adalah dukun. Sebab peristiwa yang belum terjadi adalah perkara ghoib yang ilmunya hanya di sisi Allah saja. Tidak seorangpun diberitahu olehNya tentang hal-hal yang ghoib kecuali rasul-rasul tertentu yang diridhoiNya (baca, QS. Jin ayat 26-27) Dalam buku 'Kiamat Kok Diramal' terjemahan dari Fiqh Asyroothis Sa'aah karya Dr. Muhammad Al-Muqoddam. Disebutkan, Imam Malik meriwayatkan, seseorang mengatakan kepadaku bahwa ia menjumpai Rabi'ah yang didapatinya sedang menangis. Ia bertanya, apa yang membuatmu menangis?. Adakah musibah yang terjadi padamu?. Lalu tangisnya mereda dan ia menjawab, tidak, akan tetapi saya menangis kerena orang tidak berilmu telah dimintai fatwa sehingga muncul dalam Islam perkara besar. Rabiah berkata, sungguh sebagian orang yang berfatwa di sini lebih layak dikurung daripada para pencuri. (Al-Muqoddam, Kiamat Kok Diramal, [solo, aqwam, 2008], Hal: 12). Apa yang dinyatakan Rabiah sungguh sangat benar. Salah satu sebab permasalah pelik yang menimpa umat dan tidak selesai sampai hari ini adalah banyaknya orang yang berfatwa tanpa ilmu sehingga menimbulkan masalah besar buat agama ini. Salah satunya adalah ramalan berikut, yang disebar penulisnya melalui media sosial oleh penulis. Perkiraan Tahun Kelahiran Al-Mahdi, Dibaiatnya Al-Mahdi, Dan Munculmnya Dajjal Pada tahun 1981 dan 1982 terjadi gerhana bulan dan matahari peristiwa tersebut terjadi pada bulan Ramadhan dua tahun berturut-turut. "Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi." (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi) kemudian di ikuti dengan munculnya komet yaitu bintang berekor ini pernah direkodkan melintasi bumi pada tahun 1986. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982. "Sebelum kemunculan Imam Mahdi, sebutir bintang berekor akan muncul dari arah timur." (Ibn Hajar Al Haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al Mahdi Al Muntazzar) Maka jika kelahiran al-Mahdi pada tahun 1981 sedangkan umur al-Mahdi pada saat di baiat adalah berumur 40 tahun Sebagaimana dijelaskan oleh Imam as Sayuti, Abu Nua'im meriwayatkan dari Abi Umamah katanya, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara kamu dan orang-orang Rum akan berlaku 4 kali perdamaian. Pada kali keempatnya berlaku di tangan salah seorang daripada keluarga Hiraqlu. Perjanjian itu berterusan selama 7 tahun". Ada seorang sahabat bertanya Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah! Siapakah Imam orang ramai (orang Islam) pada hari itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Al Mahdi daripada anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai bintang yang bersinar-sinar, di pipi sebelah kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menakluk negeri-negeri syirik." (Al-Hawi Lil-Fatawi) Jika dijumlahkan tahun 1981 M = 1401 H tambah 40 tahun sehingga menjadi 1441 H, maka dibaiatnya al-Mahdi adalah pada tahun 2019 M. Dari judulnya saja sang penulis sudah memberikan kesan 'ramal meramal', Perkiraan Tahun Kelahiran Al-Mahdi, Dibaiatnya Al-Mahdi, Dan Munculmnya Dajjal. Terkait akidah atau keyakinan penulis memakai perkiraan atau mengira-ira. Padahal terkait akidah tidak boleh diyakini apalagi disebar luaskan kalau bukan dari sesuatu yang 'pasti sifatnya'. Karena wilayah akidah adalah wilayah yang pasti bukan wilayah dzonni. Dari pondasi yang rapuh ini penulis membangun bangun besar yang sangat rapuh dan membahayakan banyak orang. Dengan