Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Surat untuk presiden negeri kami tercinta Indonesia

Posted: 25 Jan 2015 03:10 PM PST

ARIFIN ILHAM

Oleh: K. H. Muhammad Arifin Ilham

(Arrahmah.com) - Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu menyertai ayahanda Jokowi tercinta, aamiin.

SubhanAllah ayahanda terpilih dan mengemban amanah Allah sebagai presiden negeri tercinta ini. Sungguh jabatan yang ayah emban hakekatnya amanah Allah yang ayah akan pertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Ingat ayah, ayah adalah hamba Allah, seorang Muslim yang punya tugas utama mengabdikan diri kepada Allah sebagai "Kholifah fil ardhi" (Q.S. Adz-Dzariyat: 56).

Sadarilah ayahanda, kita semua tidak lama hidup di dunia ini, jabatan yang ayah emban juga tidak lama. Sungguh kita akan hidup selama-lamanya di akhirat. Dunia ini memang sebentar tetapi menentukan keadaan kita selama-lamanya, memang sebentar tetapi resikonya terlalu besar.

Ayahanda, jangan sia-siakan kesempatan hidup ini, ingat segala keputusan ayahanda berimplikasi pada kedudukan ayahanda di akhirat kelak. Bacalah Kalam Allah, Surah An-Nisa ayat 85:

"Barang siapa memutuskan keputusan yang benar lalu banyak yang mengikutnya maka sebanyak itulah pahala yang ia peroleh, dan barang siapa memutuskan yang buruk lalu banyak yang mengikutnya maka sebanyak itulah dosa yang ia pikul..."

Sungguh jika ayahanda jujur amanah maka ayah meraih kedudukan mulia, lebih mulia dari para syuhada dan satu derajat di bawah kedudukan para Nabi (Q.S. An-Nisa: 69), dan di akhirat kelak menjadi hamba utama yang meraih perlindungan Allah, "Imam yang 'adil akan dinaungi oleh Allah (pada hari kiamat) di bawah naungan-Nya," (H.R. Bukhari Muslim).

Tetapi kalau ayah khianat, berdusta, mohon ayah baca dengan hati yang dalam peringatan Rasulullah (Shalallahu 'alaihi wa sallam) ini:

"Pemimpin mana saja yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka." (H.R. Ahmad)

"Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga." (H.R. Bukhari-Muslim)

Dalam lafadh yang lain disebutkan: "Ia mati di mana ketika matinya itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga", "Barangsiapa yang melakukan perbuatan jahat atau melindungi pelaku kejahatan, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya amal wajib maupun amal sunnah (yang ia kerjakan)." (H.R. Bukhari-Muslim)

Ayahanda sekarang presiden negeri ini, mayoritas penduduk negeri menunggu bukti janji ayahanda. Kini ayahanda bukan petugas partai lagi, bukan pelaksana koalisi, bukan pembela kepentingan kelompok siapapun, bukan pembawa pesan siapapun.

Ayah presiden, ayah harus punya kemandirian sikap, tegas, berani, jujur, jangan takut kepada siapapun. Takutlah hanya kepada Allah yang masih mengizinkan ayahanda bernafas. Mayoritas penduduk negeri ini susah, sogok menyogok dan korupsi membudaya, ma'siyat di mana-mana, inilah tugas utama ayahanda, ayahanada harus kuat dengan dukungan aparat yang kuat juga, menteri yang jujur, tentara yang kuat, polisi yang bersih, KPK yang berani.

Ayahanda, waktu terus berjalan, tumpukan kekecewaan, marah dan susah sudah bercampur, dan bisa tumpah. Segeralah ayah bersikap sebagai presiden negeri yang takut kepada Allah, berani, jujur, amanah dan mandiri memutuskan untuk kepentingan kemakmuran kesejahteraan rakyat ini.

Takutlah ayah kepada Allah dan Hari Pembalasan-Nya, ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah, hidup bahagia dalam hidayah Syariat dan Sunnah Nabi-Nya yang ayah dan nanda cintai bersama.

"Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa kepada Allah, niscaya Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi, tetapi kalau menggunakan nikmat-Nya untuk berbuat zhalim, maka Kami azab mereka karena kejahatan mereka." (Q.S. Al-A'raf: 96).

Allahumma ya Allah, kami rindu pemimpin yang berwibawa, yang sangat takut kepada-Mu dan mengajak kami takut kepada-Mu. Pemimpin yang mengajak kami hidup dalam Syariat-Mu dan bahagia dalam Sunnah Nabi-Mu. Allahumma ya Allah, selamatkanlah kami, negeri kami, dari murka-Mu, aamiin.

Dari rintihan hati seorang anak bangsa yang mencintai umat dan negeri ini.

(arrahmah.com)

KPK menyatakan ada pembunuhan karakter

Posted: 25 Jan 2015 03:01 PM PST

Abraham Samad dan Bambang Wijojanto

JAKARTA (Arrahmah.com) - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) menegaskan kasus yang membelit dirinya merupakan upaya penghancuran KPK dan juga pembunuhan karakter (Character Assasination) terhadap pimpinan KPK.

"Banyak pernyataan yang menyesatkan dibangun secara sistematis untuk menghancurkan KPK dan juga 'Character Assasination' kepada pimpinan KPK," kata Bambang di kediamannya Kampung Bojong Lio, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/1/2015), tulis hukumonline.com

Bareskrim Mabes Polri menetapkan BW sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh atau mengarahkan memberikan kesaksian palsu.

Dia mengatakan pasal yang digunakan terhadap kasus dirinya yaitu Pasal 242 KUHP kualifikasi deliknya ada ayat 1, 2, dan 3.

Sebagai seorang penyidik juga kualifikasi itu tidak cukup lengkap harus ada penjelasan ayat 1 itu soal perdata, ayat 2 soal pidana.

"Kalau kasus saya ini masuk mana, kalau di Mahkamah Konstitusi itu termasuk perdata atau pidana," tanyanya.

BW menjelaskan apakah dirinya memberikan keterangan palsu karena statusnya sebagai "lawyer".

"Namun kalau mengarahkan memberikan keterangan palsu maka inilah yang akan diuji," katanya.

Kasus dirinya merupakan kasus lama dan sepengetahuannya, seperti yang juga diungkapkan oleh mantan Menkum-HAM Amir Syamsudin yang telah menjalani profesi "lawyer" lebih dari 50 tahun tidak pernah mendapatkan kasus seperti ini.

Karena, lanjut dia kasus tersebut harus ada putusan pengadilan yang menyatakan sumpah palsu sehingga bagaimana mungkin hakim dalam sidang tidak pernah menyatakan adanya sumpah paslu, tapi orang lain menyatakan adanya sumpah palsu.

"Pernyataan-pernyataan seperti ini menyesatkan yang dibangun secara sistematis memang untuk membangun 'Character Assasination' pimpinan KPK dan semakin kuat penghancuran terhadap KPK," katanya.

Dia mengatakan seperti yang diungkapkan Bambang Harimurti bahwa dirinya pernaha dijerat dengan pasal 242 tetapi sudah 10 tahun belum juga berjalan.
Presiden perlu mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang yang mengatur pemberian hak imunitas bagi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, kata pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar.

"Perppu kami harapkan bisa dikeluarkan Presiden untuk memberikan hak imunitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk pekerja pemberantasan korupsi lainnya di Indonesia," kata Zainal di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ahad (25/1/2015), dikutip dari hukumonline.com.

Perlakuan hukum khusus, kata dia, sudah selayaknya diberikan kepada pekerja pemberantasan korupsi, terutama KPK.

Sebab, ia menilai dalam bidang kerjanya mereka rentan dijegal dengan berbagai upaya kriminalisasi oleh pihak yang merasa terancam dengan kinerja mereka dalam memberantas korupsi.

Menurut dia, perlakuan terhadap pegawai maupun komisioner KPK selayaknya sama dengan Ombudsman RI, di mana sesuai Undang-undang Ombudsman, pekerjaan mereka tidak dapat digugat dan ditahan di depan pengadilan.

Selain itu, dia membandingkan, dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi (UNCAC) pasal 37 ayat 3 dikemukakan bahwa negara harus mempertimbangkan upaya "kekebalan dari penuntutan" bagi orang yang memberikan kerja sama substansial dalam penyelidikan hukum (justice collaborator). Apalagi terhadap pekerja pemberantas korupsinya, menurut dia, justru patut mendapatkan perlakuan hukum khusus.

Kendati demikian, lanjut Zainal, Perppu yang mengatur hak imunitas tersebut dapat dikecualikan apabila para pihak yang dimaksudkan terbukti melakukan kejahatan dalam operasi tangkap tangan.

"Ya kalau sudah tangkap tangan, berarti sudah nyata-nyata kejahatnnya," kata dia.

Menurut Zainal, sejarah konflik antara Kepolisian dan KPK sudah sekian kali terjadi, sehingga diharapkan peristiwa yang berulang tersebut dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang tepat.

"Ini kan 'cicak vs buaya' jilid tiga. Mestinya pemerintah bisa belajar dari sejarah, karena ini sudah berkali-kali terjadi," kata dia. (azm/arrahmah.com)

Separah inikah moral anak-anak Indonesia?

Posted: 25 Jan 2015 07:32 AM PST

siswa SMP mengekspos aksi pacarannya dengan anak SD di medsos

JAKARTA (Arrahmah.com) - Baru-baru ini telah beredar foto-foto yang menggambarkan adegan seorang anak laki-laki SMP membrikan tanda cintanya kepada gadis cilik kelas 6 SD di Jakarta pada akun Facebooknya. Adakah yang salah pada foto-foto tersebut? Tentu janggal, sebab anak-anak seumuran anak SD tersebut secara terang-terangan mengumbar foto itu disertai ungkapan cinta dan memerkan adegan pacaran mereka di media sosial.

Sebagaimana dilansir laman Akidah dan Akhlak Anak ada Sabtu (24/1/2015), anak pelajar kelas 6 SD tersebut memperlihatkan "sesuatu" yang bukan perilaku yang sesuai untuk usia anak SD, persis adegan sinetron "pacaran" di televisi. Terlebih adegan pacar memberikan kado ultah seperti ini di pertontonkan didepan teman-temannya, dapat tergolong perilaku ekshibisionis (gemar memamerkan sesuatu yang tidak layak diumbar, biasanya berupa kecenderungan seksual).

Perilaku tersebut dikhawatirkan menjadi sebuah potret kecenderungan anak-anak untuk melakukan hubungan seks di luar nikah, apalagi dilakukan pada usia mental yang belum matang. Barangkali awalnya hanya saling mengucapkan selamat ulang tahun dan bertukar kado, anak-anak ini kemudian saling menyuapi, lalu saling merangkul di depan umum tanpa rasa malu. Namun, selanjutnya jika mereka dalam keadaan berduaan, astaghfirullah, kita tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan bukan? Na'udzubillahi min dzalik.

Kita perlu khawatir, sebab hasil survey yang dipublikasikan Komnas HAM Anak mengenai seks usia dini/pra-nikah yang dilakukan di 10 kota besar di Indonesia terhadap para pelajar SMP, didapatkan data bahwa 62.7% atau sekitar 6 dari 10 pelajar SMP pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Bayangkan, itu adalah angka yang sangat menakutkan di banding negara China yang komunis angkanya hanya sekitar 11-12% saja anak SMP yang melakukan ini.

Maka, tanpa bimbingan agama yang benar, anak-anak Indonesia dapat terjerumus pada kebebasan bergaul sejak dini. Sudah saatnya para pendidik dan tenaga pendidik, juga orang tua lebih memerhatikan akidah dan akhlak putra-putrinya, dengan menjadi teladan sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalaam.

Tidak ada keuntungan bagi kita jika di akhirat kelak tidak ada anak shalih yang mendoakan kita sebagai orang tua. Pun tidak ada keberkahan bagi sebuah bangsa jika generasi penghuninya tidak taat kepada aturan Allah subhanahu wata'ala, dalam hal ini gemar berzina. Apa jadinya jika Indonesia dibiarkan menjadi negeri para pezina? Tsumma na'udzubillah.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Qur'an Surat Al-Israa': 32)

(adibahasan/arrahmah.com)

Kekuasaan Houtsi di Yaman meningkatkan kewaspadaan negara-negara Semenanjung Afrika terhadap Iran

Posted: 25 Jan 2015 06:45 AM PST

pemberontak syiah Houtsi di Yaman

SANAA (Arrahmah.com) - Akhir-akhir ini, telah terjadi ketegangan baru dalam hubungan antara Iran di satu sisi dan Amerika Serikat dan NATO di sisi lain. Hal tersebut terjadi akibat meningkatnya pengaruh Iran di Selat Bab el Mandeb - bukan karena program nuklirnya - sehingga telah menyebabkan ketegangan diplomatik dan militer dengan pihak Yaman, sebagaimana dilansir WB pada Senin (26/1/2015).

Permasalahan baru telah terjadi karena ditinggalkannya Kepulauan Hanish oleh pasukan Yaman saat pemberontak Houtsi terus mengkonsolidasikan keberadaan mereka setelah mereka mengambil alih pelabuhan Hudaydah Yaman. Hal tersebut meningkatkan kewaspadaan negara-negara di Semenanjung Afrika atas manuver Iran di balik pemberontakan Houtsi di Yaman.

yemen-houthies

Sebuah sumber marinir Djibouti mengatakan kepada Anadolu Agency pada Senin (19/1) bahwa jatuhnya Kepulauan Hanish ke tangan pemberontak Houtsi akan mencederai kedaulatan Yaman.

Menurut sumber itu, ini juga telah menjadi penyebab keprihatinan bagi koalisi internasional melawan pembajakan dan selundupan.

Kepulauan Hanish memiliki kedudukan strategis di antara Bab al-Mandeb secara lurus, antara Jazirah Arab dan Tanduk Afrika, yang merupakan salah satu jalur perairan tersibuk di dunia.

Hilangnya kepulauan Yaman kini berfungsi untuk memfasilitasi penyelundupan ke dalam dan keluar dari dunia Arab, meskipun koalisi anti-pembajakan memiliki untuk sebagian besar berhasil mencegah pembajakan di wilayah tersebut.

Sumber lain dengan sarat anonimitas mengatakan, "Terbukanya celah keamanan di Laut Merah sebagian besar disebabkan oleh melemahnya institusi militer Yaman sebagai akibat dari terobosan besar yang dibuat oleh Houtsi."

Kelompok pemberontak syiah Houtsi saat ini menguasai wilayah luas Yaman, termasuk sebagian besar ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Al-Hudaydah.

Tetapi mengingat kurangnya kekuatan Housi dalam mengendalikan situasi udara dan laut, kata sumber itu, telah menciptakan suasana yang kondusif bagi pergerakan Al-Shaabab, Al-Qaeda dan organisasi militan lainnya yang beroperasi di wilayah tersebut.

syiah houthi 1

Sebuah sumber diplomatik mengatakan: "Eritrea dan Yaman telah memulihkan hubungan diplomatik ditangguhkan sejak perang 1995."

Hubungan mereka ditangguhkan karena klaim dan kontra-klaim di Kepulauan Hanish yang strategis, yang menginvasi Eritrea. Dimulainya kembali hubungan diplomatik tercermin dengan kunjungan dari Duta Besar Yaman ke Eritrea, dengan yang pemimpinnya, Isaias Afeworki, ia mengadakan pembicaraan tertutup. Menurut sumber diplomatik, Eritrea memberikan jaminan bahwa Yaman akan menghormati keputusan panel arbitrase internasional yang diberikan pulau-pulau ke Yaman pada tahun 1998.

Tapi kunjungan itu juga menjelaskan peningkatan signifikansi Eritrea. Itu datang pada saat Yaman menghadapi masalah politik dalam negeri sendiri.
Meski demikian, harapan pemerintah Yaman untuk tetap hidup masih ada karena Houtsi belum menguasai seluruh negeri. Bahkan angkatan laut dan udara Yaman tetap berada di bawah komando pemerintah yang dipimpin oleh Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Pada sisi lain, Eritrea telah melakukan kontak dengan Houtsi, yang telah membawa Eritrea dekat dengan syiah Iran, yang mendukung kelompok syiah Houthi. Menurut sumber, banyak pemberontak Houtsi terluka dalam bentrokan dengan lawan lokal mereka (Al-Qaeda) dan menerima perawatan medis di Eritrea. Tuduhan ini telah dikuatkan oleh kelompok-kelompok oposisi Eritrea yang beroperasi di Etiopia.

Selain itu, ada laporan dari pasukan laut Iran di pelabuhan Eritrea dari Assab di pantai Laut Merah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah menyebabkan banyak negara-negara Arab untuk meningkatkan keamanan situasi lebih kuat lagi.

Situasi saat ini telah memberikan Eritrea kesempatan untuk memainkan peran utama. Pakar politik mengatakan Eritrea adalah penerima manfaat utama dari ini, sedangkan yang kedua tidak menyangkal bahwa telah mempertahankan hubungan baik dengan Iran baru-baru ini.

Sementara itu, penguasaan Houthi atas Kepulauan Hudaydah menjadi kabar baik bagi Iran, yang selalu ingin memperluas pengaruh syiah di wilayah tersebut.
Tapi ini bisa membawa Iran ke dalam konflik langsung dengan Arab Saudi.

Mantan kepala Saudi keamanan, Amir Sukri al-Faisal, telah mengutuk Eritrea untuk ini. Ia mengklaim bahwa Eritrea sebelumnya memberikan dukungan terhadap Iran dan "Israel" dengan memungkinkan kedua negara untuk menggunakan pangkalan militernya.

Namun, tuduhan ituditolak pada saat itu oleh juru bicara pemerintah Eritrea Yemane Gebremeskel, yang mengatakan bahwa, baik "Israel" maupun Iran tidak memiliki akses ke salah satu pangkalan militer Eritrea di Laut Merah.

Menteri Luar Negeri Eritrea Usman Saleh juga meyakinkan duta besar Yaman bahwa Eritrea akan mendukung Yaman dengan maksud untuk menempa perdamaian berkelanjutan.

Beberapa sumber diplomatik didekati oleh AA mengatakan Iran hendak merebut pengaruh di Tanduk Afrika itu, dengan maksud untuk mengimbangi cengkraman Barat.

Menurut sumber-sumber diplomatik, kontrol Houtsi di Hudaydah akan meningkatkan pengaruh regional Iran.
Kebijakan Laut Merah Iran, menurut sumber, diarahkan memperkuat pengaruhnya di jalur laut internasional. Saat ini, Iran memiliki pengaruh di Selat Hormuz dan mencari pengaruh tidak langsung di sepanjang Laut Merah melalui Eritrea dan Yaman.

Eritrea, sementara itu, telah lama merasa terisolasi dari arena internasional dan sekarang ingin kekuatan keselarasan baru di wilayah tersebut. Perlu diingat bahwa Kepulauan Hanish telah menjadi penyebab utama berdarah 1995 perang antara Yaman dan Eritrea. Kemudian, pada tahun 1998, komite arbitrase internasional diberikan pulau ke Yaman.

Pada tahun 1962, ketika Eritrea masih menjadi bagian dari Etiopia, Yaman telah menuntut agar batas dengan Etiopia ditetapkan batas-batasnya. Kemudian, pulau-pulau yang diberikan kepada kedua penggugat. Sementara Yaman mengharapkan demarkasi batas yang akan dilaksanakan seperti yang diminta, Etiopia mengadakan perang dengan Somalia, sehingga menunda masalah demarkasi.

Negara-negara Arab mendukung keinginan Eritrea untuk memisahkan diri dari Etiopia. Setelah memisahkan diri dari Eritrea, Yaman sekali lagi meminta agar batas-batas ditetapkan batas-batasnya. Eritrea, bagaimanapun, ditunda bergerak sampai masalah menyebabkan konflik bersenjata pada tahun 1995.

Kepulauan Hanish mencakup tiga pulau utama: Jebel Seqer, Hanish al-Kubra dan Hanish al-Sughra. Bersama-sama mereka membentuk Kepulauan Hanish, kawasan strategis yang mendominasi Laut Merah Bab al-Mandeb. (adibahasan/arrahmah.com)

Erdogan bahas multi-wacana saat kunjungi Etiopia

Posted: 25 Jan 2015 06:09 AM PST

kunjungan Erdogan ke Etiopia

ADDIS ABABA (Arrahmah.com) - Kunjungan terakhir ke Etiopia dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus menjadi topik utama multi-wacana untuk media Etiopia, sebagaimana dilaporkan World Bulletin pada Ahad (25/1/2015).

Presiden Turki tiba di ibukota Etiopia, Addis Ababa pada Kamis (22/1) dan kunjungannya berlangsung selama satu hari. Namun, satu hari kunjungan ini terbukti menjadi topik yang penting untuk media Etiopia hingga Sabtu (24/1) untuk hari ketiga berturut-turut, menurut Anadolu Agency.

Segera setelah Erdogan memulai kunjungannya ke Etiopia dan sampai saat ini, harian berbahasa Amharic Addis Zemen, harian berbahasa Inggris Etiopia Herald dan Etiopia Broadcasting Corporation, televisi negara dan radio yang berjalan baik, beberapa surat kabar dan media maya, telah menganalisis hubungan Etiopia-Turki. Media-media tersebut menyoroti aspek ekonomi, politik, sosial dan diplomatik hubungan ini serta hasil kunjungan satu hari dari Presiden Turki ke Addis Ababa.

Selama kunjungannya, Erdogan sangat ingin menyoroti fakta bahwa hubungan negaranya dengan Etiopia tidak didasarkan pada kepentingan sempit.

Ia mengatakan Turki tertarik pada penawaran bantuan teknologi untuk Etiopia sehingga negara Tanduk Afrika bisa mendapatkan keuntungan dari sumber daya alamnya.
"Kami berpikir bahwa apa yang kita kontribusikan untuk Etiopia sangat sedikit dibandingkan dengan kasih kita kepada negara (ini)," kata Erdogan.

Ia menggambarkan Etiopia sebagai "gerbang" Turki untuk benua Afrika, mencatat bahwa hubungan negaranya dengan Etiopia tanggal kembali ke era Kekhalifahan Ustmani.

Pembicaraan antara Erdogan dan Perdana Menteri Etiopia, Hailemariam Desalegn, difokuskan pada sarana memperkuat hubungan antara kedua negara di segala bidang.

Presiden Turki mengatakan ia berharap untuk meningkatkan hubungan Turki-Etiopia hingga tingkat orang-ke-orang. Ia mengatakan Turkish Airlines sekarang terbang ke 42 ibukota Afrika.

Berbicara melawan terorisme
Erdogan juga berbicara melawan terorisme, mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan agama, tetapi suatu bentuk pembunuhan terhadap siapa saja, di mana semua negara harus bersatu.

Mengacu pada serangan terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo di ibukota Perancis Paris pada 7 Januari, Presiden Turki mengatakan, "Turki mengutuk keras (penyebab) serangan itu dan akan terus melakukannya."

"Sebagai negara yang melawan terorisme selama 40 tahun, kita benar-benar menentang kekerasan ini tidak peduli yang melakukan hal itu, di mana atau berpura-pura di bawah apa," tambahnya.

Ia menggambarkan aksi terorisme yang dilakukan oleh apa yang disebut ISIL, yang telah membanjiri wilayah yang luas di Irak dan Suriah, sebagai "pembunuhan".

Ia menggarisbawahi kebutuhan untuk mengadopsi pendekatan terpadu terhadap semua kelompok teroris.
Ia mengutuk penggunaan istilah "terorisme Islam", menjelaskan bahwa Islam dan terorisme tidak bisa koheren berdiri berdampingan satu sama lain.

"Ada aksi teror di Somalia hari ini," kata Erdogan. "Jika mereka mengatakan itu dilakukan atas nama Islam, tidak ada hal seperti itu dalam Islam," tambahnya.

Ia mencatat bahwa seorang Muslim sejati tidak akan melakukan bunuh diri, menambahkan bahwa sebagian besar korban serangan teroris adalah Muslim juga.

Erdogan harus meninggalkan Addis Ababa untuk Djibouti, tetapi harus terbang ke Arab Saudi pada Jumat (23/1) untuk menawarkan belasungkawa negaranya untuk orang-orang Arab setelah meninggalnya Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz. (adibahasan/arrahmah.com)

Generasi Abu Lahab dan maulidan

Posted: 25 Jan 2015 05:34 AM PST

lafadz Muhammad Qudwatuna

JAKARTA (Arrahmah.com) - Saat ini sebagian umat Islam masih merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. 1436 H dengan segala ekspresi kegembiraan dan rasa syukur. Namun, pada Bulan Maulid tahun ini pula, umat Islam di seluruh dunia, khususnya di negeri ini, sedang dilanda duka-lara sekaligus murka luar biasa. Pasalnya, Muhammad Rasulullah saw.—manusia suci, kekasih Allah SWT, sekaligus satu-satunya teladan utama yang amat dicintai oleh miliaran umat Islam di seluruh dunia—kembali dihinakan dan dinistakan, lagi-lagi melalui karikatur murahan dan menjijikkan.

Betapa tidak! Charlie Hebdo, sebuah majalah satir di Prancis, secara berulang memuat karikatur Nabi Muhammad saw. dalam bentuk yang sangat merendahkan dan menistakan beliau. Wajar jika sekelompok orang yang tak terima kemudian melampiaskan kemarahannya dengan melakukan aksi pembunuhan terhadap sejumlah orang yang dianggap bertanggung jawab atas pemuatan kartun tersebut. Kasus pembunuhan itu kemudian sepontan menimbulkan reaksi internasional yang berlebihan, khususnya dari para pemimpin Barat.

Namun demikian, tulisan ini tak hendak membahas lebih jauh seputar kontroversi kasus Charlie Hebdo di atas. Tulisan ini hanya ingin mengajak setiap Muslim merenungkan dua pertanyaan saja: Pertama, jujurkah kita mencintai Baginda Rasulullah saw.? Kedua, tuluskah kita mengekspresikan kesedihan sekaligus kemarahan saat Baginda Rasulullah saw. dihinadinakan dan dinistakan?

*****

Terkait dua pertanyaan di atas, saya ingin mengutip sebuah riwayat dalam Shahih al-Bukhari. Disebutkan, suatu hari, Senin, Tsuwaibah datang kepada tuannya, Abu Lahab, seraya menyampaikan kabar tentang kelahiran bayi mungil bernama Muhammad, keponakan barunya. Mendengar itu Abu Lahab pun bersukacita. Ia kegirangan seraya meneriakkan kata-kata pujian sepanjang jalan.

Sebagai bentuk luapan kegembiraan, ia segera mengundang para tetangga dan kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan tercintanya ini: bayi laki-laki yang mungil, lucu dan sempurna. Sebagai penanda sukacitanya, ia pun berkata kepada budaknya, Tsuwaibah, di hadapan khalayak ramai yang mendatangi undangan perayaan kelahiran keponakannya, "Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku (Muhammad), anak dari saudara laki-lakiku, Abdullah, maka kamu menjadi manusia merdeka mulai hari ini!"

Sayang, siapapun tahu, kelak Abu Lahab justru tampil menjadi salah satu musuh utama Nabi Muhammad saw. Ia mengingkari risalah kenabian beliau sekaligus menentang al-Quran yang beliau bawa. Karena itu sosoknya lalu dikecam dalam satu surat tersendiri dalam al-Quran, yakni surat Al-Masad.

Namun demikian, karena ekspresi kegembiraannya menyambut kelahiran Muhammad, Abu Lahab mendapatkan keringanan siksaan, yakni pada setiap hari Senin. As-Suyuthi berkata dalam Al-Hawy (I/196-197), "Saya melihat Imamul Qurra', Al-Hafizh Syamsuddin Ibnul Jauzi, berkata dalam kitab beliau yang berjudul, Urf at-Ta'rif bi al-Mawlid asy-Syarif, dengan teks sebagai berikut: Telah diperlihatkan Abu Lahab setelah meninggalnya di dalam mimpi. Dikatakan kepada dia, "Bagaimana keadaanmu?" Dia menjawab, "(Aku) di dalam neraka. Hanya saja, diringankan atas diriku siksaan setiap malam Senin. Hal ini karena aku memerdekakan Tsuwaibah ketika dia menyampaikan kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Muhammad dan karena dia telah menyusuinya."

As-Suyuthi berkata, "Jika Abu Lahab yang kafir ini, yang telah dicela oleh al-Quran, diringankan siksaannya dengan sebab kegembiraannya karena kelahiran Nabi Muhammad saw., maka bagaimana lagi keadaan seorang Muslim dari kalangan umat beliau yang bertauhid, yang gembira dengan kelahiran beliau dan mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mencintai beliau?! Saya bersumpah, tidak ada balasan dari Allah Yang Maha Pemurah kecuali Dia akan memasukkannya ke dalam surga."

Riwayat tentang Abu Lahab ini pun dicantumkan di dalam kitab Al-Barjanji yang terkenal, juga dinukil oleh Syaikh Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam risalahnya, Hawla al-Ihtifal bi al-Mawlid (hlm. 8). Riwayat ini kemudian dijadikan dalil oleh sebagian ulama tentang keabsahan merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.

*****

Tentu menarik jika riwayat ini dikaitkan dengan realitas umat Islam hari ini. Banyak dari umat ini yang begitu antusias dengan Perayaan Kelahiran Nabi Muhammad saw. Namun, saat yang sama, sebagian dari mereka sering tak berbeda sikapnya dengan Abu Lahab: mengabaikan al-Quran yang dibawa oleh Nabi saw., mencampakkan syariahnya dan menolak hukum-hukumnya dengan berbagai alasan. Padahal bukankah demi al-Quran, syariah dan hukum-hukumnya, Nabi Muhammad saw. dilahirkan dan diutus? Jika demikian, sekali lagi kita layak bertanya kepada diri sendiri: Jujurkah kita mencintai Baginda Rasulullah saw.?

Di sisi lain, kita berduka sekaligus murka saat Baginda Rasulullah saw. dihinadinakan dan dinistakan. Namun, apakah kita juga berduka dan murka saat al-Quran sekian lama dicampakkan; saat syariahnya sekian lama tak dipedulikan; dan saat hukum-hukumnya sekian lama tak diterapkan? Padahal bukankah demi al-Quran, syariah dan hukum-hukumnya, Nabi Muhammad saw. rela mengorbankan harta, keluarga, bahkan jiwanya? Jika demikian, kita pun layak bertanya kepada diri sendiri: Tuluskah ekspresi kesedihan dan kemarahan kita saat Rasulullah saw. dihinadinakan dan dinistakan? Faktanya, kita pun telah mengecewakan beliau. Bahkan kita telah benar-benar menyakiti perasaan beliau hingga beliau menangis dan mengadu kepada Allah SWT: "Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Quran ini sebagai perkara yang diabaikan." (TQS al-Furqan [25]: 30).

'Ala kulli hal, semoga kita tak menjadi bagian dari 'Generasi Abu Lahab', yang hanya bersukacita atas kelahiran Nabi Muhammad saw., tetapi saat yang sama mengabaikan al-Quran, menolak syariahnya dan enggan diatur dengan hukum-hukumnya dalam naungan Khilafah ar-Rasyidah yang telah beliau wariskan kepada kita, umatnya.

Wa ma tawfiqi illa bilLah.

oleh Arief B. Iskandar

(adibahasan/arrahmah.com)

Negara tidak butuh Presiden yang sekadar blusukan

Posted: 25 Jan 2015 02:01 AM PST

Jokowi (petugas partai) dan Megawati (Ketua Umum PDIP)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketidaktegasan Jokowi atas pernyatannya terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menuai berbagai kecaman dari beberapa pihak. Ingatan kita seperti dibawa kembali pada kasus Obor Rakyat yang sempat heboh pada masa Pilpres tahun lalu. Pasalnya, di sana pernah dituliskan apakah Jokowi alatnya Megawati.

Dengan rangkaian kejadian yang signifikan, mulai dari penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, beredarnya foto rekayasa Abraham Samad, tudingan Samad yang melakukan 'lobi politik' dalam pertemuan dengan elite partai PDIP serta penangkapan Bambang ibarat benang merah yang saling berhubungan. Ditambah Jokowi dalam pernyataannya tidak memberikan suatu ketegasan apapun atas situasi yang terjadi. Ia seperti menyembunyikan keberaniannya di balik kekuasaan seseorang.

Dari sikapnya yang "lembek" banyak relawan Jokowi kecewa dan menagih janji-janji yang dikumandangkan pada masa Pilpres tahun lalu. Mereka juga mendatangi gedung KPK untuk memberikan dukungan dan mengharapkan Presiden yang bertanggung jawab.

"Yang kita pilih presiden yang bertanggung jawab. Kita tidak memilih Presiden untuk blusukan. Negara ini lebih dari sekadar blusukan," kata Todung Mulya Lubis di Gedung KPK, Jl H Rasuna Said, Jakarta Jumat (23/1/2015).

Faktor Megawati

Pemerintahan Jokowi-JK belum genap 100 hari. Meski begitu, banyak kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai publik tidak independen.

Terpilihnya Budi Gunawan (BG) sebagai Calon Tunggal Kapolri dinilai banyak pihak bukan pilihan Jokowi. Namun, Jokowi mengakomodir kepentingan Megawati, Ketua Umum PDIP. Bahkan ketika BG pada 13 Januari ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus gratifikasi, Jokowi tidak berani untuk membatalkan pencalonan sehingga akhirnya DPR secara aklamasi menyetujui BG sebagai Kapolri terpilih.

Hingga kini, meski didesak publik untuk mencari pengganti pemilik rekening gendut itu. Presiden tidak bergeming. Ia bahkan mengatakan bahwa pelantikan BG bukan dibatalkan, tetapi hanya ditunda.

Hal ini membuat banyak pihak menilai bahwa Jokowi takut pada Megawati. Karena sejauh ini, hampir semua kebijakan Jokowi tidak lepas dari intervensi Mega. Mengenai hal ini dikritik oleh Rachmawati Soekarno Putri. Ia meminta agar Jokowi tak tunduk perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Jokowi harusnya berani menggunakan hak prerogatif secara mandiri. "‎Sebagai Panglima Tertinggi, Jokowi harus tegas, jangan terjebak kepentingan pragmatis gitu dong. Kenapa harus takut Megawati? Kenapa harus takut sama mitra koalisi? Jangan takut. Dia kan Panglima Tertinggi, " ucap Rachmawati Soekarnoputri.

Pandangan serupa juga diutakan oleh peneliti politik dari Populi Center, Nico Harjanto. "Jokowi sebagai Kepala Negara, harus bisa keluar dari statusnya sebagai petugas partai. Karena bagaimanapun juga sekarang, Jokowi adalah pemimpin tertinggi negara kita ini, sehingga tidak lagi di bawah bayang-bayang kekuasaan parpol," tegasnya. (azm/fn/arrahmah.com)

Menghindari stroke melalui pola makan

Posted: 24 Jan 2015 09:11 PM PST

ikan

(Arrahmah.com) - Selain menghindari stres, penting untuk mendisplinkan diri dalam pola makan. Perbanyak buah dan sayur. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah dan menjauhkan stroke.

1. Kurangi garam

Terlalu banyak garam dapat membuat tekanan darah melambung dan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah otak. Jumlah maksimum yang aman yang dianjurkan 6 gram per hari untuk orang dewasa.

2. Minyak zaitun

Minyak zaitun membantu menjaga darah Anda mengalir lancar. Minyak tak jenuh tunggal seperti zaitun menurunkan kadar kolesterol LDL yang berbahaya dalam darah dan meningkatkan risiko stroke.

3. Ikan

Minyak ikan, seperti makarel kaya akan omega-3 asam lemak esensial, yang menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah, stroke dan serangan jantung. Ikan segar seperti salmon, trout, herring dan tuna juga bisa jadi pilihan.

4. Brokoli

Sayuran hijau yang mengandung asam folat atau vitamin B bisa menurunkan tingkat homosistein yang tidak diinginkan dalam darah. Jangan merebus brokoli Anda sampai terlalu lama sebab bisa menghilangkan asam folat yang terkandung di dalamnya.

5. Wortel

Wortel adalah sumber fantastis beta karoten, yang bertindak sebagai antioksidan dan mencegah kerusakan oksidatif arteri oleh radikal bebas yang berbahaya.

6. Pir

Pir adalah sumber serat yang mudah larut. Tidak seperti serat yang sulit larut, pir mudah larut menyerap kolesterol dalam tubuh.

7. Jeruk

Jeruk kaya antioksidan vitamin C. Ini unsur penting untuk menghancurkan molekul berbahaya yang disebut radikal bebas yang merusak lapisan arteri.

8. Bawang putih

Bawang putih mengandung zat kimia yang disebut allicin, yang menjaga agar darah tak membeku dan menyebabkan stroke. Bawang putih membantu menjaga lipid darah dan menurunkan kadar kolesterol.

9. Ayam tanpa kulit

Dikukus, dipanggang atau direbus, sepotong kecil ayam tanpa kulit merupakan sumber protein rendah lemak. Tubuh butuh protein, tetapi jangan yang berasal dari sumber tinggi lemak seperti sosis atau hamburger. Kalkun juga mengandung protein rendah lemak.

10. Makanan sederhana

Stres diketahui meningkatkan risiko stroke. Jadi ada baiknya memasak sesuatu yang sederhana - yang tidak memakan waktu. Jika pergi ke restoran, pilihlah makanan yang sehat. Sempatkan periksa kadar kalori, lemak, garam dan gula dalam makanan.

Sumber: MensHealth

(ameera/arrahmah.com)

Erdogan kecam serangan terhadap Islam

Posted: 24 Jan 2015 08:42 PM PST

erdogan 4

ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki mengecam serangan terhadap dunia Islam selama kunjungannya di Djibouti. Komentar Presiden Recep Tayyip Erdogan datang saat konferensi pers bersama pada Sabtu (24/1/2015) dengan Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh.

"Ada game serius yang dimainkan dengan dunia Islam dan salah satunya adalah Islamophobia, dan yang lainnya adalah "benturan peradaban," kata Erdogan.

Dia juga mengungkapkan bukti tentang ribuan orang yang meninggal di Irak, di Afghanistan dan Pakistan, Suriah dan Mesir.

Presiden Erdogan juga berbicara di Majelis Nasional negara itu, di mana ia mengatakan bahwa Turki akan memberikan beasiswa bagi 3.500 mahasiswa Afrika untuk belajar di Turki.

Dia menyatakan bahwa saat ini ada 65 mahasiswa dari Djibouti yang belajar di Turki dan jumlah itu akan ditambah menjadi 100 mahasiswa.

(ameera/arrahmah.com)

"Israel" secara ilegal menghancurkan 77 rumah warga Palestina minggu ini

Posted: 24 Jan 2015 08:04 PM PST

israel hancurkan rumah warga palestina

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Pernyataan PBB mengatakan bahwa Otoritas Pendudukan "Israel" telah secara ilegal membongkar sebanyak 77 rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds minggu ini, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (24/1/2015).

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada Jum'at malam, bahwa sebanyak 77 keluarga Palestina, setengah dari mereka anak-anak, telah kehilangan tempat tinggal dalam tiga hari terakhir.

"Penghancuran yang mengakibatkan pengusiran paksa dan pemindahan itu bertentangan dengan hukum internasional dan menciptakan penderitaan yang tidak perlu dan ketegangan. Mereka harus segera dihentikan," kata pernyataan OCHA.

Penghancuran rumah itu terjadi terutama di Al-Quds dan di kota Ramallah, Yerikho dan al-Khalil. Menurut angka yang dicatat oleh OCHA mengungkapkan bahwa Otoritas "Israel" telah meratakan sebanyak 590 unit selama tahun lalu, menggusur 1.177 warga Palestina. Hal ini dianggap sebagai rekor tertinggi dibandingkan dengan enam tahun terakhir, tambahnya.

Otoritas "Israel" mengklaim bahwa penghancuran tersebut dilakukan karena bangunan-bangunan itu telah dibangun tanpa izin bangunan, sementara otoritas pendudukan menolak untuk menerbitkan izin bangunan bagi warga Palestina.

(ameera/arrahmah.com)