Arrahmah.Com |
- Di Selat Karimata enam mayat dan serpihan QZ8501 ditemukan
- Pengadilan Mesir melarang festival Yahudi Abu Hasira
- Walikota Pekanbaru mewaspadai imigran Syiah
- Penjajah "Israel" menahan 12 warga Palestina di Ramallah
- 2014: Tahun berdarah bagi warga Palestina
- Salibis AS meluncurkan serangan udara terhadap Mujahidin Asy-Syabaab di sekitar Saakow Somalia
- 1.266 Bocah Palestina ditahan penjajah "Israel" sepanjang tahun 2014
- LUIS himbau hotel tidak gelar maksiat pada malam tahun baru
- Lagi, pemuda Palestina ditembak mati oleh pasukan "Israel" di Nablus
- Pasukan penjajah "Israel" membunuh warga Palestina di Tepi Barat
Di Selat Karimata enam mayat dan serpihan QZ8501 ditemukan Posted: 30 Dec 2014 03:39 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Basarnas berhasil menemukan enam jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada Ahad, 28 Desember 2014 di Selat Karimata. Lokasi tepatnya di perairan sekitar Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa 30 Desember 2014. Mengutip tvonenews.tv, enam jenazah tersebut ditemukan di lokasi serpihan pesawat AirAsia di Selat Karimata. Tiga jenazah sudah dievakuasi oleh penyelam dan dibawa ke KRI Bung Tomo. Di lokasi tersebut, Basarnas menemukan sejumlah obyek berbentuk persegi panjang, lempengan logam, pintu darurat dan sebuah bayangan di dalam laut yang berupa bentuk pesawat. "Saya pastikan 95% lokasi yang tergambar adalah lokasi serpihan-serpihan maupun benda-benda yang diduga berasal dari pesawat," kata Kepala Basarnas Marsdya FHB. Terkait, TNI Angkatan Laut dan juga Basarnas memastikan tidak ada tumpahan minyak di Tanjung Pandan, Belitung yang diduga terkait dengan pesawat AirAsia QZ8501. Wilayah yang diduga merupakan tumpahan Avtur ini ternyata gugusan karang.(azm/arrahmah.com) |
Pengadilan Mesir melarang festival Yahudi Abu Hasira Posted: 30 Dec 2014 06:03 AM PST KAIRO (Arrahmah.com) - Pengadilan Mesir pada Senin (29/12/2014) melarang sebuah festival keagamaan Yahudi di Mesir dan melarang memindahkan apa yang diklaim sebagai peninggalan seorang rabi "Israel" - yang dimakamkan di utara provinsi Behira - demikian yang diungkap oleh sumber pengadilan. Pengadilan Tinggi di kota pesisir Alexandria mengeluarkan putusan akhir yang melarang perayaan kelahiran Rabbi Abu Hasira, sumber pengdailan mengatakan kepada The Anadolu Agency. Hakim juga memutuskan bahwa peninggalan Abu Hasira tidak akan dialihkan ke "Israel" dan bahwa kuil rabbi dihapus dari daftar barang antik, kata sumber itu. Dua tahun lalu, "Israel" meminta kepada Mesir - melalui UNESCO - untuk memidahkan peninggalan Abu Hasria ke Al-Quds. Langkah-langkah keamanan diperketat selama sidang yang berlangsung pada Senin (29/12), yang dipadati oleh pihak media dan masyarakat sipil. Pada tahun 2001, pengadilan melarang perayaan agama tersebut, vonis yang diberlakukan pada tahun 2004. Pemerintah mengajukan banding atas putusan pengadilan tahun 2004 dan mengeluarkan putusan akhir pada Senin. Menurut cerita rakyat Yahudi, Abu Hasira (1805- 1880) adalah Yakouv bin Masood, seorang rabbi asal Maroko yang berimigrasi ke Mesir. Makamnya terletak di desa Damtu di Behira, dan sering dikunjungi oleh ratusan orang Yahudi dari Maroko, Perancis dan "Israel" setiap tahun. Sejak pemberontakan 2011 yang menyebabkan lengsernya Hosni Mubarak, tidak ada festival atau kunjungan apapun ke kuil tersebut. Mesir telah memberitahukan kepada kedutaan "Israel" bahwa pelaksanaan festival tahunan Abu Hasira akan menemui kendala, mengingat ketidakstabilan politik yang terjadi di Mesir. (ameera/arrahmah.com) |