mengkiaskan kejadian alam berupa gerhana matahari dan bulan Pada tahun 1981 dan 1982, penulis kemudian mengutip sebuah keterangan yang ia klaim berasal Mukhtasar Taz[d]kirah [karya imam] Qurtubi. Penulis kemudian dengan beraninya mengambil sebuah kesimpulan bahwa tahun tersebutlah kelahiran Al-Mahdi yang dinanti. Kemudian ia juga menghubungkan kemunculan 'komet yaitu bintang berekor ini pernah direkodkan melintasi bumi pada tahun 1986', klaimnya, dengan kedatangan Al-Mahdi. Klaimnya ini disandarkan kepada Ibn Hajar Al Haitami, dalam Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al Mahdi Al Muntazz[d]ar. Dan inilah hasil ramalannya, Jika dijumlahkan tahun 1981 M = 1401 H tambah 40 tahun sehingga menjadi 1441 H, maka dibaiatnya al-Mahdi adalah pada tahun 2019 M. kemudian ia melanjutkan; didalam hadist yang lain juga dijelaskan bahwa akan datang panji hitam dari timur akan mendirikan khilafah untuk al-Mahdi, يخرج ناس من المشرق فيوطئون للمهدي يعني سلطانه. "Akan keluarlah manusia dari Timur, mereka itu merintis kekuasaan untuk Al Mahdi." (HR. Ibnu Majah) Didalam riwayat yang lain dijelaskan masa antara di deklarasikan khilafah dan diserahkan kepada al-Mahdi itu selama 72 bulan atau 6 tahun lamanya. Al Walid bin Muslim telah meriwayatkan kepada kami dari Abi Abdillah dari Abdil Karim Abi Umayyah dari Muhammad Ibnil Hanafiah katanya: Akan keluar panji-panji hitam Bani Abbas kemudian akan keluar dari Khurasan satu lagi panji-panji hitam, kopiah mereka berwarna hitam dan pakaian mereka berwarna putih, mereka diketuai oleh seorang lelaki yang digelar Syuaib bin Soleh bin Syuaib dari keturunan Bani Tamim. Mereka ini akan mengalahkan puak Sufyani sehingga tiba di Baitul Maqdis, dia akan menyerahkan pemerintahannya kepada Imamul Mahdi dan menyerahkan kepadanya 300 orang dari Syam. Tempoh diantara keluarnya dan dia menyerahkan pemerintahan kepada Imam Mahdi 72 bulan.
Dan inilah ramalannya; Khilafah untuk al-Mahdi telah dideklaraskan pada tahun 2014 M= 1435 H maka jika ditambah 6 tahun masa berkuasa bani Tamim sebelum diserahkan pada al-Mahdi sehingga menjadi 1441 H = 2019 M maka pada tahun 2019 M al-Mahdi dibaiat di sisi Ka'bah. Jika al-Mahdi di baiat pada tahun 2019 M Sedangkan ia akan berkuasa selama selama 7 tahun "…Imam Mahdi akan membagi-bagikan harta dan beramal mengikut Sunah Nabi mereka SAW di kalangan manusia. Ketika itu Islam tersebar dengan luas. Dia akan memerintah selama tujuh tahun kemudian wafat dan jenazahnya dishalatkan oleh Umat Islam." (HR. Abu Daud) Maka keluarnya Dajjal adalah pada akhir pemerintahan al-Mahdi, al-Mahdi dibaiat pada tahun 2019 M ditambah masa pemerintahannya selama tujuh tahun maka keluarnya Dajjal adalah sekitar tahun 2026 M. Wallahu a'lam Subhanallah, kita berlindungan dari kebodohan dan pembodohan orang-orang bodoh, kita berlindung dari kesesatan dan penyesatan orang-orang sesat. Apakah mereka tidak membaca firman Allah: "…maka siapakah yang lebih dzalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkkan manusia tanpa pengetahuan? Sesungguhnya Allah tidak member petunjuk kepada orang-porang yang dzalim." (QS. Al-An'am: 114). "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 36). Sebagai pembanding, silahkan baca link berikut; http://myquran.or.id/forum/showthread.php/34333 Penutup Kalau bukan karena kecintaan kami kepada Islam dan kaum muslimin maka tulisan ini tidak akan kami tulis. Penulis yakin, kita semua menghendaki kejayaan umat dan tegaknya kekhilafahan yang menaungi umat, tetapi bukan dengan cara seperti ini. Bukan dengan 'meramal'. Satu hal yang perlu dicatat: ini menunjukkan kelemahan sang 'penulis atau peramal' dalam manhaj talaqqi dan istidlal. Hendaknya semua pihak saling menasehati dan tidak membiarkan ada kekeliruan di sekitarnya. Jangan sampai kita seperti pena yang tajam ke depan tetapi tumpul ke belakang. Pena yang dapat mensoroti 'bobrok' dan kesalahan orang lain tetapi kepada teman terdekat lupa atau sengaja mengudzur. Jangan sampai kita menjadi lilin yang mampu mensinari orang lain tetapi 'internalnya' lupa dan kemudian meleleh habis. Wallahu a'lam bish shawab... (*/arrahmah.com) |
Brigjen TNI (Purn.) Adityawarman: Bahaya, Indonesia darurat komunis! Posted: 15 Apr 2015 01:48 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Mantan staf ahli Panglima TNI, Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha menyatakan bahwa kondisi Indonesia kini diambang bahaya komunis. Demikian dilaporkan Panjimas, Senin (13/4/2015). Adityawarman menyebut, Komunis Gaya Baru (KGB) pada awalnya terjadi ketika era reformasi. Hingga kini, orang-orang komunis berhasil menyusup ke dalam pemerintahan, diantaranya menduduki kursi DPR dan MPR RI. "Komunis Gaya Baru ini memanfaatkan setiap situasi dan kondisi yang ada. Di era reformasi inilah mereka berhasil mendudukkan orangnya di DPR dan di MPR. Ini tidak fitnah, saya dapat data-datanya dan bisa dipertanggungjawab," papar Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha dalam Pengajian Politik Islam (PPI) yang digelar di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Ahad (12/4). Ia pun mengingatkan kepada masyarakat dan terutama kepada aparat agar tidak lalai dengan bahaya laten komunis. (Baca: Mantan Staf Ahli Panglima TNI: Amerika dan Cina Bersatu Kuasai Indonesia) "Kalau kita bicara komunis dengan masyarakat yang tidak paham, atau jangankan masyarakat biasa, dengan aparat saja mereka ketawa," tegasnya. Para penganut komunis saat ini disinyalir sengaja menebar pengaruh di tengah masyarakat bahwa seolah paham komunis tidak lagi berbahaya atau sudah tidak ada. "Itu yang mereka kembangkan di tengah masyarakat, sehingga kita terninabobokan dan satu persatu mereka nyalip masuk di dalam pemerintahan," ungkapnya. Gejala tersebut terlihat dengan mulai tak dibahas lagi kekejaman PKI dalam buku-buku sejarah di sekolah. "Apalagi di dalam buku-buku pelajaran sengaja dihilangkan, tidak lagi disebut PKI. Dengan inilah kami akan mencoba menemui Mendikbud supaya sejarah itu diteruskan," tuturnya. Melihat gejala kebangkitan Komunis Gaya Baru (KGB) Adityawarman menegaskan bahwa Indonesia dalam bahaya. "Saya berani mengatakan situasi kita hampir sama dengan tahun 1965," tegas Ketua Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut. Ia pun menyerukan kepada seluruh elemen bangsa Indonesia untuk waspada. "Mereka itu sudah ada di mana-mana!" tandasnya. (adibahasan/arrahmah.com) |
Bahaya Iran, pendiri pemberontak Houtsi jadi radikal setelah pulang dari Iran Posted: 15 Apr 2015 01:22 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kecamuk perang di Yaman memang tidak bisa dihindari, selain karena permintaan resmi Presiden Yaman Manshoor Hadi, pemberontakan yang dilakukan oleh radikalis Hutsi juga dianggap telah mengganggu berbagai aspek di Yaman. Dalam pernyataannya kedutaan besar Arab Saudi menjelaskan bahwa beliau setuju dengan pernyataan pimpinan DPP Al Irsyad bahwa ancaman ideologi syiah memang berbahaya, namun menurutnya yang paling berbahaya adalah karena gerakan hutsi yang radikal dan mengancam kestabilan Yaman. Komentar ini terlontar setelah beberapa ulama yang hadir menyatakan dukungannya terhadap serangan udara di bawah komando Arab Saudi. Beberapa ulama mengaitkan serangan tersebut dengan pembasmian Syiah yang dianggap sesat dan harus diwaspadai pula oleh Indonesia. Menjelaskan hal tersebut, Duta besar Saudi menyatakan bahwa sebenarnya ajaran syiah zaidiyyah dihormati di Arab Saudi. Bahkan, buku-buku karangan para ulama zaidiyyah juga dipelajari di universitas-universitas Arab Saudi. Namun, kelompok syiah huthi ini memiliki paham radikal yang dibawa setelah pendiri gerakan ini belajar ke Iran yang notabenenya adalah syiah imamiyah. Paham syiah iran ini menjadi berhabaya karena syiah yang dianut adalah syiah imamiyah yang memiliki obsesi menyebarkan faham radikalnya ke seluruh dunia termasuk Indonesia. "Pendiri kelompok ini, Badrudin Al-Houthi, pernah belajar di Iran dan membawa paham radikalnya dengan membentuk Houthi pada 2004 untuk menghancurkan Yaman.," tutur Ibrahim Annugemsi dari Atase Keagamaan Arab Saudi, dikutip dari Gemaislam.com. Pernyataan in didukung oleh Ali Mustofa Yakub, menurutnya ahlusunnah adalah rahmatan lil alamin, hanya faham ahlussunnah yang bisa menjaga menjaga keutuhan Negara Indonesia. "Mereka yang di luar ahlussunnah memiliki prinsip: kalian ikut kita atau kalian kita bunuh, karenanya jangan sampai gerakan ini masuk ke indonesia dan mambahayakan NKRI" tegasnya. Pendiri Syiah Houtsi, Husein al-Houthi mengatakan, "Seluruh kejelekan yang ada pada umat ini.., setiap kezaliman yang terjadi pada umat ini… dan segala bentuk penderitaan yang dirasakan umat ini… adalah tanggung jawab Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Khususnya Umar, dialah sutradaranya". Dia juga berkata tentang baiatnya para sahabat kepada Abu Bakar setelah Rasulullah ﷺ wafat: "Dampak kejelekan baiat itu masih terasa hingga sekarang". Pendiri gerakan separatis ini juga mengatakan, "Permasalahan Abu Bakar dan Umar adalah permasalahan besar. Merekalah dalang semua (keburukan) yang didapat umat ini". Karena itu, di Iran mereka melakukan revolusi. Di Bahrain melakukan pemberontakan. Di Libanon mereka menguasai kebijakan negara dengan militer non pemerintah yakni grup Hizbullah. Di Yaman mereka memberontak. Di Indonesia? Mereka pun sama. Mereka adalah Syiah 12 Imam. Secara khusus mereka sangat membenci Umar. Seorang sahabat yang agung yang memadamkan api majusi dengan menaklukkan imperium Persia. Husein al-Houthi mengatakan, "Muawiyah adalah buah di antara kejelekan Umar. Dan tidak hanya Muawiyah saja racun dari kejelekan Umar bin al-Khattab, Abu Bakar juga merupakan hasil dari kejelekannya. Demikian juga dengan Utsman, ia juga hasil kejelekan Umar". (azm/arrahmah.com) |
Propaganda licik Iran: Gadis cilik Syiah Houtsi didandani jadi korban serangan Saudi Posted: 15 Apr 2015 12:40 AM PDT IRAN (Arrahmah.com) - Serangkaian foto tersebar di media sosial, menunjukkan upaya seorang ahli tata rias Iran menyesatkan media dan opini publik terkait perang antara koalisi Arab melawan pemberontak syiah houtsi. Dengan melakukan "make over", pria penata rias itu membuat wajah seorang gadis tak berdosa nampak seperti terluka dan mengalami pendarahan hebat akibat serangan udara Saudi. Demikian kutip Fimadani dari 3alyoum.com, Selasa (14/4/2015). Gadis cilik itu kemudian difoto dengan posisi tergeletak di tanah dan bersimbah darah seperti korban perang di Yaman. Hal tersebut dianggap sebagai eksploitasi publik yang menyesatkan dan menyerang para prajurit dalam sekutu di bawah Arab Saudi dalam operasi "Badai Penghancur" untuk menyerang milisi Hutsiyin. Si pembuat foto kemudian menyebarkan foto tersebut di banyak akun media sosial untuk membuat mental para prajurit jatuh karena merasa bersalah. Sebagaimana dikutip dari 3alyoum.com, spekulan berpendapat bahwa foto-foto itu dibuat untuk mengokohkan posisi Syiah Hutsi untuk menguasai Yaman. (samirmusa/arrahmah.com) |
Mujahidin Ahrar Syam dan Jabhah Nushrah gempur rezim di Zamalka Posted: 14 Apr 2015 10:00 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Mujahidin Ahrar Syam dan Jabhah Nushrah menggempur basis tentara rezim Assad di Zamalka. Demikian dilaporkan Marasil Al-Manarah Al-Baidha', sayap media resmi JN, Ahad (12/4/2015). Dengan mengoptimalkan terowongan yang digali di sekitar Zamala, para Mujahidin dapat meringsek masuk ke wilayah musuh. Akibatnya, tentara rezim terkepung dari berbagai sisi Zamalka dan mengalami kerusakan parah di markas mereka. (adibahasan/arrahmah.com) |
Barakallah, Pangeran Brunei Darussalam menikai seorang Muslimah nan qari'ah Posted: 14 Apr 2015 09:30 PM PDT BANDAR SERI BEGAWAN (Arrahmah.com) - Baarokallah, putra bungsu dari Sultan Brunei, negara kaya minyak kecil di Asia Tenggara, merayakan pernikahan. Upacara walimah yang bertemakan emas tersebut dilaksanakan pada Ahad (12/4/2015) di ibukota Bandar Seri Begawan, sebagaimana dilapporkan media pemerintah. Sultan Hassanal Bolkiah, yang telah memerintah sejak tahun 1967, terlihat pada upacara di mana anaknya Pangeran Abdul Malik menikah dengan Dayangku Raabi Atul 'Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah. Mempelai wanita adalah seorang qari'ah bersuara merdu, sekaligus mantan analis sistem data dan instruktur IT. Pangeran adalah anak bungsu dari Sultan dan istrinya, Ratu Saleha. Ia merupakan putra kedua dalam garis suksesi kerajaan. Perayaan walimah berlangsung selama total 11 hari. Sultan menyajikan pertunjukan bagi masyarakat berupa panggung kesenian religi yang diadakan di dua lokasi terpisah di ibukota. Sultan Brunei, memerintah negerinya yang berpopulasi sekitar 400.000 orang. Ia dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Tahun lalu, di bawah keputusan Sultan, negara Brunei Darussalam menerapkan sistem syariah (hukum Islam). Karenanya, Brunei menjadi negara Muslim yang konservatif di Asia Tenggara, tetangga dari Malaysia dan Indonesia. Hampir 70 persen orang kesultanan adalah Muslim etnis Melayu, sementara sekitar 15 persen adalah etnis Cina non-Muslim, diikuti oleh masyarakat adat dan kelompok lainnya. Penjualan dan konsumsi alkohol di masyarakat dilarang pemerintah Brunei dan kegiatan agama lain diatur dalam regulasi pemerintah. Baarakallahu alaikuma. (adibahasan/arrahmah.com) |
Iran stop rakyatnya umroh ke Haramain Posted: 14 Apr 2015 09:15 PM PDT TEHRAN (Arrahmah.com) - Beralasan kasus pelecehan warganya di Arab Saudi, Republik syiah Iran malah berlakukan larangan umroh. Demikian dikutip Risalah dari RMOL, Selasa (14/4/2015). Pemerintah Iran dilaporkan telah melakukan penghentian sementara semua perjalanan umroh ke Arab Saudi. Keputusan itu diambil oleh Kementerian Kebudayaan Iran, dan berasalan pada kasus dugaan pelecehan yang dialami oleh 2 warga Iran saat berkunjung ke Jeddah pada bulan Maret lalu. Juru bicara Kementerian tersebut, Hossein Nooshabadi, melalui sebuah stasiun televisi nasional menyatakan bahwa umroh orang Iran akan ditunda. Hal tersebut berlaku hingga pemerintah Arab Saudi bersikap tegas atas kasus tersebut, sebagaimana dimuat oleh RMOL yang mengutip dari Associated Press. Iran juga menuntut hukuman mati diterapkan pada dugaan pelecehan itu. Namun demikian, tidak dijelaskan lebih lanjut soal detil kasus pelecehan tersebut. Keputusan ini diambil di tengah memanasnya hubungan syiah Iran dengan kerajaan Saudi terkait perang Yaman dan persaingan kawasan. Saudi sendiri lebih dahulu sempat mencegat sebuah maskapai Iran yang dinilai tanpa izin. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat sekitar 500 ribu warga Iran yang berkunjung ke Arab Saudi. Mereka ikut mengunjungi dua tempat suci umat Islam yakni Mekkah dan Madinah. Penghentian umroh Iran merupakan manuver Iran untuk memastikan mengurangi masuknya devisa ke Riyadh. Seperti diketahui bahwa mayoritas penduduk Iran merupakan penganut syiah imamiyah (rafidhah). Dalam keterangan kitab-kitab atau literaturnya, tanah Karbala di Irak diyakini jauh lebih utama (berkah) daripada tanah suci di Mekkah dan Madinah. Tentu kabar penghentian umroh ini bukan masalah besar bagi jama'ah penganut syiah, sebab mereka memiliki pilihan yang jauh lebih utama. Namun berbeda dengan Ahlusunnah (Muslim) Iran, penghentian ini membuat mereka tak dapat mengunjungi 2 tanah suci. (adibahasan/arrahmah.com) |
Korban serangan udara rezim Assad dan koalisi AS terus berjatuhan di seluruh kota di Suriah Posted: 14 Apr 2015 09:00 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Serangan rezim syiah nusyairiah Suriah dan koalisi Amerika total membunuh 71 Muslim Suriah di seluruh kota yang terdata. Termasuk diantaranya 7 anak-anak, 9 wanita dan 3 disiksa hingga meninggal. Demikian dikutip Syam Organizer dari laporan SHRC, Ahad (12/4/2015). Berikut detail jumlah korban yang tersebar di seluruh kota di Suriah. Hasbunallah wa ni'mal wakiil. Semoga kita dapat membantu saudara-saudara kita di Suriah. (adibahasan/arrahmah.com) |
Majelis Mujahidin: BNPT layak dibubarkan Posted: 14 Apr 2015 08:01 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Puluhan media Islam online dibungkam, dengan memblokirnya sehingga tidak bisa diakses masyarakat. Ini melanggar Undang-undang Dasar. Hanya berdasar surat BNPT Kementerian Kominfo langsung memblokir situs-situs Islam tanpa klarifikasi terlebih dahulu. Terkait hal ini menurut Ustadz Irfan S. Awwas, Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin tegas menyatakan BNPT layak dibubarkan. "BNPT layak dibubarkan karena menghabiskan dana negara tanpa punya kerja yang bermanfaat bagi bangsa ini. BNPT lakukan makar terhadap Islam dengan cara diskriminatif," tegas Ustadz Irfan kepada Arrahmah.com belum lama ini. Menurut Ustadz Irfan, pemerintahan rezim Jokowi melalui BNPT dengan memperalat Kemenkominfo telah berilusi membungkam situs Islam yang notebene mereka adalah media dakwah anti syiah. Dia juga menuding parameter yang dibuat BNPT untuk memberangus media Islam adalah anti agama. "BNPT lakukan makar terhadap Islam dengan cara diskriminatif," tukasnya lugas. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |