Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Empat orang tewas dalam kebakaran di kamp pengungsi Suriah di Libanon

Posted: 01 Jun 2015 05:04 PM PDT

Kebakaran di kamp pengungsi Suriah di Lembah Bekaa, Libanon. (Foto: Reuters)

LEMBAH BEKAA (Arrahmah.com) - Sedikitnya empat orang tewas ketika puluhan tenda di sebuah kamp pengungsi Suriah di wilayah Lembah Bekaa, Libanon, terbakar pada Senin (1/6/2015), ujar para saksi mata.

Sumber-sumber keamanan mengatakan awalnya enam orang tewas. Para saksi mata yang berada di kamp mengatakan empat orang termasuk tiga orang anak tewas dan dua lainnya masih menghilang.

Setidaknya 160 dari 300 tenda yang menjadi rumah bagi 600 an orang, terbakar, ujar sumber relawan kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa penyebab kebakaran belum diketahui. Beberapa mengatakan kebakaran disebabkan oleh masalah listrik yang
lain mengatakan tenda terbakar ketika seorang wanita sedang memasak dan api menyebar dengan cepat, seperti dilansir Reuters.

"Mayat-mayat itu benar-benar terbakar dan tidak bisa dikenali. Beberapa korban adalah anak-anak," ujar seorang sumber keamanan kepada Reuters.

Pengungsi Suriah hidup sangat menyedihkan di pemukiman darurat, gudang, garasi dan bangunan yang belum selesai di perbatasan Libanon. Beberapa tenda terbuat dari poster billboard tua yang tak terpakai.

Perang Suriah yang memasuki tahun kelima telah mengakibatkan jutaan warga Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Yordania, Turki dan Libanon. (haninmazaya/arrahmah.com)

"Saya selamat di Aceh", Remaja Muslim Rohingya bercerita

Posted: 01 Jun 2015 08:28 AM PDT

muh siraj -rohingya imigrant

Terlihat sesosok remaja laki-laki kurus berjalan dengan pincang. Kaki kanannya nampak sedikit bengkak.

"Saya seorang Muslim, Burma (Myanmar)," kata Muhammad Siraj (15) saat menyapa seorang wartawan dalam bahasa Inggris di sebuah pabrik kertas tua di Birem Bayeun, di wilayah Aceh Timur, Indonesia yang menjadi rumah sementaranya, seperti dilansir Radio Free Asia (RFA).

Siraj adalah salah satu dari ratusan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang diselamatkan oleh para nelayan Aceh di Selat Malaka pada 20 Mei, setelah perahu mereka kehabisan bensin di perairan Malaka dalam perjalanan menuju Thailand dan Malaysia. Tidak ada di antara mereka yang menyangka akan terdampar di Indonesia, Alhamdulillah kebaikan para nelayan Aceh telah menolong mereka yang hampir putus asa.

Siraj hanya menamatkan pendidikannya sampai kelas enam SD, namun demikian ia salah satu dari para imigran Rohingya di provinsi Aceh yang bisa mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Inggris.

Remaja Muslim ini memiliki cita-cita menjadi jurnalis. Siraj ingin pergi ke Malaysia untuk sekolah, di mana kakak-kakaknya telah bekerja sebagai buruh selama dua tahun terakhir.

"Aku akan menulis tentang penderitaan yang dialami oleh Muslim Rohingya. Komunitas Internasional perlu tahu tentang kebrutalan pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya," katanya kepada RFA.

Tak takut akan bahaya yang mengancam di lautan lepas, Siraj memutuskan untuk menaiki perahu bersama warga Rohingya lainnya dengan tujuan ke Malaysia pada awal Februari.

Ia bersama sesama imigran lainnya menghabiskan waktu hampir empat bulan di tengah laut dengan perahu yang penuh sesak. Terbakar di siang hari yang panas dan mengigil di malam yang dingin. Namun seakan hal itu "terasa ringan" demi mencari tempat tinggal yang aman bagi jiwa mereka.

"Kami tidur di dada orang di belakang kami atau di bahu orang di samping kami. Jika kami berbaring atau merentangkan kaki, kami dipukul dan ditendang," katanya.

"Saya dipukul dan ditendang beberapa kali. Kaki saya terluka karena ketika berjalan dan dipukul dengan batang besi."

Siraaj memaparkan, selama tiga bulan pertama perjalanan itu, kapten dan kru perahu membagikan nasi dan garam dan segelas kecil air dua kali sehari. Kemudian, selama dua pekan berikutnya, para penumpang perahu hanya menerima sebuah biscuit dan segelas air untuk konsumsi mereka.

Namun, pemberian konsumsi itu dihentikan sama sekali dua minggu sebelum mereka diselamatkan oleh nelayan Aceh. Mereka hanya disuruh untuk meminum air laut. Oleh karena itu banyak penumpang yang meninggal di atas perahu akibat kelaparan dan dehidrasi. Mereka yang meninggal jasadnya dilemparkan ke laut.

"Jika seseorang meminta makanan atau air, kapten dan kru akan memukul kami dengan batang besi, atau parang, atau mengancam kami dengan pistol," kenang Siraj.

'Kami menangis'

Pada 12 Mei, kapten dan empat kru perahu meninggalkan perahu pengungsi dan melarikan diri dengan speedboat, seakan sengaja agar para pengungsi Rohingya tersesat di tengah laut.

"Kami tidak bisa melakukan apapun. Mereka mengancam untuk menembak kami. Kami menangis, karena tidak satupun dari kami yang bisa melayarkan perahu," kata Siraj.

Dua hari kemudian, sebuah patrol Angkatan Laut Thailand menghampiri perahu mreka. Para pelaut Thailand itu memberikan sedikit makanan dan memperbaiki mesin perahu yang rusak. Hari berikutnya, mereka mengaku dikejar angkatan laut Malaysia.

Imigran Rohingnya menceritakan bahwa perahu mereka dikejar tiga kali oleh angkatan laut Thailand dan dua kali oleh angkatan laut Malaysia.

Kemudian, perahu mereka memasuki perairan Indonesia, mesin perahu kembali mati dan kehabisan bensin. Mereka terombang-ambing di tengah ombak lautan.

Akhirnya para imigran Rohingya melihat para nelayan dan berteriak meminta tolong. Para nelayan Aceh yang iba segera menghampiri mereka. Meskipun aparat TNI sempat melarang menyelamatkan para imigran tersebut, namun para nelayan Aceh tetap bertekad menarik perahu Rohingya ke pantai di Kuala Geulumpang, Aceh Timur. Warga lokal segera memberikan pertolongan dan memberikan makanan serta pakaian kepada para imigran tersebut.

'Saya selamat'

Ketika ia memutuskan untuk berlayar, Siraj meninggalkan tiga kakak perempuannya dan dua kakak laki-lakinya di kamp pengungsian Nayapara di Bangladesh.

Ibunya telah meninggal dunia pada 2002 akibat sakit TBC, kata Siraj. Enam tahun kemudian ayahnya meninggal. Siraj adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara.

"Saya sangat merindukan saudara-saudara saya. Mereka tidak tahu Saya ada di Aceh, Indonesia. Saya ingin memberitahu mereka bahwa Saya selamat," kata Siraj kepada BenarNews sambil menangis.

Menggunakan telepon wartawan, Siraj akhirnya bisa menelepon kakaknya yang tertua, Nurul Hakim, di kamp pengungsian Nayapara, dan berbicara kepadanya selama 15 menit.

"Kakak saya bertanya di mana saya berada. Saya katakan Saya ada di Aceh, Indonesia. Orang-orang di sini sangat baik. Mereka member makanan, air dan pakaian kepada saya dan orang Rohingya lainnya," papar Siraj, sembari menambahkan bahwa ia tidak ingin kembali ke Nayapara.

(siraaj/arrahmah.com)

Pengunjuk rasa anti-Islam dan anti-rasis bentrok di Australia

Posted: 01 Jun 2015 06:51 AM PDT

australia-clashes

VICTORIA (Arrahmah.com) - Kekerasan pecah antara kelompok anti-Islam dan kelompok anti-rasisme di negara bagian Victoria Australia pada Ahad (31/6/2015), dengan beberapa pengunjuk rasa berkelahi di tangga balai kota Melbourne, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

The Age melaporkan bahwa bentrokan berawal ketika anggota kelompok sayap kanan Inggris yang menamakan dirinya United Patriots Front (UPF) berusaha menyerbu gedung balai kota tetapi usaha mereka digagalkan oleh ratusan anggota anti-rasis.

UPF adalah kelompok sempalan dari Reclaim Australia - faksi sayap kanan yang menyebut bahwa burqa, "ekstremisme Islam" dan penerapan hukum syariah merupakan isu yang mengkhawatirkan.

Sementara itu polisi - beberapa diantara mereka menunggang kuda - berusaha untuk menjaga agar dua kelompok itu terpisah, tetapi sejumlah kecil peserta unjuk rasa menerobos garis polisi, dan menyebabkan konfrontasi fisik.
Pada April juga terjadi bentrokan antara kelompok anti-Islam dan anti-rasisme yang mengakibatkan banyak orang menderita luka-luka dan terpaksa dirawat saat kelompok yang menamakan dirinya Reclaim Australia mengadakan aksi unjuk rasa untuk menentang "hukum syariah, pajak halal dan Islamisasi."

Sebelumnya juga kelompok ekstrem kanan menyampaikan pidato yang menyebut bahwa "sayap kiri pengkhianat", "sertifikasi halal" dan apa yang mereka sebut sebagai "ancaman teror Islam".

Sementara itu, pengunjuk rasa anti-rasis meneriakkan kata "tidak ada Nazi, tidak pernah lagi."

Sekitar satu setengah jam setelah aksi unjuk rasa tersebut, kelompok sayap kanan mulai bubar sementara itu kelompok anti-rasis meneriakkan yel-yel "f ... off Nazi sampah" dan "kalian akan selalu kalah di Melbourne," The Age melaporkan.

Seorang anggota kelompok anti-rasisme kemudian mengatakan kepada 9NEWS Australia bahwa mereka memprotes klaim UPF bahwa Muslim tidak diterima di Australia.

"Muslim lebih dari sekedar diterima," kata pengunjuk rasa.

Pada Sabtu malam, aktivis Kampanye Melawan Rasisme dan Fasisme menyebut acara tersebut sebagai sebuah demonstrasi yang fantastis dari orang-orang biasa di Melbourne yang keluar untuk mengatakan bahwa Nazi ini tidak akan menyebar kotoran mereka di jalan-jalan.

"Mereka tidak mencapai tujuan mereka hari ini, kami tidak akan membiarkan mereka mencapai tujuan mereka di masa depan," ungkapnya kepada The Age.

Polisi mengatakan bahwa seorang pria bisa dikenakan dakwaan setelah ia ditemukan membawa pisau, tapi tidak ada luka serius yang terjadi.

(ameera/arrahmah.com)

Catatan 5 tahun tragedi Mavimarmara, taruhan nyawa

Posted: 01 Jun 2015 04:00 AM PDT

Peringatan 5 tahun penyerbuan tentara Zionis "Israel" terhadap Kapal Mavimarmara, misi kemanusiaan untuk Gaza, Palestina

Oleh: Abdillah Onim*

(Arrahmah.com) - Blokade zionis Israel atas Gaza yang hingga kini masih berlangsung, menyita perhatian para Aktivis diseluruh dunia khususnya Aktivis peduli Palestina, mulai dari Indonesia, Malaysia, Turkey, Aljazair bahkan hingga ke Amerika.

Kesewenangan pihak zionis pun selalu membuat geram, emosi masyarakat Turkey yang bisa dikatakan masyarakat Turkey dan Pemerintah Turkey lebih berani dari negara Arab yang bertetangga dengan tanah Palestina, tidak hanya berani mengecam akan tetapi juga berbuat nyata, salah satunya berani menggertak untuk menutup Kedutaan Israel di Turkey, contoh kecil yang nyata.

Turkey untuk kapal Mavimarmara, mematahkan blokade Gaza.

Saya dan Aktivis Indonesia lainnya sudah berada di Kota Istanbul Turkey satu minggu sebelum Kapal Mavimarmara yang rencananya akan bertolak menuju kota Antalya selatan Turkey.

Waktu masih berada di Indonesia, saya pernah sampaikan kata bahwa : wah kita nekat nih ikut misi pelayaran Freedom Flotilla dengan tujuan haluan kapal yaitu pelabuhan Gaza, saya sangat yakin kapal yang akan kita tumpangi membawa kita ke Gaza bakal di tembak oleh militer Angkatan Laut Israel, kataku Abdillah Onim kepada NGO Indonesia Bergerak di bidang medis yang pernah bergabung selama 13 Tahun.

Walau memang 9 unit kapal, terdiri dari 3 kapal penumpang yaitu kapal Mavimarmara 546 orang, kapal Sfendoni, kapal Chalengger serta 6 kapal Cargo yang membawa barang bantuan bagi warga Gaza seperti sandang, pangan, obat-obatan, bahan bangunan, mainan anak-anak, generator listrik serta bantuan lainnya yang memang sangat dibutuhkan oleh 1,5 juta jiwa (periode 2010) kini jumlah warga Gaza Bertambah menjadi 2 juta jiwa.

Saya sangat mengenal kondisi Gaza khususnya dari segi keamanan yaitu sangat beresiko dan sangat tidak aman, karena sebelum mengikuti pelayaran kapal Mavimarmara saya sudah pernah masuk Gaza di tahun 2009 pasca agresi Israel ke Gaza pada akhir tahun 2008, yang warga Gaza menyebutkan perang Alfurqon, dalam Agresi Israel tersebut menewaskan lebih dari 1600 warga Gaza tewas, dan puluhan mengalami luka luka.

Pada tahun 2009, saya berada di Gaza, berbaur dengan masyarakat Gaza, para petani serta nelayan saya bergaul juga warga sipil, sore hari saya rutin ke pantai menyaksikan aktivitas para nelayan Gaza, mereka ditembaki oleh militer Israel, nasib nelayan Gaza hanya dua kemungkinan yaitu pulang membawa hasil tangkapan yaitu Ikan untuk anak istri mereka atau mereka jual atau pulang tinggal nama karena tewas dilaut akibat di tembak Israel atau ditangkap langsung dijebloskan kepenjara, tanpa kejelasan informasi, coba bayangkan warga asli Palestina, mereka mencari sesuap nasi di tanah kelahiran mereka sendiri, di laut mereka sendiri, mereka di bunuh oleh penjajah, bagaimana dengan kita warga asing, pendatang, mengatasnamakan Aktivis, mengantar bantuan kemanusiaan ya pasti di tembak oleh militer Israel.

Dalam benak dan hati kecil saya, selama kita berbuat baik dan iklas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala insya Allah pasti ada kemudahan, dan kalaupun terjadi sesuatu dengan diri saya maka inilah resiko dari perjuangan membela rakyat Palestina dan usaha membebaskan kiblat pertama Islam dunia yaitu Masjid Al Aqsho Almubarok ( baca Surat Al Isro'), bismillah tawakaltu alallah saja.

Pada tanggal 30 Mei 2010, jam 8 malam waktu Antalya kapal Mavimarmara pun mengangkat jangkar dan mulai bergerak meninggalkan pelabuhan kota wisata tsb dengan tujuan Gaza Palestina.

Misi pelayaran armada kapal Mavimarmara dikoordinir langsung oleh NGO Turkey yaitu IHH Turkey, selain IHH Turkey juga terdapat beberapa NGO international baik dari Eropa, Swedia, kurang lebih ada 6 negara uang campur tangan bermitra langsung. Sedangkan para Aktivis atau para relawan kemanusiaan yang ikut dalam pelayaran itu berasal dari 39 negara termasuk Indonesia dan Malaysia, jumlah total para relawan kemanusiaan yaitu 700 orang.

Perlahan kapal Mavimarmara menambah laju kecepepatan hingga lampu Kota dan pelabuhan Antalya tidak terlihat melewati perairan Cyprus Yunani dan sudah di rencanakan bahwa semua kapal akan bertemu untuk berkoordinasi kembali di perairan Cyprus yakni laut Yunani, arah kapal pun kini sudah berada persis di pantai Cyprus tepatnya di sore hari semua kapal bertemu di pantai Yunani, para panitia terlihat sibuk berkoordinasi, Ada bocoran informasi bahwa pihak zionis Israel telah berkicau agar semua kapal mengarahakan haluan ke pelabuhan Israel, dengan ancaman jika para relawan tidak menuruti perintah Israel maka dengan paksa mereka akan membajak semua kapal.

Perlu ditekankan bahwa misi ini adalah misi damai, misi kemanusiaan, membawa bantuan untuk masyarakat Gaza dengan tujuan atau pemberhentian terakhir adalah pelabuhan Gaza Palestina, diatas kapal tidak ada senjata tajam atau senjata api. Dan memang benar diatas kapal tidak ada yang namanya senjata, tujuan utama kami ke Gaza adalah melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Indonesia di Gaza, karena dulu waktu saya masih aktif di salah Satu LSM misi mereka sangat mulia yaitu membanguan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dengan tujuan utama adalah peletakan batu pertama, maka kami membeli pacul, sekop, meteran dan bahan material lainnya di Turkey, waktu itu saya memegang gagang sekop dan pacul, giliran saya melewati mesin exray pemeriksaan petugas panitia dari IHH, saya sempat di tahan oleh panitia, penyebab utama adalah karena saya membawa 2 batang kayu, mereka mengira 2 batang kayu itu untuk membela diri jika terjadi kondisi darurat di tengah laut, padahal kayu tsb adalah gagang pacul dan sekop, akhirnya 2 batang kayu tsb mereka tahan dan tidak diijinkan masuk ke dalam kapal, ya inti dari misi tsb adalah misi damai.

Kapal Mavimarmara adalah kapal besar dan terbesar di antara 3 kapal yang ikut dalam pelayaran freedom flotilla, kapal Mavimarmara diperkirakan dapat menampung lebih dari 5000 orang. Saat kapal Mavimarmara dan 8 kapal lainnya mulai meninggalkan pantai Cyprus, kecepatan atau laju baling baling kapal mulai dikurangi, hari mulai gelap hanya terlihat cahaya lampu dari masing masing konvoi kapal, saya bersama teman teman relawan Indonesia dan dari Malaysia malam itu sedang berada di lantai dua buritan kiri depan kapal, diluar pagar kapal.

Memang tadi sore para panitia melakukan briefing bagi semua relawan dan punya tugas masing masing, untuk Relawan asal Indonesia dan Malaysia di tempatkan berada di lantai dua buritan depan kiri kapal dan di tugaskan jika nanti tentara Israel memaksa naik keatas kapal maka harus kami dorong agar mereka jatuh ke laut.

Malam kian larut dan jam sudah meunjukkan jam 12 malam, dari kejauhan terlihat lampu kapal asing bulan dari rombongan freedom flotilla armada pembebasan untuk mematahkan blokade Israel atas Gaza, terlihat lampu merah dari atas udara seperti pesawat, sepertinya cahaya cahaya tersebut kok mengarah ke konvoi kapal kapal freedom flotillah, ucapku pada tema saya, ternyata benar itu kapal perang milik zionis Israel, ternyata itu pesawat helicopter milik zionis Israel, semua Aktivis keluar dari dalam badan kapal menuju luar pagar untuk melihat kapal Israel dan pesawat Israel, waktu menunjukkan jam 5 dan terdengar adzan Subuh, kami pun melakukan sholat Subuh berjamaah, dan DOR..DOR..DOR ....BOMMMMMMMMMMMMMMMMM.

Belum kelar sholat Subuh kapal kami mulai di serang secara brutal, di masing masing buritan luar kapal terlihat puluhan kapal speed boat Angkatan laut militer zionis Israel lengkap senjata berat seakan sial tempur di medan pertempuran, tembakan peluru karet dan peluru asli menghujani bodi kapal, mereka menembaki kearah kami, sedangkan persis diatas kepala kami terdengar suara pesawat heli dan pesawat Apache, pesawat pesawat itu mendekati lantai atas kapal untuk menurunkan pasukan Israel melalui tali.

Panik, bingung harus berbuat apa karena yang kami hadapi adalah pasukan elite bersenjata lengkap, sedangkan kami hanya tangan kosong, takbir bergema memecah heningnya malam di lautan Cyprus dan perairan internasional. Takbir allahu Akbar tak pernah berhenti, tembakan militer Israel kian brutal, pikir ku mungkin disinilah akhir hayatku, bakal mati di atas kapal ini, dari pada mati tanpa perlawanan, harus berbuat sesuatu minimal melawan..dengan gagahnya saya mencoba mencabut pagar besi didepan saya sembari teriak Allahu Akbar, tak tercabut besi tsb, ku ulangi dengan usaha yang sama, gagal karena las besi sangat kuat, tak jauh dari saya berdiri terlihat bangku kayu, ku angkat bangku tsb dan saya lemparkan kearah zionis, sebelah kanan saya ada tempat sampah, juga ku lemparkan ke arah zionis, ada satu lagi sisa amunisi persis depan saya ada ban mobil truk lumayan besar, juga kuarahkan ke militer zionis..tembakan Israel tak berhenti bahkan kian brutal..dalam hatiku kok saya masih hidup.

Abdillah..di badan kamu terdapat beberapa titik merah, di jidat mu juga terdapat titik merah, titik merah maksudnya apa? Tanyaku pada seorang teman, itu titik merah laser berasal dari senjata, setelah saya membalikkan badan kearah teman saya, ternyata di lantai atas terlihat militer sudah membidik saya, perlahan kusandarkan tubuh ke dinding kapal, para panitia memerintahkan kepada semua Aktivis untuk tenang dan jangan melawan atau membalas, setelah itu tembakan brutal dari Israel kian berkurang, posisi saya masih bersandar di dinding kapal dan perlahan berjalan menyamping arah kiri menyusuri dinding kapal, dor dor dor ada seorang pemuda persis depan saya tertembak dibagian kepala dan paha secara beruntun, alhamdulillah hanya peluru karet, pemuda tsb saya tarik bajunya untuk ikut bersandar ke dinding kapal, perlahan jalan menyamping dan kami berhasil masuk ke dalam kapal.

Surya Facrizal, salah satu relawan kemanusiaan untuk Palestina yang menjadi korban penembakan Israhel di kapal Mavi Marmara, perut dan dada Surya yang "dibongkar" oleh dokter zionis di Rambam University Hospital

Surya Facrizal, salah satu relawan kemanusiaan untuk Palestina yang menjadi korban penembakan Israhel di kapal Mavi Marmara, perut dan dada Surya yang "dibongkar" oleh dokter zionis di Rambam University Hospital

Begitu masuk kapal, turun tangga menuju lantai bawah, berhasil bertemu dengan para relawan asal Indonesia Malaysia, darah dimana mana, para korban yang di tembak oleh Israel tergeletak dimana di lantai kapal, Tim medis sibuk melakukan tindakan medis, 2 orang relawan asal Indonesia menjadi korban, saya bertemu dengan mas Okvianto ( Ralewan Kispa) tertembak di tangan, saya juga bertemu dengan Mas Surya ( Majalah Hidayatullah) tertembak di dada, saya duduk di samping mas Surya dan dibagian hidung mulut terpasang masker oksigen sembari saya tekan luka bekas tembakan untuk menghindari pendarahan, didepan saya seorang ibu menangis sembari memegang kepala jenazah yang tertutup oleh bendera Turkey dan bendera Palestina, ternyata yang terbujur kaku itu adalah suaminya yang ditembak oleh zionis Israel persis di kepalanya.

Dalam pembantaian dan tragedi kapal Mavimarmara menewaskan 10 orang relawan asal Turkey, serta melukai lebih dari 60 orang relawan dan 2 diantaranya berasal dari Indonesia.

Tembakan brutal berhenti, semua Relawan di Ikat dan di jemur di lantai atas kapal, saat antri untuk menjalani pemeriksaan diatas kapal, 2 militer zionis bertanya pake bahasa Inggris, Where Are you from ? Indonesia..are you Indonesian Army (apakah kamu militer Indonesia) sembari mengarahkan moncong senjata ke dada, saya diam kunci mulut,..secara tampilan saya karena postur tubuh saya tinggi, rambut cepak ala militer, mengenakan kameja warna hijau, celana warna hijau, sepatu coklat. Setiap Relawan yang dianggap berbahaya bagi militer zionis Israel maka tanganya diletakkan kebagian belakang dan kedua tangan diikat, jika relawan yang tidak berbahaya maka tangannya di letakkan dibagian depan dan diikat, nah kalau saya kategori relawan yang tidak berbahaya, tidak melawan dan tetap diam jadi tangan diletakkan dibagian depan dan diikat..ujung ujungnya ikat ikat juga, kata Abdillah Onim yang menjadi saksi hidup tragedi kapal Mavimarmara.

Kapal Mavimarmara yang kami tumpangi kini sudah diambil alih kemudi, sudah dikuasai oleh militer zionis Israel, dibajak dan kapal Mavimarmara beruba arah bukan ke Gaza akan tetapi di arahkan ke pelabuhan Israel bernama pelabuhan Ashdood.

Selanjutnya semua relawan di jebloskan penjara zionis Israel, termasuk bang Onim, satu hari penuh kami di tahan di dalam penjara Israel, dan malamnya kami dideportasi ke Amman Jordan, selama berada di Jordan memang tidak ada niatan untuk kembali ke Indonesia, kami berusaha mengurus visa Mesir agar dapat masuk ke Gaza melalui pintu Rafah, alhamdulillah kurang dari 1 bulan kemudian kami berhasil masuk ke Gaza melalui pintu perlintasan Rafah.

Buah dari tragedi tragedi kapal Mavimarmara, Hidup, mati,jodoh dan Rezki adalah ditangan Allah swt, Dialah yang menentukan, kini saya hidup bersama warga Gaza, diberi jodoh oleh Allah swt yaitu menikah dengan Muslimah Gaza(Hafidzoh), menetap di Gaza alhamdulillah dari pernikahan kami dikarunia 2 anak yang pertama diberi Nama Marwiyah Fillind(Filistin Indonesia, sedangkan Marwiyah adalah Nama ibu saya tercinta), yang kedua adalah Ismail Nusantara (Ismail Nama alm.Ayah saya tercintah, Rahimallahu ya rob), ayah saya wafat di saat saya berada di Gaza Palestina dalam rangka mengurus Surat tanah untuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Kini 5 tahun sudah berlalu tragedi Mavimarmara, hari ini Kamis 30 Mei 2015 tepatnya di pelabuhan Gaza, ratusan warga Gaza memadati pelabuhan Gaza dalam rangka memperingati 5 th tragedi berdarah kapal Mavimarmara, peringatan tsb di selenggarakan oleh IHH Turkey Cabang Gaza Palestina dan di hadiri oleh para pejabat Palestina, sumua faksi ikut hadir termasuk bang Onim bersama istri dan ke dua anaknya.

Pada kesempatan yang bahagia ini, saya mngimbau dan mngajak kepada semua faksi baik Hamas maupun Fatah, marilah kita bersatu karena tanah Palestina ini tidak hanya milik Hamas atau tidak hanya milik Mahmoud Abbas akan tetapi milik rakyat Palestina, di akhir kata sambutan ini saya menyampaikan, semoga Allah swt menghendaki agar kita dapat bebaskan masjid Alaqso dan kita sholat berjamaah didalamnya,Amin..ungkap IHH Cabang Gaza Palestina Mr.Mehmed Kaya.

Peringatan tragedi kapal Mavimarmara yang ke 4 pada tahun 2004, saya diundang untuk menjadi pembicara memberikan kata sambutan, saya juga menghimbau kepada rakyat Palestina agar bersatu padu, walau kapal Mavimarmara belum berhasil masuk Gaza akan tetapi semangat tetap berkobar, yang utama adalah risalah atau pesan untuk dunia dan kini kami hidup bersama kalian untuk berjuang bersama dan berkhidmat untuk Palestina dan masjid Alaqso, ini kewajiban kami semoga Allah swt menerima Amal ibadah kita semua, Amin..tegas bang Onim saat berada di atas podium di pelabuhan Gaza City.

Intinya, berjuang di jalan Allah swt tidak selamanya menempuh jalan mulus, pasti menghadapi cobaan dan rintangan, berproses. selama niat kita bersih dan iklas karena Allah swt, insya Allah bakal dimudahkan oleh Allah swt. Mustahil dan sulit bagi manusia, tidak bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dalam berjuang memperjuangkan kebenaran dan menegakkan kalimat Allah swt di muka bumi, yang harus kita tanamkan dalam benak dan jiwa kita salah satunya adalah niat bersih iklas karena Allah swt, kedepankan amanah, satukan tujuan dan rapatkan barisan harus kompak jangan terpecah belah, otak dan hati harus selalu bersih, tujuannya hidupnya bukan dunia, tetap sabar dijalan Allah swt dan perlu kita ketahui bahwa doa dan saling mendoakan adalah senjata yang paling ampuh.

Dengan demikian jangan pernah bosan untuk saling mendoakan, mendoakan rakyat Gaza Palestina khususnya kiblat pertama umat Islam dunia masjid Alaqso almubarok, semoga Allah swt tetap menjaga kesucian masjid Alaqso dan terbebasnya tanah Palestina dari jajahan zionis Israel. Amin.

*Saksi hidup tragedi Kapal Mavimarmara, kini menetap di Gaza City

(*/arrahmah.com)

Al-Quds yang terjajah, diancam 20.000 penghancuran rumah dan dibayangi kurikulum zionis

Posted: 01 Jun 2015 03:00 AM PDT

Rumah warga Al-Quds dihancurkan tentara zionis Israel"

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Walikota zionis Al-Quds, Nir Barakat, pada Kamis (28/5/2015) mengancam peledakan 20.000 rumah warga Palestina di Kota Al-Quds yang terjajah. Perusakan itu dilakukan secara ilegal, tanpa peraturan perijinan. Demikian Palestine Information Center melaporkan, Sabtu (29/5/2015).

"Jumlah sarana dan rumah yang dihancurkan di Al-Quds barat dua kali lebih banyak daripada yang dihancurkan di Al-Quds selatan," klaim Nir Barakat.

Terkait pendidikan Palestina, dia menyangkal bahwa pada tahun akademik mendatang akan mengimplementasikan pendidikan dan kurikulum "Israel" di Al-Quds selatan.

"Rencana strategi pendidikan 'Israel' tidak diwajibkan kepada semua orang. Tidak ada satu orang pun di Al-Quds yang akan memepelajari apa yang tidak diterimanya. Pelajar bebas untuk memilih kurikulum yang ia inginkan," Nir Barakat melanjutkan. (adibahasan/arrahmah.com)

GMJ desak DPRD segera lengserkan Ahok

Posted: 01 Jun 2015 02:36 AM PDT

Sejumlah tokoh GMJ berkumpul di Bunderan HI Jakarta untuk selanjutnya melakukan longmarch ke Gedung DPRD Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (foto: syaiful/si)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Massa Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) pada Senin (1/6/2015) berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka akan menggelar aksi longmarch menuju DPRD DKI Jakarta.

Aksi GMJ kali ini untuk mendesak DPRD DKI Jakarta supaya segera menggelar rapat paripurna sebagai kelanjutan dari panitia angket yang telah menyimpulkan bila Gubernur DKI Jakarta Ahok telah melanggar Undang-undang dan etika.

"Aksi ini dalam rangka mendorong dan mendesak DPRD DKI untuk menggunakan hak menyatakan pendapatnya agar Ahok bia segera dilengserkan," ujar salah satu petinggi GMJ, KH. KH Muhammad Al Khaththath, di Bunderan HI, Jakarta, Senin (1/6/2015), dikutip dari SuaraIslam.com.

Pelengseran Ahok dinilai merupakan sebuah keharusan. Sebab DPRD DKI Jakarta sendiri yang telah menyimpulkan bila Ahok telah melanggar UU dan etika. Sayangnya, kelanjutan angket itu tidak mulus karena sejumlah partai politik melakukan intervensi supaya fraksi di DPRD DKI tidak melanjutkan ke HMP.

Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menasehati DPRD DKI Jakarta supaya jangan menjadi pengkhianat. Nasihat Bang Rozi –panggilan akrabnya- ini terkait sikap DPRD yang tidak melanjutkan kesimpulan angket atas Gubernur Ahok menjadi Hak Menyatakan Pendapat (HMP).

"Kenapa kalian DPRD, kalian jangan jadi pengkhianat. Jangan-jangan DPRD sudah masuk angin, kalian bungkam menghadapi orang yang bersalah," kata Bang Rozi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015).

Meski DPRD melempem, kata Bang Rozi, pihaknya akan terus melakukan gerakan untuk menyelamatkan Jakarta dari pemimpin yang zalim, pendukung pelacuran dan miras.

"GMJ tidak akan berhenti menyelamatkan Jakarta dari pemimpin yang zalim, pemimpin yang mendukung pelacuran dan miras," katanya.

Ulama asli Betawi ini menegaskan pendiriannya, sampai kapanpun juga tidak mengakui keberadaan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kepada DPRD, gunakan hak anda untuk menolak Ahok. Kalian adalah wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat," desaknya.

Sebelumnya, dalam sidang paripurna pada Senin (06/04) lalu, panitia hak angket DPRD DKI Jakarta telah menyatakan, Gubernur Ahok telah melakukan pelanggaran etika dan undang-undang terkait penyerahan dokumen anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) yang bukan hasil pembahasan dengan legislatif. Panitia meminta agar pimpinan DPRD menindaklanjuti temuan tersebut dengan menggulirkan hak menyatakan pendapat. Sayangnya, hingga kini belum ada kelanjutan atas kesimpulan itu. (azm/arrahmah.com)

Pemberontak Houtsi mulai serang Arab Saudi dari dalam wilayah kerajaan

Posted: 01 Jun 2015 01:40 AM PDT

houthi-militants-inspect-a-destroyed-house-of-houthi-leader-Mujahid-Haidar-after-saudi-led-airstrike-28-May-2015

RIYADH (Arrahmah.com) - Dua bulan setelah dimulainya Decisive Storm yang dipimpin Saudi, milisi Houtsi milisi mengumumkan pada Jum'at (29/5/2015) bahwa mereka telah menyerang sasaran di dalam Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency (AA).

Di masa lalu, Houtsi telah menggunakan istilah "kesabaran strategis" mengenai tanggapan mereka terhadap serangan Operasi ini yang menargetkan basis dan fasilitas mereka di Yaman.

Mereka telah secara tidak langsung tidak mengakui bertanggung jawab atas serangan berulang yang diluncurkan dari Yaman terhadap sasaran Arab; mereka menyalahkan suku lokal untuk serangan tersebut.

Pada hari Jum'at (29/5), untuk pertama kalinya, Saba News Agency, yang dikendalikan oleh Houtsi melaporkan bahwa tentara mereka telah meluncurkan serangan terhadap sasaran di dalam Kerajaan Arab.

Saba melaporkan seorang juru bicara militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka telah menargetkan Al-radif Tower, di samping beberapa pangkalan militer di dalam Arab Saudi. Dia juga melaporkan bahwa pasukan yang setia kepada presiden terguling Ali Abdullah Saleh telah menargetkan tentara Saudi dan kendaraan lapis baja, pada Jum'at (29/5).

Sebuah radio lokal yang juga dikendalikan oleh Houthi mengatakan bahwa mereka meluncurkan roket terhadap 100 warga Arab Saudi dan bahwa pasukan mereka telah membuat keuntungan yang signifikan di tanah (Yaman) dan menyita sejumlah besar senjata.

Radio itu mengatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari apa yang disebut "operasi untuk membalas budi kepada Yaman yang telah bersabar selama dua bulan dengan agresi Saudi."

Dua hari yang lalu, kepala komite revolusioner tertinggi Mohammed Al-Houtsi menepis pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahwa Houtsi telah mengerahkan pasukannya untuk meluncurkan roket di sepanjang perbatasan Saudi. (adibahasan/arrahmah.com)

Pramugari United Airlines mendiskriminasi Ustadzah dari Northwestern University gegara takut penutup minuman kaleng dijadikan senjata

Posted: 01 Jun 2015 01:15 AM PDT

Tahera Ahmed

CHICAGO (Arrahmah.com) - Seorang Ustadzah dari Northwestern University mengatakan bahwa pramugari United Airlines memberikan komentar diskriminatif saat memberikan minuman kalengnya terbuka. Hal itu terjadi karena dia takut, penumpang Muslimah dalam penerbangan dari Chicago ke Washington D.C itu menjadikan penutup kaleng sebagai senjata. Demikian Chicago Sun Times melaporkan pada Sabtu (30/5/2015).

Tahera Ahmad, seorang dosen tamu dan direktur hubungan antar-agama, memposting pengalaman diskriminatifnya tersebut pada Facebook saat ia dalam penerbangan di hari Jum'at (29/5).

Ia memaparkan kepada follower-nya bahwa ia menangis saat kejadian itu berlangsung. Ia bahkan ditunjuk-tunjuk dan disumpahi oleh penumpang lain, yang juga mengatakan kalimat anti-Muslim.

Sebelumnya, Tahera Ahmad meminta sebuah Diet Coke. Lalu, pramugari memberinya sekaleng Diet Coke yang sudah dibuka.

Ketika Tahera meminta minuman kaleng yang belum dibuka, pramugari mengatakan, "Baik, saya minta maaf. Saya tidak dapat memberi sebuah kaleng yang tertutup, jadi tidak ada Diet Coke untuk Anda."

Parmugari itu lalu memberikan sekaleng minuman yang belum dibuka tutupnya kepada penumpang lain, kata Tahera.

Tahera lantas menanyakan kembali, mengapa pramugari itu dapat memberi pria penumpang lainnya sekaleng minuman tertutup, sementara ia tidak diberi.

Pramugari itu menjawab, menurut Tahera," Kami tidak berkewenangan memberikan kaleng minuman terbuka kepada penumpang, sebab mereka bisa saja menggunakannya sebagai senjata di salam pesawat."

Tahera melanjutkan, bahwa ia merasa didiskriminasikan. Pramugari lalu itu segera menyabet kembali kaleng minuman penumpang pria dan membukanya sambil berkata, "Anda juga, jangan menggunakannya sebagai senjata."

Tahera lantas bertanya kepada penumpang lain, apakah mereka menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Namun tetiba seorang pria penumpang lain menunjukinya dan berkata, "Kamu Muslim, kamu harus tutup mulut '#*%mu."

Ucapan itu membuat Tahera tertegun kaget dan berkata, "Apa?"

Pria penumpang itu malah membungkuk bangun dari kursinya, menatap Tahera tajam dan berkata, "Ya kamu tahu kamu akan menggunakannya sebagai senjata, jadi tutup #%&*mu."

"Saya merasakan kebencian pada suara dan matanya yang penuh amarah. Saya tidak bisa menahan tangis di pesawat ini, karena saya pikir orang-orang akan membela saya dan mengatakan sesuatu. Beberapa orang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan abai," tulis Tahera pada Facebooknya.

Tahera mengatakan kepada the Sun-Times bahwa, ia pernah diludahi dan jilbabnya ditarik hingga copot pada serangan Islamofobia sebelumnya.

Namun, perilaku pramugari ini sungguh jahat, karena dia telah "menargetkannya di hadapan publik bahwa ia adalah ancaman bagi masyarakat."

"Itu perasaan yang sangat mengerikan," ujar Tahera, yang dibesarkan di Morton Grove.

Tahera mengatakan bahwa setelah itu, pramugari tersebut meminta maaf.

"Pramugari itu juga memberitahukan bahwa lelaki penumpang itu salah telah melakukan itu dan minta maaf jika perbuatannya telah memicu hal tersebut. Dia memberi tahu bahwa itu perbuatan tidak etis dan lelaki itu harusnya tidak mengatakan apapun," paparnya.

Tahera menyatakan bahwa pilot juga meminta maaf dan mengantarkannya ke ruang pelayanan konsumen di Bandara Nasional Reagan untuk membuat pengaduan resmi.

Pada har itu, Tahera Ahmad sedang melakukan perjalanan menuju Washington D.C. guna menghadiri konferensi yang menghadirkan pemuda-pemudi "Israel" dan Palestina untuk "mempromosikan dialog dan perdamaian."

Tak lama setelah posting itu, netizen segera membagi status Facebooknya, termasuk Ulama Texas Omar Suleiman dan Reporter senior Jamal Dajani. Banyak pula Twips yang mengampanyekan dukungan kepada Tahera dengan tanda pagar #UnitedforTahera.

Juru bicara United Airlines Charles Hobart mengatakan bahwa dia menghubungi Tahera Ahmad untuk "mendapatkan pengertian yang lebih baik tentang apa yang terjadi selama penerbangan tersebut."

Hobart juga mengatakan bahwa United mendiskusikan hal ini dengan Shuttle America, mitra regionalnya yang mengoperasikan Penerbangan 3504 dari Bandara O'Hare.

"United adalah perusahaan yang mendukung kuat perbedaan dan inklusi, dan kami juga mitra kami tidak mendiskriminasikan pegawai kami atau para pelanggan," ujar Hobart dalam pernyataannya pada email.

Hingga Sabtu siang, Tahera tidak dihubungi lagi oleh pihak United Airlines.

Status Facebook Tahera Ahmed

Status Facebook Tahera Ahmed

(adibahasan/arrahmah.com)

Video: Stop menawar harga barang pedagang miskin!

Posted: 31 May 2015 11:33 PM PDT

Menawar tukang kelapa

DELHI (Arrahmah.com) - Menawar barang pedagang kaki lima barangkali hal yang biasa di masyarakat Asia. Namun, di balik tawar-menawar, ada hal lain yang dibidik seorang aktor Bollywood, Varun Pruthi.

Secara inisiatif, Varun Pruthi membuat sebuah video sosial terkait dilema yang dihadapi para pedagang miskin itu. Pada video yang diunggah di Youtube, Rabu (24/5/2015) ini, ia memerankan sendiri tokoh penjual kelapa di pinggir jalan.

Dalam video itu, seorang pembeli datang dan menawar harga kelapa yang dijual si pedagang. Alhasil, si pembeli kaya itu marah-marah kepada penjual kelapa itu.

Si pembeli berpikir harga kelapa yang dijajakan oleh si penjual itu terlalu mahal. Lalu pergi meninggalkan tukang kelapa.

Tak seberapa lama, pria kaya tadi melewati penjual kelapa. Dia ternyata membeli minuman soda di sebuah supermarket, yang harganya sama dengan harga kelapa tadi.

Secara tersurat, Varun menyindir kebiasaan masyarakat berpunya yang disebutnya semakin memperburuk kemiskinan. Orang-orang kaya terbiasa untuk menawar harga barang yang dijual pedagang kaki lima.

Varun bahkan mempertanyakan apakah mereka yang kaya merasa tak malu ketika menawar harga dari para pedagang yang bisa jadi lebih miskin dari mereka. Ironisnya, orang kaya malah merasa malu dan gengsi jika harus menawar barang di supermarket atau mall nan mewah.

Kepada masyarakat kaya, Varun mengingatkan bahwa, sebagian besar pedagang kecil, berjualan bukan untuk menjadi kaya, melainkan hanya demi bertahan hidup. Ia pun menghimbau agar masyarakat kaya mau berbagi rizki dengan mereka.

Dengan demikian, masihkah kita yang berkelebihan harta menawar dagangan para pedagang kaki lima di sekitar kita? Subhanallah. (adibahasan/arrahmah.com)

Terungkap, Brigade Izzuddin Al Qassam bersinergi dengan Mujahidin Suriah gempur Rezim Nusyairiyah

Posted: 31 May 2015 10:26 PM PDT

Brigade Izzuddin Al Qassam bekerjasama dengan Mujahidin Suriah melawan rezim nusyairiyah di Ariha

ARIHA (Arrahmah.com) - Masih ingat kemenangan gemilang Jaisyul Fath saat menaklukkan Checkpoint Al Fanar di Ariha? Saat itu Mujahidin berhasil meledakkan markas militer Assad melalui terowongan. Terowongan ini cukup fantastis, dibangun selama 11 bulan, sepanjang 700 m, dengan kedalaman 25 m.

Berikut rahasia di balik kesuksesan tersebut, yang Arrahmah kutip dari Middle East Eye (MEE) dalam Anti Liberal News, Senin (1/5/2015).

Abu Musaab, pemimpin Ahrar Syam mengatakan kepada stasiun televisi Orient News bahwa Mujahidin Suriah menerima video tutorial dari Gaza yang menunjukkan cara memperbaiki terowongan yang runtuh.

"Tanah di sini basah dan mulai runtuh menimpa kami, beberapa pejuang terjebak di dalam. Jadi kami berkoordinasi dengan para ahli, saudara kami di Gaza. Semoga Allah membalas perbuatan baik mereka." kata Abu Musaab.

Abu Musaab menambahkan, "Kami konsultasikan hal ini dengan mereka mengenai masalah ini dan mereka memberi solusi untuk menggunakan bilah kayu, serta mengirim video yang menunjukkan bagaimana cara mengaplikasikannya."

Pada April 2013 harian London Times, mengutip dari sumber tanpa nama, melaporkan seorang diplomat Barat yang berhubungan dengan rezim dan oposisi Suriah, mengklaim bahwa sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al Qassam, melatih unit militer FSA. The Times melansir bahwa hal ini dibantah oleh Hamas, menyatakan bahwa gerakan Palestina membantu oposisi Suriah menggali terowongan, yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap rezim Assad.

Menurut keterangan dari Ibrahim Khader, seorang jurnalis Palestina yang meliput konflik Suriah kepada MEE, jumlah total pejuang Palestina yang bergabung dengan Mujahidin Suriah tidak melebihi 200 orang. Namun, mereka adalah pasukan elit dengan skill militer mumpuni, memiliki keahlian khusus dalam menggali terowongan, serta menguasai teknik pembuatan roket dan peledak.

Ehmad Karkas, wartawan Suriah di Idlib, mengatakan kepada MEE, para kritikus Assad menilai salah satu sebab pejuang Suriah dan Palestina berada dalam satu jalur karena "mereka berdua sama sama berjuang melawan tirani".

Brigade Al Qassam menguasai teknik pembuatan terowongan, membantu Mujahidin Suriah

Brigade Al Qassam menguasai teknik pembuatan terowongan, membantu Mujahidin Suriah

(adibahasan/arrahmah.com)