Walikota Pekanbaru mewaspadai imigran Syiah Posted: 30 Dec 2014 05:00 AM PST PEKANBARU (Arrahmah.com) - Walikota Pekanbaru H Firdaus MT menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mewaspadai aliran Syiah masuk ke Kota Pekanbaru. Hal ini berkaitan dengan semakin ramainya Kota Bertuah ini didatangi warga negara asing yang rata-rata remaja. "Kita menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dari dampak buruk baik sosial maupun agama," ungkap Firdaus kepada wartawan, Senin (29/12/2014), dikutip dari Datariau.com Dikatakannya, warga negara asing tersebut merupakan pendatang gelap asal Afganistan, Palestina, Irak dan Iran. Keberadaan pria dengan tubuh tinggi, kulit putih dan hidung mancung ini telah membludak di Kota Pekanbaru sejak dua bulan terakhir. Mereka pun sudah berkeliaran dimana-mana dan sangat mudah dijumpai bahkan telah berbaur dengan masyarakat setempat seperti di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru yang tak jauh dari Kantor Imigrasi. "Kita harus waspada, mereka ini pendatang gelap yang bermasalah di negaranya dan beralasan mencari suaka ke Kota Pekanbaru," kata Firdaus. Sejak kehadiran ratusan pria negara asing ini, kata Walikota, pihaknya juga telah banyak menerima keluhan masyarakat. Imigran gelap ini berkeliaran di pasar-pasar tradisional, mabuk-mabukan di klub malam bahkan sudah tercium indikasi adanya penyebaran aliran Syiah. "Sudah ada beberapa imigran yang sering ke mesjid dan menyumbang dalam jumlah besar ke sejumlah masjid. Berdasarkan keterangan warga juga, mereka sudah mulai mengajarkan cara ibadah, meski secara komunikasi belum lancar," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Pekanbaru Amran Haris mengatakan ada sebanyak 553 orang imigran gelap yang berada di Pekanbaru. Diakui Amran, kurangnya tenaga pengawas serta sarana penampungan mempengaruhi pengawasan terhadap imigran. Dalam hal ini Amran juga meminta pada masyasakat serta aparat terkait untuk bisa ikut mengotrol keberadaan imigran yang berkeliaran. Kekhawatiran masyarakat akan keberadaan pria negara asing ini bukan tanpa alasan, selain menimbulkan konflik sosial, seperti terindikasinya pria tersebut menjadi gigolo (pelacur pria) di Kota Pekanbaru, juga sudah mulai menjurus kepada penyebaran aliran Syiah. Sebab, saat ini Indonesia tengah menjadi target Syiahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Jumlah penganut Syiah di Indonesia diperkirakan sudah mencapai 5 juta orang yang tersebar di Bandung, Makassar, Jakarta, Tegal, Jepara, Pekalongan, Semarang, Garut, Bondowoso, Pasuruan, dan Madura. Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam. (azm/arrahmah.com) |
Penjajah "Israel" menahan 12 warga Palestina di Ramallah Posted: 30 Dec 2014 03:15 AM PST RAMALLAH (Arrahmah.com) - Militer "Israel" telah menahan 12 warga Palestina dalam serangan di Tepi Barat yang diduduki, lapor WB. Pihak militer "Israel" mengatakan melalui Twitter pada Selasa (30/12/2014) bahwa pasukannya telah menahan 12 "tersangka" warga Palestina dengan tuduhan terlibat dalam "tindakan kerusuhan dan serangan". Sementara itu, Ayoub Swedan, pemimpin kota di Ramallah Utara, mengatakan bahwa pasukan "Israel" telah menahan sepuluh warga Palestina di kota dan membawa mereka ke sebuah tempat yang dirahasiakan. Pasukan "Israel" secara rutin melakukan kampanye penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 7.000 warga Palestina saat ini mendekam di penjara di seluruh "Israel", menurut Kementerian Palestina Urusan Tahanan. (banan/arrahmah.com) |
2014: Tahun berdarah bagi warga Palestina Posted: 30 Dec 2014 02:57 AM PST GAZA (Arrahmah.com) - Tahun ini telah menjadi salah satu tahun berdarah bagi warga Palestina di Tepi Barat, Al-Quds dan Jalur Gaza. Sebuah serangan militer "Israel" di Jalur Gaza yang diblokade pada musim panas ini menyebabkan 2.160 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas, menurut angka resmi pemerintah Palestina. Jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan "Israel" pada musim panas melampaui jumlah total korban tewas dari dua perang "Israel" terhadap Gaza yang terjadi sebelumnya, termasuk "Operasi Cast Lead" yang berlangsung selama 21 hari pada tahun 2008/2009 yang menyebabkan sedikitnya 1.500 warga Palestina tewas. Serangan "Israel" di Gaza - yang diakhiri oleh kesepatakan gencatan senjata pada 26 Agustus antara "Israel" dan faksi-faksi Palestina - juga menyebabkan lebih dari 11.000 warga Palestina terluka di Jalur Gaza yang diserang. Tahun ini juga masih diliputi ketegangan di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki. Sebelum perang Gaza, tiga pemukim "Israel" telah diculik dan dibunuh, diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina di Al-Quds, walaupun fraksi Palestina membantah klaim tersebut dan menuding "Israel" berada dibalik skenario terbunuhnya tiga pemukim "Israel" itu. Menyusul insiden ini, seorang remaja Palestina diculik dan dibakar sampai mati oleh pemukim "Israel" di kota itu. Ketegangan semakin diperburuk setelah pemerintah "Israel" menutup Kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds pada akhir Oktober. Penutupan itu menyusul terlukanya seorang rabi ekstremis akibat ditembak oleh seorang penyerang Palestina. Sepanjang tahun ini, sebanyak 68 warga Palestina, termasuk seorang pejabat senior, tewas di Al-Quds dan seluruh Tepi Barat yang diduduki. Para korban itu sebagian besar terjadi selama bentrokan dengan pasukan "Israel" sebagai bagian dari protes anti-pendudukan atau selama serangan oleh orang "Israel" dan serangan oleh pemukim "Israel". Pada tanggal 29 Januari, warga Palestina berusia 22 tahun yang bernama Muhammad Mubarak ditembak dan dibunuh oleh tentara "Israel" saat ia bekerja di lokasi konstruksi. Media "Israel" mengklaim bahwa orang itu tewas dalam pertempuran dengan pasukan "Israel". Pada tanggal 10 Desember Ziad Abu Ein, pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), tewas setelah terkena gas air mata selama pawai protes terhadap permukiman baru "Israel" di Tepi Barat. Lebih dari 6.000 warga Palestina ditahan oleh tentara "Israel" dan polisi sepanjang tahun 2014, menurut PLO. Pada tahun 2014, warga Palestina yang ditahan oleh "Israel" meningkat menjadi 56 persen dibandingkan tahun lalu, ungkap Abdel-Nasser Farawna, kepala Departemen Urusan Tahanan PLO. Dia juga menambahkan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dari jumlah anak-anak Palestina yang ditahan sepanjang tahun ini. Secara rata-rata, "Israel" menahan sebanyak 17 warga Palestina di wilayah pendudukan setiap hari, menurut Farawna. Dia mencatat bahwa semua tahanan Palestina menjadi korban dari berbagai bentuk kekerasan fisik dan psikologis yang dilakukan oleh sipir "Israel". Farawna menambahkan bahwa jumlah warga Palestina meningkat tajam, menyusul penculikan tiga remaja "Israel" di bagian selatan Tepi Barat yang diduduki pada bulan Juni. Penahanan warga Tepi Barat telah menjadi praktik umum bagi tentara dan polisi "Israel". Sebagian penahanan ini dibuat dengan dalih bahwa warga Palestina yang ditangkap tersebut merupakan buronan pemerintah "Israel". (ameera/arrahmah.com) |
Salibis AS meluncurkan serangan udara terhadap Mujahidin Asy-Syabaab di sekitar Saakow Somalia Posted: 30 Dec 2014 02:55 AM PST SOMALIA (Arrahmah.com) - Salibis AS pada Senin (29/12/2014) meluncurkan serangan udara yang mereka klaim menargetkan para pemimpin senior Mujahidin Asy-Syabaab di Somalia, menurut Pentagon, seperti dilansir WB. "Serangan itu terjadi di sekitar Saakow, Somalia. Saat ini, kami belum mengetahui adanya korban sipil atau pengamat," kata Sekretaris Pers Pentagon Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan. "Kami sedang menilai hasil operasi dan akan memberikan informasi tambahan, pada saat yang tepat, saat rincian telah tersedia." Serangan itu dilaporkan diluncurkan dalam pekan penangkapan terhadap tokoh Asy-Syabaab Zakariya Ismail Hersi dekat perbatasan Kenya. Kepala Hersi dihargai Salibis AS sebesar $ 3.000.000 pada saat penangkapannya. Kelompok ini telah berusaha untuk menggulingkan pemerintah boneka pusat dan Uni Afrika yang didukung Barat di Mogadishu. (banan/arrahmah.com) |
1.266 Bocah Palestina ditahan penjajah "Israel" sepanjang tahun 2014 Posted: 30 Dec 2014 02:45 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menahan lebih dari 1.000 bocah Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki sepanjang tahun ini, ungkap Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Selasa (30/12/2014), seperti dilansir WB. Abdel-Nasser Farawna, yang memimpin otoritas PLO untuk urusan tahanan, mengatakan bahwa "Israel" telah menahan 1.266 anak-anak Palestina di bawah usia 15 di wilayah-wilayah pendudukan sepanjang tahun 2014. "Sebagian besar dari penangkapan ini terjadi pada semester kedua tahun ini," kata Farawna dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa penangkapan telah meningkat secara signifikan sejak berhembusnya isu penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemukim Yahudi "Israel" di Tepi Barat pada bulan Juni lalu. Sekitar 200 dari 1.266 anak-anak yang ditahan saat ini tetap berada di fasilitas penahanan "Israel", Farawna menegaskan. "Penargetan terhadap anak-anak [yang dilakukan] oleh 'Israel', terutama di wilayah pendudukan Yerusalem (Al-Quds), meningkat secara signifikan," kata Farawna, menekankan bahwa pasukan "Israel" telah menahan 87 persen lebih anak-anak pada tahun 2011 dibandingkan dengan penargetan yang mereka lakukan tiga tahun sebelumnya. "Anak-anak itu bersaksi bahwa mereka telah mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan kehilangan hak-hak dasar mereka," kata Farawna. Dia melanjutkan untuk mendesak organisasi-organisasi internasional supaya campur tangan untuk "melindungi anak-anak dari penahanan dan penyiksaan." PLO baru-baru ini mengatakan bahwa lebih dari 6.000 warga Palestina telah ditahan oleh tentara dan polisi "Israel" sepanjang tahun 2014. Pasukan "Israel" secara rutin melakukan kampanye penangkapan yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 7.000 warga Palestina saat ini mendekam di penjara di seluruh "Israel", menurut pemerintah Palestina. (banan/arrahmah.com) |
LUIS himbau hotel tidak gelar maksiat pada malam tahun baru Posted: 30 Dec 2014 02:31 AM PST SURAKARTA (Arrahmah.com) - Laskar Umat Islam (LUIS) mendatangi Hailai Solo dan Social Kitchen Senin, (29/12/2014). Rombongan yang dipimpin Edi Lukito selaku Ketua LUIS menyerahkan surat himbauan kepada pengusaha hotel, tempat rekreasi, restaiuran, tempat hiburan yang ditembuskan juga ke MUI, Pemkot Solo, Kapolres, Kodim, Korem dan Kapolda Jateng. LUIS meminta pengusaha, jangan membudayakan dan membiasakan menjelang perayaan tahun baru diadakan event yang mengarah kepada pelanggaran hukum, baik hukum Islam maupun hukum positif. Himbauan ini didasarkan temuan dan pengamatan LUIS serta laporan dari berbagai pihak yang peduli terhadap kota Solo dan sekitarya yang diindikasikan bahwa ada kegiatan setiap malam tahun baru baik berupa pesta miras, pesta narkoba, perbuatan mesum, sex bebas, tarian bugil (striptis), aneka judi dan berbagai kemaksiatan lainnya. Saat di Hailai Deelegasi LUIS diterima Suprapto selaku petugas keamanan. Suprapto menjelaskan bahwa Hailai sudah libur dan tidak ada kegiatan sejak 24 Desember 2014 hingga tanggal 5 Januari 2015 nanti. "Bisa dikatakan Hailai mau tutup mas. Kita sendiri juga bingung akan diperpanjang atau tidak kerjanya, sepertinya Hailai mau ubah jenis usaha," ujar Suprapto Sementara itu ketika di Social Kithen, LUIS diterima Hatma selaku asisten Manager. Hatma menjelaskan bahwa usahanya memang menjual MIRAS dan sudah mengantongi ijin. Menanggapai hal ini Endro Sudarsono selaku HUmas LUIS meminta walau sudah ada ijin, sebaiknya Social Kithen tidak menjual MIRAS, bagi umat Islam sedikit atau banyak, diijinkan atau tidak Miras tetap Haram jika dukonsumsi. Yusuf Suparno selaku sekretaris LUIS menambahkan bahwa Musihbah yang datang silih berganti bukanlan serta merta ada dengan sendirinya. Namun kemaksiatan yang terang terangan potensial untuk mengundang bencana. Makanya selaku salah satu bagian dari elemen Umat Islam di Solo, LUIS memberikan himbaun ini menjelang perayaan akhir tahun yang identik dengan maksiat. Dalam himbauannya LUIS juga meminta Pemerintah Kota Solo dan jajarannya untuk bertanggung jawab dan proaktif melakukan pemantauan di tempat-tempat yang terindikasi melakukan penyimpangan perizinan dan menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran serta segera mencabut Surat Ijin Usaha tersebut. Demikian pula aparat kepolisiaan agar mengantisipasi segala bentuk pelanggaran hukum dan sekaligus menindak pelaku dan pendukung segala tindak kejahatan yang nyata-nyata merugikan masyarakat luas. Sementara Kepada seluruh Umat Islam dan warga Solo jika menemukan tempat-tempat yang melakukan penyimpangan, agar melaporkan kepada aparat terkait atau berkoordinasi dengan LUIS untuk melakukan pencegahan. (azm/arrahmah.com) |
Lagi, pemuda Palestina ditembak mati oleh pasukan "Israel" di Nablus Posted: 29 Dec 2014 09:50 PM PST NABLUS (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina ditembak mati oleh pasukan penjajah "Israel" di pos pemeriksaan Tapuah selatan Nablus di Tepi Barat utara pada Senin (29/12/2014). Sumber-sumber lokal Palestina mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menembaki dua pemuda Palestina di wilayah Jabal Sbeih di desa Beita, di dekat pos pemeriksaan Tapuah, yang juga dikenal sebagai Zaatara. Pemuda yang terbunuh dalam insiden itu diidentifikasi oleh Nablus TV sebagai Imam Jamil Ahmad Dweikat (17) warga Beita. Korban lainnya diidentifikasi sebagai Nael Thiab (17), dan ia dilaporkan dievakuasi ke rumah sakit di Nablus dengan luka tembak serius setelah insiden tersebut. Sumber-sumber keamanan Palestina mengkonfirmasi bahwa departemen perhubungan "Israel" secara resmi memberitahu Otoritas Palestina bahwa pasukan "Israel" menembak mati seorang pemuda Palestina dan bahwa jenazahnya masih di tangan tentara "Israel". Pemuda malang itu adalah warga Palestina ke-50 yang dibunuh oleh pasukan "Israel" di Tepi Barat pada tahun 2014, sehingga jumlah mereka yang syahid, in syaa Allah, di tangan "Israel" hingga tahun ini menjadi sekitar 2.335 jiwa, termasuk orang-orang yang meninggal di Gaza dalam 51 hari agresi brutal "Israel". (banan/arrahmah.com) |
Pasukan penjajah "Israel" membunuh warga Palestina di Tepi Barat Posted: 29 Dec 2014 08:40 PM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Tentara penjajah "Israel" menembak dan membunuh seorang warga Palestina yang diduga telah melemparkan batu ke arah mobil di jalan raya di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (29/12/2014), kata seorang juru bicara militer "Israel", seperti dilansir WB. Dia mengklaim bahwa tentara "Israel" berteriak pada sekelompok orang Palestina yang melemparkan batu di jalan utama dekat desa-desa Palestina dan pemukiman Yahudi untuk menghentikan dan kemudian menembakkan tembakan peringatan. "Setelah mereka tidak mematuhi, mereka (tentara) menanggapi dengan ancaman tembakan langsung, melukai salah satu penyerang," klaim juru bicara itu, menambahkan bahwa tentara mereka telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Warga Palestina itu dirawat di tempat kejadian tetapi kemudian meninggal karena lukanya, kata juru bicara itu. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Identitas korban belum diketahui. Menurut saksi mata, pasukan "Israel" menutup daerah itu dan melarang ambulans memasukinya. Sementara itu, seorang pemuda Palestina lainnya juga dikabarkan ditembak dan terluka oleh pasukan "Israel" di dekat pos pemeriksaan Zaatara, kata petugas medis Palestina. Kekerasan di "Israel" dan wilayah Palestina telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |